Kasus: Tawuran

  • Tawuran Pemuda Pecah di Pondok Gede Bekasi Jelang Sahur, Polisi: Tak Ada yang Diamankan – Halaman all

    Tawuran Pemuda Pecah di Pondok Gede Bekasi Jelang Sahur, Polisi: Tak Ada yang Diamankan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua kelompok pemuda terlibat aksi tawuran di wilayah Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/3/2025) jelang sahur. 

    Kejadian tersebut viral di media sosial di mana terlihat kelompok pemuda menenteng senjata tajam ukuran besar.

    Akibat aksi tawuran di tengah jalan, sejumlah pengguna jalan menghentikan laju kendaraannya karena terhalang.

    Kapolsek Pondok Gede Kompol Bambang Sugiharto membenarkan adanya peristiwa itu. 

    Bambang menuturkan tidak ada yang diamankan usai terjadi tawuran tersebut.

    “Nggak ada yang diamankan dan nggak ada korban, kejadiannya cepat dan polisi datang langsung bubar,” ucapnya kepada wartawan, Jumat (14/3/2025).

    Aksi tawuran itu langsung dibubarkan oleh polisi dan warga setempat.

    “Kejadiannya betul dan dibubarkan oleh polisi bersama warga,” kata dia melalui pesan singkat.

    Selain itu, pihak kepolisian memastikan tidak ada korban dalam bentrokan yang terjadi.

    Kapolsek berharap peristiwa serupa tak terjadi lagi di kemudian hari.

    Imbau Masyarakat Waspada Tindak Kriminal

    Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap tindak kriminal menjelang dan selama bulan suci Ramadan.

    Menurutnya, aktivitas masyarakat cenderung meningkat, baik di siang maupun malam hari.

    Situasi ini sering dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan tindakan kriminal. 

    “Kami mengimbau seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan bekerja sama dalam menjaga keamanan lingkungan,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan.

    Pihak kepolisian pun akan meningkatkan pengamanan agar segala potensi tindak kriminal dapat ditekan.

    Beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan di antaranya memastikan pintu, jendela, dan pagar rumah terkunci dengan baik saat ditinggalkan, terutama saat melaksanakan ibadah tarawih atau sahur di luar rumah.

    Hindari menyimpan barang berharga di tempat yang mudah terlihat atau dijangkau.

    “Nyalakan lampu di area luar rumah saat malam hari untuk menghindari potensi kejahatan,” ucap Ade.

    Kemudian parkirkan kendaraan di tempat yang aman dan gunakan kunci ganda untuk mencegah pencurian.

    Ade menegaskan agar masyarakat menghindari meninggalkan barang berharga di dalam kendaraan, baik di siang maupun malam hari.

    Selain itu waspada terhadap tindak kejahatan jalanan di malam hari atau saat perjalanan sahur, untuk menghindari risiko kejahatan seperti jambret, begal, dan hipnotis.

    Kepada orang tua agar melarang anak-anak bermain petasan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain serta memicu gangguan keamanan.

  • Niat Melerai Perang Sarung, Pria di Cengkareng Jakbar Malah Tewas Dikeroyok

    Niat Melerai Perang Sarung, Pria di Cengkareng Jakbar Malah Tewas Dikeroyok

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Perang sarung di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, memakan korban jiwa.

    Seorang pria berinisial FK tewas setelah dikeroyok para pelaku tawuran pada Kamis (13/3/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan, korban mulanya keluar dari rumah untuk mencari sang adik yang diduga terlibat tawuran.

    “Setelah sampai di TKP, ternyata benar ada warga yang sedang tawuran dengan menggunakan sarung sekitar 20 orang,” kata Ade Ary, Jumat (14/3/2025).

    FK kemudian mencoba melerai aksi perang sarung tersebut. Namun, saat itu korban justru dikeroyok para pelaku tawuran.

    “Selanjutnya korban pulang ke rumah untuk makan. Sebelum makan, korban mengeluh sakit di bagian belakang kepala kepada orangtua dan selesai makan korban kejang-kejang,” ujar Ade Ary.

    Korban lalu dibawa ke RS Hermina. Namun, sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia.  

