Kasus: Tawuran

  • Kriminal sepekan, Kasus Vadel Bajideh hingga gas oplosan

    Kriminal sepekan, Kasus Vadel Bajideh hingga gas oplosan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi dalam sepekan, mulai dari Vadel Badjideh janji nikahi anak Nikita Mirzani hingga modus pengoplosan elpiji 3 kilogram (kg) jadi 50 kg.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Vadel Badjideh janji nikahi anak Nikita Mirzani

    Jakarta (ANTARA) – Tersangka kasus dugaan aborsi dan persetubuhan anak, Vadel Alfajar Badjideh (20) berjanji menikahi anak Nikita Mirzani bernama Laura Meizani (LM) atau Lolly (17) usai melakukan persetubuhan.

    “Selama menjalani hubungan pacaran tersebut, atas bujuk rayu tersangka yang menjelaskan akan bertanggung jawab serta menikahi anak korban,” kata Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan Citra Ayu kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Ini modus pengoplosan elpiji 3 kg jadi 50 kg

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya membeberkan modus pengoplosan elpiji tiga kilogram (kg) subsidi menjadi elpiji 12 kg atau 50 kg non subsidi, menyusul pengungkapan kasus itu pada empat lokasi di Jakarta dan Bekasi.

    “Tabung gas kosong 12 kg atau 50 kg dijejerkan kemudian di bagian atasnya diberikan es batu untuk menjadi dingin,” ungkap Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirreskrimsus) Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga dalam jumpa pers, di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Dua orang pria pengancam guru TK ditangkap polisi di Tangsel

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menangkap dua orang pria berinisial S dan N karena diduga meminta uang dengan cara mengancam seorang guru taman kanak-kanak (TK) berinisial BD di Kompleks Puri Permata Pamulang, Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

    “Semalam ditangkap. Jadi, tak lama dari kejadian itu, langsung kita identifikasi orang tersebut, ya ketahuan dan langsung kita cari dan dapat, ” kata Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya saat dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu.

    Baca selengkapnya di sini

    Empat wanita berinisial AH (43), YI (30), NI (28), dan NH (20) yang beraksi mencuri perhiasan milik anak-anak di sebuah mal di kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (9/2/2025). (ANTARA/HO-Polres Jakbar)

    4. Polisi tangkap empat wanita yang curi perhiasan milik anak di mal

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menangkap empat wanita yang mencuri perhiasan milik anak-anak di sebuah mal kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat.

    Para pelaku yang berinisial AH (43), YI (30), NI (28), dan NH (20) beraksi dengan mengincar anak-anak yang sedang bermain di tempat bermain di dalam mal tersebut.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Penggunaan obat keras ilegal dinilai berkaitan dengan kasus tawuran di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta mengaitkan pengedaran ilegal obat keras seperti tramadol dan trihexyphenidyl (trihex) dengan fenomena tawuran yang marak terjadi di wilayah setempat.

    Ketua Tim Cegah Tangkal dan Siber BBPOM Jakarta Andrianto Nur Ichsan menyebut bahwa obat keras seperti tramadol dan trihex yang diminum dapat mengurangi rasa sakit, ketergantungan, halusinasi dan percaya diri yang tinggi.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Damkar Serba Bisa: Jago Padamkan Api Cemburu Cekcok Pasutri Lebak hingga Tangkap Pemalak di Semarang – Halaman all

    Damkar Serba Bisa: Jago Padamkan Api Cemburu Cekcok Pasutri Lebak hingga Tangkap Pemalak di Semarang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kantor polisi kini tak lagi jadi tempat mengadu warga ketika dirundung masalah.

    Belakangan kantor-kantor pemadam kebakaran malah dibanjiri beragam laporan masyarakat.

    Seperti yang terjadi baru-baru ini di Lebak, Banten.

    Tidak lapor polisi, seorang istri korban KDRT suami pilih mengadu ke Damkar, masalah pun langsung diselesaikan.

    Sementara itu di Kabupaten Semarang, anggota Damkar turut menuntaskan masalah pemalakan hingga mengamankan gangster.

    Sebelum-sebelumnya, viral Dinas Pemadam Kebakaran tak hanya berhadapan dengan si jago merah.

    Para pemadam juga harus melakukan misi penyelamatan atau evakuasi yang unik-unik dari warga.

    Di antaranya laporan seorang perempuan yang panik ketika tindik (piercing) di hidungnya tersangkut di kursi.

    Insiden ini terjadi pada Jumat (10/1/2025) di Bandung, Jawa Barat.

    Ada juga Damkar di Pekanbaru mendapatkan permintaan warga yang tidak biasa.

    Seorang ibu yang baru pindah ke rumah kontrakan meminta petugas Damkar untuk menangkap setan.

    Permintaan ini sempat membuat petugas syok namun tetap ditanggapi serius oleh Kepala Seksi Rescue Damkar Pekanbaru, Hendro Putra Gautama.

