Kasus: Tawuran

  • Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Polres Metro Tangerang Kota Dirikan 23 Pos Pantau – Page 3

    Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Polres Metro Tangerang Kota Dirikan 23 Pos Pantau – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Selama Ramadan 1446 Hijriah/2025, Polres Metro Tangerang melakukan antisipasi gangguan Kamtibmas, seperti tawuran, perang sarung dan penggunaan petasan maupun mencegah Saur On The Road (SOTR), dengan mendirikan 23 pos pantau tersebar di seluruh wilayah hukum Polsek jajaran.

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menyebut, Pos Pantau Ramadan ini juga untuk mengantisipasi tindak kejahatan atau kriminalitas yang terjadi seperti curanmor, pencurian rumah kosong (rumsong) dan aksi begal.

    “Total keseluruhan pos pantau yang didirikan di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota itu sebanyak 23 pos pantau,” ujar Kapolres, Senin (10/3/2025).

    Dia juga mengungkapkan, Polisi bekerja sama dengan stakeholder terkait yakni TNI, Pemkot Tangerang dalam hal ini Satpol PP dan Dishub, jajaran samping seperti Senkom dan Pokdarkamtibmas, termasuk melibatkan perwakilan RT dan RW yang sangat mendukung pelaksanaan pos pantau di wilayah.

    “Adapun pos pantau yang didirikan di titik-titik rawan aksi kejahatan. Keberadaannya efektif mencegah gangguan Kamtibmas, khususnya Tawuran, Curanmor maupun kriminalitas lainnya yang berpotensi timbul dengan meningkatnya aktivitas masyarakat selama di Bulan Ramadhan,” ujar Kapolres.

  • Polisi tangkap tujuh remaja yang diduga terlibat tawuran di Jakpus

    Polisi tangkap tujuh remaja yang diduga terlibat tawuran di Jakpus

    Tim Patroli Perintis Presisi Satuan Samapta Polres Metro Jakarta Pusat bersam tujuh remaja yang diduga terlibat aksi tawuran di Jalan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (9/3/2025). ANTARA/HO-Humas Polres Metro Jakarta Pusat

    Polisi tangkap tujuh remaja yang diduga terlibat tawuran di Jakpus
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 09 Maret 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Tim Patroli Perintis Presisi Satuan Samapta Polres Metro Jakarta Pusat menangkap tujuh remaja yang diduga terlibat aksi tawuran di Jalan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Minggu dini hari. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menjelaskan dalam keterangannya, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 04.45 WIB saat Tim Patroli Perintis Presisi sedang melakukan patroli kewilayahan di Jalan Karang Anyar.

    “Petugas menemukan sekelompok pemuda yang sedang bentrok di tengah jalan, kemudian tim langsung bergerak cepat membubarkan mereka dan mengamankan tujuh orang remaja yang terlibat,” katanya.

    Susatyo juga menegaskan bahwa jajarannya secara intensif akan terus berpatroli guna untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat terhadap aksi kriminalitas jalanan.

    “Kami tidak akan memberi ruang bagi aksi-aksi yang meresahkan masyarakat. Tim patroli akan terus bergerak untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Pusat,” katanya.

    Susatyo juga mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan pergaulan anak-anak mereka, terutama saat malam hari.

    “Kami mengajak masyarakat, terutama orang tua, untuk berperan aktif dalam mencegah anak-anak terlibat dalam aksi tawuran yang bisa membahayakan nyawa mereka sendiri maupun orang lain,” jelasnya

    Sementara itu Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol William Alexander, menjelaskan bahwa saat diamankan, para remaja tersebut mencoba melarikan diri dan membuang barang bukti.

    “Dua bilah senjata tajam ditemukan di sekitar lokasi, diduga milik para pelaku. Kami langsung mengamankan mereka untuk diperiksa lebih lanjut,” katanya.

    William menambahkan ketujuh remaja yang diamankan berinisial MK (15), MR (16), SR (15), SH (17), MRS (15), MDR (15), dan MA (18). Mereka berasal dari beberapa sekolah berbeda di Jakarta Pusat, sementara satu di antaranya diketahui sudah tidak bersekolah.

