Kasus: Tawuran

  • Bulan Ramadhan di Surabaya, Perang Sarung Merajalela

    Bulan Ramadhan di Surabaya, Perang Sarung Merajalela

    Surabaya (beritajatim.com) – Masyarakat Surabaya wajib waspada terhadap kenakalan remaja saat bulan Ramadhan 1446 H. Sudah 2 hari berpuasa, tim Jogoboyo 97 Polrestabes Surabaya mengamankan 11 remaja yang perang sarung.

    Kejadian pertama terjadi di Simolawang, Simokerto pada Sabtu (01/03/2025) kemarin sekitar pukul 03.00 WIB. Tim Jogoboyo 97 Polrestabes Surabaya yang berpatroli menerima informasi adanya remaja yang perang sarung dengan membawa celurit. Anggota yang menerima laporan langsung menuju lokasi dan membubarkan tawuran.

    “Aksi kejar-kejaran sempat terjadi. Kami mengamankan 8 pemuda dengan berbagai barang bukti,” kata Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Teguh Santoso, Senin (03/03/2025).

    Sebanyak 8 remaja yang diamankan adalah MY (19), ARW (18), NLP (15), MRA (15), RA (16), AM (16), AD (16), dan HK (16). Mereka berasal dari gangster rwbsurabaya dan utara wokawok surabaya. Tawuran yang dilakukan karena konflik lama yang sudah terpelihara. Dari 8 remaja yang diamankan, polisi mengamankan sebilah celurit panjang, empat ponsel, beberapa unit sepeda motor, serta kain sarung berisi batu.

    “Kedelapan remaja yang kami amankan lantas kami bawa ke Polsek Simokerto,” tutur Teguh.

    Pada hari kedua puasa, aksi perang sarung terjadi di Jalan Pandegiling, Minggu (02/03/2025) dini hari. Tim Jogoboyo 97 mengamankan 3 remaja yang terlibat perang sarung.

    “Sekitar pukul 02.00 WIB, tim menemukan sekelompok remaja yang terlibat dalam aksi perang sarung di kawasan Pandegiling Surabaya,” jelas Teguh.

    Petugas yang melakukan patroli langsung menuju ke lokasi dan melakukan pengejaran kepada para remaja. Ketiga remaja yang diamankan adalah ARP (17), warga Kampung Malang Tengah, ANF (18), warga Kampung Malang Tengah dan GA (18 ), warga Kedondong Kidul Surabaya.

    “Barang bukti yang berhasil diamankan dari lokasi kejadian meliputi, 1 unit sepeda motor yang digunakan para pelaku, 1 buah sarung berisi batu, yang diduga digunakan untuk menyerang lawan, dan 1 buah sabuk,” tegas Teguh.

    Ketiga remaja ini lantas diserahkan ke Polsek Tegalsari untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty  menegaskan bahwa patroli akan terus ditingkatkan selama Ramadan guna mengantisipasi aksi perang sarung yang berpotensi menimbulkan konflik lebih besar.

    “Kami menghimbau kepada orang tua untuk lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya, terutama di malam hari. Perang sarung bukan sekadar permainan, tetapi bisa berujung pada tindak kekerasan yang membahayakan,” ujar Rina. (ang/but)

  • 6 Remaja yang Ingin Perang Sarung di Ciputat Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Maret 2025

