Kasus: Tawuran

  • Kabur ke Kali Saat Dikejar Warga Usai Tawuran, Pelajar di Cengkareng Tewas Tenggelam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Oktober 2025

    Kabur ke Kali Saat Dikejar Warga Usai Tawuran, Pelajar di Cengkareng Tewas Tenggelam Megapolitan 12 Oktober 2025

    Kabur ke Kali Saat Dikejar Warga Usai Tawuran, Pelajar di Cengkareng Tewas Tenggelam
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Seorang pelajar berinisial MAM (17) tewas tenggelam di Kali Green Court, kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, pada Jumat (10/10/2025).
    Korban diketahui tenggelam saat berusaha melarikan diri dari kejaran warga usai terlibat tawuran di sekitar lokasi.
    “Jadi mereka ini tawuran di sekitar lokasi. Warga yang kesal itu mengejar mereka. Nah, korban sama temannya ini kabur, panik, cebur ke kali,” kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Parman Gultom, dilansir dari
    Antara
    , Sabtu (11/10/2025).
    Parman menjelaskan, korban bersama seorang temannya melompat ke kali untuk menghindari kejaran warga. Namun, hanya satu dari keduanya yang berhasil diselamatkan.
    “Satu pelajar berhasil diselamatkan, namun pelajar lain tidak terselamatkan. Kalau dari kesaksian pelajar yang selamat, korban ini tidak bisa berenang. Warga sudah berusaha selamatkan,” ujarnya.
    Ia menambahkan, kondisi kali yang berlumpur tebal diduga membuat korban semakin kesulitan untuk berenang.
    Tim SAR kemudian diterjunkan untuk mencari korban. Tidak lama setelah tenggelam, jenazah korban berhasil ditemukan oleh petugas di sekitar lokasi kejadian.
    “Kemudian, tidak lama setelah tenggelam itu, korban berhasil ditemukan,” kata Parman.
    Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Beberapa saksi telah dimintai keterangan, termasuk pelajar yang berhasil selamat.
    “Kami sudah periksa beberapa saksi. Di CCTV juga ada video para pelajar dengan korban ini berlarian. Intinya kita masih lidik lah motifnya,” ujar Parman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seorang pelajar tewas tenggelam usai tawuran di Cengkareng Jakbar

    Seorang pelajar tewas tenggelam usai tawuran di Cengkareng Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengungkapkan bahwa seorang pelajar tewas tenggelam di Kali Green Court, kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Jumat (10/10), saat berusaha melarikan dari kejaran warga usai terlibat tawuran, pada Jumat (10/10).

    Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Parman Gultom mengatakan bahwa remaja berinisial MAM (17) itu melarikan diri bersama seorang temannya dengan menceburkan diri ke Kali Green Court.

    “Jadi mereka ini tawuran di sekitar lokasi. Warga yang kesal itu mengejar mereka. Nah, korban sama temannya ini kabur, panik, cebur ke kali,” kata Gultom saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

    Melihat dua remaja yang terjun ke kali, kemudian warga berusaha menyelamatkan keduanya dengan menyodorkan bambu.

    “Satu pelajar berhasil diselamatkan, namun pelajar lain tidak terselamatkan. Kalau dari kesaksian pelajar yang selamat, korban ini tidak bisa berenang. Warga sudah berusaha selamatkan,” ujarnya.

    Menurut dia, lumpur yang cukup tebal di Kali Green Court diduga semakin membuat korban kesulitan berenang.

    Usai insiden itu, Tim SAR dilibatkan untuk mencari korban yang tenggelam pada Jumat (10/10) sore. “Kemudian, tidak lama setelah tenggelam itu, korban berhasil ditemukan,” kata Gultom.

    Hingga kini, kepolisian masih mendalami kasus tenggelamnya pelajar berusia 17 tahun itu.

