Kasus: Tawuran

  • Legislator: Orang tua perlu dikenakan sanksi ketika anaknya tawuran

    Legislator: Orang tua perlu dikenakan sanksi ketika anaknya tawuran

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Justin Adrian Untayana mengusulkan agar orang tua perlu dikenakan sanksi ketika anaknya terlibat tawuran untuk memberikan efek jera dan tanggung jawabnya.

    “Saya kira ada waktunya juga di Jakarta untuk menerapkan sanksi terhadap orang tua juga,” kata Justin di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, tawuran di Jakarta yang kerap terjadi itu perlu ditanggulangi, diantaranya dengan memberikan sanksi kepada orang tua yang anaknya terlibat tawuran.

    Oleh karena itu, sekolah tidak bisa disalahkan ketika anak didiknya terlibat tawuran sebab rerata anak-anak lebih sering berada di rumah ketimbang di sekolah.

    Untuk itu, peran orang tua dalam pengasuhan anak juga mempengaruhi karakter anaknya sehingga orang tua harus bertanggung jawab atas tumbuh kembang anaknya.

    “Orang tua juga yang menentukan prilaku anak. Dan jangan sampai anak usia 14 tahun, 15 tahun, dibiarkan keluyuran sampai pagi tanpa ada pengawasan,” ujarnya.

    Justin mengusulkan ketika sekolah gratis diterapkan di Jakarta, nantinya orang tua juga harus bertanggung jawab penuh, di mana ketika anak-anak tidak masuk sekolah atau tawuran maka orang tua harus dikenakan sanksi atau denda.

    “Kita butuh kerja sama dari semua pihak yang ada. Jadi saya kira sudah waktunya di Jakarta, orang tua juga dilibatkan. Harus ada perdanya untuk keterlibatan orang tua,” kata dia.

    Diketahui bahwa tawuran di Jakarta kerap dilakukan oleh pelajar atau usia sekolah, mereka tidak segan melukai lawannya dengan menggunakan senjata tajam.

    Tawuran juga kerap menimbulkan korban, baik mengalami luka-luka maupun meninggal dunia, untuk itu peran orang tua dibutuhkan dalam mendidik anak-anaknya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gua Selarong, Jejak Perjuangan Pangeran Diponegoro yang Jadi Destinasi Wisata

    Gua Selarong, Jejak Perjuangan Pangeran Diponegoro yang Jadi Destinasi Wisata

    Liputan6.com, Yogyakarta – Gua Selarong berlokasi di Dusun Kembang Putihan, Gowasari, Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Gua yang telah menjadi destinasi wisata ini menyimpan jejak perjuangan Pangeran Diponegoro.

    Gua Selarong termasuk salah satu destinasi wisata yang komplet. Saat berkunjung ke sini, wisatawan akan mendapatkan serunya berwisata alam, sejarah, mistis, religi, hingga spiritual.

    Mengutip dari laman Visiting Jogja, destinasi wisata ini sarat dengan nilai historis. Gua Selarong menjadi bagian dari kisah perjuangan Pangeran Diponegoro selama masa Pemerintahan Belanda di indonesia.

    Pada masa itu, Gua Selarong menjadi tempat menyusun strategi sekaligus markas perang gerilya. Letaknya berada dalam deretan pegunungan kapur setinggi 35 meter. Pada kanan dan kiri gua terdapat pepohonan rindang dan hijau yang memberikan nuansa sejuk khas alam.

    Konon, Pangeran Diponegoro dan pengikutnya bisa masuk ke dalam gua tanpa terlihat dari luar. Hal ini membuat Gua Selarong disebut memiliki pintu tak kasat mata.

    Suasana mistis di gua ini juga masih kerap dirasakan masyarakat sekitar. Konon setiap malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon, penduduk sekitar kerap mendengar suara alunan gending-gending Jawa. Saat diperiksa lebih dalam, tak terlihat aktivitas apapun di dalam gua.

