Kasus: Tawuran

  • Polisi di Gresik Lakukan Penyuluhan Bahaya Narkoba

    Polisi di Gresik Lakukan Penyuluhan Bahaya Narkoba

    Gresik (beritajatim.com) – Guna mengantisipasi penyalahgunaan serta bahaya narkoba di desa, aparat kepolisian melalui Bhabinkamtibmas melakukan penyuluhan terhadap remaja terkait barang haram tersebut. Seperti yang dilakukan Aiptu Abdul Afif seorang bintara Polri yang rela menyempatkan waktu mengenai penyalahgunaan narkoba di Desa Sooko, Kecamatan Wringinanom, Gresik.

    Ada 50 orang perwakilan remaja dari berbagai organisasi kepemudaan mengikuti penyuluhan ini. Materi yang diberikan mulai dari kenakalan remaja, jenis-jenis kenakalannya, faktor penyebabnya, dan upaya pencegahannya.

    “Dalam penyuluhan itu, kami menjelaskan pengertian jenis narkoba dan dampaknya serta pencegahannya bagaimana,” ujar Aiptu Abdul Afif, Minggu (2/6/2024).

    Sementara Kapolsek Wringinanom AKP Inggit Prassetiyanto mengatakan, BhabinKamtibmas memiliki tugas untuk membina warganya. Salah satunya dengan memberikan penyuluhan tentang kenakalan remaja untuk mencegah para remaja terlibat tawuran dan narkoba.

    “Melalui penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para remaja tentang bahaya kenakalan remaja dan narkoba, sehingga mereka dapat terhindar dari perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,” katanya.

    Ia menambahkan, nantinya kegiatan seperti ini terus intens dilakukan namun tergantung dari permintaan desa. Pasalnya, peredaran narkoba saat ini tidak hanya di perkotaan. Namun, sudah menjangkau di sejumlah lapisan masyarakat.

    “Ini yang menjadi bahaya jika tidak segera diantisipasi mengingat generasi muda merupakan harapan bangsa, dan jangan sampai tercebur dalam peredaran narkoba,” imbuhnya. [dny/suf]

  • Pasca Pengeroyokan, Polisi Gresik Janji Rutin Gelar Patroli

    Pasca Pengeroyokan, Polisi Gresik Janji Rutin Gelar Patroli

    Gresik (beritajatim.com) – Pasca kasus pengeroyokan yang menyebabkan satu nyawa melayang oleh oknum pesilat. Jajaran Polres Gresik berjanji rutin menggelar patroli secara intensif di sejumlah wilayah. Hal ini ditegaskan oleh Kapolres AKBP Adhitya Panji Anom usai memberi pengarahan terhadap anggotanya.

    Alumni Akpol 2002 itu menekankan pentinya intensifikasi patroli, dan razia guna menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polres Gresik. “Patroli terus diintensifkan termasuk pada hari libur. Baik itu siang hari, sore bahkan malam hari,” ujar Adhitya Panji Anom, Senin (27/5/2024).

    Ia menambahkan, alasan patroli ini untuk mengantisipasi gangguan terhadap masyarakat. Termasuk razia pada komunitas yang meresahkan. “Tak kalah pentingnya kami juga melakukan patroli cyber di sejumlah medsos untuk mencari informasi yang dapat menjadi bahan acuan patroli,” imbuhnya.

    Melalui cara itu kata Adhitya, sangat efektif dalam mencegah terjadinya gangguan kamtibmas di wilayah Gresik. Dirinya juga meminta kepada seluruh personelnya untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme.

    “Saya menekankan pentingnya penanganan kasus (curas, curat, dan curanmor) 3C secara cepat dan tepat. Personel yang bertugas tolong meningkatkan upaya intelijen dan penyelidikan untuk mengungkap kasus-kasus 3C,” katanya.

    Selain penanganan 3C, perwira menengah Polri ini juga memfokuskan pada penanganan gangguan kamtibmas lainnya seperti tawuran, aksi premanisme, dan balap liar. “Dalam menangani itu semua, saya menghimbau kepada personel selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti TNI, Satpol PP, dan Linmas,” pungkasnya. [dny/kun]

  • Polres Jombang Jaring 14 Remaja saat Operasi Cipta Kondisi

    Polres Jombang Jaring 14 Remaja saat Operasi Cipta Kondisi

    Jombang (beritajatim.com) – Polres Jombang mengamankan 14 remaja dan tiga botol miras (minuman keras) dalam operasi cipta kondisi yang menurunkan 80 personel, Sabtu (18/5/2024). Operasi ini dipimpin oleh Wakapolres Jombang Kompol Hari Kurniawan.

