Kasus: Tawuran

  • Polisi pulangkan belasan remaja yang terlibat tawuran

    Polisi pulangkan belasan remaja yang terlibat tawuran

    Polisi pulangkan belasan remaja yang terlibat tawuran

    Polisi pulangkan belasan remaja yang terlibat tawuran
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 19 April 2025 – 19:29 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian memulangkan 19 remaja yang berstatus pelajar dan sempat ditahan akibat terlibat tawuran di Jalan Kampung Gusti, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu dinihari.

    “Sebelumnya, 19 remaja ini ditangkap polisi akibat terlibat aksi tawuran dan hari ini semua kami pulangkan ke rumah masing-masing,” Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady di Jakarta, Sabtu

    Ia mengatakan, setelah sempat diamankan akibat terlibat tawuran, petugas Kepolisian telah memulangkan mereka semua kepada orang tua masing-masing.

    Namun, sebelum pulang ke rumah, pihaknya meminta agar semua anak yang terlibat tawuran menyampaikan permintaan maaf kepada orang tuanya.

    “Mereka harus meminta maaf dengan cara mencium kaki orang tuanya masing-masing dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali,” kata dia

    Orang tua pelaku, Hasan mengucapkan permohonan maaf kepada Polsek Metro Penjaringan dan masyarakat atas keterlibatan  anaknya dalam tawuran.

    Dia sangat menyesalkan perbuatan anaknya dan akan membimbingnya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. “Semoga ini menjadi pelajaran berharga buat kami,” kata dia.

    Ia juga mengingatkan para orang tua lainnya agar lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya dan jangan sampai terjerumus dalam tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

    “Mari jaga anak kita bersama agar tidak terjerumus melakukan tindakan pidana,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Viral 2 Kelompok Remaja di Bogor Diduga Tawuran Dekat RS Salak, Polisi Selidiki

    Viral 2 Kelompok Remaja di Bogor Diduga Tawuran Dekat RS Salak, Polisi Selidiki

    Jakarta

    Video dua kelompok remaja diduga tengah tawuran di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial (medsos). Peristiwa terjadi di dekat Rumah Sakit (RS) Salak.

    Dalam video yang dilihat detikcom, Sabtu (19/4/2025), terlihat mulanya sejumlah remaja berjalan di trotoar. Di antaranya ada yang terlihat membawa benda yang diduga digunakan untuk tawuran.

    Mereka kemudian berjalan ke tengah jalan raya. Selanjutnya mulai berlari menemui kelompok lainnya yang ada di depannya. Belum diketahui kapan peristiwa itu terjadi.

    Dimintai konfirmasi, Kapolsek Bogor Tengah Kompol Agustinus Manurung mengatakan pihaknya tengah melakukan pengecekan, termasuk mencari tahu seperti apa kejadiannya.

    “Sedang kami cek, nanti kami sampaikan,” kata dia saat dihubungi.

    Agustinus menyebut saat ini kejadian tersebut tengah dalam penyelidikan. Belum diketahui kelompok mana yang terlibat dalam keributan tersebut.

    (rdh/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tim Patroli Perintis Polres Jakarta Pusat Ringkus 10 Remaja Bercelurit di Gambir yang Hendak Tawuran – Halaman all

    Tim Patroli Perintis Polres Jakarta Pusat Ringkus 10 Remaja Bercelurit di Gambir yang Hendak Tawuran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim Patroli Perintis Presisi Sat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat menggagalkan aksi tawuran yang nyaris pecah di kawasan Jalan Tanjung Selor, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2025) pukul 05.00 WIB.

    Petugas mengamankan 10 remaja berinisial RA (16), MR (17), APA (19), MI (13), JAM (17), MIQ (20), GC (17), UP (13), SR (16), dan MRB (22). 

    Polisi juga menyita lima senjata tajam jenis celurit, satu unit sepeda motor Yamaha Aerox tanpa pelat nomor, dan tiga unit ponsel.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menegaskan pentingnya peran orang tua dalam pengawasan anak-anak.

    “Kami mengimbau keras kepada para orang tua agar mendidik dan mengawasi putra-putrinya, terutama yang keluar malam hari,” ungkapnya.

    Dia meminta agar orang tua tidak membiarkan anak-anak berkeliaran tanpa tujuan jelas. 

    “Berikan bimbingan dan arahkan mereka pada kegiatan positif untuk masa depannya,” tambah Kapolres.

