Kasus: Tawuran

  • Ini Kronologi Pembegalan yang Viral di Mojokerto

    Ini Kronologi Pembegalan yang Viral di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Enam tersangka berhasil diamankan anggota Satrekrim Polres Mojokerto Kota dalam aksi pembegalan yang dialami tiga remaja di Jalan Raya Mlirip, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto beberapa waktu lalu. Para tersangka yang tergabung dalam kelompok Gangster Casper Sidoarjo ini awalnya hendak melakukan aksi tawuran.

    Enam tersangka tersebut yakni IN (18), PR (18), PTR (18), FR (19), NV (18) dan satu tersangka yang masih dibawah umur yakni GL (16). Sementara satu tersangka yang masih dalam pengejaran yakni AZ. Para tersangka hendak melakukan aksi tawuran di wilayah Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

    Aksi pembegalan tersebut berawal saat dua tersangka PR dan FR berkumpul di rumah AZ di Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo pada, Jumat (3/1/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. AZ lantas mengajak dua rekannya tersebut Trowulan untuk tawuran. Ini setelah AZ mendapatkan informasi akan ada konvoi perguruan silat.

    Sampai di sebuah warkop di Trowulan, ketiga tersangka bertemu dengan rekan mereka anggota Gangster Casper, yaitu IN, PTR, NV dan GL. Namun hingga lewat tengah malam, mereka tak menjumpai konvoi pesilat. Sehingga tujuh anggota gangster tersebut memutuskan pulang dengan berkonvoi pada Sabtu (4/1/2025).

    Sekitar pukul 01.00 WIB, saat para tersangka tersebut melintas di Jalan Raya Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto berpapasan dengan gerombolan pemuda. Mereka melemparkan batu mengenai sepeda motor AZ sehingga mereka memutar balik kendaraannya dan melakukan pengejaran.

    Sampai di depan PT Ajinomoto sekitar pukul 02.00 WIB, para pelaku bertemu dengan korban AFM. Remaja asal Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto ini berboncengan tiga mengendarai sepeda motor Honda Scoopy. Ketiga korban akan pulang setelah jalan-jalan di Rolak Songo, Sungai Brantas.

    Para tersangka tersebut menyerang korban dan mengejar korban sambil menganyungkan senjata tajam (sajam) jenis samurai. Melihat hal tersebut, korban dan dua temannya pun kabur meninggalkan sepeda motornya di lokasi sehingga para tersangka mengambil sepeda motor dan Handphone (HP) milik korban.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Siko Sesaria Putra Suma mengatakan, para tersangka memiliki peran masing-masing. IN membonceng GL dengan sepeda motor Honda BeAT nopol L 6327 YC dan menerima bagi hasil Rp 400 ribu dan ponsel pintar milik korban.

    “PR mengejar korban sambil mengacungkan pedang samurai dan menerima bagi hasil Rp300 ribu. PTR membonceng PR dengan sepeda motor Honda Vario nopol S 4606 TK dan menerima bagian Rp100 ribu. FR merencanakan titik kumpul tawuran dan menerima bagian Rp300 ribu,” ungkapnya, Kamis (16/1/2025).

    NV menakut-nakuti korban dengan pedang samurai, membawa kabur sepeda motor Scoopy milik korban, serta menerima bagian Rp600 ribu. GL mengejar korban sambil menenteng samurai dan golok sisir, menjadi admin grup WhatsApp Gangster Casper, mencari lawan tawuran, serta menerima bagian Rp300 ribu.

    “Sedangkan AZ mencari titik kumpul untuk tawuran, menjual sepeda motor korban, serta menerima bagian Rp1,5 juta. Sementara AZ masih buron, tapi sudah kami monitor keberadaannya. Pembagian keuntungan tersebut dari hasil penjualan motor korban ke penadah di Jombang Rp3,5 juta,” tegasnya. [tin/kun]

  • Viral Pembegalan di Mojokerto, 6 Tersangka Berhasil Diamankan

    Viral Pembegalan di Mojokerto, 6 Tersangka Berhasil Diamankan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Anggota Satrekrim Polres Mojokerto Kota berhasil mengungkap aksi pembegalan yang dialami tiga remaja di Jalan Raya Mlirip, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto beberapa waktu lalu. Enam tersangka berhasil diamankan, namun satu tersangka masih dalam pengejaran.

    Enam tersangka tersebut yakni IN (18), PR (18), PTR (18), FR (19), NV (18) dan satu tersangka yang masih dibawah umur yakni GL (16). Sementara satu tersangka yang masih dalam pengejaran yakni AZ. Para tersangka yang merupakan warga Sidoarjo ini diamankan dari sejumlah lokasi.

    Selain mengamankan enam tersangka, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti. Yakni sepeda motor Honda Beat warna hitam nopol L 6327 YC sebagai sarana transportasi saat beraksi, sepeda motor Honda Vario warna hitam nopol S 4606 TK sebagai sarana transportasi.

    Dua buah senjata tajam (sajam) jenis pedang samurai, satu buah golok sisir, satu buah Handphone (HP) OPPO warna biru, satu buah hoodie warna hitam bertuliskan “1927”, satu buah hoodie warna hitam bertuliskan “PEPSI”, satu buah jaket warna kuning, satu buah jaket hoodie hitam dan buah hoodie warna biru.

    Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S Marunduri mengatakan, kasus pembegalan tersebut terungkap setelah korban PN (17) warga Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto melapor terkait aksi pembegalan yang alaminya pada, Sabtu (4/1/2025) sekira pukul 02.00 WIB di Gerbang Pintu 4 sebelah barat pabrik PT Ajinomoto.

    “Setelah kami melakukan penyelidikan dan informasi dari masyarakat, kami Satrekrim dan Polsek Jetis mengamankan enam orang. Keenamnya, kami amankan di 3 tempat berbeda pada 10 Januari 2025, yaitu di Surabaya, Sidoarjo dan Provinsi Bali. Pelaku AZ masih buron,” ungkapnya, Kamis (16/1/2025).

    Dari hasil penyelidikan, para tersangka mengaku tergabung dalam kelompok Gangster Casper Sidoarjo. Para tersangka mendapat informasi di grup jika akan ada tawuran di daerah Kabupaten Mojokerto. Motif para tersangka yakni akan melakukan aksi tawuran di wilayah Kabupaten Mojokerto.

    “Motifnya adalah untuk melakukan tawuran dan mengambil barang berharga kelompok yang kalah berupa sepeda motor dan HP milik korban. Para tersangka dijerat Pasal 365 KUHP Jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara,” jelasnya.

    Kapolresta menghimbau kepada masyarakat segera melapor ke kepolisian terdekat apabila melihat konvoi di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota sehingga pihaknya bisa segera menindaklanjuti. Sementara untuk kelompok gangster untuk tidak melaksanakan aksinya. “Para gangster kami imbau jangan melakukan aksinya. Karena kapan pun dan di mana pun, akan kami tangkap,” tegasnya.

    Sebelumnya, video rekaman kamera CCTV memperlihatkan tiga remaja dibegal oleh sekelompok remaja di Mojokerto viral. Aksi pembegalan tiga remaja berbocengan sepeda motor tersebut terjadi di Jalan Raya Mlirip, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

    Aksi tersebut terjadi pada, Sabtu (4/1/2025) tepat di depan pabrik Ajinomoto. Dari rekaman CCTV diketahui jika aksi tersebut terjadi sekitar pukul 2.11 WIB. Peristiwa tersebut terekam kamera CCTV yang tersebar di media sosial (medsos) Facebook (FB) dan viral lantaran dibagikan di grup medsos. [tin/kun]

  • Untung Rugi Libur Sekolah saat Ramadan, Bagaimana Keputusan Kemenag?

    Untung Rugi Libur Sekolah saat Ramadan, Bagaimana Keputusan Kemenag?

    YOGYAKARTA – Kementerian Agama tengah mempertimbangkan wacana libur sekolah satu bulan full selama Ramadan 2025. Wacana yang bergulir ini pun menjadi perbincangan di masyarakat, ada yang pro serta kontra. Tidak sedikit pihak yang menyoroti untung rugi libur sekolah saat Ramadan. 

    Wacana libur satu bulan penuh tersebut mengacu dari tradisi di era kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Meski kebijakan serupa pernah diberlakukan sebelumnya, namun saat ini banyak pandangan dari berbagai pihak yang merespon wacana tersebut. Ada yang menekankan pertimbangan aspek sosial, pendidikan, hingga ekonomi. 