    6 Remaja yang Ingin Perang Sarung di Ciputat Ditangkap Megapolitan 2 Maret 2025

    6 Remaja yang Ingin Perang Sarung di Ciputat Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap enam remaja yang diduga akan melakukan aksi
    perang sarung
    di Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Minggu (2/3/2025) dini hari.
    “Anak- anak remaja yang diduga akan melakukan tawuran/perang sarung di depan Alfamidi Jalan Arya Putra, Serua Indah, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,” kata Kompol Bambang Askar Sodiq Kapolsek Ciputat Timur, melalui keterangan resmi, Minggu (2/3/2025).
    Enam remaja itu ditangkap tim Presisi Polres Tangerang Selatan dan kemudian diserahkan ke tim Reskrim Polsek Ciputat Timur ketika melakukan patroli.
    “Piket tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur melaksanakan giat patroli
    mobile
    dan observasi kewilayahan telah menerima penyerahan dari Tim Presisi Polres Tangerang Selatan,” ungkap Bambang.
    Bambangan memastikan, keenam remaja tersebut tidak membawa senjata tajam.
    “Tidak ditemukan barang bukti sajam pada waktu diamankan. Barang Bukti berupa sarung yang berisi batu,” tutur Bambang.
    Setelah diperiksa di Polsek Ciputat Timur, para orangtua remaja itu diminta menjemput anak-anaknya. 
    Para remaja itu juga diminta membuat surat pernyataan bahwa tidak akan mengulangi perbuatan mereka lagi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satpol PP DKI antisipasi gangguan ketertiban saat Ramadan dan Lebaran

    Satpol PP DKI antisipasi gangguan ketertiban saat Ramadan dan Lebaran

    Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menjangkau 659 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dalam Operasi Bina Tertib Praja selama 1-9 Agustus 2024. ANTARA/HO-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta/pri.

    Satpol PP DKI antisipasi gangguan ketertiban saat Ramadan dan Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 02 Maret 2025 – 13:35 WIB

    Elshinta.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menjalin sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk melakukan pengawasan dalam upaya mengantisipasi terjadinya gangguan ketentraman dan ketertiban umum di seluruh wilayah selama Ramadan.

    Beberapa hal utama yang menjadi perhatian antara lain pengawasan terhadap keberadaan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) seperti pengemis, manusia gerobak, manusia karung yang biasa marak memanfaatkan situasi Ramadan.

    “Kemudian mencegah aktivitas konvoi saat menjelang buka puasa, setelah tarawih, ataupun menjelang sahur yang berpotensi menimbulkan gesekan atau tawuran,” kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

    Kemudian, Satpol PP juga melakukan pengawasan operasional usaha hiburan dan pariwisata selama Bulan Ramadan yang diatur berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 18 tahun 2018 tentang Penyelenggara Usaha Pariwisata dan sesuai Surat Pengumuman Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta nomor e-0001 Tahun 2025 Tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata Pada Bulan Suci Ramadan Dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1446 H / 2025 M.

    Satriadi mengimbau kepada Pelaku Usaha Tempat Hiburan Malam dan Usaha Pariwisata untuk  secara sadar dan bertanggung jawab mengikuti aturan yang ditetapkan dan menghormati masyarakat lain yang sedang menjalankan ibadah.

    Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat hendaknya menyisihkan sebagian rezekinya untuk menyalurkannya melalui Lembaga Sosial yang resmi ataupun langsung di masjid atau mushalla.

    “Terkait dengan warga yang berniat membuka usaha dengan menjual takjil atau menu berbuka puasa juga diimbau untuk tetap tertib berdagang tanpa menimbulkan gangguan pada masyarakat lain pengguna fasilitas umum seperti kemacetan lalu lintas,” kata Satriadi.

    Satriadi berharap warga masyarakat juga saling menghormati dan menahan diri tidak melakukan aktifitas-aktifitas yang dapat mengganggu kekhusyukan pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadan.

    Sumber : Antara

  • Polisi Tangkap 3 Remaja di Cilincing yang Simpan Sajam di Markasnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Maret 2025

    Polisi Tangkap 3 Remaja di Cilincing yang Simpan Sajam di Markasnya Megapolitan 2 Maret 2025

