Kementrian Lembaga: Polda Jabar

  • Ini Data 6 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Beruntun GT Ciawi 2

    Ini Data 6 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Beruntun GT Ciawi 2

    JABAR EKSPRES – Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi enam dari delapan korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan lalu lintas di Gate Tol Ciawi 2.

    Kabid Dokkes Polda Jabar, Kombes Nariyana mengatakan, delapan korban tersebut berjenis kelamin tujuh orang pria dan satu orang wanita.

    “Dari korban tersebut bersama tim, kami lakukan identifikasi, telah teridentifikasi sebanyak 6 korban,” kata Nariyana kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).

    BACA JUGA:7 Pria dan 1 Wanita Tewas Buntut Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2, Berikut Ciri-cirinya!

    Nariyana mengungkapkan, dua jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi karena mengalami luka bakar dengan tingkat 100 persen.

    Hingga kini, Tim DVI sudah mengambil sampel DNA dari jenazah tersebut dan keluarga korban. Nantinya, kata dia, proses identifikasi lebih lanjut berada di Lab Dokkes Polri Jakarta.

    “Jadi, identifikasi menggunakan DNA agar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” jelasnya.

    BACA JUGA:8 Orang Tewas, Polisi Ungkap Kronologi Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2

    Berikut nama enam korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi:

    1. Budiman (45), Kampung Cipetir, Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
    2. Yana Maulana (42), Kampung Sukasirna, Cikole, Kabupaten Sukabumi.
    3. Asep Fardilah (45), Desa Cidadap, Kabupaten Sukabumi.
    4. Supardi (39), Desa Cidasap, Kabupaten Sukabumi.
    5. Vika Agustina (16), Kampung Rasamala, Kabupaten Cianjur.
    6. Rahmat Gunawan (53), Kampung Rancamuning, Padangsenang, Cidadap, Kabupaten Sukabumi.

    BACA JUGA:Daftar Korban Tewas Kecelakaan Beruntun Tol Ciawi 2 Bogor, 6 Orang Belum Teridentifikasi

    Diketahui, kecelakaan beruntun terjadi di Gate Tol 2 Ciawi akibat remblong dari truk tronton, timbulkan korban tewas di tempat, Bogor Timur, Kota Bogor, pada Selasa (4/2).

    Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 WIB di ruas jalan tol Bogor-Jakarta. Truk bermuatan galon air itu berjalan dari arah Ciawi menuju Jakarta, diduga kendaraan tersebut mengalami gagal fungsi rem.

    Akibat insiden kecelakaan itu tiga kendaraan hancur terbakar dan tiga lainnya mengalami kerusakan, delapan orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka.

  • Suami Jadi Biang Kerok Kecelakaan Maut Ciawi, Istri Sopir Truk Bendi Wijaya Muncul Minta Doa – Halaman all

    Suami Jadi Biang Kerok Kecelakaan Maut Ciawi, Istri Sopir Truk Bendi Wijaya Muncul Minta Doa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Bendi Wijaya menjadi biang kerok kecelakaan maut di Gerbang Tol 2 Ciawi Bogor setelah truk galon air mineral yang ia kemudikan menyeruduk 6 mobil.

    Atas kecelakaan Selasa (4/2/2025) tengah malam itu, sebanyak 8 orang tewas dan 11 orang mengalami luka.

    Dari 8 korban tewas itu, 6 berhasil diidentifikasi dan langsung dipulangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan sementara dua korban belum teridentifikasi karena luka bakar 100 persen.

    Update terakhir 11 korban luka, 6 masih dirawat di RSUD Ciawi dan 5 diperbolehkan pulang.

    Terkini istri sopir truk Bendi Wijaya akhirnya buka suara.

    Sang istri meminta doa bagi semuanya, termasuk suaminya Bendi Wijaya.

     

    Bendi Wijaya diketahui pria kelahiran 1994.

    Dia tinggal di Kampung Bangkong Reang RT. 04/07m Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

    Bendi Wijaya merupakan sopir truk galon air mineral bernomor polisi B 9235 PYE.

    Dilihat dari media sosialnya, Bendi pernah gagal dalam berumah tangga.

    Ia kemudian menikah lagi dengan wanita bernama Anggi pada tahun 2022 lalu.

