Kasus: Tawuran

  • Polisi ajak pelajar di Jakarta Utara jauhi tawuran

    Polisi ajak pelajar di Jakarta Utara jauhi tawuran

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengajak pelajar SMK dan SMP Darul Ma’arif Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, menjauhi tawuran karena bisa mengakibatkan masa depan suram sebagai generasi muda.

    “Saya mengajak dan menghimbau adik-adik semua agar tidak ikut menjadi pelaku tawuran,” kata Kapolsek Cilincing AKP Bobi Subasri saat melaksanakan “Program Police Go to School” di Jakarta Utara, Selasa.

    Ia mengatakan bahwa aksi tawuran tersebut tidak ada manfaatnya bagi kehidupan. Yang ada hanya merugikan masa depan pelajar.

    “Pesan saya, jangan pernah ikut melakukan tawuran, jika kedapatan saya berjanji akan saya proses hukum sehingga pastinya merugikan masa depan adik-adik,” kata dia.

    Selain itu, dalam menyikapi perkembangan teknologi generasi muda harus mampu menyaring informasi yang beredar di media sosial.

    Menurut dia, banyak kenakalan remaja seperti tawuran dimulai dari media sosial dan ini tentu tidak dibenarkan.

    Selain itu juga ada praktik prostitusi daring yang juga ada melibatkan perempuan yang masih pelajar dan ini tentu melanggar hukum.

    Ia mengingatkan jangan ada anak muda yang terlibat dalam aksi pidana yang membahayakan masa depan mereka.

    “Gunakan media sosial digunakan untuk ilmu pengetahuan dan menambah wawasan yang positif,” kata lulusan Akademi Kepolisian tahun 2015 ini.

    Dia juga mengajak agar pelajar ini tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkotika baik menjadi pengguna maupun menjadi pengedar bahkan bandar barang haram tersebut.

    “Jangan ada yang terlibat karena sangat merugikan masa depan,” kata dia.

    Ia mengatakan kegiatan “Program Police Go To School” yang dilaksanakan oleh Polsek Cilincing di SMK dan SMP Darul Ma’arif Semper Timur merupakan bentuk kepedulian Polri dalam menjaga Kamtibmas di lingkungan pendidikan.

    “Kami berharap pelajar ini dapat tumbuh berkembang menjadi generasi unggul yang berdaya saing dalam menyambut Generasi Emas Indonesia 2045,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ibu-ibu Kampung Muara Bahari Kerap Pasang Badan Hadapi Serangan OTK
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 September 2025

    Ibu-ibu Kampung Muara Bahari Kerap Pasang Badan Hadapi Serangan OTK Nasional 30 September 2025

    Ibu-ibu Kampung Muara Bahari Kerap Pasang Badan Hadapi Serangan OTK
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Para ibu-ibu di RW 15, Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, kerap berada di garda terdepan ketika kampung mereka diserang oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) bersenjata tajam.
    Mereka terpaksa pasang badan agar tidak terjadi tawuran antar-remaja di wilayah tersebut.
    Salah satunya dialami oleh Wariatun (40), warga RT 10. Ia mengaku tak ragu berteriak “maling” untuk mengusir para pelaku yang mencoba menyerang.
    “Ini kan ada pintunya, mereka enggak bisa buka pintunya, jadi mereka menyerang. Malam Jumat menyerang sekitar pukul 22.00 WIB, saya teriakin saja maling-maling banyak sekali remaja itu,” ucap Wariatun saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi, Senin (29/9/2025).
    Menurut Wariatun, kehadiran ibu-ibu di garis depan penting agar konflik tidak semakin meluas.
    “Jadi, kalau di sini yang menghadapi ibu-ibu, kalau anak remaja lagi malah terjadi tawuran,” jelasnya.
    Hal senada disampaikan Abdi (bukan nama sebenarnya, 25). Ia menyebut bahwa sering kali ibu-ibu yang turun tangan mengusir kelompok OTK tersebut.
    “Saat ini ada ibu-ibu bantu mengusir anak-anak itu,” kata Abdi.
    Namun, Abdi menambahkan, para ibu-ibu mulai lelah menghadapi situasi tersebut. Sebab, OTK justru kerap membalas dengan merusak rumah warga.
    “Ketika diusir, mereka malah menyerang balik dan merusak rumah ibu-ibu,” ujar dia.
    Serangan OTK di Kampung Muara Bahari disebut sudah terjadi berulang kali sejak 2023. Aksi terbaru berlangsung pada Selasa (24/9/2025).
    “Paling baru untuk sekarang ini, saat 24 September 2025 kemarin, dan semalam itu cuma lewat aja enggak sampai buat kerusuhan di rel,” kata Abdi.
    Ia menuturkan, OTK kerap menyerang hingga 13 RT di RW 15, bahkan masuk ke gang-gang kecil. Biasanya, mereka datang bergerombol dari arah Jalan RE Martadinata atau seberang rel kereta api Kampung Bahari.
    Saat beraksi, kelompok itu melempari rumah warga dengan batu untuk memancing tawuran.
    “Penyerangannya selalu melempar batu ke rumah warga, mengajak tawuran di jalan ini. Kan yang resah warga-warga di belakang yang sering kena batu,” tutur Abdi.
    Meski demikian, remaja Kampung Muara Bahari disebut lebih memilih menahan diri agar tawuran tidak semakin meluas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Remaja Hendak Tawuran di Johar Baru Dibekuk Polisi, Dua Celurit Ditemukan di Lokasi – Page 3