    Polisi Tangkap 3 Remaja di Cilincing yang Simpan Sajam di Markasnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap tiga orang remaja di Jalan Raya Cakung Cilincing, Jakarta Utara, tepatnya sebelum Gereja Tugu Semper Barat, Sabtu, (1/2/2025).
    Ketiga remaja itu berinisial AF (19), HL (16), dan RZ (18).
    Penangkapan ketiga remaja itu terjadi saat anggota dari Polsek Cilicing sedang melaksanakan patroli di lokasi-lokasi rawan begal.
    “Dari Polsek Cilincing melaksanakan patroli pada daerah-daerah rawan yang diduga target-target dari kelompok-kelompok begal,” ucap Kanit Reskrim Polsek Cilincing AKP I Gede Gustiyana saat dikonfirmasi, Minggu (2/3/2025).
    Saat sedang patroli, polisi melihat ada tiga orang remaja yang berboncengan satu motor.
    Mereka berputar-putar di jalan itu sampai dua kali. Karena dirasa mencurigakan, polisi langsung mendekati ketiga remaja itu.
    “Kita lakukan pendekatan, kemudian kita lakukan pemeriksaan terhadap remaja tersebut,” sambung dia
    Saat sedang diperiksa, polisi menemukan sebuah foto senjata tajam (sajam) yang disimpan di
    basecamp
     atau markas mereka.
    Kemudian, polisi langsung mengajak tiga remaja itu ke
    basecamp
    penyimpanan sajam mereka di daerah Semper Baru.
    “Di dalam
    basecamp
    tersebut kita mendapatkan empat senjata tajam jenis celurit dua, yang satu berukuran dua meter dan yang satu celurit kecil. Kemudian, duanya lagi adalah parang dan penggaris yang dibuat seolah-olah seperti pedang,” terang Gusti.
    Selanjutnya, polisi mebawa ketiga remaja itu bersama dengan senjata tajamnya ke Polsek Cilincing.
    Sampai saat ini, polisi masih mendalami apakah para remaja tersebut termasuk kelompok begal atau hanya ingin mempersiapkan diri untuk tawuran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satpol PP DKI antisipasi gangguan ketertiban saat Ramadhan dan Lebaran

    Satpol PP DKI antisipasi gangguan ketertiban saat Ramadhan dan Lebaran

    mencegah aktivitas konvoi saat menjelang buka puasa, setelah tarawih, ataupun menjelang sahur yang berpotensi menimbulkan gesekan atau tawuran

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menjalin sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk melakukan pengawasan dalam upaya mengantisipasi terjadinya gangguan ketentraman dan ketertiban umum di seluruh wilayah selama Ramadhan dan Lebaran.

    Beberapa hal utama yang menjadi perhatian antara lain pengawasan terhadap keberadaan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) seperti pengemis, manusia gerobak, manusia karung yang biasa marak memanfaatkan situasi Ramadhan.

    “Kemudian mencegah aktivitas konvoi saat menjelang buka puasa, setelah tarawih, ataupun menjelang sahur yang berpotensi menimbulkan gesekan atau tawuran,” kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

    Kemudian, Satpol PP juga melakukan pengawasan operasional usaha hiburan dan pariwisata selama Bulan Ramadhan yang diatur berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 18 tahun 2018 tentang Penyelenggara Usaha Pariwisata dan sesuai Surat Pengumuman Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta nomor e-0001 Tahun 2025 Tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata Pada Bulan Suci Ramadan Dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1446 H / 2025 M.

    Satriadi mengimbau kepada Pelaku Usaha Tempat Hiburan Malam dan Usaha Pariwisata untuk secara sadar dan bertanggung jawab mengikuti aturan yang ditetapkan dan menghormati masyarakat lain yang sedang menjalankan ibadah.

    Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat hendaknya menyisihkan sebagian rezekinya untuk menyalurkannya melalui Lembaga Sosial yang resmi ataupun langsung di masjid atau mushalla.

    “Terkait dengan warga yang berniat membuka usaha dengan menjual takjil atau menu berbuka puasa juga diimbau untuk tetap tertib berdagang tanpa menimbulkan gangguan pada masyarakat lain pengguna fasilitas umum seperti kemacetan lalu lintas,” kata Satriadi.

    Satriadi berharap warga masyarakat juga saling menghormati dan menahan diri tidak melakukan aktifitas-aktifitas yang dapat mengganggu kekhusyukan pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Konvoi Bareng Temannya, Seorang Polisi Diserang Geng Motor di Makassar

    Konvoi Bareng Temannya, Seorang Polisi Diserang Geng Motor di Makassar

    Liputan6.com, Makassar – Geng motor kembali beraksi di Kota Makassar. Seorang anggota polisi berinisial Bripda MR (21) menjadi korban aksi pembusuran yang dilakukan kelompok geng motor tersebut di Jalan Pelita, Kecamatan Panakkukan, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu pagi (1/3/2025). 

    Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana membenarkan kejadian itu. Busur panah yang terbuat dari paku 5 sentimeter itu tertancap di lengan Bripda MR. 

    “Iya benar terdapat anggota Polri terkena anak panah busur,” kata Arya kepada Liputan6.com, Sabtu (1/3/2025) malam.

    Ia menjelaskan, peristiwa ini berawal saat Bripda MR sedang konvoi sepeda motor bersama rekannya. Saat melintas di Jalan Pelita, rombongan Bripda MR kemudian berpapasan dengan kelompok geng motor tersebut. 

    “Ada sekelompok pemuda yang naik motor tiba-tiba melepas busur ke arah korban dan tanpa sebab musabab,” beber Arya. 

    Usai terkena busur panah, Bripda MR pun langsung berusaha menyelamatkan diri. Ia melarikan diri ke rumah warga untuk meminta pertolongan. 

    “Untuk saat ini, korban dirawat di rumah sakit dan rencananya akan dioperasi angkat anak panah yang tertancap di lengannya,” imbuhnya. 

    Saat ditanya alasan oknum polisi tersebut konvoi sepeda motor berpakaian preman bersama rekannya yang sipil, Kapolrestabes mengaku hal tersebut dalam pendalaman Propam Polres Pelabuhan Makassar.

    “Pendalamannya sama propam pelabuhan ya, karena dia anggota Polres Pelabuhan Makassar. Kami hanya mendalami pelaku yang membusurnya,” tandasnya.

     

     

    Buntut Tawuran Antar-Geng Lintas Kabupaten Pemalang-Pekalongan, 4 Bocil Diancam Penjara 10 Tahun

  • Terlibat Perang Sarung dan Celurit di Surabaya, Remaja Gangster Terbirit-birit Dikejar Aparat – Halaman all

    Terlibat Perang Sarung dan Celurit di Surabaya, Remaja Gangster Terbirit-birit Dikejar Aparat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Aksi tawuran antar kelompok remaja kembali terjadi di Kota Surabaya, tepatnya di Jalan Simolawang, Simokerto, pada dini hari Sabtu (1/3/2025). 

    Delapan remaja berhasil ditangkap oleh Anggota Tim 3 Jogoboyo 97 Satuan Samapta Polrestabes Surabaya setelah terlibat dalam perang sahur yang menggunakan senjata celurit dan buntalan sarung berisi batu. Aksi ini berakhir dengan para pelaku terbirit-birit dikejar polisi.  

    Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Teguh Santoso, pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 03.00 WIB mengenai adanya aksi tawuran antarkelompok remaja bersenjata celurit.

    Tim patroli yang dipimpin Aipda Yudha langsung bergerak menuju lokasi.  

    Sesampainya di tempat kejadian, petugas menemukan sekelompok remaja yang sedang terlibat perkelahian.

    Melihat kedatangan polisi, para remaja tersebut berusaha melarikan diri.

    Namun, delapan di antaranya berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolsek Simokerto untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.  

    Kedelapan remaja yang ditangkap berinisial MY (19), ARW (18), NLP (15), MRA (15), RA (16), AM (16), AD (16), dan HK (16).

    Dari penggeledahan, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk sepeda motor, sebilah celurit panjang, empat ponsel, dan kain sarung yang dibuntalkan berisi batu.  

    Berdasarkan hasil interogasi awal, para remaja tersebut mengaku sebagai anggota dua kelompok gangster yang saling berseteru, yaitu @rwbsurabayans_ dan @utaraawokawok.sby.

