Kasus: Tawuran

  • Polisi tangkap empat remaja terlibat tawuran di Jakpus

    Polisi tangkap empat remaja terlibat tawuran di Jakpus

    Senjata tajam yang digunakan lima remaja untuk tawuran di Jakarta, Senin (9/6/2025). ANTARA/HO-Humas Polres Metro Jakpus (H)

    Polisi tangkap empat remaja terlibat tawuran di Jakpus
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 11 Juni 2025 – 06:55 WIB

    Elshinta.com – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap empat remaja yang terlibat tawuran dan membawa senjata tajam jenis celurit di kawasan Kemayoran setelah menerima aduan dari masyarakat.

    “Tim Patroli Perintis Presisi langsung mendatangi lokasi dan mendapati para pelaku yang membawa celurit. Para pelaku sempat mencoba melarikan diri, tetapi berhasil diamankan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

    Tim Patroli Perintis Presisi Sat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat menangkap empat pelaku, masing-masing berinisial ES (18), AF (18), S (18), dan MF (23), menyusul laporan warga terkait adanya aksi tawuran di wilayah Jl. Kemayoran Tengah II.

    Selain menangkap para pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa dua bilah celurit dan dua unit telepon genggam.

    Sementara itu, Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol William Alexander, menambahkan bahwa aksi para pelaku telah meresahkan warga.

    “Kami akan menindak tegas setiap aksi premanisme yang mengancam keselamatan masyarakat,” kata William.

    Para pelaku kini dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Tajam dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun.

    “Pelaku dan barang bukti telah kami serahkan ke Polsek Kemayoran untuk proses hukum lebih lanjut,” tegas William.

    Polisi mengimbau kepada masyarakat agar segera melapor ke Polres/Polsek terdekat atau call center 110 apabila menemukan tindakan serupa yang mengganggu ketertiban umum.

    Sumber : Antara

  • Cerita Bobby Diminta Netizen Masukan Remaja Nakal di Sumut ke Barak Militer

    Cerita Bobby Diminta Netizen Masukan Remaja Nakal di Sumut ke Barak Militer

    Jakarta

    Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution bercerita mendapat pesan di media sosial untuk meniru Jawa Barat mengirimkan remaja nakal ke barak militer. Bobby mengaku hal itu pernah dia lakukan saat menjabat sebagai Wali Kota Medan.

    “Di sosial media sering dikirimin pesan agar remaja-remaja kita yang di Sumatera Utara bisa dimasukkan ke kamp TNI juga seperti yang dilakukan oleh KDM (Kang Dedi Mulyadi) Pak Gubernur Jawa Barat, hal itu tentu positif. Tapi satu hal sisi yang lain, tapi ini bukan sok-sok-an tapi memang hal ini sudah pernah kami lakukan,” kata Bobby Nasution saat sambutan di pelantikan pengurus KONI Sumut dilansir detikSumut, Rabu (11/6/2025).

    Bobby mengatakan saat itu remaja nakal di Medan dikirim ke kamp TNI selama setahun. Program bernama Pemuda Bela Negara kala itu diresmikan langsung oleh Prabowo Subianto saat menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) pada Januari 2023.

    “Waktu saya di Medan kita masukkan mereka ke kamp TNI bukan seminggu dua minggu, tapi kita latih kita setahun, kegiatan kami waktu itu yang meresmiin Pak Prabowo semasa beliau masih menjadi Menhan di Medan bagian Utara,” ucapnya.

    Kegiatan itu difokuskan untuk remaja di Medan bagian Utara yang menjadi wilayah tawuran. Bobby mengaku mendapat informasi jika narkoba masuk di saat tawuran besar di wilayah itu.

