Kasus: Tawuran

  • Viral Tawuran Bersajam Dekat Stadion Mini Sukatani Depok Dibubarkan Warga

    Viral Tawuran Bersajam Dekat Stadion Mini Sukatani Depok Dibubarkan Warga

    Depok

    Sebuah video viral memperlihatkan aksi tawuran remaja di dekat Stadion Mini Sukatani, Tapos, Kota Depok. Aksi tawuran tersebut berhasil dibubarkan oleh warga.

    Beberapa pelaku berhasil diamankan oleh warga. Kejadian itu berlangsung saat sedang berlangsung pertandingan bola antar kampung.

    Warga yang berada di Stadion Mini Sukatani kemudian mencegat para pelaku yang berboncengan motor. Sebagian tertangkap, sebagian lagi melarikan diri.

    “Pegang bang,” ujar warga dalam video tersebut.

    Warga yang membubarkan aksi tawuran itu tampak masih mengenakan baju olahraga. Salah satu warga juga terlihat mengamankan golok dari aksi tersebut.

    Peristiwa ini terjadi pada Jumat (30/5) sore. Sebagai informasi, lokasi kejadian Jalan Dongkal, Sukatani, termasuk rawan aksi kriminalitas termasuk begal.

    3 Pelaku Diamankan

    “Benar, pada pukul 17.00 WIB, telah diamankan oleh warga, sejumlah 3 orang remaja yang terlibat aksi tawuran di depan Stadion Mini Sukatani,” ujar Kompol Jupriono, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (31/5/2025).

    “Adanya tawuran tersebut disebabkan adanya ejek-ejekan dan ajakan tawuran di medsos Instagram bernama Rear, dan dari pihak Gang Okasa berjumlah 8 orang dengan 3 motor sedangkan anak Kampung Pasar Deppen berjumlah 9 orang remaja dengan 3 motor,” ujarnya.

    Dia mengatakan 3 pelaku yang diamankan yakni DJH (16), MSDJ (15) dan RDC (16). Ketiganya masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polsek Cimanggis.

    “Para pelaku yang diamankan warga diserahkan kepada pihak kepolisian Polsek Cimanggis untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

    (mib/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Manfaatkan Kericuhan Tawuran, Maling Gondol Motor di Palembang

    Manfaatkan Kericuhan Tawuran, Maling Gondol Motor di Palembang

    Palembang, Beritasatu.com — Aksi pencurian sepeda motor (curanmor) terjadi di area parkir sebuah restoran di Jalan Noerdin Panji, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Palembang, Minggu (25/5/2025). Saat itu, di daerah tersebut tengah terjadi tawuran.

    Berkat respons cepat aparat kepolisian, dua pelaku berhasil ditangkap dalam waktu kurang dari 24 jam.

    Kedua pelaku curanmor tersebut adalah M Zakari (43), warga Perum Griya Lestari Abadi, Kelurahan Sei Selincah, dan Eflanhadi (37), warga Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako.

    Kanit Reskrim Polsek Sako AKP Apriansyah menjelaskan, kejadian bermula ketika korban, Andi Putra (50), warga Ilir Timur II, memarkirkan sepeda motornya di area restoran. Saat itu, terjadi tawuran di sekitar lokasi, sehingga korban menjauh untuk menghindari bahaya.

    “Sekitar 1 jam kemudian, korban kembali ke lokasi dan mendapati sepeda motornya telah hilang,” ujar AKP Apriansyah saat ditemui di Mapolsek Sako, Kamis (29/6/2025).

    Motor yang dicuri adalah Honda Vario 125 warna putih biru dengan nomor polisi BG 3544 ZC, terdaftar atas nama Muslim. Korban mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sako pada malam hari.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Sako langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti, termasuk rekaman CCTV milik restoran tersebut. Dalam rekaman tersebut, tampak jelas seorang pria tengah mendorong sepeda motor keluar dari area parkir.

