Kasus: Tawuran

  • Polisi tangkap 37 remaja yang hendak tawuran di Jakpus

    Polisi tangkap 37 remaja yang hendak tawuran di Jakpus

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap 37 remaja yang hendak tawuran di Jalan Suryopranoto, Petojo Selatan, di mana dua diantaranya ditetapkan sebagai tersangka karena melawan petugas dan membawa senjata tajam.

    “Yang 35 remaja kami pulangkan setelah menjalani pemeriksaan dan membuat surat pernyataan,” kata Kapolsek Metro Gambir, Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Rezeki R. Respati di Jakarta, Selasa.

    Sementara, dua remaja berinisial CA (21) dan MAS (19) ditetapkan sebagai tersangka karena ​​​​​​​membawa senjata tajam berupa celurit yang diduga untuk tawuran dan berusaha menyerang petugas.

    “Sehingga, petugas harus mengamankannya. Keduanya membawa celurit yang diduga akan digunakan untuk tawuran,” ujarnya.

    Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat No. 12 Tahun 1951, yang mengatur kepemilikan dan penggunaan senjata tajam tanpa izin dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun.

    Respati menambahkan pihaknya elah berkoordinasi dengan orang tua dari para remaja yang sempat diamankan untuk memberikan edukasi terkait bahaya tawuran.

    “Ke depan, kami akan lebih aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya tawuran, termasuk dampak hukum dan sosialnya,” katanya.

    Dalam kesempatan ini, Kapolsek mengajak seluruh masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga lingkungan dan melaporkan indikasi tawuran ke pihak kepolisian.

    “Tawuran itu tidak ada manfaatnya, hanya membawa kerugian. Bagi yang terlibat dan membawa senjata tajam, ada ancaman pidana yang serius. Kami juga mengimbau agar orang tua lebih memperhatikan anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam aksi seperti ini,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi Tangkap 2 Orang yang Coba Serang Petugas saat Bubarkan Tawuran di Gambir – Page 3

    Polisi Tangkap 2 Orang yang Coba Serang Petugas saat Bubarkan Tawuran di Gambir – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dua anggota polisi nyaris menjadi korban penyerangan pelaku tawuran. Insiden itu terjadi saat mereka hendak membubarkan dua kelompok remaja yang hendak tawuran di Jalan Suryopranoto, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat pada 10 Januari 2025, sekitar pukul 04.00 WIB.

    Kapolsek Gambir, Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Rezeki R Respati menerangkan, Tim Presisi Polda Metro Jaya bersama dengan Polsek Gambir awalnya menerima informasi terkait adanya sekelompok remaja yang membawa senjata tajam seperti cocor bebek, celurit dan samurai.

    “Aduan dari masyarakat ini segera kita tidak lanjuti,” kata Rezeki, Selasa (28/1/2025).

    Saat proses pembubaran, dua orang pelaku menghadang dan berusaha menyerang petugas dengan membawa air keras dan celurit. Bahkan, salah satu pelaku sempat mengayunkan celurit ke arah petugas, namun berhasil diamankan.

    “Pada saat petugas mengamankan, ada dua orang inilah yang berusaha menyerang petugas. Jadi sempat membawa air keras, yang mana air kerasnya itu mau disiram ke petugas, kemudian celuritnya sempat diayunkan kepada petugas,” ujar dia.

    “Sehingga petugas dengan sigap mengamankan dua orang ini. Karena mereka keduanya membawa senjata tajam berupa celurit yang akan digunakan untuk mencari lawan, untuk tawuran,” tambah dia.

    Rezeki mengatakan, tawuran digagalkan dan 37 orang diamankan. Sedangkan beberapa pelaku lainnya berhasil kabur, ada yang terjatuh dan meninggalkan motor mereka.

     

  • Polisi tutup akses yang kerap dipakai pelaku tawuran di Cipinang Muara

    Polisi tutup akses yang kerap dipakai pelaku tawuran di Cipinang Muara

    Pihak kepolisian menutup jembatan yang sering dijadikan akses tawuran di Jalan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), Selasa (28/1/2025) dini hari. ANTARA

    Polisi tutup akses yang kerap dipakai pelaku tawuran di Cipinang Muara
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 28 Januari 2025 – 15:49 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian Polres Metro Jakarta Timur menutup jembatan yang kerap dijadikan akses jalan bagi para pelaku tawuran di Jalan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur.