    Kedua kelompok ini diketahui sering terlibat konflik, baik di dunia nyata maupun di media sosial.  

    “Mereka mengaku bentrok karena masalah lama yang belum terselesaikan. Namun, kami masih mendalami motif sebenarnya,” ujar Teguh.  

    AKBP Teguh Santoso menegaskan bahwa patroli antisipasi petasan dan perang sarung merupakan bagian dari upaya kepolisian untuk menjaga ketertiban dan mencegah kenakalan remaja yang dapat mengganggu keamanan masyarakat.  

    “Kami akan terus meningkatkan patroli, terutama pada momen-momen tertentu seperti jelang sahur, untuk memastikan Kota Surabaya tetap aman dari aksi tawuran dan gangguan kamtibmas lainnya,” tegasnya.  

    Salah satu remaja yang berhasil diamankan, mengenakan kaus oblong hitam lengan pendek, mengaku tidak mengetahui asal-usul senjata celurit yang dibawanya.

    Namun, ia tidak bisa menyangkal bahwa dirinyalah yang membawa senjata tersebut saat tawuran terjadi.  

    “Gak tahu, Pak, anak situ. (Yang bawa celurit ini saat tawuran) iya, saya,” ujarnya polos saat diinterogasi petugas.  (Tribun Madura/Luhur Pambudi)

     

  • Aksi Tawuran 2 Gangster Remaja Bersenjata Celurit di Surabaya Jelang Sahur, Ending Diciduk Polisi

    Aksi Tawuran 2 Gangster Remaja Bersenjata Celurit di Surabaya Jelang Sahur, Ending Diciduk Polisi

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Delapan orang remaja ditangkap Anggota Tim 3 Jogoboyo 97 Satuan Samapta Polrestabes Surabaya karena diduga terlibat tawuran bersenjata celurit dan buntalan sarung isi batu menjelang sahur di Jalan Simolawang, Simokerto, Surabaya, pada Sabtu (01/03/2025) dini hari.

    Mereka di antaranya berinisial MY (19), ARW (18), NLP (15), MRA (15), RA (16), AM (16), AD (16), dan HK (16). 

    Barang bawaan mereka yang berhasil disita petugas, yakni motor, sebilah celurit panjang, empat ponsel, dan kain sarung terbuntal batu. 

    Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Teguh Santoso mengatakan, pihaknya memperoleh laporan adanya insiden perang antara kelompok remaja bersenjata celurit dari beberapa warga, sekitar pukul 03.00 WIB. 

    Kemudian, Anggota Tim 3 Jogoboyo 97 Satuan Samapta Polrestabes Surabaya yang dipimpin oleh Aipda Yudha yang sedang berpatroli langsung menuju ke lokasi.

    Setibanya di lokasi, petugas melakukan pembubaran serta pengejaran terhadap para remaja yang terlibat aksi tawuran dan perang antar kelompok remaja itu.

    Alhasil, delapan remaja berhasil ditangkap dan diserahkan ke Mapolsek Simokerto Polrestabes Surabaya untuk dilakukan penyelidikan dan pembinaan. 

    Namun, berdasarkan keterangan yang dihimpun dalam interogasi awal terhadap para pelaku. Teguh mengungkapkan, mereka merupakan anggota dari dua kelompok gangster remaja yang terlibat tawuran. 

    “Dari hasil interogasi awal, mereka mengaku berasal dari gengster @rwbsurabayans_ yang terlibat bentrok dengan gengster @utaraawokawok.sby,” ujarnya di Surabaya, pada Sabtu (1/3/2025). 

    Teguh menambahkan, Patroli antisipasi petasan dan perang sarung (TROLI PARUNG) ini merupakan bagian dari upaya kepolisian dalam menjaga ketertiban dan mencegah aksi kenakalan remaja yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat.

    Dengan adanya tindakan tegas dari aparat kepolisian, diharapkan para pemuda dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga ketertiban serta menjauhi kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri maupun masyarakat sekitar.

