Dia menambahkan, Greenfields juga menyoroti peluang besar bagi generasi milenial terlibat pada sektor peternakan, dengan menawarkan program farming contract bagi pemuda yang tertarik. Selain itu, pembinaan gratis bagi kesehatan hewan, reproduksi dan manajemen peternakan.
“Bagi yang tertarik menjadi peternak sapi perah, Greenfields membuka peluang bagi masyarakat di Kecamatan Ngajum dengan syarat memiliki sapi dan kandang yang layak. Kami akan survei langsung untuk memastikan kelayakan disertai dukungan dan fasilitas, termasuk pos penampungan susu,” katanya.
Rajindra Leo dari Bank Jatim memperkenalkan sejumlah produk Kredit Usaha Rakyat [KUR] yang dirancang untuk mempermudah akses pembiayaan bagi petani. Dana KUR syarat mudah dan bunga rendah Rp1 juta hingga Rp100 juta.
“Bagi petani pemula, KUR Mikro dengan pinjaman Rp1 juta hingga Rp10 juta tanpa agunan, asalkan usaha sudah berjalan minimal enam bulan dan dinilai layak,” katanya.
Pinjaman lebih besar hingga Rp100 juta, kata Rajindra, memberikan opsi dengan agunan dan pembayaran yang disesuaikan masa panen. Sementara Kredit Jatim Pro antara Rp1 juta hingga Rp100 juta, disesuaikan dengan kebutuhan bulanan atau musiman.
Koordinator BPP Ngajum, Agus Budiarto mengatakan Bumdes Ngajum berencana mengembangkan agribisnis komoditas beras dan hortikultura sebagai bagian mendukung Program Makan Bergizi Gratis.
“Kami akan kawal sejak tahap benih didampingi penyuluh, untuk menentukan lokasi lahan yang tepat. Pemasarannya akan difasilitasi melalui kerjasama dengan lembaga keuangan, termasuk dana desa dan perbankan,” katanya.