Kasus: Tawuran

  • Melihat Senapan Modifikasi yang Bikin ‘Panglima Perang’ Sapiria Tumbang dan Picu Tawuran Besar di Makassar

    Melihat Senapan Modifikasi yang Bikin ‘Panglima Perang’ Sapiria Tumbang dan Picu Tawuran Besar di Makassar

    Liputan6.com, Makassar – Polisi terus mendalami kematian Nur Syam alias Civas (35), pria yang disebut sebagai ‘Panglima Perang’ Sapiria. Kematian Civas diduga menjadi pemicu tawuran besar antarwarga yang berujung pada pembakaran 13 rumah di Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (18/11/2025) lalu.

    Polisi kini telah menangkap pelaku penembakan, yakni CB (36), seorang mekanik. Selain menangkap CB, polisi juga menyita senapan angin modifikasi yang digunakan untuk menembak Civas.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi Sulaksono, menjelaskan bahwa senapan tersebut akan diserahkan ke Laboratorium Forensik Polda Sulsel untuk memastikan tingkat mematikan senjata itu.

    “Senapan angin tersebut akan diuji di laboratorium forensik Polda Sulsel untuk mengetahui kalibernya sehingga bisa mematikan korban,” kata Setiadi, Senin (24/11/2025).

    Dia menegaskan bahwa senapan itu bukan senjata rakitan, melainkan senapan berburu yang telah dimodifikasi.

    “Bukan (rakitan), ini modifikasi,” tuturnya.

    Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, senapan angin tersebut adalah senapan jenis PCP. Senapan PCP adalah jenis senapan yang menggunakan udara, dalam hal ini Karbon Dioksida (CO2) bertekanan tinggi, yang disimpan dalam silinder (reservoir) untuk mendorong proyektil keluar dari laras.

    PCP adalah singkatan dari Pre-Charged Pneumatic, yang berarti udara sudah diisi sebelumnya ke dalam senapan sebelum menembak. Hal ini memberikan tenaga yang konsisten pada setiap tembakan dan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan senapan angin tradisional yang menggunakan pegas.

    Untuk proyektil yang digunakan adalah proyektil slug. Proyektil slug merupakan jenis amunisi proyektil padat tunggal yang digunakan dalam senapan atau senapan angin, berfungsi untuk memberikan daya hancur yang lebih besar dan jangkauan lebih jauh dibandingkan amunisi sebar seperti buckshot atau birdshot.

     

  • Enam Remaja Pembakar 13 Rumah saat Tawuran di Makassar Ditangkap, Semua Positif Narkoba

    Enam Remaja Pembakar 13 Rumah saat Tawuran di Makassar Ditangkap, Semua Positif Narkoba

    Liputan6.com, Jakarta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) menangkap enam remaja pelaku pembakaran 13 rumah saat tawuran antarwarga Kampung Sapiria dan Lorong Borta, Kelurahan Lembo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (18/11/2025) siang.

    Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto menjelaskan, bahwa dari enam pelaku yang diamankan, dua di antaranya masih di bawah umur. Mereka masing-masing berinisial RM (18), MR (18), SU (18), AQ (17), SP (20) dan FD (16).

    “Enam pelaku pembakaran rumah telah diamankan di Polda Sulawesi Selatan,” kata Didik, Senin (24/11/2025).

    Selain menangkap para pelaku, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain jeriken berisi bahan bakar minyak, bom molotov, busur panah dan kembang api.

    Para pelaku dijerat Pasal 187 ayat (1) KUHP tentang tindak pidana pembakaran juncto Pasal 55 dan 56 KUHP serta Pasal 170 ayat (1) KUHP tentang pengeroyokan.

    “Ancaman hukumannya pidana penjara maksimal 12 tahun,” ujar Didik.

    Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi Sulaksoni, mengungkapkan bahwa seluruh pelaku positif menggunakan narkoba. Hal tersebut diperkuat hasil pemeriksaan urine setelah mereka ditangkap.

    “Enam pelaku ini positif. Saat diperiksa, mereka juga menunjukkan gerak-gerik seperti orang sakau,” kata Setiadi.

    Ia mengimbau para orang tua di wilayah rawan konflik untuk mengawasi dan membina anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam tawuran. Apalagi seluruh pelaku yang diamankan masih berstatus remaja.

    “Saya berharap para orang tua bisa membina anak-anaknya. Jangan sampai ikut dalam tindakan yang merugikan. Mereka ini masih sekolah, masih SMA, bahkan masih di bawah umur. Ketika anaknya berhadapan dengan hukum, itu merugikan kita semua,” tegasnya.

