Kasus: Tawuran

  • Simpan Sabu di Toples Biskuit, Pemuda Bangkalan Terciduk

    Simpan Sabu di Toples Biskuit, Pemuda Bangkalan Terciduk

    Bangkalan (beritajatim.com) – Pemuda inisial S (26) asal Dusun Du’ur, Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan tertangkap basah menyimpan sabu di dalam sebuah toples biskuit yang berada di rumahnya. Saat diciduk dirinya tengah bersembunyi di kandang kambing.

    Kasatreskoba Polres Bangkalan, Iptu Kokoh Hari Sanjaya melalui Kanit 1 Satresnarkoba Ipda Abdul Azis mengatakan. Penangkapan pemuda tersebut bermula saat polisi mengejar pelaku R (DPO) yang merupakan pemasok barang. Namun R berhasil melarikan diri.

    “Target kami awalnya R, lalu kami berhasil menangkap S,” terangnya, Minggu (10/12/2023).

    BACA JUGA:Tawuran di Surabaya, 1 Motor Ludes Dibakar

    Ia mengatakan, S berhasil diringkus di sebuah kandang kambing di sekitar rumahnya. Setelah berhasil diamankan, polisi melakukan penggeledahan dan menemukan barang bukti.

    “Dari tangan pelaku kami berhasil mengamankan 4 klip sabu,” imbuhnya.

    Aziz mengatakan, dalam komplotan itu, S berperan sebagai pengedar yang menjualkan barang milik R. Ia juga mendapat upah berupa satu klip sabu saat berhasil menjual 4 klip.

    “Upahnya juga sabu, karena pelaku juga sebagai pemakai,” ujarnya.

    Kini polisi mendalami kasus tersebut dan mengejar R serta pelaku lain yang diduga terlibat dalam komplotan tersebut.

    “Kasus ini masih kita kembangkan termasuk memburu R yang masih buron,” tandasnya. (Sar/Aje)

  • Tawuran di Surabaya, 1 Motor Ludes Dibakar

    Tawuran di Surabaya, 1 Motor Ludes Dibakar

    Surabaya (beritajatim.com)– Aksi tawuran kembali terjadi di Surabaya pada Minggu (10/12/2023) dini hari. Dua kelompok yang belum jelas identitasnya bentrok di Jalan Margomulyo. Dalam peristiwa itu, satu motor dibakar habis.

    Informasi yang dihimpun beritajatim, dua kelompok yang tawuran itu sempat menutup akses jalan Margomulyo. Tawuran bubar ketika petugas posko terpadu barat datang setelah mendapat laporan masyarakat.

    Petugas sempat melakukan penyisiran ke berbagai gang di Jalan Margomulyo. Saat itu, sudah ada motor yang dibakar di sisi jalan Margomulyo arah masuk ke Surabaya. Tidak hanya itu, petugas juga menemukan satu motor dalam kondisi rusak dan satu motor yang ditinggalkan pemiliknya.

    BACA JUGA:Pasutri di Mojokerto Korban Penganiayaan Tetangga

    Petugas posko terpadu barat lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Asemrowo. Kini barang bukti motor diamankan di Polsek Asemrowo.

    Kapolsek Asemrowo Kompol Hegy Renanta saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut dan saat ini tengah proses penyelidikan. “Benar, saat ini kami masih dalam proses penyelidikan,” katanya melalui pesan singkat.

    Sementara Kanit Reskrim Iptu Daniel Napitupulu juga membenarkan, ketiga motor tersebut telah diamankan di Polsek Asemrowo. “Satu motor Shogun dibakar, 2 sepeda motor dirusak dan diamankan di Polsek,” tambahnya.

    Namun pihaknya belum bisa memastikan kelompok yang terlibat tawuran. Menurutnya, hal ini perlu diselidiki mendalam guna mengungkap kejadian sebenarnya.

    “Tawuran belum jelas dari kelompok mana mas, dan kita juga belum bisa ngomong kalo tawuran mas. Masih di identifikasi,” pungkasnya.

    Diketahui, pada Sabtu (09/12/2023) dini hari, aksi tawuran juga terjadi di Jalan Kenjeran. Dalam peristiwa itu, satu pelajar tewas karena luka bacok di punggung. (Ang/Aje)

  • Pelajar Surabaya Tewas Dibacok, Polisi Periksa 2 Orang

    Pelajar Surabaya Tewas Dibacok, Polisi Periksa 2 Orang

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelajar Surabaya berinisial MA (15) tewas dibacok saat tawuran di Jalan Kenjeran, Sabtu (09/12/2023) dini hari. Saat ini, polisi masih memeriksa 2 orang saksi untuk mengungkap pelaku.

