Kasus: Tawuran

  • Seorang Kurir Paket Jadi Korban Tawuran di Cilandak Jakarta Selatan, Wajah Kena Siram Air Keras – Halaman all

    Seorang Kurir Paket Jadi Korban Tawuran di Cilandak Jakarta Selatan, Wajah Kena Siram Air Keras – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Malangnya Achmad Zaki, seorang kurir paket menjadi korban salah sasaran dalam insiden tawuran antar-kelompok di kawasan Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2024) sore. 

    Warga Cipete Selatan Jakarta Selatan itu terkena siram cairan kimia yang diduga air keras. 

    “Enggak tahu itu cairan apa. Awalnya ada tawuran, saya terkena lemparan cairan itu. Entah air keras atau apa,” ujar Zaki saat dikonfirmasi Sabtu (12/4/2025). 

    Peristiwa itu terjadi saat Zaki baru saja mengantar paket di sekitar belakang Apartemen Bumi Mas. 

    Dalam perjalanan kembali dia melihat banyak kendaraan baik mobil maupun motor berhenti.

    Dia mulanya hanya kemacetan biasa ternyat sedang terjadi tawuran.

    Tak diduga seseorang dari kerumunan tawuran melemparkan cairan ke arah Zaki. 

    Ia menduga pelaku mengira dirinya bagian dari kelompok yang terlibat dalam tawuran.

    “Salah satu dari mereka langsung nyerang, ngelempar cairan. Mungkin saya dikira ikut tawuran,” lanjutnya.

    Zaki langsung merasakan sensasi panas terbakar di wajahnya akibat siraman cairan. 

    Saat ini, Zaki tengah dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan medis akibat panas yang dirasakan di wajah.

    “Terkena muka saya, panas banget ini,” ujar Zaki.

    Kapolsek Cilandak Kompol Febriman menuturkan ada melakukan pengecekan terkait peristiwa tersebut.

    “Nanti aku cek dan konfirmasi apa ada laporannya kah di Polsek,” ucapnya.

     

     

  • Kurir Jadi Korban Salah Sasaran Tawuran di Cilandak, Wajah Tersiram Cairan Diduga Air Keras
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 April 2025

    Kurir Jadi Korban Salah Sasaran Tawuran di Cilandak, Wajah Tersiram Cairan Diduga Air Keras Megapolitan 11 April 2025

    Kurir Jadi Korban Salah Sasaran Tawuran di Cilandak, Wajah Tersiram Cairan Diduga Air Keras
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang
    kurir
    paket bernama Achmad Zaki, menjadi korban salah sasaran
    tawuran
    antar-kelompok di kawasan Terogong,
    Cilandak
    , Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2024) sore.
    Warga Cipete Selatan, Jaksel tersebut tersiram cairan kimia yang diduga
    air keras
    .
    “Enggak tahu itu cairan apa. Awalnya ada tawuran, saya terkena lemparan cairan itu. Entah air keras atau apa,” ujar Zaki saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    .
    Peristiwa itu terjadi saat Zaki baru saja mengantar paket di sekitar belakang Apartemen Bumi Mas.
    Dalam perjalanan kembali, ia melihat sejumlah kendaraan baik mobil maupun motor berhenti dan mengira sedang terjadi kemacetan.
    “Kirain macet, ternyata lagi tawuran. Saya berhenti karena takut terkena,” kata Zaki.
    Tiba-tiba, seseorang dari kerumunan tawuran melemparkan cairan ke arah Zaki.
    Ia menduga pelaku mengira dirinya bagian dari kelompok yang terlibat dalam tawuran.
    “Salah satu dari mereka langsung nyerang, ngelempar cairan. Mungkin saya dikira ikut tawuran,” lanjutnya.
    Zaki langsung merasakan sensasi panas terbakar di wajahnya akibat siraman cairan.
    Saat ini, Zaki tengah dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan medis akibat panas yang dirasakan di wajah.
    “(Cairannya) terkena muka saya, panas banget ini,” ujar Zaki.
    Sementara itu, Kapolsek Cilandak Kompol Febriman mengatakan belum menerima laporan terkait kejadian itu. Namun, jajarannya akan menelusuri informasi tersebut. 
    “Belum mendapat laporan. Petuga segera mendatangi rumah sakit (tempat korban mendapat penanganan), untuk mengecek,” kata Febriman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Keluhkan Pencurian Hingga Begal Marak Usai Posko Keamanan di Batu Ampar Jaktim Dibongkar

    Warga Keluhkan Pencurian Hingga Begal Marak Usai Posko Keamanan di Batu Ampar Jaktim Dibongkar

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Pembongkaran teras posko keamanan terpadu di Jalan Batu Ampar III, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur membuat tingkat kriminalitas meningkat.

    Sejak dua bulan setelah pembongkaran yang dilakukan pihak Kelurahan Batu Ampar, dan kini posko keamanan terpadu tak lagi dijaga petugas gabungan tiga pilar berbagai kasus kejahatan terjadi.

    Ketua RW 03 Batu Ampar, Abdullah mengatakan usai pembongkaran teras posko keamanan terpadu tersebut kasus pencurian sepeda motor (Curanmor) dan begal terjadi di wilayahnya.

    “Setelah dibongkar kerawanan meningkat. Di wilayah RW 03 itu pas bulan puasa lalu saja ada tiga kasus pencurian sepeda motor, di wilayah RW 04 ada satu,” kata Abdullah, Kamis (10/4/2025).

    Padahal sebelum pembongkaran dan posko masih dijaga petugas tiga pilar dari Bhabinkamtibmas, Babinsa, Pokdar Kamtibmas, dan warga hampir tidak ada gangguan keamanan di RW 03.

    Beda dengan sekarang setelah teras posko dibongkar pihak Kelurahan Batu Ampar dengan alasan karena kerap dijadikan tempat nongkrong, dan berjualan pedagang kaki lima (PKL).

    Bahkan pada Rabu (9/4/2025) sekira 05.30 WIB seorang pemuda warga RW 03 menjadi korban pencurian disertai kekerasan atau begal hingga mengalami luka bacok di tangan dan kaki.

    KETUA RW BICARA – Ketua RW 03 Batu Ampar, Abdullah saat memberi keterangan di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2025). Abdullah menyinggung soal posko kemanan yang dibongkar pihak kelurahan.

    “Kalau sebelum-sebelumnya enggak ada Curanmor, enggak ada tawuran. Kemarin Rabu pagi saja di Jalan Batu Ampar I, ada warga dibacok tangan sama kakinya, handphone diambil,” ujarnya.

    Abdullah menuturkan hingga kini tidak mengetahui pasti alasan pihak Kelurahan Batu Ampar membongkar teras posko keamanan terpadu di Jalan Batu Ampar III yang dibangun warga secara swadaya.

    Menurutnya sebelum pembongkaran pihak Kelurahan Batu Ampar tidak memberikan informasi apapun kepada pengurus lingkungan, maupun tokoh agama di wilayah RW 03 Batu Ampar.

    Bagi warga pembongkaran teras posko keamanan terpadu tersebut janggal karena selama ini berfungsi sebagai tempat petugas gabungan tiga pilar untuk mencegah gangguan keamanan.

    “Dulu kalau ada anak-anak bawa motor geber-geber lewat pasti langsung ditegur, sekarang bagaimana. Setelah dibongkar posko enggak ada lagi yang jaga, pindah-pindah enggak tentu,” tuturnya

    Pihak Kelurahan Batu Ampar membenarkan adanya pembongkaran bagian depan teras posko keamanan terpadu untuk mencegah gangguan keamanan di Jalan Batu Ampar III.

    Lurah Batu Ampar, Rusman Rusli mengatakan pembongkaran bagian depan teras dilakukan berdasar aduan warga lewat cepat respon masyarakat (CRM) ke pihak kelurahan.

    “Itu terkait bangunan liar yang berdiri di atas tanah untuk penataan kawasan unggulan Kelurahan Batu Ampar. Atas aduan warga yang mengganggu kenyamanan lalu lintas,” kata Rusli.

    Menurutnya berdasar aduan warga, bagian depan posko keamanan terpadu kerap digunakan untuk tempat nongkrong dan berdagang sehingga mengganggu arus lalu lintas di Jalan Batu Ampar III.

    Pihak Kelurahan Batu Ampar mengklaim pembongkaran bangunan liar bagian depan teras posko keamanan terpadu pun sudah mendapat izin dari tokoh masyarakat sekitar.

    Pernyataan ini berbeda dengan keterangan Ketua RW 03 Batu Ampar, Abdullah yang mengaku bahwa dia dan tokoh agama di wilayah Batu Ampar tidak mengetahui alasan pembongkaran.

    Rusli menuturkan bangunan posko keamanan terpadu di Jalan Batu Ampar III sedianya juga merupakan bangunan liar karena berada di atas saluran air, sebagaimana tempat usaha lain.

    “Saya meminta Poskamdu (posko keamanan terpadu) tidak dibongkar. Tadinya tidak dibongkar (terasnya), tapi karena selalu nongkrong, jualan liar akhirnya saya minta ditata lagi,” tuturnya.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Warga Batu Ampar Jaktim Mengeluh Teras Posko Keamanan untuk Cegah Tawuran Dibongkar

    Warga Batu Ampar Jaktim Mengeluh Teras Posko Keamanan untuk Cegah Tawuran Dibongkar

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Warga RW 03, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur mengeluhkan pembongkaran teras posko keamanan terpadu di Jalan Batu Ampar III.

    Pasalnya bagian teras posko keamanan terpadu yang biasa digunakan petugas tiga pilar melakukan pemantauan mencegah gangguan keamanan dibongkar pihak Kelurahan Batu Ampar.

    Ketua RW 03 Batu Ampar, Abdullah mengatakan pembongkaran teras posko keamanan terpadu dilakukan pihak Kelurahan tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.

    “Pembongkaran pada saat itu tidak ada laporan bahwa pembongkaran ke RW, pelaksanaannya. Pembongkarannya dua bulan lalu lah,” kata Abdullah di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2025).

    Menurutnya beberapa waktu sebelum pembongkaran teras posko keamanan terpadu itu hanya pemberitahuan bahwa pihak Kelurahan Batu Ampar akan menertibkan beberapa kios.

    Tapi dalam pelaksanaannya, bagian teras depan posko keamanan terpadu tersebut justru terkena dampak pembongkaran yang dilakukan petugas pihak Kelurahan Batu Ampar.

    “Tadinya pak Lurah (Batu Ampar) bilang bahwa posko terpadu tidak akan dibongkar, tapi nyatanya dibongkar. Jadi warga itu juga bingung dan kaget ada pembongkaran,” ujarnya.

    Gubernur Pramono Anung menyoroti penurunan performa pemain Persija Jakarta di Liga 1. Pramono turut menyinggung masalah keterlambatan gaji. Ia pun ingin memastikan apakah isu tersebut mempengaruhi performa pemain atau tidak di lapangan.

    Abdullah menuturkan posko keamanan terpadu di Jalan Batu Ampar III awalnya didirikan sekira tahun 1980 oleh warga, dan seiring waktu bangunannya kini sudah diperbaiki menjadi lebih baik.

    Sebelum teras posko keamanan terpadu dibongkar, petugas Bhabinkamtibmas, Babinsa, Pokdar Kamtibmas, dan warga sekitar kerap melakukan pemantauan pencegahan gangguan keamanan.

    Tapi setelah pihak Kelurahan Batu Ampar melakukan pembongkaran bagian teras, posko keamanan terpadu tersebut sudah tidak lagi digunakan dan hingga kini dibiarkan terbengkalai.

    Berdasar keterangan Abdullah, petugas tiga pilar yang sebelumnya melakukan pemantauan pencegahan gangguan keamanan di posko kini terpaksa berpindah-pindah tak menentu.

    Posko keamanan terpadu di Jalan Batu Ampar III setelah pembongkaran bagian depan teras yang dilakukan pihak Kelurahan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

    “Sudah tidak digunakan lagi. Biasanya kalau malam minggu itu kan setelah apel tiga pilar di kantor Kelurahan kita keliling-keliling wilayah. Habis itu kumpul di situ (posko) sampai pagi,” tuturnya.

    Pihak Kelurahan Batu Ampar membenarkan adanya pembongkaran bagian depan teras posko keamanan terpadu untuk mencegah gangguan keamanan di Jalan Batu Ampar III.

    Lurah Batu Ampar, Rusman Rusli mengatakan pembongkaran bagian depan teras dilakukan berdasar aduan warga lewat cepat respon masyarakat (CRM) ke pihak kelurahan.

    “Itu terkait bangunan liar yang berdiri di atas tanah untuk penataan kawasan unggulan Kelurahan Batu Ampar. Atas aduan warga yang menganggu kenyamanan lalu lintas,” kata Rusli.

    Menurutnya berdasar aduan warga, bagian depan posko keamanan terpadu kerap digunakan untuk tempat nongkrong dan berdagang sehingga mengganggu arus lalu lintas di Jalan Batu Ampar III.

    Pihak Kelurahan Batu Ampar mengklaim pembongkaran bangunan liar bagian depan teras posko keamanan terpadu pun sudah mendapat izin dari tokoh masyarakat sekitar.

    “Dari pagi sampai sore ada yang kumpul di situ, dan menghalangi (arus lalu lintas) jalan. Kami setelah meminta izin ke tokoh masyarakat untuk mengadakan pembongkaran,” ujarnya.

    Pernyataan ini berbeda dengan keterangan Ketua RW 03 Batu Ampar, Abdullah yang mengaku bahwa dia dan tokoh agama di wilayah Batu Ampar tidak mengetahui alasan pembongkaran.

    Rusli menuturkan bangunan posko keamanan terpadu di Jalan Batu Ampar III sedianya juga merupakan bangunan liar karena berada di atas saluran air, sebagaimana tempat usaha lain.

    “Saya meminta Poskamdu (posko keamanan terpadu) tidak dibongkar. Tadinya tidak dibongkar (terasnya), tapi karena selalu nongkrong, jualan liar akhirnya saya minta ditata lagi,” tuturnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Remaja di Tangerang Koma akibat Dibacok, Teman Korban Ngakunya Dibegal Padahal Tawuran – Halaman all

    Remaja di Tangerang Koma akibat Dibacok, Teman Korban Ngakunya Dibegal Padahal Tawuran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang remaja pria berinisial I menderita luka cukup parah karena dibacok saat tawuran di kawasan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa itu terjadi Minggu (6/4/2025) lalu.

    Setelah terluka karena tawuran, rekan korban memberitahu kepada keluarganya jika korban terluka karena dibegal.

    “Teman korban yang bernama S yang mendatangi rumah korban pukul 06.30 WIB, untuk meminta KTP untuk pendataan di klinik dan mengatakan korban menjadi korban begal dan mengalami luka bacok di kepala, luka bacok di bawah ketiak kiri, luka bacok di paha kanan dan luka memar di lutut sebelah kiri dan mata kaki sebelah kiri,” kata Ade Ary kepada wartawan, Kamis (10/4/2025). 

    Setelah mendapat laporan itu, pihak keluarga pun langsung bergegas ke RSUD Tangerang untuk melihat kondisi korban.

    Benar saja, korban di rumah sakit tersebut sudah dalam kondisi koma akibat luka-luka yang diterimanya.

    Ade Ary mengatakan pihak kepolisian melakukan pengecekan dan mendapatkan laporan bahwa korban dibacok di ketiak hingga menembus ke paru-paru.

    Akibatnya, korban kesulitan bernapas sehingga harus segera dioperasi. 

    “Selanjutnya mendapat keterangan dari petugas RSUD bahwa korban mengalami luka yang serius akibat luka tusuk di bawah ketiak mengenai paru-paru yang mengakibatkan korban kesulitan bernapas sehingga diperlukan operasi,” tuturnya. 

    Pihak kepolisian lalu melakukan penyelidikan dan mendatangi lokasi kejadian. 

    Saat dicek, saksi di lokasi mengatakan bahwa sebelumnya terjadi peristiwa tawuran antara dua kelompok. 

    “Kemudian Unit Reskrim melakukan penyelidikan didapat keterangan dari warga bahwa telah terjadi aksi tawuran pada pukul 04.00 WIB di TKP,” ungkapnya. 

    “Menurut keterangan saksi sekira pukul 04.00 WIB melihat segerombol anak muda melintas di depan pabrik menggunakan sepeda motor berjumlah 30 motor dengan membawa sajam berupa celurit,” sambungnya. 

    Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman. Pelaku pembacokan masih diselidiki.

  • Pemuda di Tangerang Luka Parah Akibat Tusukan, Polisi Selidiki Dugaan Pembegalan

    Pemuda di Tangerang Luka Parah Akibat Tusukan, Polisi Selidiki Dugaan Pembegalan

    TANGERANG – Seorang pemuda berinisial I menjadi korban dugaan pengeroyokan dan penganiayaan yang menyebabkan luka tusukan serius hingga menembus paru-paru. Peristiwa itu terjadi di Jalan Perancis Raya, Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Minggu, 6 April 2025.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bahwa kejadian ini pertama kali diketahui setelah rekan korban memberi tahu pihak keluarga bahwa I menjadi korban pembegalan dan mengalami luka bacokan.

    “Korban lalu dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang. Saat keluarga tiba di rumah sakit, korban sudah dalam kondisi koma,” kata Ade Ary, Rabu, 9 April.

    Dari hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka tusuk di bagian bawah ketiak yang mengenai paru-paru, sehingga menyebabkan gangguan pernapasan dan memerlukan tindakan operasi segera.

    “Korban mengalami luka serius di bawah ketiak yang menembus ke paru-paru, mengakibatkan kesulitan bernapas,” jelas Ade Ary.

    Pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan mendatangi lokasi kejadian. Dari hasil penelusuran awal, sejumlah saksi menyebut bahwa sebelum kejadian sempat terjadi tawuran antarkelompok pemuda.

    “Sekitar pukul 04.00 WIB, saksi melihat segerombolan pemuda berjumlah sekitar 30 sepeda motor melintas di depan sebuah pabrik. Mereka membawa senjata tajam jenis celurit,” ungkapnya.

    Saat ini, polisi masih mendalami penyebab pasti kejadian tersebut—apakah korban merupakan target pembegalan atau terlibat dalam tawuran. Kasus ditangani oleh Polsek Teluknaga.

    “Penanganan dilakukan oleh Polsek Teluknaga,” tutup Ade Ary.

  • Tawuran Pecah di Tangerang, Satu Orang Koma 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 April 2025

    Tawuran Pecah di Tangerang, Satu Orang Koma Megapolitan 9 April 2025

    Tawuran Pecah di Tangerang, Satu Orang Koma
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Tawuran
    antarkelompok pecah di Jalan Perancis, Kosambi Timur, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Minggu (6/4/2025) pukul 04.00 WIB.
    Aksi kriminal ini mengakibatkan seorang pria dari salah satu kelompok berinisial I koma dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang.
    Peristiwa bermula saat kakak korban berinisial MA mendapat kabar dari teman korban berinisial S yang datang ke rumah I pada pukul 06.30 WIB.
    Saat itu, S meminta kartu tanda penduduk (KTP) milik I untuk keperluan pendataan di sebuah klinik sebelum dirujuk ke RSUD Tangerang.
    Kepada pihak keluarga, S menyampaikan bahwa I menjadi korban begal dan mengalami sejumlah luka. Antara lain luka bacok di kepala, di bawah ketiak kiri, paha kanan, serta luka memar di lutut kiri dan mata kaki kiri.
    Atas informasi dari S, keluarga pun mendatangi RSUD Tangerang pada pukul 07.00 WIB untuk melihat keadaan korban.
    Menurut laporan RSUD Tangerang, I harus segera menjalani tindakan operasi karena menderita luka yang cukup serius.
    “Kakak korban, saudara MA melaporkan ke Polsek Teluknaga guna penyelidikan lebih lanjut,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).
    Petugas kemudian mendatangi RSUD Tangerang untuk meminta keterangan dari saksi. Polisi juga memeriksa kondisi korban yang saat itu berada di ruang pemulihan dalam keadaan koma setelah menjalani operasi.
    “Selanjutnya mendapat keterangan dari petugas RSUD bahwa korban mengalami uka yang serius akibat luka tusuk di bawah ketiak mengenai paru-paru,” ucap Ade Ary.
    “Mengakibatkan korban kesulitan bernapas sehingga diperlukan operasi,” lanjutnya.
    Penyelidikan pun berlanjut. Petugas melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) yang berlokasi di Jalan Perancis.
    Berdasarkan keterangan salah satu warga, diketahui bahwa telah terjadi aksi
    tawuran
    pada pukul 04.00 WIB.
    Polisi juga mendapatkan keterangan dari seorang petugas keamanan di sebuah pabrik berinisial TB bahwa telah terjadi tawuran antarkelompok anak muda.
    “Sekira pukul 04.00 WIB, saksi melihat segerombol anak muda melintas di depan Pabrik Paradise menggunakan sepeda motor berjumlah 30 motor dengan membawa senjata tajam berupa celurit,” pungkas Ade Ary. 
    Saat ini, Polsek Teluknaga masih menyelidiki kasus tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Tangkap Empat Remaja Surabaya Gegara Tawuran Bawa Celurit hingga Busur Panah

    Polisi Tangkap Empat Remaja Surabaya Gegara Tawuran Bawa Celurit hingga Busur Panah

    Surabaya (beritajatim.com) – Empat remaja asal Surabaya diamankan oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Senin (07/04/2025) malam karena tawuran. Keempat remaja yang masih dibawah umur ini diamankan lantaran membawa senjata tajam (sajam) dan busur panah untuk melukai lawannya.

    Aksi tawuran itu terjadi di Jalan Tengguung Karya Lor, Semampir. Video aksi tawuran dua kelompok itu sempat viral di media sosial. Setelah mendapati informasi, anggota Polsek Semampir melakukan penyelidikan dan mengamankan 4 remaja di rumahnya masing-masing.

