Kasus: Tawuran

  • Penembak ‘Panglima Perang’ Sapiria Ditangkap, Langsung Ditahan di Polrestabes Makassar

    Penembak ‘Panglima Perang’ Sapiria Ditangkap, Langsung Ditahan di Polrestabes Makassar

    Liputan6.com, Jakarta- Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku penembakan Nur Syam alias Civas (37), pria yang disebut sebagai ‘Panglima Perang’ di kawasan Kampung Sapiria, Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Civas sebelumnya dilaporkan meninggal dunia karena tertembak senapan angin di kepala saat bentrokan antarwarga pecah beberapa hari lalu.

    “Kemarin kami, anggota di lapangan, sudah berhasil menangkap pelakunya, satu orang pelaku yaitu atas nama CBT, umur 35 tahun, warga Kecamatan Tallo, Makassar,” kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, Rabu (19/11/2025).

    Saat ini CBT telah ditahan di Polrestabes Makassar. Djuhandhani menegaskan bahwa dia masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik untuk mengungkap apakah ada pelaku lain yang terlibat.

    “Untuk yang bersangkutan saat ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan, masih dalam proses penanganan oleh Sat Reskrim Polrestabes Makassar terkait perkara penembakan,” jelasnya.

    Lebih jauh, Djuhandhani membenarkan bahwa kematian Civas ternyata berbuntut panjang. Apalagi tak lama setelah dia dimakamkan, bentrokan antarwarga Kampung Sapiria dan Lorong Borta kembali pecah.

    “Kerusuhan itu terjadi pada tanggal 18 November kemarin di Pekuburan Beroangin, Kecamatan Tallo. Terjadi penyerangan dari kelompok pemuda Sapiria terhadap pemuda Lorong Borta,” terangnya.

    Ketegangan di wilayah utara Makassar itu berlangsung cukup lama, mulai dari pukul 13.30 Wita hingga malam hari. Dalam insiden itu total 13 rumah dilaporkan dibakar.

    “Saat ini kerugian adalah 13 rumah di Lorong Bugis terbakar, dengan pemberdayaan Damkar dan anggota Polrestabes kemarin bisa dikendalikan,” jelasnya.

    Djuhandhani menegaskan bahwa pihaknya saat ini telah memerintahkan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel untuk turun tangan langsung mengejar para pelaku pembakaran rumah dalam insiden tawuran yang terjadi kemarin.

    “Kemudian dalam proses upaya penegakan hukum, kami terus memerintahkan kepada unit jajaran, dalam hal ini kepada Ditreskrimum Polda Sulsel untuk mencari pelaku pembakaran,” tegasnya.

  • Ratusan Prajurit TNI Dikerahkan Redam Tawuran Tallo Makassar
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        18 November 2025

    Ratusan Prajurit TNI Dikerahkan Redam Tawuran Tallo Makassar Makassar 18 November 2025

    Ratusan Prajurit TNI Dikerahkan Redam Tawuran Tallo Makassar
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Ratusan prajurit TNI dikerahkan untuk memperkuat pengamanan di lokasi tawuran antarwarga di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (18/11/2025) malam.
    Pengamanan diperketat karena tawuran di wilayah tersebut tidak kunjung reda sejak pertama pecah pada Senin (17/11/2025) dini hari.
    Bahkan warga sempat menyerang polisi yang hendak membubarkan tawuran.
    “Betul, kita kerahkan satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) dari Batalyon Kavaleri Mendagiri dan satu SST (Satuan Setingkat Peleton) dari Kodim 1408/BS
    Makassar
    ,” jelas Kependam XIV/Hasanuddin, Kolonel Kav Budi Wirman.
    Budi mengatakan ratusan prajurit akan ditempatkan di sejumlah titik rawan tawuran hingga situasi benar-benar aman.
    “(Disiagakan) sampai ada perintah lanjut, sambil yakinkan kondisi kondusif,” ujarnya.
    Tawuran antarwarga di kawasan pekuburan Beroanging sudah berlangsung sejak Senin dini hari.
    Kericuhan kembali pecah pada Selasa (18/11/2025) setelah seorang warga, Nursam alias Civas (40), tewas diduga terkena senapan angin di bagian kepala.
    Tawuran susulan membuat massa semakin beringas dan membakar tujuh rumah serta dua motor warga.
    Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin meminta kepolisian segera mengungkap aktor di balik rangkaian tawuran yang terus berulang.
    “Saya sudah melakukan koordinasi dengan Polrestabes, saya sudah bicara dengan Pak Dansat Brimob untuk segera memastikan orang-orang yang terlibat itu, karena ini sudah merupakan tindakan kejahatan harus diproses lebih lanjut lagi,” kata Munafri.
    Menurutnya, pelaku pemicu tawuran adalah orang yang sama dan kerap mengajak warga bentrok.
    “Masa enggak ketahuan ini orang-orangnya dan itu-itu saja kan yang bermain di situ,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Buntut Warga Tewas Tertembak, Tawuran Pecah Lagi di Makassar, 7 Rumah Ludes Dibakar