    “Atas kejadian tawuran di Kenjeran dan menyebabkan satu pelajar meninggal, kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi,” kata Kapolsek Simokerto, Kompol Moh. Irfan.

    Dari hasil pemeriksaan polisi, diketahui aksi tawuran itu diikuti oleh para pelajar dan berstatus anak di bawah umur. Kepolisian pun telah mengantongi identitas terduga pelaku dan kelompok yang terlibat tawuran.

    BACA JUGA:
    Pelajar Surabaya Tewas Dibacok Usai Tawuran di Kenjeran

    “Beberapa identitas, termasuk terduga pelaku pembacokan sudah kami kantongi, kini masih tahap penyelidikan,” tutupnya.

    Sebelumnya, Pelajar Surabaya tewas dibacok usai tawuran di Jalan Kenjeran, Sabtu (09/12/2023) dini hari. Pelajar asal Kapasari berinisial MA (15) itu tewas saat akan dibawa ke RS Adi Husada.

    Seorang saksi yang enggan namanya disebutkan menceritakan bahwa kejadian itu terjadi di samping jalur kereta samping SPBU Jalan Kenjeran. Saat itu, ia melihat bahwa ada sejumlah anak-anak yang menerobos palang pintu kereta api yang sudah tertutup karena akan ada kereta lewat.

    BACA JUGA:
    Pelajar Jember Kandidat Wakil Indonesia dalam MTQ Internasional di Iran

    “Korban tawuran ini mencoba lari menerobos palang. Lalu disusul kelompok membawa sajam,” katanya.

    Saat berada di perlintasan kereta, korban mendapatkan sabetan senjata tajam dari kelompok yang mengejar. Aksi itu berhenti setelah warga turun tangan. Korban sempat berusaha dilarikan ke RS oleh warga namun sayang nyawanya tidak tertolong. [ang/beq]

  • Pelajar Surabaya Tewas Dibacok, Polisi Periksa 2 Orang

    Pelajar Surabaya Tewas Dibacok Usai Tawuran di Kenjeran

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelajar Surabaya tewas dibacok usai tawuran di Jalan Kenjeran, Sabtu (09/12/2023) dini hari. Pelajar asal Kapasari berinisial MA (15) itu tewas saat akan dilarikan ke RS Adi Husada.

    Seorang saksi yang enggan disebutkan namanya menceritakan bahwa insiden itu terjadi di samping jalur kereta sebelah SPBU Jalan Kenjeran. Saat itu, ia melihat ada sejumlah anak menerobos palang pintu kereta api yang sudah tertutup karena akan ada kereta lewat.

    “Korban tawuran ini mencoba lari menerobos palang. Lalu disusul kelompok membawa sajam,” katanya.

    Saat berada di perlintasan kereta, korban mendapatkan sabetan senjata tajam dari kelompok yang mengejar. Aksi itu berhenti setelah warga turun tangan. Korban sempat akan dilarikan ke RS oleh warga namun sayang nyawanya tidak tertolong.

    BACA JUGA:
    Pantai Kenjeran Surabaya Jadi Tempat Double Date Anak SMA Sambil Pesta Miras

    Sementara itu, Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan membenarkan kejadian tersebut, serta masih didalami oleh pihak kepolisian. Teguh mengungkap bahwa MA masih bersekolah dibangku SMP.

    “Iya benar, masih didalami Opsnal Polrestabes Surabaya dan Polsek Simokerto, ada luka sobek di bagian punggung,” kata Teguh.

    BACA JUGA:
    Kasat Reskrim Baru Diminta Usut Kasus Dana Masjid Kenjeran

    Saat ini petugas dari Polsek Simokerto masih melakukan pendalaman dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap para pelaku. [ang/beq]

  • Rayon 1 Polsek Surabaya Amankan 6 Motor Bermasalah

    Rayon 1 Polsek Surabaya Amankan 6 Motor Bermasalah

    Surabaya (beritajatim.com)–  Rayon 1 Polsek Surabaya yang terdiri dari Polsek Tambaksari, Polsek Bubutan dan Polsek Simokerto mengamankan 6 motor yang bermasalah, Minggu (03/12/2023) dini hari. Diketahui, 6 motor bermasalah itu 2 motor tanpa dilengkapi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan 4 motor lainnya berknalpot brong.

    Kapolsek Tambaksari Kompol Ari Bayuaji mengatakan, giat operasi rutin ini diselenggarakan untuk mengantisipasi kejahatan 3C (Curat, Curas, dan Curanmor), balap liar serta tawuran.