    Bagaimana Keputusan Kemenag?

    Mengenai kebijakan libur tersebut masih dalam pertimbangan dan belum ada keputusan resmi dari Kemenag. Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengatakan bahwa kebijakan tersebut sudah diterapkan di pondok pesantren. Namun untuk di sekolah umum dan madrasah, hal itu masih dirumuskan. 

    “Sebetulnya, kami masih mempertimbangkan, terutama untuk sekolah di bawah naungan Kementerian Agama,” jelasnya.

    Menag juga meminta masyarakat untuk menunggu hasil pembahasan mengenai kebijakan libur selama Ramadan tersebut. Wamenag Romo HR Muhammad Syafi’i juga menyebutkan bahwa ada wacana tersebut, namun belum ada pembahasan lebih lanjut. 

    “Heeh (iya) sudah ada wacana (libur selama puasa). Oh kami belum bahas, tapi bacaannya kayaknya ada, tapi saya belum bahas itu,” ucap Syafi’i pada Senin (30/12) akhir tahun lalu. 

    Untung Rugi Libur Sekolah saat Ramadan

    Salah satu pihak yang menanggapi wacana kebijakan tersebut adalah Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim. Ia mengingatkan bahwa perlu analisis holistik sebelum kebijakan tersebut diterapkan. 

    Satriwan Salim mengidentifikasi lima aspek utama yang harus diperhatikan mengenai dampak libur sekolah selama Ramadan penuh: 

    Layanan Pendidikan untuk Siswa Non-Muslim Libur satu bulan penuh berpotensi menimbulkan diskriminasi terhadap siswa non-Muslim. Jika mereka tetap masuk sekolah, sementara siswa Muslim libur, terjadi ketimpangan.  Sebaliknya, jika semua siswa diliburkan, hak pendidikan siswa non-Muslim dapat terabaikan. Dampak pada gaji guru Guru-guru di sekolah atau madrasah swasta, terutama di daerah dengan anggaran minim, khawatir penghasilan mereka berkurang.  Data P2G menunjukkan bahwa 95 persen madrasah adalah swasta, dengan gaji guru yang sering di bawah Rp1 juta per bulan.  Orang tua siswa juga mungkin keberatan membayar SPP selama libur panjang. Perlu penyesuaian jam belajar Daripada libur penuh, jam belajar selama Ramadhan dapat dimodifikasi. Misalnya, mengurangi durasi jam pelajaran atau membuat program khusus seperti Pesantren Ramadhan.  Dengan begitu, siswa tetap mendapatkan pembelajaran sekaligus menyesuaikan aktivitas spiritual. Lemahnya pengawasan siswa Libur penuh bisa melemahkan pengawasan siswa. Orang tua yang bekerja mungkin tidak dapat memantau anak-anak secara optimal.  Akibatnya, siswa berisiko menghabiskan waktu untuk aktivitas kurang produktif seperti penggunaan gawai berlebihan. Risiko Libur Panjang Libur berkepanjangan dapat memperbesar learning loss, apalagi jika tidak ada program pembelajaran alternatif.  Selain itu, libur panjang berpotensi meningkatkan perilaku negatif, seperti adiksi gawai atau keterlibatan dalam kegiatan yang tidak terkendali, termasuk tawuran atau kekerasan. 

    Program Alternatif Selama Ramadan

    Anwar Abbas, seorang pengamat sosial dan keagamaan, menyambut positif wacana ini. Menurutnya, libur selama bulan Ramadhan dapat menjadi peluang bagi siswa untuk memperdalam pemahaman mereka tentang makna bulan suci serta menanamkan nilai-nilai spiritual.

    Namun, ia juga menyarankan agar pembelajaran daring tetap dilaksanakan agar pendidikan tetap berlanjut. Selain itu, ia mengusulkan program Pesantren Ramadhan sebagai alternatif. Program berbasis spiritual di sekolah ini menggabungkan pendekatan pembelajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler.