    Dari pernikahannya, Bendi dan Anggi telah dikaruni satu orang anak yang lahir akhir tahun 2024 lalu.

     

    Anggi istri Bendi Wijaya pun buka suara soal kondisi suaminya pasca-kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi KM 41, Kota Bogor.

    Ia bahkan meminta sesuatu untuk suaminya, Bendi Wijaya.

    “Minta doanya aja ya buat semuanya,” tulis Anggi di TikTok.

     

    Kondisi Bendi Wijaya Belum Bisa Diajak Komunikasi

    Akibat kecelakaan maut di Ciawi, Bendi Wijaya mengalami luka pada sejumlah bagian tubuh.

    Mulai dari luka lecet, lebam dan memar pada bagian kepala.

    Bendi Wijaya kini dirawat di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor.

    HABIS TERBAKAR – Bangkai kendaraan yang terbakar dalam kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi kini berada di Kantor PJR Ciawi. Kecelakaan maut yang terjadi Selasa malam (4/2/2025) menewaskan setidaknya 8 orang. (TribunnewsBogor/Soewidia Henaldi)

    Direktur RSUD Ciawi Fusia Meidiawaty menerangkan Bendi Wijaya sopir truk Aqua sudah menjalani pemeriksaan CT Scan.

    Kini kondisi Bendi masih belum bisa diajak komunikasi.

    “Tidak sadar, tapi tidak koma,” jelasnya.

     

    Bendi Wijaya Sopir Truk Galon Air Mineral Hobi Bikin Konten di Medsos, Rekam Video Sambil Nyetir

    Sopir truk tronton pengangkut galon air mineral yang menjadi biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ternyata cukup aktif di media sosial(medsos). 

    Bandi Wijaya sang sopir kerap membuat konten video di media sosial TikTok miliknya bernama @bandiwijaya06.

    Warga Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat itu kerap membuat video suasana jalan saat sedang mengemudikan truk galon. 

    Video tersebut kemudian dihias menggunakan lagu dan menambahkan kata-kata.

    Selain itu Bandi Wijaya juga sempat memposting rekaman CCTV truk pengangkut galon air mineral sebelum menjadi biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor. 

    Truk yang dikemudikan Bandi terekam CCTV di pabrik.

    “Kena CCTV pabrik,” tulis dalam keterangan postingan Bandi di TikTok, dikutip Rabu(5/2/2025).

    KECELAKAAN GT CIAWI – Tangkapan layar video amatir dari warga terkait kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa (4/2/2025) malam. Sopir truk pengangkut air mineral yang menghantam kendaraan lain masih menjalani perawatan instensif di RSUD Ciawi. (Tribunnews.com/HO)

    Sampai dengan saat ini polisi belum dapat menyimpulkan penyebab truk pengangkut galon air mineral yang dikendarai Bandi Wijaya bisa menyeruduk kendaraan lain di Gerbang Tol Ciawi Bogor pada pukul 23.30 WIB. Dugaan sementara, truk tersebut mengalami rem blong.

    Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Ruminio Ardano mengatakan bakal melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) guna menyelidiki kelayakan dari truk yang diduga menjadi biang kerok kecelakaan di Ciawi Bogor, Jawa Barat.

    “Kami akan melibatkan stakeholder terkait. Dari Dishub terkait nanti bagaimana uji kelayakan jalan,” katanya.

    Menurutnya ada tujuh kendaraan yang terlibat kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor, Jawa Barat.

    Menurutnya di antara kendaraan tersebut juga ada yang terbakar.

    “Sigra, Avanza dan tronton,” katanya.

    Sedangkan kini kondisi Bandi Wijaya masih belum sadarkan diri di RSUD Ciawi Bogor.

    Bandi mengalami lecet serta luka di bagian pinggang dan cedera parah pada kepala. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com)

    SOPIR TRUK HOBI BIKIN KONTEN – Sopir truk tronton pengangkut galon air mineral yang menjadi biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat ternyata cukup aktif di media sosial(medsos). Bandi Wijaya sang sopir kerap membuat konten video di media sosial TikTok miliknya bernama @bandiwijaya06. Warga Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat itu kerap membuat video suasana jalan saat sedang mengemudikan truk. Video tersebut kemudian dihias menggunakan lagu dan menambahkan kata-kata. Selain itu Bandi Wijaya juga sempat memposting rekaman CCTV truk pengangkut galon air mineral sebelum menjadi biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor. Truk yang dikemudikan Bandi terekam CCTV di pabrik. (Kolase TribunnewsBogor.com/Soewidia Henaldi dan TikTok @bandiwijaya06)