    “Kita sudah periksa beberapa saksi. Di CCTV juga ada video para pelajar dengan korban ini berlarian. Intinya kita masih lidik lah motifnya,” ujarnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral 2 Kelompok Remaja Tawuran di Depok, Sempat Lempar Benda Diduga Molotov
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    Viral 2 Kelompok Remaja Tawuran di Depok, Sempat Lempar Benda Diduga Molotov Megapolitan 10 Oktober 2025

    Viral 2 Kelompok Remaja Tawuran di Depok, Sempat Lempar Benda Diduga Molotov
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
     Tawuran antarkelompok remaja terjadi di Jalan Kejayaan Raya, Abadijaya, Kota Depok, Rabu (8/10/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.
    Peristiwa tersebut terekam kamera dan videonya beredar di media sosial, salah satunya melalui akun Instagram
    @
    depokfeed
    Dalam video yang diunggah akun tersebut, terlihat dua kelompok remaja saling berhadapan dari jarak sekitar 15 meter.
    Sejumlah remaja tampak memegang senjata tajam jenis celurit dan mengacungkannya ke arah kelompok lawan.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh DEPOKFeed (@depokfeed)
    Mereka kemudian berlarian hingga tampak ada yang melempar benda diduga bom molotov.
    Lemparan benda itu menimbulkan api besar yang membuat para remaja panik dan berhamburan kabur.
    Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi membenarkan insiden tersebut.
    Ia mengatakan, tawuran itu melibatkan sekitar 40 remaja dari dua kelompok berbeda, yakni Depokbadboy’s dan Depok Allbase.
    “(Aksi tawuran) berlangsung kurang lebih selama 30 menit dan tidak ada korban dalam aksi tawuran tersebut,” ucap Made saat dikonfirmasi, Jumat (10/10/2025).
    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kedua kelompok sama-sama membawa sejumlah senjata tajam (sajam).
    “Kelompok Depok Allbase menggunakan Sajam berupa samurai, celurit, celurit panjang, parang, dan bom molotov,” ujar Made.
    Namun, saat polisi tiba di lokasi, para remaja sudah membubarkan diri. Karena itu, tidak ada pelaku yang diamankan.
    Atas insiden tersebut, polisi akan memperketat patroli malam di wilayah Depok untuk mencegah kejadian serupa terulang.
    “Tentunya kami akan terus intensifkan patroli untuk antisipasi kejadian berulang,” lanjut dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Jakbar ancam cabut KJP Plus pelajar terlibat pembacokan

    Pemkot Jakbar ancam cabut KJP Plus pelajar terlibat pembacokan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) mengancam akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus bagi pelajar yang terlibat pembacokan beruntun di Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    “Jika terlibat dalam aksi kekerasan itu dan penerima KJP Plus maka sanksi seperti pencabutan, bisa diterapkan,” kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Penegasan tersebut disampaikan menanggapi dua kasus pembacokan beruntun oleh pelajar di Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Rabu (17/9) dan Jumat (3/10).

    “Biasanya kalau siswa atau siapa pun yang terlibat tawuran (aksi kekerasan), sanksinya di antaranya seperti itu,” kata Uus.

    Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya kini mendalami kasus pembacokan beruntun itu.

    “Dari kita, Sudindik (Suku Dinas Pendidikan) sedang mendalami ke sekolah-sekolah bersangkutan. Entah nanti pelajar itu bagaimana keterlibatan dan apakah dia penerima KJP Plus, itu sedang didalami,” kata Uus.

    Menurutnya, pendalaman perlu dilakukan agar tindakan yang diambil tepat sasaran.

    “Sudindik yang mendalami, apakah dia menjadi korban atau pelaku agar penerapan sanksinya bisa tepat sasaran dan tidak menimbulkan masalah baru,” kata Uus.

    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat, Ali Mukodas menambahkan, kini pihaknya sedang berkoordinasi dengan sekolah dan kepolisian.

    “Jadi, kita tidak bisa ujuk-ujuk merekomendasikan pencabutan KJP. Harus didalami dulu apa dan sejauh mana keterlibatan pelajar-pelajar itu sehingga nanti tindakannya tepat sasaran, tidak merugikan pihak-pihak lain,” ujar Ali.

    Sebelumnya, dua kasus pembacokan beruntun oleh pelajar terjadi di Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Rabu (17/9) dan Jumat (3/10).

    Akibat dua aksi kekerasan itu telah memakan korban luka dan menghasilkan anak berhadapan hukum (pelaku). Para pelaku telah diamankan dan masih diperiksa oleh Polsek Grogol Petamburan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim bina pelajar SMA/SMK agar sadar dan taat hukum

    Pemkot Jaktim bina pelajar SMA/SMK agar sadar dan taat hukum

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada pelajar tingkat SMA/SMK di wilayah setempat untuk meningkatkan kesadaran dan ketaatan hukum.

    “Sosialisasi dan pembinaan hukum ini diikuti sekitar 300 pelajar tingkat SMA/SMK yang merupakan perwakilan dari 18 sekolah di Jakarta Timur, dan bertempat di SMK Negeri 26 Jakarta,” kata Wakil Walikota Jakarta Timur Kusmanto di Jakarta, Rabu.

    Dia menyebutkan para pelajar itu umumnya telah berusia dewasa dan memiliki KTP, sehingga mereka mempunyai tanggung jawab hukum atas setiap tindakan yang dilakukan.

    Pembinaan tersebut, sambung dia, bertujuan membentuk karakter pelajar sehingga dapat menghindari berbagai permasalahan hukum, seperti perundungan, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba.

    “Kami wajib memberikan bimbingan kepada anak-anak kita ini, supaya mereka terhindar dari sanksi hukum yang berkaitan dengan pidana tadi, kekerasan, tawuran, dan narkoba,” ujar Kusmanto.

    Selain itu, dia mengatakan pembinaan itu merupakan salah satu upaya Pemkot Jaktim mencetak generasi muda sebagai agen perubahan, sekaligus mendorong pelajar untuk saling menasihati teman-temannya.

    “Dari sosialisasi tersebut, para pelajar diharapkan dapat menyebarluaskan atau membawa efek positif untuk kalangan pelajar lainnya sehingga para pelajar dapat tumbuh menjadi generasi emas di kemudian hari,” ucap Kusmanto.

    Penyelenggaraan kegiatan pembinaan itu berkolaborasi dengan Polres Metro Jakarta Timur, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, Bagian Hukum Setko Jakarta Timur, serta Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta.

    Sebelumnya, Pemkot Jaktim telah menggelar sosialisasi stop perundungan (bullying), tawuran, dan narkoba di SMAN 51 Batu Ampar, Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada 16 September 2025.

    Perundungan, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba merupakan permasalahan yang kerap ditemui pada anak-anak kalangan sekolah.

    Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi perlu dilakukan untuk mengingatkan siswa agar menjauhi ketiga permasalahan yang dapat merugikan mereka di masa depan itu.

    Kegiatan pembinaan tersebut diikuti oleh 864 siswa, mulai dari kelas 10, 11 hingga 12. Dari jumlah tersebut, sebanyak 288 siswa di antaranya berasal dari kelas 10.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral 2 Kelompok Remaja Tawuran di Depok, Sempat Lempar Benda Diduga Molotov
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    Usai Pesta Miras, 34 Remaja Banjarmasin yang Hendak Tawuran Ditangkap Polisi Regional 7 Oktober 2025

    Usai Pesta Miras, 34 Remaja Banjarmasin yang Hendak Tawuran Ditangkap Polisi
    Tim Redaksi
    BANJARMASIN, KOMPAS.com –
    Petugas Polsek Banjarmasin Barat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) menggagalkan aksi tawuran yang melibatkan dua kelompok remaja.
    Kepala Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat, Iptu Indra Permadi mengatakan, rencana tawuran dua kelompok remaja tersebut dilaporkan oleh warga yang melihat salah satu kelompok menggelar pesta minuman keras.
    Mendapat laporan tersebut, petugas bergerak cepat dan melakukan pengepungan terhadap para remaja yang hendak tawuran.
    “Petugas temukan puluhan remaja berkumpul berpesta minuman keras sebelum tawuran atau penyerang terhadap lawannya,” ujar Indra kepada wartawan, Senin (6/10/2025).
    Selain menemukan barang bukti miras, petugas juga menemukan sebuah senjata tajam yang diduga kuat akan digunakan menyerang kelompok lainnya.
    “Senjata tajam jenis arit dengan panjang sekitar 120 sentimeter yang diduga mau digunakan saat melakukan penyerangan,” ungkap Indra.
    Setelah dihitung, terdapat 34 remaja yang berhasil diamankan.
    Seluruhnya kemudian digelendang ke Kantor Polsek Banjarmasin Barat untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.
    Mereka diperbolehkan pulang setelah dijemput orang tua masing-masing dengan membuat pernyataan tidak lagi mengulangi perbuatannya.
    “Kami ingatkan kepada orang tua agar selalu mengawasi anak-anaknya saat berada di luar rumah agar tidak ikut-ikutan melakukan tindak pidana,” pungkas Indra.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diserang Gengster Saat Pulang, Polisi di Bogor Alami Luka Bacok dan 50 Jahitan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    Diserang Gengster Saat Pulang, Polisi di Bogor Alami Luka Bacok dan 50 Jahitan Megapolitan 6 Oktober 2025

    Diserang Gengster Saat Pulang, Polisi di Bogor Alami Luka Bacok dan 50 Jahitan
    Tim Redaksi
     
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Anggota Reserse Mabes Polri Bripda Fazril Anugrah menjadi korban pembacokan oleh sekelompok gengster bernama Mongol Street di Kota Bogor, Jawa Barat.
    Korban mengalami luka serius di bagian lengan atas akibat sabetan celurit, hingga harus mendapat 50 jahitan saat dirawat di rumah sakit.
    Kapolsek Bogor Utara AKP Enjo Sutarjo menjelaskan, insiden tersebut terjadi pada Minggu (5/10/2025) malam. Saat itu, Fazril yang hendak pulang ke rumah berpapasan dengan kelompok gengster yang diduga tengah bersiap tawuran.
    “Mereka ini sempat mengacungkan celurit di jalanan. Kemudian korban melihat itu, lalu ditegur,” ujar Enjo di Mapolsek Bogor Utara, Senin (6/10/2025).
    Teguran tersebut memicu amarah kelompok berjumlah lima orang tersebut. Mereka kemudian mengejar korban, hingga salah satu pelaku membacok Fazril dengan celurit panjang.
    Beruntung, warga sekitar yang melihat kejadian segera melerai dan berhasil menangkap pelaku utama berinisial MR (22). MR lalu diserahkan kepada pihak kepolisian.
    Hasil pemeriksaan mengungkapkan, kelompok Mongol Street berencana melakukan tawuran dengan kelompok lain di kawasan Warung Jambu.
    Atas perbuatannya, MR ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat Pasal 351 Ayat 2 KUHP tentang Penganiayaan dan Undang-Undang Darurat tentang Kepemilikan Senjata Tajam dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Polisi Terluka Saat Bubarkan Tawuran Gengster di Bogor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    2 Polisi Terluka Saat Bubarkan Tawuran Gengster di Bogor Megapolitan 6 Oktober 2025

