Kasus: Tawuran

  • Dua Kelompok Pemuda di Sawah Besar Jakarta Pusat Terlibat Tawuran, Satu Orang Meninggal Dunia – Halaman all

    Dua Kelompok Pemuda di Sawah Besar Jakarta Pusat Terlibat Tawuran, Satu Orang Meninggal Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi tawuran kembali memakan korban meninggal dunia antar dua kelompok pemuda.

    Kali ini terjadi di Jalan Pangeran Jayakarta Kelurahan Mangga Dua Selatan Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2025) dini hari.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan korban tewas berinisial MFFS usia 16 tahun.

    Atas peristiwa ini, pihak kepolisian sudah menggali keterangan saksi AS dan AM.

    “Awal kejadian kelompok dari anak-anak muda warga Jalan Mangga Besar XIII dengan kelompok anak-anak muda warga Pecah Kulit,” ucap Ade kepada wartawan.

    Keterangan saksi, kelompok korban menyerang menggunakan bambu, kemudian kelompok lawan menyerang balik hingga kelompok korban mundur ke Jalan Mangga Besar XIII.

    Kelompok korban berusaha lari menghindari serangan lawannya.

    “Korban (MFFS) terjatuh dan salah satu kelompok lawan menyabetkan senjata tajam yang dibawanya ke kepala korban hingga korban mengalami luka robek pada kepala,” ucap Ade.

    Korban mengalami pendarahan hebat di kepalanya.

    Melihat korban mengalami luka tersebur, pelaku dan teman-temannya lantas melarikan diri. 

    Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Sawah Besar untuk mendapatkan tindakan medis.

    Namun sesampainya di RSUD korban dinyatakan meninggal dunia.

    Korban dibawa ke RSCM untuk dilakukan visum et repertum. 

    “Kasus ini ditangani Sektro Sawah Besar, pelaku masih dalam penyelidikan,” pungkas mantan Kapolres Jakarta Selatan tersebut.

  • Antisipasi Tawuran Antar Oknum Pesilat, Ini yang Dilakukan Polisi Gresik

    Antisipasi Tawuran Antar Oknum Pesilat, Ini yang Dilakukan Polisi Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Aparat Kepolisian di Gresik khususnya di wilayah Manyar punya cara sendiri meredam aksi tawuran antar oknum pesilat. Salah satu yang dilakukan menggelar diskusi serta pertemuan di wilayah setempat.

    Kapolsek Manyar, AKP Dante Anan Irawanto mengatakan, dirinya berpesan agar seluruh elemen masyarakat, termasuk perguruan silat, dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan dan kondusivitas.

    “Saya mengimbau kepada rekan-rekan dari perguruan silat, mari bersama-sama menjaga marwah organisasi dan Kabupaten Gresik yang aman dan kondusif,” katanya, Jumat (7/2/2025).

    Perwira pertama Polri ini menambahkan, dirinya mengapresiasi
    kepada para pesilat di Kecamatan Manyar, yang telah berpartisipasi dalam menjaga keamanan pada malam pergantian tahun 2025.

    “Harapan kami untuk dulur-dulur Manyar tetap menjaga komunikasi dan koordinasi. Kami butuh masukan dalam harkamtibmas, terutama untuk mengantisipasi maraknya curanmor,” imbuhnya.

    Sementara itu, Agus salah satu pesilat asal PSHT Manyar menyatakan perguruannya berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan kepolisian dalam setiap kegiatan.

    “Kalau bisa patroli diintensifkan
    untuk meningkatkan keamanan, dan ketertiban,” paparnya.

    Hal senada juga disampaikan oleh Makruf dari Pagar Nusa Manyar, pihaknya memberikan apresiasi atas upaya Polsek Manyar dalam merangkul seluruh perguruan silat dan menciptakan kebersamaan yang harmonis.