  • 5 Korban Luka Kecelakaan Tol Ciawi Diizinkan Pulang dari RSUD Ciawi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Februari 2025

    5 Korban Luka Kecelakaan Tol Ciawi Diizinkan Pulang dari RSUD Ciawi Megapolitan 5 Februari 2025

    5 Korban Luka Kecelakaan Tol Ciawi Diizinkan Pulang dari RSUD Ciawi
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Sebanyak lima dari 11 korban luka dalam insiden kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2 sudah diizinkan pulang setelah dirawat di RSUD Ciawi, Bogor.
    Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Eko Prasetyo mengatakan, masih ada enam korban luka lain yang belum diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit.

    Update
    korban luka, dari 11 orang saat ini sudah lima orang pulang. Sisanya enam orang masih di rawat di RSUD Ciawi,” kata Eko dalam keterangannya, Rabu (5/2/2025).
    Sementara, kata Eko, delapan korban meninggal saat ini masih berada di ruang jenazah untuk diidentifikasi.
    “Masih dilakukan proses identifikasi terkait identitas korban yang meninggal dunia oleh Tim Dokkes Polda Jabar dan Tim Inafis,” tuturnya.
    Adapun dugaan sementara polisi, kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2 disebabkan karena rem truk pengangkut galon gagal berfungsi atau blong. 
    Akibatnya, sejumlah kendaraan yang sedang berada di jalur antrean pembayaran e-tol di gardu pintu tol ditabrak dari belakang.
    “Kejadian tersebut berawal dari truk tronton muatan galon berjalan dari arah Ciawi menuju Jakarta. Pada saat melintas di Gerbang Tol Ciawi 2, diduga kendaraan tersebut mengalami kegagalan fungsi rem sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi pembayaran e-tol,” jelasnya.
    Eko menyampaikan, ada tujuh kendaraan yang terlibat peristiwa itu dengan total delapan korban jiwa.
    “Ada sebelas orang luka-luka dan delapan orang meninggal dunia. Semua korban dibawa ke RSUD Ciawi,” tuturnya.
    Berikut data korban luka-luka yang diungkap polisi:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasokan Gas Elpiji 3 Kilogram Belum Merata di Kabupaten Bandung, Warung Eceran Keberatan Jadi Sub-Pangkalan

    Pasokan Gas Elpiji 3 Kilogram Belum Merata di Kabupaten Bandung, Warung Eceran Keberatan Jadi Sub-Pangkalan

    Jabar Ekspres – Suplai gas elpiji ukuran 3 kilogram atau yang lebih dikenal dengan sebutan gas melon di Kabupaten Bandung, masih belum merata.

    Beberapa warung kelontong di daerah tersebut mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan pasokan gas tersebut.

    Meskipun Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar warung kelontong kembali diperbolehkan menjual gas elpiji ukuran 3 kilogram secara eceran.

    Iwan Suparman (48), pemilik warung kelontong di Jalan Raya Kopo-Soreang, Kabupaten Bandung, mengaku pasokan gas elpiji yang diterimanya memang sudah kembali, namun jumlahnya jauh berkurang.

    BACA JUGA: Awasi Penimbunan Gas LPG 3kg. Polda Jabar Terjunkan Tim Subdit Tipidter

    Dia mengaku mendapatkan pasokan gas, sejak kemarin pukul 14.30 WIB, setelah menanyakan stok gas di pangkalan.

    “Sebenarnya kemarin saya dapet dari pangkalan, cuman dikasih 7 tabung, biasanya saya dapet 12 tabung atau 15 tabung,” ujarnya saat ditemui, Rabu (5/2/2025).

    Menurutnya, pasokan yang ada hanya diperuntukkan untuk warga di kampungnya lantaran banyak warga yang menanyakan terkait langkanya gas melon tersebut.

    “Ini baru laku 4, masih sisa 3 tabung lagi, saya memang masih prioritaskan untuk jual di kampung sini aja,” kata Iwan.