    Kisah unik lainnya dari Damkar, diminta ambil rapor.

    Seorang pelajar di Kabupaten Semarang direct message (DM) instagram @satpolppdamkarkabsemarang untuk meminta mengambilkan rapor.

    Pasalnya, si pelajar ternyata takut jika ayahnya yang mengambil nanti dimarahi sehingga meminta petugas damkar mengambilnya.

     

    Tak hanya Padamkan Si Jago Merah, Damkar Juga Jago Padamkan Api Cemburu Cekcok Pasutri di Lebak

    Seorang wanita korban KDRT di Lebak, Banten tidak melapor ke polisi setelah dipukul oleh suaminya.

    Ia justru melapor ke kantor pemadam kebakaran.

    Uniknya, laporannya ditangani langsung dengan mempertemukan pasangan suami istri tersebut.

    Tugas Pemadam Kebakaran (Damkar) bukan hanya memadamkan api memang sudah banyak diketahui.

    Mereka kadang mengevakuasi hewan, orang, atau bahkan kecelakaan konyol seperti kepala terjepit kursi atau melepas ring di kemaluan.

    Namun di Kabupaten Lebak, Banten, Damkar kini merambah tugas baru.

    Bukan untuk memadamkan api, melainkan untuk melarai pasangan suami istri yang cekcok.

    DAMKAR SELESAIKAN MASALAH – Petugas Damkar sedang menyelesaikan masalah KDRT yang dilaporkan seorang wanita. Petugas Damkar Lebak memediasi pasangan suami istri yang cekcok, Sabtu (15/2/2025)

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (15/2/2025) malam, ketika markas Damkar Lebak di Rangkasbitung didatangi seorang perempuan yang mengaku menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya sendiri. 

    Korban mengaku dipukul di lokasi tempat dia berjualan di depan Gedung DPRD Lebak.

    “Ibu tersebut datang ke markas, minta tolong untuk dibantu karena sudah dipukul oleh suaminya sendiri,” kata Rian, petugas Damkar Lebak yang menerima laporan tersebut saat dikonfirmasi oleh wartawan, Minggu (16/2/2025).

    Damkar yang sedang piket kemudian menyanggupi permintaan ibu tersebut untuk menasihati suaminya agar tidak melakukan tindakan KDRT lagi.

    Saat suaminya didatangkan ke markas Damkar, diketahui bahwa penyebab cekcok itu karena suaminya terbakar api cemburu.

    “Suaminya yang dilaporkan memukul istrinya tersebut ternyata cemburu oleh istrinya yang dekat dengan lelaki lain sehingga terjadi keributan,” jelas Rian.

    Di markas Damkar, keduanya kemudian dimediasi oleh petugas dan dinasihati agar tidak lagi mengulangi perbuatannya.

    “Anggota Damkar mencoba untuk menenangkan keduanya dan suami istri tersebut diimbau agar tidak membuat keributan di tempat umum dan menyelesaikan masalahnya di rumah,” ucap dia. (*)

     

    Damkar di Semarang Turun Tangan Tuntaskan Aksi Pemalakan hingga Tangkap Gangster

    Anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Semarang berhasil mengamankan dua pemuda pelaku pemalakan serta tiga pemuda yang diduga anggota gangster dalam sebuah operasi pada Minggu (9/2/2025) malam.

    Penangkapan ini bermula dari laporan seorang penjual nasi goreng, yang menyebut terjadi aksi pengeroyokan terhadap dua pemuda di dekat Kantor DP3AKB Kabupaten Semarang, Jalan Kisarino Mangunpranoto.

    Menanggapi laporan tersebut, Tim Quick Response System (QRS) Satpol PP Kabupaten Semarang segera bergerak ke lokasi kejadian dan menemukan bahwa dua korban pengeroyokan tersebut sebenarnya merupakan pelaku pemalakan.

    “Setelah kami amankan, diketahui bahwa kedua pemuda tersebut diduga melakukan pemalakan sebelumnya,” ujar Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Anang Sukoco, Rabu (12/2/2025), dikutip dari Tribun Jateng.

    Menurut data dari Satpol PP Kabupaten Semarang, dua pelaku pemalakan yang berhasil diamankan adalah, M. Nur Abdilah (18), Lutfi Fahril (24).

    Keduanya merupakan warga Kota Semarang dan diduga telah meminta uang serta ponsel dari seorang warga di dekat SPBU Taman Unyil.

    Korban yang dipalak kemudian segera menghubungi kakaknya. 

    Mendengar kabar tersebut, sang kakak datang ke lokasi dan melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku, yang akhirnya berujung pada pengeroyokan di tempat kejadian.

    Setelah insiden tersebut, anggota Damkar dan Satpol PP turun tangan mengamankan para pelaku, lalu membawa mereka ke kantor Damkar sebelum akhirnya menyerahkannya ke Polres Ungaran menggunakan truk Satpol PP.