    “Korban menderita luka di kepala, pelipis, dan perut,” ungkap Ade Ary.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Cegah Tawuran di Depan Mall Bassura Jaktim, Pemkot Pasang Pagar Pembatas 330 Meter

    Cegah Tawuran di Depan Mall Bassura Jaktim, Pemkot Pasang Pagar Pembatas 330 Meter

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA – Usulan warga mencegah tawuran dengan cara memasang pagar pembatas di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Jatinegara, Jakarta Timur akhirnya terealisasi.

    Median jalan di depan Mall Bassura yang sebelumnya kerap digunakan sebagai akses untuk saling serang kini sudah dipasangi pagar sepanjang 330 meter dan tinggi sekitar 220 sentimeter.

    Plt Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainah berharap dengan ditinggikannya pagar pembatas Jalan Jenderal Basuki Rachmat dapat mencegah aksi tawuran remaja yang selama ini terjadi.

    “Atas usulan masyarakat, pengurus RW dan pihak terkait maka pagar pembatas ini ditinggikan. Karena kalau rendah, memudahkan akses mereka melakukan tawuran,” kata Iin, Jumat (14/3/2025).

    Usul agar warga meninggikan pagar pembatas Jalan Jenderal Basuki Rachmat sebelumnya sudah disampaikan sejak Januari 2024 lalu, baik secara lisan hingga aduan melalui Jaki.

    Kondisi pagar yang sudah berlubang dan rendah membuat para pelaku tawuran leluasa beraksi, bahkan pada Kamis (2/1/2025) seorang remaja berinisial RF (14) tewas dalam tawuran.

    Sehingga meski tidak sepenuhnya dapat mencegah tawuran, tapi keberadaan pagar pembatas di Jalan Jenderal Basuki Rachmat ini diharapkan dapat meredam kasus tawuran.

    “Pagar pembatas ini menjadi aset untuk dijaga bersama. Fungsinya kita manfaatkan seoptimal mungkin dan berharap ini hanya simbol perdamaian dan kerukunan warga,” ujar Iin.

    Pemkot Jakarta Timur menyatakan pembangunan pagar pembatas di Jalan Jenderal Basuki Rachmat merupakan hasil Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah pihak.

    Selain pagar nantinya juga akan dipasang CCTV di sekitar lokasi kejadian, sehingga ketika terpantau adanya indikasi tawuran aparat penegak hukum terkait dapat segera mengambil tindakan.

    Upaya lain dilakukan untuk mencegah tawuran di depan Mall Bassura yakni dengan membuka lapangan pekerjaan, khususnya bagi warga RW 01 dan RW 02 Cipinang Besar Utara.

    “Ke depan akan terus dilakukan evaluasi bersama untuk melakukan pembinaan. Baik melalui pelatihan kerja, kegiatan positif lain seperti di bidang olahraga, seni budaya, keagamaan dan lain,” tutur Iin.

    Pemasangan pagar pembatas Jalan Jenderal Basuki Rachmat untuk mencegah kasus tawuran ini disambut baik pengurus RW 01 dan RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Utara.

    Ketua RW 01, Wahidin Nur mengatakan dengan keberadaan pagar pembatas diharapkan tidak ada lagi kasus tawuran warga dan tali persaudaraan antar RW dapat lebih terjaga.

    “Semoga apa yang telah dilaksanakan pemerintah kota Jakarta Timur menjadi motivasi bagi kami warga RW 01 dan 02 dalam rangka meningkatkan persaudaraan yang lebih baik lagi,” kata Wahidin.

    Terlebih Polres Metro Jakarta Timur sebelumnya sudah pernah melakukan mediasi antar warga RW 01 dan RW 02 untuk penanganan kasus tawuran remaja di depan Mall Bassura.

    Ketua RW 02 Cipinang Besar Utara, Iwan Setiawan menuturkan pihaknya mengapresiasi pemasangan pagar pembatas untuk menutup akses utama pelaku tawuran.