    “Pada intinya kegiatan operasi kejahatan malam gabungan dengan Polsek Simokerto dan Polsek Bubutan untuk antisipasi 3C (Curat, Curas dan Curanmor), balap liar dan tawuran. Namun untuk kali ini, kami lebih mempertegas merazia motor berknalpot brong,” katanya.

    BACA JUGA:Kurun 2 Bulan, Bandit Pecah Kaca Mobil Acak-acak Surabaya

    Giat operasi itu dilakukan di Jalur menuju jalan Suramadu. Dalam dua jam, polisi mendapatkan 4 motor berknalpot brong dan 2 motor yang tidak dilengkapi STNK. Petugas pun langsung membawa 6 motor itu ke kantor Polsek Tambaksari. Kepada para pengendara tetap dilakukan penilangan meski dapat menunjukkan STNK dan mengganti knalpot sesuai standar.

    “Untuk motor tanpa STNK bisa diambil ke Polsek bila bisa menunjukkan STNK nya, namun tetap kita tilang. Sedangkan knalpot brong harus diganti knalpot standar baru motor bisa diambil, tapi juga tetap ditilang,” pungkasnya. (Ang/Aje)

  • Polisi Tangkap 11 Remaja Tawuran di Bubutan Surabaya

    Polisi Tangkap 11 Remaja Tawuran di Bubutan Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Polisi menangkap 11 remaja yang tawuran di Bubutan, Kota Surabaya, Minggu (26/11/2023) dini hari. Dari 11 remaja yang diamankan, 10 orang harus menjalani pembinaan dengan merawat Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Liponsos Keputih. Sementara 1 orang ditetapkan tersangka karena kedapatan membawa senjata tajam.

    Kapolsek Bubutan, Kompol Dwi Okta mengatakan bahwa dari 11 remaja itu, 10 masih berumur anak-anak. Kelompok yang hendak tawuran ini bernama Pasukan Anti Gedor. Mereka kerap kali tawuran dan meresahkan warga.

    “Mereka ditangkap saat menggelar tawuran di Jalan Veteran, Surabaya, sekitar pukul 03.00 WIB, saat suasana sepi,” ujar Dwi Okta saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Minggu (29/11/2023) malam.

    Remaja yang menjalani pembinaan lantas diserahkan kepada Satpol PP Surabaya. Mereka dibawa ke Liponsos Keputih dalam kondisi kepalanya gundul. Di tempat itu, mereka harus merawat ODGJ. Hal ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada 10 anak-anak itu.

    “Beberapa dari mereka masih duduk di bangku sekolah. Ada pula yang putus sekolah,” kata Kasatpol PP Surabaya, M Fikser.

    Fikser menjelaskan bahwa pihaknya turut menggandeng DP3APPKB kota Surabaya, untuk pendataan serta pembinaan karena dari beberapa dari mereka putus sekolah. Ia pun berharap agar para orang tua lebih memperhatikan anaknya agar tidak keluar terlalu larut malam.

    BACA JUGA:

    Kompetisi Futsal Antarpelajar di Bojonegoro Berujung Tawuran

    “Kami juga melakukan pembatasan jam malam ini untuk mengantisipasi tindak kejahatan di malam hari. Serta memberikan rasa aman nyaman bagi warga kota Surabaya. Sehingga warga dapat melakukan istirahat di malam hari,” pungkas Fikser. [ang/but]

  • Jelang Tutup Tahun, Gresik Petakan Kerawanan Kriminalitas

    Jelang Tutup Tahun, Gresik Petakan Kerawanan Kriminalitas

    Gresik (beritajatim.com)– Menjelang tutup tahun 2023 kepolisian Gresik petakan kerawanan kriminalitas. Hal ini karena kasus kriminalitas di wilayah hukum Polres Gresik masih rawan.

    Rencananya, aparat kepolisian setempat akan fokus melakukan beberapa langkah-langkah tindakan preventif dan upaya pencegahan untuk menekan angka kriminalitas, khususnya aksi kejahatan jalanan.

    Dari hasil analisa dan evaluasi, potensi kriminalitas tidak hanya terpusat di wilayah perkotaan saja. Melainkan wilayah perbatasan kota dan kawasan keramaian. Bahkan, tren kejahatan saat liburan bisa menonjol.

    “Mulai dari aksi penipuan, tawuran hingga kasus kejahatan jalanan,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdhan, Minggu (12/11/2023).