    “Kami langsung amankan empat remaja dan barang bukti tersebut pasca tawuran,” kata Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Suroto, Selasa (08/04/2025).

    Suroto mengatakan, keempat anak-anak ini berasal dari salah satu kelompok remaja yang kerap terlibat aksi tawuran. Dari tangan keempat remaja itu, polisi menyita berbagai senjata modifikasi seperti busur dan anak panah. Lalu celurit panjang yang terbuat dari paralon. Saat ini anggota kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih dalam terkait peristiwa tawuran tersebut.

    “Polsek Semampir bersama dengan Polres Pelabuhan Tanjung Perak masih melakukan penyelidikan mendalam. Tidak menutup kemungkinan akan ada pelaku tawuran lain yang akan diamankan,” tuturnya.

    Saat ini, keempat remaja ini masih dimintai keterangan polisi. Pihak kepolisian masih mengembangkan kasus ini. “Kami akan tindak tegas pelaku tawuran remaja di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Termasuk aksi di Semampir, Surabaya, ini,” tegasnya. (ang/ian)

  • Kriminal kemarin, provokator tawuran hingga wartawan tewas di Jakbar

    Kriminal kemarin, provokator tawuran hingga wartawan tewas di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan keamanan dan kriminalitas di DKI Jakarta pada Minggu (6/4) masih layak dibaca pada hari ini, mulai dari polisi dalami kasus tawuran berulang di Gambir, diduga ada provokator hingga tewasnya wartawan di Jakbar dan polisi temukan sejumlah obat di TKP.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya:

    1. Polisi dalami kasus tawuran berulang di Gambir, diduga ada provokator

    Pihak kepolisian terus mendalami kasus tawuran antarwarga yang berulang kali terjadi di Kelurahan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, dengan dugaan adanya provokator di balik tawuran tersebut.

    Baca di sini

    2. Tewasnya wartawan di Jakbar, polisi temukan sejumlah obat di TKP

    Kepolisian menemukan sejumlah obat di tempat kejadian perkara (TKP) di kamar hotel tempat SW (33), seorang wartawan media online yang ditemukan tewas di Hotel D’Paragon Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/4) malam.

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Otak Tawuran di Petojo Utara Residivis Narkoba
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 April 2025

    Otak Tawuran di Petojo Utara Residivis Narkoba Megapolitan 6 April 2025

    Otak Tawuran di Petojo Utara Residivis Narkoba
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang pemuda yang diduga menjadi provokator dan menyebabkan pecahnya
    tawuran
    di Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, berinisial A merupakan residivis dalam kasus narkoba.
    A bahkan baru saja dibebaskan dari penjara pada tahun 2024 dalam kasus tersebut.
    Polisi telah mengantongi identitas A dan B sebagai dua orang pemuda yang diduga memulai terjadinya tawuran di Petojo Utara.
    “Dari hasil penyelidikan, polisi mengantongi nama seorang pemuda bernama B yang diduga kuat sebagai pemicu bentrokan. B dan A disebut sering memprovokasi warga dengan petasan. Bahkan, A diketahui baru bebas dari penjara tahun 2024 atas kasus narkoba,” kata Kapolsek Metro Gambir Kompol Rezeki, dalam keterangan resmi, Minggu (6/4/2025).
    Sebelumnya, tawuran antarwarga kembali pecah di Kelurahan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, pada Sabtu (5/4/2025) sore. Dua pemuda menjadi korban dari tawuran ini.
    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo mengatakan, tawuran semula terjadi karena provokasi sekelompok warga yang menembakkan petasan ke arah warga yang tengah memancing.
    “Tidak terima diprovokasi, warga RW 08 melakukan perlawanan hingga bentrokan meluas,” kata Susatyo, Minggu (6/4/2025).
    Alhasil, dua pemuda menjadi korban dari tawuran ini.
    Mereka adalah AS (16) yang mengalami luka sobek di bagian pinggangnya karena disabet senjata tajam dan PB (24) yang mengalami luka di punggung dan leher akibat pecahan beling yang digunakan saat tawuran.
    Saat ini, polisi sedang mendalami kasus ini dan akan menindak tegas orang-orang yang menjadi dalang dari tawuran ini.
    “Kami akan terus mendalami kasus ini. Jika terbukti ada pelaku yang sengaja memicu tawuran, kami tidak akan ragu mengambil tindakan tegas,” ujar Susatyo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.