    “Berdasarkan rekaman CCTV, tim opsnal lalu melakukan penyelidikan intensif. Hasilnya, dua pelaku berhasil ditangkap pada Senin (26/5/2025) sekitar pukul 01.00 WIB,” jelasnya.

    Penangkapan dilakukan di rumah masing-masing pelaku tanpa perlawanan. Dari tangan mereka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang kini disita untuk kepentingan penyidikan.

    “Kedua tersangka beserta barang bukti saat ini telah diamankan di Mapolsek Sako untuk proses hukum lebih lanjut,” tambah AKP Apriansyah.

    Para pencuri motor tersebut dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, yang mengancam dengan hukuman penjara maksimal 9 tahun.

  • Tujuh Remaja Diduga Hendak Tawuran di Bogor Diamankan, Celurit-Pedang Disita

    Tujuh Remaja Diduga Hendak Tawuran di Bogor Diamankan, Celurit-Pedang Disita

    Jakarta

    Polisi mengamankan tujuh remaja yang diduga hendak tawuran di Gunungbatu, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar). Sebanyak lima senjata tajam jenis pedang hingga celurit disita.

    “Tujuh orang Laki-laki yang diduga akan melakukan kegiatan tawuran yang diamankan oleh tim Raimas Polresta Bogor,” Kasi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus, Kamis (29/5/2025).

    Eko menyebutkan, tujuh remaja diamankan oleh petugas yang menggelar patroli di titik rawan tawuran, pada Kamis (29/5) sekitar pukul 03.30 WIB. Tujuh remaja tersebut sempat konvoi menggunakan motor.

    “Tim Raimas Polresta Bogor Kota yang sedang berpatroli mendapati beberapa orang mengendarai motor yang berhenti di pinggir jalan, karena mencurigakan tim Raimas melakukan pemeriksaan,” kata Eko.

    “Kemudian petugas mendapati berbagai macam jenis sajam dilokasi tidak jauh dari orang-orang tersebut,” lanjutnya.

    Eko melanjutkan, petugas mengamankan lima senjata tajam jenis pedang dan celurit di sekitar para remaja. Ketujuh remaja kemudian diamankan dan diserahkan ke Polsek Bogor Barat untuk jalani pemeriksaan.

    (sol/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Begini Harapan Pemain Persebaya di HUT ke-731 Surabaya

    Begini Harapan Pemain Persebaya di HUT ke-731 Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-731 Kota Surabaya, dua pemain muda Persebaya Surabaya yang merupakan putra asli daerah, Tony Firmansyah dan Andika Ramadhan, menyampaikan harapan dan apresiasi mereka terhadap perkembangan kota kelahirannya yang kini semakin modern dan nyaman.

    Tony Firmansyah, gelandang muda berusia 19 tahun yang sejak kecil besar di Surabaya, mengaku bangga melihat pesatnya kemajuan Kota Pahlawan. Menurutnya, banyak perubahan signifikan yang membuat Surabaya semakin menarik, baik dari segi infrastruktur, wisata, hingga dukungan terhadap dunia olahraga.

    “Semoga ke depannya Kota Surabaya lebih maju lagi karena banyak sekali perubahannya seperti lebih bersih dan nyaman,” ungkap Tony, Rabu (28/5/2025) saat ditemui di kawasan Surabaya.

    Tony juga menambahkan bahwa dukungan masyarakat terhadap olahraga, khususnya sepak bola, semakin terasa. Ia berharap antusiasme ini terus tumbuh agar prestasi para atlet Surabaya bisa semakin meningkat di kancah nasional maupun internasional.

    “Banyak sekali perubahannya, semoga masyarakat juga makin banyak yang dukung atlet dan sepak bola terutama,” imbuhnya.

    Dari sekian banyak perubahan di kota ini, Tony mengaku taman Apsari menjadi tempat favoritnya untuk bersantai. Selain suasananya yang bersih, kafe-kafe di sekitar taman tersebut kini lebih beragam dan nyaman untuk berkumpul.

    Senada dengan Tony, Andika Ramadhan yang merupakan kiper Persebaya Surabaya juga mengungkapkan kebanggaannya atas wajah baru Surabaya. Ia menyoroti penataan kota yang kian baik dan hadirnya beragam destinasi budaya yang memperkaya identitas kota.

    “Menurutku makin tahun makin bagus karena dulu tidak ada alun-alun, sekarang ada dan makin banyak pertunjukan ragam budayanya yang ditampilin,” ungkap Dika.

    Lebih lanjut, Andika berharap Pemerintah Kota Surabaya terus meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh masyarakat, termasuk para pendatang yang tinggal dan bekerja di kota ini.

    “Semoga kota ini makin nyaman, jauh dari adanya tawuran, karena Surabaya saat ini sudah sangat maju dan memberikan rasa nyaman buat pendatang yang tinggal dan bekerja di kota ini,” tutupnya.

    Dukungan dari putra-putra daerah seperti Tony dan Dika menunjukkan bagaimana kecintaan terhadap kampung halaman bisa menjadi inspirasi untuk terus menjaga dan memajukan kota tercinta. Selamat ulang tahun ke-731, Surabaya! [way/ian]

  • DPR RI puji pogram humanis milik Kapolda dan Kajati Sumbar

    DPR RI puji pogram humanis milik Kapolda dan Kajati Sumbar

    “Kami mengapresiasi program humanis yang telah dijalankan oleh Kapolda Sumbar serta Kepala Kejati Sumbar,”

    Padang (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memberikan apresiasi serta pujian terhadap program Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar Irjen Pol Tri Suryanta dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumbar Yuni Daru Winarsih karena dinilai humanis.

    Hal itu dikatakannya usai melakukan kunjungan kerja dan menggelar pertemuan dengan pimpinan instansi penegak hukum di Kantor Polda Sumbar pada Rabu (28/5).

    “Kami mengapresiasi program humanis yang telah dijalankan oleh Kapolda Sumbar serta Kepala Kejati Sumbar,” kata Ahmad Sahroni di Padang.

    Ia mengatakan dua program yang dimaksud adalah “Gerakan Shubuh Berjemaah” milik Kapolda Sumbar, dan “Jaksa Mengajar” milik Kajati Sumbar.

    Kedua program itu dinilai Sahroni secara positif karena bisa menghadirkan para aparat penegak hukum langsung ke tengah masyarakat.

    Karena sejatinya aparat penegak hukum harus hadir dan hidup di tengah masyarakat agar memahami kondisi serta lingkungan masyarakatnya sendiri.

    Untuk diketahui Gerakan Shubuh Berjemaah adalah program yang digagas oleh Irjen Pol Gatot Tri Suryanta sejak pertengahan Januari 2025.

    Melalui program tersebut Jenderal bintang dua itu mengajak para personel Kepolisian ke berbagai Masjid saat Shubuh untuk mendekatkan diri kepada masyarakat di Sumbar.

    Gatot memandang Masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, namun juga pusat peradaban untuk mencari ilmu pengetahuan dan kehidupan sebagaimana yang sudah dipraktikkan oleh masyarakat Minangkabau di masa lalu.

    Sementara “Jaksa Mengajar” adalah program yang diluncurkan pertama kali oleh oleh Kajati Sumbar Yuni Daru Winarsih serta Wakil nya Sugeng Hariadi pada Desember 2024.

    Yuni Daru Winarsih menerangkan Jaksa Mengajar sejatinya adalah sedekah mengajar yang diberikan oleh Jaksa kepada generasi muda secara cuma-cuma.

    Dalam pelaksanaannya, Jaksa mendatangi sekolah-sekolah yang menjadi sasaran program untuk memberikan pendidikan hukum serta wawasan kebangsaan secara langsung.

