Kemendag Targetkan Ekspor Indonesia-Peru Tembus 5 Miliar Dolar AS

Kemendag Targetkan Ekspor Indonesia-Peru Tembus 5 Miliar Dolar AS

JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan ekspor Indonesia-Peru bisa tembus 5 miliar dolar AS atau setara Rp81,47 triliun (asumsi kurs Rp16.294 per dolar AS), seiring dengan ditekennya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Peru (IP-CEPA).

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan target itu untuk kedua negara, dan diharapkan dapat tercapai selama perjanjian tersebut berlaku.

“Angka 5 miliar dolar AS ini berdua, bukan cuma Indonesia aja. Mungkin Indonesia 3 miliar dolar AS, Peru 2 miliar dolar AS, atau Indonesia 3,5 miliar, Peru 1,5 miliar. Kan 5 miliar dolar AS. Kita ingin meningkatkan tadi itu,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa, 12 Agustus.

Djatmiko tak menampik bahwa angka tersebut menjadi target yang ambisius. Mengingat, total perdagangan Indonesia ke Peru baru menyentuh angka 500 juta dolar AS.

Meski begitu, Djatmiko optimistis dapat mencapai target 5 miliar dolar AS, apalagi perjanjian ini berlangsung hingga 10 tahun.

“So far kita kan baru 500 juta, atau setengah miliar. Jadi, itu yang 5 miliar itu angka yang sangat ambisius. Nggak apa-apa kita taruh di situ, dalam ruang tanggal waktu, misalnya 5 hingga 10 tahun, it’s oke. Kan CEP ini berlangsung atau berjalan, ya harapannya selamanya ya,” tuturnya.

Berdasarkan data Kemendag, pada periode Januari hingga Juni 2025, total perdagangan kedua negara 264,8 juta dolar AS. Angka tersebut naik 34,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 senilai 197,1 juta dolar AS. Dimana ekspor tercatat senilai 206,4 juta dolar AS dan impor senilai 58,4 juta dolar AS.

Pada 2024, perdagangan Indonesia-Peru tercatat sebesar 480,7 juta dolar AS. Walaupun kecil, perdagangan Indonesia dengan Peru menunjukkan rata-rata 15,08 persen per tahun selama 2020 hingga 2024. Dimana ekspor Indonesia tercatat sebesar 331,2 juta dolar AS dan impor senilai 149,6 juta dolar AS.

Sekadar informasi, Indonesia dan Peru resmi menandatangani tiga dokumen kerja sama strategis dalam kunjungan kenegaraan Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra pada Senin, 11 Agustus.

Dari tiga dokumen, salah satu dokumen yang ditandatangani yakni persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia–Peru (IP CEPA) yang dapat memperluas akses pasar dan aktivitas perdagangan kedua negara.

Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi keberhasilan penyelesaian perundingan dalam waktu singkat. Menurut Prabowo, hanya dalam kurun waktu 14 bulan, IP-CEPA telah disepakati dan ditandatangani oleh kedua negara.

“Biasanya perundingan ini memakan waktu bertahun-tahun. Kita, Peru dan Indonesia berhasil dalam 14 bulan kita selesaikan perjanjian ini. Di semua sektor kita akan kerja sama untuk meningkatkan perdagangan di antara kedua negara kita,” ujar Prabowo dilansir dari laman Sekretariat Negara, Selasa, 12 Agustus.