Kasus: Tawuran

  • Program “Manggarai Bersholawat” akan digelar minggu ini

    Program “Manggarai Bersholawat” akan digelar minggu ini

    Selawat akan menjadi pintu masuk untuk hal-hal lainnya

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menggelar program “Manggarai Bersholawat” guna mengatasi tawuran di Jakarta, khususnya di kawasan Manggarai.

    “Dalam waktu dekat,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Jakarta Pusat, Selasa, saat ditanya pelaksanaan program ini.

    Kendati demikian, Pramono belum merinci lebih lanjut terkait acara atau kapan tepatnya program “Manggarai Bersholawat” akan dilakukan.

    Pramono hanya mengatakan program itu bakal direalisasikan pada pekan ini.

    “Dalam minggu ini,” kata Pramono.

    Pada kesempatan sebelumnya, Pramono pernah menyampaikan bahwa kegiatan selawat itu bukan semata-mata hanya untuk mengatasi masalah tawuran.

    Pramono mengatakan bahwa kegiatan selawat itu dimaksudkan menjadi pintu masuk untuk menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat.

    “Manggarai berselawat sebenarnya saya tidak mendikotomikan persoalan orang berantem harus berselawat, enggak. Selawat akan menjadi pintu masuk untuk hal-hal lainnya,” kata Pramono.

    Pramono juga menyebutkan bakal menyiapkan lapangan pekerjaan bagi warga Manggarai dalam rangka mengatasi tawuran itu. Lapangan pekerjaan, kata dia, bisa menjadi solusi.

    Selain soal lapangan pekerjaan, Pramono juga berbicara mengenai membuka ruang olahraga bagi anak-anak di Manggarai agar bisa menyalurkan energinya ke hal-hal yang positif.

    Selain itu diketahui, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) akan melibatkan remaja untuk mewujudkan pelaksanaan “Manggarai Bersholawat” untuk menekan angka tawuran di kawasan tersebut.

    Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar menjelaskan nantinya pihaknya akan melakukan koordinasi dengan melibatkan seluruh pengurus lingkungan dan remaja untuk menjadi panitia program “Manggarai Bersholawat”.

    Namun, Anwar belum bisa memastikan waktu pelaksanaan “Manggarai Bersholawat” ini.

    “Kita mau mereka bertanggungjawab dengan mengkondisikan wilayah, mengajak warga untuk sama-sama hadir dalam kegiatan tersebut,” kata Anwar.

    Ketua RW 04, Kelurahan Manggarai, Daud Haris, menambahkan warga sangat menyambut baik rencana diadakannya “Manggarai Bersholawat”. Sebab, tujuan acara tersebut untuk merubah keburukan menjadi kebaikan.

    “Mudah-mudahan dengan sinergitas yang kita bangun ini dapat menciptakan Manggarai lebih kondusif dan tidak ada tawuran lagi,” kata Daud.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Satpol PP Jaksel tindak toko obat tanpa izin usaha di Mampang Prapatan

    Satpol PP Jaksel tindak toko obat tanpa izin usaha di Mampang Prapatan

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Administrasi Jakarta Selatan menindak toko obat tanpa izin usaha di kawasan Mampang Prapatan dengan memberikan surat peringatan.

    “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Kepala Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, dalam rangka pengawasan terhadap peredaran Obat-obatan Tertentu (OOT) yang berpotensi disalahgunakan,” kata Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Selatan, Ali Haryanto di Jakarta, Senin.

    Ali mengatakan pengawasan di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan difokuskan pada Kelurahan Bangka, Tegal Parang, dan Kelurahan Pela Mampang.

    “Kami menyisir sejumlah toko obat dan dari hasil pengawasan, ada empat lokasi yang kami periksa,” ujarnya.

    Selain memberikan peringatan, Satpol PP Jaksel juga mengimbau kepada para pemilik usaha untuk segera mengurus perizinan resmi yang telah dipermudah oleh Pemprov DKI Jakarta.

    Diharapkan para pemilik usaha segera memenuhi izin usahanya, jika tidak nantinya Satpol PP akan lakukan penertiban bersama instansi terkait.

    “Kami juga akan terus melakukan edukasi mengenai obat-obatan yang masuk dalam kategori yang dapat membahayakan masyarakat jika disalahgunakan, khususnya di kalangan remaja yang marak saat ini, seperti tawuran,” ujarnya.

