Keluarga Polisi Akpol Angkat Bicara soal Shintia yang Bunuh Diri

18 November 2023, 19:03

Ilustrasi buku pernikahan. Foto: Shutter Stock Shintia Indah Permatasari (25 tahun), warga Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), tewas gantung diri di dalam kamar penginapan syariah di Kota Padang. Padahal Shintia rencananya akan menikah pada 14 Januari 2024.Calon suami Shintia bernama Muhammad Hadi Zulkarnain, lulusan Akdemi Kepolisian (Akpol) berpangkat Ipda yang kini berdinas di Ternate, Maluku Utara. Pasangan ini pun ramai diperbincangkan di media sosial.Bunuh dirinya Shintia lalu dikaitkan dengan uang jemputan pernikahan yang mencapai Rp 500 juta. Perlu diketahui, di Pariaman ada tradisi “Bajapuik” yaitu keluarga pengantin perempuan menjemput mempelai laki-laki dengan sejumlah uang atau benda yang bernilai.Keluarga Hadi pun angkat suara perihal uang jemputan pernikahan ini. Tante Hadi, Rice, menjelaskan bahwa persoalan uang jemputan pernikahan tersebut sudah kesepakatan dari awal.“Soal uang jemput sebenarnya sudah kesepakatan dari awal sebelum kita melanjutkan ke pengurus-pengurus selanjutnya. Jadi kalau itu kan adat. Kalau adat tidak ada yang bisa menyanggah atau apa pun. Jadi kita ingin mengangkat adat itu,” kata Rice saat dihubungi kumparan, Sabtu (18/11).Dikatakannya, uang jemputan pernikahan tersebut tidak ada paksaan, meskipun keluarga Hadi berasal dari Pariaman. Akan tetapi akhirnya adat pernikahan tentang uang jemputan itu tetap dipakai.“Nah itu tidak ada kesalahan, tidak perlu dibesar-besarkan. Jadi dari situ tidak ada kesalahan. Mengenai uang jemputan, hasil nego kita bersama. Dan hasil kesimpulan bersama itu sebesar Rp 500 juta itu memang finalnya segitu,” ujarnya.Rice mengungkapkan, uang jemputan pernikahan sebesar Rp 500 juta tersebut tidak sepenuhnya dibebani ke keluarga Shintia. Ia menegaskan, keluarga Hadi juga turut membantu.“Kami selaku pihak keluarga sudah banyak memberikan bantuan ke keluarga perempuan. Lagian uang jemputan ini juga untuk mereka nanti (setelah nikah). Dari uang jemputan Rp 500 juta ini, disepakati Rp 300 juta dari pihak kami membantu keluarga Shintia,” ujarnya.“Kemudian, kami minta Rp 200 juta ke pihak keluarga Shintia, mereka menyanggupi. Sudah banyak toleransi. Rp 300 juta dari kami, nanti (tetap) disebutkan Rp 500 juta diberikan oleh pihak keluarga Shintia, padahal Rp 300 juta dari kami,” katanya.Tak hanya itu, Rice menyebutkan, selain membantu uang jemputan pernikahan, Hadi sendiri juga membantu dalam persiapan pesta pernikahan. Hadi pun telah mentransfer uang ke Shintia dengan total sebesar Rp 200 juta.“Itu biaya pernikahan Hadi membantu Shintia untuk keluarga, seperti untuk pakaian atau cetak undangan. Hadi sudah transfer ke Shintia. Ini bukti transfer ada. Ini untuk membantu. Karena Shintia meminta, karena keluarganya tidak mensupport,” katanya.Rice menambahkan, bahkan apabila keluarga Shintia tidak bisa menyanggupi uang jemputan yang tersisa Rp 200 juta, persoalan ini juga bakalan Hadi yang membantu.“Hadi bilang, akhir-akhir ini mungkin Hadi yang akan menutupi uang Rp 200 juta yang akan dibebani ke keluarga Shintia,” ujarnya.Ilustrasi pernikahan. Foto: Vershinin89/ShutterstockMaka itu, Rice membantah bahwa penyebab Shintia bunuh diri dikaitkan dengan tuntutan keluarga Hadi terkait uang jemputan pernikahan. Sebab, keluarga Hadi telah banyak membantu dan menyelesaikan persoalan uang jemputan.“Tidak ada kaitannya dengan uang jemput pernikahan. Semua uang berasal dari keluarga Hadi. Shintia tidak ada support dari kelurganya,” pungkasnya.Hadi dan Shintia terlahir bertemu pada Rabu dan Kamis (8/9/11). Mereka melakukan sesi prewedding di Kota Padang. Usai prewedding, Hadi pun kembali Ternate untuk dinas.Rice mengatakan, hubungan Hadi dan Shintia selama ini berjalan baik. Sesi prewedding menjadi pertemuan terakhir mereka hingga akhirnya pada Senin (13/11) Shintia ditemukan gantung diri.“Hubungan baik-baik. Hari Rabu dan Kamis foto prewedding. Dari pagi sampai malam. Hari Kamis keluarga Hadi dan Shintia juga melihat. Kamis Sore Hadi berangkat ke Ternate. Shintia balik ke Pariaman,” ujarnya.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi