Kasus: Tawuran

  • Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Barat Amankan Delapan Remaja yang Bawa Sajam – Halaman all

    Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Barat Amankan Delapan Remaja yang Bawa Sajam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim Patroli Perintis Presisi (TP3) Polres Metro Jakarta Barat mengamankan delapan remaja yang sedang konvoi membawa senjata tajam di Jalan Kapuk Raya Minggu (19/1/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.

    Aksi ini berhasil mencegah potensi tawuran yang dapat meresahkan warga.

    Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat AKBP M. Hari Agung Julianto mengungkapkan bahwa kejadian bermula ketika Tim 1 TP3 yang sedang berpatroli menerima laporan dari warga mengenai sekelompok pemuda bermotor yang diduga hendak melakukan aksi tawuran menggunakan senjata tajam.

    “Mendapat laporan tersebut, Tim 1 segera bergerak menuju lokasi. Sesampainya di lokasi, kami berpapasan dengan kelompok pemuda tersebut yang membawa senjata tajam dan langsung melakukan pengejaran,” ujar Agung Julianto dalam keterangan Senin (20/1/2025).

    Setelah pengejaran, tim berhasil menangkap delapan remaja yang diduga hendak terlibat tawuran. 

    Dalam operasi ini, polisi juga menyita enam buah senjata tajam jenis celurit. 

    Para pelaku beserta barang bukti langsung dibawa ke Polsek Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Kami juga melakukan penyisiran di lokasi untuk memastikan tidak ada senjata tajam lain yang tertinggal. Langkah ini dilakukan untuk mencegah potensi tawuran yang dapat membahayakan masyarakat,” tambahnya.

    Agung mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orang tua, untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak mereka. 

    “Tawuran tidak hanya merugikan pelaku, tetapi juga berpotensi membahayakan masyarakat luas. Mari bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kita,” tegasnya.

  • Video Tawuran Remaja di Kendal, Korban Meninggal Sempat Terkapar di Jalur Pantura

    Video Tawuran Remaja di Kendal, Korban Meninggal Sempat Terkapar di Jalur Pantura

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL –  Berikut ini video Tawuran Remaja di Kendal, Korban Meninggal Sempat Terkapar di Jalur Pantura

    Aksi tawuran antar kelompok remaja di Kendal berakhir tragis.

    Satu orang dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Soewondo Kendal.

    Video korban seusai tawuran pun viral di media sosial.

    Dalam video yang beredar, nampak korban terkapar bersimbah darah di tengah jalan Pantura Jambearum Kendal.

    Korban yang mengenakan celana panjang, jaket dan helm sesekali berusaha bangun namun tak berdaya.

    Sementara itu, di sebelah kaki korban terdapat celurit panjang yang diduga dilakukan untuk tawuran.

    Informasi yang dihimpun, aksi tawuran terjadi di jalan Pantura Bugangin sampai Jambearum Kendal, Sabtu (18/1/2025) dini hari.

    Peristiwa tawuran ini bermula di sekitar daerah Bugangin, tepatnya di dekat makam. Kelompok remaja yang terlibat dalam tawuran saling mengejar dan berhamburan.

    Sebagian melarikan diri ke arah barat, sementara sebagian lainnya berlari ke arah utara melewati samping makam Bugangin. 

    Warga setempat yang menyaksikan kejadian tersebut menyebutkan, tawuran itu dimulai sekitar pukul 03.30 WIB, ditandai dengan suara petasan dan teriakan para pelaku.

    Aksi kejar-kejaran ini berlanjut hingga ke depan Ruko Aqiqoh Nurul Hayat, Desa Jambearum Patebon, di mana salah satu pelaku akhirnya tersungkur setelah terkena sabetan senjata tajam.

    Dari lokasi kejadian, polisi menemukan sebilah celurit sepanjang sekitar 150 cm dan sepeda motor dengan nomor polisi H-6657-BLD yang diduga milik salah satu pelaku tawuran.

    “Njih benar, tadi malam ada tawuran di Jambearum,” kata Kasi Humas Polres Kendal, AKP Rasban saat dikonfirmasi, Minggu (19/1/2025). 