    Selain menangkap dua pelaku pemalakan, petugas juga mengamankan tiga pemuda lain yang dicurigai sebagai anggota gangster.

    Ketiga pemuda tersebut adalah RA (15) – Pelajar SMP Negeri di Ungaran, AMH (15) – Pelajar SMP Negeri di Ungaran, Ridwan Kurnia Aji (24) – Warga Pudakpayung.

    Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari mereka, ketiganya diduga akan melakukan tawuran di daerah Mranggen, Kabupaten Demak, namun gagal karena kehabisan bensin dalam perjalanan.

    Petugas langsung mengamankan mereka dan membawa ke Polres Ungaran untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    Peristiwa ini menjadi perhatian setelah diunggah ke akun Instagram resmi @satpolppdamkarkabsemarang.

    Dalam unggahan tersebut, terlihat kelima pemuda duduk di lantai dengan kepala tertunduk, dijaga oleh petugas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang.

    Kini, kasus ini masih ditangani oleh pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.

     

    Pelajar di Semarang Minta Petugas Damkar Ambilkan Buku Rapor

    Seorang pelajar di Kabupaten Semarang direct message (DM) instagram @satpolppdamkarkabsemarang untuk meminta mengambilkan rapor.

    Pasalnya, si pelajar ternyata takut jika ayahnya yang mengambil nanti dimarahi sehingga meminta petugas damkar mengambilnya.

    “Permisi pak/bu damkar, selamat pagi, maaf mengganggu waktunya, maaf bu/pak apakah saya boleh meminta tolong untuk mengambil raport saya di sekolah besok jumat, karena saya takut ayah saya ambil nanti di marahin? terimakasih,” tulisnya.

    Admin di akun tersebut pun membaca pesan ini dan langsung membuat postingan jawaban.

    “Ga gini juga konsepnya dek ????”

    @damkarkab.semarang @infokejadianungaran @kabarungaran @ungaran_update @portalsemarang @portal.jateng @zonasalatiga @ambarawa_terkini @diskominfosemarangkab @officialinewstv @folkative @folkshitt @dagelan

    Warganet ramai-ramai memberikan komentar : 

    penjatoe : Damkar melayani & mangayomi. Bersama rakyat damkar hebat

    smg_repostt : Ojo di bully cah. Mentalitas anak skrg gampang down. Kene kene dek, ben di jipuke team ngadimin.. Silahkan DM kami dek (Jangan dibullu. Mentalitas anak sekarang mudah down. Sini-sini nak, biar diambilkan tim admin.. Silakan DM kami)

    fianyagami : Tugas Damkar lebih dari pada itu, damkar ni penyelamat. Kucing atas pohon, kerbau masuk parit, kuda terlepas, ular dalam rumah, semua kami selamatkan.
    2 hari78 sukaBalas 

    nana_yy99 : Se dekat itu damkar di hati masyarakat

    ayambbakarmaduu : saluutt, dia masih kecil dan bisa dilihat dari ketikannya dia punya atitude yang baik. semoga kedepannya adek ini bisa menjadi penerus dengan atitude sopan karena jaman skrg minim sekali saya lihat anak yang memiliki sopan santun (bukan berarti semua anak tidak sopan tetapi sebagian) ????????

    izall_adl2 : tapi dee sopan lo????..

    reza_ch15 : Saiki Sitik2 lapor damkar ????. Jaya selalu Damkar ????

    virgohapsari : Wkwkwkkw…mgkn nilai raport e kebakaran Kabeh minnn…????????????????jdi butuh jasa damkar utk memadamkan..????????

     

    Dikira Bisa Melakukan Apa Saja 

    Menurut penuturan admin, pelajar ini kemungkinan besar mengira jika petugas damkar bisa melakukan apa saja.

    Sebab, selama ini, petugas damkar juga terlibat dalam aksi penyelamatan hewan liar seperti kucing, evakuasi sarang tawon, evakuasi ulat dan monyet, hingga pengambilan kunci kedaraan maupun earphone di dalam gorong-gorong.

    “Mungkin karna adek tersebut sering liat postingan damkar yang diketahui bisa apa aja,” kata admin kepada TribunJakarta.com, Kamis (20/6/2024).

    Dari situ, admin menjelaskan jika tak bisa membantu mengambilkan rapor.

    Menurut penuturan admin, pelajar ini kemungkinan besar mengira jika petugas damkar bisa melakukan apa saja.

    Sehingga tak ada komunikasi lebih lanjut menganai asal usul pelajar ini.

    “Kelanjutannya hanya kami memperjelas bahwa itu bukan tugas pokok damkar kak. Tetap orang tua atau walinya yang harus mengambil demi progress yang lebih baik untuk pelapor,” pungkasnya

     

    Damkar Tangkap dan Evakuasi Hantu 

    Tim pemadam kebakaran (Damkar) di Pekanbaru mendapatkan permintaan warga yang tidak biasa.