    Hal serupa dirasakan oleh Memet Ruhimat (39), pemilik warung kelontong di Pasar Junti, Katapang. Ia mengaku baru mendapatkan 10 tabung gas melon pada pagi hari sekitar pukul 09.30 WIB.

    BACA JUGA: Pemerintah Bakal Ubah Pengecer Gas LPG 3 Kg Jadi Sub Pangkalan

    “Alhamdulillah dapet 10 tabung, sudah laku 3 tabung,” ungkapnya.

    Memet mengaku jika dirinya masih menjual gas dengan harga Rp 23.000 lantaran sesuai dengan harga beli di pangkalan sekitar Rp 19.000 per tabung.

    Dirinya pun masih belum mendapatkan informasi resmi terkait harga jual, sehingga terpaksa menjual dengan harga yang biasanya.

    “Kan belum ada informasi terkait harga, jadi ya saya jual aja pake harga biasa disini,” kata Memet.

    BACA JUGA: Kebijakan Distribusi LPG 3 Kg Terus di Otak-atik Tanpa Survei Kebutuhan Masyarakat

    Meski begitu, Memet berharap agar harga jual kepada warga dari warung bisa segera diresmikan sebelum Ramadhan. Lantaran menginjak Ramadhan permintaan gas selalu tinggi.

    “Jangan mepet lah intinya keluarin aturannya. Kalau bisa sebelum puasa lebih bagus,” ungkapnya.

  • Pj Gubernur Jabar Salurkan Santunan untuk Korban Tabrakan Beruntun di Gate Tol Ciawi 2

    Pj Gubernur Jabar Salurkan Santunan untuk Korban Tabrakan Beruntun di Gate Tol Ciawi 2

    JABAR EKSPRES – Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengunjungi korban tabrakan beruntun Tol Ciawi di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (5/2).

    Bey menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada keluarga korban yang meninggal dunia akibat insiden yang terjadi Selasa (4/2) pukul 23.30 WIB.

    “Santunan akan kita salurkan melalui jasa raharja biaya pengiriman jenazah akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor,” kata Bey, Rabu (5/2).

    Bey melanjutkan, sejauh ini dari delapan korban yang meninggal dunia baru bisa diidentifikasi sebanyak dua orang saja.

    BACA JUGA: Korlantas Polri dan Polda Jabar Lakukan Penyelidikan Penyebab Kecelakaan Beruntun Gate Tol Ciawi 2

    Kata dia, identifikasi tersebut bisa berhasil karena ada data dari identitas KTP dan Sim card yang terdapat pada handphone. Hingga kini, hanya dua keluarga yang melakukan konfirmasi ke pihak RSUD Ciawi.

    Sebelumnya, terjadi kecelakaan beruntun di  GT 2 Ciawi pada Selasa (4/2) sekitar pukul 23.30 WIB, diduga akibat rem blong pada truk tronton yang membawa muatan galon air. Kecelakaan ini menyebabkan tiga kendaraan terbakar habis, tiga lainnya rusak, dengan delapan orang tewas di tempat dan 11 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Kepala Korlantas Polri, Brigjen Agus Suryo Nugroho mengatakan dari enam kendaraan tersebut sesaat setelah kejadian Korlantas Polri dengan Polda Jawa Barat telah menghadirkan Trafic Accident Analysis (TAA) ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP.

    BACA JUGA: 7 Pria dan 1 Wanita Tewas Buntut Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2, Berikut Ciri-cirinya!

    “Yang pertama kami menyampaikan turut berdukacita atas insiden ini. Pada pukul 23.30 WIB, Selasa (4/2), betul terjadi peristiwa kecelakaan yang melibatkan enam kendaraan,” katanya saat menyambangi lokasi kejadian pada Rabu (5/2).

    Selanjutnya, pihaknya menginformasikan lebih lanjut terkait akar dari permasalahan terjadinya kecelakaan maut yang menimbulkan 19 korban tersebut.

    “Hasil daripada olah TKP nanti, tentunya nanti akan kita simpulkan pada saat kita gelar awal,” ucap dia.

    “Namun demikian kami sampaikan pada rekan-rekan media, dari peristiwa kecelakaan tersebut 8 orang meninggal dunia, 11 orang luka,” imbuh Agus.(Reg/SFR)

  • 6 Korban Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi Belum Diketahui Identitasnya, Polisi Lakukan Identifikasi – Halaman all

    6 Korban Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi Belum Diketahui Identitasnya, Polisi Lakukan Identifikasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Enam korban kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi, Kota Bogor, Jawa Barat masih belum teridentifikasi.