    Program ini dilakukan sebagai jam pelajaran tambahan kepada peserta didik, sehingga tidak mengganggu proses belajar-mengajar formal yang ada di setiap di sekolah.

    Yuni yang pernah menjadi Wakil Kejati Banten menceritakan program tersebut hadir atas dasar keprihatinan pihaknya terhadap berbagai fenomena yang membayangi generasi muda saat ini, termasuk Sumbar.

    Seperti masalah penyalahgunaan narkotika, tawuran, geng motor, judi dalam jaringan (judi online), aksi kekerasan, risak (bullying), dan tindakan negatif lainnya yang berujung pada permasalahan hukum.

    Pewarta: Rahmatul Laila
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Remaja Tewas Dibacok di Kawasan JIS, 8 Orang Ditangkap

    Remaja Tewas Dibacok di Kawasan JIS, 8 Orang Ditangkap

    Jakarta

    Seorang remaja berinisial AR (20) tewas usai terlibat tawuran di kawasan Jakarta International Stadium (JIS ) Papanggo, Tanjung Priok. Korban dibacok di bagian kepala.

    “Dalam waktu kurang enam jam kami sudah menangkap delapan orang yang diduga terlibat kasus ini dan kami masih terus melakukan pendalaman kasus ini,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Tanjung Priok AKP Tommy Brian Hutomo dilansir Antara, Rabu (28/5/2025).

    Aksi pembacokan ini terjadi pada Senin (27/5) sekitar pukul 20.00 WIB. Dari kesaksian warga, pelaku datang bersama lima motor yang terlibat dalam konvoi sepeda motor.

    Mereka berputar-putar di kawasan JIS. Kemudian mereka membacok korban yang tengah berboncengan tiga.

    “Ada tiga korban di motor tersebut, satu yang dibacok meninggal, satu luka dan satu lagi kabur. Saking paniknya motornya sampai masuk ke parit,” kata dia.

    Polisi masih mendalami motif terjadinya aksi tawuran sejumlah pelajar SMP dan lulusan pelajar SMP di kawasan Jakarta Utara ini. “Kami masih memeriksa kasus ini dan ada sejumlah keterangan dan hasil visum yang kami tunggu dari rumah sakit,” kata dia.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi tangkap delapan remaja diduga terlibat tewasnya remaja di JIS

    Polisi tangkap delapan remaja diduga terlibat tewasnya remaja di JIS

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menangkap delapan pelajar yang diduga terlibat dalam aksi tawuran di kawasan Jakarta International Stadium (JIS ) Papanggo, Tanjung Priok, dan menyebabkan satu remaja berinisial AR (20) tewas akibat luka bacokan di bagian kepala.

    “Dalam waktu kurang enam jam kami sudah menangkap delapan orang yang diduga terlibat kasus ini dan kami masih terus melakukan pendalaman kasus ini,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Tanjung Priok AKP Tommy Brian Hutomo di Jakarta, Selasa.

    Selain delapan orang yang diamankan, Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok mengamankan barang bukti satu unit senjata tajam dan sepeda motor yang digunakan pelaku.

    Aksi pembacokan ini terjadi pada Senin (27/5) sekitar pukul 20.00 WIB dan informasi dari warga pelaku pembacokan ini datang ke lokasi yang berada di pintu selatan JIS di Papanggo, Tanjung Priok.

    Pelaku ini datang bersama lima motor yang terlibat dalam konvoi sepeda motor. Mereka berputar-putar di kawasan JIS dan akhirnya membacok korban yang ada yang berboncengan tiga.

    “Ada tiga korban di motor tersebut, satu yang dibacok meninggal, satu luka dan satu lagi kabur. Saking paniknya motornya sampai masuk ke parit,” kata dia.

    Pihaknya masih mendalami motif terjadinya aksi tawuran sejumlah pelajar SMP dan lulusan pelajar SMP di kawasan Jakarta Utara ini.