    2 Polisi Terluka Saat Bubarkan Tawuran Gengster di Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Dua orang anggota polisi terluka setelah berusaha membubarkan aksi tawuran yang dilakukan dua kelompok gengster di Kota Bogor, Jawa Barat.
    Korban bernama Bripda Fazril Anugrah, anggota Reserse Mabes Polri, terluka di bagian lengan usai dibacok menggunakan celurit oleh gengster yang mengatasnamakan dari kelompok Mongol Street.
    Sementara, anggota polisi lainnya, yaitu Bripda Fahri Widayadi, yang tergabung dalam Tim Raimas Polresta Bogor Kota terluka di bagian jari akibat sabetan celurit yang dilakukan kelompok gengster bernama Tajur Soft Boys.
    Kasi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus mengatakan, aksi tawuran terjadi secara bersamaan pada Minggu (5/10/2025) dini hari, namun berbeda lokasi.
    Bripda Fazril terluka setelah berusaha membubarkan kerumunan kelompok gengster Mongol Street yang akan melakukan tawuran di wilayah Kecamatan Bogor Utara.
    Sedangkan Bripda Fahri terluka saat melakukan pengejaran terhadap kelompok gengster Tajur Soft Boys di wilayah Katulampa, Bogor Timur, setelah salah satu anggota kelompok itu melawan.
    “Jadi ada dua anggota polisi yang terluka, waktu kejadiannya sama tapi berbeda TKP,” kata Eko, di Mapolsek Bogor Utara, Senin (6/10/2025).
    Eko menuturkan, polisi langsung merespons peristiwa tersebut dengan melakukan penangkapan terhadap anggota-anggota kelompok gengster yang menyerang petugas.
    Dua orang pelaku, yakni MR (22) dari kelompok gengster Mongol Street dan MI (18) dari kelompok gengster Tajut Soft Boys ditangkap.
    MR merupakan pelaku yang membacok Bripda Fazril. Sedangkan pelaku MI disebut sebagai pemilik senjata tajam celurit yang melukai Bripda Fahri.
    Selain itu, polisi juga mengamankan tujuh anggota gengster Tajur Soft Boys lainnya yang terlibat dalam aksi tawuran pada Minggu dini hari.
    “Kita kenakan Pasal 351 Ayat 2 KUHP Tentang Penganiayaan serta Undang-undang (UU) Darurat Tentang Kepemilikan Senjata Tajam. Ancamannya lima tahun penjara,” pungkas Eko.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Pemuda Ditangkap Gegara Bacok Polisi Usai Ditegur Hendak Tawuran di Bogor

    2 Pemuda Ditangkap Gegara Bacok Polisi Usai Ditegur Hendak Tawuran di Bogor

    Jakarta

    Polisi mengamankan dua orang terkait kejadian polisi kena bacok saat cegah tawuran di Bogor Utara, Kota Bogor. Sementara empat pelaku lainnya sudah teridentifikasi dan masih dicari keberadaannya.

    “Pelaku yang sudah diamanin dua orang, masih diperiksa dulu. Nah yang empat orang lagi masih dicari, sudah muncul nama-nama yang ngebacok yang menyerang,” kata Kapolsek Bogor Utara AKP Enjo Sutarjo, Minggu (5/10/2025).

    Enjo mengatakan, dua pelaku diamankan berinisial MA (22) dan seorang laki-laki yang masih berusia 16 tahun. Pelaku ditangkap ketika hendak kabur di dua lokasi berbeda.

    “Satu pelaku amankan di Tegallega, sempat lari kemudian anggota Polresta dan Brimob dibantu warga mengamankan. Kemudian tadi pagi sekitar jam 08.00 WIB anggota reskrim Polsek Bogor Utara mengamankan satu orang lagi di rumahnya,” kata Enjo.

    “Dua-duanya (pelaku) masih di Polsek, masih kita periksa,” imbuhnya.

    Seorang anggota Polri menjadi korban pembacokan saat mencegah tawuran di Kota Bogor. Pelaku mengalami luka di lengan akibat sabetan senjata tajam pelaku.

    “Betul, untuk perkara tersebut sedang ditangani jajaran penyidik Polsek Bogor Utara. Korbannya satu orang, anggota (Polri) yang sedang berusaha melerai tawuran,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi jetika dimintai konfirmasi, Minggu (5/10).