    Dalam kegiatan tersebut turut melibatkan berbagai instansi terkait lainnya, seperti Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI, dan Polri.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jaksel libatkan remaja untuk pelaksanaan “Manggarai Bersholawat”

    Jaksel libatkan remaja untuk pelaksanaan “Manggarai Bersholawat”

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melibatkan remaja untuk mewujudkan pelaksanaan “Manggarai Bersholawat” guna menekan kasus tawuran di kawasan tersebut.

    “Kita tidak mau Manggarai ini menjadi lokasi negatif karena sering terjadi tawuran yang meresahkan. Maka itu, nantinya sesuai arahan Bapak Gubernur DKI Jakarta, kegiatan keagamaan akan rutin dilakukan di sini,” kata Wali Kota Jakarta Selatan, Muhammad Anwar di Jakarta, Senin.

    Dijelaskan Anwar, Program “Manggarai Bersholawat” merupakan gagasan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo sebagai salah satu pendekatan berbasis budaya dan keagamaan untuk menekan angka tawuran yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

    Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan melibatkan seluruh pengurus lingkungan dan remaja untuk menjadi panitia Program “Manggarai Bersholawat”.

    Namun, Anwar belum bisa memastikan waktu pelaksanaan “Manggarai Bersholawat” ini.

    “Kita mau mereka bertanggung jawab dengan mengondisikan wilayah, mengajak warga untuk sama-sama hadir dalam kegiatan tersebut,” katanya.

    Ketua RW 04, Kelurahan Manggarai, Daud Haris menambahkan, warga sangat menyambut baik rencana diadakannya Program “Manggarai Bersholawat”. Apalagi tujuan acara tersebut untuk mengubah keburukan menjadi kebaikan.

    “Mudah-mudahan dengan sinergi yang kita bangun ini dapat menciptakan Manggarai lebih kondusif dan tidak ada tawuran lagi,” katanya.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo telah mengungkapkan rencananya untuk membuat Program “Manggarai Bersholawat” sebagai upaya penyelesaian tawuran yang kerap terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan (Jaksel).

    Penanganan tawuran di lokasi tersebut nantinya tak hanya berfokus pada Program “Manggarai Bersholawat”, namun juga disalurkan dalam bidang olahraga, tenaga kerja hingga pendekatan diri keagamaan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kriminal kemarin, pemerasan oknum ormas hingga jukir liar

    Kriminal kemarin, pemerasan oknum ormas hingga jukir liar

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa kriminal di wilayah DKI Jakarta mulai dari kasus pemerasan oleh oknum salah satu ormas Betawi di Jakarta Selatan hingga penangkapan 11 orang yang berprofesi sebagai “Pak Ogah” dan juru parkir liar di Cengkareng, Jakarta Barat, mewarnai pemberitaan pada Sabtu (17/5/2025).

    Selain itu, terdapat berita kriminal lainnya yang menarik untuk disimak pada pagi ini. Berikut rangkumannya:

    1. Polisi tangkap 24 pelaku tawuran di Jakbar dan Jaktim

    Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya menangkap 24 pelaku tawuran di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Barat sejak Selasa (13/5) hingga Kamis (15/5).

    “Dari seluruh pelaku yang diamankan, tujuh orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan karena terbukti membawa atau memiliki senjata tajam secara ilegal,” kata Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim di Jakarta, Sabtu.

    2. Polisi ungkap kasus pemerasan oknum ormas di Jaksel

    Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengungkap kasus pemerasan yang dilakukan oleh oknum salah satu ormas Betawi di Jakarta Selatan.

    “Tersangka pemerasan yaitu berinisial J mengaku sudah lima tahun menjadi anggota FBR ranting 153 Juraganan, Jakarta Selatan,” kata Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim di Jakarta, Sabtu.

    3. Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan di Kelapa Gading

    Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan warga mengambang di Kali Gading Kirana, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

    “Warga awalnya mengira boneka dan setelah didekati ternyata jasad manusia,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Sabtu.

    4. Polisi tangkap 11 jukir liar di Jakarta Barat

    Kepolisian menangkap sebanyak 11 orang yang berprofesi sebagai “Pak Ogah” dan juru parkir liar di Cengkareng, Jakarta Barat, dalam rangka Operasi Berantas Jaya 2025 pada Sabtu.

