Kementrian Lembaga: BI

  • Bacaan Doa setelah Salat 5 Waktu: Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya

    Bacaan Doa setelah Salat 5 Waktu: Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya

    Jakarta, Beritasatu.com – Bacaan doa setelah salat merupakan amalan yang dianjurkan bagi umat muslim untuk berzikir dan berdoa sebagai bentuk penghambaan kepada Allah Swt. Zikir dan doa setelah salat merupakan amalan yang dapat mendatangkan ketenangan hati serta mendekatkan diri kepada-Nya.

    Dengan mengucapkan kalimat-kalimat pujian dan permohonan kepada Allah, seorang muslim mengakui kebesaran-Nya dan memohon perlindungan serta keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.

    Membaca doa setelah salat tidak hanya menjadi bentuk ibadah, tetapi juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas spiritual. Dalam Islam, doa adalah senjata bagi orang beriman, dan Allah Swt menjanjikan bahwa setiap doa yang dipanjatkan dengan penuh keikhlasan akan didengar oleh-Nya.

    Beberapa bacaan doa setelah salat mencakup istigfar, pujian kepada Allah, permohonan perlindungan dari siksa neraka, hingga bacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang memiliki keutamaan besar.

    Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini bacaan doa setelah salat lima waktu lengkap dengan tulisan arab, latin, dan artinya.

    1. Membaca istigfar

    أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

    Astaghfirullah hal’adzim, aladzi laailaha illahuwal khayyul qoyyuumu wa atuubu ilaiih

    Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Mengurus makhluk-Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya”.

    2. Membaca kalimat tauhid

    لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

    Laa ilaha illallah wakhdahu laa syarika lahu, lahul mulku walahul khamdu yukhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qodiir

    Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan pujian, Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

    3. Memohon perlindungan dari siksa neraka

    اَللَّهُمَّ أَجِرْنِـى مِنَ النَّارِ

    Allahumma ajirni minan-naar (3x)

    Artinya: “Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka”.

    4. Memuji Allah dengan kalimat

    اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام

    Allahumma antassalam, wamingkassalam, wa ilayka ya’uudussalam fakhayyina rabbanaa bissalaam wa-adkhilnaljannata darossalaam tabarokta rabbanaa wata’alayta yaa dzaljalaali wal ikraam

    Artinya: “Ya Allah, Engkaulah sumber keselamatan, dari-Mu keselamatan, dan kepada-Mu kembali keselamatan. Hidupkanlah kami, wahai Tuhan kami, dengan keselamatan. Masukkanlah kami ke dalam surga, negeri keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami, dan Maha Tinggi Engkau, wahai Tuhan yang memiliki kebesaran dan kemuliaan”.

    5. Membaca Surah Al-Fatihah dan Ayat Kursi

    Baca Surah Al-Fatihah dan Ayat Kursi (QS Al-Baqarah: 255)

    أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَانَوْمٌ، لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلَا يَـؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

    Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa naum. lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh. man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih. ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa khalfahum. wa laa yuhiithuuna bi syai-im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa-a. wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardh walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.

    Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Berdiri Sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya segala yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui segala sesuatu yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Tidak ada yang dapat mengetahui ilmu-Nya kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi, dan Dia tidak merasa berat menjaga keduanya. Dan Dia Maha Tinggi, Maha Agung”.

    6. Membaca tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil

    Membaca kalimat tasbih 33 kali

    سُبْحَانَ اللهِ

    Subhanallah

    Artinya: “Maha Suci Allah”.

    Membaca kalimat tahmid 33 kali

    الْحَمْدُلِلهِ

    Alhamdulillah

    Artinya: “Segala puji bagi Allah”.

    Membaca kalimat takbir 33 kali

    اللهُ اَكْبَرُ

    Allahu akbar

    Artinya: “Allah Maha Besar”.

    Membaca kalimat tahlil

    لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ

    Lailaha illallah

    Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah”.

    Dengan membaca doa harian setelah salat, kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita senantiasa diberikan keteguhan dalam menjalankan ibadah.