    “Kami menerjunkan 80 personel. Dalam operasi tersebut 14 remaja terjaring. Selain itu kami juga menyita 3 botol miras. Ini untuk enjaga kondusifitas wilayah,” ujar Kompol Hari Kurniawan, Rabu (22/5/2024), sembari mengatakan bahwa kegiatan ini diawali dengan operasi di depan Mapolres Jombang sekira pukul 23.00 WIB.

    Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi melalui Kasi Humas Iptu Kasnasin mengatakan, operasi cipta kondisi dilanjutkan dengan patroli di jalanan protokol Jombang. Para personel yang berpatroli tersebut dibagi 4 regu.

    “Pertama, menyusuri wilayah kota dan timur, kedua wilayah barat, ketiga wilayah selatan dan keempat wilayah utara. Sasarannya,kejahatan 3 C (Curat, Curas dan Curanmor), Konvoi kelompok gengster serta kelompok perguruan yang berpotensi tawuran,” ujar Iptu Kasnasin.

    Dari operasi itu, petugas berhasil mengamankan 14 remaja dan menemukan 3 botol miras. Selain itu, Petugas juga mengamankan pengendara kendaraan bermotor roda 2 dengan nopol dilipat dan dibungkus tas plastik yang diduga akan digunakan untuk melakukan kejahatan.

    Mereka yang terjaring dalam Razia kemudian dabawa ke Polres Jombang untuk dilakukan pembinaan. Sedangkan 14 unit motor diamankan ke Satlantas Polres Jombang untuk dilakukan penindakan dengan tilang.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga ketertiban dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang bisa mengancam keamanan dan ketertiban. Keterlibatan aktif dari semua pihak sangat diperlukan agar kamtibmas di Jombang aman dan kondusif,” pungkasnya. [suf]

  • Tawuran di Sidotopo Surabaya, 6 Pemuda Ditangkap Polisi

    Tawuran di Sidotopo Surabaya, 6 Pemuda Ditangkap Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 6 pemuda Sidotopo Kota Surabaya ditangkap polisi karena hendak tawuran, Rabu (15/05/2024) malam. Pemuda yang tertangkap di Sidotopo Lor telah membawa senjata tajam.

    Kapolsek Semampir, Kompol Eko Adi Wibowo mengatakan, keenam pemuda yang diamankan adalah BA (17), JAR (23), DP (18), MIB (17), REA (16), dan DBS (17). Dari enam orang yang diamankan, DBS berpotensi menjadi tersangka dan ditahan karena ketahuan membawa senjata tajam.

    “Saat ini DBS masih diperiksa intensif karena dia membawa senjata tajam jenis celurit,” kata Eko, Kamis (16/05/2024).

    Penangkapan terhadap 6 remaja Surabaya itu bermula dari informasi masyarakat. Anggota Polsek Semampir yang sedang patroli lantas menuju lokasi.

    Saat polisi datang, para remaja yang sudah melakukan aksi tawuran berhamburan. Beruntung, petugas Polsek Semampir dengan sigap mengamankan 6 orang itu.

    “Kebetulan saat itu kami sedang patroli mendapat informasi adanya anak anak remaja hendak tawuran. Kita bergerak melakukan penghalauan dan mengamankan 6 remaja ini,” imbuh Eko Adi Wibowo.

    Selain mengamankan keenam remaja Surabaya yang hendak tawuran itu, polisi juga menyita dua sepeda motor dan 2 ponsel sebagai barang bukti. Ditanya terkait apakah 6 remaja yang ditangkap terafiliasi dengan gangster, Eko mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.

    “Para pemuda ini yang tawuran kami proses secara hukum agar ada efek jera, terkait motifnya masih kami dalami,” paparnya.

    Eko mengimbau para orangtua untuk memastikan anak-anaknya tidak keluar malam di atas pukul 22.00 WIB. Selain itu, diminta untuk berperan aktif dalam menjaga anak-anaknya dan membantu menjaga situasi kamtibmas.