    “Sebanyak 11 orang kami amankan dari beberapa lokasi, yakni Jalan Ring Road Cenderawasih, Pangkalan Metro, Jalan Raya Kapuk, Jembatan PIK dan kawasan Cengkareng,” kata Kapolsek Cengkareng Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Abdul Jana dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    5. Korban dan pelaku pencurian laptop di Transjakarta sepakat damai

    Korban dan pelaku pencurian sebuah komputer jinjing (laptop) di bus Transjakarta sepakat berdamai dan kasus tersebut diselesaikan melalui keadilan restoratif (restorative justice).

    “Berkat kebesaran hati pelapor, di sini pelapor bersedia untuk melaksanakan ‘restorative justice’ yang dimana kerugian korban sudah terpulihkan,” kata Kepala Unit Reserse Mobile (Kanit Resmob) Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKP Bima Sakti dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Viral Video Tak Senonoh di Pertunjukan Jaranan, Disbudpar Banyuwangi akan Panggil Pelaku Seni

    Viral Video Tak Senonoh di Pertunjukan Jaranan, Disbudpar Banyuwangi akan Panggil Pelaku Seni

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menerima sebuah aduan yang ditujukan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) melalui kanal pengaduan resmi. Laporan tersebut datang dari seorang pengadu yang identitasnya disamarkan dan mengaku sebagai pecinta kesenian jaranan.

    Dalam aduan tersebut, pengadu melaporkan adanya tindakan tidak pantas yang terjadi dalam pertunjukan jaranan di beberapa lokasi seperti Kopenkepuh, Jopuro, dan Boyolangu. Aduan tersebut disertai dengan tiga potongan video sebagai bukti pendukung.

    “Lokasi video di Kopenkepuh, Jopuro (dan) Boyolangu,” tulis pengadu.

    Ia mengungkapkan bahwa dirinya sering menyaksikan kesenian jaranan secara langsung maupun melalui siaran langsung di YouTube. Dari pengamatannya, tak jarang ia melihat tindakan tak senonoh yang dilakukan oleh para pelaku kesenian.

    Dalam salah satu video yang dikirimkan, tampak pelaku kesenian melakukan gerakan yang dinilai mengarah pada tindakan pornoaksi, yakni dengan menggesekkan tangan ke bagian vital penonton di depan anak-anak dan disaksikan oleh masyarakat umum.

    “Dan lebih parah lagi kesenian diakhiri dengan tawuran,” ceritanya.

    Pengadu menyayangkan kejadian tersebut yang menurutnya sudah berulang kali terjadi. Ia juga menyoroti upaya branding pariwisata Kabupaten Banyuwangi yang menurutnya akan sia-sia apabila tidak diimbangi dengan etika dari para pelaku seni. Terlebih lagi, ia menekankan bahwa kesenian adalah bagian penting dari budaya daerah.

    Di akhir laporannya, pengadu berharap agar Dewan Kesenian Blambangan bersama Disbudpar Banyuwangi segera melakukan evaluasi terhadap sanggar jaranan atau barong yang menampilkan pertunjukan serupa.

    “Sekaligus memberikan kebijakan yang lebih baik untuk kesenian-kesenian lain agar hal ini tidak terulang,” tutupnya.

    Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Disbudpar Taufik Rohman melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Dewa Alit Siswanto, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan itu dan segera mengambil tindakan. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi dua tim kesenian yang diduga terlibat dan akan memanggil mereka dalam waktu dekat.

    “Ada dua tim yang teridentifikasi, akan kami lakukan pemanggilan, rencananya di hari Senin,” kata Dewa.

    Selain pemanggilan, tim kesenian tersebut juga akan menjalani proses pembinaan yang melibatkan Dewan Kesenian Blambangan (DKB). Dewa menegaskan bahwa seluruh pelaku kesenian yang telah terdata di Disbudpar Banyuwangi wajib mematuhi tata tertib dan ketentuan yang telah disepakati bersama.

    Ia juga menegaskan bahwa pelanggaran terhadap norma agama dan nilai-nilai sosial tidak akan ditoleransi. Jika terbukti melanggar, izin operasional sanggar kesenian akan dicabut.