    “Beberapa perwakilan perguruan lainnya juga mengapresiasi tindakan aparat kepolisian dalam penegakan pencegahan tindak pidana,” pungkasnya. dny

  • Tawuran Memakan Korban di Cipayung Depok, Remaja 15 Tahun Tewas Dibacok – Halaman all

    Tawuran Memakan Korban di Cipayung Depok, Remaja 15 Tahun Tewas Dibacok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Depok – Seorang remaja pria berinisial MAM (15) tewas mengenaskan akibat tawuran antarkelompok pemuda di Jalan Raya Cipayung, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kota Depok, pada Rabu, 5 Februari 2025, sekitar pukul 19.30 WIB.

    Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, korban mengalami luka bacok di tubuhnya. 

    “Korban meninggal dunia dengan luka bacok di tangan kiri,” ungkapnya dalam konferensi pers, Kamis, 6 Februari 2025.

    Saksi mata berinisial BS menyatakan bahwa ia melihat dua kelompok remaja terlibat tawuran di lokasi kejadian.

    MAM diketahui tengah mengendarai sepeda motor sambil menenteng senjata tajam jenis celurit di tangan kanannya.

    Upaya Pertolongan

    Setelah mengalami luka bacok, teman-teman korban segera membawanya ke Rumah Sakit Sehat Bogor untuk mendapatkan pertolongan medis.

    Sayangnya, nyawa MAM tidak bisa diselamatkan.

    Pihak kepolisian setempat, melalui Polsek Pancoran Mas, telah menerima laporan mengenai insiden tawuran yang mengakibatkan kematian remaja tersebut.

     “Saat ini, Polsek Pancoran Mas tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pelaku pembacokan yang menewaskan korban,” tambah Kombes Ade.

    (Tribunbekasi.com/Ramadhan L Q)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tawuran di Depok, Pelajar Tewas Kena Sabetan Senjata Tajam – Page 3

    Tawuran di Depok, Pelajar Tewas Kena Sabetan Senjata Tajam – Page 3

    Ade Ary mengatakan, korban sempat dilarikan ke Rumah Sehat Kabupaten Bogor. Namun, nyawanya tak tertolong.

    “Oleh teman-temannya dibawa ke Rumah Sakit dan meninggal dunia,” ujar dia.

    Terkait kejadian, polisi turun tangan telah melakukan penyelidikan.

    “Kasus ditangani Polsek Pancoran Mas,” tandas dia.

  • Persipur vs Persebi, 2 Kelompok Suporter Tawuran hingga di Ruang IGD RS

    Persipur vs Persebi, 2 Kelompok Suporter Tawuran hingga di Ruang IGD RS

    Tidak saja di dalam lapangan, aksi tawuran antar suporter juga meluas hingga di beberapa tempat di Kota Purwodadi. Tawuran dan aksi saling lempar batu hingga pukulan menggunakan kayu juga terjadi di halaman rumah sakit (RS) Yakkum, Purwodadi.

    Video aksi saling lempar antar-suporter yang sempat terjadi di halaman rumah sakit Yakkum Purwodadi tersebar di sejumlah media sosial.

    Akibat aksi tawuran antar suporter Persipur dan Persebi, kaca Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Yakkum juga pecah. Apit (19) warga Godong yang menjadi saksi dan juga suporter saat datang ke RS mendapat serangan.

    “Saya tadinya berdua hendak menjenguk rekan saya yang terluka pasca-bentrok antar suporter di lapangan stadion. Nah setelah itu saya lihat ada yang bawa batu melempar dan mengacungkan kayu jadi lari ke arah IGD untuk amankan diri,” aku keluarga pasien RS Yakkum.

    Meski sudah lari, suporter yang sama-sama mendukung Persipur ini ternyata masih mengejar hingga di ruang IGD. Para suporter mengejar sambil membawa batu dan kayu yang kemudian di lemparkan batu ke pintu kaca IGD RS Yakum.