  • Bawang merah Rp33.250/kg, cabai rawit Rp54.250/kg

    Bawang merah Rp33.250/kg, cabai rawit Rp54.250/kg

    lustrasi – Pedagang melayani pembeli bawang merah di pasar tradisional Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (8/6/2022). ANTARA FOTO/Rahmad

    Harga pangan Senin: Bawang merah Rp33.250/kg, cabai rawit Rp54.250/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 17 Februari 2025 – 12:20 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, bawang merah di harga Rp33.250 per kilogram dan cabai rawit merah Rp54.250 per kg, di Senin pagi.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Senin pukul 09.40 WIB, selain bawang merah dan cabai rawit merah, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang putih di harga Rp41.250 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp13.000 per kg; beras kualitas bawah II Rp12.500 per kg; beras kualitas medium I Rp14.400 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp13.900 per kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp15.550 per kg; dan beras kualitas super II Rp14.650 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp35.000 per kg; cabai merah keriting Rp37.500 per kg; dan cabai rawit hijau Rp31.250 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras segar Rp32.750 per kg; sedangkan daging sapi kualitas I Rp120.000 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp113.750 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.400 per kg; gula pasir lokal Rp17.900 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.650 per kg, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp19.650 per kg; serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp18.650 per kg.

    Sumber : Antara

  • BI: Utang luar negeri Indonesia pada triwulan IV 2024 menurun

    BI: Utang luar negeri Indonesia pada triwulan IV 2024 menurun

    Penurunan posisi ULN tersebut bersumber dari ULN sektor publik maupun swasta

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa utang luar negeri (ULN) pada triwulan IV 2024 menurun menjadi sebesar 424,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dibandingkan dengan posisi pada triwulan III 2024 yang sebesar 428,1 miliar dolar AS.

    Adapun secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh 4,0 persen year on year (yoy) atau melambat dibandingkan 8,3 persen (yoy) pada triwulan III 2024.

    “Penurunan posisi ULN tersebut bersumber dari ULN sektor publik maupun swasta. Perkembangan posisi ULN triwulan IV 2024 juga dipengaruhi oleh faktor penguatan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Senin.

    Ramdan merinci bahwa ULN pemerintah menurun menjadi sebesar 203,1 miliar dolar AS pada triwulan IV 2024, turun dibandingkan dengan posisi triwulan III 2024 sebesar 204,1 miliar dolar AS.

    Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh melambat menjadi 3,3 persen (yoy) dari 8,4 persen (yoy) pada triwulan III 2024. Penurunan posisi ULN pemerintah bersumber dari turunnya posisi surat utang dipengaruhi penguatan mata uang dolar AS.

    Sementara itu, pinjaman luar negeri dan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional dan domestik masih mencatat net inflow seiring tetap terjaganya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.

    Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara pruden, terukur, dan fleksibel untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal.

    Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan pengelolaan ULN.

    Berdasarkan sektor ekonomi, BI mencatat bahwa ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (20,8 persen dari total ULN pemerintah); administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (19,7 persen); jasa pendidikan (16,7 persen); konstruksi (13,4 persen); serta jasa keuangan dan asuransi (9,0 persen).

    “Posisi ULN pemerintah tetap terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah,” kata Ramdan.

    Di sisi lain, ULN swasta juga menurun. Pada triwulan IV 2024, posisi ULN swasta tercatat sebesar 194,1 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi triwulan III 2024 sebesar 196,3 miliar dolar AS.

    Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,2 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan 0,6 persen (yoy) pada triwulan III 2024.

    Perkembangan ULN tersebut bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 2,5 persen (yoy) dan 2,1 persen (yoy).

    Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan; jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik dan gas; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 79,5 persen dari total ULN swasta.

    ULN swasta juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,7 persen terhadap total ULN swasta.

    BI menyampaikan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

    Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 30,4 persen pada triwulan IV 2024, dari 31,1 persen pada triwulan III 2024, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,8 persen dari total ULN.

    “Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN,” kata Ramdan.

    Ia menambahkan, peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Utang Luar Negeri RI Jadi Rp 6.881 T, Begini Datanya

    Utang Luar Negeri RI Jadi Rp 6.881 T, Begini Datanya

    Jakarta

    Utang luar negeri (ULN) mengalami penurunan pada kuartal IV tahun 2024 kemarin. Posisi utang Indonesia pada kuartal IV 2024 tercatat sebesar US$ 424,8 miliar atau setara dengan Rp 6.881,7 triliun (asumsi kurs Rp 16.200). Angka ini turun dibandingkan dengan posisi ULN pada kuartal III 2024 yang tercatat sebesar US$ 428,1 miliar.