    Demikianlah ulasan mengenai untung rugi libur sekolah saat Ramadan tengah menjadi perbincangan banyak orang. Kebijakan tersebut perlu mempertimbangkan beberapa aspek, seperti dampak sosial, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Baca juga Pemprov Jakarta tunggu arahan pusat mengenai wacana libur sekolah saat Ramadan. 

    Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.

  • Polisi: Tawuran di Koja berawal dari penyerangan kelompok bersajam 

    Polisi: Tawuran di Koja berawal dari penyerangan kelompok bersajam 

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Sektor (Polsek) Koja Polres Metro Jakarta Utara menyatakan aksi tawuran antarpemuda di Jalan Jampea Kelurahan Lagoa Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Senin (13/1) malam diduga akibat penyerangan kelompok bersenjata tajam (bersajam) ke kelompok lainnya.

    “Tawuran ini berawal dari rombongan orang tidak dikenal (OTK) mengendarai beberapa sepeda motor sekitar 20 orang membawa senjata tajam, tiba-tiba masuk ke Jalan Lagoa dekat lokasi tawuran,” kata Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Alex Chandra di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan warga di Jalan Lagoa melihat para pelaku dan berusaha membubarkan kelompok bersenjata tajam ini sempat dilawan oleh warga setempat.

    Karena perlawanan tersebut, lanjutnya, akhirnya tawuran antarwarga Lagoa dengan sekelompok orang tak dikenal pecah di Jalan Jampea.

    Tak selang beberapa lama, warga bersama polisi dari Polsek Koja langsung membubarkan tawuran itu.

    Sekelompok orang tak dikenal yang bersenjata tajam itu pun langsung berlari ke arah Tanjung Priok tepatnya ke Jalan Enggano Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Kami sudah melakukan pengejaran tapi para pelaku berhasil melarikan diri. Kami terus melakukan penyelidikan terhadap aksi tersebut,” kata dia.

    Menurut dia, meski tak ada korban jiwa, aksi tawuran ini membuat cemas para pengendara di jalan tersebut karena jalan Jampea sempat ditutup dan para pengendara tak berani melintas karena aksi tawuran ini.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Satu Orang Terluka dalam Tawuran Pemuda di Koja
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Januari 2025

    Satu Orang Terluka dalam Tawuran Pemuda di Koja Megapolitan 14 Januari 2025

    Satu Orang Terluka dalam Tawuran Pemuda di Koja
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Satu orang terluka saat tawuran antarpemuda pecah di Jalan Jampea, Koja, Jakarta Utara, pada Senin (13/1/2025) malam.
    “Ada pun korban yang dapat di temukan yaitu berinisial H (21) mengalami luka pada kaki sebelah kanan akibat terjatuh,” ucap Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Alex Chandra, saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Selasa (14/1/2025).
    H adalah warga Lagoa yang ikut tawuran karena kampungnya diserang oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) bersenjata tajam sekira pukul 20.30 WIB.
    Alex mengungkapkan, awalnya sekitar 20 OTK bersenjata tajam masuk ke Jalan Lagoa dengan berbonceng tiga sepeda motor.
    Warga Lagoa langsung mengusir sekelompok OTK tersebut dari kampungnya. Namun, karena kelompok OTK itu membawa senjata tajam, warga Lagoa pun melakukan perlawanan.
    Tawuran pun pecah di Jalan Jampea sehingga membuat lalu lintas terganggu.
    Dalam rekaman video yang diterima
    Kompas.com
    , gerombolan pemuda membawa senjata tajam saling serang dalam tawuran itu.
    H yang juga membawa parang, tiba-tiba dikejar oleh pihak lawan.
    Saat berlari, H terjatuh dan parangnya pun terlempar ke pengendara yang sedang berhenti. Beruntung, pengendara yang berhenti ikut melerai tawuran agar H tidak lagi diserang.
    Namun, H tetap mengalami luka di bagian kakinya akibat terjatuh. Tak lama, pihak kepolisian dan warga membubarkan aksi tawuran tersebut sehingga kelompok OTK itu langsung melarikan diri ke daerah Tanjung Priok.
    “Pelaku kabur ke Jalan Enggano Tanjung Priok, Jakarta Utara, selanjutnya dilakukan pengejaran oleh personil Polsek Koja namun, para pelaku berhasil melarikan diri,” pungkas Alex.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Sopir saat 2 Kubu Suporter Bentrok di Jagorawi hingga Bus Hancur

    Cerita Sopir saat 2 Kubu Suporter Bentrok di Jagorawi hingga Bus Hancur

    Bogor

    Dua kubu suporter klub sepak bola terlibat bentrokan di Km 21 Tol Jagorawi usai pertandingan Persita melawan PSIS di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat. Sopir bus yang mengangkut suporter PSIS sempat curiga dan menawarkan pindah ke tempat lain.