    Diketahui, ada delapan orang korban meninggal dalam tragedi kecelakaan maut yang terjadi pada Selasa (4/2/2025) tengah malam ini.

    Dari delapan korban, baru dua korban yang berhasil diidentifikasi.

    Keduanya, yakni Budiman (45) dan Yana Mulyana (49).

    Dua korban tersebut, merupakan warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    Sementara enam orang lainnya masih belum diketahui identitasnya.

    Pihak kepolisian pun mendirikan Pos Ante Mortem DVI Polda Jawa Barat untuk mengidentifikasi enam korban lainnya.

    Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya dapat melapor dengan mendatangi RSUD Ciawi, Jawa Barat.

    “Nanti keluarga datang akan kita lakukan matcing-kan dan yakinkan betul,” ujar Kabid Dokkes Polda Jabar, Kombes dr Nariyana, dikutip dari TribunJabar.id.

    Masyarakat bisa membawa benda yang sering dipakai atau membawa foto gigi saat tersenyum maupun rekam medis dari dokter gigi.

    Petunjuk tersebut, disebut bisa sangat membantu proses identifikasi korban.

    Kombes Nariyana juga menyebut, dari delapan korban tewas tersebut, dua di antaranya mengalami luka bakar.

    “Luka bakar ada dua, kemudian kondisi yang lain ya luka robek dan sebagainya, patah ada, tapi syukur sidik jarinya masih bisa kita identifikasi jadi rekan inafis sangat membantu,” katanya.

    Sementara itu, Kapolda Jabar, Irjen Akhmad Wiyagus menuturkan, pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait dalam menangani tragedi kecelakaan ini.

    “Tentunya kita akan melakukan tindakan kepolisian terkoordinasi dengan semua instansi terkait,” ujarnya, Rabu (5/2/2025).

    Diketahui, total ada 19 orang yang jadi korban dalam kecelakaan ini.

    Delapan orang meninggal dunia dan 11 lainnya luka-luka.

    Berikut ini daftar korban luka-luka dalam kecelakaan di GT Ciawi, Selasa (4/2/2025):

    1. Bendi Wijaya warga Sukabumi

    2. Dani Nursamsu warga Kota Bogor

    3. Ari Nurharom warga Kabupaten Sukabumi

    4. Sukanta warga Kabupaten Sukabumi

    5. Wahyudin warga Kabupaten Sukabumi

    6. Nurdin Ahyani warga Kota Bogor

    7. Yogi Satrio warga Kota Padang

    8. Yosep Irawan warga Kabupaten Sukabumi

    9. Dasep Naseh warga Kabupaten Sukabumi

    10. Sugiarti warga Kabupaten Sukabumi

    11. Ryujia Adriana warga Kabupaten Sukabumi

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Identitas 6 Korban Tewas Kecelakaan di GT Ciawi Belum Terungkap, Polda Jabar Buka Pos Ante Mortem

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsBogor.com, Muamarrudi Irfani)

  • Kemenhub: Status uji berkala truk kecelakaan di GT Ciawi masih aktif

    Kemenhub: Status uji berkala truk kecelakaan di GT Ciawi masih aktif

    kepada para pengemudi untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik sebelum digunakan

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa uji berkala kendaraan truk dengan nomor polisi B 9235 PYW yang mengalami kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2) malam, dalam status masih aktif.

    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa hal itu diketahui berdasarkan aplikasi Mitra Darat, dimana status uji berkala truk tersebut masih berlaku.

    “Berdasarkan data yang diperoleh dari Mitra Darat, kendaraan truk dengan nomor polisi B 9235 PYW tersebut memiliki status uji berkala yang masih berlaku hingga tanggal 11 Mei 2025,” kata Yani.

    Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menurunkan tim untuk mendalami penyebab kecelakaan maut tersebut.

    Yani menyampaikan bahwa tim dari Kemenhub diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti dan informasi yang diperlukan.

    Ia menuturkan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan turut berduka cita atas insiden kecelakaan beruntun yang melibatkan satu truk pengangkut galon yang menabrak lima kendaraan minibus lainnya di Gerbang Tol Ciawi Kabupaten Bogor Jawa Barat pada Selasa (4/2) sekitar pukul 23.30 WIB.