    Namun, secara tahunan ULN Indonesia tumbuh 4,0%, sedikit melambat pertumbuhannya dibandingkan 8,3% pada kuartal III 2024.

    “Penurunan posisi ULN tersebut bersumber dari ULN sektor publik maupun swasta. Perkembangan posisi ULN kuartal IV 2024 juga dipengaruhi oleh faktor penguatan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, Senin (17/2/2025).

    Bila dirinci, ULN dari sektor pemerintah mencatat penurunan. Posisi ULN pemerintah pada kuartal IV 2024 tercatat sebesar US$ 203,1 miliar, turun dibandingkan dengan posisi kuartal III 2024 sebesar US$ 204,1 miliar.

    Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh melambat menjadi 3,3% (yoy) dari 8,4% (yoy) pada kuartal III 2024. Penurunan posisi ULN pemerintah bersumber dari turunnya posisi surat utang dipengaruhi penguatan mata uang dolar AS.

    Sementara itu, pinjaman luar negeri dan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional dan domestik masih mencatat net inflow seiring tetap terjaganya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.

    “Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara pruden, terukur, dan fleksibel untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal,” kata Ramdan Denny.

    Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan pengelolaan ULN.

    Berdasarkan sektor ekonomi, Bank Indonesia mencatatkan ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebanyak 20,8% dari total ULN pemerintah. Kemudian ada juga untuk Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 19,7%.

    Lalu, untuk Jasa Pendidikan sebesar 16,7% dari total ULN Pemerintah, Konstruksi sebesar 13,4%, serta Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 9,0%.

    Posisi ULN pemerintah juga dijamin tetap terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.

    Kemudian ULN sektor swasta juga menurun. Pada kuartal IV 2024, posisi ULN swasta tercatat sebesar US$ 194,1 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi kuartal III 2024 sebesar US$ 196,3 miliar. Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,2%, lebih dalam dibandingkan 0,6% pada kuartal III 2024.

    Perkembangan ULN tersebut bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 2,5% (yoy) dan 2,1% (yoy).

    Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan, Jasa Keuangan dan Asuransi, Pengadaan Listrik dan Gas, serta Pertambangan dan Penggalian dengan pangsa mencapai 79,5% dari total ULN swasta. ULN swasta juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,7% terhadap total ULN swasta.

    Ramdan Denny menegaskan struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 30,4% pada kuartal IV 2024, dari 31,1% pada kuartal III 2024, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,8% dari total ULN.

    “Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” papar Ramdan Denny.

    (kil/kil)

  • Bongkar Kasus CSR BI, Tenaga Ahli DPR-Ketua Yayasan Dipanggil KPK

    Bongkar Kasus CSR BI, Tenaga Ahli DPR-Ketua Yayasan Dipanggil KPK

    GELORA.CO -Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mengusut kasus dugaan korupsi dana sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia dengan memanggil saksi-saksi.

    Jurubicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, pada Senin 17 Februari 2025, tim penyidik memanggil 2 orang sebagai saksi.

    “Pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK Merah Putih,” kata Tessa kepada wartawan, Senin siang, 17 Februari 2025.

    Kedua orang saksi yang dipanggil adalah Devi Yulianti selaku tenaga ahli mantan anggota Komisi XI DPR, dan Jadi selaku Ketua Yayasan Al Munaroh Sembung Panongan tahun 2022-sekarang.

    Dalam perkara ini, tim penyidik telah menggeledah rumah anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Heri Gunawan di Jalan Pelikan 1 Blok U7 nomor 9 RT.04/07, Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan pada Rabu malam, 5 Februari 2025 hingga Kamis dinihari, 6 Februari 2025.

    Dari sana, tim penyidik mengamankan bukti barang bukti elektronik berupa handphone, dokumen, surat, dan catatan-catatan.

    Sebelumnya pada Jumat 27 Desember 2024, tim penyidik juga telah memeriksa Heri Gunawan sebagai saksi. Selain itu di hari yang sama, tim penyidik juga memeriksa Satori selaku anggota DPR Fraksi Partai Nasdem.

    Pada Senin 16 Desember 2024, tim penyidik telah melakukan penggeledahan di kantor BI, salah satunya ruang kerja Gubernur BI, Perry Warjiyo. Selanjutnya pada Kamis, 19 Desember 2024, tim penyidik melanjutkan upaya paksa penggeledahan di salah satu ruangan di direktorat OJK.