    “Kami akan terus meningkatkan patroli untuk memastikan Kota Surabaya tetap aman dari aksi tawuran dan gangguan kamtibmas lainnya,” pungkasnya. 

    Sementara itu, seorang remaja berkaus oblong lengan pendek warna hitam yang berhasil ditangkap petugas, mengaku tidak mengetahui kepemilikan senjata celurit tersebut.

    Namun, ia tak bisa membantah jikalau saat tawuran tersebut pecah, dirinyalah yang membawa senjata tajam tersebut. 

    “Gak tahu pak anak situ. (Yang bawa celurit ini saat tawuran) iya saya,” ujarnya saat diinterogasi salah satu petugas kepolisian, seperti dalam video amatir proses penangkapan yang dilansir pihak Humas Polrestabes Surabaya. 

  • Merawat Kemabruran Puasa, Dimulai dengan Niat Yang luhur

    Merawat Kemabruran Puasa, Dimulai dengan Niat Yang luhur

    Oleh: Menteri Agama Prof Dr KH Nasaruddin Umar, MA

    TRIBUNJATIM.COM – Niat yang luhur untuk selalu menyadarkan diri merupakan salah satu upaya untuk merawat kemabruran ibadah. 

    Penciptaan kondisi batin yang diawali dengan niat dan tekad yang suci merupakan unsur yang amat penting di dalam merawat kemabruran ibadah.

    Niat yang luhur bukan diucapkan, tetapi dihayati dan diresapi sedalam-dalamnya sehingga terasa bahwa sesungguhnya usaha dan pekerjaan yang kita lakukan kita berbagi (share) dengan Tuhan.

    Keunggulan yang kita miliki ialah kekuatan niat. Kita tidak boleh lupa bahwa diri kita sebagai manusia berduplikasi dengan unsur mineral (jasadiyyah), tumbuh-tumbuhan (nabatiyyah), dan hewan (hayawaniyyah). 

    Kita berada setingkat di atas binatang karena unsur spiritual (ruhiyyah). Dengan mengingat itu semua maka segenap tantangan bisa diatasi.

    Kita sadar betul bahwa yang membedakan kita dengan binatang hanyalah unsur spiritualitas itu.

    Perbuatan yang kita lakukan tanpa melibatkan niat dan perencanaan yang matang maka sesungguhnya itu adalah perbuatan binatang (animal working). 

    Jika perbuatan itu dilakukan melalui niat dan perencanaan yang matang maka itulah perbuatan manusia (human working).

    Jika perbuatan yang dilakukan di samping dengan niat dan perencanaan matang, juga dilakukan dengan melibatkan unsur spirutualitas kita yang lebih dalam maka sesungguhnya perbuatan itu disebut perbiatan yang berkeilahian (Divine working).

    Divine working inilah yang akan menghadirkan berkah dalam kehidupan kita.

     Jika diilustrasikan pada perbuatan suami istri yang tidak melibatkan niat dan spiritualitas, melainkan hanya nafsu semata, maka sesungguhnya yang berhubungan suami istri itu adalah binatang (animal sexuality).

    Akibatnya pun bisa ditebak bahwa yang lahir dari perbuatan itu adalah “anak binatang”.

    Jangan melulu menyalahkan anak-anak remaja sekarang diwarnai dengan tawuran dan pekelahian, karena mereka itu adalah produk animal working. 

    Apapun pruduk animal working akan berpotensi merugikan orang lain, sungguhpun menguntungkan dirinya sendiri.

    Penyingkiran dunia spiritual di dalam prilaku manusia bukan hanya merugikan diri sendiri tetapi juga akan merugikan orang lain, bahkan juga lebih para akan dialami alam raya.

    Despiritualisasi dan dehumanisasi setiap dunia usaha, sebagaimana yang menggejala di dalam masyarakat, sudah sangat memprihatinkan.

    Ada kecenderungan semua paradiga cenderung didominasi oleh unsur kebinatangan kita.