    “Tawuran bisa menyebabkan luka berat bahkan kematian, baik bagi diri sendiri maupun orang lain,” tegas Susatyo.

    Sementara itu, Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol William Alexander, mengatakan keberhasilan ini merupakan hasil patroli rutin yang ditingkatkan pada jam-jam rawan.

    “Tim Patroli Perintis Presisi Ambon berhasil mengamankan kelompok tersebut sebelum bentrokan terjadi. Saat diamankan, para pelaku sempat membuang senjata tajam di sekitar lokasi. Beruntung, situasi berhasil dikendalikan dengan aman,” jelasnya.

    Seluruh pelaku telah dibawa ke Mako Polres Metro Jakarta Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

    Bagi pelaku yang telah dewasa, Polisi menjerat dengan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa izin, dengan ancaman hukuman penjara hingga 10 tahun.

    Sementara itu, pelaku di bawah umur akan diproses sesuai ketentuan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak dan Sistem Peradilan Pidana Anak, melalui pendekatan pembinaan dan diversi.

     

     

  • 2 Kelompok Massa Bentrok Lumpuhkan Jalan Raya Bogor, Di Depok Ada Bocah Diserang Sampai Tak Berdaya

    2 Kelompok Massa Bentrok Lumpuhkan Jalan Raya Bogor, Di Depok Ada Bocah Diserang Sampai Tak Berdaya

    TRIBUNJAKARTA.COM – Dua kelompok massa terlibat bentrok di di Jalan Raya Bogor tepatnya depan gerbang RW 17 Kelurahan Sukamaju, Cilodong, Depok, pada kamis (17/4/2025).

    Bentrok itu melibatkan dua kelompok besar yang saling serang menggunakan lemparan batu dan balok.

    Bentrok tersebut membuat warga resah karena massa yang terlibat bentrok sering berlarian ke pemukiman warga hingga menyebabkan keresahan.

    Tak hanya itu, bentrok antara dua massa tersebut bahkan tumpah ke Jalan Raya Bogor sehingga menyebabkan jalanan lumpuh.

    Kemacetan parah di jalan utama pun tak bisa terhindarkan.

    Lalu lintas di Jalan Raya Bogor, baik dari arah Bogor-Jakarta maupun sebaliknya sempat mengalami kemacetan parah bahkan terblokade.

    Saksi mata, Maryono menjelaskan, bentrokan antara dua kelompok massa tersebut terjadi sekira pukul 16.00 WIB.

    “Dampaknya macet, sangat menggangu masyarakat pengguna jalan,” kata seorang warga bernama Maryono, dikutip dari Tribun Depok, Jumat (18/4/2025).

    “Gerbang di pemukiman kan ngebuka, jadi sering kena lemparan batu lingkungan warga,” sambungnya.

    Selain itu, bentrokan antar dua kelompok massa juga seringkali membawa senjata tajam hingga membuat warga sekitar ketakutan.

    Maryono menambahkan, imbas dari bentrok tersebut lalu lintas di Jalan Raya Bogor sempat mengalami kemacetan parah.

     “Macet parah, sangat menggangu warga pokoknya,” ujarnya.

    Seorang Pemuda Diserang Tetangganya

    Peristiwa lain di Depok terjadi yakni dua orang pemuda saling tantang berkelahi dengan tangan kosong.

    Pemuda yang berkelahi itu berinisial M (20) dibacok dua tetangganya masing-masing berinisial FS (15) dan S (15).

    Aksi duel antar tetangga tersebut pun viral setelah tim patroli yang sedang berkeliling dan mengejar pengendara motor yang berbonceng tiga.

    Wakasat Samapta Polres Metro Depok, AKP Winam Agus akhirnya mencoba bertanya kepada salah satu remaja.

    “Kenapa?” tanya Winam. “Dibacok, Pak, di situ, Pak,” jawab teman korban.

    “Tawuran?” kata polisi. “Kagak, Pak,” ucap teman korban.

    “Cepat, cepat bawa ke klinik,” kata Winam.

    Saat dikonfirmasi, Sabtu (15/2/2025) Winam Agus mengungkapkan bahwa M (20), dibacok tetangganya sendiri yang berinisial FS (15) dan S (15).

    M dibacok karena diduga mempunyai masalah pribadi dengan salah satu pelaku.

    “(Korban dan pelaku) saling kenal, rumah keduanya tidak berjauhan,” kata Wakasat Samapta Polres Metro Depok, AKP Winam Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (15/2/2025).

    Sebelum peristiwa pembacokan, pelaku dan korban janjian bertemu untuk berkelahi di sebuah tempat di Depok.

    “Dalam laporannya, mereka tidak menyebutkan masalah pribadi apa. Hanya saling tantang berkelahi dengan tangan kosong,” ungkap Winam.

    Saat mereka berkelahi, pelaku justru mengeluarkan senjata tajam (sajam) dan menyerang ke arah korban. 

    “Namun, saat berlangsung perkelahian, tiba-tiba pelaku ambil sajam di balik bajunya, langsung disabet ke arah dada,” terang Winam.

    Terlebih, saat M mencoba melarikan diri, pelaku justru kembali menyerang korban di bagian punggungnya. 

    “Korban bermaksud lari, disabet lagi punggung kanan dua kali,” ujar Winam.

    (Tribunjakarta/TribunDepok)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Puluhan Pemuda Pelaku Tawuran di Jakarta Timur Dilatih Keterampilan Kerja

    Puluhan Pemuda Pelaku Tawuran di Jakarta Timur Dilatih Keterampilan Kerja

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT – Pemuda pelaku tawuran di Jakarta Timur segera mengikuti program pelatihan kerja reguler tahun 2025 yang diadakan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD).

    Kepala PPKD Jakarta Timur, Teguh Hendarwan mengatakan dari total 2.000 peserta pelatihan sepanjang tahun 2025 tercatat 86 di antaranya merupakan remaja pelaku tawuran.

    Mereka merupakan peserta khusus program pelatihan kerja pemuda pelaku tawuran yang berasal dari wilayah Kecamatan Jatinegara dan Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

    “Kami masih membuka peluang kepada mereka (pelaku tawuran) untuk mengikuti pelatihan di sini. Kita berharap daripada tawuran lebih baik kerja saja,” kata Teguh, Kamis (17/4/2025).

    Pemberian pelatihan kerja ini akan dilakukan secara bertahap, untuk awal sebanyak 22 pemuda pelaku tawuran yang diikutsertakan dalam pelatihan angkatan II dimulai pada Rabu (16/4/2025).

    Sementara 66 pemuda pelaku tawuran lain menunggu gelombang angkatan berikutnya untuk mengikuti pelatihan keterampilan, karena sepanjang tahun 2025 terdapat lima angkatan pelatihan.

    PPKD Jakarta Timur menargetkan dari 2.000 peserta, 70 persen akan mendapatkan pekerjaan dan disalurkan pada perusahaan-perusahaan sesuai dengan bidang keahlian.

    “Jadi 1.400 peserta harus kita salurkan kerja, baik itu industri, perhotelan, pariwisata, perkantoran. Insyaallah aman kalau untuk bekerja, kita jamin itu semua,” ujar Teguh.

    Kelas kejuruan pelatihan kerja reguler di PPKD Jakarta Timur yakni pariwisata, bisnis manajemen, Teknologi Informasi dan Komunikasi, tata kecantikan, bahasa, elektronik, otomotif, pariwisata, dan las.

    Sedangkan kejuruan dilaksanakan menggunakan Mobile Training Unit di antaranya Teknologi Informasi dan Komunikasi, otomotif, fashion technology, tata kecantikan, pariwisata, refrigerasi.

    Peserta pelatihan, Gilang (20) yang merupakan warga Kelurahan Klender, menuturkan semangat mengikuti pelatihan tersebut kejuruan perhotelan program housekeeping.

    “Saya semangat sampai tuntas, mengambil jurusan housekeeping,” tutur Gilang.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemkot Jaktim ajak pelaku tawuran ikut pelatihan kerja di PPKD

    Pemkot Jaktim ajak pelaku tawuran ikut pelatihan kerja di PPKD

    Saat ini sudah ada 22 remaja dari daerah rawan yang mengikuti pelatihan kerja di PPK Jakarta Timur

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengajak pelaku tawuran untuk mengikuti pelatihan kerja di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) agar memiliki ilmu dan keterampilan yang bermanfaat di dunia kerja.

    “Semoga para remaja yang berasal dari daerah rawan tawuran bisa semakin banyak lagi yang mau dan bersedia diakomodir untuk mengikuti pelatihan kerja di PPKD,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah di Jakarta, Kamis.

    PPKD Jakarta Timur memberi pelatihan keterampilan kerja kepada puluhan pelaku tawuran agar mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga tidak lagi terlibat hal-hal negatif.

    Iin mengapresiasi PPKD Jakarta Timur yang sudah berkontribusi mengatasi tawuran di kalangan remaja melalui pelatihan kerja.

    “Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi atas kesempatan yang diberikan PPKD Jaktim agar mereka juga terhindar dari kenakalan remaja,” ujar Iin.

    Menurut Iin melalui kegiatan positif ini nantinya para pelaku tawuran bisa mendapatkan pekerjaan atau membuka usaha sendiri.

    “Saat ini sudah ada 22 remaja dari daerah rawan yang mengikuti pelatihan kerja di PPK Jakarta Timur. Semoga nanti bisa bertambah lagi,” ucap Iin.

    Selain itu, Iin menyebut, pelatihan kerja sistem jemput bola melalui Mobile Training Unit (MTU) juga bisa menjadi alternatif untuk para remaja mengikuti pelatihan kerja.

    “Semoga ke depan di Jakarta Timur bisa zero (terbebas) dari kasus-kasus tawuran dan tidak akan ada lagi pengangguran,” tegas Iin.

    Sementara itu, Kepala PPKD Jakarta Timur, Teguh Hendarwan mengatakan sudah mendata remaja-remaja di daerah rawan tawuran yang akan diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan kerja.

    “Semua mendapatkan hak yang sama. diberikan materi pelatihan, seragam, makan dan minum, hingga sertifikat dari PPKD dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi),” kata Teguh.

    Teguh memastikan, mereka yang sungguh-sungguh mengikuti pelatihan hingga tuntas akan disalurkan ke sejumlah perusahaan swasta agar bisa bekerja.

    “Saya berharap mereka dapat melupakan masalah tawuran karena sudah memiliki kesibukan atau pekerjaan tetap,” ucap Teguh.

    Adapun PPKD Jakarta Timur menargetkan jumlah peserta pelatihan kerja pada 2025 sebanyak 2.000 orang, dan diantaranya terdapat peserta tambahan yang merupakan para pelaku tawuran.

    Dari jumlah 2.000 orang yang akan menjalani pelatihan itu, kata Teguh, pihaknya menargetkan sekitar 70 persennya atau 1.400 orang akan mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang telah menjalin kerja sama dengan PPKD Jaktim.

    Kelas kejuruan pelatihan kerja reguler di PPKD Jakarta Timur, meliputi di bidang pariwisata, bisnis manajemen, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tata kecantikan, bahasa, elektronik, otomotif, pariwisata, dan las. Jangka waktu pelatihan 30-70 hari tergantung bidang yang diikuti.

    Sedangkan kejuruan berbasis Mobile Training Unit (MTU), meliputi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), otomotif, fashion technology, tata kecantikan, pariwisata, dan refrigerasi, yang akan berlangsung selama 20 hari.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jaktim berikan pelatihan barista untuk 20 disabilitas

    Jaktim berikan pelatihan barista untuk 20 disabilitas

    Jakarta (ANTARA) – Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur memberikan pelatihan barista untuk 20 penyandang disabilitas yang ingin mengasah keterampilan baru di lapangan pekerjaan.

    “Alhamdulillah kita sudah mulai lagi untuk kegiatan kejuruan khusus kelas disabilitas. Ini perlu dicatat. Angkatan kedua ini ada 20 orang untuk kegiatan kejuruan disabilitas yaitu barista,” kata Kepala PPKD Jakarta Timur Teguh Hendarwan.

    Hal itu disampaikan usai membuka program pelatihan kerja reguler angkatan II di Gedung PPKD, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.

    Teguh menyebutkan, terdapat kejuruan lain di PPKD Jakarta Timur untuk penyandang disabilitas, yakni “digital marketing”. Sarana dan prasarana di PPKD juga didukung untuk mempermudah disabilitas memahami setiap materi dan praktik pelatihan.

    “Kita juga tadi ada juru bicara bahasa isyarat. Nah itu yang memberikan informasi. Lalu ada gedung yang kita khususkan untuk disabilitas ‘learning center’,” ujar Teguh.

    Selain itu, Teguh menyebutkan, pihaknya juga berhasil mencetak disabilitas dengan keterampilan operator komputer sesuai dengan kebutuhan.

    “Mereka tahun 2023 yang kemarin itu mereka bekerja. Ada yang di Alfamart, bahkan sekitar itu ada sekitar 10 orang yang bekerja di tempat. Itu lulusan PPKD Jakarta Timur,” katanya.

    Adapun PPKD Jakarta Timur (Jaktim) menargetkan jumlah peserta pelatihan kerja pada 2025 sebanyak 2.000 orang dan di antaranya terdapat peserta tambahan yang merupakan para pelaku tawuran.

    Dari jumlah 2.000 orang yang akan menjalani pelatihan itu, pihaknya menargetkan sekitar 70 persennya atau 1.400 orang akan mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang telah menjalin kerja sama dengan PPKD Jaktim.

    Kelas kejuruan pelatihan kerja reguler di PPKD Jakarta Timur, antara lain pariwisata, bisnis manajemen, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tata kecantikan, bahasa, elektronik, otomotif, pariwisata dan las. Waktu pelatihan sekitar 30-70 hari sesuai kejuruan.

    Sedangkan kejuruan yang dilaksanakan menggunakan “Mobile Training Unit” (MTU) antara lain Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), otomotif, fesyen, tata kecantikan, pariwisata dan refrigerasi, dengan waktu pelatihan 20 hari.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pelatihan MTU diprioritaskan untuk kawasan kumuh

    Pelatihan MTU diprioritaskan untuk kawasan kumuh

    Jakarta (ANTARA) – Pelatihan kerja menggunakan “Mobile Training Unit” (MTU) yang tersebar di beberapa kecamatan dan kelurahan di Jakarta Timur diprioritaskan untuk kawasan kumuh.

    “Pelatihan MTU ini kita memprioritaskan memang RW di kelurahan-kelurahan yang kumuh dan miskin dan itu sebenarnya di kami sudah jalan dari tahun 2022. Nah, ini kita lanjut lagi,” kata Kepala Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur Teguh Hendarwan.

    Hal itu disampaikannya usai membuka Program Pelatihan Kerja Reguler Angkatan II di Gedung PPKD, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.

    Pelatihan keterampilan kerja ini sebagai upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meningkatkan keahlian dan keterampilan sumber daya manusia sekaligus mengatasi masalah pengangguran .

    “MTU yang kita sebar di delapan kelurahan yang ada, yang merupakan ‘dedicated’ program Pak Gubernur, program ini terkait menyangkut masalah pengentasan, pengangguran dan kemiskinan di Jakarta,” ujar Teguh.

    Teguh menyebut kan, pelatihan kerja Angkatan II ini terdapat 400 peserta dengan rincian 320 peserta reguler dan 80 peserta melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi MTU.

    “Kalau kami kan memang menyasar itu berdasarkan usulan program dari wilayah. Kita berdasarkan juga pengiriman MTU, termasuk kegiatan-kegiatan berdasarkan Musrenbang yang ada di kelurahan,” katanya.

    Selain itu, Teguh berharap, kolaborasi antar PPKD Jakarta Timur dengan lurah, camat dan wali kota setempat bisa terus berkelanjutan.

    “Karena menyasar kegiatan itu berdasarkan usulan mereka. Termasuk kegiatannya yang ada di rusunawa, rusunami, termasuk di tempat-tempat yang namanya rutan, lapas, itu berdasarkan usulan mereka,” katanya.

    PPKD Jakarta Timur (Jaktim) menargetkan jumlah peserta pelatihan kerja pada 2025 sebanyak 2.000 orang dan terdapat peserta tambahan yang merupakan para pelaku tawuran.

    Dari jumlah 2.000 orang yang akan menjalani pelatihan itu, pihaknya menargetkan sekitar 70 persennya atau 1.400 orang akan mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang telah menjalin kerja sama dengan PPKD Jaktim.

    Adapun kelas kejuruan pelatihan kerja reguler di PPKD Jakarta Timur, antara lain pariwisata, bisnis manajemen, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tata kecantikan, bahasa, elektronik, otomotif, pariwisata dan las. Waktu pelatihan sekitar 30-70 hari sesuai kejuruan.

    Sedangkan kejuruan yang dilaksanakan menggunakan MTU, antara lain Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), otomotif, fesyen, tata kecantikan, pariwisata dan refrigerasi, dengan waktu pelatihan 20 hari.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Temuan Benda Mencurigakan Dibawa Abang Ojol di Jakpus, Beraksi di Jalanan Berujung Dibekuk Polisi

    Temuan Benda Mencurigakan Dibawa Abang Ojol di Jakpus, Beraksi di Jalanan Berujung Dibekuk Polisi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Temuan barang mencurigakan dibawa driver ojek online berinisial MF (17) di wilayah Jakarta Pusat, pada Selasa (15/4/2025) dini hari. 