  • Kerap Meresahkan Warga, Puluhan Anggota Geng Motor di Bandung Diamankan Polisi

    Kerap Meresahkan Warga, Puluhan Anggota Geng Motor di Bandung Diamankan Polisi

    Liputan6.com, Jakarta – Jajaran Polrestabes Bandung menangkap sebanyak 25 orang pelajar SMP dan SMA yang tergabung dalam sejumlah kelompok berandalan bermotor atau geng motor. Mereka ditangkap saat melakukan tawuran dan menyerang warga yang dilewati kelompok-kelompok tersebut saat melakukan konvoi di Kota Bandung.

    Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono melalui Kabagops Polrestabes Bandung, AKBP Asep Saefudin mengatakan, penangkapan itu berawal dari patroli yang dilakukan petugas gabungan tim Prabu, Perintis Presisi, dan jajaran polsek. Mereka pun mendapatkan laporan bahwa sekelompok orang di beberapa kawasan telah meresahkan masyarakat.

    “Saat tim gabungan patroli Polrestabes Bandung melaksanakan patroli di jalan Cihampelas, Antapani, Cihaurkuku, dan sekitar terminal, kita mendapatkan sekitar 25 orang berandal bermotor yang langsung ditangkap, sekarang kita amankan di Polrestabes Bandung. Kemudian ada senjata tajam dan ada beberapa barang bukti yang lainnya,” jelas Asep di Mapolrestabes Bandung, Minggu (23/11/2025).

    Saat penangkapan, kata dia, para remaja tersebut tengah melakukan konvoi di sekitar Kota Bandung. Kemudian, mereka menyerang warga yang sedang berada dipinggir jalan tanpa dengan alasan.

    “Mereka melakukan rolling dan melakukan penyerangan baik terhadap warga dan masyarakat yang sedang nongkrong. Dan mereka juga ada kegiatan untuk bentrok dari kelompok yang lain, sehingga warga pun menjadi kesal dan melakukan perlawanan terhadap geng motor ini,” ucap Asep.

    Asep mengatakan, para remaja yang ditangkap dan terlibat kejahatan jalanan rata-rata masih berada di bawah umur. Polisi pun akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk dilakukan pendampingan.

    “Setelah kita data tadi ada pelajar di tingkat SMP, ada SMA, dan rata-rata mereka berada di usia 14, 15, 16, sampai dengan 17 tahun. Betul, (koordinasi) dengan bapas dan ada pendampingan dari para orang tuanya atau dari pengacara,” kata Asep.

     

  • Lagi Asyik Nyabu, 5 Pria Diamankan Petugas Gabungan saat Patroli di Lokasi Tawuran Makassar

    Lagi Asyik Nyabu, 5 Pria Diamankan Petugas Gabungan saat Patroli di Lokasi Tawuran Makassar

    Liputan6.com, Jakarta – Aparat TNI mengamankan lima terduga pengguna narkoba di kawasan Kampung Sapiria dan Lorong Borta pada Sabtu (22/11/2025). Penangkapan dilakukan dalam patroli gabungan pascatawuran antar pemuda di wilayah Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Makassar beberapa hari lalu.

    Komandan Kodim 1408/BS Makassar, Kolonel Kav Ino Setyo Dermawan, membenarkan penangkapan tersebut. Ia menjelaskan bahwa operasi dilakukan dalam dua sesi patroli berbeda.

    “Tim gabungan TNI–Polri melaksanakan patroli dan berhasil mengamankan tiga orang terduga pelaku pada pukul 02.00 Wita dan dua orang lagi pada patroli siang,” kata Ino kepada wartawan, Sabtu (22/11/2025).

    Kelima terduga pengguna tersebut ialah TH (53), AH (35), ZK (39), DS, dan AP. Dari tangan mereka ditemukan barang bukti berupa sabu dan alat isap.

    “Dari patroli pertama kami amankan tujuh saset diduga sabu. Kemudian, pada patroli kedua kembali ditemukan barang bukti yang diduga narkoba,” jelasnya.

    Hasil interogasi menunjukkan para pelaku nekat menggunakan sabu tak jauh dari posko keamanan gabungan TNI–Polri yang berada di Kampung Sapiria.

    Ino menegaskan, seluruh terduga pengguna narkoba beserta barang bukti akan diserahkan ke Satuan Narkoba Polrestabes Makassar untuk proses hukum lebih lanjut.

    “Tentunya kami selalu berkoordinasi erat dengan pihak kepolisian. Para pelaku dan barang bukti akan kami serahkan kepada pihak berwenang untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

     

  • Marak tawuran di Cengkareng, Jakbar gelar “Ngopi Cetar”

    Marak tawuran di Cengkareng, Jakbar gelar “Ngopi Cetar”

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat menggelar kegiatan bertajuk “Ngopi Cetar” atau “Ngobrol Pintar Cegah Tawuran” di Gelanggang Remaja Cengkareng, Jalan Utama Raya Nomor 22, pada Jumat, untuk mencegah tawuran remaja di wilayah tersebut.

    Kegiatan itu melibat sejumlah unsur, mulai dari Pemerintah Kota Jakarta Barat, pelajar serta tokoh masyarakat setempat. Kegiatan juga dihadiri Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Suban Kesbangpol) Pemerintah Kota Jakarta Barat, Tumpal Hasiholan.

    “Kita ingin menegaskan kembali pentingnya sinergi antara unsur pemerintah daerah, aparat keamanan, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat serta para orang tua dalam menjaga keamanan lingkungan dan masa depan generasi muda,” katanya saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Menurut dia, pencegahan tawuran bukan semata tugas aparat, melainkan tanggung jawab moral seluruh elemen masyarakat.

    Tumpal juga mengimbau pelajar agar menjauhi provokasi, tidak mudah terpengaruh ajakan yang mengarah pada tindak kekerasan serta menjaga nama baik diri dan sekolah.

    “Kepada para orang tua dan pihak sekolah saya mengajak untuk meningkatkan komunikasi, pengawasan serta pembinaan karakter bagi anak-anak,” kata Tumpal.

    Selain itu, pihaknya juga mengajak para RT-RW dan tokoh masyarakat memperkuat pemantauan lingkungan dan mempercepat jalur koordinasi jika terdapat indikasi potensi tawuran.

    “Untuk Babinsa dan Babinkamtibmas, kami menyampaikan apresiasi atas pembinaan dan pengawasan yang telah dilakukan serta berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tekan Tawuran, Pramono Buka Akses Lapangan Kerja bagi Pemuda Rentan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 November 2025

    Tekan Tawuran, Pramono Buka Akses Lapangan Kerja bagi Pemuda Rentan Megapolitan 21 November 2025

    Tekan Tawuran, Pramono Buka Akses Lapangan Kerja bagi Pemuda Rentan
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Gubernur DKI Jakarta
    Pramono Anung
    menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini mengedepankan pendekatan humanis dalam menangani maraknya tawuran, salah satunya melalui penyaluran lapangan pekerjaan bagi kelompok rentan.
    Langkah ini dinilai lebih efektif dibanding penanganan yang hanya bersifat formalitas atau sekadar melokalisasi permasalahan.
    “Jadi untuk hal yang berkaitan tawuran, seperti yang kami lakukan di berbagai tempat, sekarang pendekatannya lebih pendekatan yang bersifat
    human approach
    ,” ujar Pramono kepada wartawan usai memimpin Apel Deklarasi
    Satgas Jaga Jakarta
    di Balai Kota, Jumat (21/11/2025).
    Pramono mengeklaim angka tawuran di Jakarta menunjukkan tren penurunan berkat pendekatan senyap yang dilakukan pemerintah terhadap kelompok rentan.
    Ia menyebutkan, proses dialog tersebut dilakukan tanpa publikasi karena merupakan permintaan kelompok yang bersangkutan.
    “Karena memang kami melakukan pendekatan pada kelompok-kelompok itu tanpa kemudian harus terekspos karena mereka memang meminta untuk itu,” katanya.
    Menurut Pramono, salah satu pemicu tawuran adalah energi para pemuda yang tidak tersalurkan. Karena itu, Pemprov DKI berupaya menyediakan akses kerja bagi kelompok tersebut agar energi mereka dapat dialihkan ke aktivitas produktif.
    “Termasuk kemudian menyalurkan energinya untuk bekerja. Maka kenapa kemudian kami membuka
    job fair
    di beberapa tempat,” jelas Pramono.
    Melalui bursa kerja itu, Pramono berharap kelompok yang sebelumnya rawan terlibat tawuran dapat memperoleh kesempatan bekerja dan berkontribusi di Jakarta.
    “Rata-rata kami juga memberikan kesempatan kepada kelompok ini untuk bisa ikut bekerja dan berkontribusi di Jakarta,” ujarnya.
    Dalam kesempatan itu, Pramono juga menekankan agar Satuan Tugas (Satgas) Jaga Jakarta menjadikan potensi tawuran sebagai salah satu prioritas pengawasan.
    “Satgas perlu memberikan perhatian pada berbagai isu kerawanan, seperti tawuran, kriminalitas, konflik sosial, disinformasi, potensi radikalisme, hingga ancaman bencana seperti banjir, kebakaran, dan cuaca ekstrem,” tuturnya.
    Meski begitu, Pramono menegaskan bahwa gerakan Jaga Jakarta bukan hanya fokus pada persoalan kriminalitas, tetapi juga terhadap ancaman bencana yang kerap terjadi di wilayah Ibu Kota.
     “Ancaman bencana seperti banjir, kebakaran, dan cuaca ekstrem. Semua ini menuntut kewaspadaan yang tinggi dan pendekatan kolaboratif dari Satgas Jaga Jakarta,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono resmikan Satgas Jaga Jakarta untuk perkuat keamanan