    Dari kedua tempat itu, tim penyidik mengamankan dan menyita barang bukti elektronik (BBE) dan beberapa dokumen yang diduga berkaitan dengan perkara

  • Sosok Kim Sae Ron Ditemukan Meninggal Dunia di Rumah, Kasus DUI Kembali Jadi Sorotan

    Sosok Kim Sae Ron Ditemukan Meninggal Dunia di Rumah, Kasus DUI Kembali Jadi Sorotan

    Sosok Kim Sae Ron Ditemukan Meninggal Dunia di Rumah, Kasus DUI Kembali Jadi Sorotan

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok Kim Sae Ron ditemukan tewsa di rumahnya Minggu 16 Februari 2025.

    Dunia hiburan Korea Selatan kembali berduka dengan kabar meninggalnya aktris Kim Sae Ron.

    Aktris yang dikenal sejak usia muda itu ditemukan tak bernyawa di kediamannya pada Minggu (16/2/2025).

    Menurut laporan Yonhap News Agency, seorang teman yang berencana bertemu dengan Kim mengunjungi rumahnya dan menemukan aktris tersebut dalam kondisi tak bernyawa.

    Teman tersebut segera menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian ini.

    Kepolisian setempat mengonfirmasi bahwa tidak ada indikasi tindakan kriminal terkait kematian Kim Sae Ron.

    Hingga saat ini, penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti meninggalnya sang aktris, namun belum ada detail lebih lanjut yang diberikan.

    Karier dan Perjalanan Kim Sae Ron

    Kim Sae Ron memulai karier aktingnya sejak usia belia dan berhasil meraih sejumlah penghargaan prestisius.

    Pada 2010, ia memenangkan penghargaan Aktris Pendatang Baru Terbaik di Buil Film Awards serta penghargaan Special Mention di BUSTER Copenhagen International Film Festival for Children and Youth.

    Namanya semakin dikenal setelah memenangkan kategori Aktris Muda Terbaik di MBC Drama Awards 2013.

    Sebagai aktris yang aktif sejak kecil, Kim terus membangun kariernya di dunia hiburan.

    Pada 2021, ia kembali mendapatkan penghargaan sebagai Aktris Terbaik dalam Drama Spesial/TV Cinema di KBS Drama Awards.

    Namun, perjalanan kariernya mengalami kemunduran setelah tersandung kasus DUI (driving under influence) atau mengemudi dalam keadaan mabuk pada 18 Mei 2022.

    Kasus tersebut membuatnya menerima kecaman publik dan berimbas pada pekerjaannya di industri hiburan.

    Sepanjang kariernya, Kim Sae Ron membintangi berbagai drama dan film yang mendapat perhatian luas, antara lain:

    Drama Korea

    Bloodhounds (Netflix, 2023) sebagai Kim Hyeon Ju

    The Great Shaman Ga Doo-Shim (KakaoTV, 2021) sebagai Ga Doo Sim

    Nobody Knows (SBS, 2020) sebagai Cha Young Jin (muda)

    Secret Healer (JTBC, 2016) sebagai Yeon Hee/Seo Ri

    Hi! School – Love On (KBS2, 2014) sebagai Lee Seul Bi

    Film Korea

    A Brand New Life (2009) sebagai Jin Hee

    The Man From Nowhere (2010) sebagai Jung So Mi

    A Girl At My Door (2014) sebagai Do Hee

    Snowy Road (2017) sebagai Kang Young-Ae

    Everyday We Are (2022) sebagai Han Yeo Wool

    Prestasi dan Penghargaan

    Kim Sae Ron telah mengukir berbagai pencapaian di industri hiburan. Beberapa penghargaan yang diraihnya meliputi:

    Best New Actress – Buil Film Awards 2010

    Best New Actress – Korean Film Awards 2010

    Best Young Actress – MBC Drama Awards 2013

    Best New Actress – Blue Dragon Film Awards 2014

    Best Actress in a Drama Special/TV Cinema – KBS Drama Awards 2021

    Kepergian Kim Sae Ron menjadi pukulan bagi industri hiburan Korea Selatan.

    Perjalanan hidupnya yang penuh bakat namun juga dihiasi kontroversi, terutama kasus DUI yang sempat menurunkan kariernya, kembali menjadi sorotan.

    Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kematiannya. (*)

  • Kisah Saiful Arifin, Anak Yatim Yang Mendadak Punya Utang Rp 100 Juta Usai Terima Bantuan Pemerintah

    Kisah Saiful Arifin, Anak Yatim Yang Mendadak Punya Utang Rp 100 Juta Usai Terima Bantuan Pemerintah

    TRIBUNJATENG.COM – Kisah pilu anak yatim mendadak punya pinjaman KUR Rp 100 juta padahal tidak pernah mengajukan utang.

    Semua berawal saat dirinya sempat mendapatkan bantuan uang nominal Rp 1 juta yang disebut dari pemerintah.

    Namun ternyata itu diduga merupakan jerat awal yang membuatnya memiliki utang ratusan juta rupiah.

    Nasib pilu ini dialami Saiful Arifin (21) warga Desa Sumber Gading, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

    Ia pun kaget mendadak punya pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp100 juta kepada bank.

    Anak yatim yang hidup dengan ibu dan neneknya ini tak menyangka jika dirinya bakal menjadi korban penipuan.

    Hal itu berawal dari rezeki Rp1 juta yang disebut bantuan dari pemerintah.

    Namun ternyata ini adalah jerat awal untuknya tercatat punya utang pinjaman KUR hingga Rp100 juta di salah satu bank pelat merah di Bondowoso.

    Uang yang didapatnya pada Februari 2024 lalu tak membuat Arifin curiga.

    Uang tersebut lantas digunakan untuk membayar kontrak rumah berukuran 3×5 meter dengan biaya Rp450 ribu per tahun.

    Rumah tersebut ditinggali enam anggota keluarga, ibu, nenek, ponakan, dan istri yang baru dinikahinya.

    Sebagai tulang punggung keluarga, pendapatan yang diperoleh Arifin dari kerja beternak ayam ikut orang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

    Baik untuk makan, beli token listrik, hingga kebutuhan lainnya.

    Ia mengaku semua kenikmatan untuk keluarganya berubah seperti mimpi buruk di siang bolong.

    Yakni saat dirinya hendak kredit sepeda motor ditolak oleh dealer.

    Lantaran di BI Checking, ada namanya yang tercatat memiliki pinjaman Rp100 juta di perbankan.

    Saat itu, ia tak langsung menceritakan kejadian ini pada keluarga, khawatir kaget.

    Namun pada awal Januari 2025, keluarga pun akhirnya tahu juga.

    Dua petugas bank datang ke rumahnya, meminta tanda tangan di dalam dokumen tertulis, terkait pinjaman Rp100 juta.

    Ibunya nyaris pingsan dan istrinya menangis tak henti, sementara sang nenek yang sudah sakit-sakitan berbaring di atas kasur.

    “Bagaimana mau pinjam Rp100 juta. Apa yang mau dibayarkan? Untuk makan saja pendapatan saya ngepas,” kata Arifin.

    Dia sendiri menolak menandatangani dokumen tersebut.

    Pasalnya ia merasa tak pernah melakukan proses pinjam di perbankan.

    Namun tetap saja dia ketakutan dan berusaha mencari jalan keluar bersama pemuda lainnya yang bernasib sama.

    “Kalau harapan saya ya, ini diproses hukum. Dan karena saya tak menikmati uangnya, ya nama saya tak tercatat pinjaman di bank,” ungkap Arifin.

    Kini sejumlah pemuda dari berbagai desa di Kecamatan Sumber Wringin ngeluruk ke Kejaksaan Negeri Bondowoso, Rabu (12/2/2025).

    Aksi tersebut dilakulan sekaligus untuk melaporkan adanya dugaan penggunaan nama para pemuda untuk pengambilan pinjaman KUR di salah satu bank plat merah setempat.

    Salah satu korban, Arifin, mengaku kaget saat dirinya akan melakukan kredit sepeda motor ditolak oleh dealer.

    Lantaran di BI Checking, ada namanya yang tercatat memiliki pinjaman Rp100 juta di perbankan.

    Padahal anak muda yatim ini mengaku tak pernah mengambil pinjaman KUR di bank tersebut.

    Pada Februari 2024 lalu, ia mengaku pernah menerima bantuan sebesar Rp1 juta dengan hanya menyerahkan KTP dan KK dari bank tersebut melalui temannya.

    “Mau dikasih bantuan katanya, Rp1 juta. Dikasih, tapi di teller itu saya lihat pencairan Rp100 juta,” ujar kepala keluarga dari ibu, nenek, dan istrinya yang tinggal ngontrak di rumah ukuran 3×2 meter.

    Hal senada disampaikan oleh Muhammad Novaldi (22) warga Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber Wringin.

    Ia menjelaskan, dirinya mengetahui adanya pinjaman Rp100 juta atas namanya setelah dua orang pegawai bank datang ke rumahnya.

    Dirinya menolak tanda tangan karena dalam dokumen terdapat keterangan pinjaman Rp100 juta.

    “Padahal saya tidak pernah (pinjam), yang didatangi bulan Januari 2025 ini,” urainya.

    Ia pun sama, juga diming-imingi dapat bantuan Rp1 juta dengan modal KTP dan KK.

    Kuasa hukum para korban dari LBH Anshor, Jayadi mengatakan, ada enam orang korban yang didampinginya melaporkan dugaan penyalahgunaan KUR di bank pelat merah tahun 2024 ini.

    Di enam korban tersebut ada dua kelompok, dengan jumlah per kelompok 10 orang.

    “Korban enam yang berani melapor,” ujarnya.

    Menurutnya, modus operandinya yakni dengan pinjam nama.

    Dimana pelapor atau para korban diiming-imingi diberi bantuan dengan menyerahkan KTP dan KK.

    Adapun untuk melampirkan SKU sebagai syarat pinjam KUR ini, kata Jay, dikoordinir oleh terlapor dengan inisial RAZ.

    Ia menuturkan bahwa pihaknya sangat menyesalkan pihak bank saat melakukan analisa kredit.

    Lantaran, bagaimana bisa orang-orang yang tak punya usaha dan dikoordinir sedemikian rupa, kemudian dengan mudahnya bisa dapat KUR.

    “Masing-masing Rp100 juta. Bagi mereka masih muda, orang miskin, besar segitu mas. Siapa yang akan membayar?”

    “Tentu secara data, perbankan akan menagih pada mereka,” pungkasnya.

    Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah, pihak perbankan enggan memberikan komentar ketika didatangi media SURYAMALANG.COM. 

    Gelar Tahlil dan Sholawat di Depan Kantor Bank

    Sejumlah pemuda korban dugaan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bank plat merah, menggelar tahlilan di depan bank yang berada di sebelah utara Alun-alun Ki Bagus Asra itu.

    Tahlilan xan membaca sholawat dilaksanakan pada Rabu (12/2/2025) sore kemarin dengan didampingi oleh sejumlah tim LBH Anshor.

    Pantauan di lokasi, anak-anak muda dengan usia rentan 20 tahunan itu duduk bersila. Kemudian, melingkar di depan bank, sembari membaca doa tahlil.

    Doa bersama tak berlangsung lama. Hanya sekitar 15 menitan.

    Setelah itu mereka berlalu pergi dengan penuh harap doanya bisa terkabul.

    Kegiatan ini digelar dengan harapan petugas berwenang bisa menindaklanjuti kasus ini dan memproses hukum siapa pun yang terlibat.

    “Kami menggelar tahlil dan shalawat agar semua yang terlibat dalam kasus ini diproses secara hukum dan kami mendapatkan keadilan,” ucap Andi Eka, Salah Satu Korban.

    Sementara itu Kuasa Hukum Korban dari LBH Anshor, Jayadi mengatakan, ada enam orang korban yang didampinginya melaporkan dugaan penyalahgunaan KUR di Bank plat merah tahun 2024 ini.

    Di enam korban itu ada dua kelompok, dengan jumlah per kelompok 10 orang.

    “Korban enam yang berani melapor,” tegasnya.

    Modus operandinya yakni dengan pinjam nama. Dimana pelapor atau para korban diiming-imingi diberi bantuan dengan menyerahkan KTP dan KK.

    Adapun untuk melampirkan SKU sebagai syarat pinjam KUR ini, kata Jay, dikoordinir oleh terlapor dengan inisial RAZ.

    Sementara itu, dikonfirmasi terpisah pihak Perbankan enggan memberikan komentar saat didatangi awak media di kantornya. (*)

     

  • Yield SUN Berpotensi Naik, Pasar Pantau Sentimen Global dan Rapat BI

    Yield SUN Berpotensi Naik, Pasar Pantau Sentimen Global dan Rapat BI

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar obligasi dalam negeri diprediksi menghadapi tekanan pada pekan depan seiring meningkatnya ketidakpastian global. Pergerakan imbal hasil (yield) surat utang negara (SUN) akan terpengaruh sentimen luar dan dalam negeri.