    “Orang tua juga perlu turut mengawasi anaknya agar tidak salah bergaul. Setiap hari kami patroli malam guna mengantisipasi kejahatan seperti 3C kita tingkatkan. Termasuk patroli mencegah aksi tawuran terus kita gencarkan,” tutup polisi dengan 1 melati di pundaknya itu. [ang/but]

  • Akibat Cekcok, Jadi Motif Pemuda di Bangil Hendak Tawuran

    Akibat Cekcok, Jadi Motif Pemuda di Bangil Hendak Tawuran

    Pasuruan (beritajatim.com) – Dua pemuda yang diamankan polisi akibat meresahkan warga di Kecamatan Bangil bermula saling adu mulut. Hal ini diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Achmad Doni Meidianto, Selasa (14/5/2024).

    Doni menjelaskan sebelum kejadian terdapat kedua gerombolan pemuda yang berada di jalan Kancilmas, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. Setelahnya dilokasi kejadian, kedua gerombolan pemuda tersebut melakukan adu mulut, dan salah satu diantaranya menantang pemuda lainnya.

    Merasa tak terima, segerombolan pemuda pulang kerumah untuk mengambil senjata tajam yang telah disimpannya. Rasa emosi yang sudah memuncak mengakibatkan gerombolan pemuda tersebut terpantik dan ingin melawannya.

    “Setelah mengambil senjatanya, pemuda tersebut langsung mendatangi gerombolan yang berada di jalan Kancilmas. Akibatnya sempat terjadi kejar-kejaran hingga masuk dalam sebuah perumahan,” jelas Doni.

    Namun aksi kejar-kejarannya tersebut terhenti setelah diketahui seorang satpam perumahan dan membubarkan segerombolan pemuda tersebut. Sehingga pada saat malam tersebut tidak ada tindak kekerasan, namun perilaku pemuda tersebut sangat meresahkan warga, dikarenakan mengacungkan senjata tajamnya ke jalanan.

    Diketahui sebelumnya, empat dari lima orang pemuda yang terekam CCTV di sekitaran perempatan jalan Kancilmas, Kecamatan Bangil berhasil diamankan. Namun dari empat pemuda yang diamankan dua lainnya hanya menjadi saksi dan dua lainnya ditetapkan sebagai tersangka.

    “Dua pemuda kami bebaskan karena statusnya hanya sebagai saksi. Sementara dua lainnya dari status saksi kami naikkan menjadi pelaku. Dua pelaku tersebut masih dibawah umur dengan inisial MA (17) dan MT (16) yang merupakan warga Kecamatan Bangil,” tutupnya.

    Akibatnya kedua pemuda tersebut harus mendekam dipenjara dengan status anak dengan berkebutuhan hukum. Keduanya dikenakan Pasal 2 Ayat 1 Undang-undang Darurat No 12 dengan ketentuan kepemilikan senjata tajam. (ada/ian)

  • Meski Diwarnai Tawuran, Bupati Tuban Malah Ngaku Penonton Tertib dan Kondusif Saat Nobar Semifinal

    Meski Diwarnai Tawuran, Bupati Tuban Malah Ngaku Penonton Tertib dan Kondusif Saat Nobar Semifinal

    Tuban (beritajatim.com) – Nonton bareng (nobar) pertandingan semifinal Piala Asia AFC U-23 2024 antara Indonesia vs Uzbekistan di rest area Tuban Abirama, Senin (29/04) malam, Bupati Aditya Halindra Faridzky bangga akan antusias masyarakat.

    Dalam acara tersebut, Bupati Tuban turut hadir bersama jajaran Forkopimda Tuban dan menyaksikan ribuan masyarakat memadati kawasan tersebut dengan begitu antusias.

    Menurutnya, hal ini sejalan dengan tujuan dari direvitalisasinya rest area menjadi Tuban Abirama untuk menjadi ruang terbuka publik.

    “Sangat luar biasa inilah fungsi dari ruang terbuka publik yang dimanfaatkan dengan benar,” ujar Mas Lindra sapaan Bupati Tuban.

    Meski acara nobar itu diwarnai tawuran, Mas Lindra bantah adanya kejadian tersebut dan mengaku penonton tertib dan kondusif selama pertandingan berlangsung.

    “Penontonnya kondusif, semua mendukung Timnas kita, luar biasa,” terang dia.

    Diketahui, tawuran tersebut sampai viral di media sosial, adapun video yang tersebar sekelompok pemuda saling adu jotos, hingga diinjak-injak dan tidak jelas kronologi dari tawuran tersebut.

    Menurut salah satu saksi bernama Galang asal Tuban ini juga mengaku melihat tawuran tersebut dan melihat korban yang terluka sedang terkapar.

    “Tawurannya sebelah sana, lumayan parah orangnya sampai tepar kok,” kata Galang.