    Kebijakan ini diambil untuk menindaklanjuti aksi tawuran menggunakan senjata tajam yang sering terjadi di perbatasan antara wilayah Duren Sawit dan Jatinegara pada Senin (27/1) sore.

    “Jadi ini sebagai salah satu bentuk pencegahan supaya tawuran ini tidak terulang kembali. Sementara kita tutup dulu akses jembatan yang biasa digunakan saat  tawuran,” kata Kabag Ops Polres Metro Jakarta Timur AKBP Rachmat Eko kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Penutupan akses ini dilakukan pada Selasa dini hari dengan mengelas bagian pagar dan tiang besi. Menurut Eko, jembatan ini sering disalahgunakan oleh pelaku tawuran dibandingkan menjadi akses warga yang mau ke pasar.

    Eko menyebut bagi masyarakat yang ingin ke Pasar Deprok, Jatinegara bisa memutar melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai.

    “Jalan akses ini yang biasa digunakan saat waktu tawuran, lebih banyak mudarat daripada manfaatnya. Warga masih bisa berputar melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai,” ujar Eko.

    Selain itu, penutupan jembatan ini sebagai keputusan yang diambil Kepolisian dalam rangka memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

    Eko menjelaskan Kepolisian juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota  Jakarta Timur dan TNI untuk mencegah bahkan meniadakan aksi tawuran di wilayah setempat.

    “Bersama Pemkot Jakarta Timur kita  membahas  upaya lanjutan langkah untuk menangani tawuran warga sehingga diharapkan bisa mengurangi hingga menghilangkan. Kita juga bekerja sama dengan stakeholders dan TNI untuk pengamanan,” jelas Eko.

    Eko juga memastikan pihaknya rutin melakukan patroli dan penjagaan di titik rawan tawuran yang ada di wilayah Jakarta Timur.

    “Patroli rutin kita lakukan di titik rawan di Jaktim, mulai wilayah Jatinegara, Duren Sawit, dan Pulogadung. Kita juga keluarkan surat perintah untuk anggota agar selalu standby (siaga) di wilayah-wilayah yang kerap dipakai tawuran,” ucap Eko.

    Sumber : Antara

  • Polisi Bubarkan Remaja Diduga Hendak Tawuran di Karawang, Sita 7 Motor, 2 Ponsel, dan 6 Sajam

    Polisi Bubarkan Remaja Diduga Hendak Tawuran di Karawang, Sita 7 Motor, 2 Ponsel, dan 6 Sajam

    Polisi Bubarkan Remaja Diduga Hendak Tawuran di Karawang, Sita 7 Motor, 2 Ponsel, dan 6 Sajam
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Satuan Samapta Kepolisian Resor (Polres)
    Karawang
    menggagalkan aksi
    tawuran
    sekelompok remaja di kawasan Lotus, Karawang Barat, Karawang, Jawa Barat pada Selasa (28/1/2025) dini hari.
    Polisi bergerak setelah mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada sekelompok remaja yang berkumpul yang diduga akan berkelahi massal. Laporan diterima pada pukul 03.00 WIB. 
    Polisi langsung membubarkan kelompok remaja yang berkumpul. Polisi juga menangkap dua remaja berinisial DP (21) dan DAM (17).
    “Petugas juga menyita barang bukti berupa tujuh unit sepeda motor, dua telepon genggam, dan enam senjata tajam yang diduga akan digunakan dalam tawuran,” kata Kasi Humas Polres Karawang Ipda Solikhin saat dihubungi, Selasa (28/1/2028).
    Dua remaja dan barang bukti yang diamankan telah diserahkan kepada piket Reskrim Polres Karawang untuk penyelidikan lebih lanjut.
    Kegiatan tersebut, kata Solikhin, merupakan bagian dari antisipasi terhadap potensi gangguan keamanan. Seperti kejahatan jalanan (C3), premanisme, dan aksi tawuran.
    “Berkat laporan masyarakat, situasi berhasil kami kendalikan tanpa eskalasi lebih lanjut,” ujar Solikhin.
    Polres Karawang, kata Solikhin, mengimbau masyarakat aktif melaporkan segala bentuk potensi gangguan keamanan di wilayahnya.
    Menurutnya, kolaborasi antara polisi dan masyarakat diharapkan dapat mencegah tindakan yang meresahkan. Tujuannya agar tercipta lingkungan yang aman dan nyaman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jembatan di Cipinang Muara Ditutup Imbas Seringnya Tawuran Antarwarga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Januari 2025