    “Saya lihat ada yang melempar batu besar dan batu kecil-kecil, sampai ada yang bawa kayu atau bambu. Saya pilih lari saja,” lanjutnya.

    Sementara itu, akibat kerusuhan ini, pintu kaca setebal 1 cm depan IGD RS Yakum pun pecah akibat lemparan batu. Tak hanya itu, para petugas dan pasien di IGD juga ketakutan akibat bentrok berujung pengrusakan ini.

    “Kita masih dalami kasusnya. Sementara kita akan periksa saksi-saksi yang ada,” ujar Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Agung Joko Haryono di lokasi bentrok RS Yakum.

  • Pria Ngaku Anggota Polisi Rampas HP Milik Belasan Remaja di Magelang, Berikut Kronologinya – Halaman all

    Pria Ngaku Anggota Polisi Rampas HP Milik Belasan Remaja di Magelang, Berikut Kronologinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Magelang – Belasan remaja yang sedang berkumpul di Lapangan Rindam IV Diponegoro, Kota Magelang, menjadi korban perampasan oleh seorang pria yang mengaku sebagai anggota polisi.

    Kejadian ini berlangsung pada Minggu, 2 Februari 2023, sekitar pukul 17.30 WIB.

    Kasat Reskrim Polres Magelang Kota, Iptu Iwan Kristiana, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan dari empat remaja yang mengaku menjadi korban.

    “Tadi malam memang ada empat anak yang datang ke Polres dan memberikan keterangan bahwa HP mereka diminta oleh seseorang yang mengaku polisi dengan inisial E,” ujarnya pada Selasa, 3 Februari 2023.

    Modus Operandi Pelaku

    Berdasarkan keterangan para korban, pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy mendatangi mereka dan menuduh bahwa mereka hendak melakukan tawuran.

    Pelaku kemudian meminta para remaja untuk menyerahkan ponsel mereka.

    Sebanyak 11 ponsel berhasil dikumpulkan.

    Salah satu remaja kemudian diajak naik motor oleh pelaku, yang membawanya ke pertigaan Jambewangi, dekat makam atau samping Alfamart.

    “Pelaku mengatakan ada petugas lain yang akan menghampiri remaja lainnya, namun kenyataannya anak tersebut diturunkan di lokasi tersebut dan pelaku melarikan diri,” jelas Iptu Iwan.

    Kerugian yang Dialami Korban

    Akibat kejadian ini, para remaja mengalami kerugian berupa 11 unit ponsel, satu kunci motor, dan satu helm.

    Saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku.

    Iptu Iwan menambahkan bahwa pelaku tidak mengenakan seragam polisi.

    Namun, korban sempat melihat adanya benda menyerupai senjata.

    “Kami belum tahu apakah itu senjata asli atau mainan. Pelaku saat ini masih dalam pengejaran,” tambahnya.

    Hingga saat ini, laporan resmi dari para korban masih dalam proses.

    Rencananya, seluruh korban akan mendatangi Polres Magelang Kota untuk melaporkan kejadian ini dengan didampingi orang tua mereka.

    “Kami akan mendalami kasus ini lebih lanjut, termasuk identitas ponsel yang dirampas untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut,” pungkas Iptu Iwan.

    (TribunJogja.com/Yuwantoro Winduajie)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pemkot Jaktim bentuk Satgas Antitawuran wujudkan lingkungan kondusif

    Pemkot Jaktim bentuk Satgas Antitawuran wujudkan lingkungan kondusif

    Nah, jika Siskamling, pos pantau hingga satgas yang di dalam terlibat seluruh unsur masyarakat diyakini dapat efektif dalam mengurangi terjadinya bentrokan antarwarga (tawuran),

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur membentuk Satuan Tugas (Satgas) Antitawuran di setiap lingkungan kelurahan, kecamatan, dan kota untuk mewujudkan lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan kondusif.