    Pramono resmikan Satgas Jaga Jakarta untuk perkuat keamanan

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Jaga Jakarta, yang menjadi tonggak penting bagi penguatan kolaborasi antara pemerintah, warga, dan seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI dalam menjaga keamanan dan kesiapsiagaan ibu kota.

    “Saya sungguh menyambut baik pembentukan Satuan Tugas Jaga Jakarta. Sebuah gerakan yang lahir dari semangat kolaborasi antara warga, pemerintah, dan seluruh unsur Forkopimda untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang aman, nyaman, tertib, dan siap menghadapi segala situasi,” ujar Pramono dalam sambutannya di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, transformasi Jakarta menuju kota global tidak hanya ditandai dengan kemajuan infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga dibangun dari kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya keamanan, ketertiban, dan kesiapsiagaan yang menjadi tanggung jawab bersama.

    “Satgas Jaga Jakarta lahir sebagai wujud dari kesadaran itu. Saya sungguh mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh warga Jakarta serta jajaran Forkopimda yang telah bersinergi bersama dalam menjaga kota ini. Partisipasi, komitmen, dan dukungan bapak, ibu, dan saudara-saudara sekalian mempertegas upaya menjaga kota ini adalah kerja kita bersama,” jelas Pramono.

    Lebih lanjut, dia menuturkan Satgas Jaga Jakarta bekerja dengan mengedepankan informasi, koordinasi, dan tindakan nyata yang terukur.

    Berbagai isu kerawanan, di antaranya tawuran, kriminalitas, konflik sosial, disinformasi, potensi radikalisme, hingga ancaman bencana, seperti banjir, kebakaran, dan cuaca ekstrem, menjadi fokus utama Satgas Jaga Jakarta dalam meningkatkan kewaspadaan dengan pendekatan kolaboratif.

    “Deklarasi yang telah kita tandatangani merupakan bentuk komitmen bersama secara kolektif, menjadi pelopor perubahan sosial, menjaga keamanan, meningkatkan kesiapsiagaan bencana, dan membangun kolaborasi lintas sektor demi Jakarta yang lebih aman dan nyaman,” kata Pramomo.

    Dia pun berharap komitmen yang telah dicetuskan dalam deklarasi itu tidak berhenti sebagai seremonial saja, tetapi juga menjadi pedoman moral untuk bergerak bersama.

    Lebih lanjut, dia berpesan kepada seluruh anggota Satgas Jaga Jakarta agar selalu menjalankan tugas dengan penuh integritas dan kepekaan.

    “Jadilah mata, telinga, dan hati pemerintah di tengah masyarakat. Terus gaungkan semangat Jaga Jakarta,” tutur Pramono.

    Dengan adanya kerja sama dengan seluruh pihak, dia optimistis Jakarta semakin aman, harmoni sosial semakin menguat, dan setiap warga terlindungi.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tawuran Warga Pecah Lagi di Makassar, Pelajar Tewas Tertembak Senapan

    Tawuran Warga Pecah Lagi di Makassar, Pelajar Tewas Tertembak Senapan

    Liputan6.com, Jakarta Tawuran antarwarga kembali pecah di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat (21/11/2025) dini hari. Kali ini perang kelompok itu terjadi antara warga Kelurahan Layang melawan warga Jalan Tinumbu.

    “Iya betul pecah lagi tadi subuh, bukan lagi di Sapiria, tapi ini warga Layang dan Tinumbu. Saya tiba di TKP jam 5.30 (Wita) sudah bubar,” kata Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi kepada Liputan6.com, Jumat (21/11/2025).

    Mirisnya, dalam tawuran antarwarga itu, seorang pelajar berusia 16 tahun dilaporkan meninggal dunia usai terkena tembakan senapan angin rakitan. Ia dilaporkan tertembak di bagian dada sebelah kiri.