    Pertimbangan nilai-nilai luhur kemnusiaan dan keagamaan sudah tergerus oleh nilai-nilai fragmatisme. 

    Segalanya diukur berdasarkan untung-rugi, bukan lagi wajar atau tidak wajar, baik atau tidak baik, benar atau salah.

    Akal-budi atau akhlaqul karimah tidak lagi aktif di dalam masyarakat. Bahkan banyak orang yang tega berpesta dan membangunistana di atas puing-puing kehancuran saudaranya sendiri.

     Jika pola kehidupan sudah seperti itu dan tidak ada usaha untuk mengatasinya, maka itu pertanda ‘lampu kuning’ bagi dunia kemanusiaan kita.

    Jika demikian adanya maka alam raya pun enggan menerima kehadiran kita sebagai khalifahnya.

    Bahkan sebaliknya ia akan menunjukkan pembangkangannya dengan berbagai cara.

    Termasuk di antaranya dengan anomaly cuaca yang sulit diprediksi, bencana alam merajalela, gunung-gunung batuk berjamaah, dan virus asing bermunculan di mana-mana.

    Jika hal-hal seperti ini muncul maka mungkin inilah yang disebut Nabi sebagai tanda-tanda kecil (‘alama al-shugra) hari kiyamat akan tiba. 

    Dengan demikian niat luhur untuk senantiasa merawat kelestarian kemabruran ubudiyah selama sebulan Ramadhan diharapkan bisa terpelihara kesuciannya dengan niat yang luhur dan keinginan yang kuat untuk selalu dekat dengan Allah SWT. 
            
        

     

  • Polisi tangkap tiga remaja yang simpan senjata tajam untuk tawuran

    Polisi tangkap tiga remaja yang simpan senjata tajam untuk tawuran

    Arsip foto – Sebanyak 15 orang target operasi kriminalitas jalanan di antaranya sindikat geng motor, tawuran, hingga pencurian dengan kekerasan di wilayah Kalibaru, Cilincing, ditangkap personel Polres Metro Jakarta Utara pada Kamis (19/10/2023) pukul 08.40 WIB. (ANTARA/Abdu Faisal)

    Polisi tangkap tiga remaja yang simpan senjata tajam untuk tawuran
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 01 Maret 2025 – 14:08 WIB

    Elshinta.com – Petugas Kepolisian menangkap tiga remaja yang menyimpan sejumlah senjata tajam diduga untuk tawuran atau melakukan pencurian dengan kekerasan di wilayah setempat.

    “Penangkapan ketiga remaja ini setelah Unit Reskrim Polsek Cilincing melakukan patroli di lokasi rawan aksi kejahatan,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Cilincing AKP I Gede Gustiyana di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan ketiga remaja ini berinisial AFH (18), HK (15) dan RZK (17). Mereka ditangkap saat berada di Jalan Raya Cakung Cilincing atau Jalan Raya Syech Nawawi Al-Bantani.

    Petugas masih melakukan pendalaman apakah mereka termasuk dalam kelompok begal ataupun mereka adalah anak-anak yang melakukan atau mempersiapkan diri untuk tawuran.

    Ia mengatakan, penangkapan ini berawal saat petugas melaksanakan patroli pada Sabtu dinihari dan menemukan ada remaja menggunakan satu motor yang ditumpangi tiga orang.

    Mereka sempat berputar-putar di kawasan tersebut dua kali sehingga petugas memberhentikan lalu memeriksa remaja tersebut.

    Petugas menemukan adanya foto atau dokumentasi mengenai penyimpanan dan tempat senjata tajam (sajam) jenis celurit.

    “Kami langsung bergerak ke lokasi penyimpanan sajam di Semper Baru yang merupakan ‘basecamp’ mereka,” kata dia.

    Di dalam “basecamp” tersebut petugas menemukan empat senjata tajam, yakni dua celurit berukuran dua meter serta parang serta penggaris yang dibuat seperti pedang.

    “Pelaku dan barang bukti kami bawa ke Mako Polsek Cilincing untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata dia.

    Sumber : Antara