    Disebutkan, kronologis kejadian yakni, truk dengan muatan galon melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta, kemudian diduga mengalami kegagalan fungsi rem tepat di gerbang tol sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi pembayaran e-tol.

    Dilaporkan tiga kendaraan hancur terbakar dan tiga kendaraan lainnya mengalami kerusakan.

    “Dari kecelakaan ini diperoleh data korban yaitu sebanyak delapan orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka – luka. Korban telah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi yang dekat dengan lokasi kejadian,” ucapnya.

    Dia mengimbau kepada seluruh pengguna jalan tol untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada.

    “Dan kepada para pengemudi untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik sebelum digunakan,” kata Yani.

    Di sisi lainnya, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jabar menggunakan teknologi Traffic Accident Analysis (TAA) guna menyelidiki penyebab awal kecelakaan di tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di gerbang Tol Ciawi, Kota Bogor, Jawa Barat.

    “Menggunakan TAA (untuk mengetahui) penyebab pasti dari kecelakaan tersebut,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Jules Abraham Abast di Bandung, Rabu.

    Jules menjelaskan dugaan sementara kecelakaan maut ini disebabkan dari rem blong yang dialami truk pengangkut galon.

    Dia menerangkan truk bermuatan galon tersebut berjalan dari arah Ciawi ke Jakarta, saat melintas di Gerbang Tol Ciawi 2 mengalami gagal fungsi rem hingga menabrak kendaraan yang sedang melakukan transaksi pembayaran.

    Dia menyebut, jika informasi dugaan rem blong belum bisa dipastikan secara pasti dan harus menunggu hasil penyelidikan resmi.

    Ia juga mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui pasti penyebab dari kecelakaan yang menewaskan delapan orang dan 11 orang luka-luka.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Penembakan Erik Tampubolon di Bogor, 2 Aktor Intelektual DPO

    Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Penembakan Erik Tampubolon di Bogor, 2 Aktor Intelektual DPO

    JABAR EKSPRES – Polresta Bogor Kota resmi menetapkan empat orang tersangka dalam kasus penembakan viral yang menewaskan TH (45) alias Erik Tampubolon di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bogor yang terjadi pada Senin, 3 Februari 2025 Dini Hari.

    Empat orang tersebut di antaranya, BHR alias Panglima Key, MR alias Panger, NYM alias Niko dan TL.

    Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo mengungkapkan, bahwa kasus ini merupakan tindak pidana pembunuhan berencana dan pengeroyokan yang berujung kematian.

    Saat ini, pihak kepolisian masih memburu dua orang lainnya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yakni Faizer Yahya alias Dede dan Hasan Alhasby.

    “BHR merupakan eksekutor penembakan. M, N dan T ikut terlibat saat kejadian. Sementara D dan H yang diduga aktor intelektual, masih dalam pengejaran oleh tim gabungan dari Reskrimum Polda Jabar, Polres Bogor, dan Polresta Bogor Kota,” kata Eko dalam Konferensi Pers pada Selasa (4/2).

    BACA JUGA: Wanita Muda di Ciamis Ditemukan Tewas Gantung Diri di Tangga Kos-Kosan

    “Kami tetap berupaya menangkap dua DPO ini secepat mungkin. Tidak ada tempat bagi pelaku kriminal di Kota Bogor, kami akan sikat habis tanpa pandang bulu siapa pun yang mengganggu ketertiban,” tegasnya.

    Eko menuturkan, motif utama penembakan pria bertato tersebut adalah dendam akibat perselisihan sebelumnya.

    Dalam kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, yakni satu unit handphone berwarna ungu dengan bekas tembakan, tiga butir selongsong, peluru berukuran 9 mm, satu proyektil peluru, satu pucuk senjata api dan satu tas kecil bewarna merah.

    “Kami juga telah memeriksa tujuh saksi untuk memperkuat bukti dalam kasus ini,” jelas Eko.

    Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 Pasal 1 Ayat 1 tentang penyalahgunaan senjata api, Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, Pasal 170 Ayat (1), (2) ke-3 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan kematian, Jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara seumur hidup, atau pidana maksimal 20 tahun.