    “Sehingga nantinya tim tidak bisa tampil di mana pun karena sebelum tampil, aparat hukum juga pasti akan menanyakan izinnya,” tegasnya.

    Langkah cepat yang diambil Disbudpar Banyuwangi diharapkan dapat menjaga integritas kesenian tradisional serta memastikan bahwa nilai-nilai budaya tetap dijunjung tinggi dalam setiap pertunjukan. [tar/ian]

  • Polisi gandeng sekolah di Jakpus untuk cegah tawuran pelajar

    Polisi gandeng sekolah di Jakpus untuk cegah tawuran pelajar

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat melaksanakan kegiatan edukasi kepada para pelajar SMP negeri di Jakarta sebagai upaya preventif menekan angka tawuran dan kenakalan remaja di wilayah hukum setempat.

    “Melalui pendekatan edukatif, kami berharap bisa mencegah terjadinya tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga akses terhadap konten negatif di internet,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan bahwa menggandeng sekolah merupakan bagian dari strategi untuk membentuk kesadaran hukum dan moral di kalangan pelajar sejak dini.

    Selain memberikan edukasi seputar hukum dan kenakalan remaja, kegiatan ini kata Susatyo juga menekankan pentingnya peran aktif pelajar dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di lingkungannya.

    “Sinergi dengan sekolah adalah langkah nyata menjaga generasi muda kita,” katanya.

    Sementara itu, Kasat Binmas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Jarono menyampaikan bahwa kegiatan edukasi kepada murid di SMPN 183 Jakarta Pusat mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan berharap kegiatan tersebut dapat menjadi program berkelanjutan.

    Sat Binmas Polres Metro Jakarta Pusat menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat melalui edukasi dan pembinaan generasi muda.

    “Kami melihat antusiasme siswa-siswi sangat tinggi. Mereka butuh ruang dialog yang membangun, dan ini menjadi media yang efektif. Kami akan terus mendorong kegiatan serupa di sekolah-sekolah lainnya,” katanya.

    Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polres Metro Jakarta Pusat melaksanakan kegiatan edukatif bertajuk Mahasiswa Goes to School di SMP Negeri 183 Jakarta.

    Kegiatan tersebut menghadirkan mahasiswa dari Universitas Ibnu Chaldun sebagai narasumber, bekerja sama dengan guru dan staf sekolah.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

  • Munjirin fokus tangani premanisme dan penanganan tawuran di Jaktim

    Munjirin fokus tangani premanisme dan penanganan tawuran di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Timur Munjirin bersama unsur pimpinan kota fokus membahas penanganan premanisme dan tawuran yang seringkali terjadi di wilayah tersebut.

    Hal itu dikatakan Munjirin dalam Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion/FGD) bersama Koordinasi Perangkat Daerah yang diikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) di Pintu Air Banjir Kanal Timur (BKT) Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit, Jumat.

    “Penanganan aksi tawuran dan premanisme menjadi pembahasan dalam rapat koordinasi (Rakor) Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkompiko) Jakarta Timur hari ini,” kata Munjirin.

    Menurut Munjirin, diskusi ini merupakan forum penting sebagai upaya menciptakan kondisi kota yang aman dan nyaman bagi warga, sekaligus menumbuhkan investasi.

    “Semua instansi akan saling mendukung sesuai tupoksinya masing-masing. Ini untuk mewujudkan kota Jakarta Timur yang lebih aman dan nyaman. Termasuk nyaman investasi,” ujar Munjirin.

    Selain itu, Munjirin juga mengimbau masyarakat agar mematuhi peraturan yang ada agar kondisi lebih tertib.

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan, kegiatan ini dikemas untuk meningkatkan sinergisitas tiga pilar yang sudah terjalin baik.

    Budhy berharap ada kesepahaman dan komitmen dari para pemangku kepentingan wilayah untuk menciptakan Jakarta Timur yang aman, nyaman, kondusif bagi masyarakat serta dunia usaha.

    “Melalui forum ini kita ingin menjamin dan memberikan pesan pada dunia usaha bahwa kita akan terus menjaga iklim investasi yang tumbuh dan ramah di Jakarta Timur,” kata Budhy.

    Terkait penanganan tawuran, pihaknya bersama aparat Kepolisian, TNI dan warga secara rutin melakukan pengawasan di tiap kecamatan.

    “Setiap malam ada tujuh sampai 10 personel kami yang diperbantukan untuk pengendalian tawuran,” katanya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Operasi Berantas Jaya, 1.197 orang ditangkap

    Operasi Berantas Jaya, 1.197 orang ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya pada 9-15 Mei 2025 telah menangkap sebanyak 1.197 orang dalam Operasi Berantas Jaya 2025 yang berlangsung hingga pekan depan.

    “Operasi Berantas Jaya yang dimulai dari tanggal 9 Mei sampai 15 Mei hari ini telah mengamankan 1.197 orang,” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak saat ditemui di Jakarta, Jumat.

    Reonald menjelaskan, dari 1.197 orang tersebut telah diperiksa dan kasusnya bisa ditingkatkan ke penyidikan berjumlah 125 orang. Sedangkan 1.072 orang lainnya akan dilakukan pembinaan dan pengawasan.

    Untuk 1.197 orang tersebut bermacam-macam jenis pelanggarannya, mulai dari parkir liar, pelaku tawuran, penagih utang (debt collector), premanisme dan oknum ormas.

    Untuk bentuk perbuatan pidananya, yaitu pemerasan sebanyak 626 kasus, penganiayaan ada 8 kasus dan pengeroyokan 11 kasus.

    Sedangkan pencurian dengan kekerasan (curas) 2 kasus, pencurian dengan pemberatan (curat) 7 kasus dan penyalahgunaan senjata tajam (sajam) ada 15 kasus.

    Untuk barang bukti berupa uang yang berhasil diamankan dari para pelaku yang terkena Operasi Berantas Jaya 2025 sekitar Rp36,2 juta.

    Reonald juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk berani melaporkan segala bentuk praktek premanisme.

    “Jangan takut melaporkan, tidak usah khawatir, sudah ada nomor telepon yang bisa dihubungi dan gratis, yakni Call Center 110 atau langsung datang ke kantor Kepolisian terdekat, bisa Polsek, Polres atau Polda,” katanya.

    Polda Metro Jaya telah menggelar Apel Siaga Anti Premanisme dalam rangka untuk pemberantasan aksi premanisme yang banyak terjadi di masyarakat.

    “Apel siaga anti premanisme ini bertujuan untuk mewujudkan situasi yang kondusif serta menciptakan iklim investasi yang stabil di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Karyoto.

    Karyoto menjelaskan operasi ini akan berlangsung selama 15 hari mulai 9 Mei hingga 23 Mei 2025.

    “Operasi ini mengedepankan kegiatan pendekatan hukum yang komprehensif dan terukur, juga didukung oleh kegiatan intelijen yang akurat,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemasangan CCTV perlu dikaji lebih mendalam agar tidak sia-sia

    Pemasangan CCTV perlu dikaji lebih mendalam agar tidak sia-sia

    pemasangan CCTV di area publik sangat dibutuhkan  warga. Terutama daerah yang rawan tindak kriminalitas dan tawuran

    Jakarta (ANTARA) – Komisi A DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI mengkaji secara mendalam program pemasangan kamera pengintai (CCTV) di sejumlah areal publik agar tidak menjadi sia-sia.

    “Selama ini, belum pernah melihat adanya kajian seperti itu. Jadinya mubazir. Maka! Perlu dilakukan desain besar (grand design) terhadap CCTV di Jakarta,” kata Ketua Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta Inggard Joshua dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Inggard mengatakan Pemprov DKI Jakarta selama ini belum pernah menganalisa kebutuhan kamera CCTV, misalnya untuk pemantauan debit air, kemacetan, hingga daerah rawan kriminalitas.

    Inggard meminta agar Diskominfotik DKI Jakarta menyesuaikan kebutuhan pemasangan CCTV. Seperti pembagian jenis kamera CCTV seperti apakah diperuntukkan bagi surveillance, analitic, ataupun local area network di masing-masing wilayah.

    Apalagi, sambung Inggard, pemasangan 100 titik CCTV di lingkungan permukiman warga salah satu bagian dari visi dan misi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung guna menekan angka kriminalitas di lingkungan masyarakat.