    “Pembentukan Satgas Antitawuran akan dipersiapkan di seluruh lingkungan Kota Jakarta Timur sebagai langkah preventif upaya menciptakan lingkungan yang lebih aman, nyaman dan kondusif dalam mengurangi bentrokan antarwarga,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah di Jakarta, Selasa.

    Iin mengaku, pihaknya sudah melakukan Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Posko Antitawuran pada Senin (3/2). Dalam hasil rapat tersebut, disepakati bersama terkait mekanisme dan keanggotaan satgas.

    “Nantinya dari Satgas Antitawuran itu beranggotakan pengurus lingkungan di tingkat RT/RW, tokoh agama, tokoh masyarakat, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Komunikasi Ulama dan Umaro (FK-Ulum) dan TNI-Polri,” paparnya.

    Menurut Iin, bentrokan antar warga atau tawuran remaja di Jakarta Timur saat ini trennya terus meningkat sejak tiga bulan terakhir.

    Oleh karena itu, Pemkot Jakarta Timur berkomitmen akan bersinergi dengan melibatkan seluruh unsur, termasuk masyarakat intens dalam gerakan ketahanan keluarga.

    Apalagi, terjadinya tawuran tersebut disebabkan makin berkurangnya pengawasan dari orang tua dan lingkungan masing-masing terhadap warga, khususnya remaja yang sedang mencari identitas diri.

    “Nah, jika Siskamling, pos pantau hingga satgas yang di dalam terlibat seluruh unsur masyarakat diyakini dapat efektif dalam mengurangi terjadinya bentrokan antarwarga (tawuran),” ucap Iin.

    Pemkot Jaktim juga berkomitmen untuk terus mengevaluasi penegakan ini dan memastikan pos pantau untuk tetap berjalan baik.

    “Ini diikuti seluruh petugas, sehingga semua upaya dapat berjalan maksimal mewujudkan Jakarta Timur yang nyaman, aman, damai dan kondusif,” ujarnya.

    Sebelumnya, aksi tawuran terjadi beberapa hari terakhir seperti di Cipinang Muara dan Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur pada Senin (27/1) dan Selasa (28/1) dini hari. Terakhir, tawuran kembali terjadi di wilayah Basurra, Jatinegara pada Kamis (30/1) dini hari.

    Kepolisian dari Polres Metro Jakarta Timur juga telah memberikan imbauan dan melakukan pembubaran paksa terhadap dua aksi tawuran yang berlangsung selama dua hari berturut-turut di Cipinang Muara dan Cipinang Besar Utara, pada Senin (27/1) dan Selasa (28/1) dini hari.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kasus Pengeroyokan Pelajar di Magelang, Dipicu Tantangan Tawuran oleh Korban
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Februari 2025

    Kasus Pengeroyokan Pelajar di Magelang, Dipicu Tantangan Tawuran oleh Korban Regional 4 Februari 2025

