Kasus: Tawuran

  • Kronologi Tawuran Maut di Kebon Nanas Jatinegara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Juli 2025

    Kronologi Tawuran Maut di Kebon Nanas Jatinegara Megapolitan 4 Juli 2025

    Kronologi Tawuran Maut di Kebon Nanas Jatinegara
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepolisian Sektor (Polsek)
    Jatinegara
    , Jakarta Timur, mengungkap
    kronologi
    lengkap kasus
    tawuran
    remaja yang menyebabkan satu orang tewas di kawasan pintu Tol Kebon Nanas, Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, pada Minggu (22/6/2025) dini hari.
    Pelaku, berinisial FA (18), telah ditangkap dan dijerat dengan pasal pembunuhan.
    Kapolsek Jatinegara, Kompol Samsono menjelaskan, bahwa tawuran tersebut melibatkan dua remaja yang saling menyerang menggunakan senjata tajam jenis celurit.
    Pelaku FA diketahui menggunakan senjata jenis cocor bebek atau corbek sepanjang sekitar 120 cm saat melukai korban.
    “Setelah melakukan perbuatannya, FA bersama teman-temannya melarikan diri ke daerah Pisangan dan membuang senjata tajam di semak-semak dekat tembok rel kereta api Stasiun Jatinegara,” ujar Kompol Samsono, Jumat (4/7/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Dalam kejadian tersebut, korban berinisial A (18) sempat menyabet FA dengan celurit, namun serangan tersebut ditangkis dan hanya menyebabkan luka di siku kiri FA.
    FA kemudian membalas dengan mengayunkan celurit corbek ke arah leher korban, menyebabkan luka parah yang mengakibatkan korban jatuh di tempat.
    “Korban kemudian dibawa ke RS Premier Jatinegara oleh rekan-rekannya, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia,” jelas Samsono.
    Setelah membuang senjata, FA dan kelompoknya sempat berkumpul di depan RS Budi Asih dan melanjutkan pelarian ke daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat.
    Pelaku akhirnya ditangkap pada Minggu, (29/6/2025) pukul 20.00 WIB di rumah pamannya di wilayah Tangerang.
    Polisi hingga kini masih melakukan pencarian terhadap senjata tajam yang digunakan FA. Meski sudah ditelusuri ke lokasi pembuangan, barang bukti tersebut belum ditemukan.
    “Pencarian terhadap senjata masih berlangsung. Bisa jadi senjata telah ditemukan atau diambil oleh orang lain, kami belum bisa memastikan,” ujar Samsono.
    Atas perbuatannya, FA dijerat dengan pasal-pasal pidana berat, yakni Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara
    Serta, Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tawuran di Jatinegara yang sebabkan 1 korban tewas libatkan 31 remaja

    Tawuran di Jatinegara yang sebabkan 1 korban tewas libatkan 31 remaja

    Jakarta (ANTARA) – Tawuran antarkelompok remaja yang menyebabkan satu orang tewas di pintu Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (22/6) dinihari melibatkan sebanyak 31 remaja.

    “Jadi tawuran pada Minggu (22/6) dinihari tersebut melibatkan dua wilayah,” kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono saat konferensi pers di Polsek Jatinegara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat.

    Mereka ada 11 orang yang tergabung dalam kelompok (geng) Kancil Boys dan kelompok Gang Dalam serta 20 orang lainnya dari kelompok Gang Penas.

    Dua kelompok, yakni Kancil Boys dan Gang Dalam yang markasnya berada di Jalan Taman Manisan, Cipinang Cempedak, bertekad menyatu untuk melawan kelompok Gang Penas di Cipinang Besar Selatan.

    Samsono menyebutkan, mereka bersepakat melakukan tawuran di Pintu masuk Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan.

    “Dua kelompok janjian mereka melaksanakan tawuran dengan titik pertempurannya di Jalan DI Panjaitan. Dua kelompok itu Gang Dalam dan Gang Kancil Boys bergabung jadi satu melawan Gang Penas,” katanya.

    Lalu, dua kelompok yang bersatu tersebut berkumpul terlebih dahulu di Gang Kancil Boys, Taman Manisan, Cipinang Cempedak, dengan membawa senjata tajam.

    “Mereka berkumpul, dari Gang Kancil Boys di Taman Manisan, kemudian berangkat bersama 11 orang lainnya dengan membawa senjata tajam. Yang membawa senjata tajam berjumlah lima orang dari 11 orang yang ikut,” katanya.

    Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), dua kelompok tersebut menyalakan klakson kendaraan sebagai kode pemberitahuan kedatangan.

    Lalu, setelah klakson berbunyi kelompok Gang Penas muncul dan langsung saling menyerang. Namun, perbedaan jumlah yang jauh membuat kelompok Gang Kancil Boys dan Gang Dalam berbalik mundur.

    “Karena jumlahnya jauh, kekuatannya juga, sehingga pada saat menyerang (Gang Kancil Boys dan Gang Dalam) kemudian berbalik kembali karena diserang balik oleh Gang Penas yang berjumlah sekitar 20 orang,” kata Samsono.

    Dalam tawuran tersebut, korban tewas A (18) melawan pelaku FA (18). Korban A menyabet pelaku menggunakan celurit sebanyak satu kali, namun ditangkis oleh FA yang menyebabkan luka di siku tangan sebelah kiri.

    Lalu, FA membalas dengan cara mengayunkan corbek mengenai leher korban sehingga korban mengalami luka sobek bagian leher yang cukup dalam dan siku sebelah kiri.

    Korban A langsung jatuh di tempat, setelah itu dibawa oleh temannya ke RS Premier Jatinegara dan dinyatakan sudah meninggal dunia.

    Adapun Pelaku FA (18) yang merupakan warga Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, tersebut ditangkap di rumah pamannya yang berada di wilayah Tangerang pada Minggu (29/6) sekitar pukul 20.00 WIB.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 338 tentang tindak pidana pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan Pasal 351 tentang penganiayaan yang menyenangkan kematian dengan hukuman penjara tujuh tahun.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi tangkap pelaku tawuran di Jatinegara yang tewaskan satu orang

    Polisi tangkap pelaku tawuran di Jatinegara yang tewaskan satu orang

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Polisi tangkap pelaku tawuran di Jatinegara yang tewaskan satu orang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 04 Juli 2025 – 17:46 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian menangkap pelaku tawuran remaja  yang mengakibatkan satu orang tewas di pintu Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (22/6) dini hari.

    “Kami telah menangkap pelaku tawuran di pintu Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan berinisial FA (18) pada Minggu, 29 Juni 2025 sekitar pukul 20.00 WIB,” kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono di Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat.

    Pelaku yang merupakan warga Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, tersebut ditangkap di rumah pamannya yang berada di wilayah Tangerang, Banten.

    “Pelaku melarikan diri ke wilayah Tangerang di tempat om pelaku. Sehingga bisa kita amankan pada pukul 20.00 WIB,” ujar Samsono.

    Samsono menyebutkan, setelah melakukan perbuatannya, pelaku bersama teman-temannya sempat melarikan diri ke daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat.

    Mereka ke Puncak, Bogor, sampai mengetahui bahwa ada korban sekitar pukul 14.00 WIB. “Mereka setelah keluar (checkout) dari villa, mereka kabur masing-masing. Dan pelaku melarikan diri ke wilayah Tangerang di tempat omnya,” katanya.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 338 tentang tindak pidana pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan Pasal 351 tentang penganiayaan yang menyenangkan kematian dengan hukuman penjara tujuh tahun.

    Satu orang tewas akibat tawuran remaja yang menggunakan senjata tajam di pintu Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (22/6) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

    Korban meninggal berinisial A (18) ini diketahui usai pihak Kepolisian menerima laporan adanya tawuran di pintu Tol Kebon Nanas DI Panjaitan.

    Lalu, pihak Kepolisian langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) tawuran, namun kejadian tawuran sudah selesai.

    Lalu, personel Polsek Jatinegara melakukan pengecekan ke rumah sakit terdekat dari TKP tawuran. Sekitar pukul 03.30 WIB, personel kembali mengecek RS Premier Jatinegara dan ditemukan adanya orang meninggal dunia akibat tawuran tersebut.

    Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, jumlah kasus tawuran di Jakarta Timur mengalami peningkatan signifikan sepanjang 2024.

    Data dari Polres Metro Jakarta Timur bahkan mencatat tujuh kasus pada Juni, 12 kasus pada Juli dan meningkat menjadi 16 kasus pada Agustus 2024, sehingga total mencapai 35 kasus dalam tiga bulan tersebut.