    Rasban menerangkan, korban berinisial S (18) yang merupakan remaja dari Desa Korowelang Anyar, Kecamatan Cepiring.

    Korban akhirnya meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

    Ia mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam di bagian paha, dan tidak bisa diselamatkan karena mengalami pendarahan hebat.

    Saat ini, polisi masih memburu pelaku tawuran tersebut.

    “Iya korban meninggal setelah dirawat di rumah sakit. Pelaku lain masih dicari,” ungkapnya.

    Warga Perumda Kendal, Adang mengungkapkan tawuran dan balap liar kerap terjadi di sepanjang jalan Pantura Bugangin hingga Jambearum.

    “Biasanya kalau tidak tawuran, ya ada balap liar antara Bugangin sampai Jambearum, terutama pada malam Jumat dan Sabtu,” katanya.

    Meski petugas kepolisian telah sering melakukan patroli, kelompok remaja tersebut tampaknya selalu mencari waktu yang tepat saat tidak ada patroli untuk melancarkan aksinya.

    “Saya sebenarnya sudah sering laporkan ke polisi, tapi kadang remajanya yang suka menghindar pas ada razia, terus kemudian balik lagi di lain waktu,” paparnya. (ags)

  • Warga Berharap Anggota DPRD Jakarta dari Perindo Bisa Realisasikan Kebutuhan Pemuda

    Warga Berharap Anggota DPRD Jakarta dari Perindo Bisa Realisasikan Kebutuhan Pemuda

    loading…

    Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Perindo Dina Masyusin (kanan) bersama tokoh masyarakat di Rawa Buaya, Sahroni usai Sosialisasi Perda Kepemudaan di Rawa Buaya RW 11, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (19/1/2025). FOTO/RIYAN RIZKI ROSHALI

    JAKARTA Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Kepemudaan yang digelar oleh Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Perindo Dina Masyusin di Rawa Buaya RW 11, Cengkareng, Jakarta Barat dihadiri oleh tokoh masyarakat dan para pemuda. Salah seorang tokoh masyarakat di Rawa Buaya RW 11, Cengkareng, Jakarta Barat, Sahroni berharap wakil rakyat dari Perindo bisa merealisasikan seluruh masukan masyarakat.

    “Terutama tentang materi yang disampaikan, karena memang suatu masyarakat pemuda akan menjadi penggerak. Jika pemudanya baik, insyaAllah ke depan, maka masyarakat akan tertata dengan baik,” kata Sahroni saat ditemui di lokasi, Minggu (19/1/2025).

    Dengan adanya sosialisasi Perda Kepemudaan, ia berharap seluruh pemuda bisa lebih terarah untuk menjalani kehidupan. “Dengan yang disampaikan berkaitan dengan pembinaan, pembinaan itu yang sangat diharapkan oleh pemuda-pemuda kami, remaja-remaja kami, di mana mereka agar lebih tertata, terarah dalam menghadapi kehidupan seperti sekarang ini,” katanya.

    Karena itu, Sahroni berharap seluruh masukan dan keluhan yang sudah disampaikan kepada politikus Partai Perindo Dina Masyusin bisa terealisasi. “Karena memang itu adalah kebutuhan urgen di lingkungan kami. Kami sangat membutuhkan apa yang tadi disampaikan. Mudah-mudahan bisa terealisasi dengan cepat, sehingga dapat terlaksana dan berjalan. Dan kebutuhan remaja di lingkungan kami sudah terpenuhi,” katanya.

    Sementara itu, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Perindo, Dina Masyusin mengaku banyak menerima masukan tentang bagaimana memberdayakan pemuda agar tidak terjerumus hal-hal negatif, seperti tawuran hingga penyalahgunaan narkoba.

    “Banyak sekali masukan-masukan tentang kepemudaan terkait dengan bagaimana memberdayakan pemuda supaya pemuda tidak menyalahgunakan, tidak terjangkit atau ikut-ikutan hal-hal yang negatif, contoh tawuran, contoh narkoba,” katanya.

    Tak hanya masukan, ia juga mengaku menerima keluhan dari pemuda terkait fasilitas serta sarana dan prasarana di wilayah tersebut. “Banyak sekali keluhannya terkait bagaimana fasilitas yang belum ada, bagaimana dengan diperlukan pelatihan-pelatihan yang harus dilakukan supaya kepemudaan di DKI Jakarta bisa jauh lebih baik sesuai dengan harapan pemerintah,” katanya.

    “Di antaranya pelatihan. Lapangan sepak bola belum ada gawangnya, gawangnya baru ada bambu, terus sarana-prasarananya belum lengkap,” katanya.

    Dia menambahkan, rencananya dia akan menindaklanjuti laporan dari masyarakat yang kemudian akan disampaikan langsung ke pihak terkait. “Jadi yang menjadi keluhan atau keinginan daripada masyarakat, coba kita sortir, kita akomodir, dan kita akan sampaikan supaya itu diwujudkan. Sampaikan ke mana? Kepada dinas-dinas terkait,” katanya.

    (abd)

  • Anggota DPRD Jakarta dari Perindo Gelar Sosialiasi Kepemudaan di Cengkareng Jakbar

    Anggota DPRD Jakarta dari Perindo Gelar Sosialiasi Kepemudaan di Cengkareng Jakbar

    loading…

    Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Perindo, Dina Masyusin menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Kepemudaan di Rawa Buaya RW 11, Cengkareng, Jakarta Barat. FOTO/RIYAN RIZKI ROSHALI

    JAKARTA – Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Perindo , Dina Masyusin menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Kepemudaan di Rawa Buaya RW 11, Cengkareng, Jakarta Barat. Ia mengaku banyak menerima masukan dari warga tentang kepemudaan.

    “Hari ini kita sosialisasi Perda tentang Kepemudaan. Hari ini kami datang ke wilayah, ke masyarakat, untuk menyosialisasikan Perda yang ada di DKI Jakarta kepada masyarakat,” kata Dina saat ditemui di lokasi, Minggu (19/1/2025).

    Dina mengaku banyak menerima masukan tentang bagaimana memberdayakan pemuda sehingga tidak terjerumus hal-hal negatif seperti tawuran hingga penyalahgunaan narkoba.

    “Banyak sekali masukan-masukan tentang kepemudaan terkait dengan bagaimana memberdayakan pemuda supaya pemuda tidak menyalahgunakan, tidak terjangkit atau ikut-ikutan hal-hal yang negatif, contoh tawuran, contoh narkoba,” ujarnya.

    Tak hanya masukan, Masyusin juga mengaku menerima keluhan dari pemuda mulai dari fasilitas, pelatihan hingga sarana dan prasarana di wilayah tersebut.

    “Banyak sekali keluhannya terkait bagaimana fasilitas yang belum ada, bagaimana dengan diperlukan pelatihan-pelatihan yang harus dilakukan supaya kepemudaan di DKI Jakarta bisa jauh lebih baik sesuai dengan harapan pemerintah,” ungkapnya.

    “Di antaranya pelatihan. Lapangan sepak bola belum ada gawangnya, gawangnya baru ada bambu, terus sarana-prasarananya belum lengkap,” katanya.

    Dina Masyusin akan menindaklanjuti laporan dari masyarakat yang kemudian akan disampaikan langsung ke pihak terkait. “Jadi yang menjadi keluhan atau keinginan daripada masyarakat, coba kita sortir, kita akomodir, dan kita akan sampaikan supaya itu diwujudkan. Sampaikan ke mana? kepada dinas-dinas terkait,” katanya.

    (abd)

  • Polresta Bandung Gelar Patroli KRYD, Sikat Preman dan Ribuan Botol Miras di Soreang

    Polresta Bandung Gelar Patroli KRYD, Sikat Preman dan Ribuan Botol Miras di Soreang

    JABAR ESKPRES – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung menggelar Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) di Soreang, Kabupaten Bandung pada Sabtu (18/1) malam.

    Dalam patroli skala besar ini pihak kepolisian berhasil mengungkap sejumlah pelanggaran termasuk menyita ribuan botol minuman keras (miras) dan mengamankan belasan orang yang diduga terlibat dalam kegiatan premanisme.

    Kabag Ops Polresta Bandung, Kompol Sungkowo menjelaskan, operasi ini merupakan bagian dari upaya pihak kepolisian untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman, khususnya menjelang malam minggu.

    BACA JUGA: Disnaker KBB Ancam Beri Sanksi Tegas Bagi Perusahaan yang Tak Menaikan UMK dan UMSK

    “Kami melakukan untuk mencegah kerawanan kriminalitas, membubarkan perkumpulan remaja yang berpotensi mengganggu ketertiban, serta berkoordinasi dengan berbagai elemen masyarakat untuk menjaga keamanan,” ujarnya, Minggu (19/1).

    Sungkowo menjelaskan, dalam kegiatan ini Polresta Bandung melibatkan ratusan personel gabungan, dengan menyisir berbagai titik rawan di kawasan Soreang, Kabupaten Bandung.

    “Rute patroli ini mencakup Jalan Raya Tol Saroja, Gading Tutuka, SPBU Soreang, kawasan Sabilulungan, hingga kantong-kantong keuangan seperti ATM Bank Mandiri dan BNI,” katanya.

    BACA JUGA: Rumah di Bojongsoang Digerebek Jadi Gudang Obat Terlarang, Ketua RT  Ungkap Tanda-Tanda Kecurigaan

    Selama patroli tersebut, kata dia, tidak ditemukan adanya tindak kriminal yang besar seperti curas, curat, curanmor, tawuran, atau aksi geng motor.

    Namun, pihaknya berhasil menyita ribuan botol miras berbagai merek dan menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam aksi premanisme.

    “Kami menyita ribuan botol dan juga mengamankan belasan orang yang diduga premanisme,” tuturnya.

    BACA JUGA: Rumah di Lembang Terbakar Akibat Tabung Gas Bocor, 1 Orang Terluka

    Selain itu, dalam patroli ini juga kata Sungkowo memfokuskan pada pelanggaran lalu lintas. Beberapa pengendara yang menggunakan knalpot brong dan tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraan langsung dikenakan tilang.

    “Ada juga tadi beberapa pengendara dilakukan penindakan tilang, karena tidak memiliki surat-surat kendaraan dan rata-rata memakai knalpot brong,” jelasnya.

    Sungkowo menegaskan bahwa KRYD akan terus dilakukan guna menekan angka kriminalitas dan gangguan keamanan lainnya. Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat ikut bekerja sama untuk menjaga kondusifitas wilayahnya.

  • Kondisi Terkini Polisi yang Disiram Air Keras Pelaku Tawuran di Pamulang

    Kondisi Terkini Polisi yang Disiram Air Keras Pelaku Tawuran di Pamulang

    Jakarta

    Seorang anggota Polsek Ciputat Timur Briptu Fadel Ramos diduga disiram air keras saat membubarkan gerombolan bermotor diduga hendak tawuran di Pamulang, Tangerang Selatan. Korban mengalami luka di bagian mata dan tangan.

    Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang mengatakan bahwa saat ini kondisi anggotanya yang menjadi korban penyiraman sudah membaik. Briptu Fadel sudah bisa rawat jalan.

    “Untuk anggota Polri sudah dapat dinyatakan bisa rawat jalan oleh pihak dokter, kemudian dari untuk mitra kepolisian ini kita rujuk di Rumah Sakit Polri Keramat Jati untuk mendapatkan perawatan secara intensif,” kata Victor kepada wartawan di Polresta Tangerang Selatan, Sabtu (18/1/2025).

    “Untuk keadaan kedua korban ini sudah cukup baik, kesehatannya sudah cukup pulih. Untuk yang mitra juga kepolisian ini sudah kembali dapat melaksanakan rawat jalan setelah mendapatkan pengobatan yang lebih intensif di Rumah Sakit Polri Keramat Jati,” sambungnya.

    Victor mengungkapkan bahwa insiden penyiraman air keras tersebut sangat merugikan korban. Sebab air yang disiram itu mengenai mata korban.

    “Ya tentunya mengganggu, kemudian mengakibatkan luka dari mata satu anggota Polri dan satu mitra kepolisian ini. Namun karena upaya kita yang cepat dapat dibawa cepat ke Rumah Sakit, dapat ditangani secara intensif oleh kedokteran sehingga kemudian insyaallah itu bisa dapat sehat dan pulih kembali,” pungkasnya.