    Saat sampai di Gua Selarong, pengunjung akan disambut dengan patung Pangeran Diponegoro yang menaiki kuda. Dari sana, pengunjung harus berjalan sejauh 200 meter hingga bertemu anak tangga.

     

    Buntut Tawuran Antar-Geng Lintas Kabupaten Pemalang-Pekalongan, 4 Bocil Diancam Penjara 10 Tahun

  • Tiga Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pemuda di Bekasi Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Juni 2025

    Tiga Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pemuda di Bekasi Ditangkap Megapolitan 25 Juni 2025

    Tiga Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pemuda di Bekasi Ditangkap
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap tiga terduga pelaku
    tawuran
    yang menewaskan seorang pemuda di Jalan Raya Kodau, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota
    Bekasi
    , Rabu (25/6/2025) dini hari.
    Namun polisi belum bisa membuka identitas ketiga terduga pelaku dengan alasan masih dalam proses penyidikan.
    “Namanya masih dirahasiakan,” kata Kapolsek Jatiasih AKP Marganda Siahaan, Rabu.
    Peristiwa ini bermula ketika dua kelompok pemuda bernama Geng Serigala Pondok Gede dan Geng Rawa Bogo Jatiasih janjian tawuran melalui Instagram.
    Keduanya kemudian sepakat menggelar aksi tawuran di Jalan Raya Kodau.
    Setelah bersepakat, Geng Rawa Bogo Jatiasih meluncur ke lokasi yang disepakati.
    Sesampainya di lokasi sekitar pukul 03.30 WIB, Geng Rawa Bogo Jatiasih langsung disambut Geng Serigala Pondok Gede yang lebih dulu tiba di lokasi.
    Keduanya langsung terlibat aksi saling serang. Dalam aksinya, masing-masing kelompok membekali diri dengan berbagai jenis senjata tajam untuk melukai lawan.
    Satu pemuda atas nama Ferry Febrian dari Geng Rawa Bogo Jatiasih tewas di lokasi kejadian akibat luka sabetan senjata tajam di sejumlah tubuhnya.
    “Lukanya bacok di perut, kening sebelah kanan, dan kedua kaki, meninggal di lokasi kejadian,” ungkap Marganda.
    Petugas yang tiba di lokasi kemudian membawa jasad pemuda tersebut ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diotopsi.
    Hingga kini, jenazah korban masih dalam penanganan tim medis Rumah Sakit Polri.
    Sementara itu, seorang saksi mata, Najala Kurniawan (24) menuturkan bahwa para pelaku tawuran berjumlah puluhan orang yang dilengkapi dengan senjata tajam.
    “Mereka bawa sajam,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Meski Sekolah Rakyat Ramai Peminat, Ada Calon Siswa di Jaksel yang Mundur
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 Juni 2025

    Meski Sekolah Rakyat Ramai Peminat, Ada Calon Siswa di Jaksel yang Mundur Nasional 25 Juni 2025

    Meski Sekolah Rakyat Ramai Peminat, Ada Calon Siswa di Jaksel yang Mundur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Meski
    Sekolah Rakyat
    disebut-sebut diminati banyak calon siswa, ternyata ada juga peserta yang memilih mengundurkan diri di awal proses pendaftaran.
    Hal itu disampaikan oleh Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan,
    Bernard Tambunan
    , di hadapan
    Menteri Sosial
    (Mensos) Saifullah Yusuf di acara Dialog Menteri Sosial dengan Calon Siswa Sekolah Rakyat di Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Margaguna, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).
    “Awal kami pendataan, ada saja yang mengundurkan diri. Mungkin mereka belum tahu, atau ada alasan lainnya,” ujar Bernard.
    Meski demikian, Bernard menekankan bahwa para orang tua dan siswa yang kini telah bergabung merupakan bagian dari kelompok yang beruntung karena mendapatkan kesempatan belajar di sekolah yang didesain khusus untuk keluarga kurang mampu.
    “Yang kami harapkan, yang sekarang sudah ada di ruangan ini tidak ada lagi yang mengundurkan diri. Bapak Ibu adalah orang-orang yang beruntung, yang dapat kesempatan,” tambahnya.
    Terkait pertanyaan orang tua mengenai bantuan pendidikan seperti
    Kartu Jakarta Pintar
    (KJP), Bernard menjelaskan bahwa karena seluruh kebutuhan pendidikan sudah ditanggung oleh Sekolah Rakyat, maka kemungkinan besar bantuan tersebut tidak akan diberikan secara terpisah.
    “Beberapa menanyakan ke kami, apakah KJP-nya tetap ada? Tidak, karena Bapak Ibu semua sudah ditanggung di Sekolah Rakyat. Itu mungkin akan ditiadakan karena tidak ada lagi yang perlu dipikirkan untuk keperluan pendidikan,” jelasnya.