    Dua Remaja Hendak Tawuran di Johar Baru Dibekuk Polisi, Dua Celurit Ditemukan di Lokasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi berhasil menggagalkan aksi tawuran antarremaja yang terjadi di Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Minggu (28/9/2025) dini hari. Dalam operasi tersebut, dua remaja berinisial RM (15) dan RF (14) berhasil diamankan. Keduanya membawa senjata tajam berupa celurit.

     

    “Aksi tawuran sudah dirancang sebelumnya melalui komunikasi di media sosial Instagram,” kata Kapolsek Johar Baru, Jakarta Pusat, Kompol Saiful Anwar di Jakarta, dikutip dari Antara, Minggu (28/9/2025).

    Menurutnya, penangkapan bermula saat Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Johar Baru melakukan Patroli Cipta Kondisi di kawasan rawan tawuran.

    Ketika melintasi Gang T, Jalan Kampung Rawa Sawah, petugas mencurigai sekelompok remaja yang sedang berkumpul. Sebagian langsung melarikan diri, namun dua remaja berhasil diamankan.

    Kedua remaja tersebut telah mengakui bahwa celurit itu adalah milik mereka dan akan digunakan untuk tawuran.

    Dari hasil penggeledahan di lokasi, petugas menemukan dua bilah celurit. Satu disembunyikan di bawah sepeda motor, sementara satu lagi ditemukan di dalam got, dibungkus menggunakan tas merah.

     

  • Polisi gagalkan tawuran antarremaja di Johar Baru Jakpus

    Polisi gagalkan tawuran antarremaja di Johar Baru Jakpus

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menggagalkan tawuran antarremaja di Kampung Rawa, Johar Baru, dan mengamankan dua remaja berinisial RM (15) dan RF (14) karena membawa senjata tajam jenis celurit.

    “Aksi tawuran sudah dirancang sebelumnya melalui komunikasi di media sosial Instagram,” kata Kapolsek Johar Baru, Jakarta Pusat, Kompol Saiful Anwar di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, penangkapan bermula saat Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Johar Baru melakukan Patroli Cipta Kondisi di kawasan rawan tawuran.

    Ketika melintasi Gang T, Jalan Kampung Rawa Sawah, petugas mencurigai sekelompok remaja yang sedang berkumpul. Sebagian langsung melarikan diri, namun dua remaja berhasil diamankan.

    Kedua remaja tersebut telah mengakui bahwa celurit itu adalah milik mereka dan akan digunakan untuk tawuran.

    Dari hasil penggeledahan di lokasi, petugas menemukan dua bilah celurit. Satu disembunyikan di bawah sepeda motor, sementara satu lagi ditemukan di dalam got, dibungkus menggunakan tas merah.

    Kedua remaja tersebut diamankan di Polsek Johar Baru dan dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa hak. Ancaman hukumannya cukup berat, yakni pidana penjara maksimal 10 tahun.

    “Meskipun keduanya masih berstatus sebagai anak di bawah umur, proses hukum tetap berjalan sesuai dengan sistem peradilan anak, dengan tetap mengedepankan perlindungan hak dan pendekatan pemulihan selama penyidikan,” ujarnya.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro menegaskan komitmennya dalam memberantas aksi kekerasan jalanan, terutama yang melibatkan anak-anak.