    Kronologi Kejadian

    “Awal mula peristiwa, Tim Opsnal melakukan pemantauan atau patroli siber melalui media sosial akan terjadi tawuran di Jalan Cirendeu Raya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary, Jumat (17/1).

    Saat itu korban bersama anggota kepolisian yang lain kemudian bergerak dengan menggunakan satu mobil dan dua sepeda motor. Setiba di lokasi, polisi bertemu dengan gerombolan bermotor yang diduga akan tawuran.

    Gerombolan tersebut berboncengan dengan membawa senjata tajam jenis golok dan celurit. Mereka tengah menuju wilayah Cirendeu, Ciputat.

    “Kemudian, Tim Opsnal melakukan penghalauan gerombolan tersebut dengan menggunakan mobil,” jelasnya.

    Namun, saat sedang menghalau, sepeda motor korban berada di paling depan. Gerombolan tersebut kemudian menyiram korban menggunakan air keras sebanyak dua botol.

    “Korban juga sempat dikeroyok, namun korban berhasil kabur dan meninggalkan satu unit sepeda motor warna hitam milik korban dibawa kabur oleh para pelaku,” imbuhnya.

    (bel/lir)

  • Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penyiraman Anggota Polsek di Tangsel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Januari 2025

    Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penyiraman Anggota Polsek di Tangsel Megapolitan 18 Januari 2025

    Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penyiraman Anggota Polsek di Tangsel
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –

    Polres Tangerang Selatan
    telah mengantongi identitas pelaku
    penyiraman air keras
    yang menimpa anggota
    Polsek Ciputat Timur
    ,
    Briptu Fadel Ramos
    , dan rekannya, Dion Saputra (25).
    Insiden penganiayaan ini terjadi saat keduanya berusaha membubarkan tawuran antara dua kelompok di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat Timur, pada Kamis (16/1/2025).
    “Saat ini sudah teridentifikasi para pelaku. Kami sudah melakukan pengejaran terhadap pihak yang teridentifikasi,” ungkap Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang, dalam keterangannya pada Sabtu (18/1/2025).
    Polres Tangerang Selatan telah membentuk tim khusus yang terdiri dari anggota Polsek Ciputat Timur dan Pamulang untuk mengejar terduga pelaku penganiayaan.
    “Tim khusus dikepalai langsung oleh Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan bersama Kanit Reskrim Polsek Ciputat Timur dan jajaran Polsek Pamulang,” tambah Victor.
    Dalam kejadian tersebut, kedua korban mengalami luka serius, terutama pada bagian mata akibat disiram cairan yang diduga air keras.
    Selain itu, tangan Fadel Ramos juga mengalami luka akibat sabetan senjata tajam.
    Namun, kondisi keduanya kini sudah membaik setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, dan Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    “Untuk keadaan kedua korban ini sudah cukup baik, kesehatannya sudah pulih,” ucap Victor.
    Pada Kamis (16/1/2025) pukul 04.00 WIB, Briptu Fadel Ramos dan Dion Saputra menjadi korban penyiraman air keras di perbatasan Jalan Cirendeu Raya, Pisangan, Ciputat Timur, dan Jalan Cabe I, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan.
    Awalnya, polisi menerima informasi melalui media sosial mengenai rencana tawuran antara dua kelompok di lokasi tersebut.
    “Sekitar dua menit setelah tiba di TKP, anggota melihat segerombolan anak-anak menggunakan sepeda motor kurang lebih 30 unit,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangannya pada Jumat (17/1/2025).
    Gerombolan tersebut berboncengan motor sambil membawa senjata tajam jenis golok dan celurit.
    Dalam upaya membubarkan tawuran tersebut, Fadel dan Dion berada di posisi terdepan saat kelompok itu disiram dengan air keras sebanyak dua botol dan dikeroyok.
    Meski demikian, keduanya berhasil melarikan diri, meninggalkan sepeda motor Honda Beat Street hitam yang dibawa kabur oleh para pelaku.
    “Briptu FR luka pada kedua mata akibat siraman air keras dan luka memar pada lengan kanan. Korban SP luka pada kedua mata akibat siraman air keras,” ucap Ade Ary.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolres Tangsel Jenguk Polisi Korban Penyiraman Air Keras di Pamulang

    Kapolres Tangsel Jenguk Polisi Korban Penyiraman Air Keras di Pamulang

    Tangerang Selatan

    Seorang anggota Polsek Ciputat Timur Briptu Fadel Ramos diduga disiram air keras saat hendak membubarkan tawuran di Pamulang, Tangerang Selatan. Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang langsung menjenguknya di rumah sakit.