    BACA JUGA:Polres Ponorogo Musnahkan 238 Knalpot Brong

    Dari sekian aksi kejahatan, kasus curanmor menjadi perhatian serius. Pasalnya, sindikat pelaku diduga masih berkeliaran di wilayah Kota Gresik. Modus yang dilakukan tentu dengan memanfaatkan kelengahan korban. Sehingga, aksi kriminalitas ini bisa muncul dimana pun dan kapan pun.

    Dalam waktu dekat lanjut dia, pihaknya akan meningkatkan patroli yang memfokuskan pada kawasan dan objek vital. Baik di wilayah perumahan, perbankan, pusat perbelanjaan dan kawasan rawan kejahatan lainnya.

    “Ini kami lakukan untuk menutup ruang gerak pelaku. Termasuk menghimbau para korban yang kurang berhati-hati terhadap barang berharga miliknya,” ujar Aldhino.

    Ia menambahkan, tren kejahatan jalanan 3C (curat, curas, curanmor) cenderung meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Korps Bhayangkara pun berkomitmen meningkatkan patroli.

    “Kami juga telah memetakan wilayah-wilayah rawan. Nantinya, akan ditindaklanjuti di masing-masing kecamatan,” imbuhnya.

    BACA JUGA:Satpol PP Surabaya Gelandang 22 Remaja Dugem

    Sebagai langkah antisipasi, pihaknya juga akan melakukan langkah deteksi dini. Khususnya, terhadap aspek-aspek kondisi sosial yang dapat menimbulkan berbagai bentuk ancaman.

    “Tentunya, ada penindakan secara tegas terukur dan berpedoman pada hukum yang berlaku,” pungkas Aldhino. (Dny/Aje)

  • Razia Miras di Tuban, Penjual Es Moni Digaruk Petugas

    Razia Miras di Tuban, Penjual Es Moni Digaruk Petugas

    Tuban (beritajatim.com) – Petugas gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, Subdenpom V/2-4 Tuban, Satpol PP Kabupaten Tuban dan Bidang LLAJ DLHP Kabupaten Tuban melaksanakan razia peredaran minuman beralkohol dalam rangka penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum di wilayah Kabupaten Tuban, Senin (6/11/2023) dini hari.

    Kasat Samapta Polres Tuban, AKP Chakim Amrullah mengatakan, selain dalam rangka penyelenggaraan ketertiban umum juga dalam rangka cipta kondisi menjelang pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024, termasuk mengantisipasi kejadian yang berujung tindak pidana seperti begal, tawuran maupun pembunuhan.

    Penertiban dimulai pada Minggu (5/11/2023) malam dengan mendatangi beberapa warung kopi yang berada di wilayah Kecamatan Semanding terlebih dahulu dan dilanjutkan di Kecamatan Plumpang dan Widang.

    “Dari ketiga wilayah tersebut, hanya 2 (dua) warung yang kedapatan menyimpan dan mengedarkan minuman beralkohol jenis arak,” ucap Chakim.

    BACA JUGA:
    Bupati Geram Aksi Gangster di Wilayah Tuban yang Resahkan Warga

    Chakim menjelaskan, minuman beralkohol jenis arak yang banyak dijual di warung-warung dijadikan minuman oplosan. Minuman tersebut dijuluki es moni.

    “Ada hasil temuan yaitu di Jalan Ringroad Warung Kopi milik seorang perempuan berinisial KMJ (49) asal Desa Kowang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban,” paparnya.

    BACA JUGA:
    Kasus Perempuan Tangan Putus, Polres Tuban Masih Dalami

    Lanjut, di warung tersebut, petugas gabungan juga menemukan 2 botol arak perbotol dengan ukuran 1,5 liter. Sedangkan, di Jalan Plumpang – Klotok Warung Kopi milik seorang wanita berinisial NS (26) Desa Plumpang, Kecamatan Plumpang, petugas menemukan 3 botol arak dengan ukuran perbotol masing-masing 1,5 liter.

    “Tindak lanjut dari hasil kegiatan tersebut, keduanya diberikan pembinaan dan pendataaan untuk diproses tipiring (tindak pidana ringan) oleh Penyidik Polres Tuban,” pungkasnya. [ayu/beq]

  • Polisi Dalami Kasus Pengeroyokan Mahasiswa UPN Veteran Jatim

    Polisi Dalami Kasus Pengeroyokan Mahasiswa UPN Veteran Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Polisi mendalami kasus pengeroyokan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPN Veteran Jatim) saat wisuda, Sabtu (28/10/2023). Dalam insiden ini, mahasiswa Fakultas Teknik Pangan menjadi korban pengeroyokan yang disebut dilakukan oleh mahasiswa Teknik Sipil universitas yang sama.

    Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Irwansyah Putra membenarkan adanya laporan mengenai pengeroyokan yang terjadi di kompleks Kampus UPN Jatim itu. Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi untuk memburu pelaku.

    “Iya sudah ada laporan. Kami juga sudah periksa saksi-saksi,” kata Irwansyah, Sabtu (4/11/2023).

    Irwansyah menjelaskan pihaknya akan melakukan pemeriksaan kembali kepada korban dalam waktu dekat. Pihak kepolisian masih menunggu kondisi korban yang sedang dirawat usai dikeroyok.

    “Kami juga masih menunggu korban sembuh untuk dimintai keterangan lagi,” tutup Irwansyah.

    BACA JUGA:
    Soal Terorisme, PCNU Surabaya Kecam Politisi yang Anggap Pengalihan Isu

    Sebelumnya, dua kelompok mahasiswa UPN Veteran Jatim terlibat bentrok usai prosesi wisuda pada 28 Oktober 2023 lalu. Akibatnya, satu orang mengalami luka-luka.

    Staff Humas UPN Veteran Jatim Nizwan Amin membenarkan adanya kejadian tersebut. Kata dia, kasus ini juga sudah ditangani oleh pihak kepolisian usai korban membuat laporan di Polsek Gunung Anyar, Surabaya.

    Nizwan mengungkapkan, peristiwa itu bermula saat dua kelompok mahasiswa dari Program Studi Teknil Sipil dan Teknik Pangan melakukan arak-arakan untuk menyambut para wisudawan dari masing-masing jurusan.

    “Kebetulan mereka berhadap-hadapan. Mungkin karena adu yel-yel atau apa, sehingga sedikit panas. Entah ada provokasi, akhirnya terjadilah tawuran,” ungkap Nizwan dikonfirmasi beritajatim.com, Jumat (3/11/2023).

    BACA JUGA:
    Warga Surabaya Temukan Granat Aktif saat Renovasi Rumah

    Ia menambahkan, sebenarnya pihak kampus juga sudah melakukan audiensi. Namun, korban masih bersikukuh untuk melanjutkan kasus tersebut ke meja hijau. Diketahui, korban mengalami luka-luka akibat pemukulan dan penyiraman air miras.

    “Wadek 3 Fakultas Teknik sudah menggelar mediasi beberapa kali, memanggil pihak Teknik Pangan dan Sipil. Tapi mediasi belum bisa bersama karena korban masih mengalami trauma dan segala macam,” jelasnya. [ang/beq]

  • Puluhan Remaja Hendak Tawuran di Kawasan SLG Kediri

    Puluhan Remaja Hendak Tawuran di Kawasan SLG Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Puluhan remaja di Kediri diamankan polisi saat hendak tawuran di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG).

    Puluhan remaja yang hendak tawuran di kawasan SLG Kediri ini rata-rata masih dibawah umur.

    Data Polres Kediri, jumlah totalnya ada 22 orang remaja berusia belasan tahu dan masih bersekolah yang diamankan.

    Dari tangan puluhan remaja ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti knuckel, double stick, dan tongkat besi.

    Baca Juga : Jelang Tanding, Persik Ingin Terkam Persebaya di Kediri

    Kapolsek Ngasem Iptu Ardian Wahyudi, mengatakan kejadian tersebut bermula dari laporan masyarakat yang resah akan segerombolan pemuda yang menganggu jalan dengan berkonvoi.

    “Kita gabungan dengan tim Resmob, Samapta, Sat Intel, Polsek Ngasem, melakukan penindakan yang dipimpin oleh Kabagops dan Kapolsek Ngasem,” kata Iptu Ardian, Jumat (27/10/2023).

    Sebelum segerombol pemuda dibawah umur itu diamankan, pihaknya melakukan patroli di sepanjang kawasan SLG Kediri.

    Patroli itu mendapati segerombolan remaja yang melakukan konvoi di malam hari.

    “Para pemuda ini saat dilakukan penggeledahan Kedapatan membawa alat pukul diantaranya knuckel, double stick dan tongkat besi. Tidak ada yang membawa sajam (senjata tajam), ada 22 anak diamankan lalu kita data,” jelasnya.

    Lanjut Iptu Ardian mengungkapkan karena para pemuda ini masih dibawah umur, pihaknya melakukan pemanggilan masing-masing orang tua untuk dipulangkan.

    “Kemudian kita panggil orangtuanya dan membuat suray pernyataan untuk tidak mengulangi lagi, kita memberikan imbauan agar tidak membuat kerugian dan mengganggu keamanan di Kabupaten Kediri,” jelasnya. [nm/ted]