    “Medan bagian Utara itu sangat banyak tawuran dan terindikasi, saya waktu itu diinformasi-in, terindikasi tawuran yang di sana itu bisa terjadi biasanya kalau ada tawuran besar seperti yang kemarin agak heboh ya, salah satu caranya katanya untuk masuk narkoba ke daerah sana, agar aparat semua heboh ngurusin tawuran besar, nah narkoba itu masuk pada saat itu,” ujarnya.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Sebut Gangster Dulis di Bogor Belum Pernah Terlibat Tawuran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juni 2025

    Polisi Sebut Gangster Dulis di Bogor Belum Pernah Terlibat Tawuran Megapolitan 10 Juni 2025

    Polisi Sebut Gangster Dulis di Bogor Belum Pernah Terlibat Tawuran
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Polresta Bogor Kota memastikan gangster
    Dukuh Lieur Street
    (Dulis) belum pernah terlibat dalam aksi tawuran.
    “Untuk sementara ini dari beberapa kejadian peristiwa tawuran kebelakang belum ada keterlibatan Geng DULIS,” jelas Kasi Humas Polresta Bogor Kota Iptu Eko Agus saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Selasa (10/6/2025).
    Meski belum tercatat dalam aksi tawuran, sejumlah barang bukti ditemukan saat delapan anggota gangster tersebut digerebek di sebuah kontrakan kosong di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Minggu (8/6/2025).
    Dalam penggerebekan tersebut, petugas mendapati minuman keras dan tiga bilah senjata tajam yang disembunyikan di bawah kasur.
    “Saat diinterogasi mereka menerangkan mereka adalah kumpulan anak-anak Dukuh Lieur Street (Dulis). Namun di tempat kontrakan tersebut tidak terdapat tulisan atau pun grafiti tulisan Dulis,” jelas Eko.
    Eko menambahkan, keenam remaja laki-laki yang diamankan bersama dua remaja perempuan dalam penggerebekan tidak ada yang mengaku memiliki senjata tajam tersebut.
    Saat ini polisi masih meneyelidiki lebih lanjut terkait kepemilikan senjata tajam itu.
    Sebelumnya diberitakan, polisi menggerebek sebuah kontrakan yang diduga dijadikan markas gangster Duku Lieur Street, di wilayah Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/6/2025).
    Dalam penggerebekan itu, polisi menemukan tiga buah senjata tajam (sajam) yang diduga digunakan untuk aksi tawuran.
    Kasi Humas Polresta Bogor Kota Iptu Eko Agus mengatakan, sajam tersebut disembunyikan di bawah kasur.
     
    “Setelah dilakukan penggeledahan di kontrakan ditemukan tiga sajam di bawah kasur yaitu dua buah pedang dan satu buah sajam jenis klewang,” kata Eko, saat dikonfirmasi, Senin (9/6/2025).
    Selain sajam, polisi juga mendapati delapan orang remaja di dalam kamar kontrakan tersebut.
    Mereka tertangkap basah sedang menggelar pesta minuman keras (keras).
    Saat ini kedelapan remaja tersebut sudah dibawa untuk dimintai keterangan terkait kepemilikan senjata tajam.
    “Dari delapan remaja yang diamankan, dua orang di antaranya adalah perempuan,” ujar Eko.
    Eko menuturkan, polisi akan terus melakukan operasi atau patroli terhadap aksi-aksi sekelompok remaja diduga gangster yang kerap berulah dengan melakukan aksi tawuran belakangan ini.
    “Kita tidak akan memberi ruang bagi kelompok-kelompok ini. Mirisnya, mereka ini kan kebanyakan usia remaja,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Jaktim perkuat patroli di Pasar Rebo

    Pemkot Jaktim perkuat patroli di Pasar Rebo

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) memperkuat patroli di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, menyusul tawuran dua kelompok remaja dengan korban satu orang tewas pada Senin (9/6) dini hari.

    “Kita terus berupaya tidak henti-hentinya untuk melakukan patroli di wilayah tersebut untuk mengatasi ini semua, memitigasi tawuran serupa,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin di Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB), Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa.

    Ia menjelaskan, patroli tersebut merespon adanya kasus tawuran dua kelompok remaja yang menggunakan senjata tajam dan bom molotov di Jalan Raya Kampung Tengah, Jakarta Timur, Senin (9/6) dini hari.