    Galang yang pada saat itu nobar bersama teman-temannya awalnya baik-baik saja hingga ada ramai-ramai ternyata ada tawuran.

    “Tawurannya setelah nobar itu pas kalah,” terang Galang.

    Sementara itu, Kapolres Tuban AKBP Suryono juga mengungkapkan hal yang sama yakni masyarakat Tuban begitu antusias menyaksikan tim kesayangan mereka berlaga di semifinal, meskipun hasilnya tidak sesuai harapan tidak apa-apa.

    “Nggak papa 2-0 tapi yang pasti kita semua bersatu mendukung Indonesia,” ungkap AKBP Suryono. [Ayu]

  • Cerita Pilu Saksi Tawuran Usai Nobar di Tuban Abirama, Adu Jotos dan Injak hingga Korban Luka Parah

    Cerita Pilu Saksi Tawuran Usai Nobar di Tuban Abirama, Adu Jotos dan Injak hingga Korban Luka Parah

    Tuban (beritajatim.com) – Begini cerita pilu kesaksian penonton nobar berujung tawuran. Nobar Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia Vs Uzbekistan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban tadi malam yang berlokasi di Tuban Abirama.

    Saksi mata tawuran, Galang asal Tuban ini mengaku melihat aksi tawuran oleh sekelompok pemuda usai nobar dengan hasil Indonesia kalah 2-0 dan tidak diketahui pasti penyebab tawuran tersebut.

    Berdasarkan video yang beredar, sekelompok pemuda saling adu jotos, hingga ada salah satu yang diinjak-injak. Karena hal itu, Galang melihat kondisi korban luka parah.

    “Tawurannya sebelah sana, lumayan parah orangnya sampai tepar kok,” ucap Galang.

    Galang yang saat itu bersama teman-temannya juga ikut nobar, setelah nobar selesai di lantai 2 ada ramai-ramai yang ternyata ada tawuran.

    Selain itu, tawuran juga ada di lantai 1 yang mana ada beberapa titik tawuran, Galang dan bersama rekan yang lainnya hanya bisa melihat dan tidak berani mendekat.

    “Tawurannya pas selesai nobar itu,” kata Galang.

    Ia juga sempat kaget saat melihat aksi tawuran itu, yang awalnya baik-baik saja saat menonton pertandingan, justru ricuh karena tawuran.

    Sementara itu, Kasatpol PP Tuban Gunadi mengatakan bahwa untuk kronologi awalnya tidak jelas dan setiap ada acara besar tentu berpotensi terjadi gesekan.

    “Tapi alhamdulilah semalam bisa diantisipasi dan terkendali dengan baik,” terang Gunadi. [ayu/aje]

  • Cerita Pilu Saksi Tawuran Usai Nobar di Tuban Abirama, Adu Jotos dan Injak hingga Korban Luka Parah

    Tawuran di Tuban Abirama Usai Nobar Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan

    Tuban (beritajatim.com) – Usai nonton bareng (nobar) Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia Vs Uzbekistan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban tadi malam diwarnai tawuran yang berlokasi di Tuban Abirama.

    Diketahui aksi tawuran oleh sekelompok pemuda itu usai nobar dengan hasil Indonesia kalah 2-0 dan tidak diketahui pasti penyebab tawuran tersebut.

    Terlihat di dalam video yang beredar sejumlah sekelompok saling tawuran, bahkan ada seorang pemuda yang diinjak-injak serta saling pukul satu sama lain.

    Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tuban yang berada di lokasi kejadian untuk pengamanan juga ikut melerai aksi tawuran tersebut.

    Namun, setelah dilerai justru aksi tawuran berpindah lokasi lagi yang mana sebelumnya aksi tawuran berada di lantai 2 Tuban Abirama, akhirnya turun ke bawah dan melanjutkan tawuran.

    Polisi serta petugas keamanan sangat kuwalahan, sebab aksi tawuran tak hanya di satu titik.

    Namun, saat dikonfirmasi Kasatpol PP Tuban Gunadi awalnya mengatakan nobar yang digelar Pemkab Tuban itu tidak terjadi tawuran.

    “Tidak sampai tawuran to mbak,” ungkap Gunadi.

    Setelah melihat video yang beredar, Gunadi menyampaikan bahwa kronologi awalnya tidak jelas dan setiap ada acara besar tentu berpotensi terjadi gesekan.