    “Sebenernya kalau bicara duga-duga, saya sudah duga (bakal tawuran), kelihatan dari gerak-geriknya (suporter PSIS). Sudah curiga lah,” kata sopir bus rombongan suporter PSIS bernama Septian, ketika ditemui di Polres Bogor, Senin (13/1/2025).

    Septian bahkan mengaku sempat menawarkan beristirahat di rest area Tol Cikampek. Namun tawarannya ditolak rombongan suporter, hingga akhirnya terjadi bentrokan dengan suporter Persita yang baru pulang dari Stadion Pakansari.

    “Kata mereka nge-rest (istirahat) di situ (rest area Km 21), katanya mau nungguin kiriman makanan. Saya curiga kan, saya tawarin ke rest area Km 101, di tol Cikampek sana, saya memang sengaja nawarin biar tahu respons mereka bagaimana. Tetapi mereka tetep bersikeras, ya mau gimana lagi. Saya kan cuma angkut mereka, ikutin mereka,” kata Septian.

    “Terus saya lihat jam 19.00 WIB, wah jam-nya bubar nih, pastinya kan suporter di sana (suporter Persita) keluar aksesnya lewat rest area juga kan. Saya sudah gelisah di situ, wah bisa hancur nih mobil. Ya terus nggak lama kejadian (bentrokan),” imbuhnya.

    Bus Dirusak Suporter Lawan, Kerugian Rp 70 Juta

    Septian menyebut bus yang dikemudikannya rusak parah di bagian kaca hingga bodi mobil. Bus yang digunakan mengangkut rombongan suporter PSIS itu dirusak menggunakan batu dan kayu.

    “Habis, kaca pecah semua. Kerugian kalau dihitung-hitung sampai lah sekitar Rp 70 juta-an,” imbuhnya.

    Pantauan detikcom, dua unit bus yang ditumpangi suporter klub PSIS hingga sore ini berada di Polres Bogor. Bus tampak terparkir di depan gedung Polres Bogor, Jl Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor.

    (sol/jbr)

  • Polisi ajak pelajar Jakut jauhi tawuran dan penyalahgunaan narkoba

    Polisi ajak pelajar Jakut jauhi tawuran dan penyalahgunaan narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra mengajak para pelajar di Jakarta Utara untuk menjauhi aksi tawuran, penyalahgunaan narkoba serta kejahatan siber yang marak terjadi di zaman serba digital ini.

    “Tahun 2025 ini, tawuran sudah tidak menjadi hal yang keren, tapi jadi hal yang cemen (lemah) karena dunia sudah berbicara biznet, starlink serta luar angkasa,” kata Seto Handoko saat program “Polisi Goes to School” di SMK 11 Maret, Jakarta Utara, Senin.

    Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto merencanakan 2045 merupakan tahun Indonesia emas, tetapi apabila para pelajar masih melakukan aksi tawuran, maka akan menjadi generasi cemas.

    Seto Handoko juga mengajak pelajar agar menjauhi penyalahgunaan narkoba yang berawal dari rokok, kemudian mencoba menghisap ganja, sinte (tembakau sintetis) serta jenis narkoba lainnya.

    Dia menuturkan, pada awalnya narkoba akan diberikan secara gratis oleh para bandar atau pelaku sindikat narkoba. Kemudian, setelah minggu ketiga atau keempat ada keinginan untuk membeli, maka akan terjerat narkoba dan menjadi kecanduan.

    “Adik-adik disuruh untuk mencoba terlebih dahulu dan merasakan enak serta menjadi kecanduan. Saat ini masih banyak peredaran narkoba karena adanya permintaan dari pengguna narkoba,” kata Seto Handoko dihadapan para pelajar.