    “Selain mengamankan pelaku, Polisi juga menyita dua unit handphone yang diduga digunakan untuk berkomunikasi sebelum tawuran terjadi,” ucapnya.

    Setelah diamankan, ketujuh remaja tersebut dibawa ke Mako Polsek Metro Sawah Besar untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    “Polisi masih mendalami motif tawuran ini serta mencari kemungkinan adanya provokator yang mengajak mereka untuk bentrok,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Sosok Kombes Irwan Anwar: Sudah 2 Pihak Desak Pemecatan, Ditandai Komisi III dan Habiburokhman    – Halaman all

    Sosok Kombes Irwan Anwar: Sudah 2 Pihak Desak Pemecatan, Ditandai Komisi III dan Habiburokhman    – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, kembali menjadi sorotan di tengah proses hukum kasus penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy.

    Gamma merupakan siswa SMK di Semarang, Jawa Tengah, yang tewas ditembak oknum polisi bernama Aipda Robig Zaenudin pada 24 November 2024 lalu.

    Kombes Irwan menuai perhatian lantaran dianggap melakukan rekayasa kasus.

    Hingga kini, dua pihak meminta perwira berpangkat melati tiga di pundak itu dipecat.

    Adalah Koordinator Aksi Kamisan Semarang, Natael Bremana, dan Pengacara publik dari LBH Semarang, Fajar Muhammad Andhika.

    Kesan negatif terhadap Kombes Irwan juga dinyatakan oleh Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman.

    Ia menyebut Komisi III DPR RI telah membidik Kombes Irwan.

    Hal ini lantaran menurut  Habiburokhman, Kombes Irwan tak mengangkat panggilan teleponnnya setelah peristiwa penembakan mencuat.

    Tuntut Pemecatan

    Dimulai dari Aksi Kamisan Semarang, sejumlah warga yang bergabung melakukan peringatan 100 hari kematian Gamma di depan Mapolda Jateng pada Kamis (6/3/2025) sore.

    Koordinator Aksi Kamisan Semarang, Natael Bremana, meminta oknum yang diproses tidak hanya Aipda Robig, namun polisi yang terlibat merekayasa kasus kematian Gamma.

    “Institusi Polri sudah cukup lumayan bobrok sehingga perlu direformasi,” tegasnya, Kamis.

    Salah satu oknum yang diduga merekaya yakni Kombes Pol Irwan Anwar yang saat kejadian menjabat sebagai Kapolrestabes Semarang.

    “Kami menuntut Kapolri untuk melakukan pencopotan mantan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, dari anggota kepolisian karena diduga telah melemparkan informasi yang berpotensi menutu-nutupi fakta penembakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Robig yang merupakan mantan anggotanya,” ungkapnya.

    Permintaan pemecatan juga diharapkan oleh pengacara publik dari LBH Semarang, Fajar Muhammad Andhika.

    Dari hasil investigasi, ternyata tiga siswa SMK korban penembakan tidak melakukan tawuran.

    Ternyata satu dari tiga korban pada detik-detik terakhir sebelum penembakan sempat mengirimkan pesan WhatsApp ke orang tuanya.

    Korban ini memberitahukan orang tuanya, akan pulang terlambat karena sedang mengantarkan pulang seorang teman ke Gunungpati.

    Fakta ini diungkap LBH Semarang yang melakukan penelusuran ke sejumlah saksi kunci. 

    “Komunikasi ini dilakukan setidaknya 30 menit sebelum kejadian penembakan. Hal ini menjadi pertanda  bahwa korban tidak tawuran,” kata Pengacara publik dari LBH Semarang, Fajar Muhammad Andhika, Sabtu (7/12/2024).

    Andhika menyebut, pihaknya telah mendatangi sejumlah saksi kunci, termasuk dua keluarga korban penembakan SA dan AD.

    Hasilnya, ternyata kedua korban tidak melakukan tawuran pada malam kejadian penembakan.

