Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Keluarga Minta TNI Tembak Polisi di Lampung Segera Disidang Militer

Keluarga Minta TNI Tembak Polisi di Lampung Segera Disidang Militer

Bandar Lampung, Beritasatu.com – Enam hari seusai peristiwa TNI menembak polisi (TNI tembak polisi) di Way Kanan, belum ada kepastian hukum kepada keluarga korban. Keluarga korban mendesak kedua oknum TNI terduga pelaku penembakan segera ditetapkan sebagai tersangka dan disidangkan secara militer. 

Peristiwa penembakan tiga polisi di Kabupaten Way Kanan, Lampung menyisakan duka bagi Mirdawiani, istri Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, salah satu anggota Polres Way Kanan yang gugur dalam tugas saat menggerebek arena judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

Dalam peristiwa sabung ayam berdarah yang terjadi Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan pada Sabtu (17/3/2025) tersebut perempuan berusia 33 tahun ini harus kehilangan suami sekaligus ayah dari putranya yang masih berusia enam bulan.

Warga Desa Sumber Agung, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan ini menyebut peristiwa penembakan yang menewaskan mendiang suaminya merupakan perbuatan keji. Untuk itu, Mirdawiani meminta kedua oknum TNI terduga pelaku penembakan ditetapkan sebagai tersangka.

Mirdawiani meminta kedua oknum TNI terduga pelaku penembakan suaminya disidang militer dan dijatuhi hukuman mati agar ada kepastian hukum dan keadilan bagi keluarga korban.

“Saya minta agar masalah meninggalnya tiga anggota polisi yang mengungkap judi sabung ayam oleh TNI dilakukan sidang militer terbuka, agar masyarakat semua tahu. Jangan memfitnah suami saya,” kata Mirdawiani, Sabtu (22/3/2025), soal TNI tembak polisi itu.

Mirdawiani mengatakan, informasi yang menyebut adanya setoran hasil judi sabung ayam kepada korban merupakan fitnah yang sangat kejam.

“Terkait pemberitaan buruk adanya setoran hasil judi sabung ayam kepada ketiga polisi yang menjadi korban penembakan merupakan fitnah yang sangat kejam,” ungkap Mirdawiani.

Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengatakan, warga sipil berinisial Z yang saat ini menjadi tersangka dalam kasus perjudian sabung ayam di Way Kanan merupakan saksi kunci peristiwa tiga polisi anggota Polres Way Kanan.

“Warga berinisial Z merupakan tersangka dalam kasus perjudian tetapi dia menjadi saksi dalam peristiwa penembakan yang dilakukan dua oknum TNI terduga pelaku,” kata Helmy Santika terkait insiden TNI tembak polisi ini, Jumat (22/3/2025).

Helmy Santika menjelaskan, dalam kesaksiannya, Z menyatakan bahwa ia berada di lokasi kejadian dan dia tahu dua orang oknum TNI itu ada di lokasi kejadian.

“Z datang ke lokasi arena judi sabung ayam atas undangan oknum tersebut,” ujar Helmy Santika.

Helmy Santika menambahkan, selain keterangan warga sipil berinisial Z, pelaku berada di lokasi kejadian dan melakukan penembakan diperkuat dengan keterangan 13 polisi yang melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam.

“Dari 13 orang polisi yang melakukan penggerebekan, terdapat empat keterangan saksi yang melihat oknum tersebut (oknum TNI terduga pelaku) melakukan penembakan,” imbuh Helmy Santika.

Hingga enam hari pascaperistiwa sabung ayam berdarah yang menewaskan tiga orang polisi anggota Polres Way Kanan, dua oknum TNI terduga pelaku masih berstatus saksi dan belum ditetapkan sebagai tersangka. Keluarga  korban hingga saat ini masih menanti keadilan dan kepastian hukum atas gugurnya ketiga korban dalam insiden TNI tembak polisi ini.

Merangkum Semua Peristiwa