Bogor: Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengapresiasi peran perempuan dalam membangun perekonomian Indonesia. Ia menilai perlu ada lebih banyak perempuan sebagai pengusaha untuk membangkitkan ekonomi Indonesia.
“Memberdayakan perempuan juga berarti memberdayakan keluarga, memberdayakan generasi masa depan Indonesia,” kata Amran dalam keterangannya, Kamis, 19 Desember 2024.
Kementerian Pertanian (Kementan) pun terus berupaya mendorong peningkatan kemandirian wanita tani. Salah satu upayanya, melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang menerapkan strategi kesetaraan gender dan inklusi sosial.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menjelaskan kesetaraan tersebut juga ditekankan pada kegiatan literasi keuangan melalui Financial Literacy for Women mengadaptasi metode Gender Active Learning System (GALS). Ini merupakan metode pemberdayaan untuk mempromosikan hubungan yang lebih harmonis dan bebas kekerasan dalam keluarga dan masyarakat.
“Metode ini memastikan bahwa perempuan dan kelompok terpinggirkan lainnya memiliki akses, kontrol, manfaat, dan partisipasi yang sama untuk berpartisipasi di seluruh Program YESS,” kata Idha.
BPPSDMP Kementan disebut telah melibatkan perempuan, baik sebagai pelaku utama maupun sebagai sasaran penerima manfaat melalui sejumlah program dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN).
“Upaya tersebut bertujuan memberdayakan perempuan di bidang pertanian melalui penumbuhkembangan bisnis petani perempuan dan Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga petani,” ujar Idha.
Ia mengatakan penguatan peran perempuan dalam perekonomian program YESS didorong melalui pelaksanaan pelatihan literasi keuangan yang diadakan di Kabupaten Bogor pada beberapa waktu lalu. Sebanyak 22 perempuan perwakilan dari KWT di wilayah Megamendung mengikuti literasi keuangan.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian sekaligus Direktur Program YESS Muhammad Amin menyampaikan program YESS secara aktif membekali para pemuda, termasuk para perempuan tani, dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di sektor pertanian.
Salah satu peserta, Nova, menilai pemahaman mengenai pengelolaan keuangan menjadi dasar penting dalam keuangan keluarga. Ia mengaku jadi lebih tercerahkan tentang bagaimana cara untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan.
“Kami dapat saling mendukung dalam memperoleh akses keuangan yang lebih baik dan memperluas peluang usaha. Pelatihan ini adalah ilmu dasar yang penting bagi kami,” ujar Nova.
Bogor: Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengapresiasi peran perempuan dalam membangun perekonomian Indonesia. Ia menilai perlu ada lebih banyak perempuan sebagai pengusaha untuk membangkitkan ekonomi Indonesia.
“Memberdayakan perempuan juga berarti memberdayakan keluarga, memberdayakan generasi masa depan Indonesia,” kata Amran dalam keterangannya, Kamis, 19 Desember 2024.
Kementerian Pertanian (Kementan) pun terus berupaya mendorong peningkatan kemandirian wanita tani. Salah satu upayanya, melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang menerapkan strategi kesetaraan gender dan inklusi sosial.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menjelaskan kesetaraan tersebut juga ditekankan pada kegiatan literasi keuangan melalui Financial Literacy for Women mengadaptasi metode Gender Active Learning System (GALS). Ini merupakan metode pemberdayaan untuk mempromosikan hubungan yang lebih harmonis dan bebas kekerasan dalam keluarga dan masyarakat.
“Metode ini memastikan bahwa perempuan dan kelompok terpinggirkan lainnya memiliki akses, kontrol, manfaat, dan partisipasi yang sama untuk berpartisipasi di seluruh Program YESS,” kata Idha.
BPPSDMP Kementan disebut telah melibatkan perempuan, baik sebagai pelaku utama maupun sebagai sasaran penerima manfaat melalui sejumlah program dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN).
“Upaya tersebut bertujuan memberdayakan perempuan di bidang pertanian melalui penumbuhkembangan bisnis petani perempuan dan Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga petani,” ujar Idha.
Ia mengatakan penguatan peran perempuan dalam perekonomian program YESS didorong melalui pelaksanaan pelatihan literasi keuangan yang diadakan di Kabupaten Bogor pada beberapa waktu lalu. Sebanyak 22 perempuan perwakilan dari KWT di wilayah Megamendung mengikuti literasi keuangan.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian sekaligus Direktur Program YESS Muhammad Amin menyampaikan program YESS secara aktif membekali para pemuda, termasuk para perempuan tani, dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di sektor pertanian.
Salah satu peserta, Nova, menilai pemahaman mengenai pengelolaan keuangan menjadi dasar penting dalam keuangan keluarga. Ia mengaku jadi lebih tercerahkan tentang bagaimana cara untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan.
“Kami dapat saling mendukung dalam memperoleh akses keuangan yang lebih baik dan memperluas peluang usaha. Pelatihan ini adalah ilmu dasar yang penting bagi kami,” ujar Nova.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(AGA)