    BACA JUGA: Pria Bertato di Bogor Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal, Polisi Janji Usut Tuntas

  • Tim Pembina Samsat Jabar Telusuri 5,4 Juta Penunggak Pajak

    Tim Pembina Samsat Jabar Telusuri 5,4 Juta Penunggak Pajak

    BANDUNG – Tim Pembina Samsat Jawa Barat yang terdiri dari Bapenda Jabar, Ditlantas Polda Jabar dan Jasa Raharja menelusuri 5,4 juta penunggak pajak. 

    Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik mengatakan, Tim Pembina Samsat Jabar telah melakukan rapat koordinasi guna membahas strategi bersama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar PKB di Jawa Barat.

    Dedi menerangkan, jumlah potensi aktif dari pajak kendaraan bermotor di Jawa Barat sebanyak 17.032.596 unit dengan rincian 14.114.056 roda dua, dan 2.918.540 roda empat, dengan di dalamnya ada sekitar lima juta unit kendaraan yang statusnya belum melakukan pembayaran (pajak).

    “Ini tentu berkaitan dengan bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar Pajak Kendaraan. Fokus kami dan tim Pembina samsat tentu agar angkanya bisa terus ditekan,” kata Dedi dalam keterangan di Bandung dikutip dari Antara, Minggu, 2 Februari. 

    Pendapatan dari pajak ini akan berkolerasi langsung pada peningkatan pembangunan di berbagai bidang termasuk sektor kesehatan hingga pendidikan, yang juga ditargetkan oleh Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi untuk diakselerasi.

    “Beliau (Dedi Mulyadi) sangat concern mengenai peningkatan kualitas jalan, pembangunan ruang kelas, peningkatan elektrifikasi sampai peningkatan layanan kesehatan. Tentu, tugas Bapenda adalah menterjemahkan dengan cara memastikan pendapatan yang dikelola bisa maksimal agar visi tersebut bisa terwujud,” ujar dia.

    Sebagai “modal” untuk pelaksanaan berbagai program, kata Dedi, pada tahun 2024 tercatat, total pendapatan daerah mencapai lebih dari Rp36 triliun yang berasal dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp24,88 triliun, Pendapatan Transfer Rp11,38 triliun dan sektor Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Rp23,19 miliar.

    Jika dirinci, kontribusi terbesar dari pendapatan daerah tersebut adalah PKB dengan nilai Rp9,48 triliun. Namun, disebutkan tetap harus ada upaya untuk meningkatkan kesadaran atau kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak.

    Beberapa strategi, kata dia, sudah disiapkan oleh Tim Pembina Samsat untuk menekan angka kendaraan bermotor berstatus menunggak. Terdapat 12 langkah yang dijalankan pada tahun 2025 ini.

    “Konsep besarnya adalah menggabungkan hal yang bersifat humanis dan ketegasan, ada program relaksasi (diskon) serta peningkatan atau kemudahan layanan dalam membayar pajak,” ucap Dedi.

    Beberapa strategi yang disusun, yakni melakukan penelusuran Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU) secara door to door dengan agen penelusur yang sudah bekerja sama di setiap kabupaten/kota.

    Lalu, melaksanakan operasi gabungan (Pemeriksaan PKB) di seluruh wilayah kabupaten dan kota bersama Tim Pembina Samsat. Kemudian, melaksanakan Operasi Khusus (Implementasi pasal 74 UU 22/2009 tentang penghapusan data kendaraan) di seluruh kabupaten kota bersama Tim Pembina Samsat kewilayahan.

    Selanjutnya, peningkatan sistem digitalisasi layanan pembayaran PKB tahunan disertai penagihan dan sosialisasi perpajakan dan pengesahan melalui WhatsApp blast. Lalu kolaborasi bersama ETLE Lodaya (Polda Jawa Barat) apabila ada yang terkena tilang dan dalam kondisi menunggak maka diterbitkan juga surat pemberitahuan kewajiban pembayaran pajak.