    Seorang ibu yang baru pindah ke rumah kontrakan meminta petugas Damkar untuk menangkap setan.

    Permintaan ini sempat membuat petugas syok namun tetap ditanggapi serius oleh Kepala Seksi Rescue Damkar Pekanbaru, Hendro Putra Gautama.

    Bagaimana cerita lengkapnya? 

    Dalam pengalaman sehari-hari, petugas Damkar biasa menerima laporan yang cukup bervariasi.

    Selain ada yang melapor melalui telepon, ada juga warga yang datang langsung ke kantor Damkar, yang terletak di Jalan Cempaka, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. 

    “Tiap hari ada laporan masuk, lima sampai enam laporan. Laporannya itu macam-macam. Selain kejadian kebakaran, ada yang minta membantu evakuasi ular, sarang lebah, sarang tawon, kucing terjebak di loteng, cincin masuk toilet pun kami diminta untuk mengambilnya,” kata Hendro saat berbincang, Minggu (19/1/2025), dikutip dari Tribun Jabar, seperti dilansir TribunJatim.com, Senin.

    Namun, pernah juga ada laporan dari ibu dan meminta sesuatu yang belum pernah dialami sebelumnya. 

    “Dia meminta tolong kepada petugas Damkar agar menangkap setan yang ada di rumahnya,” ujar Hendro, saat berbincang dengan Tribun Jatim.

    Meskipun terdengar aneh, laporan tersebut tidak ditolak.

    Hendro menjelaskan bahwa ada anggota tim mereka, Rahmat,yang memiliki kemampuan khusus untuk mengusir makhluk tidak kasat mata.

    “Ada satu anggota kami bernama Rahmat yang bisa mengusir makhluk halus.

    Dia memang punya kemampuan untuk melihat makhluk halus,” jelasnya.

    Malam itu juga, Rahmat beserta anggota lainnya berangkat ke rumah ibu tersebut.

    Proses pengusiran setan berlangsung cukup lama, bahkan hingga pukul dua dini hari.

    “Rahmat memindahkan setan ke pohon. Suasana di lokasi bikin merinding,” tambah Hendro.

    Setelah selesai melakukan pengusiran, Hendro mengungkapkan bahwa anggota tim tidak membuat laporan seperti biasanya.

    “Enggak ada laporannya kami buat. Lagi pula, gimana mau bikin laporan yang dievakuasi tak tampak,” ujarnya sambil tertawa.

    Hendro menegaskan bahwa setiap laporan yang masuk ke Damkar Pekanbaru akan ditindaklanjuti dengan serius.

    “Tim Rescue selalu siap membantu kesulitan masyarakat meski nyawa menjadi taruhannya. Kami selalu siap membantu masyarakat,” ucapnya.

    Kasus permintaan untuk menangkap setan ini menunjukkan betapa beragamnya tugas yang dihadapi oleh petugas Damkar.

    Dari situasi yang wajar hingga yang di luar nalar, mereka tetap siap membantu masyarakat dengan sepenuh hati.

    Keberadaan anggota yang memiliki kemampuan khusus juga memberikan harapan baru bagi mereka yang merasa terancam oleh hal-hal gaib. (tribun network/thf/TribunJateng.com/TribunJambi.com/Tribunnews.com)

     

  • Pelaku Tawuran di Menteng Atas Jakpus Rusak Mobil Warga – Halaman all

    Pelaku Tawuran di Menteng Atas Jakpus Rusak Mobil Warga – Halaman all

    Toyota Avanza milik seorang warga mengalami pecah kaca depan dan penyok di bagian kap akibat aksi vandalisme tersebut

    Tayang: Minggu, 16 Februari 2025 21:05 WIB |
    Diperbarui: Minggu, 16 Februari 2025 21:09 WIB

    Istimewa

    RUSAK MOBIL WARGA – Ilustrasi Tawuran Dua kelompok pemuda saling serang dalam aksi tawuran yang terjadi di wilayah Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (18/8/2024) dinihari. Aksi tawuran di Jalan Makmur Raya, Setiabudi, Jakarta Selatan, meresahkan warga. Pelaku rusak mobil warga pada Sabtu (15/2/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Aksi tawuran kembali terjadi di Jalan Makmur Raya, Kelurahan Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Sabtu (15/2/2025) pagi sekitar pukul 05.30 WIB.

    Tawuran ini meresahkan warga setempat karena pelaku merusak sejumlah mobil yang terparkir di depan rumah warga.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian masih menyelidiki para pelaku yang terlibat dalam tawuran tersebut.

    Menurut saksi mata, seorang asisten rumah tangga berinisial Y, tawuran terjadi tepat di depan rumah majikannya.