    Keterangan ini diperkuat pula oleh para saksi di lokasi kejadian, malam penembakan sama sekali tidak ada tawuran.

    Bukti pendukung lainnya, kedua korban dikenal sebagai anak yang sangat baik yang jauh dari kenakalan.

    Mereka aktif kegiatan di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

    Para korban juga adalah harapan keluarga. 

    Bahkan, ada satu korban selamat merupakan anak yatim yang berprestasi.

    “Melihat kondisi ini, sangat kecil potensinya mereka terlibat dalam klaim-klaim yang dilempar kepolisian ke publik,” ujarnya.

    Andhika menyebut, hasil investigasi ini sekaligus untuk membantah pernyataan awal Kombes Irwan yang mengumumkan ke publik ketiga korban melakukan tawuran dan bagian dari kelompok gangster.

    Melihat hal itu, pihaknya menilai Kombes Irwan telah melakukan tindakan obstruction of justice atau upaya menutup-nutupi fakta yang sebenarnya. 

    “Kami menuntut agar Kapolrestabes dipecat,” terangnya.

    Ditandai Komisi III

    DITANDAI – Ketua Komisi III DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, saat ditemui di kompleks DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (22/3/2024). (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

    Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, mengaku teleponnya tak diangkat Kombes Irwan Anwar setelah peristiwa polisi tembak siswa SMK di Semarang Jawa Tengah mencuat.

    Habiburokhman sependapat, kinerja Kombes Irwan Anwar sebagai Kapolrestabes Semarang harus mendapat evaluasi khusus.

     “Banyak sekali masyarakat yang mengatakan Kapolresnya harus mendapatkan evaluasi khusus,” kata Habiburokhman dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/11/2024).

    Habiburokhman pun menyebut, setelah peristiwa Gamma ditembak polisi, Kombes Irwan sulit dihubungi.

    Bahkan, telepon Habiburokhman pun tak diangkat.

    “Kami sependapat juga karena Kapolresnya ini setelah kejadian saya telepon saja engak angkat telepon,” ucapnya.

    Komisi III DPR RI pun memberikan perhatian khusus terhadap peristiwa yang menjadi sorotan publik tersebut.

    Pasalnya, kejadian tersebut bisa merusak citra Polri secara keseluruhan.

    Selain itu, masyarakat juga meminta agar Komisi III DPR memberi atensi khusus terhadap peristiwa penembakan tersebut.

    “Kenapa perlu kami angkat, karena ini bisa mempengaruhi citra Polri secara keseluruhan, seolah-olah Polri tidak bisa menjaga situasi kondusif padahal kejadiannya itu di Semarang,” 

    Untuk itu, Komisi III DPR RI memanggil Kombes Irwan Anwar Selasa (3/12/2024).

    Dalam rapat tersebut, Kombes Irwan mengaku siap dievaluasi.

    Kabar Kombes Irwan

    KOMBES IRWAN ANWAR – Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar saat doorstop di Stadion Jatidiri, Semarang usai kericuhan suporter PSIS ketika laga PSIS vs Persis Solo, Jumat (17/2/2023). (Dok. Polda Jateng)

    Kombes Irwan Anwar dimutasi dan tengah mengemban jabatan baru, sesuai edaran telegram Kapolri nomor 2776.XII.KEP.2024.

    Ia kini bertugas sebagai Kalemkonprofpol Waketbidkermadianmas Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan) Polri.

    Sementara, kursi Kapolrestabes Semarang diisi oleh Kombes M Syahduddi.

    Kombes M Syahduddi sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.

    Jabatan Kombes Irwan sekarang ditugaskan sebagai ‘Kepala Sekolah’ di STIK Lemdiklat Polri.

    Sebagai informasi, Lemdiklat Polri merupakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    Lemdiklat Polri bertugas untuk merencanakan, mengembangkan, dan menyelenggarakan pendidikan pembentukan dan pengembangan.

    Dikutip dari situs PTIK, Wakil Ketua Bidang Kermadianmas masuk dalam unsur Pelaksana Utama Pimpinan dan Pelayanan Staf.

    Maka dari itu, Tugas Kombes Irwan Anwar sejalan dengan misi dan tujuan STIK Lemdiklat Polri.

    Update Kasus Penembakan Gamma

    Aipda Robig Zaenudin diserahkan Polda Jateng ke Kejaksaan Negeri Semarang pada Kamis (6/3/2025).

    Dokumen kasus penembakan yang menewaskan siswa SMK bernama Gamma dinyatakan lengkap atau P21. 

    Ayah Gamma, Andi Prabowo, telah menunggu kedatangan tersangka penembakan anaknya, Aipda Robig.

    Andi Prabowo tak kuasa melampiaskan amarahnya saat melihat Aipda Robig menggunakan baju tahanan.

    “Kamu kejam ya membunuh anak saya,” ucapnya, Kamis.

    Setelah Gamma meninggal pada 24 November 2024 lalu, Andi merasa kesepian dan meminta Aipda Robig menerima hukuman maksimal.

    “Sangat berat ya. Saya biasanya tarawih bersama, buka bersama,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Andi juga mengkritisi lambatnya proses hukum penembakan Gamma.

    “Kasusnya lambat, tapi kami serahkan kepada aparat untuk segera memprosesnya di pengadilan,” ungkapnya.

    Berdasarkan informasi dari Kejaksaan Negeri Semarang, sidang tewasnya Gamma akan digelar setelah Idul Fitri.

    “Hanya diberi tahu bahwa sidang nanti selepas lebaran, untuk bulan apa belum dikasih tahu,” bebernya.

    Pengacara keluarga Gamma, Zainal Abidin Petir, meminta penyidik untuk tidak mengubah substansi kasus penembakan yang dilakukan Aipda Robig.

    “Substansi kasusnya adalah perilaku Aipda Robig bahwa dia melakukan tindakan brutal membunuh anak di bawah umur,” tegasnya.

    Zainal akan menyiapkan sejumlah saksi dalam persidangan mendatang.

    “Kami yakin kalau keterangan saksi akan kuat tinggal menguatkan mental para saksi,” sambungnya.

    Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, mengatakan berkas perkara kasus penembakan Gamma telah lengkap.

    “Iya berkas kasus penembakan Gamma sudah P21,” tuturnya.

    Kombes Irwan Anwar adalah seorang perwira menengah (Pamen) Polri yang menjabat sebagai Kapolrestabes Semarang sejak 2021.

    Sebelum itu, Irwan sempat terlebih dahulu menduduki posisi sebagai Dirreskrimum Polda Sumatra Utara pada 2020.

    Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 17 Februari 1972 ini merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1994.

    Di Akpol, Irwan satu letting dengan eks Kadiv Propam Polri yang terlibat pembunuhan berencana, yakni Ferdy Sambo.

    Sepanjang berdinas di Polri, Irwan juga sudah pernah menduduki beberapa jabatan strategis.

    Pada 2011, Irwan tercaat pernah menjabat sebagai Kapolres Madiun.

    Ia juga sempat menjabat sebagai Wakapolres Metro Depok pada 2013.

    Karier Irwan Anwar kemudian makin moncer setelah ia didapuk menjadi Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya pada 2016.

    Satu tahun kemudian, ia dipecaya untuk menduduki posisi jabatan sebagai Ditreskrimum Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Pada tahun yang sama, calon jenderal bintang 1 ini kemudian ditunjuk menjadi Kapolrestabes Makassar.

    Tak berselang lama, ia dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pidsiber Bareskrim Polri pada 2018.

    Sementara itu, dalam kehidupan pribadinya, Kombes Irwan Anwar memiliki istri yang bernama Andi Tenri Gusti Harnum Utari Natassa, keponakan dari eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

    Di sisi lain, Kombes Irwan Anwar juga pernah menikah dengan anak mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi, yakni Rosita Dwi Wahyani.

    Irwan dan Rosita dikaruniai dua orang anak yang bernama Resky Eka Maharani dan Rangga Wirabrata Mahardika.

    Menilik harta kekayaannya, Kombes Irwan Anwar tercatat memiliki total harta sebesar Rp2,8 miliar.

    Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilaporkannya pada 28 Februari 2024.

    Berikut daftar harta kekayaan milik Kombes Irwan.

    I. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp2.500.000.000

    Tanah dan Bangunan Seluas 308 m2/200 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp2.500.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp—-

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp8.000.000

    D. SURAT BERHARGA Rp—-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp318.000.000

    F. HARTA LAINNYA Rp—-

    Sub Total Rp2.826.000.000

    II. HUTANG Rp—-

    III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp2.826.000.000

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Butuh 100 Hari Bagi Polda Jateng Lengkapi Berkas Penembakan Gamma Siswa SMKN 4 Semarang: Sudah P21, Kapolrestabes Semarang Akan Berurusan dengan Propam, Dilaporkan Keluarga Gamma Soal Pelanggaran Etik

    (Tribunnews.com/Chrysnha, Faisal Mohay, Wulandari, Rakli) (Tribunjateng.com/ iwan Arifianto)

  • Remaja di Pati Pesta Miras Jenis Arak Dulu Sebelum Perang Sarung, Endingnya Digelandang ke Polsek

    Remaja di Pati Pesta Miras Jenis Arak Dulu Sebelum Perang Sarung, Endingnya Digelandang ke Polsek

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – Dua orang remaja laki-laki di Pati diberi pembinaan oleh polisi lantaran kedapatan tengah berpesta minuman keras.

    Kedua remaja tersebut, AWM (16) warga Trangkil dan MRR (15) warga Tayu, terjaring patroli yang dilakukan Polsek Tlogowungu pada Kamis (6/3/2025) dini hari pukul 00.30 WIB.

    Patroli tersebut dilakukan di Jalan Raya Dukuh Kereppare, Desa Tamansari, Kecamatan Tlogowungu.

    Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, menjelaskan bahwa saat melakukan patroli, petugas mendapati sekelompok pemuda yang sedang nongkrong di pinggir jalan sambil mengonsumsi minuman beralkohol jenis arak. 

    Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas menemukan barang bukti berupa sarung kain yang ujungnya telah diikat, yang diduga akan digunakan untuk perang sarung antarkelompok.

    “Dalam patroli tersebut, kami mengamankan dua pemuda, yaitu AWM (16) warga Trangkil dan MRR (15) warga Tayu, beserta barang bukti berupa satu unit sepeda motor Beat warna merah putih, dua buah handphone, dan tiga buah alat sarung yang ujungnya diikat,” papar AKP Mujahid.

    Kedua pemuda tersebut beserta barang bukti dibawa ke Mapolsek Tlogowungu.

    AWM dan MRR dibina dan diberi arahan dan selanjutnya diserahkan kepada orangtua masing-masing untuk dilakukan pembinaan.

    Mereka juga dikenaki wajib lapor tiap Senin dan Kamis.

    “Mari sama-sama kita tingkatkan pengawasan terhadap anak. Pastikan anak-anak tidak terlibat dalam kegiatan negatif, seperti nongkrong sambil minum minuman keras atau tawuran,” imbau Mujahid. (mzk)

     

  • Aksi Tawuran di Malam Ramadhan Berhasil Digagalkan Polsek Sukolilo Surabaya

    Aksi Tawuran di Malam Ramadhan Berhasil Digagalkan Polsek Sukolilo Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Polsek Sukolilo menggagalkan aksi tawuran di malam Ramadhan pada Minggu, (02/03/2025) kemarin di Kampung Jalan Nginden V, Nginden Jangkungan. Dari peristiwa itu, anggota Polsek Sukolilo mengamankan 8 unit sepeda motor dan 8 remaja yang hendak tawuran.

    Kapolsek Sukolilo, Kompol I Made Patera Negara mengatakan kejadian itu bermula dari laporan masyarakat ke command center 110 adanya gerombolan remaja sekitar 15 orang yang menyerang sebuah warung kopi Jalan Semolowaru Utara. Usai mendapatkan laporan, anggota Polsek Sukolilo dipimpin I Made Patera Negara langsung menuju lokasi.