    Akibat tawuran, satu orang warga asal Kelurahan Gedong, Pasar Rebo berusia 24 tahun, yang juga merupakan pelaku tawuran, tewas di tempat kejadian perkara (TKP).

    Oleh karena itu, Munjirin menyebut, pihaknya terus berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) dan jajaran TNI dan Polri untuk melakukan pengamanan berkala di wilayah setempat.

    “Nanti, kita koordinasi dengan Kapolres Metro Jakarta Timur, Forkopimko juga dan jajaran TNI/Polri untuk mengatasi tawuran. Pokoknya kita terus berusaha,” ujar Munjirin.

    Menurut Munjirin, peningkatan intensitas patroli malam di sejumlah titik rawan tawuran dapat mencegah terjadinya tawuran.

    Selain itu, patroli ini juga dilakukan sebagai langkah merespons atas kekhawatiran masyarakat terhadap maraknya aksi tawuran remaja.

    Patroli dilakukan secara rutin dan menyasar lokasi-lokasi yang sering menjadi titik kumpul para remaja, seperti pinggiran Banjir Kanal Timur (BKT), Jalan Pondok Kopi Raya, Cipinang Indah, hingga gang sempit dan area perbatasan antarwilayah.

    “Karena setiap malam minggu juga kita ada apel cipta kondisi dengan tiga pilar Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bintara Pembinaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) dan lurah di setiap wilayah,” jelas Munjirin.

    Sementara itu, polisi terus mencari pelaku pembacokan saat tawuran itu.

    “Pelaku pembacokan terus kami selidiki, saat ini masih tahap penyelidikan. Kami terus melakukan proses pengejaran,” kata Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya.

    Wayan menyebut, petugas masih mengumpulkan bukti-bukti di tempat kejadian perkara (TKP) dan akan melakukan pemeriksaan saksi untuk mendalami kasus tawuran tersebut.

    Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, jumlah kasus tawuran di Jakarta Timur mengalami peningkatan signifikan sepanjang 2024.

    Data dari Polres Metro Jakarta Timur bahkan mencatat tujuh kasus pada Juni, 12 kasus pada Juli dan meningkat menjadi 16 kasus pada Agustus 2024, sehingga total mencapai 35 kasus dalam tiga bulan tersebut.

    Kawasan Duren Sawit menjadi salah satu titik rawan, dengan lima insiden tawuran terjadi antara November hingga awal Desember 2024.

    Data itu juga menegaskan, seluruh kecamatan di Jakarta Timur dapat dikategorikan sebagai zona merah tawuran karena tidak ada kecamatan yang bebas dari insiden tersebut. Namun, selama libur Lebaran 2025, terjadi penurunan kasus tawuran di wilayah ini.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tawuran Antar Kelompok Remaja di Jaktim Diwarnai Bom Molotov, Satu Orang Tewas Dibacok

    Tawuran Antar Kelompok Remaja di Jaktim Diwarnai Bom Molotov, Satu Orang Tewas Dibacok

    JAKARTA – Dua kelompok remaja terlibat tawuran brutal di Jalan Raya Tengah, Kampung Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Senin (9/6/2025) dini hari. Tawuran tersebut melibatkan senjata tajam dan bom molotov.

    Dalam peristiwa itu, satu orang remaja tewas setelah diduga ditebas senjata tajam saat terlibat duel. Para pelaku menggunakan senjata tajam berukuran besar, seperti celurit dan cocor bebek. Selain itu, salah satu kelompok juga melemparkan bom molotov ke arah lawan, memicu aksi saling serang yang semakin membabi buta.

    Menurut keterangan warga, salah satu remaja tiba-tiba tersungkur di aspal setelah terkena sabetan senjata tajam di bagian leher.

    “Kena lehernya itu,” teriak seorang warga yang menyaksikan kejadian.