    “Itulah makannya diperlukan kajian secara menyeluruh. Desain besarnya, manfaatnya apa, di mana tempatnya dan jenis kamera apa yang dibutuhkan,” ujarnya.

    Inggard menekankan pemasangan CCTV di area publik sangat dibutuhkan warga. Terutama daerah yang rawan tindak kriminalitas dan tawuran.

    “Kalau tidak tertib, tidak aman, dan tidak kondusif, siapa yang mau berinvestasi. Jadi dengan adanya CCTV bisa membantu dan mengamankan lingkungan,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kominfotik DKI Jakarta Budi Awaludin memastikan tengah merancang desain besar CCTV. Nantinya, akan dikaji terkait kebutuhan CCTV yang akan dipasang di sejumlah wilayah.

    “Grand design ini nantinya kita akan kaji, karena ini masih menjadi perdebatan yang juga menjadi pertanyaan dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan), apakah CCTV ini sebaiknya mengadakan sendiri atau sewa,” katanya.

    Budi juga menyampaikan, pemasangan CCTV di sejumlah wilayah merupakan salah satu indikator DKI Jakarta menuju kota global atau kota cerdas.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pram akan buka lapangan kerja dan ruang aktivitas guna atasi tawuran

    Pram akan buka lapangan kerja dan ruang aktivitas guna atasi tawuran

    Pendekatan lain akan kami lakukan termasuk membuka sebanyak mungkin ruang untuk orang berolahraga dan lapangan pekerjaan

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo akan menyediakan lapangan pekerjaan serta ruang untuk masyarakat beraktivitas guna mengatasi tawuran.

    Pramono menegaskan dirinya tidak hanya akan memfokuskan agar para pelaku tawuran mengikuti program “Manggarai Bersholawat”. Menurutnya, itu hanyalah salah satu alternatif yakni dengan mendekatkan diri pada Tuhan.

    “Sebenarnya saya tidak mendikotomikan persoalan orang berantem harus berselawat (sholawat). Nggak. Pendekatan lain akan kami lakukan termasuk membuka sebanyak mungkin ruang untuk orang berolahraga dan lapangan pekerjaan,” kata Pramono saat dijumpai di Jakarta Barat, Jumat.

    Pramono mengatakan hal itu memang yang dibutuhkan masyarakat khususnya anak-anak yang melakukan tawuran di Manggarai.

    Menurut Pramono, salah satu penyebab berulangnya tawuran di suatu lokasi karena ketidakberuntungan anak-anak di sana terkait pekerjaan.

    “Menurut saya solusinya lebih pasti karena memang seperti di Manggarai yang dibutuhkan anak-anak disana bisa bekerja dan saya akan melakukan itu. Selawat menjadi pintu masuk. Untuk hal yang lain akan kami lakukan,” kata Pramono.

    Pramono percaya, dengan menyediakan ruang beraktivitas untuk masyarakat misalnya kegiatan car free day (CFD) atau membuka taman selama 24 jam, maka energi yang dimiliki dapat disalurkan untuk hal-hal yang lebih positif.

    Sebelumnya, Pramono telah mengungkapkan rencananya untuk membuat program “Manggarai Bersholawat” sebagai upaya penyelesaian tawuran yang kerap terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.

    Menurut Pramono, salah satu faktor pemicu maraknya terjadi tawuran di wilayah tersebut karena ketidakberuntungan anak-anak muda di sana.

    “Banyak yang belum punya pekerjaan tetap. Lalu sarana olahraga dan fasilitas lainnya juga kurang termanfaatkan. Sehingga saya akan mengagas apa yang dinamakan ‘Manggarai Bersolawat’,” kata Pramono.

    Pramono mengatakan dirinya akan mengundang kelompok-kelompok yang bertikai di sana untuk duduk bersama.

    Pramono menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan dalam program ini bersifat kultural dan keagamaan. Ia menilai, tawuran yang terjadi tak bisa semata diselesaikan dengan cara-cara represif.

    Pramono menekankan bahwa program Manggarai Bersholawat akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, majelis taklim, dan pemangku kepentingan (stakeholder).

    Ia juga telah menginstruksikan Wali Kota Jakarta Selatan untuk segera mempersiapkan pelaksanaannya.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025