KBRI Arab Saudi Siap Dilibatkan Lebih Awal untuk Penyelenggaraan Haji 2026 Nasional 29 Juli 2025

KBRI Arab Saudi Siap Dilibatkan Lebih Awal untuk Penyelenggaraan Haji 2026
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Juli 2025

KBRI Arab Saudi Siap Dilibatkan Lebih Awal untuk Penyelenggaraan Haji 2026
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Arab Saudi menyatakan kesiapan untuk dilibatkan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1447 Hijriah atau 2026 Masehi.
“Keterlibatan KBRI sejak awal akan memperkuat diplomasi
pelayanan jemaah
. Banyak masalah bisa dicegah jika koordinasi lintas kementerian dilakukan secara dini,” kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Arab Saudi,
Abdulaziz Ahmad
, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025, Senin (28/7/2025).
KBRI siap membantu fasilitasi perizinan, negosiasi kebijakan dengan otoritas Saudi, hingga pendampingan protokol kesehatan dan keimigrasian.
Menurut Abdulaziz, ibadah haji memerlukan kesiapan fisik jemaah dan tata kelola teknis yang presisi sehingga dibutuhkan koordinasi antarinstansi.
“Haji adalah ibadah yang kompleks dan masif. Kita harus pastikan jemaah dapat menjalankan ibadah dengan sah, aman, dan tertib,” ujarnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Abdulaziz menyoroti isu-isu teknis seperti perizinan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), izin akses petugas (tasreh), dan perlunya komunikasi lebih intensif dalam masa transisi ke Badan Penyelenggara (BP) Haji.
“Penyusunan kloter ke depan perlu mempertimbangkan aspek kebugaran jemaah, perlu juga dilakukan penataan ulang hotel jemaah di Makkah agar lebih terklaster dan terintegrasi dengan layanan syarikah,” imbuhnya.
 
Ia menyarankan adanya pembatasan jumlah syarikah untuk memudahkan pengawasan serta klasterisasi hotel berdasarkan wilayah kerja masing-masing penyedia layanan.
“Transisi ini adalah momentum pembenahan. Jangan dulu menambah kuota, fokus dulu membangun sistem yang kuat,” tuturnya.
Karena itu, dalam persiapan
haji 2026
ini, KBRI meminta adanya pembenahan menyeluruh, mulai dari penetapan BPIH, rekrutmen petugas berkemampuan bahasa asing, hingga penyusunan pedoman teknis penetapan kloter dan standar istithaah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.