    Sekolah Rakyat, menurut Bernard, dirancang untuk memberi solusi menyeluruh, tidak hanya dari segi pembiayaan, tetapi juga pendekatan pendidikan yang membentuk karakter dan disiplin siswa.
    Dia menegaskan bahwa salah satu harapan besar dari hadirnya Sekolah Rakyat adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan menjauhkan siswa dari aktivitas negatif seperti tawuran.
    “Minimal, Pak Menteri, anak-anak kami ini sudah tidak ada lagi yang mengajak tawuran. Karena kami percaya, di Sekolah Rakyat ini mereka akan diajari, termasuk soal bela negara,” tegas Bernard.
    Ia juga mengajak para siswa untuk mengikuti proses belajar dengan semangat hingga selesai, demi masa depan yang lebih cerah dan untuk bisa membantu keluarga mereka kelak.
    “Anak-anak kami ini harus semangat sampai selesai. Ke depannya, mereka bisa membantu orang tua dan menuju masa depan yang lebih baik,” tutupnya.
    Sebelumnya, Mensos menyebut bahwa Sekolah Rakyat ramai peminat.
    Mengutip keterangan resmi Kemensos, Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah program berkelanjutan yang menjadi komitmen negara.
    “Melihat besarnya minat masyarakat dan kesiapan pemerintah daerah, ini akan menjadi salah satu percontohan nasional dalam mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan,” ujarnya.
    “Orang tua umumnya sangat mendukung. Setelah dijelaskan, mereka bahkan mengajak keluarga dan tetangga lainnya untuk ikut daftar,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu Orang Tewas, Ini Fakta-fakta Tawuran Antarremaja di Jatinegara

    Satu Orang Tewas, Ini Fakta-fakta Tawuran Antarremaja di Jatinegara

    Jakarta: Tawuran antarremaja terjadi di sekitar pintu Tol Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu, 22 Juni 2025 dini hari. 

    Tawuran ini mengakibatkan seorang remaja berinisial A, 18 tewas akibat luka bacokan. Berikut ini fakta-fakta tawuran di Jatinegara:
    Korban sempat dilarikan di RS

    Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono menjelaskan, korban terluka di beberapa bagian tubuh. Korban sempat dilarikan ke RS Premier Jatinegara namun nyawanya tak tertolong.

    “Korban dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 02.35 WIB kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Polri pada pukul 06.00 WIB,” kata Samono.
     

     

    Luka bacokan di leher

    Korban mengalami luka bacokan di beberapa bagian tubuhnya. Selain itu, hasil pemeriksaan diketahui ada luka bacok di bagian leher sebelah kiri, luka bacok di tangan sebelah kiri, kemudian luka bacok di jari tangan dan kaki sebelah kiri. 

    Terkait kejadian ini, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 
     
    Polisi periksa saksi

    Selain itu, Samsono mengatakan pihaknya juga memeriksa beberapa orang saksi, di antaranya dua orang yang saat itu mengantar korban ke rumah RS Premier Jatinegara.