    Buntut Warga Tewas Tertembak, Tawuran Pecah Lagi di Makassar, 7 Rumah Ludes Dibakar

    Liputan6.com, Makassar – Konflik berkepanjangan antara dua kelompok pemuda dari Kampung Borta dan Sapiria kembali memanas. Sebanyak tujuh rumah warga hangus terbakar saat tawuran pecah lagi di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Beroangin, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Selasa (18/11/2025).

    Kebakaran terjadi bersamaan dengan aksi saling serang yang kembali pecah sekitar pukul 13.30 Wita, tak lama setelah pemakaman Nur Syam alias Civas, warga Sapiria yang dilaporkan tewas diduga tertembak senapan angin saat tawuran.

    Kepala Bidang Operasi Pemadam Kebakaran Makassar, Cakrawala, mengatakan pihaknya sudah menerima informasi awal soal potensi tawuran warga sebelum kebakaran terjadi.

    “Informasi kejadian ini masuk kurang lebih jam 01.30 Wita siang, tapi sebelumnya memang sudah ada informasi terkait akan terjadi tawuran perang kelompok di situ,” kata Cakrawala saat ditemui di lokasi, Selasa (18/11/2025).

    Cakra menjelaskan, petugas Damkarmat telah menempatkan armada di sekitar kawasan TPU Beroangin sebagai upaya antisipasi. Namun ketika laporan kebakaran masuk, situasi di lokasi sudah tidak kondusif.

    “Pada saat informasi masuk, kebakaran sudah terjadi. Armada sudah bergerak mendekati area, hanya saja situasinya sangat krusial,” katanya.

    Akses menuju titik api juga sempat terhambat karena tawuran masih berlangsung dan jalur menuju lokasi dipadati warga.

    “Betul, lalu lintas waktu itu padat sekali menuju lokasi akibat tawuran,” jelasnya.

    Data sementara menyebutkan tujuh rumah ludes terbakar. Cakrawala menyebut, pendataan lebih detail nantinya akan dilakukan oleh BPBD Makassar.

    “Untuk sementara, ada 7 petak rumah yang terbakar. Detail lainnya masih kita data,” tambahnya.

    Untuk memadamkan api, Damkar mengerahkan kekuatan besar dari beberapa pos. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kobaran api meluas mengingat wilayah kebakaran adalah pemukiman padat penduduk.

    “Armada yang diluncurkan ada 4 regu dari Ratulangi dan 1 regu dari Ujung Tanah. Total kurang lebih 13 sampai 15 armada,” ucap Cakrawala.

    Cakrawala menduga kebakaran dilakukan dengan sengaja. Pasalnya pihaknya menemukan sejumlah jeriken berisi bahan bakar minyak di lokasi kejadian.

    “Memang saat tawuran berlangsung banyak ledakan petasan juga. Korban kebakaran belum ada laporan. Namun sebelumnya sudah ada indikasi terkait korban meninggal akibat tawuran,” tuturnya.

     

  • Tawuran Warga di Makassar, 1 Orang Tewas Diduga Tertembak Senapan Angin di Kepala

    Tawuran Warga di Makassar, 1 Orang Tewas Diduga Tertembak Senapan Angin di Kepala

    Sebagai informasi, bentrok antarwarga di Kecamatan Tallo, Kota Makassar telah berlangsung lama. Bentrokan itu melibatkan sejumlah wilayah, mulai dari Kampung Sapiria, Borta, Jalan Lembo, Jalan Tinumbu Lorong 148, Jalan Layang dan sejumlah wilayah lainnya.

    Polisi menyebut bentrokan itu merupakan buntut dari dendam lama yang tak pernah tuntas sejak tahun 1989. Namun spekulasi lain menyeruak, yang menyebut bahwa perang kelompok itu terjadi lantaran dugaan pengalihan perhatian dari peredaran narkotika dalam jumlah besar di kawasan utara Kota Makassar tersebut.

    Polisi, TNI dan Pemerintah Kota Makassar sendiri sebenarnya tak tinggal diam atas bentrokan tersebut. Seluruh stakeholder telah berbuat banyak untuk meredam ketegangan yang terjadi.

    Mulai dari melakukan mediasi antarwarga, kegiatan humanis bertajuk Ngopi Kamtibmas, hingga mempertemukan tokoh-tokoh masyarakat dan pemuka agama di wilayah setempat.

    Sayangnya upaya itu tak berbuah hasil. Perang kelompok antarwarga masih saja terus terjadi tanpa henti.

    Kini warga setempat menganggap bentrokan itu hanyalah hal biasa dan jadi makanan sehari-hari. Bahkan sebagian dari warga memanfaatkan bentrokan itu sebagai konten siaran langsung di TikTok.

    Bentrokan sebenarnya sempat redam, saat pihak kepolisian mendirikan posko keamanan sementara yang melibatkan anggota Brimob, TNI dan Satpol PP. Namun ketika penyiagaan posko keamanan itu dihentikan, perang kelompok kembali pecah.

    Dalam bentrokan yang terjadi selama sebulan terakhir, pihak kepolisian sebenarnya telah berulang kali berupaya membubarkan. Namun upaya itu ternyata mendapat perlawanan dari emak-emak yang tinggal dilokasi bentrok. Mereka diduga tak mau jika anak meraka yang terlibat bentrok ditangkap polisi.

  • Polda Metro Sebar Anggota Sisir Jakarta Cegah Tawuran hingga Balap Liar

    Polda Metro Sebar Anggota Sisir Jakarta Cegah Tawuran hingga Balap Liar

    Jakarta

    Polda Metro Jaya bersama Polres jajaran dan stakeholder terkait melakukan patroli cipta kondisi (cipkon) menyusuri jalan Jenderal Sudirman-Thamrin. Patroli dilakukan untuk mencegah aksi balap liar.

    “Anggota gabungan Kepolisian Daerah Metro Jaya bersinergi dengan anggota Satpol-PP melaksanakan Apel dan dilanjutkan dengan patroli Cipta Kondusif (cipkon) di sepanjang Jl. Sudirman-Thamrin dan depan Kantor Kementerian PAN & RB antisipasi gangguan Kamtibmas dan balap liar,” tulis keterangan akun X TMC Polda Metro Jaya dikutip detikcom, Selasa (18/11/2025).

    Patroli juga dilakukan di kawasan Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Polisi memastikan kelancaran arus lalu lintas.

    Selain itu, polisi juga melakukan patroli di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Polisi melakukan antisipasi aksi tawuran hingga gangguan Kamtibmas lainnya.

    “Anggota Sat Lantas Jakarta Timur melaksanakan Patroli Mobil di wilayah Kampung Melayu, BKT, dan Jl. Basuki Rahmat antisipasi gangguan Kamtibmas, balap liar, dan tawuran warga,” tulisnya.