    Melaksanakan sosialisasi secara masif sampai ke tingkat RT dan RW. Lalu, melaksanakan kegiatan pendataan dan pemantauan pembayaran pajak untuk kendaraan plat merah dan kendaraan yang dimiliki/dikuasai oleh ASN (pemprov, kab/kot, hingga desa) melalui aplikasi ZONITA PAMOR dan SIDAKEP

    Relaksasi sebagian pokok tunggakan dan denda terhadap Wajib Pajak yang menunggak PKB. Lalu, melaksanakan pendataan bersama Gakkum Ditlantas Polda Jabar untuk melakukan pendataan ke seluruh polres/polsek untuk mendata kendaraan hasil tilang (hasil tindak pidana, kendaraan kecelakaan, kendaraan rusak berat, kendaraan menunggak)

    Strategi berikutnya, adalah penelusuran dan sosialisasi ketaatan membayar pajak bagi KTMDU yang bekerjasama dengan Babinkamtibmas. Serta, optimalisasi Payment Point Online Bank (PPOB) melalui Bumdes dan Koperasi.

    Adapun, Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Ruminio Ardano mengatakan bahwa kunci dari strategi ini adalah tingkat kepatuhan dan kesadaran masyarakat membayar pajak meningkat. Selain itu, elemen penting lainnya adalah pendataan yang melibatkan Pemprov, Pemkot, Pemkab, kepolisian dan Jasa Raharja.

    “Kita bisa melakukan kegiatan yang bersifat proaktif, sosialisasi hingga Tingkat RT agar Masyarakat tahu mengapa membayar pajak itu penting. Lalu upaya peningkatan pelayanan bisa lebih memudahkan dan dekat kepada masyarakat seperti program samsat keliling atau digitalisasi yang makin memudahkan pembayaran,” ujar Ruminio.

    Penegakan hukum sendiri, kata dia, adalah upaya terakhir, karena dari 12 langkah yang disusun itu mayoritas konsepnya pendekatan humanis.

    “Bagi kepolisian yang paling penting adalah regident kendaraan untuk melindungi masyarakat. Karena berimpact pada hal lainnya,” ujar Ruminio melanjutkan.

    Ia pun menyatakan bahwa Tim Bapenda dan Jasa Raharja melaksanakan pendataan bersama Gakkum Ditlantas Polda Jabar untuk melakukan pendataan dari tingkat Polda sampai ke seluruh Polres atau Polsek untuk mendata kendaraan yang merupakan barang bukti tilang, tindak pidana dan kecelakaan.

  • Korban Kecelakaan Beruntun di Garut Jabar Mencapai 9 Orang, Begini Kronologinya – Halaman all

    Korban Kecelakaan Beruntun di Garut Jabar Mencapai 9 Orang, Begini Kronologinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, GARUT – Kecelakaan beruntun melibatkan satu angkutan umum, minibus, dan lima unit sepeda motor mengakibatkan 9 orang menjadi korban luka.

    Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi di kawasan Tutugan Leles, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (25/1/2025) sekira pukul 13.00 WIB itu.

    Kasat Lantas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi mengatakan korban saat ini sudah berada dalam penanganan intensif di rumah sakit.

    “Korban sudah dievakuasi ke RSU dr Slamet Garut dua orang yang mengalami luka berat dan ringan dan RS Intan Husada 7 orang yang mengalami luka ringan,” ujarnya kepada awak media.

    Ia menuturkan pasca peristiwa tersebut, arus lalu lintas di lokasi saat kejadian sudah kembali lancar dan terkendali.

    Pihaknya juga saat ini sudah mengamankan sejumlah barang bukti dalam peristiwa tersebut.

    “Situasi aman terkendali mohon doa kepada semuanya, semoga korban segera kembali pulih,” ungkapnya.

    Pantauan Tribunjabar.id di RSUD Dr Slamet Garut, satu orang korban yang mengalami luka berat saat ini tengah dalam kondisi kritis.

    Tim dokter telah membawa korban untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan.

    Kecalakaan beruntun terjadi di Jalan Raya Leles tepatnya di kawasan Tutugan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (25/1/2025). (Istimewa)

    Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menjelaskan bahwa berdasarkan dugaan awal, kecelakaan beruntun tersebut dipicu oleh sebuah angkot yang melaju dari arah Tarogong menuju Leles.

    Kendaraan tersebut kehilangan kendali saat melintasi jalan yang menurun dan berbelok tajam.

    Kemudian bertabrakan dengan lima sepeda motor dan satu kendaraan Avanza yang melaju dari arah yang berlawanan,” ujar Jules, Sabtu (25/1/2025). (Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari)