Kasus: Tawuran

  • Jaktim siap gandeng pelaku tawuran untuk kembangkan “urban farming”

    Jaktim siap gandeng pelaku tawuran untuk kembangkan “urban farming”

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur siap menggandeng pelaku tawuran untuk mengembangkan pertanian perkotaan (urban farming) dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan menjaga lingkungan.

    “Termasuk juga teman-teman yang kemarin pernah melakukan tawuran, saya akan ajak mereka melakukan giat ‘urban farming’. Agar mereka melihat bagaimana bertani ternyata asik dan juga bisa benefit,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah di Jakarta, Kamis.

    Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur juga akan menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk pengelolaan “urban farming” dan memberikan penyuluhan terkait jenis tanaman serta cara meningkatkan produksi.

    “Saya akan berpatokan dan melakukan tolak ukur (benchmark) ke IPB, saya akan ajak komunitas-komunitas penggiat ‘urban farming’,” ujar Iin.

    Pemkot Jakarta Timur juga akan membuat wisata agro yang digunakan untuk belajar “urban farming”.

    Wisata agro merupakan wisata yang memanfaatkan kawasan pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan sebagai daya tarik wisata.

    “Nanti kita bikin wisata agro yang sifatnya paketnya adalah belajar tentang ‘urban farming’. Karena kita semua kecamatan punya titik itu. Memang yang terbanyak ada di Cipayung, di sana untuk daerah luasannya. Tetapi semua kecamatan punya titik ‘urban farming’,” katanya.

    Sebelumnya, Pemkot Jakarta Timur (Jaktim) melakukan panen serentak sebanyak 2,9 ton cabai hingga ikan di 100 titik yang ada di sepuluh kecamatan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Panen serentak hari ini di Jakarta Timur ada 100 titik dengan total 2,9 ton baik itu berupa cabai, sayur-sayuran dan ada juga tadi ikan,” katanya dalam acara panen serentak di Lahan Pertanian Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (19/3).

    Komoditas yang dipanen meliputi 2,3 ton dari komoditas pertanian seperti cabai, kangkung, terong, pakcoy, tomat, brokoli dan lainnya. Sedangkan komoditas perikanan sebanyak 599 kilogram (kg) seperti ikan nila, mujair, patin dan lele.

    Lahan “urban farming” yang menjadi lokasi panen beragam, mulai dari lingkungan permukiman, Kelompok Tani (Poktan), Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), atap atau “rooftop” perkantoran pemerintah dan swasta hingga kolong Tol Becakayu.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Libur Sekolah Lebaran Dimajukan, Wakil Bupati Sleman Imbau Orangtua Awasi Aktivitas Anak
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        20 Maret 2025

    Libur Sekolah Lebaran Dimajukan, Wakil Bupati Sleman Imbau Orangtua Awasi Aktivitas Anak Yogyakarta 20 Maret 2025

    Libur Sekolah Lebaran Dimajukan, Wakil Bupati Sleman Imbau Orangtua Awasi Aktivitas Anak
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah menetapkan libur sekolah Lebaran 2025 mulai 21 Maret 2025 hingga 8 April 2025.
    Libur sekolah ini dimajukan dari sebelumnya dimulai 24 Maret 2025.
    Terkait dengan semakin panjangnya libur sekolah ini, Wakil Bupati
    Sleman
    , Danang Maharsa mengingatkan para orangtua agar lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya.
    “Dari pemerintah sudah menetapkan untuk liburnya diperpanjang,” ujar Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa dalam jumpa pers di Pemkab Sleman, Rabu (19/03/2025).
    Danang menyampaikan selama lebaran ini kenakalan remaja cenderung naik. Sedikit banyak, penyebabnya dipicu karena para pelajar ini libur sekolah.
    “Lebaran ini aktivitasnya agak naik, yaitu terkait dengan kenakalan anak-anak kita ini, karena sedikit banyak sebabnya dipicu karena anak-anak ini libur sekolah, jam bermain dan waktu bermainya kan lama,” tuturnya.
    Dikatakan Danang Maharsa perlu pengawasan dari semua pihak untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja. Terutama, pengawasan dari para orangtua terhadap anaknya selama
    libur lebaran
    yang cukup panjang ini.
    “Ini perlu pengawasan dari semua pihak, yang paling utama orangtua untuk selama libur ini memperhatikan kegiatan anak-anak,” ucapnya.
    Danang Maharsa juga meminta orangtua untuk menyempatkan menghubungi anak-anaknya. Setidaknya untuk memastikan keberadaan anaknya serta aktivitas yang dilakukan di luar rumah.
    “Anak-anak itu keluar rumah tidak hanya malam, habis saur pada keluyuran ya ada yang mercon, ada yang tawuran. Jadi pengawasan tidak hanya malam hari, tapi sampai pagi,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Buka Puasa Bareng, Polres Bekasi Kota Beri Santunan ke Anak Yatim

    Buka Puasa Bareng, Polres Bekasi Kota Beri Santunan ke Anak Yatim

    Bekasi

    Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota menggelar buka puasa bersama anak yatim. Polisi juga memberikan santunan untuk belasan anak yatim yang hadir dalam kegiatan tersebut.

    “Kita melaksanakan kegiatan buka puasa bersama dan memberikan santunan kepada 15 orang anak asuh dari Yayasan Sahabat Yatim Indonesia,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam keterangannya, Rabu (19/3/2025).

    Binsar mengatakan kegiatan dihadiri oleh jajaran Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota. Kegiatan dilakukan sebagai getuk kepedulian Polri terhadap para penerima.

    “Kegiatan tersebut dalam rangka bakti sosial, tali kasih dan bentuk kepedulian polisi khususnya Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota kepada anak-anak yatim piatu dan mempererat tali persaudaraan antar anggota Satreskrim,” ujarnya.

    Dalam kegiatan tersebut, pihak kepolisian juga mengingatkan kepada anak-anak yang hadir untuk menjauhi hal-hal yang dilarang, termasuk tawuran jingga bermain petasan.

    “Kita mengajak anak-anak yang hadir untuk guyub dan menjauhi hal-hal yang dilarang. Kita juga menyampaikan agar anak-anak giat belajar untuk menggapai cita-citanya,” tuturnya.

    (wnv/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Satpol PP DKI imbau masyarakat tak bermain petasan di bulan Ramadhan

    Satpol PP DKI imbau masyarakat tak bermain petasan di bulan Ramadhan

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengimbau kepada masyarakat agar tidak bermain petasan di bulan Ramadhan karena berbahaya.

    “Pada kesempatan ini kami dari Satpol PP kembali mengimbau agar masyarakat tidak bermain petasan karena selain membahayakan diri sendiri juga dapat membahayakan orang lain,” kata Satriadi saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Tak hanya itu, bermain petasan juga dapat menimbulkan potensi terjadinya kebakaran dan bisa menghadirkan potensi gesekan tawuran antarkelompok.

    Larangan untuk bermain petasan, kata Satriadi, sudah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) 8 / 2007 tentang ketertiban Umum. Hal ini juga termasuk kategori tertib lingkungan.

    Dalam Pasal 19 disebutkan, setiap orang atau badan dilarang membuat, menjual dan menyimpan petasan dan sejenisnya. Lalu dilarang membunyikan petasan dan sejenisnya, kecuali atas izin gubernur atau pejabat yang ditunjuk.

    “Sosialisasi terkait petasan secara umum sudah dilakukan oleh jajaran Satpol PP wilayah secara non formal melalui berbagai kesempatan dan kegiatan kemasyarakatan,” kata Satriadi.

    Dia menambahkan, dari berbagai jenis petasan yang beredar di masyarakat seperti petasan banting maupun jenis kembang api luncur pada dasarnya berbahan dasar peledak yang berbahaya dan mudah terbakar.

    “Bermain petasan lebih banyak ancaman yang merugikan daripada mendatangkan manfaat,” kata Satriadi.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Resahkan Masyarakat, Tiga Remaja yang Konvoi sambil Mabuk di Kawasan Pasar Senen Diringkus Polisi – Halaman all

    Resahkan Masyarakat, Tiga Remaja yang Konvoi sambil Mabuk di Kawasan Pasar Senen Diringkus Polisi – Halaman all

    Petugas kepolisian dari Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan tiga remaja yang konvoi dalam keadaan mabuk

    Tayang: Senin, 17 Maret 2025 02:16 WIB

    Dok: Polres Metro Jakarta Pusat

    KONVOI SAMBIL MABUK – Tiga remaja diamankan Petugas kepolisian dari Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Pusat, Minggu (16/3/2025). Ketiganya diamankan berikut 5 bendera kelompok dan satu botol minuman keras. (Dok: Polres Metro Jakarta Pusat) 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tiga remaja yang terlibat konvoi dalam keadaan mabuk di kawasan Pasar Senen berhasil diringkus Polisi, Minggu (16/3/2025).

    Petugas kepolisian dari Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan tiga remaja yang konvoi sambil membawa bendera kelompok atau basis.

    Ketiga remaja yang diamankan adalah MI (27), ST (17), dan A (16). Mereka ditangkap saat petugas melakukan patroli kewilayahan sekira pukul 17.00 WIB.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menegaskan jika pihaknya tidak akan memberi ruang bagi aksi-aksi yang berpotensi mengganggu ketertiban umum dan meresahkan masyarakat.

    “Kami langsung tindak tegas kelompok remaja ini sebelum situasi berkembang. Kepolisian akan terus meningkatkan patroli untuk mencegah gangguan keamanan di wilayah Jakarta Pusat,” ujar Kombes Susatyo, dalam keterangannya, Minggu (16/3/2025) malam.

    Susatyo menyebut jika tindakan cepat yang dilakukan pihaknya adalah upaya menghindari potensi tawuran atau kerusuhan.

    Sementara itu, Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol William Alexander, menjelaskan bahwa saat diamankan, para remaja ini membawa lima bendera kelompok serta satu botol minuman keras.

    Setelah diamankan, ketiga remaja beserta barang bukti langsung dibawa ke Mako Polsek Senen untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

    Polisi juga akan memanggil orang tua mereka guna memberikan pembinaan agar kejadian serupa tidak terulang.

    “Kami menduga mereka sedang berkumpul untuk aksi yang berpotensi mengarah ke gangguan keamanan. Barang bukti yang kami temukan semakin menguatkan indikasi tersebut,” kata Kompol William.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Bocah Bersenjata Tajam Ditangkap Polisi, Bawa Celurit Hendak Ikut Tawuran di Salatiga

    Bocah Bersenjata Tajam Ditangkap Polisi, Bawa Celurit Hendak Ikut Tawuran di Salatiga

    TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Satreskrim Polres Salatiga menangkap seorang pelajar dan mendapati senjata tajam di sekitar Salib Putih, Jalan Raya Salatiga-Kopeng, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga pada Sabtu (15/3/2025) dini hari.

    Pelajar berinisial ADA, warga Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang tersebut diduga termasuk dalam rombongan yang hendak tawuran bersama puluhan orang lain.

    Plh Kasi Humas Polres Salatiga, Ipda Sutopo mengatakan, runtutan kejadian diawali dengan enam orang sedang berkumpul dan mengonsumsi minuman keras berjenis arak di Kintelan, Desa Candi, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang pada Jumat (14/3/2025) malam.

    Empat orang di antaranya kemudian memutuskan berpindah tempat menuju kawasan Salib Putih dan berkumpul dengan gerombolan lainnya yang berjumlah sekira 20 orang.

    “Mereka pindah karena dimintai tolong rekannya untuk perang sarung melawan anak Promasan,” kata Ipda Sutopo, Minggu (16/3/2025).

    Setelah itu, lanjut dia, sebagian gerombolan itu berpindah ke daerah Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga karena mendapat informasi adanya tiga orang yang membawa senjata tajam.

    Sementara empat orang masih menunggu di sekitar Salib Putih.

    “Mengetahui ada mobil patroli polisi, keempat orang itu lari menghindar, namun dicegat warga.

    Tiga orang berinisial A, D, dan P langsung kami tangkap dan bawa ke Mapolres Salatiga untuk penanganan lebih lanjut,” imbuh Ipda Sutopo.

    Polisi juga menemukan satu senjata tajam berupa celurit yang diduga hendak digunakan pelaku untuk tawuran.

    Satu orang yang diduga membawa senjata tersebut kemudian ditangkap polisi.

    “Sedangkan dua lainnya sebatas menjadi saksi,” pungkas dia. (*)

  • Kapolres Lamongan Pimpin Patroli Sahur, Pastikan Keamanan Warga di Bulan Ramadhan

    Kapolres Lamongan Pimpin Patroli Sahur, Pastikan Keamanan Warga di Bulan Ramadhan

    Lamongan (beritajatim.com) – Dalam rangka menciptakan rasa aman bagi masyarakat selama bulan Ramadan, Polres Lamongan menggelar Patroli Sahur pada Minggu (16/3/2025).

    Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 02.00 hingga 03.00 WIB dengan menyisir sejumlah titik rawan di wilayah Lamongan. Personel kepolisian menggunakan kendaraan patroli untuk berkeliling dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga ketertiban dan keamanan.

    Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputra, menegaskan bahwa patroli ini merupakan langkah antisipasi untuk mencegah gangguan keamanan, seperti aksi tawuran, balap liar, dan tindak kriminal lainnya yang kerap terjadi saat waktu sahur.

    “Kami hadir langsung di tengah masyarakat melalui Patroli Sahur ini untuk memastikan situasi tetap kondusif, sekaligus memberikan rasa aman bagi warga yang menjalankan ibadah puasa,” ujar Bobby.

    Selain patroli, petugas juga menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan warga, menyampaikan pesan-pesan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta mengajak para pemuda agar tidak melakukan aktivitas yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.

    Kapolres Lamongan memastikan bahwa Patroli Sahur ini akan terus dilakukan sepanjang bulan Ramadan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga keamanan lingkungan dan segera melaporkan jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.

    “Dengan adanya patroli sahur ini, diharapkan situasi keamanan di Lamongan tetap kondusif, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan tenang dan khusyuk,” kata Bobby. [fak/suf]

  • Perang Sarung di Singosari Malang, Polisi Amankan 18 Remaja

    Perang Sarung di Singosari Malang, Polisi Amankan 18 Remaja

    Malang (beritajatim.com) – Polres Malangmembubarkan aksi perang sarung yang terjadi di Dusun Randu 3, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Sabtu (15/3/2025) dini hari. Sebanyak 18 remaja diamankan bersama sejumlah barang bukti, di antaranya 9 sepeda motor dan 8 sarung.

    Kapolsek Singosari AKP Try Widyanto Fauzal, mengatakan, perang sarung tersebut dibubarkan sekitar pukul 00.30 hingga 04.00 WIB. Polisi bergerak usai menerima laporan masyarakat yang resah terhadap aksi para remaja tersebut.

    “Begitu mendapat laporan, kami segera turun ke lokasi untuk membubarkan aksi perang sarung yang bisa meresahkan warga dan membahayakan para pelaku sendiri,” ujar AKP Try Widyanto saat dikonfirmasi, Sabtu (15/3/2025).

    Dari hasil penindakan, polisi berhasil mengamankan 18 remaja yang mayoritas masih berstatus pelajar tingkat SMP dan SMA. Selain 8 sarung yang dipakai untuk aksi tersebut, polisi juga menyita 9 unit motor dan 7 unit ponsel yang diduga digunakan untuk berkoordinasi.

    Terpisah, Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menegaskan bahwa perang sarung yang kerap dilakukan saat Ramadan bukanlah tradisi positif, karena bisa berkembang menjadi aksi tawuran jika tidak segera ditindak.

    “Perang sarung ini bisa jadi awal dari tawuran besar. Bahkan, sarungnya sering diisi dengan benda keras yang bisa melukai lawan. Jadi ini bukan lagi sekadar permainan,” kata Bambang.

    Polisi juga mengingatkan bahwa aksi semacam itu bisa memicu konflik antarkelompok pemuda dan mengganggu ketertiban masyarakat.

    “Kami dari Polres Malang mengimbau orang tua agar mengawasi anak-anaknya, jangan sampai tradisi sahur keliling disalahgunakan untuk melakukan kekerasan,” tegasnya.

    Sebagai langkah lanjutan, polisi memanggil orang tua dan pihak sekolah untuk melakukan pembinaan terhadap para remaja tersebut.

    “Kami buatkan surat pernyataan agar mereka tidak mengulangi perbuatan itu, dan kami minta peran aktif orang tua dan sekolah,” tuturnya.

    Selama proses penindakan, situasi di lokasi dilaporkan aman dan kondusif. Polisi juga terus meningkatkan patroli di titik-titik rawan, terutama selama bulan Ramadan, untuk mencegah kejadian serupa.

    “Kami pastikan wilayah Kabupaten Malang aman dan kondusif. Patroli akan kami tingkatkan, dan kami minta masyarakat segera lapor jika ada potensi gangguan kamtibmas,” pungkas Bambang. (yog/ian)

  • Pria di Jakbar Tewas Dikeroyok usai Lerai Perang Sarung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Maret 2025

    Pria di Jakbar Tewas Dikeroyok usai Lerai Perang Sarung Megapolitan 14 Maret 2025

    Pria di Jakbar Tewas Dikeroyok usai Lerai Perang Sarung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pria berinisial FK
    tewas dikeroyok
    pelaku
    tawuran

    perang sarung
    di Duri Kosambi, Cengkareng,
    Jakarta Barat
    pada Kamis (13/3/2025).
    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan, korban awalnya keluar dari rumah untuk mencari sang adik yang khawatir ikut tawuran.
    “Setelah sampai di TKP, ternyata benar ada warga yang sedang tawuran dengan menggunakan sarung sekitar 20 orang,” kata Ade Ary, Jumat (14/3/2025).
    Korban kemudian mencoba melerai perang sarung tersebut. Namun korban justru dikeroyok para pelaku tawuran.
    “Selanjutnya korban pulang ke rumah untuk makan. Sebelum makan, korban mengeluh sakit di bagian belakang kepala kepada orangtua dan selesai makan korban kejang-kejang,” ujar Ade Ary.
    Korban lalu dibawa ke RS Hermina dan dinyatakan meninggal dunia. Korban mengalami luka di bagian kepala, mata dan perut.
    “Setelah dilakukan pemeriksaan terdapat luka berdarah di bagian belakang kepala, pelipis mata kiri lecet dan perut lecet,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Jaktim tinggikan pagar pembatas jalan untuk cegah tawuran

    Pemkot Jaktim tinggikan pagar pembatas jalan untuk cegah tawuran

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur meninggikan pagar pembatas di Jalan Basuki Rahmat RW 01 dan RW 02, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, untuk mencegah aksi tawuran.

    “Pagar pembatas sepanjang 330 meter dengan tinggi dua meter (dari underpass DI Panjaitan sampai depan Mal Bassura) yang diharapkan mencegah terjadinya tawuran di lokasi tersebut,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah di Jakarta, Jumat.

    Iin menjelaskan, pembangunan pagar pembatas merupakan bagian dari proses yang dilakukan Pemkot Jaktim dalam penanganan tawuran yang melibatkan warga Kelurahan Cipinang Besar Utara.

    Sebelumnya, Pemkot Jakarta Timur sudah menggelar Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion/FGD) dengan pihak-pihak terkait seperti Polri, Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (RI) yang menghasilkan usulan pembangunan pagar pembatas tersebut.

    Pembangunan pembatas itu juga merupakan usulan dari masyarakat setempat. Dalam diskusi tersebut peserta mendukung dibangunnya pagar agar tidak terjadi lagi tawuran yang meresahkan masyarakat setempat.

    “Atas usulan masyarakat dari RW 01 dan RW 02 juga mewakili RW lainnya Kelurahan Cipinang Besar Utara ada usulan terkait peninggian pagar, yang semula pagar ini sangat rendah sehingga memudahkan akses mereka melakukan hal negatif seperti tawuran. Kami melihat bahwa ini menjadi penting untuk kami tindak lanjuti bersama,” jelas Iin.

    Selain itu, terbangunnya pagar juga merupakan hasil dari kerja sama dengan mitra kerja Pemerintah Kota Jakarta Timur seperti PAM Jaya, Kamar Dagang Indonesia (Kadin), dan pengelola Apartemen Mal Bassura.

    “Alhamdulillah ini terbukti bahwa peninggian pagar ini sudah bagus, sudah menjadi aman, simbolnya adalah menjadi keamanan dan kerukunan warga,” ucap Iin.

    Hasil kolaborasi antara lima elemen masyarakat yaitu pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media (pentahelix) untuk pencegahan tawuran juga telah dilakukan dengan upaya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) hingga mendirikan Posko Anti Tawuran.

    “Tadi juga bersepakat di sini semua RW hadir, Pak Lurah, Pak Camat semuanya hadir bersama jajaran unsur terkait, ini menunjukan bukti bahwa kita semua sepakat untuk terus meningkatkan kerukunan dan perdamaian,” ujar Iin.

    Sementara itu, Ketua RW 01 Kelurahan Cipinang Besar Utara Wahidin Nur berharap dibangunnya pagar tersebut dapat mencegah terjadinya tawuran yang beberapa kali terjadi di Jalan Basuki Rahmat dan melibatkan remaja RW 01 dan RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Utara.

    “Semoga apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menjadikan motivasi bagi kami warga RW 01 dan RW 02 dalam rangka membangun persaudaraan yang lebih baik lagi,” kata Wahidin.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025