    “Kami sangat mendukung dengan adanya pemagaran ini. Semoga ke depannya ini menjadi titik akhir dari kasus tawuran antar warga di Kelurahan Cipinang Besar Utara,” ujar Iwan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Usai Cari Adik di Kerumunan Perang Sarung, Pria Ini Tiba-Tiba Kejang Lalu Meninggal – Page 3

    Usai Cari Adik di Kerumunan Perang Sarung, Pria Ini Tiba-Tiba Kejang Lalu Meninggal – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Niat pria satu ini yang ingin meredam keributan, justru berakhir tragis. Pria berinisial FK ditemukan tewas secara misterius setelah mencoba melerai perang sarung antarwarga. Dia sempat pulang ke rumah dalam kondisi masih berdiri tegak, lalu mengeluh sakit, tiba-tiba kejang, dan akhirnya meregang nyawa.

    Peristiwa itu bermula ketika FK ke lokasi tawuran perang sarung antar-warga yang terjadi di depan Gedung Pemadam Kebakaran Semanan, RW 14, Duri Kosambi, Jakarta Barat pada Kamis 13 Maret 2025 dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Dia mencari adiknya karena khawatir ikut dalam tawuran.

    “Setelah sampai di TKP ternyata benar ada warga yang sedang tawuran dengan menggunakan sarung sekitar 20 Orang, selanjutnya korban melerai warga yang sedang tawuran tersebut,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (14/3/2025).

    FK yang melerai, berusaha meredam aksi warga agar tak semakin brutal. Setelah situasi mulai kondusif, FK pulang ke rumah. Tapi, bukannya bisa bernapas lega, ia malah mengeluh sakit di bagian belakang kepala kepada orang tuanya, M.

    Belum sempat ke dokter, FK memilih makan terlebih dahulu. Tapi sebelum suapan terakhir habis, tubuhnya mendadak kejang-kejang di samping ibunya. “Oleh saksi dipegang tangannya ternyata sudah dingin,” ujar dia.

     

  • Polisi Bubarkan 500 Pemuda yang Mau Balap Lari di Jl Muchtar Raya Depok

    Polisi Bubarkan 500 Pemuda yang Mau Balap Lari di Jl Muchtar Raya Depok

    Depok

    Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan Jalan Muchtar Raya, Depok, menjadi arena balap lari. Sebanyak 500 pemuda yang tengah kumpul untuk balap lari itu pun dibubarkan polisi.

    Wakasat Samapta Polres Metro Depok AKP Winam Agus mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (13/3) pukul 01.15 WIB. Awalnya, polisi menerima laporan warga terkait aksi balap lari di Jalan Muchtar Raya dekat RM Tirta Sari Sawangan, kemudian mereka berhasil membubarkan 500 pemuda itu.

    “Sekitar 500 orang dibubarkan oleh Polsek Bojongsari bersama Tim Perintis Polres Metro Depok tadi malam sekitar jam 01.15 WIB,” kata AKP Winam Agus saat dihubungi detikcom, Jumat (14/3/2025).

    Winam mengatakan para pemuda itu berdalih kegiatan balap lari lebih baik daripada tawuran. Pemuda yang berkumpul itu juga diduga sering tawuran.

    “Ya alasannya (mereka kenapa balap lari) daripada tawuran. Karena ada sebagian anak-anak tersebut diduga ada yang sering melakukan tawuran,” jelasnya.

    Winam mengatakan pihaknya tidak menemukan adanya indikasi taruhan dalam aksi balap lari tersebut. Namun sebelum dibubarkan, para pemuda itu enggan dibubarkan dan negoisasi pun alot. Mereka terus berdalih dengan pihak kepolisian bahwa kegiatan tersebut tidak mengganggu warga melainkan olahraga.

    “Namun mereka tadinya tetap bersikukuh dengan alasan tidak mengganggu orang lain ‘Ini kan olahraga, daripada tawuran’ sudah kadung mengundang dari kelompok-kelompok pemuda yang lain. Cukup lama negosiasinya,” tambahnya.

    Pihak kepolisian pun menjelaskan apabila para pemuda itu ingin membuat acara yang mengundang banyak orang untuk dikomunikasikan ke Polsek, agar difasilitasi dan dibuatkan izin ke Polres.

    Winam menjelaskan pemuda itu masih enggan untuk dibubarkan. Akhirnya Kanit Patroli Polsek Bojongsari pun meminta bantuan Polres untuk mengerahkan Patroli Perintis Presisi membantu secara persuasif hingga balap lari itu pun bubar.

    “Tadinya tetap tidak mau (bubar). Akhirnya Kanit Patroli Polsek Bojongsari minta bantuan ke Polres untuk menghadiri Patroli Perintis Presisi. Secara persuasif akhirnya mereka mengerti lalu membubarkan diri,” tutupnya.

    (zap/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polisi Gerebek Markas Geng Tawuran di Tanjung Priok, Temukan Puluhan Senjata Tajam dan Narkoba – Halaman all

    Polisi Gerebek Markas Geng Tawuran di Tanjung Priok, Temukan Puluhan Senjata Tajam dan Narkoba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polres Metro Jakarta Utara mengungkap kasus kepemilikan senjata tajam dan narkotika yang melibatkan kelompok geng tawuran di wilayah Tanjung Priok. 

    Pengungkapan ini bermula dari video viral yang memperlihatkan sekelompok orang membawa senjata tajam dan melakukan perusakan fasilitas umum.

    Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Ahmad Fuady menjelaskan bahwa setelah melakukan penyelidikan mendalam, polisi berhasil menemukan markas atau basecamp yang menjadi tempat berkumpulnya para pelaku. 

    Lokasi ini diduga menjadi tempat penyimpanan senjata tajam dan perlengkapan lainnya yang digunakan untuk tawuran. 

    Dalam operasi tersebut, polisi menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam aksi tawuran di video viral. 

    Mereka adalah NF, seorang residivis kasus kepemilikan senjata tajam dan narkoba serta YM anggota geng yang diduga aktif dalam aksi tawuran.

    “Para pelaku ini memang sengaja menyimpan senjata tajam dalam jumlah besar dan siap digunakan sewaktu-waktu untuk tawuran,” kata Fuady dalam keterangan Rabu (12/3/2025).

    Tiga kelompok yang teridentifikasi dalam kasus ini adalah Geng One Piece, Geng Texas, dan Geng Samudra, yang semuanya berasal dari Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok. 

    “Modus operandi mereka sudah terencana,” tambah Kapolres.

    Dalam penggerebekan di lokasi, polisi berhasil mengamankan 68 senjata tajam berbagai jenis, di antaranya celurit, parang, dan pedang. 

    Selain itu, ditemukan juga dua unit airsoft gun beserta pelurunya.

    Tak hanya senjata, polisi juga menemukan narkotika jenis ganja, termasuk 3 bungkus ganja kering, 17 plastik klip berisi ganja, serta beberapa plastik klip kosong yang diduga digunakan untuk mengemas barang haram tersebut. 

    Semua barang bukti ini disimpan dalam koper besar di lokasi persembunyian.

    Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam, dengan ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara. 

    Polisi juga masih mendalami jaringan mereka untuk mengantisipasi aksi tawuran serupa di masa mendatang.

    Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam kelompok geng yang sering melakukan aksi kekerasan.

  • Viral Gerombolan Pemuda Pelaku Tawuran Rusuh di Kampung Bahari, 2 Pelaku Ditangkap-68 Celurit Disita

    Viral Gerombolan Pemuda Pelaku Tawuran Rusuh di Kampung Bahari, 2 Pelaku Ditangkap-68 Celurit Disita

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Polisi menangkap dua dari puluhan pemuda yang aksinya viral usai berbuat rusuh sambil menenteng celurit di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Dua pelaku tersebut ialah NF dan YM, yang ditangkap di tempat kumpulnya beserta barang bukti narkoba dan senjata tajam.

    Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady mengatakan, penangkapan kedua pelaku menindaklanjuti video viral yang beredar di media sosial terkait aksi mereka yang meresahkan warga.

    Dari video itu, polisi melakukan penelusuran hingga mendapati tempat persembunyian yang dijadikan basecamp para pelaku di wilayah Kampung Bahari.

    “Dari hasil penyelidikan, maka Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara telah menemukan suatu lokasi yang diduga menjadi basecamp atau tempat berkumpulnya para pelaku yang biasa melakukan tawuran dan menyimpan senjata tajamnya,” kata Fuady di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (11/3/2025).