    “Tapi alhamdulilah semalam bisa diantisipasi dan terkendali dengan baik,” tutup Gunadi. [ayu/aje]

  • Perang Sarung Marak di Bangkalan, Polisi Gencar Razia

    Perang Sarung Marak di Bangkalan, Polisi Gencar Razia

    Bangkalan (beritajatim.com) – Video perang sarung oleh remaja di Kabupaten Bangkalan viral di media sosial. Bahkan, perang sarung ini terjadi di sejumlah titik di Bangkalan.

    Di antaranya di Jalan Raya Trunojoyo dan Jalan Desa Burneh, Kecamatan Burneh. Di aksi ini, puluhan remaja berkumpul dan membentuk dua kubu lalu saling tawuran menggunakan sarung.

    “Tappor jiah tappor (pukul itu pukul),” teriak salah satu penonton.

    Menanggapi hal tersebut, Wakapolres Bangkalan, Kompol Andi Febrianto mengatakan aksi perang sarung sangat berbahaya dan bisa mengakibatkankorban. Apalagi di daerah lain aksi perang sarung juga merenggut nyawa.

    “Perang sarung ini merugikan dan mengganggu orang lain sehingga kami masifkan patroli agar kejadian perang sarung tidak terjadi di wilayah hukum Kabupaten Bangkalan,” ujarnya, Rabu (20/3/2024).

    Ia juga mengatakan pelaku perang sarung bisa dijerat pidana dan diancam kurungan penjara 3 tahun.

    “Perang sarung ini melanggar undang-undang nomor 35 tahun 2014 sehingga pelaku bisa dijerat secara pidana,” Imbuhnya.

    Ia mengatakan saat ini pihaknya aktif melakukan patroli dan mengimbau masyarakat agar tak melakukan perang sarung. Namun, jika masyarakat masih nekat, maka kepolisian akan bertindak tegas.

    “Kami lakukan upaya represif jika memang imbauan kami tidak diindahkan,” tandasnya. [sar/beq]

  • Dampak Balap Liar Pasuruan, Patroli Intens di 3 Kawasan Rawan

    Dampak Balap Liar Pasuruan, Patroli Intens di 3 Kawasan Rawan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Akibat sering adanya balap liar, Polres Pasuruan lakukan patroli di 3 lokasi berbeda. Patroli ini dilakukan dalam rangka menjaga ketertiban dan keamanan selama bulan Ramadhan, Polres Pasuruan menggelar Patroli Presisi Antisipasi 3C (Curat, Curas, Curanmor) dan Geng Motor pada Senin (18/03/24).

    Kapolres Pasuruan AKBP Teddy Chandra menjelaskan bahwa patroli ini merupakan upaya preventif untuk mengatasi aksi tawuran perang sarung antar kelompok pemuda dan geng motor yang dapat mengganggu ketenangan masyarakat di wilayah Kabupaten Pasuruan.

    Ada tiga lokasi kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang menjadi sorotan selama patroli kali ini. Ketiga kecamatan tersebut yakni Kecamatan Beji, Kecamatan Pandaan, dan Kecamatan Sukorejo.

    “Patroli ini kami lakukan secara rutin di seluruh wilayah Pasuruan, termasuk di Kecamatan Beji, Kecamatan Pandaan, dan Kecamatan Sukorejo,” ujar AKBP Teddy Chandra.

    Teddy juga merinci, bahwa dari ketiga kecamatan tersebut yakni diantaranya Jl. Raya Pandaan – Bangil, Desa Baujeng, Kecamatan Beji. Lalu di Warkop atau Angkringan di Jl. Raya Pandaan Cianjur IBC, Kecamatan Pandaan.

    Sedangkan lokasi yang terakhir yakni Jl. Raya Surabaya – Malang, Desa Suwayuwo, Kecamatan Sukorejo. “Harapan kami dengan patroli ini, situasi kamtibmas di Kabupaten Pasuruan, terutama di bulan suci Ramadhan ini dapat terjaga dengan baik. Masyarakat pun bisa tenang dan nyaman dalam menjalankan ibadah puasa dan menyambut Hari Raya Idul Fitri,” imbuhnya.

    Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat yakni Lukman Mastomo yang merupakan warga Beji mengatakan dengan adanya patroli kali ini sangat terbantu.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada Polres Pasuruan yang selalu rutin melaksanakan patroli malam di bulan suci Ramadhan. Berkat patroli ini, wilayah Beji dan sekitarnya terasa aman dan terbebas dari gangguan kamtibmas,” tutur Lukman. [ada/aje]