    Jembatan di Cipinang Muara Ditutup Imbas Seringnya Tawuran Antarwarga Megapolitan 28 Januari 2025

    Jembatan di Cipinang Muara Ditutup Imbas Seringnya Tawuran Antarwarga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jembatan di Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur ditutup polisi imbas terjadinya tawuran antarwarga, Senin (27/1/2025).
    Jembatan yang membentang di atas kali itu ditutup polisi di dua sisinya menggunakan pintu besi setinggi dua meter. Dengan penutupan ini warga tidak bisa melintas di atas jembatan dari kedua sisinya.
    Biasanya, jembatan ini digunakan warga untuk menyeberangi aliran sungai yang membentang di wilayah itu untuk menuju Pasar Deprok.
    Kabag Ops Polres Metro Jakarta Timur AKBP Rachmat Eko menjelaskan, penutupan jembatan ini dilakukan untuk mengantisipasi tawuran yang sering terjadi di Cipinang Muara.
    “Iya sementara kita tutup dulu, ini jalan akses yang biasa digunakan anak-anak untuk untuk tawuran, jadi lebih banyak mudaratnya daripada akses warga yang mau ke pasar,” ujar Kabag Ops Polres Metro Jakarta Timur AKBP Rachmat Eko kepada wartawan, Selasa (28/1/2025).
    Bagi masyarakat yang hendak ke Pasar Deprok, Jatinegara, Jakarta Timur, bisa memutar melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai setelah jembatan ini ditutup.
    “Jadi penutupan akses jembatan atau Jalan ini sebagai salah satu bentuk pencegahan supaya tawuran ini enggak terulang kembali. Warga yang mau ke pasar masih bisa berputar ke Jalan I Gusti Ngurah Rai,” kata Eko.
    Polisi mengeklaim telah menggandeng TNI dan Pemkot Jakarta Timur untuk mengantisipasi tawuran terulang kembali.
    “Bersama Pemkot kita juga membahas tawuran tentunya ada upaya langkah untuk menangani tawuran warga, sehingga diharapkan upaya tersebut minimal mengurangi hingga menghilangkan, kita juga bekerja sama dengan stakeholder dan TNI,” ucap Eko.
    Selain itu, polisi juga bakal berpatroli secara rutin di titik rawan tawuran di wilayah Jakarta Timur.
    “Patroli rutin kita lakukan di titik rawan di Jakarta Timur, khususnya wilayah Jatinegara, Duren Sawit dan Pulogadung, juga kita juga keluarkan Sprin untuk anggota
    stand by
    di wilayah potensi tawuran,” ungkap Eko.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bawa Sajam, 2 Anggota "Gangster" Cilibut Ditangkap di Jakarta Pusat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Januari 2025

    Bawa Sajam, 2 Anggota "Gangster" Cilibut Ditangkap di Jakarta Pusat Megapolitan 28 Januari 2025

    Bawa Sajam, 2 Anggota “Gangster” Cilibut Ditangkap di Jakarta Pusat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap dua anggota
    gangster
    berinisial CA (21) dan MAS (19) yang tertangkap basah membawa senjata tajam (sajam) dan hendak melakukan tawuran di Jalan Suryopranoto, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025).
    “Gengster Cilibut di Jalan Harmoni,” ujar Kapolsek Gambir Kompol Rezeki R Respati saat rilis di kantornya, Selasa (28/1/2025).
    Kebanyakan anggota
    Gangster
    Cilibut bukan berasal dari Jakarta, melainkan berdomisili di Tangerang dan Bekasi.
    “Dari yang kita dapat, identitasnya dari Tangerang dan Bekasi. Mereka masuk ke Jakpus untuk mencari lawan tanding,” tambah Respati.
    Saat mencari lawan tanding, CA dan MAS sebenarnya tidak hanya berdua. Mereka bersama dengan ratusan rekannya.
    Saat beraksi di Jalan Suryapranoto, ada sekitar 200 pemuda yang saling berboncengan sepeda motor sambil membawa sajam.
    “Ini terkait dengan tindak pidana membawa senjata tajam. Ini akan terjadinya tawuran, tapi kita sebagai kepolisian berhasil mencegah,” ucap dia.
    Polisi pertama kali mendapatkan kabar dari warga tentang aksi gangster tersebut. Setelah polisi meluncur ke lokasi, ratusan pemuda itu panik dan langsung melarikan diri.
    Dari 200 orang, polisi menangkap 37 orang.
    “Dari 37 orang yang berhasil kita amankan, sebenarnya banyak ada sekitar ratusan orang, bahkan diprediksi hampir 200 orang,” ujar Respati.
    Namun, 35 orang dari 37 terduga pelaku dipulangkan ke orangtuanya masing-masing karena tak ada bukti yang kuat untuk menahan mereka.
    “Dari 37 orang ini, 35 telah kita pulangkan sebelum 1×24 jam ke orangtuanya,” kata Respati.
    Sedangkan CA dan MAS tetap ditahan di Polsek Gambir karena tertangkap basah membawa senjata tajam.
    Kemudian, mereka juga melakukan perlawanan dengan mencoba menyiram polisi dengan air keras saat hendak ditangkap.
    “Sehingga pada saat petugas mengamankan, ada dua orang ini yang berusaha menyerang petugas. Jadi, sempat membawa air keras, yang mana air kerasnya itu mau disiram ke petugas,” ungkap Respati.
    Selain itu, CA dan MAS juga berusaha membacok polisi yang akan menangkap keduanya.
    Atas perbuatannya itu, CA dan MAS terancam dijerat Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman penjara paling lama 10 tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tawuran Antarwarga Kembali Pecah di Cipinang Muara Jakarta Timur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Januari 2025

