YOGYAKARTA – Kata sindiran buat anak yang lupa orang tua sangatlah perlu untuk di baca agar jadi pengingat bagi para anak-anak yang merantau. Semoga beberapa kata-kata ini bisa menohok dan membuat taubat ya!
Berbakti kepada orang tua baik dari segi moral bahkan agama merupakan hal yang wajib hukumnya untuk dilaksanakan oleh semua orang. Soalnya, orang tua merupakan orang yang tak cuman membesarkan anak-anaknya dan mengantarkan mereka menuju kesuksesan, tapi juga jadi perantara seorang anak untuk bisa hidup di dunia ini.
Jadi, sukses ataupun tidak seorang anak, dia akan selalu punya kewajiban untuk berbakti kepada orang tuanya, hal itu karena orang tuanyalah yang jadi alasan dia hingga sekarang ini.
Tanpa doa dan restu dari orang tua hampir mustahil bagi seorang anak untuk bisa meraih cita-citanya. Oleh karenanya, amat tak masuk akal bila seorang anak tega melupakan jasa-jasa orang tuanya dan tak berbakti kepada mereka lantaran sudah mencapai kesuksesan.
Meski demikian, bagaimanapun, di dunia ini tetap saja ada segelintir orang yang bertabiat seperti itu.
Merekalah contoh orang-orang egois dan penuh dengan kesombongan yang perlu dibukakan hatinya dengan kata sindiran buat anak yang lupa orang tua. Seperti apa saja? Yuk simak contoh-contohnya di bawah ini yang sudah dilansir dari beberapa sumber.
Kata Sindiran Buat Anak yang Lupa Orang Tua
“Pada saat orang tua sekali melakukan kesalahan, apakah kalian tega meninggalkannya sementara itu sudah merawatmu dari janin sampai dewasa?”
“Orang tua memang terkadang melakukan kesalahan yang membuat luka serta trauma. Maafkanlah. Ingatlah cinta serta kasih mereka, dan sesudah itu cintai dan kasihi mereka.”
“Tidak bakal pernah ada kebahagiaan yang diraih dengan meninggalkan orang tua.”
“Bahkan dengan memberikan semua yang kalian miliki saat ini, tidak bakal sempat dapat membayar hutangmu pada orang tuamu. Terlebih tanpa memberi apa-apa serta meninggalkannya.”
“Jangan sempat melupakan orang tua, sebab merekalah alasan kenapa dan siapa kalian saat ini.”
“Perasaan terbaik di dunia, yaitu pada saat memandang orang tua tersenyum karena kamu.”
“Sampai kapan pun serta berapa pun usiamu, engkau tetaplah anak orang tuamu. Tidak ada mantan anak, serta tidak ada mantan orang tua. Jadi kasihilah, cintailah, serta temanilah mereka hingga akhir hayatnya. Jangan pernah kau tinggalkan seperti mereka yang tidak pernah meninggalkanmu.”
“Orang tua memanglah tidak mengharapkan apa pun dari anaknya, tetapi bukan berarti mereka mau dibiarkan saat anak sudah mandiri. Paling tidak anak memberi kabar kalau ia baik-baik saja.”
“Bila melupakan ibunda yang sudah melahirkan, membesarkan serta mengasihinya hingga Dia beranjak dewasa. Apakah surga masih pantas baginya?”
“Tidak semua orang terlahir mempunyai kedua orang tua, tetapi mereka masih bersyukur. Berbeda dengan beberapa orang yang kedua ibu dan bapaknya lengkap tetapi terus-terusan mengeluh.”
“Menyayangi serta dicintai, cuma seperti itu yang diharapkan oleh orang tua pada anaknya.”
“Kecil dipangku bapak, sudah besar bertatap pun enggan.”
“Siang malam ayah bekerja demi uang sekolah, sehabis sarjana, anak lupa daratan.”
“Rumahnya bagus bertingkat, tetapi sayang bapaknya jadi pengemis.”
“Penat ayah mencari uang buat membesarkan anak, sudah kaya tidak tahu diuntung.”
“Storinya di media sosial tentang cinta dan kasih, sedangkan orang tuanya seucap kata rindupun tak terbalas”
“Tidak memaafkan orang tua sebab kesalahannya sekali. Sementara itu, kesalahannya berulang kali dimaafkan oleh orang tua, sungguh ironis!”
“Teruslah berlagak seolah-olah tidak mempunyai orang tua. Hingga, hidup kamu bakal hancur dan surga pun tidak sudi menampungmu.”
“Seorang anak yang tidak menghormati ibu dan bapaknya, tidak bakal mempunyai rasa hormat kepada siapa pun.”
“Melupakan sesuatu bisa jadi masih manusiawi. Tetapi melupakan orang tua yang telah membesarkannya merupakan watak yang lebih buruk dari hewan sekalipun.”
“Bilang sayang sama orang, sedangkan memberi senyum pada orang tua pun tidak pernah, menyedihkan!”
“Tidak ada manusia sempurna, dan orang tua juga manusia. Mereka terkadang melakukan kesalahan, membuat kita marah serta kecewa padanya. Tetapi percayalah, kesalahan mereka tidak pernah melebihi kesalahan kita pada mereka. Tetapi, mereka tidak pernah menunjukkan kemarahan sebab besarnya cinta mereka pada kita.”
