Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kemenhub Bicara Tahapan Kereta Cepat Diperpanjang ke Surabaya

Kemenhub Bicara Tahapan Kereta Cepat Diperpanjang ke Surabaya

Jakarta

Rute kereta cepat dari Jakarta-Bandung mau diperpanjang hingga ke Surabaya. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara soal rencana tersebut.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub), Risal Wasal mengatakan bahwa perpanjangan rute (trase) Kereta Cepat sampai Surabaya masih menunggu PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Sebab, KCIC bakal melakukan pra studi kelayakan (pre-feasibility study) dan studi kelayakan (feasibility study).

Jika kedua hal tersebut sudah tuntas, Risal mengatakan barulah pemerintah bisa ikut serta untuk menetapkan trase Kereta Cepat sampai Surabaya.

“Mereka (KCIC) kan punya FS, nanti keluar usulan trase, baru kami (Kemenhub) yang kaji. Penetapan trasenya di kita (Kemenhub),” kata Risal di Artotel Gelora Senayan, Jumat malam (26/7/2024).

Risal menjelaskan bahwa setelah FS dan usulan trase dikeluarkan KCIC Kemenhub bakal mengkaji ulang rute Kereta Cepat. Ada beberapa opsi rute, mulai dari jalur utara sampai jalur selatan Pulau Jawa.

“(usulan trase belum sampai?) Belum. Kan ada pilihan trase, utara dan selatan. Nah itu yang sedang dikaji FS-nya,” ujar dia.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi buka-bukaan soal progres terkini rencana perpanjangan rute kereta cepat ke Surabaya. Sejauh ini sudah ada kereta cepat dengan rute Jakarta-Bandung.

Menurutnya, sampai saat ini KCIC dengan pihak China sedang melakukan pra feasibility study atau studi pra-kelayakan untuk proyek kereta cepat ke Surabaya. Sejauh ini potensi-potensi masih digali dari studi tersebut.

“Ini kan masih pra feasibility study, jadi masih dengan Tiongkok,” ungkap Dwiyana ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2024).

Soal apakah nantinya pembangunan kereta cepat ke Surabaya akan kembali menggandeng China, Dwiyana enggan memastikan. “Belum, belum (ada kepastian), kan masih pra feasibility study,” lanjutnya.

(ara/ara)