    “Kami masih memeriksa kasus ini dan ada sejumlah keterangan dan hasil visum yang kami tunggu dari rumah sakit,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cegah Pertikaian Malam Satu Suro, Kapolda Jatim Kumpulkan Pimpinan Perguruan Pencak Silat di Madiun
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 Mei 2025

    Cegah Pertikaian Malam Satu Suro, Kapolda Jatim Kumpulkan Pimpinan Perguruan Pencak Silat di Madiun Surabaya 27 Mei 2025

    Cegah Pertikaian Malam Satu Suro, Kapolda Jatim Kumpulkan Pimpinan Perguruan Pencak Silat di Madiun
    Tim Redaksi
    MADIUN, KOMPAS.com
     – Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, menekankan pentingnya perayaan
    budaya suroan
    dan suran agung sebagai daya tarik wisata yang aman dan menarik.
    Dalam acara silaturahmi dengan pimpinan perguruan
    pencak silat
    di Pendopo Muda Graha, Kota Madiun, Selasa (27/5/2025), Nanang meminta agar perayaan tradisi suroan yang diadakan pada malam satu suro tidak lagi diwarnai pertikaian.
    “Bagaimana suroan bisa menjadi daya tarik orang untuk melihat. Bukan daya tarik yang mencekam. Semisal ada tawuran. Ini tidak boleh. Ini budaya yang dapat menjadi wisata,” ungkap Nanang.
    Mantan Kapolda Kalimantan Timur ini mengibaratkan budaya di Bali yang mampu menarik perhatian wisatawan.
    Ia optimistis budaya suroan dan pencak silat dapat menjadi magnet bagi pengunjung di wilayah Mataraman dan Jawa Timur bagian barat.
    “Mari saat pelaksanaan perayaan suroan dan suran agung dijaga dan diamankan. Dengan pelaksanaan suroan yang lebih baik, sehingga menjadikan wilayah Mataraman Go International,” ujarnya.
    Nanang juga menekankan perlunya mengurangi aspek negatif dalam perayaan tersebut.
    Ia menegaskan bahwa pencak silat adalah seni yang juga berfungsi untuk menjaga kebugaran fisik.
    “Jadikanlah kegiatan ini untuk membangun hal-hal yang positif dengan membuat dalam bentuk kemasan yang bagus,” tuturnya.
    Pertemuan silaturahmi tersebut diakhiri dengan ikrar bersama seluruh ketua perguruan pencak silat untuk menciptakan situasi aman dan tertib saat perayaan suro bulan depan.
    Cegah pertikaian
    Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menambahkan bahwa Polda Jatim menggelar silaturahmi kamtibmas dengan pimpinan perguruan pencak silat se-Jawa Timur untuk membangun komunikasi dan kerja sama menjelang perayaan suroan.
    Ia berharap pertemuan ini dapat mencegah pertikaian antarperguruan pencak silat yang sering terjadi pada saat perayaan.
    “Kami ingin membangun kerja sama dan komunikasi agar lebih baik dan mencegah pertikaian antarperguruan pencak silat yang sering terjadi. Karena diketahui bersama, pertikaian antarperguruan pencak silat dapat berdampak negatif,” tegas Jules.
    Mantan Kabid Humas Polda Jabar dan Polda NTT ini berharap silaturahmi dapat menjaga komunikasi dan mewujudkan keamanan serta ketertiban masyarakat di Jawa Timur.
    Ia menambahkan bahwa
    Kapolda Jatim
    telah berkomitmen dengan seluruh ketua perguruan pencak silat se-Jawa Timur untuk bersama-sama mengamankan perayaan suroan bulan depan.
    “Kami dari Polda Jatim mengajak untuk menciptakan situasi kamtibmas. Stop pertikaian, kekerasan, dan wujudkan situasi yang aman dan kondusif,” tutup Jules.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ade Armando: Dedi Mulyadi Lebih dari Sekadar Populer

    Ade Armando: Dedi Mulyadi Lebih dari Sekadar Populer

    Selain itu, di platform X, netizen banyak yang memberikan reaksi beragam, namun Tirta menilai bahwa kebijakan ini terbukti efektif di kalangan masyarakat bawah atau akar rumput.