    Kawasan Duren Sawit menjadi salah satu titik rawan, dengan lima insiden tawuran terjadi antara November hingga awal Desember 2024. Adapun wilayah yang rawan tawuran antara lain Cakung, Pasar Rebo, dan Jatinegara.

    Data itu juga menegaskan, seluruh kecamatan di Jakarta Timur dapat dikategorikan sebagai zona merah tawuran karena tidak ada kecamatan yang bebas dari insiden tersebut. Namun, selama libur Lebaran 2025, terjadi penurunan kasus tawuran di Jakarta Timur.

    Sumber : Antara

  • Pelaku tawuran di Jatinegara buang senjata tajam dekat tembok rel KA

    Pelaku tawuran di Jatinegara buang senjata tajam dekat tembok rel KA

    Jakarta (ANTARA) – Pelaku tawuran remaja yang mengakibatkan satu orang tewas di pintu Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (22/6) dinihari membuang senjata tajamnya di dekat tembok rel kereta api (KA).

    “Setelah melakukan perbuatannya, pelaku tertangkap berinisial FA (18) bersama teman-temannya pergi ke daerah Pisangan, Jakarta Timur, kemudian senjata tajam dibuang ke semak-semak tembok pinggir rel kereta api Stasiun Jatinegara,” kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono.

    Samsono saat konferensi pers di Polsek Jatinegara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, menyebutkan, senjata tajam yang digunakan FA saat tawuran, yakni cocor bebek (corbek) yang merupakan celurit panjang sekitar 120 sentimeter (cm).

    Dalam aksi tawuran tersebut, korban tewas A (18) melawan pelaku FA (18). Korban A menyabet pelaku menggunakan celurit sebanyak satu kali, namun ditangkis oleh FA yang menyebabkan luka di siku tangan sebelah kiri.

    Lalu, FA membalas dengan cara mengayunkan corbek mengenai leher korban sehingga korban mengalami luka sobek bagian leher yang cukup dalam dan siku sebelah kiri.

    “Korban A langsung jatuh di tempat. Setelah itu korban dibawa oleh temannya ke RS Premier Jatinegara dan dinyatakan sudah meninggal dunia,” katanya.

    Setelah membuang senjata tajam tersebut, pelaku bersama teman-temannya berkumpul di depan RS Budi Asih Jakarta Timur dan menuju ke daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat.

    Hingga saat ini, Polsek Jatinegara masih melakukan pencarian terhadap senjata tajam yang dibuang pelaku FA dan teman-temannya tersebut.

    “Untuk senjata sudah kita lakukan pencarian. Sampai saat ini belum kita temukan untuk barang bukti senjata yang untuk melukai korban, karena memang prosesnya mungkin sudah ditemukan orang atau mungkin diambil orang, kita tidak tahu,” katanya.

    Satu orang tewas akibat aksi tawuran remaja yang menggunakan senjata tajam di pintu Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (22/6) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

    Pelaku FA (18) yang merupakan warga Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, tersebut ditangkap di rumah pamannya yang berada di wilayah Tangerang pada Minggu (29/6) sekitar pukul 20.00 WIB.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 338 tentang tindak pidana pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan Pasal 351 tentang penganiayaan yang menyenangkan kematian dengan hukuman penjara tujuh tahun.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tawuran di Jatinegara libatkan pelaku yang sudah pernah berulah

    Tawuran di Jatinegara libatkan pelaku yang sudah pernah berulah

    Jakarta (ANTARA) – Aksi tawuran remaja yang menggunakan senjata tajam dan menewaskan satu orang di pintu Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (22/6) dinihari melibatkan pelaku yang sudah pernah berulah sebelumnya.

    “Pelaku tawuran di pintu Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan berinisial FA (18) tersebut sudah dua kali melakukan aksi tawuran serupa,” kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono saat konferensi pers di Polsek Jatinegara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat.

    Samsono menyebutkan, aksi pelaku tawuran yang kedua ini tergolong nekat karena beraksi pada dini hari bahkan hingga menewaskan satu orang.

    “Aksi pelaku yang kedua inilah yang mengakibatkan korban hingga tewas,” ujar Samsono.

    Pelaku yang merupakan warga Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, tersebut ditangkap di rumah pamannya yang berada di wilayah Tangerang pada Minggu (29/6) sekitar pukul 20.00 WIB.