    Sentimen utama berasal dari kebijakan fiskal Amerika Serikat (AS) serta kebijakan luar negeri Presiden Donald Trump yang dinilai agresif. Selain itu, pasar juga menantikan hasil rapat Bank Indonesia (BI).

    Analis Pendapatan Tetap PT Pemeringkat Efek Indonesia Ahmad Nasrudin memperkirakan, yield SUN pekan depan cenderung mengalami tekanan naik dibandingkan pekan sebelumnya.

    “Jika BI masih mempertahankan suku bunga, maka sentimen eksternal akan lebih dominan. Saya melihat kecenderungan lebih negatif terkait dengan dinamika global,” ujarnya kepada Beritasatu.com, Minggu (16/2/2025).

    Ahmad mencermati beberapa faktor eksternal yang dapat memengaruhi pasar obligasi domestik, terutama dari AS. Pekan depan, investor akan mencermati risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) serta pidato pejabat kunci The Federal Reserve (The Fed).

    Kenaikan inflasi AS pada Januari 2025 menjadi 3% dari sebelumnya 2,9% diperkirakan mendorong sikap lebih hawkish dari The Fed, yang berpotensi memberikan tekanan pada yield SUN.

    Selain itu, pasar juga akan memantau beberapa data ekonomi lainnya, seperti Initial Jobless Claims dan S&P Global Manufacturing PMI (Februari 2025).

    Kemudian, dari kawasan Asia, rilis data pertumbuhan ekonomi Jepang serta inflasi Inggris, yang diproyeksikan naik menjadi 2,8% yoy dari 2,5% pada bulan sebelumnya juga menjadi perhatian.

    Di sisi lain, kebijakan luar negeri Trump yang agresif diperkirakan semakin mendorong arus modal keluar dari negara berkembang menuju aset-aset safe haven di AS.

    “Trump kembali mengeluarkan kebijakan tarif impor baja dan aluminium serta memerintahkan kajian pengenaan tarif impor resiprokal. Ini bisa meningkatkan permintaan terhadap aset di AS dan menekan pasar surat utang domestik,” jelas Ahmad.

    Perkiraan Yield SUN 10 Tahun
    Untuk imbal hasil SUN tenor 10 tahun, Ahmad memperkirakan akan bergerak dalam rentang 6,6% hingga 6,9%, dengan kecenderungan meningkat dibandingkan level akhir pekan ini, 14 Februari 2025.

    “Sentimen eksternal dan keputusan rapat BI menjadi faktor utama dalam pergerakan yield,” tambahnya.

    Pada akhir pekan lalu, yield SUN 10 tahun tercatat turun menjadi 6,77% dari 6,874% di pekan sebelumnya. Penurunan ini dipicu oleh turunnya yield US Treasury dari 4,494% menjadi 4,476%, meskipun investor asing mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp2,51 triliun dalam periode 10-13 Februari 2025.

    Dengan dinamika global yang masih penuh ketidakpastian, pelaku pasar diharapkan tetap mencermati perkembangan kebijakan dari The Fed, pemerintah AS, serta hasil rapat BI yang akan menjadi katalis utama pergerakan yield SUN pada pekan depan.

  • Rp 9,61 Triliun Modal Asing Cabut dari Indonesia  – Page 3

    Rp 9,61 Triliun Modal Asing Cabut dari Indonesia  – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing mengalir keluar pada pekan kedua Februari 2025. Sepanjang 2025, tercatat masih banyak modal asing yang keluar dari Indonesia.

    Direktur Eksekutif Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menjelaskan, berdasarkan data transaksi 10–13 Februari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp9,61 triliun

    “Nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp9,61 triliun, terdiri dari jual neto Rp2,42 triliun di pasar saham, Rp2,51 triliun di pasar SBN, dan Rp4,68 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Ramdan dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, Minggu (15/2/2025).

    Ramdan menambahkan, Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 13 Februari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp7,59 triliun di pasar saham, beli neto Rp10,11 triliun di pasar SBN dan Rp4,60 triliun di SRBI.

    “Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” jelas Ramdan.