    Sayangnya, aksi tawuran tersebut tidak segera dibubarkan oleh aparat kepolisian maupun warga sekitar. Akibatnya, satu remaja meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa kasusnya kini ditangani oleh Polsek Pasar Rebo.

    “Langsung dengan Kapolsek Pasar Rebo, ya,” ujarnya saat dikonfirmasi.

    Sementara itu, Kapolsek Pasar Rebo, AKP I Wayan Wijaya, menjelaskan bahwa tawuran terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.

    “Saat ini, pelaku pembacokan masih dalam proses penyelidikan,” katanya.

    Jenazah korban tewas saat ini berada di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati untuk keperluan autopsi.

    “Korban sementara berada di RS Polri Kramat Jati,” tambahnya.

  • Satu tewas, Polisi kejar pelaku tawuran di Pasar Rebo

    Satu tewas, Polisi kejar pelaku tawuran di Pasar Rebo

    Jakarta (ANTARA) – Polisi masih mengejar pelaku pembacokan saat tawuran dua kelompok remaja hingga menyebabkan satu orang tewas di Jalan Raya Kampung Tengah, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (9/6) dini hari.

    “Pelaku pembacokan terus kami selidiki, saat ini masih tahap penyelidikan. Kami terus melakukan proses pengejaran,” kata Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Wayan menyebut, petugas masih mengumpulkan bukti-bukti di tempat kejadian perkara (TKP) dan akan melakukan pemeriksaan saksi untuk mendalami kasus tawuran tersebut.

    “Petugas sedang mengumpulkan bukti-bukti di lapangan, masih penyelidikan, ” ujar Wayan.

    Selain itu, Wayan menyebut, tawuran tersebut terjadi pukul 02.00 WIB.

    Korban yang meninggal merupakan salah satu pelaku yang terlibat tawuran.

    “Korban sudah teridentifikasi. Korban meninggal dunia usianya 24 tahun, kelahiran 2001 yang merupakan warga asal Kelurahan Gedong, Pasar Rebo,” ucap Wayan.

    Lebih lanjut, Wayan menyebut, korban yang meninggal tersebut sudah dimakamkan usai dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Sudah dimakamkan, karena sudah dilakukan proses autopsi, semalam sudah selesai prosesnya,” kata Wayan.

    Video peristiwa tersebut viral di media sosial Instagram @pokdarkamtibmas_cakungbarat yang memperlihatkan dua kelompok remaja saling melempar bom molotov dan menggunakan senjata tajam.

    “Tawuran dua kelompok remaja di sekitaran Jalan Raya Kampung Tengah, pada Senin subuh, dalam rekaman video amatir dua kelompok saling serang dengan sajam dan molotov,” tulis keterangan video tersebut.

    Dalam video itu juga terlihat satu orang tewas akibat terkena bacokan dalam tawuran di Jalan Raya Kampung Tengah itu.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kriminal kemarin, remaja tewas saat tawuran hingga kasus rasisme

    Kriminal kemarin, remaja tewas saat tawuran hingga kasus rasisme

    Jakarta (ANTARA) –

    Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi pada Senin (9/6), mulai dari remaja tewas dalam tawuran di Jakarta Timur hingga kasus penganiayaan dan rasisme di Jakarta Barat berakhir damai.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Satu tewas akibat tawuran bersenjata tajam dan bom molotov di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Satu orang tewas akibat tawuran antar remaja yang menggunakan senjata tajam dan bom molotov di Jalan Raya Kampung Tengah, Jakarta Timur, Senin dinihari.

    “Korban meninggal termasuk pelaku tawuran juga di Jalan Raya Kampung Tengah pada Senin dini hari,” kata Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Hendak tawuran, lima pemuda bersenjata tajam di Jakpus ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap lima pemuda bersenjata tajam karena diduga hendak tawuran di kawasan Jl. Bonang, Menteng, Senin dini hari.