    Dipimpin Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Benny Cahyadi, polisi segera menggerebek basecamp para pelaku dan menangkap kedua orang itu.

    NF diketahui merupakan pemimpin dari kelompok Bonpis, yang juga merupakan residivis kasus narkoba.

    “Dilakukan penggeledahan dan para penyidik menemukan beberapa alat bukti, yaitu barang bukti yang didapatkan dari lokasi, terdiri dari 68 senjata tajam berbagai jenis, kemudian didapati 6 ball ganja kering, 3 bungkus ganja kering, 17 plastik klip ganja kering, 2 unit airsoft gun dan peluru, dan lain-lain. Semua berada dalam paket koper besar,” jelas Fuady.

    Kedua pelaku kini sudah diproses dan ditahan di Mapolres Metro Jakarta Utara dengan jeratan pasal terkait kepemilikan senjata tajam sebagaimana diatur dalam Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

    Polisi juga masih mengejar para pelaku lainnya yang terlibat dalam aksi kejahatan dengan senjata tajam yang membuat resah masyarakat.

    Diketahui, gerombolan pemuda ini berasal dari tiga kelompok, yakni Bonpis, Texas, dan Samudra.

    “Masih ada beberapa pelaku yang masih kita buru, masih kita cari,” pungkas Kapolres.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tawuran di Bulan Ramadan, Belasan Remaja di Tambora Jadi Ikuti Pesantren Kilat di Kantor Polisi

    Tawuran di Bulan Ramadan, Belasan Remaja di Tambora Jadi Ikuti Pesantren Kilat di Kantor Polisi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA – Belasan remaja asal Tambora, Jakarta terlibat aksi tawuran di Jalan Duri Utara, pada Minggu (9/3/2025). 

    Alhasil sebanyak 12 remaja yang ditangkap dan digelandang ke Polsek Tambora.

    Namun, alih-alih memberikan hukuman berat, Kapolsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Muhammad Kukuh Islami memilih pendekatan yang lebih humanis. 

    Hukuman bagi para remaja itu dimana mereka harus mengikuti pesantren kilat selama sepekan di Polsek Tambora.

    Selama tujuh hari, para remaja ini akan mendapatkan bimbingan dari Bhabinkamtibmas serta dari kamtibmas Polsek Tambora. 

    “Program ini bertujuan untuk membentuk karakter yang lebih baik dan menjauhkan mereka dari pergaulan yang bisa menjerumuskan ke dalam tindakan kriminal,” kata Kukuh, Selasa (11/3/2025).

    Kukuh memastikan telah berkoordinasi dengan para orang tua dari remaja itu selama anaknya menjadi santri kilat di Polsek Tambora.

    “Kami telah mendata para remaja yang diamankan dan juga memanggil orang tua mereka. 

    Selain itu, kami juga melibatkan RT dan RW setempat untuk menandatangani surat pernyataan agar mereka mengikuti pembinaan melalui program pesantren kilat,” ujar Kukuh.

    Sementara itu, Kasatpel Dinas Pendidikan Kecamatan Tambora, Zainal berharap pendekatan pembinaan melalui pesantren kilat dapat memberikan efek jera sekaligus membimbing para remaja ke arah yang lebih positif.

    “Pembinaan seperti ini jauh lebih efektif dibanding sekadar hukuman. Semoga setelah mengikuti pesantren kilat ini, mereka lebih memahami nilai-nilai moral dan keagamaan sehingga tidak terjerumus lagi ke dalam aksi tawuran,” kata Zainal.

    Ia pun meyakini banyak pihak berharap program seperti ini diterapkan secara lebih luas sebagai solusi pencegahan tawuran di kalangan remaja.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Polisi tangkap dua pria yang menyimpan puluhan sajam di Tanjung Priok

    Polisi tangkap dua pria yang menyimpan puluhan sajam di Tanjung Priok

    Kedua pelaku ini merupakan anggota geng Bonvis Tanjung Priok

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Utara menangkap dua pria berinisial NF dan YM yang diduga menyimpan puluhan senjata tajam untuk tawuran, dua pucuk pistol airsoftgun beserta peluru di basecamp (markas) para pelaku tawuran di Kampung Muara Baru Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Kedua pelaku ini merupakan anggota geng Bonvis Tanjung Priok dan saat menggeledah basecamp kelompok ini dan menyita sejumlah barang bukti,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan dari NF polisi menyita dua unit senjata tajam dan narkoba jenis ganja dan dari YM satu senjata tajam

    Kedua pelaku ini dijerat dengan pasal 2 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak.

    Petugas mengamankan barang bukti berupa 68 senjata tajam beragam ukuran, dua pucuk senjata air softgun beserta peluru, enam bal ganja kering, 17 klip ganja kering, satu unit komputer jinjing, satu unit timbangan dan satu unit telepon seluler.

    Sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Benny Cahyadi menjelaskan pengungkapan kasus ini berawal dari video di media sosial yang memperlihatkan aksi sekelompok orang sedang membawa senjata tajam jenis clurit dan pedang, serta melakukan perusakan fasilitas umum di daerah Kampung Muara Bahari.

    Selanjutnya personel Satuan Reskrim Jakarta Utara gabungan dengan Polsek Tanjung Priok melakukan investigasi berdasarkan hasil informasi dari masyarakat terkait adanya sebuah tempat yang diduga menjadi basecamp pelaku tawuran.

    Para pelaku ini tergabung dalam kelompok bernama Bonvis, Texas, dan Samudra yang memiliki basecamp di Kampung Muara Bahari Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Kemudian tim gabungan melakukan penggeledahan terhadap tempat tersebut dengan menangkap kedua pelaku beserta sejumlah barang bukti.

    “Pelaku dan barang bukti dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara guna penyidikan lebih lanjut,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polres Metro Tangerang Kota dirikan 23 pos pantau cegah tawuran

    Polres Metro Tangerang Kota dirikan 23 pos pantau cegah tawuran

    Sumber foto: Mus Mulyadi/elshinta.com.

    Polres Metro Tangerang Kota dirikan 23 pos pantau cegah tawuran
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 10 Maret 2025 – 22:56 WIB

    Elshinta.com – Selama Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi, Polres Metro Tangerang Kota, Polda Metro Jaya melakukan antisipasi gangguan Kamtibmas, seperti tawuran, perang sarung dan penggunaan petasan maupun mencegah Saur On The Road (SOTR) dengan mendirikan 23 pos pantau tersebar di seluruh wilayah hukum Polsek jajaran.

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho juga menyebut, Pos Pantau Ramadhan 1446 H, juga untuk mengantisipasi tindak kejahatan atau kriminalitas yang terjadi seperti curanmor, pencurian rumah kosong (rumsong) dan aksi begal.

    “Total keseluruhan pos pantau yang didirikan di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota itu sebanyak 23 pos pantau,” jelas Kapolres dalam keterangannya, Mingg (9/3).

    Zain mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan stakeholder terkait yakni TNI, Pemkot Tangerang (Satpol PP dan Dishub),  jajaran samping seperti Senkom dan Pokdarkamtibmas termasuk melibatkan perwakilan RT dan RW yang sangat mendukung pelaksanaan pos pantau di wilayah.

    “Adapun pos pantau yang didirikan di titik-titik rawan aksi kejahatan. Keberadaannya efektif mencegah gangguan Kamtibmas, khususnya Tawuran, Curanmor maupun kriminalitas lainnya yang berpotensi timbul dengan meningkatnya aktivitas masyarakat selama di Bulan Ramadhan,” ujar Zain seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Mus Mulyadi, Senin (10/3). 

    Lebih dalam Kapolres merinci, 23 pos pantau dengan penempatan 5 Personel gabungan di setiap pos pantaunya, meliputi: 1 titik di Tangerang, 2 titik di Batuceper, 3 titik di Ciledug, 3 titik di Jatiuwung, 1 titik di Cipondoh, 1 titik di Benda, 3 titik di Polsek Neglasari, 2 titik di Karawaci, 2 Titik di Pinang, 2 titik di Sepatan, 1 Titik di Pakuhaji dan 2 titik di Teluknaga.

    Sumber : Radio Elshinta