    “Iya betul ada satu korban tewas atas nama Muhammad Deril karena terkena senapan angin,” sebutnya.

    Syamsuardi mengaku masih menyelidiki lebih jauh apa pemicu tawuran antarwarga di dua wilayah itu kembali pecah.

    “Kita belum tau, ini masih diselidiki,” jelasnya.

  • Tawuran Warga Pecah Lagi di Makassar, Pelajar Tewas Tertembak Senapan

    Tawuran Warga Pecah Lagi di Makassar, Pelajar Tewas Tertembak Senapan

    Liputan6.com, Jakarta Tawuran antarwarga kembali pecah di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat (21/11/2025) dini hari. Kali ini perang kelompok itu terjadi antara warga Kelurahan Layang melawan warga Jalan Tinumbu.

    “Iya betul pecah lagi tadi subuh, bukan lagi di Sapiria, tapi ini warga Layang dan Tinumbu. Saya tiba di TKP jam 5.30 (Wita) sudah bubar,” kata Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi kepada Liputan6.com, Jumat (21/11/2025).

    Mirisnya, dalam tawuran antarwarga itu, seorang pelajar berusia 16 tahun dilaporkan meninggal dunia usai terkena tembakan senapan angin rakitan. Ia dilaporkan tertembak di bagian dada sebelah kiri.

    “Iya betul ada satu korban tewas atas nama Muhammad Deril karena terkena senapan angin,” sebutnya.

    Syamsuardi mengaku masih menyelidiki lebih jauh apa pemicu tawuran antarwarga di dua wilayah itu kembali pecah.

    “Kita belum tau, ini masih diselidiki,” jelasnya.

  • Semua Pelaku Bakal Tidak Enak Tidurnya

    Semua Pelaku Bakal Tidak Enak Tidurnya

    Liputan6.com, Makassar – Plh Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Muhammad Ridwan memastikan kondisi di Kampung Sapiria dan Lorong Borta, Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, kini berangsur kondusif setelah ketegangan memuncak akibat tewasnya ‘Panglima Perang’ bernama Civas beberapa waktu lalu.

    “Untuk tawuran beberapa hari terakhir ini sudah tidak ada lagi, kami di sini lakukan kegiatan sweeping maupun penggeledahan di beberapa tempat,” kata Ridwan yang juga menjabat sebagai Komandan Satuan Brimob Polda Sulsel, Kamis (20/11/2025).

    Dalam patroli dan penggeledahan yang dilakukan pada Rabu malam, aparat kepolisian berhasil menangkap delapan pemuda yang sedang asyik mengonsumsi narkoba. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti.

    “Tadi malam kita melaksanakan kegiatan (penyisiran) di beberapa tempat dan kita mengamankan delapan orang sedang mengonsumsi narkoba dan sementara kembangkan. Beberapa barang bukti seperti sabu, tembakau sintesis, dan obat daftar G kami amankan,” jelasnya.

    Selain itu, lanjut Ridwan, pihak kepolisian juga telah mengantongi identitas 10 pelaku yang diduga sebagai provokator dan pelaku pembakaran 13 rumah di Lorong Borta saat tawuran Makassar. Pembakaran itu diduga dilakukan oleh pemuda asal Kampung Sapiria yang tak terima atas kematian Civas.

    “10 DPO ini adalah pelaku (provokator) tawuran, baik itu menggunakan busur panah, baik melakukan pembakaran (rumah),” jelasnya.

    “Kami konsisten, semua pelaku kejahatan bakal tidak enak tidurnya dan tidak enak hidupnya di Sulsel, ke mana pun larinya akan kami kejar,” tegas Ridwan.

    Lebih jauh, Ridwan menjelaskan bahwa pihaknya kini telah mendirikan lima posko pengamanan sementara di sejumlah titik rawan di kawasan Kampung Sapiria dan Lorong Borta. Aparat gabungan TNI dan Polri juga disiagakan di setiap posko tersebut.

    “Kita juga sudah bentuk posko, ada lima yang kita dirikan menggunakan tenda bergabung dengan TNI. Kekuatan yang bersiaga dari Polri 250 orang, dari TNI 100 orang,” ucapnya.

    Terkait 13 rumah yang menjadi korban pembakaran, Ridwan menjelaskan bahwa seluruh rumah itu nantinya akan dibantu biaya perbaikannya oleh Pemerintah Kota Makassar. Saat ini para korban juga telah mendapat bantuan makanan dari pemerintah setempat.

    “Terkait (korban) pembakaran rumah, nantinya akan diperbaiki oleh pemerintah, kita sudah melakukan koordinasi juga dengan bapak Wali Kota,” ungkapnya.