Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Keluarga Korban Kapal Tenggelam Bangkalan Minta Perusahaan Tanggung Jawab – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Keluarga Korban Kapal Tenggelam Bangkalan Minta Perusahaan Tanggung Jawab

Keluarga Korban Kapal Tenggelam Bangkalan Minta Perusahaan Tanggung Jawab

Bangkalan (beritajatim.com) – Keluarga korban Kapal Keoyoung asal Korea Selatan yang tenggelam, Agung Suhartono (25), warga Jalan Pelabuhan, Kelurahan, Pangeranan, Kabupaten Bangkalan, meminta pertanggungjawaban perusahaan. Sebab, insiden tenggelamnya kapal tersebut di perairan Shimonoseki, Jepang, pada Rabu (20/3/2024) itu seharusnya bisa diantisipasi.

Ayah korbam, Muhammad Munir menegaskan, masalah cuaca yang disebut sebagai penyebab tenggelamnya kapal bisa diantisipasi sejak awal. Apalagi saat ini sudah banyak alat canggih untuk mendeteksi cuaca.

“Seharusnya bisa diantisipasi sebelumnya, sekarang kan alat sudah canggih, mestinya bisa memprediksi cuaca sebelum berlayar,” terangnya, Sabtu (23/3/2024).

Pihaknya meminta perusahaan pemilik kapan bertanggungjawab atas kematian putra bungsunya itu. Apalagi, Agung meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi.

“Perusahaan harus bertanggungjawab dan harus memenuhi kewajibannya. Apalagi anak saya punya isteri yang pernikahnya belum sampai satu tahun,” imbuhnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, warga Kabupaten Bangkalan, diduga menjadi korban tengelamnya kapal tanker di perairan laut kerajaan Jepang, Rabu (20/3/2024) kemarin.

Korban yakni Muhammad Munir Agung Suhartono (25), warga Jalan Pelabuhan, Kelurahan Pangeranan, Kabupaten Bangkalan. Ia bekerja di sebuah kapal bernama Keoyoung Sun asal Korea Selatan.

Isteri Agung, Nabila mengatakan kebenaran kabar tersebut ia peroleh setelah tadi malam pihak management tempat Agung bekerja menghubungi dirinya. Bahwa, membenarkan jika Agung menjadi salah satu korban terbaliknya kapal Keoyoung.

“Tadi malam selepas Isya’ saya dihubungi dari kantor dan dipastikan kalau Mas Agung menjadi salah satu korban yang meninggal,” ujarnya, Kamis (21/3/2024).

Diketahui, Kapal tanker tersebut membawa 980 ton asam akrilat. Kabarnya, kapal ini berangkat dari pelabuhan Himeji di Jepang pada hari Senin (18/3/2024) dan sedang dalam perjalanan ke pelabuhan Ulsan. Namun, kapal ini berlabuh di dekat Pulau Mutsure karena gelombang tinggi dan angin kencang.

Dilaporkan Yonhap pada Kamis (21/3/2024) pagi, awak kapal terdiri dari dua warga negara Korea Selatan, termasuk kapten kapal, serta delapan WNI, dan satu warga Tiongkok.

Kapal itu melakukan panggilan darurat kepada penjaga pantai Jepang pada Rabu sekitar pukul 07,00. waktu setempat. Kapal tersebut kemudian miring sebelum terbalik sekitar pukul 08.00 pagi.

Delapan dari sebelas awak kapal, meninggal dunia setelah kapal Keoyoung Sun terbalik di perairan dekat pulau di lepas kota Shimonoseki di Prefektur Yamaguchi.

Sebelumnya, sembilan dari sebelas total jumlah awak kapal ini, berhasil diselamatkan oleh petugas dan dievakuasi ke rumah sakit. Sayangnya, delapan dari sembilan orang itu meninggal dunia. Termasuk satu warga Korea Selatan. Pada saat ini penjaga pantai masih melakukan operasi penyelamatan untuk mencari dua orang yang hilang, termasuk satu warga Korea Selatan. [sar/beq]

Merangkum Semua Peristiwa