    “Saat tiba di lokasi kami tidak menemukan adanya kelompok remaja yang menyerang sebuah warung kopi seperti yang dilaporkan. Namun, kami tetap waspada dan melakukan penyisiran lokal,” kata Made, Rabu (05/03/2025).

    Saat melakukan penyisiran, rombongan Polsek Sukolilo dilapori oleh warga adanya gerombolan remaja mengendarai sepeda motor masuk ke dalam kampung Nginden V untuk mencari musuh. Anggota pun langsung menuju lokasi. Aksi kejar-kejaran sempat terjadi.

    “Anggota kami mengamankan 2 orang dan 8 sepeda motor di lokasi. Mereka belum sempat menemui musuhnya,” tutur Made.

    Dari hasil penyelidikan, kelompok remaja itu hendak tawuran karena berselisih paham usai menonton laga Persebaya vs Persib. Pihak Polsek Sukolilo pun lantas mendatangkan 6 pemuda yang juga hendak terlibat tawuran.

    “Untuk permasalahan sudah diselesaikan oleh anggota kami kemarin. Lalu kami juga panggil orang tua dari 8 remaja yang hendak terlibat tawuran,” pungkas Made. (ang/but)

  • Patrol Sahur Berujung Tawuran di Probolinggo, Seorang Pemuda Terluka Disabet Celurit

    Patrol Sahur Berujung Tawuran di Probolinggo, Seorang Pemuda Terluka Disabet Celurit

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi

    TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO – Gegara patrol sahur, membuat IW (20) warga Dusun Jenggrong, Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo harus berurusan dengan pihak kepolisian.

    IW diamankan Satreskrim Polres Probolinggo Kota pada Senin (3/3/2025) dinihari setelah terlibat tawuran dengan kelompok lain yang sama-sama menggelar patrol sahur, kemudian membacok salah seorang pemuda lainnya.

    Pembacokan bermula saat rombongan patrol FAR (25) warga Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo menggelar patrol sahur. Setiba di jalan Sunan Giri, bertemulah dengan rombongan patrol pelaku.

    Karena pertemuan dua kelompok patrol berbeda itulah, kemudian salah satu anggota rombongan patrol pelaku menyalakan petasan. Sehingga hal tersebut, memicu keributan kedua rombongan patrol tersebut.

    “Dalam tawuran itu, rombongan dari pelaku itu berjumlah 25 orang dan rombongan patrol korban itu berjumlah 20 orang tawuran akibat petasan,” kata Kapolres Probolinggo Kota AKBP Oki Ahadian Purwono, Rabu (5/3/2025).

    Saat tawuran itulah, lanjut AKBP Oki, salah satu orang mengeluarkan senjata tajam (Sajam) jenis celurit yang kemudian disabetkan ke arah korban dan membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit Wonolangan, Kecamatan Dringu.

    “Akibat sabetan celurit pelaku, korban mengalami luka sepanjang 7 centimeter, lebar 2,5 centimeter dengan dalam 5 centimeter. Korban kemudian dibawa ke RSU Wonolangan,” ungkap AKBP Oki.

    “Setelah mendapat laporan dari rekan korban, tim Opsnal Satreskrim Polres Probolinggo Kota langsung menindaklanjuti dan tak berselang lama menetapkan satu orang sebagai tersangka,” pungkasnya.

  • Polisi Tangkap 11 Remaja di Banyumas, Diduga Hendak Tawuran Usai Tarawih

    Polisi Tangkap 11 Remaja di Banyumas, Diduga Hendak Tawuran Usai Tarawih

    TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS – Belasan remaja diduga hendak melakukan tawuran antarkelompok di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Rabu (5/3/2025).

    Polisi menyita barang bukti berupa satu senjata tajam dan dua sarung yang diisi kerikil.

    Kapolsek Kedungbanteng, AKP Kuat Widodo, mengatakan pihaknya menerima informasi dari masyarakat saat sedang melakukan patroli.