    Dia juga mengingatkan kepada para pelajar, bila ada yang meminta tolong untuk mengantarkan barang oleh seseorang, maka harus diperiksa dan cek dulu barang itu karena bila tertangkap mengantarkan barang jenis narkoba, maka dapat dianggap sebagai kurir narkoba.

    Tak hanya itu, tren penipuan secara daring atau kejahatan siber di kalangan remaja seperti love scamming (penipuan dalam hubungan) dan porn revenge (kejahatan pornografi yang disebabkan balas dendam) juga marak terjadi.

    Seto Handoko meminta pelajar agar berhati-hati dengan dunia digital dan jangan sampai menjadi korban kejahatan siber

    “Kami bekerja sama dengan pihak meta (platform media sosial) untuk melakukan pelacakan akun-akun pelaku kejahatan siber melalui telepon akun yang didaftarkan,” ucapnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tak Terima Ditegur, WNA Arab di Puncak Bogor Pukul Marbot

    Tak Terima Ditegur, WNA Arab di Puncak Bogor Pukul Marbot

    JABAR EKSPRES – Warga Negara Asing (WNA) asal Arab memukul petugas kebersihan di Masjid Al Muqsit, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

    Aksi pemukulan itu ramai dan viral di media sosial. Dari video yang beredar itu terlihat WNA yang belum diketahui identitasnya ini berkelahi dengan petugas kebersihan atau marbot masjid.

    Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa mengonfirmasi adanya peristiwa tersebut. Ia menyebut bahwa kejadian itu terjadi pada Minggu (12/1/2025), sekira pukul 17.50 WIB.

    BACA JUGA:Umumkan Penetapan Wali Kota Terpilih, DPRD Kota Bogor Gelar Paripurna

    Kemudian, Polsek Cisarua mendatangi lokasi masjid tersebut, informasi yang didapat dari pihak DKM masjid, keributan itu didasari WNA itu tak terima saat ditegur.

    “Jadi petugas kebersihan lagi ngepel teras masjid, nah WNA ini datang masuk tapi sandalnya tidak dilepas,” ujarnya, Senin (13/1).

    Padahal, di depan pintu masuk masjid terdapat rak sepatu dan tulisan batas suci, namun warga negara asing itu tidak mengindahkan.

    BACA JUGA:Cegah Tawuran Pemuda, BFC Kota Bogor Jadi Arena Petarung Boxing dan Kick Boxing se-Jabodetabek

    “Melihat kondisi itu, petugas menegur supaya melepas alas kaki (atau) sepatunya, tetapi tetap tidak diindahkan hingga terjadi cekcok,” ucapnya.

    Kendati begitu, pihak DKM Masjid Al Muqsit tidak memperpanjang dan melaporkan persoalan itu kepada pihak kepolisian.

    “Terkait peristiwa tersebut pihaknya tidak akan membuat laporan ke pihak kepolisian dan tidak akan melanjutkan permasalahan ini ke meja hukum, dan menerima dengan lapang dada,” tutupnya.

  • Bentrok di Rest Area Tol Jagorawi, Supporter PSIS Semarang dan Persita Saling Lempar Batu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Januari 2025

    Bentrok di Rest Area Tol Jagorawi, Supporter PSIS Semarang dan Persita Saling Lempar Batu Megapolitan 13 Januari 2025