    “Anggota kami langsung amankan dua orang tersebut dan dibawa ke Polsek untuk dimintai keterangan,” ucapnya.

    Jakarta: Tawuran antarremaja terjadi di sekitar pintu Tol Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu, 22 Juni 2025 dini hari. 
     
    Tawuran ini mengakibatkan seorang remaja berinisial A, 18 tewas akibat luka bacokan. Berikut ini fakta-fakta tawuran di Jatinegara:

    Korban sempat dilarikan di RS

    Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono menjelaskan, korban terluka di beberapa bagian tubuh. Korban sempat dilarikan ke RS Premier Jatinegara namun nyawanya tak tertolong.
     
    “Korban dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 02.35 WIB kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Polri pada pukul 06.00 WIB,” kata Samono.
     

     

    Luka bacokan di leher

    Korban mengalami luka bacokan di beberapa bagian tubuhnya. Selain itu, hasil pemeriksaan diketahui ada luka bacok di bagian leher sebelah kiri, luka bacok di tangan sebelah kiri, kemudian luka bacok di jari tangan dan kaki sebelah kiri. 

    Terkait kejadian ini, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 
     

    Polisi periksa saksi

    Selain itu, Samsono mengatakan pihaknya juga memeriksa beberapa orang saksi, di antaranya dua orang yang saat itu mengantar korban ke rumah RS Premier Jatinegara.
     
    “Anggota kami langsung amankan dua orang tersebut dan dibawa ke Polsek untuk dimintai keterangan,” ucapnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Remaja Tewas dalam Tawuran Jatinegara Sempat Dibawa ke RS, tapi Tak Tertolong
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Juni 2025

    Remaja Tewas dalam Tawuran Jatinegara Sempat Dibawa ke RS, tapi Tak Tertolong Megapolitan 23 Juni 2025

    Remaja Tewas dalam Tawuran Jatinegara Sempat Dibawa ke RS, tapi Tak Tertolong
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com

    – A (18), remaja yang tewas dalam 
    tawuran
    di Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (22/6/2025) dini hari, sempat dilarikan ke RS Premier Jatinegara.
    Korban A disebut diantar oleh dua orang ke RS tersebut sekitar pukul 02.10 WIB. Namun, setelah dilakukan tindakan medis, nyawa A tidak tertolong. 
    “Remaja tersebut dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 02.35 WIB kemudian korban dibawa ke RS Polri pada pukul 06.00 WIB,” kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono ketika dikonfirmasi, Senin (23/6/2025).
    Samsono menjelaskan, korban tewas dengan luka bacok di beberapa bagian tubuh.
    “Luka bacok di leher sebelah kiri, tangan kiri, jari-jari tangan kiri, serta jari kaki kiri,” ungkap Samsono.
    Menurut Samsono, tawuran terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu, polisi menerima laporan masyarakat mengenai insiden tersebut.
    “Anggota kami langsung mengecek lokasi tawuran. Namun, saat tiba di lokasi, tawuran telah usai. Kemudian dilakukan penyisiran di sekitar TKP, dan ditemukan bercak darah,” kata dia.
    Setelahnya, polisi memeriksa sejumlah rumah sakit di sekitar lokasi. Dari pemeriksaan, diketahui bahwa terdapat satu korban tewas dari aksi tawuran yang dibawa ke RS Premier Jatinegara.
    Kini, polisi telah mengamankan kedua orang yang mengantar A ke RS Premier Jatinegara untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sementara, pelaku pembacokan masih dalam penyelidikan.
    “Iya masih dalam penyelidikan untuk terduga pelaku pembacokan,” katanya.
    Adapun pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah A sehingga jasad korban langsung dimakamkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua saksi diperiksa polisi untuk dalami kasus tawuran Jatinegara

    Dua saksi diperiksa polisi untuk dalami kasus tawuran Jatinegara

    Jakarta (ANTARA) – Polisi memeriksa dua saksi untuk mendalami kasus tawuran remaja bersenjata tajam di pintu Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (22/6) dini hari.