    Dihubungi terpisah, Kapolsek Bogor Utara AKP Enjo Sutarjo menjelaskan, peristiwa terjadi di Simpang Jl Aljimar, Kota Bogor pada Minggu (5/10) dinihari. Korban merupakan anggota Lemdiklat Megamendung Bogor berinisial MA (20) yang sedang perjalanan pulang seorang diri.

    “Jadi ada enam orang berboncengan, mereka naik tiga motor. Mereka ini bawa bawa sajam diduga mau tawuran. Nah di situ ada lah anggota (Polri) yang lagi perjalanan pulang, kemudian menegur anak-anak itu, tapi malah nyerang korban. Menegur ini maksudnya mau mencegah lah, jangan sampe tawuran,” kata Enjo dihubungi detikcom.

    Bukannya membubarkan diri, para pelaku kemudian menyerang korban menggunakan golok dan samurai. Pada saat bersamaan, petugas gabungan anggota Raimas Polresta Bogor dan Brimob yang sedang berpatroli membantu korban dan membawanya ke rumah sakit.

    Halaman 2 dari 2

    (sol/maa)

  • Pelajar pelaku pembacokan di Jakarta Barat diringkus polisi

    Pelajar pelaku pembacokan di Jakarta Barat diringkus polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian meringkus seorang pelajar yang menjadi pelaku pembacokan terhadap pelajar lain di wilayah Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) berinisial AZF (16) itu ditangkap pada Kamis dini hari setelah dicari selama sekitar dua minggu sejak melancarkan aksinya terhadap korban berinisial RC (15) pada Rabu (17/9).

    “Jadi AZF ini kita amankan Kamis dini hari,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Alexander saat dihubungi di Jakarta.

    Sebenarnya, pelaku ini informasinya dulu korban di pernah dipukuli. “Dan sekolahnya itu memang sering bermasalah dengan sekolah korban,” katanya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku anak itu ternyata salah sasaran, lantaran ia mengincar siswa yang pernah melakukan kekerasan terhadap dirinya.

    “Jadi selain AZF, kita amankan juga dua anak lain yang ada dalam video itu. Pengakuan mereka, AZF ini bertindak sendiri tanpa memberitahukan kepada mereka sebelumnya. Dua anak itu kita panggil sebagai saksi,” kata Alexander.

    Ia pun menegaskan bahwa kasus ini bukan tawuran antarpelajar, melainkan penganiayaan bermodus dendam pribadi antarapelajar yang kemudian membawa nama sekolah.

    Korban RC terluka cukup parah usai dipukul menggunakan benda tajam oleh AZF di Jalan Tawakal Raya, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Rabu (17/9).

    Korban RC yang merupakan siswa salah satu sekolah swasta di Grogol Petamburan mendapatkan enam jahitan di kepala akibat pembacokan itu.

    Alexander mengatakan, kejadian kekerasan itu bermula saat korban dan dua rekannya berangkat ke sekolah menggunakan motor dengan berbonceng tiga.

    Saat tiba di dekat sekolah, korban dan dua rekannya ini berpapasan dengan sejumlah siswa dari sekolah lain. Salah satu siswa dari sekolah lain itu tiba-tiba saja mengayunkan mistar besi ke arah kepala korban.

    “Korban dengan dua temannya diteriaki ‘hayo lo hayo lo’. Lalu dihalangi laju motornya, namun korban dan temannya sempat menghindar tetapi kepala bagian kanan terkena ayunan benda tajam,” kata Alexander.

    Korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras untuk mendapat perawatan medis. Lalu kejadian itu dilaporkan ke sekolah korban.

    Dalam video viral, nampak korban bersama dua rekannya tengah mengendarai motor dengan berbonceng tiga.

    Tiba-tiba saja mereka berpapasan dengan pelajar lain yang juga berboncengan. Lantas, korban disabet dengan menggunakan mistar besi oleh pelaku.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.