Aceh Tamiang: Untuk pertama kalinya di Indonesia, kaum disabilitas dilibatkan secara langsung dalam advokasi isu energi dan lingkungan. Inisiatif ini diwujudkan melalui program Sekolah Energi Berdikari yang diselenggarakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Pembina, Aceh Tamiang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Acara tersebut dihadiri oleh Pertamina dan Billy Mambrasar, Duta Energi Pertamina sekaligus Sekjen Youth Energy and Environment Council.
Billy Mambrasar menekankan pentingnya inklusivitas dalam menjaga lingkungan, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Melihat green warrior tadi adalah teman-teman dari kelompok disabilitas, saya terharu. Pertamina mengamanahkan nilai inklusivitas, merangkul semua kelompok masyarakat. Bumi adalah milik semua orang. Kalau rusak, semua orang akan rugi, dan kalau lestari, semua orang ikut menikmati, termasuk mereka dari kaum rentan dan termarjinalkan. Untuk itu, secara inklusif, semua orang wajib terlibat dan dilibatkan untuk menjaga alam dan lingkungan,” ujarnya.
Komitmen Inklusivitas dalam Program Energi
Acara ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan penting, termasuk PJ Bupati yang diwakili oleh dr. Catur Hariati MARS, PJ CSR Pertamina Reno Fri Daryanto, PJS Manager Rantau Field Rasanudin, serta Kepala Sekolah SLB Pembina Aceh Tamiang, Supranata, S.Ag.
PJS Manager Rantau Field, Rasanudin, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi energi di kalangan masyarakat. “Pertamina ingin terus turut terlibat dalam meningkatkan literasi energi melalui program Sekolah Energi Berdikari bersama Billy Mambrasar,” ujarnya.
Komitmen ini juga ditegaskan oleh Reno Fri Daryanto, yang menyebutkan bahwa Pertamina akan mendampingi SLB Aceh Tamiang selama setahun ke depan. Program ini mencakup pemasangan panel surya dan pelatihan para “green warrior” dari kalangan siswa SLB tersebut.
Dukungan dari Pemerintah Daerah
Dr. Catur Hariati MARS, mewakili PJ Bupati Aceh Tamiang, menyampaikan apresiasi kepada Pertamina dan Billy Mambrasar atas program edukasi energi yang inklusif ini. “Kami berharap program seperti ini dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain di seluruh Nanggroe Aceh Darussalam,” ujarnya.
Dengan terlibatnya kaum disabilitas dalam upaya advokasi energi dan lingkungan, program ini menjadi langkah penting menuju masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Inisiatif seperti ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga membuka peluang bagi kelompok rentan untuk berkontribusi dalam pembangunan yang lebih hijau.
Aceh Tamiang: Untuk pertama kalinya di Indonesia, kaum disabilitas dilibatkan secara langsung dalam advokasi isu energi dan lingkungan. Inisiatif ini diwujudkan melalui program Sekolah Energi Berdikari yang diselenggarakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Pembina, Aceh Tamiang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Acara tersebut dihadiri oleh Pertamina dan Billy Mambrasar, Duta Energi Pertamina sekaligus Sekjen Youth Energy and Environment Council.
Billy Mambrasar menekankan pentingnya inklusivitas dalam menjaga lingkungan, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Melihat green warrior tadi adalah teman-teman dari kelompok disabilitas, saya terharu. Pertamina mengamanahkan nilai inklusivitas, merangkul semua kelompok masyarakat. Bumi adalah milik semua orang. Kalau rusak, semua orang akan rugi, dan kalau lestari, semua orang ikut menikmati, termasuk mereka dari kaum rentan dan termarjinalkan. Untuk itu, secara inklusif, semua orang wajib terlibat dan dilibatkan untuk menjaga alam dan lingkungan,” ujarnya.
Komitmen Inklusivitas dalam Program Energi
Acara ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan penting, termasuk PJ Bupati yang diwakili oleh dr. Catur Hariati MARS, PJ CSR Pertamina Reno Fri Daryanto, PJS Manager Rantau Field Rasanudin, serta Kepala Sekolah SLB Pembina Aceh Tamiang, Supranata, S.Ag.
PJS Manager Rantau Field, Rasanudin, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi energi di kalangan masyarakat. “Pertamina ingin terus turut terlibat dalam meningkatkan literasi energi melalui program Sekolah Energi Berdikari bersama Billy Mambrasar,” ujarnya.
Komitmen ini juga ditegaskan oleh Reno Fri Daryanto, yang menyebutkan bahwa Pertamina akan mendampingi SLB Aceh Tamiang selama setahun ke depan. Program ini mencakup pemasangan panel surya dan pelatihan para “green warrior” dari kalangan siswa SLB tersebut.
Dukungan dari Pemerintah Daerah
Dr. Catur Hariati MARS, mewakili PJ Bupati Aceh Tamiang, menyampaikan apresiasi kepada Pertamina dan Billy Mambrasar atas program edukasi energi yang inklusif ini. “Kami berharap program seperti ini dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain di seluruh Nanggroe Aceh Darussalam,” ujarnya.
Dengan terlibatnya kaum disabilitas dalam upaya advokasi energi dan lingkungan, program ini menjadi langkah penting menuju masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Inisiatif seperti ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga membuka peluang bagi kelompok rentan untuk berkontribusi dalam pembangunan yang lebih hijau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ALB)