    Y berteriak memperingatkan adanya tawuran dan melihat beberapa pelaku merusak mobil majikannya menggunakan senjata tajam jenis klewang.

    Bukannya menghentikan aksi mereka, para pelaku justru semakin brutal dan merusak beberapa mobil lainnya yang terparkir di sepanjang lokasi kejadian.

    Salah satu mobil yang mengalami kerusakan adalah Toyota Avanza milik seorang warga.

    Mobil tersebut mengalami pecah kaca depan dan penyok di bagian kap akibat aksi vandalisme tersebut.

    Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Metro Setiabudi untuk ditindaklanjuti.

    Kepolisian berupaya mengidentifikasi dan menangkap para pelaku guna mencegah kejadian serupa terulang kembali. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ulah Pelaku Tawuran di Jaksel Bikin Resah, Rusak Mobil Warga Pakai Sajam

    Ulah Pelaku Tawuran di Jaksel Bikin Resah, Rusak Mobil Warga Pakai Sajam

    Jakarta

    Aksi para pelaku tawuran di Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, meresahkan warga. Para pelaku tawuran merusak beberapa mobil warga dengan menggunakan senjata tajam.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa terjadi pada Minggu (16/2/2025), pukul 04.42 WIB. Aksi tersebut pertama kali diketahui oleh salah seorang asisten rumah tangga yang baru pulang dari masjid.

    “Di mana saat itu Saudari Y (pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah korban) yang pertama kali mengetahui terjadinya tawuran. Mengetahui hal tersebut, Saudari Y sempat berteriak ‘ada tawuran’,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Minggu (16/2).

    Korban pria berinisial SS pun mengecek dari lantai 2 rumahnya. Dia mendapati para pelaku tawuran tengah merusak mobilnya. Korban sempat menegur para pelaku, namun mereka justru merusak mobil milik warga lainnya.

    “Diketahui bahwa saat tawuran terjadi dengan tiba-tiba ada beberapa orang yang melakukan perusakan dengan menggunakan senjata tajam jenis klewang terhadap mobil milik korban. Melihat kejadian tersebut beberapa orang (pelaku) tersebut malah makin jadi melakukan perusakan terhadap beberapa mobil yang terparkir di sepanjang TKP tersebut,” jelasnya.

    Korban mengalami kerugian jutaan rupiah atas ulah para pelaku tawuran. Kasus tersebut saat ini ditangani Polsek Metro Setiabudi.

    “Korban mengalami kerusakan pada kaca depan mobil pecah dan bodi depan mobil. Secara materi sebesar Rp 1,8 juta. Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Metro Setiabudi,” tuturnya.

    (wnv/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Warga Hendak Tawuran di Manggarai Bikin Pengendara Putar Balik, Polisi Bubarkan

    Warga Hendak Tawuran di Manggarai Bikin Pengendara Putar Balik, Polisi Bubarkan

    Jakarta

    Sebuah video yang memperlihatkan warga hendak tawuran di Jalan Manggarai Utara, Jakarta Selatan, viral di media sosial. Para pengendara dinarasikan putar balik imbas keramaian itu tersebut.

    Dilihat detikcom, Sabtu (15/2/2025), terdengar suara warga yang meminta pengendara putar balik imbas tawuran tersebut. Warga tampak melambaikan tangan membantu para pengendara untuk putar balik.

    “Bang, kenapa, Bang?” tanya salah seorang pengendara dalam video.

    “Tawuran,” jawab salah seorang warga dalam pengendara.

    “Astagfirullahaladzim,” timpal pengendara.

    “Ayo putar balik, putar balik,” teriak warga lainnya.

    Polisi Bubarkan

    Dihubungi terpisah, Kapolsek Tebet, Kompol Murodih mengatakan peristiwa itu terjadi pukul 18.30 WIB tadi. Murodih mengatakan tawuran belum sempat terjadi.

    “Iya (tawuran belum sempat terjadi), karena memang sudah kita antisipasi jangan terpancing, suruh balik yang dari Manggarai-nya. Udah kita antisipasi, anggota juga udah banyak di sana,” kata Kompol Murodih.

    Murodih mengatakan warga Tenggulun, Jakarta Pusat memancing warga Manggarai untuk tawuran menggunakan petasan. Dia mengatakan peristiwa ini bukan kali pertama terjadi.

    “Tadi habis magrib, biasa itu warga Pusat. Itu kan perbatasan tuh, warga Tambak, Tenggulun itu sama Manggarai emang kebiasaan itu warga sebelah sana mancing-mancing terus tapi nggak ditanggapin, cuman ya agak ramai dikit tadi,” kata Murodih.

    “Udah beberapa kali itu warga mancing-mancing terus pakai petasan dari warga Tambak, Tenggulun itu pakai petasan. Biasa petasan kembang api,” tambahnya.