    (wnv/wnv)

  • Kapolda Metro Gelar Apel Bareng Pelajar, Cegah Perundungan di Sekolah

    Kapolda Metro Gelar Apel Bareng Pelajar, Cegah Perundungan di Sekolah

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri telah menggelar apel bersama 1.700 orang untuk memperkuat keamanan di sekolah.

    Ribuan orang itu terdiri dari Saka Bhayangkara, Pramuka Gugus Depan, hingga Patroli Keamanan Sekolah (PKS) dari seluruh Polres jajaran.

    Asep mengatakan apel ini digelar dalam rangka kolaborasi Polri dengan siswa untuk mencegah perbuatan negatif di lingkungan sekolah.

    “Pencegahan dalam hal terjadinya tawuran, terjadinya penyalahgunaan narkoba. Pencegahan terjadinya adanya perbuatan-perbuatan negatif seperti perundungan atau sebagainya,” ujar Asep di Polda Metro Jaya, Senin (17/11/2025).

    Dia menjelaskan peran siswa dalam pengamanan di lingkungan sekolah ini sangat diperlukan. Nantinya, siswa ini akan menjadi pengawas keamanan sekolah.

    Adapun, jika siswa ini mendapati perbuatan negatif di sekolah maka hal itu bisa dilaporkan terlebih dahulu ke guru di sekolah masing-masing.

    “Para polisi siswa ini akan membantu menjaga kelancaran kegiatan sekolah, melindungi temannya, dan melaporkan potensi gangguan kepada guru atau pihak sekolah,” imbuhnya.

    Sementara itu, peran Saka Bhayangkara dan Polisi Siswa Keamanan Sekolah difokuskan pada pencegahan tawuran pelajar, penyalahgunaan narkoba, perundungan, kekerasan, serta berbagai potensi gangguan ketertiban lain. 

    “Sinergi ini dianggap sebagai langkah strategis membangun budaya disiplin dan rasa aman di tingkat pelajar,” pungkas Asep.

  • Polda Metro Jaya perkuat peran siswa jaga keamanan sekolah

    Polda Metro Jaya perkuat peran siswa jaga keamanan sekolah

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya memperkuat peran siswa dalam menjaga keamanan lingkungan sekolah melalui pencanangan program baru Polisi Siswa Keamanan Sekolah.

    “Pembentukan Polisi Siswa Keamanan Sekolah bertujuan memperkuat peran aktif siswa dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah,” kata Kapolda Metro Jaya Asep Edi Suheri saat memimpin Apel Saka Bhayangkara dan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin.

    Dia menjelaskan sedikitnya 1.700 peserta turut hadir dalam apel tersebut, mulai dari Saka Bhayangkara, Pramuka Gugus Depan, hingga Patroli Keamanan Sekolah (PKS) dari seluruh Polres jajaran.

    “Para polisi siswa ini akan membantu menjaga kelancaran kegiatan sekolah, melindungi temannya, dan melaporkan potensi gangguan kepada guru atau pihak sekolah,” ucap Edi.

    Menurut dia, keamanan sekolah bukan hanya tugas aparat maupun guru, tetapi juga partisipasi aktif para pelajar.

    “Peran Saka Bhayangkara dan Polisi Siswa Keamanan Sekolah difokuskan pada pencegahan tawuran pelajar, penyalahgunaan narkoba, perundungan, kekerasan, serta berbagai potensi gangguan ketertiban lain,” tutur Asep.

    Sejumlah peserta Apel Saka Bhayangkara dan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (17/11/2025). ANTARA/Ilham Kausar.

    Lebih lanjut, dia menyebutkan sinergi itu merupakan langkah strategis dalam membangun budaya disiplin dan rasa aman di tingkat pelajar.

    Sementara itu, Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto memberikan pesan khusus kepada seluruh peserta apel.

    “Jadilah polisi bagi diri sendiri. Jaga warga, jaga lingkungan, jaga amanah dan jaga aturan demi masa depan Indonesia Emas 2045,” pungkas Budi.