    Bentrok di Rest Area Tol Jagorawi, Supporter PSIS Semarang dan Persita Saling Lempar Batu
    Tim Redaksi
    KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com – 
    Dua kelompok supporter bola
    PSIS Semarang
    dan
    Persita
    bentrok di rest area KM 21
    Tol Jagorawi
    , Gunungputri, Kabupaten Bogor.
    Insiden bentrok antara dua kelompok itu terjadi usai pertandingan kedua tim pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.
    Kepala Induk PJR Tol Jagorawi Komisaris Wiratno mengonfirmasi peristiwa tersebut.
    “Memang kemarin sekitar pukul 18.30 WIB habis maghrib, di dalam rest area ada kejadian (tawuran),” ujarnya kepada wartawan pada Senin (13/1/2025).
    Wiratno menjelaskan, sekitar 106 pendukung PSIS Semarang terlibat dalam tawuran dengan pendukung Persita yang melarikan diri.
    Dalam insiden tersebut, kedua kelompok suporter saling melempar menggunakan batu dan benda keras lainnya.
    “Ada yang kena di kaki, ada yang lari melarikan diri, kesandung jatuh, lecet, ya sudah,” tambahnya.
    Akibat bentrokan ini, empat orang mengalami luka ringan dan telah dibawa ke RS Cibinong untuk mendapatkan perawatan.
    Petugas yang sudah berjaga di lokasi segera mengamankan situasi demi memastikan keselamatan pengunjung lainnya.
    “Kami mengamankan yang ada, yaitu PSIS. Akhirnya semalam pukul 21.30 WIB sudah bersih (
    clear
    ),” jelas Wiratno.
    Ia juga menyampaikan semua yang terlibat telah diamankan di Polres Kabupaten Bogor untuk penyelidikan lebih lanjut.
    “Jadi untuk lidik lebih lanjut di Polres Kabupaten Bogor,” sambungnya.
    Berdasarkan video yang diterima
    Kompas.com
    , kerusuhan antara dua kubu suporter sepak bola ini terjadi di rest area KM 21 Tol Jagorawi arah Jakarta.
    Dalam video tersebut, perekam mengungkapkan bahwa ia tidak bisa keluar dari rest area sambil memperlihatkan beberapa orang yang tampak berselisih di luar bus.
    Selain itu, sebuah petasan juga terlihat dilemparkan dari sisi kiri kamera.
    Video itu menunjukkan sekelompok orang berlari di bahu kiri jalan tol, berusaha menghindar dari polisi, dan saling menyerang hingga menyebabkan lalu lintas tersendat di sekitar lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Situasi Kota Ambon Kembali Normal Seusai Bentrokan 2 Kelompok Pemuda

    Situasi Kota Ambon Kembali Normal Seusai Bentrokan 2 Kelompok Pemuda

    Ambon. Beritasatu.com – Situasi di Kota Ambon sudah kembali normal dan masyarakat beraktivitas seperti biasa seusai terjadinya bentrokan antara dua kelompok pemuda di depan Tugu Trikora, Ambon, Maluku.

    Aparat Kepolisian dan TNI dari Kodam 15 Pattimura pun telah mendirikan posko pengamanan di depan Tugu Trikora Ambon.

    Kapolresta Ambon Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim menjelaskan situasi ibu kota Provinsi Maluku itu telah kembali normal dan warga telah beraktivitas seperti biasanya.

    “Alhamdulillah hingga saat ini situasi normal seperti biasa dan warga telah beraktivitas kembali,” terangnya, Minggu (12/1/2025).

    Driyano juga menjelaskan saat ini pihak kepolisian dan TNI dari Kodam 15 Pattimura telah mendirikan pos pengamanan di Tugu Trikora Ambon. Selain pengamanan, aparat kepolisian dan TNI juga akan melakukan patroli guna memastikan kondisi kamtibmas di wilayah kota Ambon terjaga.

    “Kita menempatkan pos keamanan di Tugu Trikora dan kita akan lakukan patroli dari sekitar Tugu Trikora hingga Talaki,” dia menambahkan.

    Driyano juga mengimbau kepada warga agar senantiasa menjaga Kota Ambon tetap kondisif seperti sekarang. Kejadian bentrok seperti itu dapat dapat dicegah bersama sehingga tidak menimbulkan konflik berkepanjangan.

    “Harus ada kesadaran dari semua pihak guna menjaga situasi keamanan di Kota Ambon. Konflik seperti ini akan menyusahkan kita sendiri,” ungkapnya tentang bentrokan di Ambon tersebut.

    Bentrok dua kelompok pemuda terjadi di Tugu Trikora, Kota Ambon, Maluku. Mereka saling serang dengan batu, petasan, dan bom molotov, Minggu (12/1/2025) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam tawuran tersebut.

    Kapolresta Ambon Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim mengatakan dua kelompok pemuda itu berkumpul di depan Tugu Trikora, berpesta minuman keras dan balapan liar. Kemudian saling ejek hingga terjadi bentrokan.

    “Awalnya ada beberapa anak-anak muda sekitar Tugu Trikora mabuk, salah bicara mereka, ribut mulut, kemudian ribut lempar-lemparan,” kata Driyano.