    Dia mengatakan tak ada warga maupun senjata tajam yang diamankan. Dia mengatakan tawuran berhasil diantisipasi sehingga tidak terjadi.

    “Nggak ada, karena itu baru dipancing-pancing dari warga Tenggulun itu Jakarta Pusat ke Manggarai, tapi kita halau kita kasih tahu jangan terpancing,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Murodih mengatakan pemicu rencana aksi tawuran diduga karena gengsi. Dia mengatakan pihaknya sudah rutin berjaga hingga mendirikan pos tenda di Manggarai untuk mencegah aksi serupa.

    “Kalau saya lihat, saya kan di sini udah hampir setahun ya. Itu kayaknya memang nggak ada yang diributin hanya gengsi-gengsi kayaknya itu, masing-masing pengen ya kampungnya mungkin gantian. Tapi Manggarai nggak pernah terpancing, dimulai dari sana terus karena emang sebelah sebelahan itu, nggak jauh dari situ,” ujar Murodih.

    “Kita sudah berupaya dengan Pak Lurah dari Manggarai ini untuk saling menjaga, mengamankan, bikin tenda. Kita juga udah coba dari warga Tambak itu juga sama, ketua lingkunganya suruh jaga gitu kan. Tapi mereka cuma sebentar doang, kalau Manggarai kan terus setiap malam, apalagi malam minggu biasa jam 20.00 WIB, jam 21.00 WIB gitu pada kumpul gitu. Tadi magrib kan kita baru habis salat,” tambahnya.

    (mib/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Situasi Terkini Jalan Tambak Jaksel usai Tawuran Warga

    Situasi Terkini Jalan Tambak Jaksel usai Tawuran Warga

    GELORA.CO  – Aksi tawuran warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat dengan warga Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan pecah di Jalan Tambak pada hari ini, Sabtu (15/2/2025) malam. Kedua kelompok terlihat membawa senjata tajam dan kembang api saat bentrok.

    Menurut Kapolsek Tebet, Kompol Murodih situasi saat ini berangsur kondusif. Beruntungnya, tidak ada korban dalam kejadian.

    “Situasi sudah kondusif, tidak ada korban luka maupun jiwa,” kata Murodih.

    Murodih juga mengatakan tidak ada warga yang berhasil diamankan. Sebab, tawruan dapat dihalau oleh petugas di lapangan dan diminta kembali ke kediaman masing-masing.

    “Tidak ada yang diamankan, bisa dihalau dan diimbau untuk kembali ke rumah masing-masing,” ucapnya

  • JPO Kolong Flyover Kalibata Dibuka Seperempat Bagian Untuk Anak Sekolah    
        JPO Kolong Flyover Kalibata Dibuka Seperempat Bagian Untuk Anak Sekolah

    JPO Kolong Flyover Kalibata Dibuka Seperempat Bagian Untuk Anak Sekolah JPO Kolong Flyover Kalibata Dibuka Seperempat Bagian Untuk Anak Sekolah

    Jakarta

    Jembatan penyeberangan orang (JPO) kolong flyover Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel), yang sempat ditutup, kini dibuka hanya seperempat bagian dari lebarnya. Hal tersebut dilakukan agar anak sekolah bisa tetap melintasi JPO.

    Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (15/2/2025), gerbang yang menutup akses JPO masih terpasang dan hanya terbuka sebagian di bagian bawah. Akses yang dibuka berukuran sekitar 80×50 cm.

    Di atas JPO terdapat spanduk bertuliskan ‘Mohon maaf jembatan penyeberangan orang (JPO) ditutup sementara, hanya bisa dilalui untuk anak sekolah’. Lalu di bawahnya ada logo polisi hingga Pemprov DKI Jakarta.

    Meski ada tulisan tersebut, warga berusia dewasa tetap melintas. Mereka berusaha masuk ke celah yang dibuka dengan membungkukkan badan hingga berjalan jongkok.

    Atin (52) yang berjualan di sekitar JPO menyampaikan gerbang yang menutup akses JPO sudah dibuka sejak Senin (10/2). JPO itu hanya dibuka pagi hingga sore pukul 18.00 WIB.

    “Alhamdulillah sekarang udah dibuka. Cuma ya gitu, sebagian aja. Ya paling nggak, bisa buat jalan anak-anak sekolah. Kasihan kalau harus lewat flyover, apa manjat-manjat,” kata Atin saat ditemui detikcom di lokasi, Sabtu (15/2/2025).

    Atin melanjutkan, setelah penutupan JPO ini memang tidak terdengar lagi ada tawuran saat malam di sekitar sana. Dia pun berharap tawuran tak terjadi lagi jika JPO dibuka kembali.

    “Ini kan dibukanya cuma sampai sore jam 6. Pokoknya biar anak sekolah bisa lewat aja. Kemarin emang sudah nggak kedengeran ada tawuran, ya semoga nggak ada tawuran lagi,” harap dia.