    Program Polisi Siswa Keamanan Sekolah diharapkan dapat menciptakan sekolah yang lebih aman, bebas dari tawuran, narkoba, dan perilaku menyimpang lainnya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono Belum Putuskan Nasib Kepemilikan KJP Pelaku Ledakan SMAN 72 

    Pramono Belum Putuskan Nasib Kepemilikan KJP Pelaku Ledakan SMAN 72 

    JAKARTA – Siswa pelaku ledakan bom di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara disebut masuk sebagai penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Lalu, bagaimana nasib kepemilikan KJP siswa berinisial F yang kini berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH) tersebut?

    Merespons hal ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku belum memutuskan apakah akan mencabut KJP pelaku ledakan bom rakitan di SMAN 72.

    “Saya belum memutuskan apapun tentang hal itu,” kata Pramono ditemui di GOR Sunter, Jakarta Utara, Jumat, 14 November.

    Pramono tak mau buru-buru mengambil tindak lanjut penyaluran bantuan sosial pendidikan kepada F yang kini masih dirawat di rumah sakit. Polisi juga masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.

    “Ini kan masih proses sehingga dengan demikian saya tidak akan terburu-buru untuk memutuskan karena pun, karena bagaimanapun seseorang yang menerima Kartu Jakarta Pintar itu pasti latar belakangnya memang memerlukan untuk itu. Jadi saya belum memutuskan apa pun tentang hal itu,” ungkap Pramono.

    Ketentuan kepemilkan KJP diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 110 Tahun 2021 tentang Bantuan Sosial Biaya Pendidikan.

    Dalam aturannya, semua peserta didik yang menjadi penerima KJP dilarang melakukan hal-hal negatif. Beberapa di antaranya seperti tawuran, merokok, mencuri, terlibat perkelahian, terlibat penipuan, berbuat asusila, hingga membawa senjata tajam dan peralatan lain yang membahayakan.

    Bagi siswa yang terbukti melanggar ketentuan tersebut, maka kepemilikan KJP-nya bisa dicabut atau dinonaktifkan.

    Diketahui sebelumnya, pelaku peledakan di SMA Negeri 72 Jakarta ditetapkan sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH). Pelaku dijerat atas tindakan melawan hukum yang dilakukan pada Jumat 7 November 2025, saat berlangsungnya ibadah salat Jumat di lingkungan sekolah.

    Kesimpulan itu didapat setelah penyidik melakukan pemeriksaan mendalam dengan menggali keterangan sejumlah saksi, menganalisis barang bukti, serta melakukan identifikasi di lapangan melalui scientific investigation bersama tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polri, Densus 88, dan Brimob.

    “Dari beberapa keterangan saksi yang kami peroleh, serta hasil analisis Labfor Polri, terdapat dugaan perbuatan melawan hukum yang melanggar norma hukum,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin.

    Pelaku yang diketahui masih berstatus pelajar aktif di sekolah tersebut dijerat dengan Pasal 80 Ayat (2) juncto Pasal 76C Undang-Undang Perlindungan Anak, Pasal 355 KUHP, Pasal 187 KUHP, dan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Republik Indonesia.

  • KemenHAM tetapkan Kelurahan Manggarai jadi “Kampung Redam” pertama

    KemenHAM tetapkan Kelurahan Manggarai jadi “Kampung Redam” pertama

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) menetapkan Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, sebagai “Kampung Rekonsiliasi dan Perdamaian” (Redam) pertama di Indonesia.

    Menteri HAM Natalius Pigai menyebutkan pertimbangan pembentukan Kampung Redam selaras dengan berbagai pemikiran dunia hari ini di mana sumber-sumber pemicu masalah berasal dari setiap individu.

    “Jadi, kalau di seluruh dunia itu ada sampai 9 miliar orang, itu bisa memunculkan masalah maupun ketidakadilan,” ucap Pigai dalam acara penetapan Kelurahan Manggarai sebagai Kampung Redam, di Jakarta, Jumat.

    Demikian pula di Indonesia, kata dia, apabila terdapat 280 juta orang lebih, maka setiap individu bisa memunculkan masalah atau menjadi sumber ketidakadilan.