    Adapun premi CDS Indonesia 5 tahun per 13 Februari 2025 sebesar 72,22 bps, turun dibanding dengan 7 Februari 2025 sebesar 74,22 bps. Sedangkan Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.280 per dolar AS dan Yield SBN 10 tahun turun di 6,81%.

    Rupiah Sempat Perkasa

    Sebelumnya, Nilai tukar rupiah (kurs) menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat 14 Februari 2025. Kurs rupiah menguat hingga 77,50 poin atau 0,47 persen menjadi 16.283 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya 6.361 per dolar AS.

    Analis mata uang Lukman Leong memproyeksikan kurs rupiah akan bergerak menguat pada hari ini, karena dipengaruhi oleh adanya potensi inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS serta kebijakan tarif timbal balik yang ditandatangani Presiden AS Donald Trump.

     

  • KPK Endus Dugaan Suap dan Gratifikasi di Kasus CSR BI

    KPK Endus Dugaan Suap dan Gratifikasi di Kasus CSR BI

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus indikasi suap dan gratifikasi pada kasus dugaan korupsi terkait dengan corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia. 

    Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto mengatakan KPK menggunakan pasal suap dan gratifikasi Undang-undang (UU) tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) untuk mengusut kasus tersebut. 

    “Pasal gratifikasi dan suap,” ujarnya kepada wartawan saat dimintai konfirmasi, dikutip Minggu (16/2/2025). 

    Kendati demikian, KPK masih menggunakan surat perintah penyidikan (sprindik) umum untuk mengusut kasus tersebut sehingga belum ada pihak yang resmi ditetapkan tersangka. 

    Tim penyidik disebut masih memanggil para saksi untuk diperiksa. Selain itu, penyidik turut menggeledah sejumlah lokasi dan menyita beberapa barang untuk menjadi bukti. 

    Sebelumnya, KPK telah memeriksa sederet saksi dalam kasus CSR BI. Beberapa di antaranya adalah dua anggota DPR yang menjabat di Komisi XI atau Komisi Keuangan DPR pada periode 2019-2024. Mereka adalah Politisi Partai Gerindra Heri Gunawan dan Politisi Partai Nasdem Satori. Rumah keduanya juga telah digeledah penyidik KPK beberapa waktu lalu. 

    Di sisi lain, KPK juga sudah menggeledah kantor BI dan OJK di Jakarta. Salah satu ruangan di kompleks perkantoran BI pusat yang digeledah yakni ruangan Gubernur BI Perry Warjiyo.

    Sebelumnya, Direktur Penyidikan KPK Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu menuturkan lembaga antirasuah menduga dana CSR yang disalurkan bank sentral itu diterima oleh penyelenggara negara melalui yayasan. KPK menduga terjadi penyimpangan, di mana CSR diberikan ke penyelenggara negara melalui yayasan yang direkomendasikan, namun tak sesuai peruntukannya.  

    Uang dana CSR atau Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) itu pun diduga sempat berpindah-pindah rekening sebelum terkumpul lagi ke satu rekening yang diduga merupakan representasi penyelenggara negara. 

    Bahkan, dana itu sudah ada yang berubah bentuk ke aset seperti bangunan hingga kendaraan. Sebagaimana dana CSR, bantuan sosial itu harusnya disalurkan ke dalam bentuk seperti perbaikan rumah tidak layak huni hingga beasiswa.  

    “Ada yang dalam bentuk bangunan, ada yang dalam bentuk kendaraan dan lain-lain. Jadi di situ penyimpangannya tidak sesuai peruntukkannya. Harusnya, dana CSR yang diberikan kepada mereka, dititipkan lah karena mereka merekomendasikan yayasan. Harusnya disalurkan,” terang Asep. 

    Lembaga antirasuah juga mendalami bagaimana pemilihan yayasan penerima dana PSBI itu. Ada dugaan yayasan dimaksud mendapatkan dana CSR bank sentral melalui rekomendasi, atau karena terafiliasi dengan anggota Komisi XI DPR.  

    Terpisah, Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso memastikan penyaluran CSR BI dilakukan dengan tata kelola/ketentuan yang benar.  

    “Proses pemberian PSBI senantiasa dilakukan sesuai tata kelola/ketentuan yang benar, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan menjunjung tinggi prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dan kemanfaatan,” tuturnya, Minggu (29/12/2024).