    “Tawuran ini sangat membahayakan keselamatan warga. Kami akan menindak tegas,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Gulkarmat kerahkan 47 personel padamkan kebakaran vihara di Cilincing

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengerahkan 47 personel untuk memadamkan kebakaran gedung vihara di Jalan Cilincing Lama, Jakarta Utara, Senin dini hari.

    “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan api berhasil dipadamkan,” kata Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Gatot Sulaiman di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Pencuri motor di Jakbar terancam 7 tahun penjara

    Jakarta (ANTARA) – Dua pencuri sepeda motor berinisial UM (28) dan DM (22) yang beraksi di wilayah Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terancam tujuh tahun penjara.

    “Kedua pelaku disangkakan dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman pidana penjara maksimal tujuh tahun,” ungkap Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Kasus penganiayaan dan rasisme di Jakarta Barat berakhir damai

    Jakarta (ANTARA) – Kasus penganiayaan dan rasisme yang terjadi di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, beberapa hari lalu, berakhir damai, Senin.

    Kedua belah pihak, baik korban dan pelaku, kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara, sepakat menyelesaikan kasus itu melalui keadilan restoratif (restorative justice).

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Satu tewas akibat tawuran bersenjata tajam dan bom molotov di Jaktim

    Satu tewas akibat tawuran bersenjata tajam dan bom molotov di Jaktim

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Satu tewas akibat tawuran bersenjata tajam dan bom molotov di Jaktim
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 10 Juni 2025 – 00:05 WIB

    Elshinta.com – Satu orang tewas akibat tawuran antarremaja yang menggunakan senjata tajam dan bom molotov di Jalan Raya Kampung Tengah, Jakarta Timur, Senin dinihari.

    “Korban meninggal termasuk pelaku tawuran juga di Jalan Raya Kampung Tengah pada Senin dini hari,” kata Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Wayan menyebutkan, tawuran tersebut terjadi pukul 02.00 WIB. Jajaran Polsek Pasar Rebo langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengamankan barang bukti yang ada di lapangan.

    “Benar memang informasi tawuran Senin dini hari, tepatnya kejadiannya sekitar pukul 02.00 WIB, TKP di Jalan Tengah,” ujar Wayan.

    Korban yang meninggal merupakan salah satu pelaku yang terlibat tawuran. Korban yang meninggal tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Korban meninggal termasuk pelaku tawuran juga. Korban sementara berada di RS Polri Kramat Jati,” katanya.

    Video peristiwa tersebut viral di media sosial Instagram @pokdarkamtibmas_cakungbarat yang memperlihatkan dua kelompok remaja saling melempar bom molotov dan menggunakan senjata tajam.

    “Tawuran dua kelompok remaja di sekitaran Jalan Raya Kampung Tengah, pada Senin subuh, dalam rekaman video amatir dua kelompok saling serang dengan sajam dan molotov,” tulis keterangan video tersebut.

    Dalam video itu juga terlihat satu orang tewas akibat terkena bacokan dalam peristiwa aksi tawuran di Jalan Raya Tengah.

    Sumber : Antara

  • Tawuran Antar-remaja di Pasar Rebo Disebut Sering Terjadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juni 2025

    Tawuran Antar-remaja di Pasar Rebo Disebut Sering Terjadi Megapolitan 9 Juni 2025

    Tawuran Antar-remaja di Pasar Rebo Disebut Sering Terjadi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tawuran antarkelompok remaja di wilayah Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, disebut sering terjadi.
    “Sering kalau tawuran, tapi biasanya di depan kampus Unindra. Biasanya juga langsung bubar dan enggak ada bom molotov,” ucap Agus (30), warga sekaligus juru parkir di minimarket di sekitar Kampung Gedong saat ditemui
    Kompas.com
    , Senin (9/6/2025).
    Agus menerangkan, kelompok remaja yang kerap melakukan tawuran bukan warga yang tinggal di Kampung Gedong.
    Menurutnya, kelompok remaja tersebut diduga sudah janjian melalui media sosial untuk tawuran di Kampung Gedong.
    “Biasanya gitu, janjian (tawuran) terus ketemu di sini (Kampung Gedong) gitu. Jadi bukan orang-orang Gedong,” tutur Agus.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan dua kelompok remaja tawuran di Jalan Raya Tengah, Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, beredar di media sosial.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram
    @
    pokdarkamtibmas_cakungbarat, kedua kelompok tampak saling serang menggunakan bom molotov dan senjata tajam.
    Bom molotov yang dilemparkan tampak membakar jalanan hingga api menyambar kaki seorang remaja.
    Kemudian, salah satu kelompok tampak maju menyerang kelompok lawan dengan senjata tajam.
    Dalam insiden ini, satu orang tewas diduga akibat terkena bacokan saat tawuran berlangsung.