    Meski begitu, ia menuturkan hal tersebut tidak hanya berlaku bagi individu, tetapi juga berlaku bagi struktural maupun institusi, baik penegak hukum, pemerintah, hingga kementerian/lembaga, sehingga perlu dibentuk Kampung Redam, salah satunya di Kelurahan Manggarai.

    Adapun Kampung Redam merupakan sebuah program inovatif yang diluncurkan oleh KemenHAM untuk mendorong proses perdamaian, rekonsiliasi, dan pemulihan di daerah-daerah yang pernah mengalami konflik sosial di Indonesia.

    Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar menuturkan Kelurahan Manggarai terkenal dengan aksi tawuran yang sudah ada sejak sekitar tahun 1970.

    Setelah diselidiki, sambung dia, penyebab tawuran yang terjadi meliputi berbagai macam, yakni adanya kawasan padat dan kumuh, mobilitas tinggi, hingga terdapat pihak tertentu yang memanfaatkan situasi.

    Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun meluncurkan program “Manggarai Bershalawat”, yang menggunakan pendekatan kultural dan keagamaan untuk mengajak warga berdiskusi dan mencari akar masalahnya, dengan tujuan menciptakan suasana kekeluargaan dan menyalurkan energi positif melalui kegiatan-kegiatan yang positif.

    “Setelah itu agak berkurang tawurannya,” ucap Anwar.

    Dengan demikian melalui penetapan Kelurahan Manggarai sebagai Kampung Redam, dirinya berharap kelurahan tersebut semakin bebas dari aksi tawuran.

    Ia menyarankan agar pelaksanaan Kampung Redam di Kelurahan Manggarai nantinya bisa dijalankan bersama-sama dengan pemangku kepentingan lainnya dengan melibatkan masyarakat.

    “Diharapkan Kampung Redam dapat mengatasi traumatik, menanamkan nilai-nilai HAM, serta memberi solusi untuk menyelesaikan konflik secara damai dengan masalah sosial yang berbeda-beda antara wilayahnya,” ungkapnya.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Ungkap Pelajar Tergeletak di Minimarket Bogor Terluka Usai Tawuran

    Polisi Ungkap Pelajar Tergeletak di Minimarket Bogor Terluka Usai Tawuran

    Bogor

    Polisi mengungkap pelajar yang tergeletak di depan minimarket di Tanah Sareal, Kota Bogor, terluka usai terlibat tawuran. Pelajar tersebut telah dievakuasi ke rumah sakit dan kondisinya masih kritis.

    “Ini adalah foto korban yang tersebar di media sosial, untuk kondisi korban sendiri saat ini kritis. Kemudian kami klarifikasi juga bahwa korban (menggunakan jaket hijau) ini bukan dari ojek online, tetapi ini merupakan orang yang melakukan janjian tawuran,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi sambil menunjukan foto korban yang viral di medsos, Senin (10/11/2025).

    Aji menyebut pelajar tergeletak dengan luka di kepala itu berinisial AS dan merupakan pelajar salah satu SMK di Bogor. AS diduga terlibat tawuran dengan kelompok lain menggunakan senjata tajam dan membuatnya luka di kepala, leher, punggung dan tangan.

    “Tersangka dan anak berkonflik dengan hukum melakukan tawuran antarkelompok, saling serang dan membacok menggunakan senjata tajam. Sehingga korban (AS) mengalami luka di bagian kepala, punggung, tangan dan leher,” kata Aji.

    “Jadi untuk kondisinya masih kritis di rumah sakit. Untuk korban sendiri dalam kejadian ini, ini pelaku merupakan korban dan korban merupakan pelaku,” imbuhnya.

    “Piket mendapatkan laporan terkait aduan masyarakat tentang remaja yang tergeletak di depan minimarket,” kata Kapolsek Tanah Sareal Kompol Doddy Rosjadi, Jumat (7/11).

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB dini hari tadi. Pihak kepolisian kemudian melakukan pengecekan ke lokasi yang dilaporkan.

    (sol/haf)