    “Sementara kami sudah ada dua orang yang kami periksa sebagai saksi untuk mendalami kasus itu,” kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

    Samsono menyebut, dua saksi tersebut merupakan orang yang membawa korban meninggal dunia ke RS Premier Jatinegara.

    “Kami langsung menangkap orang yang mengantar ke Polsek Jatinegara. Ada dua orang yang menolong,” ujar Samsono.

    Menurut Samsono, penyelidikan masih terus berlangsung sehingga saksi yang diperiksa akan terus bertambah.

    Sementara itu, barang bukti dan pelaku belum ada yang ditangkap saat jajaran Polsek Jatinegara mengecek tempat kejadian perkara (TKP).

    “Masih kami selidiki, karena kita datang tawuran sudah bubar. Belum ada yang ditangkap,” ucap Samsono.

    Korban meninggal berinisial A (18) ini diketahui usai polisi menerima laporan tawuran di pintu Tol Kebon Nanas DI Panjaitan pada Minggu (22/6) sekitar pukul 02.30 WIB.

    Lalu, petugas langsung menuju TKP tawuran, namun peristiwanya sudah selesai.

    “Petugas langsung mengecek TKP tawuran, namun kejadian tawuran sudah berakhir. Kemudian dilakukan penyisiran di sekitar TKP, sehingga ditemukan bercak darah di jalan dekat pintu masuk Tol Kebon Nanas,” ujar Samsono.

    Lalu, personel Polsek Jatinegara melakukan pengecekan ke rumah sakit terdekat dari TKP tawuran. Sekitar pukul 03.30 WIB, personel kembali mengecek RS Premier Jatinegara dan ditemukan adanya orang meninggal dunia akibat tawuran tersebut.

    Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, jumlah kasus tawuran di Jakarta Timur mengalami peningkatan signifikan sepanjang 2024.

    Data dari Polres Metro Jakarta Timur bahkan mencatat tujuh kasus pada Juni, 12 kasus pada Juli dan meningkat menjadi 16 kasus pada Agustus 2024, sehingga total mencapai 35 kasus dalam tiga bulan tersebut.

    Kawasan Duren Sawit menjadi salah satu titik rawan, dengan lima insiden tawuran terjadi antara November hingga awal Desember 2024. Adapun wilayah yang rawan tawuran antara lain Cakung, Pasar Rebo, dan Jatinegara.

    Data itu juga menegaskan, seluruh kecamatan di Jakarta Timur dapat dikategorikan sebagai zona merah tawuran karena tidak ada kecamatan yang bebas dari insiden tersebut.

    Namun, selama libur Lebaran 2025, terjadi penurunan kasus tawuran di Jakarta Timur.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Diduga Tawuran, Seorang Remaja di Jaktim Tewas Terkena Sabetan Senjata Tajam – Page 3

    Diduga Tawuran, Seorang Remaja di Jaktim Tewas Terkena Sabetan Senjata Tajam – Page 3

    Dua pekan lalu, tawuran di Jakarta juga memakan korban jiwa. Korban berusia 24 tahun tewas akibat dibacok saat terjadi tawuran antara dua kelompok remaja di Jalan Raya Kampung Tengah, Pasar Rebo, Jakarta Timur (Jaktim), Senin dini hari 9 Juni 2025.

    “Pelaku pembacokan terus kami selidiki, saat ini masih tahap penyelidikan. Kami terus melakukan proses pengejaran,” kata Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (10/6/2025), seperti dilansir dari Antara.

    Dia menyebut, petugas masih mengumpulkan bukti-bukti di tempat kejadian perkara (TKP) dan akan melakukan pemeriksaan saksi untuk mendalami kasus tawuran tersebut.

    “Petugas sedang mengumpulkan bukti-bukti di lapangan, masih penyelidikan, ” ujar Wayan.