    Tawuran dua kelompok remaja di sekitaran Jalan Raya Kampung Tengah, pada Senin subuh, dalam rekaman video amatir dua kelompok saling serang dengan sajam dan molotov,
    ” tulis keterangan video yang diunggah pokdarkamtibmas_cakungbarat, Senin (9/6/2025).
    Sementara itu, Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya membenarkan peristiwa tawuran yang terjadi di Kampung Gedong.
    “Untuk info tawuran kejadian sekitar pukul 02.00 dini hari tanggal 9 Juni 2025, tempat kejadian perkara (TKP) Jalan Raya Tengah,” tutur Wayan saat dikonfirmasi, Senin.
    Wayan menjelaskan, korban tewas dalam peristiwa tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
    “Korban sementara berada di RS Polri Kramat Jati, pelaku pembacokan sedang lidik,” ungkap Wayan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggota Gangster Dulis Diciduk di Bogor, Salah Satunya Buronan Sejak 2023
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juni 2025

    Anggota Gangster Dulis Diciduk di Bogor, Salah Satunya Buronan Sejak 2023 Megapolitan 9 Juni 2025

    Anggota Gangster Dulis Diciduk di Bogor, Salah Satunya Buronan Sejak 2023
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Polisi saat ini tengah memeriksa delapan orang remaja yang diduga anggota gangster
    Dukuh Lieur Street
    (Dulis).
    Mereka ditangkap dari lokasi
    basecamp
    gengster di wilayah Mulyaharja, Kecamatan
    Bogor Selatan
    , Kota Bogor, pada Minggu (8/6/2025).
    Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Aji Rizaldi mengungkapkan, salah satu anggota gangster yang ditangkap adalah F (20) atas kepemilikan senjata tajam.
    Aji menyebutkan, F merupakan buronan atau daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus tindak pidana pencurian dan penggelapan.
    “Memang ada laporan polisi dari 2023, di mana yang bersangkutan merupakan salah satu DPO Polsek Bogor Selatan dalam kasus pencurian dan penggelapan,” ungkap Aji, Senin (9/6/2025).
    Selain itu, Aji menambahkan, polisi juga terus mendalami keterlibatan kelompok gangster ini dalam aksi tawuran dan penyerangan terhadap warga.
    Dari hasil analisis, Aji menyebutkan, kelompok Dulis berpotensi berkembang menjadi kelompok yang dapat menimbulkan gangguan keamanan di Kota Bogor.
    “Kelompok ini dapat dikatakan sebagai embrio yang akan menimbulkan kerawanan tawuran,” ujar Aji.
    Sebelumnya, pada Minggu (8/6/2025), polisi menggerebek sebuah kontrakan yang diduga dijadikan sebagai tempat berkumpul atau
    basecamp
     
    gangster Dukuh Lieur Street
    di wilayah Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
    Dalam penggerebekan tersebut, polisi menemukan tiga senjata tajam (sajam) yang diduga digunakan dalam aksi tawuran. Sajam tersebut disembunyikan di bawah kasur.
    Selain senjata tajam, polisi juga menemukan delapan orang remaja di dalam kamar kontrakan tersebut. Mereka tertangkap basah sedang menggelar
    pesta minuman keras
    . Dua dari delapan remaja tersebut adalah perempuan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.