    Kasus Pengeroyokan Pelajar di Magelang, Dipicu Tantangan Tawuran oleh Korban
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com –
    I (16), seorang pelajar SMA yang sebelumnya dilaporkan sebagai korban pengeroyokan di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ternyata merupakan korban penganiayaan oleh sesama pelajar.
    Penganiayaan ini dipicu oleh
    tantangan tawuran
    yang disebarkan melalui media sosial oleh I dan teman-temannya.
    Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (31/1/2025) siang.
    Video yang menunjukkan I berlumuran darah setelah kejadian telah beredar di berbagai platform media sosial, termasuk Instagram.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Magelang, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, menjelaskan bahwa pelaku penganiayaan berinisial S (17), yang juga merupakan pelajar SMA dari Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
    “Ada enam orang, termasuk dirinya, saat kejadian. Tapi, dia saja yang mengeluarkan ikat pinggang dan mengenakan gespernya ke korban,” ungkap Rozi di Polresta Magelang pada Senin (3/2/2025).
    S dan lima temannya sengaja datang untuk memenuhi tantangan tawuran yang dilontarkan oleh kelompok I.
    Lokasi penganiayaan terjadi di Desa Ngadipuro, Dukun, di mana I mengalami luka sobek di seputar bibir dan sempat dirawat di RSUD Muntilan.
    “Karena ancaman hukuman di bawah 7 tahun, kami wajib melakukan upaya diversi yang kami pasrahkan ke keluarga korban,” tutur Rozi.
    S saat ini dikenakan Pasal 80 ayat 1 jo Pasal 76C UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 351 KUHP terkait penganiayaan.
    “Kalau barang bukti sajam (senjata tajam), pasti saya tahan karena ancaman hukumannya di atas 7 tahun,” imbuh Rozi.
    Diversi merupakan pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.
    Pasal 6 UU 11/2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak menjelaskan bahwa diversi bertujuan untuk mencapai perdamaian antara korban dan anak, menyelesaikan perkara anak di luar proses peradilan, menghindarkan anak dari perampasan kemerdekaan, mendorong masyarakat berpartisipasi, serta menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kriminal kemarin, kasus pengeroyokan hingga pesta seks

    Kriminal kemarin, kasus pengeroyokan hingga pesta seks

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa kriminal terjadi di wilayah DKI Jakarta pada Senin (3/2) antara lain Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Pasar Rebo menahan 10 pelaku pengeroyokan terhadap seorang sopir bus AKAP asal Sumatera Barat, Rahmat Vaisandri.

    Selain itu kasus pesta seks sesama jenis yang terjadi di sebuah kamar hotel di Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

    Terdapat pula berita kriminal lainnya yang menarik untuk disimak pada pagi ini. Berikut rangkumannya:

    1. Polisi tahan 10 pelaku pengeroyokan salah satunya anggota Brimob

    Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Pasar Rebo menahan 10 pelaku pengeroyokan terhadap seorang sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) asal Sumatera Barat, Rahmat Vaisandri hingga tewas di kawasan Jakarta Timur, yang mana salah satunya merupakan anggota Brimob Mabes Polri.

    “Para tersangka sudah dilakukan penahanan sebanyak 10 orang dan salah satunya merupakan oknum anggota Polri yang juga sebagai tenaga pengamanan dalam proyek pembangunan ruko,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Nicolas Ary Lilipaly di Polres Metro Jakarta Timur, Senin.

    2. Polisi dalami prostitusi daring libatkan anak bawah umur di Jakut

    Kepolisian Sektor (Polsek) Kelapa Gading Polres Metro Jakarta Utara terus mendalami kasus prostitusi daring (online) yang melibatkan anak di bawah umur di salah satu apartemen Kelapa Gading, Jakarta Utara

    “Kami masih menyelidiki terkait jaringan serupa. Harapannya dengan adanya penegakan hukum membuat mereka jera untuk melakukan aksi tersebut,” kata Kanit Reserse Kriminal Polsek Kelapa Gading AKP Kiki Tanlim di Jakarta, Senin.

    3. Polisi ungkap kasus pesta seks sesama jenis di kamar hotel di Jaksel

    Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus pesta seks sesama jenis yang terjadi di sebuah kamar hotel yang terletak di Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Sabtu (1/2).

    “Tim dari Subdit Renakta, Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil mengungkap dugaan peristiwa pidana, yaitu adanya pesta seks sesama jenis, laki-laki atau gay,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Senin.

    4. Polsek Kelapa gading ungkap jaringan prostitusi daring libatkan anak

    Kepolisian Sektor Kelapa Gading mengungkap kasus jaringan prostitusi daring (online) yang melibatkan anak di bawah umur yang terjadi di wilayah hukum Polsek Kelapa Gading.

    “Kami menangkap tujuh pelaku di salah satu apartemen di Kelapa Gading Jakarta Utara pada Sabtu (25/1) malam sekitar pukul 20.30 WIB,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Senin.