    “Netizen 0 : 1 KDM,” ucapnya menggambarkan bahwa kebijakan tersebut berhasil meresap ke kalangan masyarakat.

    Tirta juga mencatat adanya fenomena bahwa masyarakat kini hidup dalam ruang gema sendiri, di mana respons terhadap kebijakan semacam ini seringkali terbentuk berdasarkan tren media sosial dan persepsi pribadi yang terbentuk di dalamnya.

    “Ternyata kita hidup dalam ruang gema sendiri,” tandasnya.

    Sementara itu, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa kebijakan pengiriman sejumlah siswa ke barak militer bukan bertujuan untuk memberikan pelatihan militer, melainkan sebagai sarana pembinaan karakter, kesehatan mental, dan kebugaran fisik.

    Menurut Dedi, para peserta yang menjadi prioritas dalam program tersebut adalah siswa dengan perilaku bermasalah.

    Mereka di antaranya terlibat tawuran, gemar mengonsumsi minuman keras, kecanduan permainan ponsel seperti Mobile Legend hingga lupa waktu, sering membolos, melakukan pengancaman, serta membangkang terhadap orang tua.

    Siswa-siswa tersebut akan mengikuti program pembinaan selama enam bulan hingga satu tahun, tergantung kebutuhan.

    Meski ditempatkan di barak militer atau kepolisian, Dedi menegaskan proses belajar mengajar tetap berlangsung sebagaimana mestinya.

    “Mereka tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar, gurunya mengajar di sekolah, cuma bedanya mereka melaksanakan kegiatan itu di area kompleks militer atau Polri,” kata Dedi pada Selasa (29/4/2025).

  • Pelajar SMK alami luka akibat dikeroyok kakak kelas

    Pelajar SMK alami luka akibat dikeroyok kakak kelas

    Jakarta (ANTARA) – Pelajar kelas 2 SMK berinisial MNC (17) yang merupakan warga Pademangan Barat, Jakarta Utara, mengalami luka akibat dikeroyok oleh kakak kelasnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jakarta Pusat.

    “Saya sudah membuat laporan atas kejadian pengeroyokan terhadap anak saya ke Polres Jakarta Utara pada Selasa (20/5),” kata ayah korban MNC berinisial MN (59) di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan, pengeroyokan terhadap anak lelakinya itu sudah terjadi dua kali dan menyebabkan kondisi anaknya mengalami luka-luka.

    “Mereka memukul dengan tangan serta batu, ada belasan orang yang mengeroyok,” kata dia.

    Ia menceritakan pengeroyokan ini berawal saat korban diajak untuk ikut tawuran tapi ditolaknya dan kebetulan ada senjata tajam jenis celurit tertinggal yang diambil korban.

    “Senjata ini di jual kepada teman korban seharga Rp170 ribu,” kata dia.

    Setelah itu, pemilik senjata tajam itu mengetahui aksi korban lalu meminta ganti rugi uang senilai Rp400 ribu. Korban berjanji akan menggantinya dalam waktu dekat tapi beberapa hari kemudian, korban diajak ke suatu tempat dan dikeroyok oleh kakak-kakak kelasnya.

    “Mereka yang mengeroyok anak saya sekitar 15 orang,” kata dia.

    Ia mengaku sudah mendatangi pihak sekolah untuk menanyakan peristiwa tersebut tapi tidak mendapat respons baik.

    Menurut dia, pihak sekolah mengaku yang mengeroyok benar siswa di sekolah tersebut. Sebagian ada yang sudah lulus dan ada juga yang masih sekolah.

    “Cuma pihak sekolah tidak mau tahu tentang aksi itu karena kejadiannya ada di luar sekolah,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025