    “Iya betul, Pak Kapolres kemarin datang menjenguk,” kata Kasi Humas Polres Tangsel AKP Agil Sahril, kepada wartawan, Jumat (17/1/2025).

    Kedatangan AKBP Victor tersebut sebagai bentuk perhatian kepada anggotanya dan juga warga yang menjadi mitra kepolisian. Kedua korban saat ini masih dirawat di rumah sakit.

    Polisi saat ini masih menyelidiki kejadian tersebut. Polres Tangsel telah membentuk tim khusus untuk menangkap para pelaku.

    “Kapolres Tangerang Selatan telah membentuk tim khusus gabungan dari Polres Tangerang Selatan dan Polsek Ciputat Timur untuk melakukan proses penyelidikan dan penyidikan,” imbuhnya.

    Saat ini, pelaku masih dalam penyelidikan dan pengejaran pihak kepolisian. Tim khusus tersebut dibentuk untuk mengajar dan menangkap para pelaku.

    Kronologi Kejadian

    Briptu Fadel sendiri disiram air keras pada Kamis (16/1/2025) sekitar pukul 04.30 WIB, di Jalan Cirendeu Raya, perbatasan Ciputat Timur dan Jalan Cabe I Pamulang, Tangerang Selatan. Saat itu, dia bersama sejumlah rekannya sedang melakukan patroli hendak membubarkan gerombolan bermotor yang membawa senjata tajam.

    “Awal mula peristiwa, Tim Opsnal melakukan pemantauan atau patroli siber melalui media sosial akan terjadi tawuran di Jalan Cirendeu Raya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary, Jumat (17/1).

    “Sekitar 2 menit setelah tiba di TKP (tempat kejadian perkara), Tim Opsnal melihat segerombolan anak-anak menggunakan sepeda motor sekitar 30 unit,” ungkapnya.

    Gerombolan tersebut berboncengan dengan membawa senjata tajam jenis golok dan celurit. Mereka tengah menuju ke wilayah Cirendeu, Ciputat.

    “Kemudian Tim Opsnal melakukan penghalauan gerombolan tersebut dengan menggunakan mobil,” jelasnya.

    Namun, saat sedang menghalau, sepeda motor korban berada di paling depan. Gerombolan tersebut kemudian menyiram korban menggunakan air keras sebanyak dua botol.

    “Korban juga sempat dikeroyok, namun korban berhasil kabur dan meninggalkan satu unit sepeda motor warna hitam milik korban dibawa kabur oleh para pelaku,” imbuhnya.

    (rdh/mea)

  • Polisi dan Mitra Polsek Jadi Korban Penyiraman Air Keras di Tangsel

    Polisi dan Mitra Polsek Jadi Korban Penyiraman Air Keras di Tangsel

    loading…

    Anggota Polsek Ciputat Timur, FR (31) dan mitra Polsek berinisial DS (25) terluka di wajah dan lengan karena korban penyiraman air keras oleh orang tak dikenal. Foto/Hambali

    TANGERANG SELATAN – Anggota Polsek Ciputat Timur berinisial FR (31) dan seorang mitra Polsek berinisial DS (25) terluka di bagian wajah dan lengan usai menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tak dikenal (OTK).

    Peristiwa terjadi di perbatasan Jalan Cirendeu Raya, Pisangan, Ciputat Timur dengan Jalan Cabe I, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan pada Kamis (16/1/2025) sekitar pukul 04.00.

    Diketahui jika kedua korban berada di lokasi kejadian guna patroli antisipasi kejahatan jalanan serta tawuran.

    Para pelaku yang belum diketahui identitasnya melakukan penyiraman hingga keduanya menderita luka bakar di bagian wajah dan lengan. FR dan DS lantas dievakuasi ke rumah sakit.

