Surabaya (beritajatim.com) – Kelompok masyarakat yang tergabung Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) menyampaikan keresahan atas kebijakan konten video Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ketika menertibkan juru parkir resmi minimarket, Jumat (13/6).
FSMI menyampaikan kecaman itu melalui video yang diunggah di berbagai media sosial, termasuk Tiktok @Surabaya Terkini Official. FSMI mengecam akan melakukan demo besar-besaran di Surabaya.
“Kami dari FSM akan menggelar aksi demo besar-besaran sebagai bentuk protes, peringatan terhadap pemerintah Kota Surabaya,” kata seseorang dalam video beredar dilihat beritajatim.com, Jumat.
“Jangan hanya mengeluarkan stetmen Surabaya gaduh, yang membuat gaduh adalah Pemkot Surabaya,” lanjutnya.
Dengan begitu, FSMI akan menggelar aksi demo mulai Senin, 16 – 20 Juni 2025.
Dalam informasi berbentuk file diterima beritajatim.com, FSMI menggelar aksi dan akan mengusung tuntutan sebagai berikut:
1. Meminta wali kota Surabaya Stop mencederai hati seluruh masyarakat Madura
2. Stop bikin kegaduhan di Kota Surabaya
3. Stop membangun pencitraan dan lebih baik Membangun Kota Surabaya dari segi Pendidikan dan Insfratruktur Kota Surabaya
4. Stop jadi tiktoker dan selebgram.
5. Stop merasa diri sebagai Raja di Kota Surabaya.