    MF yang juga masih pelajar diamankan tim patroli aparat Polres Metro Jakarta Pusat karena membawa barang berbahaya saat berkeliaran di jalan.

    Remaja tersebut kedapatan membawa busur panah.

    Polisi menduga remaja tersebut hendak tawuran di Jalan Kramat Sentiong, Senen, Jakarta Pusat.

    Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol William Alexander, mengatakan penangkapan bermula dari patroli rutin yang dilakukan dini hari.

    “Tim kami mencurigai sekelompok remaja berkumpul di lokasi rawan,” ujar William Alexander dikutip dari Warta kota, Rabu (16/4/2025).

    “Saat didekati, salah satu dari mereka mencoba melarikan diri dan membuang sesuatu. Setelah diamankan, ditemukan busur panah,” jelasnya.

    Menurut William MF beserta barang bukti langsung dibawa ke Mako Polsek Senen untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

    KLIK SELENGKAPNYA: Enam Fakta Mantan Artis Sekar Arum Widara Bareng Suami Siri Belanja Pakai Uang Palsu di Lippo Mal Kemang. Ada Temuan Ratusan Juta Rupiah di Indekos.

    Polisi masih melakukan pendalaman apakah MF bagian dari kelompok pelaku tawuran yang lebih besar atau tidak.

    Dari hasil pemeriksaan awal, MF diketahui masih berstatus pelajar dan sehari-hari bekerja sebagai ojek online.

    Saat diamankan, ia sempat membuang busur panah ke pinggir jalan namun berhasil ditemukan petugas.

    Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro akan bertindak tegas terhadap pelaku kekerasan jalanan.

    “Kami tidak akan mentolerir aksi-aksi tawuran yang meresahkan masyarakat. Setiap bentuk potensi kekerasan akan kami tindak secara hukum,” tegas Susatyo.

    Dalam kesempatan itu, Susatyo juga mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan perkembangan anak-anak mereka.

    “Kami mengajak para orang tua untuk lebih peduli dalam mendidik dan membimbing anak-anak,” katanya.

    “Berikan mereka kegiatan yang positif, yang bisa membentuk masa depan yang lebih baik.”

    “Jangan sia-siakan nyawa anak-anak kita meregang di tengah jalan atau luka akibat tawuran. Mari kita jaga, kita arahkan mereka ke hal-hal yang membangun,” tuturnya.

    (TribunJakarta/Warta Kota)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pencegahan tawuran di Jakarta perlu dilakukan intensif

    Pencegahan tawuran di Jakarta perlu dilakukan intensif

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Farah Savira menyatakan bahwa pencegahan tawuran di Jakarta perlu dilakukan secara intensif oleh berbagai lintas sektor agar kejadian itu bisa diminimalisir.

    “Kita tidak bisa pungkiri, pengawasannya (terhadap remaja) memang kurang,” kata Farah di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Dinas Sosial, Dinas Pendidikan DKI Jakarta harus terjun langsung mengatasi persoalan tawuran di Jakarta.

    Apalagi, lanjut dia, mayoritas pelaku tawuran kebanyakan dari kalangan remaja yang notabene masih duduk di bangku sekolah.

    Farah juga menyoroti bahwa harus ada sinergi antara Pemprov DKI dan pihak sekolah untuk tindakan riil dan konkret kepada pelaku tawuran, khususnya bagi mereka yang masih sekolah.

    Farah tak memungkiri mereka yang terlibat tawuran karena minimnya pengawasan dan perhatian dari orang tua, hal ini dikarenakan mereka tidak langsung dalam pengawasan orang tua, melainkan melalui kerabat atau keluarga.

    “Bisa juga mereka kekurangan perhatian dari orang tua, mereka ditelantarkan,” ujarnya.

    Oleh karena itu, kata Farah, harus ada intervensi yang masif dari dinas-dinas terkait untuk mensosialisasikan pencegahan tawuran di lingkungan warga.

    Selain itu, fungsi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTA) harus digalakkan supaya mereka bisa menyalurkan bakat dan hobinya.

    “Alasan mungkin kuat adalah mereka juga tidak punya atau kekurangan tempat untuk menyalurkan hobi,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025