    “Saudara FR mengalami luka pada kedua mata diduga akibat siraman sejenis cairan pada muka korban serta mengalami luka memar pada lengan kanan,” ungkap Kasi Humas Polres Tangsel, AKP Agil, Jumat (17/01/25).

    “Kemudian saudara DS mengalami luka pada kedua mata diduga akibat siraman sejenis cairan pada muka korban,” imbuhnya.

    Semula keduanya dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati. Namun korban DS kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna penanganan lebih lanjut.

    Pihak kepolisian belum menjelaskan secara detil kronologi terjadinya penyiraman air keras tersebut. Kata Agil, tim gabungan sudah dibentuk guna menangkap para pelaku.

    “Kapolres telah membentuk tim khusus gabungan dari Polres Tangerang Selatan dan Polsek Ciputat Timur untuk melakukan proses penyelidikan dan penyidikan dimana tim khusus ini tengah mengejar untuk menangkap para pelaku serta pihak-pihak yang terlibat,” pungkasnya.

    (shf)

  • Lagi, anggota polisi disiram air keras saat cegah tawuran di Tangsel

    Lagi, anggota polisi disiram air keras saat cegah tawuran di Tangsel

    Akibat kejadian tersebut Briptu Fadel luka pada kedua mata akibat tersiram air keras dan luka memar pada lengan kanan akibat sabetan senjata tajam

    Jakarta (ANTARA) – Seorang anggota Kepolisian Sektor Ciputat Timur, Tangerang Selatan terkena siraman air keras yang dilakukan oleh orang tak dikenal saat hendak mencegah tawuran di kawasan Kota Tangerang Selatan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada Kamis (16/1) sekitar pukul 04.00 WIB.

    “Awal mula peristiwa, saat tim operasional melakukan patroli siber melalui media sosial (Instagram) akan terjadi tawuran di Jalan Cirendeu Raya, ” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Kemudian korban yaitu Briptu Fadel Ramos dan mitra polisi Dion Saputra bersama-sama dengan Tim Polsek Ciputat Timur, akan melakukan penyekatan di Jalan Cirendeu Raya untuk mencegah aksi tawuran yang akan di lakukan oleh dua kubu, yaitu kubu SCBD Team dan kubu Pasundan.

    Selanjutnya Tim opsnal yang terdiri dari empat anggota dan satu mitra polisi berangkat dari Polsek Ciputat Timur menggunakan tiga kendaraan, satu mobil dan dua motor.

    “Sekitar dua menit setelah tiba di TKP, Tim Opsnal melihat segerombolan anak-anak menggunakan sepeda motor kurang lebih 30 unit dengan berboncengan dan membawa senjata tajam (golok, celurit) sedang menuju ke daerah Cireundeu Ciputat, ” ucap Ade Ary.

    Kemudian Tim Opsnal melakukan penghalauan gerombolan tersebut dengan menggunakan Lightblue (lampu sirine) mobil Viper, namun ketika Tim Opsnal sedang menghalau atau mendorong untuk terus membubarkan, sepeda motor Briptu Fadel Ramos dan Dion Saputra diserang.

    “Diserang dengan cara di siram dengan air keras sebanyak dua botol dan korban juga sempat di keroyok namun korban berhasil kabur dan meninggalkan sepeda motor yang dibawa kabur para pelaku, ” ucap Ade Ary.

    Anggota lainnya yakni Ipda Winra Manurung yang berada di belakang korban saat ingin menyelamatkan korban, diserang oleh pelaku, selanjutnya kendaraan juga di tinggalkan karena harus membantu korban untuk lari dari TKP.

    “Akibat kejadian tersebut Briptu Fadel luka pada kedua mata akibat tersiram air keras dan luka memar pada lengan kanan akibat sabetan senjata tajam, sedangkan saudara Dion juga terluka di bagian mata, ” jelas Ade Ary.

    Dia juga menambahkan Polsek Ciputat Timur telah melakukan pendataan dan mencari rekaman kamera CCTV di sekitar TKP.

    “Tindakan yang sudah dilakukan yaitu ‎memeriksa TKP, mendata saksi-saksi, mengamankan barang bukti dan membawa kedua korban ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, ” ucapnya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025