    Tawuran Antarwarga Kembali Pecah di Cipinang Muara Jakarta Timur Megapolitan 28 Januari 2025

    Tawuran Antarwarga Kembali Pecah di Cipinang Muara Jakarta Timur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Aksi tawuran antarwarga kembali terjadi di wilayah Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Senin (28/1/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
    Berdasarkan video yang beredar di media sosial, kedua kelompok warga itu terlihat saling serang menggunakan batu, kembang api dan senjata tajam.
    Peristiwa tawuran ini terjadi di dalam sebuah gang yang berada di tengah permukiman warga. Aksi perkelahian ini juga sempat disiarkan langsung oleh orang yang diduga terlibat tawuran.
    Saat terjadinya tawuran ini, tak terlihat ada warga yang keluar dari dalam rumahnya. Kondisi jalanan di depan permukiman warga ini juga dipenuhi batu yang dilemparkan para pelaku.
    Belum diketahui pasti apa pemicu tawuran ini. Begitu juga dengan jumlah korban akibat aksi perkelahian ini.
    Tawuran tersebut baru berakhir setelah tim patroli perintis Polres Metro Jakarta Timur mendatangi lokasi dan membubarkan mereka.
    Petugas juga sempat menembakkan gas air mata agar para pelaku tawuran menghentikan aksi saling serang dan membubarkan diri dari lokasi.
    Peristiwa
    tawuran di Cipinang Muara
    ini dikonfirmasi oleh Kabag Ops Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) AKBP Rachmat Eko.
    Dia mengaku akan menempatkan personel di dekat lokasi tawuran agar perkelahian itu tak terulang kembali.
    “Patroli rutin kita lakukan di titik rawan di Jakarta Timur, khususnya wilayah Jatinegara, Duren Sawit, dan Pulogadung. Kami juga mengeluarkan Sprin untuk anggota yang
    standby
    di wilayah potensi tawuran,” ujar Eko.
    Eko menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur dan TNI untuk meminimalisir aksi tawuran di wiilayahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tawuran Bersenjata Tajam di Pebayuran Bekasi, 1 Remaja Tewas

    Tawuran Bersenjata Tajam di Pebayuran Bekasi, 1 Remaja Tewas

    loading…

    Warga menunjukan lokasi tawuran dua kelompok remaja di Kampung Bakung Poncol, Desa Karangreja, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. FOTO/ADE SUHARDI

    BEKASI Tawuran dua kelompok remaja pecah di Kampung Bakung Poncol, Desa Karangreja, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Bentrok yang terjadi selama 10 menit itu menewaskan satu orang remaja akibat sabetan senjata tajam.

    “Iya ada satu orang korban masih remaja tewas inisial MAM usia 18 tahun,” ungkap warga setempat bernama Ahmad Syarifudin kepada wartawan, Minggu (26/1/2025).

    Tawuran yang terjadi pada Minggu (26/1/2025) pukul 03.00 WIB itu melibatkan dua kelompok remaja berlangsung 10 menit. Mereka mempersenjatai diri dengan celurit, hingga samurai panjang.

    “Saling serang menggunakan senjata tajam. Setelah ada korban, baru bubar,” ujarnya.

    Para pelaku tawuran meninggalkan korban yang terluka akibat bacokan senjata tajam.