    5. Polisi sita celurit dan botol miras dari remaja yang hendak tawuran

    Polisi menyita dua bilah celurit dan dua botol minuman keras (miras) dari sejumlah remaja yang hendak melakukan tawuran di Gang H. Napis, Kembangan, Jakarta Barat pada Senin dini hari.

    “Tiga pemuda diamankan beserta barang bukti berupa dua bilah celurit dan dua botol minuman keras,” ucap Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP M. Hari Agung Julianto di Jakarta, Senin.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga Minta JPO Penghubung Cililitan dan Rawajati Dibuka Usai Ditutup Permanen akibat Tawuran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Februari 2025

    Warga Minta JPO Penghubung Cililitan dan Rawajati Dibuka Usai Ditutup Permanen akibat Tawuran Megapolitan 3 Februari 2025

    Warga Minta JPO Penghubung Cililitan dan Rawajati Dibuka Usai Ditutup Permanen akibat Tawuran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan dan Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, menginginkan Jembatan penyeberangan orang (JPO) Rawajati yang ditutup secara permanen bisa kembali dibuka.
    JPO Rawajati-Cililitan ditutup petugas karena maraknya tawuran antar-remaja di wilayah tersebut.
    “Kita mah enggak mau lah ditutup, kasian, karena banyak yan lewat jembatan itu, makanya pengen minta dibuka pagarnya,” kata Ida pedagang dekat JPO tersebut saat ditemui, Senin (3/2/2025).
    Akibat penutupan JPO, Ida mengaku tak bisa berbelanja kebutuhan warungnya karena agen tempat berbelanja dagangannya ada di Rawajati.
    Selain itu, penutupan JPO juga menghambat aktivitas banyak warga setiap harinya.
    “Enggak lah (bukan warga Cililitan saja), warga Rawajati juga dirugikan, karena ini juga buat dilalui buat orang belanja dan orang sekolah,” ucap Ida.
    Ida berujar, warga pernah mengusulkan untuk menutup pagar JPO dengan cara digembok atau diberlakukan jam, bukan ditutup secara permanen.
    “Banyak warga yang saran dikunci saja malam, pagi dibuka begitu saja, tetapi enggak didengerin,” ungkap Ida.
    Ida menjelaskan, sejumlah warga tetap nekat melewati jembatan yang tertutup dua pagar dengan cara memanjat dan melewati samping jembatan.
    “Saya juga pernah melihat, warga yang nekat mencoba melewati samping jembatan dan hampir terpeleset ke kali,” kata Ida.
    Sementara itu, sejumlah warga yang tak berani melewati jembatan lebih memilih berjalan kaki melewati
    Flyover
    Jalan Raya Kalibata.
    Ida berujar, melewati
    flyover
    sangat berisiko karena tidak ada trotoar untuk pejalan kaki.
    “Kita enggak mau lah ditutup, kasihan, karena banyak yang memaksa lewat
    flyover
    . Karena banyak lewat
    flyover
    itu sempit risiko terserempet kendaraan,” tutur Ida.
    Sebelumnya, JPO di atas Kali Ciliwung yang menjadi penghubung antara Jalan Rawajati, Jakarta Selatan, ke Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, ditutup oleh petugas sekitar dua minggu lalu.
    Petugas menutup JPO itu karena maraknya tawuran antar-remaja di wilayah tersebut. JPO tersebut menjadi akses untuk dua kelompok remaja melakukan tawuran.
    Dari pantauan
    Kompas.com
    , JPO tersebut ditutup menggunakan dua pagar besi lalu dilas, sehingga tidak bisa dilalui oleh warga.
    Pagar besi setinggi dua meter yang pertama terpasang di tengah-tengah JPO dari arah Cililitan. Sedangkan pagar besi lainnya terpasang di wilayah Rawajati.
    Meski ditutup, sejumlah warga dari arah Cililitan berusaha memanjat untuk menuju ke arah Rawajati.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.