    “Kami kemudian menindaklanjuti informasi tersebut dan menangkap 11 orang anak. Rata-rata usianya di bawah 17 tahun,” katanya.

    Ke-11 remaja tersebut dibawa ke Polsek Kedungbanteng bersama barang bukti yang diamankan.

    Dari keterangan mereka, awalnya setelah tarawih mereka berkumpul di rumah seorang remaja berinisial T di Kecamatan Baturaden.

    Mereka kemudian bergeser ke rumah R di Desa Dawuhan Wetan, Kedungbanteng.

    Saat di rumah R, kelompok tersebut menantang kelompok lain untuk tawuran di Desa Purwosari, Kecamatan Kedungbanteng.

    Namun, setelah disepakati waktu dan mereka menuju ke lokasi, ternyata tidak ditemukan lawan tawuran.

    Mereka pun putar balik menuju Kedungbanteng.

    Warga yang curiga menghentikan dan menangkap mereka sebelum akhirnya diserahkan ke Polsek Kedungbanteng.

    “Ini merupakan tindakan preventif kami sesuai petunjuk Kapolresta untuk mengamankan wilayah kami,” jelasnya.

    Polisi tidak hanya melakukan pembinaan tetapi juga mengundang orang tua dari masing-masing remaja untuk memastikan mereka tidak mengulangi perbuatannya.

    “Kami tadi pagi mengumpulkan semua orang tua di Polsek untuk menyaksikan anak-anak mereka yang diduga hendak tawuran,” ujarnya.

    Para remaja tersebut juga telah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama.

  • Hari Keempat Ramadan, Polres Tanjung Perak Tangkap 4 Pemuda Perang Sarung

    Hari Keempat Ramadan, Polres Tanjung Perak Tangkap 4 Pemuda Perang Sarung

    Surabaya (beritajatim.com) Polres Tanjung Perak menangkap 4 pemuda yang terlibat perang sarung, Selasa (04/03/2025) dini hari. Penangkapan ini menambah daftar panjang remaja yang terlibat perang sarung di Surabaya selama bulan Ramadan.

    Kasat Samapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Roni Faslah mengatakan, empat pemuda yang diamankan itu melakukan tawuran di Gadukan Rukun, Morokrembangan. Awalnya, petugas menerima laporan adanya kelompok remaja yang mencurigakan. Mereka membawa sarung yang diisi oleh batu.

    “Petugas lantas menuju lokasi. Saat itu mereka sudah hampir tawuran. Beruntung anggota kami lebih sigap dan membubarkan tawuran itu,” kata Roni, Rabu (05/03/2025).

    Keempat pemuda yang diamankan dalam operasi ini adalah SR (17), warga Jalan Kalianak Timur Gang Rahmat, AK (16), warga Jalan Gringsing Lama Gang 2, SM (18), warga Jalan Dupak Baru Gang 8 Buntu dan SA (18), warga Jalan Dupak Masigit Gang 4 No 3B Surabaya.

    “Petugas mengamankan dua unit sepeda motor, yakni Honda Supra dengan nomor polisi L 4355 AS dan Yamaha Mio dengan nomor polisi M 2279 PR,” tutur Roni.

    Roni menegaskan, pihak kepolisian akan terus melakukan patroli rutin untuk menekan potensi gangguan keamanan. Sehingga, nantinya warga Surabaya bisa menjalankan ibadah Ramadhan 2025 dengan Khusyuk.

    “Kami tidak akan memberikan ruang bagi aksi kriminalitas, termasuk tawuran yang berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat. Patroli akan terus ditingkatkan untuk memastikan situasi tetap kondusif,” tegasnya.

    Setelah diamankan, keempat pemuda tersebut langsung dibawa ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga akan berkoordinasi dengan pihak keluarga serta melakukan pembinaan agar kejadian serupa tidak terulang.