    Ia juga menyampaikan pesan yang lebih humanis dan menyentuh bagi para orang tua dan masyarakat luas.

    “Setiap anak sejatinya berhak atas masa depan yang cerah, bukan dipertaruhkan dalam aksi kekerasan di jalanan,” katanya.

    Ia menegaskan bahwa kehadiran polisi bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga pelindung generasi muda.

    “Kami mengimbau para orangtua agar lebih peduli terhadap aktivitas anak-anaknya, terutama saat malam hari, agar tidak terseret pergaulan yang salah,” kata dia.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3 Orang Jadi Tersangka Tawuran Maut di Cikarang Utara, 1 Pelaku di Bawah Umur

    3 Orang Jadi Tersangka Tawuran Maut di Cikarang Utara, 1 Pelaku di Bawah Umur

    Cikarang

    Polisi tengah mengusut kasus tawuran kelompok pelajar yang menewaskan dua remaja meninggal dunia di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Empat pelaku ditangkap dan tiga di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuana Putra mengatakan para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan dengan ancaman pidana lima tahun enam bulan. Dari empat pelaku yang diamankan, satu orang masih berusia di bawah umur.

    “Tiga orang pelaku utama sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Selain itu, satu anak di bawah umur berinisial R turut diamankan,” kata Agta dilansir Antara, Minggu (28/9/2025).

    Ia menyatakan dua pelajar sudah berhasil diamankan dengan satu orang di antaranya berinisial R berstatus anak berhadapan dengan hukum. Sementara satu dari dua pelaku lain dikenakan pasal kepemilikan senjata tajam.

    “Dua nama lainnya masih dalam pengejaran. Kami terus lakukan pemeriksaan dan pendalaman,” jelas Agta.

    Dalam bentrokan itu, korban berinisial A (15) meninggal dunia akibat luka tusuk senjata tajam di bagian dada sebelah kiri. Korban sempat mendapatkan pertolongan medis di klinik dan rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

    “Korban kehilangan kendali saat berkendara dengan kecepatan tinggi dan menabrak pohon. Ia meninggal dunia di tempat. Penanganan kasus ini dilakukan Unit Laka Lantas,” katanya.

    Selain dua korban meninggal dunia, empat remaja lain dilaporkan mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam. Polisi juga masih melakukan penyelidikan, termasuk mengumpulkan barang bukti dari aksi tawuran itu.

    Polisi mengimbau para orang tua agar lebih waspada dalam mengawasi aktivitas anak-anak mereka, terutama pada malam hari.

    “Kebanyakan aksi tawuran ini berawal dari saling tantang di media sosial. Kami berharap orang tua lebih aktif memeriksa keberadaan anak-anaknya, terutama jika mereka masih berada di luar rumah setelah pukul 18.00 WIB,” ujar Agta.

    (ygs/ygs)

  • Tawuran Pelajar di Bekasi Pecah, Dua Orang Meninggal – Page 3

    Tawuran Pelajar di Bekasi Pecah, Dua Orang Meninggal – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Tawuran pelajar kembali menelan korban jiwa. Terkait hal ini, polisi turun tangan melakukan penyelidikan. Satu orang terduga pelaku tawuran berhasil ditangkap.

    “Kejadian ini segera ditangani aparat gabungan dari Unit Reskrim Polsek Cikarang Utara, Resmob, dan Jatanras Polres Metro Bekasi. Seorang pelaku berinisial AS berhasil dibekuk di lokasi dengan barang bukti celurit,” kata Kasubdit Penmas Polda Metro, AKBP Reonald Simanjuntak dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).

    Tawuran terjadi di Jalan Raya Urip Sumoharjo, Desa Waluya, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (24/9/2025) malam. Dua orang dilaporkan meninggal dunia, sedangkan empat lainnya luka-luka.

    “Korban luka A, AWP, DAB, HS. Korban meninggal W dan AG,” ujar dia.

    Bentrok bermula sekitar pukul 20.00 WIB. Puluhan pelajar dari SMK KP, yang datang bergerombol dari arah Stasiun Lemah Abang, berhadapan dengan kelompok SMK PB. Kedua kubu sama-sama bersenjata tajam, mayoritas membawa celurit.