    “Korban sempat dibawa ke rumah sakit sama teman-temannya. Pas paginya saya baru mendengar ada korban meninggal,” tuturnya.

    Sementara, Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan, masih menyelidiki kasus tawuran berdarah tersebut.

    “Masih diselidiki untuk detailnya nanti ya,” kata Seno saat dihubungi.

    (abd)

  • Tawuran Bermodal Celurit Gagal, Lima Remaja Surabaya Kelompok Gengster Diciduk

    Tawuran Bermodal Celurit Gagal, Lima Remaja Surabaya Kelompok Gengster Diciduk

    Surabaya (beritajatim.com) – Satuan Samapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya berhasil mengamankan lima remaja yang terlibat dalam aksi tawuran menggunakan senjata tajam di kawasan Jalan Sidotopo Sekolahan dan Jalan Pogot pada hari Minggu. Kelompok remaja tersebut diduga merupakan anggota gengster.

    Kasat Samapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Rony Faslah melalui Kasi Humas Iptu Suroto mengatakan, penangkapan ini bermula saat Satuan Samapta menggelar Patroli Perintis Presisi, Minggu (26/1) dini hari. Warga melaporkan suasana mencekam terdapat remaja membawa senjata tajam.

    “Petugas tiba di lokasi mengamankan dua orang remaja WR, 17, dan Y, 16, keduanya warga Semampir, Surabaya. Mereka mengaku tergabung dengan kelompok @teamorangkecilsurabaya dan membawa sebilah sajam jenis celurit,” kata Suroto, Minggu (26/1/2025).

    Saat patroli masih berlangsung, Iptu Suroto menyampaikan bahwa tim Samapta juga berhasil menghentikan aksi konvoi sekelompok remaja di Jalan Pogot.

    Dia bilang, dalam aksi konvoi tersebut diamankan tiga remaja yang membawa dua senjata tajam jenis celurit raksasa. Mereka mengaku gerasal dari geng @misteri017 dan @suzuransurabaya.

    “Tiga remaja di Jalan Pogot, Surabaya ini adalah MAP (15) asal Tambaksari, Surabaya. FDA (17) asal Porong, Sidoarjo dan FGS (18) warga Prambon, Sidoarjo,” tegas Suroto.

    Dari hasil patroli malam itu hingga selesai, lima remaja dari tiga kelompok gangster akhirnya dibawa ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk diselidiki lebih lanjut. Sementara tiga senjata tajam menjadi barang bukti.

    “Sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap lima remaja, yang tergabung dalam kelompok gangster,” ucap dia. [ram/aje]

  • Polisi Bubarkan Remaja Diduga Hendak Tawuran di Karawang, Sita 7 Motor, 2 Ponsel, dan 6 Sajam

    2 Kelompok Pemuda Tawuran di Babelan, 1 Orang Tewas Megapolitan 26 Januari 2025

    2 Kelompok Pemuda Tawuran di Babelan, 1 Orang Tewas
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Dua kelompok pemuda terlibat tawuran di Jalan Pulo Timah, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (25/1/2025).
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indriadi mengatakan tawuran yang terjadi sekitar pukul 03.15 WIB itu memakan satu korban jiwa berinisial IS.
    “Korban satu orang laki-laki tewas diduga korban tawuran,” ujar Ade Ary dalam keterangannya, Minggu (26/1/2025).
    Dari kejadian tersebut, polisi telah memeriksa tiga orang saksi yakni A, N, dan AD.
    Berdasarkan keterangan saksi, tawuran bermula saat kelompok pemuda dari Tarumajaya bertemu dengan kelompok pemuda dari Tambun Utara di jembatan dekat Perumahan GDC.
    “Kedua kelompok pemuda ini bertemu di jembatan sebelum perumahan GDC Jalan Pulo Timah, terjadilah tawuran,” kata Ade Ary.
    Perkelahian pecah di lokasi tersebut, mengakibatkan IS, anggota kelompok pemuda Tambun Utara, terluka parah.
    Setelah jatuh korban, kelompok pemuda dari Tarumajaya melarikan diri. 
    “Pemuda yang dari Tarumajaya melarikan diri kembali ke arah Taruma Jaya,” kata dia.
    Melihat IS terluka, teman-teman korban segera membawanya ke RS Ananda untuk mendapatkan perawatan.
    Namun, nyawa korban tidak tertolong. IS meninggal dunia di IGD.
    “Dilakukan pemeriksaan dan perawatan di IGD, namun korban meninggal dunia,” ungkap Ade.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.