“Bila marah, ingatlah kasih sayang yang sempat mereka bagikan padamu. Jangan menuruti hawa nafsumu dan kemudian menyesal karena belum pernah memohon maaf.”
“Meninggalkan orang tua cuma karena satu kesalahan mereka padamu, merupakan pilihan yang bakal membuat kamu menderita selamanya.”
“Meninggalkan orang tua bukan pilihan, itu merupakan keegoisan seseorang anak yang lebih mementingkan amarah sesaat.”
“Apakah setega itu, meninggalkan orang tua yang sudah memberikan semua yang dimilikinya untukmu dan menua tanpa mempunyai apa-apa?”
“Jangan sempat meninggalkan orang tuamu sebab kesalahan mereka sekali padamu. Karena usia mereka belum pasti lebih panjang dari waktu marahmu.”
“Keburukan anak selalu ibu terima, tetapi luka ibu tidak pernah disembuhkan.”
“Lama bunda menyusui ketika kecil, sudah dewasa tidak tahu diri.”
“Beribu kilometer bunda tempuh demi anak, tetapi jarak meter saja tidak sanggup anak kunjungi ibu.”
“Kasih sayang ibu sepanjang masa, sedang kasih sayang anak sepanjang galah.”
“Percayalah, walaupun kau lupa ibu bakal senantiasa senantiasa mendoakanmu.”
“Mencintai kedua orang tua yang telah menjaga serta membesarkannya saja tidak bisa. Bagaimana bisa menyayangi orang lain selain dirinya sendiri?”
“Tidak ada hal lain yang lebih baik dilakukan seorang anak daripada menyayangi serta menjaga ibu dan bapaknya yang telah mulai menua.”
“Bila kata-kata membuat kamu marah, maafkanlah. Membencinya serta meninggalkannya tidak bakal membuat kamu lebih tenang daripada memaafkannya.”
“Terus-terusan mengingat kesalahan orang tua, tetapi lupa kesalahan apa saja yang sudah dibuatnya pada orang tua.”
“Hidup ini pendek. Jangan membuat kesalahan yang membuat kita menyesal selamanya.”
“Jangan hanya bilang sayang pada ibu, buktikan bila memang benar.”
“Bilang jika rindu ibu, jangan menolak lalu pergi.”
“Jika lautan ayah berikan untuk buah hati, tetapi setetes air juga tidak sempat terbalaskan.”
“Kesuksesan seorang dimulai dengan berbakti kepada kedua orang tuanya.”
“Bertengkar boleh saja, namanya juga ikatan manusia. Tetapi, bila bertengkar hingga berlarut-larut serta sampai melupakan hal lain yang lebih berarti daripada egonya, penyesalan di akhir takkan terhindarkan.”
“Bilangnya orang intelektual, mencium kedua tangan orang tua saja malas.”
“Jangan berpikir orang tua bakal meminta macam-macam dari anaknya yang telah bekerja. Mengetahui jika hidup anaknya baik-baik saja sudahlah cukup membuat mereka senang.”
“Bila tidak merasakannya saat ini, tunggulah sampai hidup kamu betul-betul hancur saat meninggalkan serta melupakan orang tuamu.”
“Apakah sebegitu sulitnya berikan sedikit kepedulian pada orang tua yang sudah memberimu makan sejak kandungan sampai dilahirkan?”
“Tidak peduli seberapa besar pendidikan, jabatan serta harta kekayaan, semua itu tidak ada artinya bila orang tua masih dalam kesusahan.”
“Tidak lebih buruk seorang anak manusia yang meninggalkan ibu dan bapaknya dalam kondisi sekarat serta dirinya dilimpahi kemakmuran.”
“Apa pun yang kau miliki saat ini, bila orang tuamu masih kesulitan, hidup kamu tidak pernah menggapai kebahagiaan.”
“Allah tidak bakal segan-segan berikan manusia azab sewaktu di dunia bila sudah menyakiti ibu dan bapaknya.”
“Meninggalkan ibu dan bapaknya yang sebatang kara, merupakan keburukan manusia yang tidak dapat dimengerti dengan akal sehat.”
“Susah payah ibunda melahirkan, sudah besar jauh merantau, mana paten!!!”
“Surga itu di kedua telapak kaki ibu, namun tega memalingkan wajah.”
“Merantau ayah sampai ke negara orang, tetapi anak malah menganggapnya bagai sapi perah.”
“Bila melupakan ayah dapat membuat kamu senang, lupakanlah.”
“Ingin dimuliakan Tuhan, namun menengok orang tuapun tidak pernah, sory ye!!!
“Jangan lupa siapa yang sudah membesarkanmu hingga sekarang ini”
“Tak takutkah jika mereka meninggalkanmu tanpa kata maaf dari mereka?”
“Jangan malu karena cinta pada orangtua, malulah jika kau tak bisa membahagiakan mereka”
“Air susu dibalas dengan air tuba”
Setelah kalian tertampar dengan puluhan kata-kata yang cukup tajam, alangkah baiknya kalian menyiapkan kata minta maaf pada orangtua dengan membaca: “Untaian Kata Manis untuk Ucapkan Selamat Hari Ibu”.
Jadi setelah mengetahui kata sindiran buat anak yang lupa orang tua, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!