    “Karena kalah pelajar dari SMK PB melarikan diri lalu di kejar oleh kelompok SMK KP sehingga dari kelompok SMK PB ada dua orang yang meninggal dunia yaitu AG dari SMAN lain yang bergabung dengan SMK PB dengan luka sobek di bagian dada sebelah kiri,” ujar dia.

     

     

     

  • Pramono minta Diskominfotik lacak akun medsos pamer tawuran pelajar

    Pramono minta Diskominfotik lacak akun medsos pamer tawuran pelajar

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memerintahkan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) untuk melacak pengelola akun media sosial (medsos) yang dengan sengaja memamerkan aksi tawuran pelajar SMA di Jakarta.

    “Kalau ada akun itu, nanti saya minta Kepala Dinas, Pak Budi, yang berkaitan dengan Kominfo, untuk melacak dan melaporkan akun itu,” kata Pramono di Jakarta Selatan, Kamis.

    Menurut Pramono, kebanyakan pelajar yang melakukan tawuran hanya untuk terlihat gagah. Karena itu, para pelajar dengan sengaja dan rutin menyebarkan konten tawuran di medsos.

    Dia pun meminta jajarannya untuk menelusuri pelajar yang terlibat tawuran dan menindak tegas pemegang akun media sosial (medsos) tersebut.

    “Karena itu pasti tujuannya untuk dibuat konten, kemudian dibuat. Kan kalau ada anak tawuran nggak semuanya seperti kita. Jadi ada yang menciptakan itu untuk konten,” kata Pramono.

    Sebelumnya, Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Ranperda Penyelenggaraan Pendidikan DPRD Provinsi DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina menyoroti keberadaan akun-akun konten tawuran pelajar.

    Kebanyakan, akun tersebut disertai nama Chaptoen yang juga mengatur aksi tawuran. Akun tersebut mengunggah sejumlah video yang memperlihatkan para pelajar berseragam saling menyerang satu sama lain.

    “Akun Chaptoen ini sangat terstruktur. Punya cabang di berbagai wilayah Jakarta. Bahkan melibatkan alumni,” kata Elva.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tawuran di Cikarang Utara Bekasi Tewaskan 2 Orang, Polisi Tangkap 2 Pelaku

    Tawuran di Cikarang Utara Bekasi Tewaskan 2 Orang, Polisi Tangkap 2 Pelaku

    Jakarta

    Polisi mengamankan dua pelaku tawuran di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, yang menimbulkan dua korban jiwa berinisial A dan W. Kedua pelaku tawuran merupakan anak berhadapan dengan hukum (ABH).

    “Sudah kami amankan dua pelaku. Para pelaku adalah ABH,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Wijaya saat dihubungi, Kamis (25/9/2025).

    Agta menjelaskan kedua pelaku ini disangkakan dengan pasal yang berbeda. Satu pelaku ABH disangkakan dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, sementara satu lainnya disangkakan dengan UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 karena kepemilikan senjata tajam.

    Polisi masih mengejar dua pelaku lainnya. Dua pelaku tersebut kabur diduga merupakan pemilik senjata tajam.

    “Sisa pelaku dua ABH masih pengejaran,” ungkapnya.

    “Tawuran antara pelajar yang berasal dari SMK Karya Pembaharuan yang datang dari arah Stasiun Lemah Abang sekitar 30 orang dan SMK Puja Bangsa sekitar 25 orang dibantu dua orang dari SMK Talita Bangsa,” terang Agta.

    “Dari kelompok Puja Bangsa ada dua orang yang meninggal dunia yaitu saudara A dari SMAN 1 Karang Bahagia yang bergabung dengan SMK Puja Bangsa dengan luka sobek di bagian dada sebelah kiri,” jelas Agta.

    “Dan saudara W dari SMK Puja Bangsa meninggal karena sepeda motornya menabrak pohon dengan kecepatan tinggi sehingga meninggal dunia,” lanjutnya.