    Dia menyebut, tawuran tersebut terjadi pukul 02.00 WIB. Korban yang meninggal merupakan salah satu pelaku yang terlibat tawuran.

    “Korban sudah teridentifikasi. Korban meninggal dunia usianya 24 tahun, kelahiran 2001 yang merupakan warga asal Kelurahan Gedong, Pasar Rebo,” ucap Wayan.

     

  • Polisi kantongi identitas pelaku pembacokan di Radio Dalam

    Polisi kantongi identitas pelaku pembacokan di Radio Dalam

    Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian mengantongi identitas pelaku yang membacok seorang pria berinisial FA (15) di kawasan Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (14/6).

    “Identitasnya sudah kami ketahui. Pelakunya juga masih di bawah umur,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru, Kompol Suparmin kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Suparmin mengatakan pembacokan tersebut terjadi pada Sabtu (14/6) sekira pukul 02.00 WIB dini hari. Hingga kini, korban belum dapat dimintai keterangan karena masih dalam pemulihan.

    “Korban belum sempat diperiksa. Tapi menurut informasi, mungkin hari ini sudah bisa pulang dari rumah sakit,” ucapnya.

    Polisi memastikan antara pelaku dan korban tidak saling mengenal. Insiden tersebut murni terjadi dalam konteks tawuran.

    Saat ini korban tengah dirawat di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta dan belum bisa diminta keterangan lebih lanjut.

    Dikatakan pada awalnya, korban mengaku dikejar oleh seseorang. Orang tua korban telah melapor kasus tersebut dan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

    Beredar sebuah video yang memperlihatkan dua pengendara motor saling kejar. Pengendara motor yang mengejar dari belakang membonceng seseorang membawa senjata celurit.

    Kemudian, korban yang berada di depan menabrak sebuah tembok dan terjatuh. Pelaku langsung mengarahkan celurit kepada korban lalu kabur.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini penyebab korban meninggal akibat tawuran di Jatinegara

    Ini penyebab korban meninggal akibat tawuran di Jatinegara

    Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian mengungkap penyebab kematian korban akibat aksi tawuran remaja di pintu Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (22/6) dini hari.

    Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono di Jakarta, Senin, mengatakan, setelah melakukan pengecekan terhadapo korban tawuran itu di Rumah Sakit Premier Jatinegara, ditemukan adanya empat luka bacok di bagian tubuh sebelah kiri korban.

    “Ada luka bacok pada tubuh korban yang berada di leher sebelah kiri, tangan sebelah kiri, jari tangan sebelah kiri, dan jari kaki sebelah kiri,” ujarnya.

    Korban meninggal berinisial A (18) ini diketahui usai pihak kepolisian menerima laporan adanya tawuran di pintu Tol Kebon Nanas DI Panjaitan.

    Samsono menjelaskan, pada Minggu (22/6) sekitar pukul 03.30 WIB pihaknya melakukan pengecekan di RS Premier Jatinegara dan mendapatkan temuan orang meninggal dunia karena tawuran.

    “Ditemukan orang meninggal dunia karena tawuran yang diantar oleh dua orang ke RS Premier Jatinegara,” ujar Samsono.

    Lalu, sekitar pukul 04.00 WIB personel Polsek Jatinegara berkoordinasi dengan petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Premier Jatinegara.

    Menurut keterangan petugas RS, dua orang mengantar korban sekitar pukul 02.10 WIB dan langsung dilakukan tindakan medis di ruang IGD.

    “Setelah dilakukan tindakan medis oleh petugas RS Premier Jatinegara orang tersebut dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 02.35 WIB. kemudian korban dibawa ke RS Polri pada pukul 06.00 WIB,” ucap Samsono.

    Hingga saat ini, Polsek Jatinegara masih menyelidiki lebih lanjut terkait keterlibatan atau peran korban meninggal dalam tawuran tersebut.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.