    “Kami menghimbau agar para orang tua juga menjaga anak-anaknya. Karena keamanan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita jaga Surabaya tetap kondusif dengan meningkatkan kewaspadaan,” pungkas Roni. [ang/aje]

  • Video penangkapan mahasiswa pembakar foto Prabowo Gibran, benarkah?

    Video penangkapan mahasiswa pembakar foto Prabowo Gibran, benarkah?

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di X menarasikan penangkapan mahasiswa yang membakar foto Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subiantor dan Gibran Rakabuming Raka saat unjuk rasa.

    Pada Februari lalu, ribuan mahasiswa di Malang berdemo menolak efisiensi anggaran yang berdampak pada sektor pendidikan. Mereka mencoret dan membakar spanduk bergambar Prabowo-Gibran.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Mahasewa yang jadi dalang pembak4r foto Prabowo Gibran di tangkap”

    Namun, benarkah video mahasiswa pembakar foto Prabowo Gibran saat demo ditangkap?

    Unggahan yang menarasikan video mahasiswa pembakar foto Prabowo Gibran saat demo ditangkap. Faktanya, video tersebut merupakan penangkapan 13 mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas Medan buntut bentrokan sesama mahasiswa yang terjadi pada Kamis 5 Desember 2024. (X)

    Penjelasan:

    Berdasarkan penelusuran, video tersebut serupa dengan unggahan YouTube Tribun News yang berjudul “13 MAHASISWA UNIKA SANTO THOMAS MEDAN Jadi Tersangka Buntut Tawuran Fakultas Teknik VS Pertanian” yang diunggah 9 Desember 2024.

    Dalam keterangannya, Unit Reskrim Polsek Medan Sunggal menangkap 13 mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas Medan buntut bentrokan sesama mahasiswa yang terjadi pada Kamis 5 Desember lalu di Jalan Melati Raya, Kelurahan Sempakata, Medan Selayang.

    Sebanyak 13 orang mahasiswa terdiri dari laki-laki semua ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Saat pemaparan, mahasiswa itu tampak mengenakan baju tahanan berwarna kuning dan diborgol.

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2025

  • Antisipasi Balap Liar dan Kejahatan Jalanan, Polresta Cilacap Tingkatkan Patroli Selama Ramadan

    Antisipasi Balap Liar dan Kejahatan Jalanan, Polresta Cilacap Tingkatkan Patroli Selama Ramadan

    TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Guna mengantisipasi balap liar dan kejahatan jalanan, selama bulan ramadan Polresta Cilacap tingkatkan intensitas patroli.

    Langkah ini diambil untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif, terutama pada waktu-waktu rawan seperti menjelang sahur dan setelah subuh.

    Kasihumas Polresta Cilacap, Ipda Galih Soecahyo menyampaikan bahwa patroli malam akan difokuskan di titik-titik yang sering menjadi lokasi balap liar.

    Selain itu patroli juga akan dilaksanakan di daerah-daerah rawan kriminalitas. 

    Selain itu, pengamanan juga ditingkatkan di pusat-pusat keramaian guna mengantisipasi tindak kriminal seperti pencurian dan tawuran.

    “Kami telah mengerahkan personel untuk berpatroli secara rutin, terutama di jalur-jalur yang kerap digunakan untuk aksi balap liar,” katanya kepada Tribunbanyumas.com

    Untuk menciptakan suasana ramadan yang aman dan kondusif, masyarakat juga diminta untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan.

    Salah satunya yakni dengan melaporkan setiap aktivitas yang dirasa mencurigakan.

    “Kami mengajak warga untuk bekerja sama dengan kepolisian dalam menjaga situasi tetap aman dan kondusif selama ramadan. Jika menemukan indikasi balap liar atau gangguan kamtibmas lainnya, segera laporkan ke kami,” imbaunya.

    Dengan adanya peningkatan patroli ini, diharapkan masyarakat Kabupaten Cilacap dapat menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan dengan aman dan nyaman.

    Ipda Galih memastikan bahwa pihak kepolisian akan menindak tegas para pelaku balap liar maupun kejahatan lainnya sesuai dengan aturan yang berlaku. (pnk)