    (idn/idn)

  • Lima Hari Tawuran, Tallo Makassar Kini Kondusif Dijaga 250 Personel
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 September 2025

    Lima Hari Tawuran, Tallo Makassar Kini Kondusif Dijaga 250 Personel Regional 24 September 2025

    Lima Hari Tawuran, Tallo Makassar Kini Kondusif Dijaga 250 Personel
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Situasi di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), berangsur kondusif setelah lima hari terakhir diguncang aksi tawuran antarwarga.
    Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana mengatakan, sejumlah titik rawan kini dijaga ketat oleh personel gabungan TNI-Polri dan Satpol PP.
    “Alhamdulillah kondisi Tallo terkini kondusif. Penempatan anggota dari Polres, Polsek, Brimob, Satpol PP, dan Koramil membuat masyarakat senang dan merasa aman,” ucap Arya, Rabu (24/9/2025) malam.
    Ia menambahkan, komunikasi antara aparat keamanan dengan masyarakat setempat berjalan baik.
    “InsyaAllah semakin ke depan semakin kondusif,” ungkap Arya.
    Sebanyak 250 personel disiagakan secara bergantian di pos-pos yang telah ditentukan, dengan pola pengamanan 24 jam penuh.
    “Total ada kurang lebih 250 orang di beberapa pos. Hal ini guna meningkatkan rasa kenyamanan warga di Tallo,” kata Arya.
    Sebelumnya, tawuran antarwarga di Tallo berlangsung selama lima hari berturut-turut, dipicu karena dendam lama antar dua kelompok warga.
    Aksi itu mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas warga, termasuk dua motor, satu mobil, dan lima rumah semi permanen yang terbakar.
    Empat warga juga terluka akibat terkena panah busur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dugaan Keterlibatan Sindikat Narkoba dalam Tawuran Berhari-hari di Makassar, Polisi Selidiki
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        24 September 2025

    Dugaan Keterlibatan Sindikat Narkoba dalam Tawuran Berhari-hari di Makassar, Polisi Selidiki Makassar 24 September 2025

    Dugaan Keterlibatan Sindikat Narkoba dalam Tawuran Berhari-hari di Makassar, Polisi Selidiki
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Tawuran antarwarga yang telah berlangsung selama lima hari berturut-turut di kawasan Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, diduga memiliki keterkaitan dengan permainan kartel narkotika.
    Dugaan itu berdasarkan kecurigaan warga setempat, mengingat kawasan itu dikenal sebagai lokasi peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
    “Orang-orang bilang, biasanya kalau ada barang (narkoba) mau masuk pasti perang,” ungkap salah satu warga berinisial FT saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (23/9/2025) malam.
    Warga juga mencurigai bahwa tawuran ini sengaja diprovokasi untuk mengalihkan perhatian aparat kepolisian dan masyarakat.
    Beberapa kelompok warga di sekitar lokasi diketahui memiliki dendam lama yang belum terselesaikan sejak 36 tahun lalu.
    “Kan misalnya polisi fokus pengamanan perang kelompok melerai, masyarakat juga tidak keluar rumah. Bebas keluar masuk itu barang,” tambah FT.
    Menanggapi isu tersebut, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana mengonfirmasi bahwa pihaknya telah membentuk tim untuk menyelidiki penyebab tawuran ini.

    “Kita lakukan penyelidikan, (informasi) itu pasti kita selidiki. Sementara tim masih dalami,” tegas Arya.
    Kapolrestabes juga menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan TNI dan pemerintah setempat telah mendirikan pos-pos pengamanan di titik-titik rawan untuk mencegah terulangnya tawuran.
    “Posko nanti kita siapkan di titik simpul, tempat para pelaku biasa berkumpul. Untuk pelaku, kita dalami, dan jika ada yang tertangkap akan segera kami sampaikan,” jelasnya.
    Polisi juga menduga adanya pihak-pihak tertentu yang membiayai para pelaku tawuran.
    “Karena ini tidak mungkin tidak ada yang membiayai. Petasan itu nilainya Rp 1 juta dan satu hari bisa ditembakkan sebanyak 20 kali, berarti Rp 20 juta. Dan senapan angin ini juga dapatnya dari mana,” beber Arya.
    Diketahui, tawuran antarwarga di kawasan Kecamatan Tallo telah mengakibatkan kerusakan berbagai fasilitas milik warga, termasuk dua unit motor, satu mobil, dan sebuah rumah semi permanen yang terbakar habis.
    Selain itu, empat warga juga mengalami luka akibat terkena anak panah busur yang dilontarkan oleh para pelaku tawuran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.