    Pedagang kaki lima (PKL), Nono (40) bersyukur karena akses sudah dibuka, meski sempit. Dia tidak perlu lagi lewat flyover untuk membawa-bawa dagangannya.

    “Sekarang sudah bisa lewat, kemarin sebulan itu saya lewat atas terus. Harus keluar ongkos tambahan buat naik angkot cuma buat nyeberang,” ujar Nono.

    Dengan pembukaan akses meski sebagian, Nono bisa menghemat sampai Rp 6 sampai 10 ribu. Dia juga khawatir karena beberapa kali mencoba jalan lewat flyover justru mengganggu lalu lintas hingga takut tertabrak.

    “Bisa hematlah kalau lewat sini. Kalau lewat atas, terus saya jalan. Biasanya kalau udah habis kan udah nggak berat ya, nah itu kadang diklakson busway, ngeri saya. Trotoar nggak ada juga di sana,” jelas Nono.

    Jembatan itu awalnya dibuat untuk mobilitas para siswa untuk cepat sampai ke sekolah. Namun ternyata malah menjadi akses melakukan tawuran.

    “Karena kejadiannya itu buat perlintasan tawuran di situ, jadi kemarin ada korban, juga setahun yang lalu,” kata dia.

    Kini, setelah JPO dibuka kembali, pihaknya menyesuaikan dengan jam masuk dan pulang anak sekolah untuk memudahkan mobilitas mereka. Diperkirakan jembatan ini juga akan tetap dibuka pada bulan Ramadan.

    Untuk mengantisipasi tawuran terulang kembali, di samping jembatan tersebut juga sudah disediakan Posko Tiga Pilar yang dijaga oleh organisasi dan masyarakat sekitar.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Remaja di Depok Dibacok Tetangganya Sendiri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Februari 2025

    Remaja di Depok Dibacok Tetangganya Sendiri Megapolitan 15 Februari 2025

    Remaja di Depok Dibacok Tetangganya Sendiri
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – M (20), dibacok tetangganya sendiri yang berinisial FS (15) dan S (15). M dibacok karena diduga mempunyai masalah pribadi dengan salah satu pelaku.
    “(Korban dan pelaku) saling kenal, rumah keduanya tidak berjauhan,” kata Wakasat Samapta Polres Metro Depok, AKP Winam Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (15/2/2025).
    Sebelum peristiwa pembacokan, pelaku dan korban janjian bertemu untuk berkelahi di sebuah tempat di Depok.
    “Dalam laporannya, mereka tidak menyebutkan masalah pribadi apa. Hanya saling tantang berkelahi dengan tangan kosong,” ungkap Winam.
    Saat mereka berkelahi, pelaku justru mengeluarkan senjata tajam (sajam) dan menyerang ke arah korban.
    “Namun, saat berlangsung perkelahian, tiba-tiba pelaku ambil sajam di balik bajunya, langsung disabet ke arah dada,” terang Winam.
    Terlebih, saat M mencoba melarikan diri, pelaku justru kembali menyerang korban di bagian punggungnya.
    “Korban bermaksud lari, disabet lagi punggung kanan dua kali,” ujar Winam.
    Usai peristiwa itu, korban diselamatkan oleh dua rekannya. Dia dibawa menggunakan sepeda motor dan duduk diapit kedua rekannya.
    Saat perjalanan, remaja yang berboncengan tiga itu diberhentikan oleh polisi yang sedang berpatroli. Saat diberhentikan, ternyata remaja yang duduk di tengah terluka.
    Melihat hal itu, polisi membawa M ke klinik terdekat untuk menerima perawatan. Sementara itu, polisi juga bergerak untuk mencari pelakunya.
    Akhirnya, F dan S ditangkap di kediamannya pada Minggu (9/2/2025) siang dan langsung dibawa ke Polres Metro Depok.
    Sementara korban dirujuk ke RSUD Depok untuk menjalani perawatan.
    “Menurut masyarakat, pelaku tinggal, anak ini memang pemain tawuran. Bandel, nakal. (Pelaku diamankan) dua orang,” jelas Winam.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral yang diunggah media sosial Instagram @winamagus menunjukkan tim patroli yang sedang berkeliling dan mengejar pengendara motor yang berbonceng tiga.
    Saat tim mulai mendekati sang pengendara, ternyata seorang remaja yang duduk di posisi tengah dalam kondisi bungkuk lemas.
    Winam akhirnya mencoba bertanya kepada salah satu remaja.
    “Kenapa?” tanya Winam.
    “Dibacok, Pak, di situ, Pak,” jawab teman korban.
    “Tawuran?” kata polisi.
    “Kagak, Pak,” ucap teman korban.
    “Cepat, cepat bawa ke klinik,” kata Winam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Remaja yang Diduga Hendak Tawuran di Kemayoran Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Februari 2025

