Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kemenag Lumajang Berkunjung ke Gubuk Jumadi dan Rehan

Kemenag Lumajang Berkunjung ke Gubuk Jumadi dan Rehan

Lumajang (beritajatim.com) – Pihak Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang datang untuk mengunjungi gubuk bekas nira milik Jumadi (71) yang tinggal bersama anak laki-lakinya Rehan, yang berusia 7 tahun.

Kementrian Agama Kabupaten Lumajang juga terlihat memberikan sejumlah bantuan berupa sembako kepada Jumadi dan Rehan. Tidak hanya itu, pihak Kemenag juga berencana untuk merelokasi Jumadi dan Rehan ke tempat yang lebih layak.

Diketahui, selama 10 tahun Jumadi terpaksa tinggal di gubuk bekas pengolahan nira yang dulunya milik almarhum Jumali di Dusun Krajan, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Jumadi menetap bersama dengan anaknya yang bernama Rehan (7) sejak usia bocah tersebut baru mencapai 2 bulan.

Gubuk reyot tersebut dengan mudah diguyur hujan deras karena bagian atapnya yang bolong. Selain itu, Jumadi merasakan kegelapan saat malam karena gubuknya tidak dialiri listrik. Untuk sekadar makan, Jumadi dan Rehan bergantung ke tetangga yang sesekali memberi makanan kepada keduanya.

“Kami dari Kemenag siap membantu pak Jumadi serta anaknya Rehan, dengan merehabilitasi rumah. Saat ini masih berkoordinasi dengan pemerintah setempat ” ungkap Hidayatullah, Selasa (2/4/2024).

Namun, pihak Kemenag tidak mengambil langkah untuk merenovasi gubuk Jumadi karena dulunya milik Jumali yang sudah meninggal dunia.

“Kemenag sebetulnya mau membantu, tapi kalau tanahnya milik orang lain jadi tidak bisa” lanjutnya

Adapun rencana yang lain adalah dengan merelokasi keduanya ke hunian tetap (Huntap) untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru, atau menyerahkannya kepada Badan Amil Zakat. Saat ini, pihak Kemenag masih berkoordinasi dengan pihak desa setempat untuk mencari solusi secepatnya terkait tempat tinggal bagi Jumadi dan Rehan.

“Kami masih mencoba menghubungi pemerintah desa bersama mencari solusi. Pak Jumadi ini ingi direlokasi, namun intinya mau diapakan juga mau sebetulnya” pungkas Hidayatullah. (ted)