    4 Remaja yang Diduga Hendak Tawuran di Kemayoran Ditangkap Megapolitan 15 Februari 2025

    4 Remaja yang Diduga Hendak Tawuran di Kemayoran Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap empat remaja yang diduga akan melakukan tawuran di Jalan Kemayoran Gempol. Keempat remaja itu adalah A (16), R (17), B (16), dan F (16).
    Keempat remaja yang mayoritas pelajar itu berencana melakukan tawuran, pada Sabtu (15/2/2025) pukul 04.30 WIB. 
    “Kami menerjunkan Tim Patroli Perintis Presisi Polrestro Jakpus bersama patroli Polsek setiap hari di tempat rawan tawuran dan jam rawan tawuran,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombespol Susatyo Purnomo, Sabtu (15/2/2025).
    Saat akan ditangkap, para pelaku mencoba membuang senjata tajam yang mereka bawa. Namun, petugas berhasil menangkap mereka beserta barang buktinya.
    Barang bukti yang disita adalah dua buah pedang yang diduga akan digunakan dalam tawuran.
    Setelah ditangkap, keempat remaja itu dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Pusat untuk diperiksa lebih lanjut.
    Akibat ulahnya, keempat remaja itu terancam dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, yang mengatur kepemilikan senjata tajam oleh masyarakat sipil, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
    Susatyo mengimbau para orangtua mengawasi anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam aksi kriminal yang dapat merusak masa depan.
    “Para orang tua agar menyampaikan kepada anak-anaknya untuk tidak keluar malam hari, tidak melakukan tawuran, serta menjauhi narkoba dan minuman keras,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Duel Maut di Semarang Menewaskan Pelajar, Bermula Saling Tantang Via Instagram – Halaman all

    Duel Maut di Semarang Menewaskan Pelajar, Bermula Saling Tantang Via Instagram – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengamankan Muhammad Rizki (18), warga Sendang Mulyo, Tembalang, Kota Semarang yang terlibat dalam duel maut di Jalan Barito, depan SMK Dr. Cipto, Semarang Timur, Rabu (12/2/2025) pukul 19.00 WIB.

    Rizki terlibat duel menggunakan celurit corbek melawan APW (17), warga Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang Utara.

    Korban APW meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.

    “Mereka berdua itu sama-sama pelajar SMK, tapi dari sekolah yang berbeda. Mereka saling tantang via Instagram,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/2/2025).

    Syahduddi mengatakan, duel bermula ketika tersangka mengirim pesan lewat DM Instagram kepada korban pada Rabu (12/2) pukul 16.00 WIB.

    Pesan tersebut berisi tantangan duel dan korban menerima tantangan itu dan sepakat untuk bertarung.

    “Korban dan tersangka berasal dari dua SMK yang sering terlibat tawuran. 

    Mereka akhirnya janjian untuk berkelahi satu lawan satu,” ujarnya.

    Keduanya sepakat membawa senjata tajam dan menentukan lokasi duel.

    Sepanjang perjalanan ke lokasi, mereka terus berkomunikasi via DM Instagram untuk saling mengabarkan posisi.

    Saat tiba di lokasi, korban datang bersama dua temannya, sementara tersangka hanya didampingi satu temannya.

    “Sebelum berkelahi, mereka saling mengadu senjata tajam atau ‘tos’ sebagai tanda setuju pertarungan,” lanjutnya.

    Perkelahian berlangsung dalam dua tahap.

    Pada tahap pertama, terjadi empat kali adu senjata tajam, salah satunya mengenai jari korban.

    Setelah itu, mereka kembali melakukan “tos” senjata dan melanjutkan pertarungan.

    Pada tahap kedua, terjadi lagi empat kali sabetan celurit, salah satunya mengenai pinggang kiri korban.

    Korban mundur kesakitan, lalu teman-temannya maju untuk menyelamatkannya.

    Duel tersebut berlangsung kurang lebih dua menit.

    “Tersangka berhenti menyerang korban, lalu bersalaman dengan salah satu teman korban sebagai tanda pertarungan selesai,” jelas Syahduddi.

    Setelah kejadian, tersangka melarikan diri ke rumah temannya di Slawi, Kabupaten Tegal.

    Namun, polisi berhasil menangkapnya saat kembali ke Semarang, tepatnya di Cepiring, Kendal, Kamis (13/2/2025) pukul 16.00 WIB.

    “Keduanya, baik korban maupun tersangka, tidak terindikasi mengonsumsi alkohol atau narkoba saat berkelahi,” ungkapnya.

    Korban mengalami luka parah di punggung yang menembus paru-paru serta luka sabetan di pinggang kiri.

    Korban akhirnya meninggal dunia setelah beberapa jam menjalani perawatan di rumah sakit.

    “Tersangka dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara,” tutup Syahduddi. (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)