    Bahkan, setelah melakukan perbuatannya, pelaku bersama teman-temannya sempat melarikan diri ke daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat. “Mereka ke Puncak Bogor sampai dengan mengetahui bahwa ada korban sekitar pukul 14.00 WIB,” katanya.

    Setelah keluar (checkout) dari vila, mereka kabur. “Dan pelaku melarikan diri ke wilayah Tangerang di tempat omnya,” kata dia.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 338 tentang tindak pidana pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan Pasal 351 tentang penganiayaan yang menyenangkan kematian dengan hukuman penjara tujuh tahun.

    Satu orang tewas akibat aksi tawuran remaja yang menggunakan senjata tajam di pintu Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (22/6) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

    Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, jumlah kasus tawuran di Jakarta Timur mengalami peningkatan signifikan sepanjang 2024.

    Data dari Polres Metro Jakarta Timur bahkan mencatat tujuh kasus pada Juni, 12 kasus pada Juli dan meningkat menjadi 16 kasus pada Agustus 2024, sehingga total mencapai 35 kasus dalam tiga bulan tersebut.

    Kawasan Duren Sawit menjadi salah satu titik rawan, dengan lima insiden tawuran terjadi antara November hingga awal Desember 2024. Adapun wilayah yang rawan tawuran antara lain Cakung, Pasar Rebo, dan Jatinegara.

    Data itu juga menegaskan, seluruh kecamatan di Jakarta Timur dapat dikategorikan sebagai zona merah tawuran karena tidak ada kecamatan yang bebas dari insiden tersebut. Namun, selama libur Lebaran 2025, terjadi penurunan kasus tawuran di Jakarta Timur.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kaparak, Camilan dari Jagung Sangrai Oleh-Oleh Khas Sumba

    Kaparak, Camilan dari Jagung Sangrai Oleh-Oleh Khas Sumba

    Liputan6.com, Sumba – Kaparak merupakan makanan khas Sumba yang terbuat dari jagung sangrai tumbuk dicampur kacang tanah, kelapa, dan gula pasir. Kaparak dikenal tahan lama sehingga sering dijadikan oleh-oleh khas dari Pulau Sumba.

    Mengutip dari berbagai sumber, masyarakat Sumba memiliki beragam kuliner tradisional yang unik, salah satunya kaparak. Makanan ini diolah melalui proses sangrai tanpa minyak sebelum ditumbuk halus.

    Proses sangrai membuat jagung mengeluarkan aroma khas dan menghasilkan tekstur renyah. Kacang tanah turut menjadi komponen utama kaparak.

    Seperti jagung, kacang tanah juga disangrai terlebih dahulu. Kedua bahan ini kemudian dicampur dengan kelapa parut dan gula pasir sebagai pemanis.

    Proses pembuatan kaparak tergolong sederhana. Jagung disangrai pada suhu sedang agar mendapatkan matang sempurna. Setelah ditumbuk, bahan-bahan dicampur secara merata.

    Keunikan kaparak terletak pada daya tahannya. Tanpa bahan pengawet, makanan ini bisa bertahan hingga berminggu-minggu.

    Sifat awet ini membuat Kaparak menjadi pilihan praktis sebagai oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Sumba. Masyarakat Sumba, Kaparak biasa disajikan sebagai camilan pendamping minuman.

     

    Konyol, Hujan-hujan kon Tawuran

  • Kompolnas nilai inovasi hingga kepemimpinan Polsek Pesanggrahan

    Kompolnas nilai inovasi hingga kepemimpinan Polsek Pesanggrahan

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai inovasi hingga kepemimpinan Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang masuk dalam nominasi “Kompolnas Award 2025”.

    “Penilaian kami, yakni inovasi, peran Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), peran media, kepemimpinan (leadership) Kapolres dan penyelesaian masalah (problem solving) terhadap situasi di wilayah,” kata anggota Kompolnas Ida Oetari dalam peninjauan di Polsek Pesanggrahan Jakarta, Kamis.

    Ida mengatakan, Polsek Pesanggrahan masuk dalam lima nominasi terbaik dari 317 Polsek se-Indonesia untuk “Kompolnas Award 2025”.

    Dia menyatakan, kedatangannya untuk memastikan apakah data penilaian disampaikan sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.

    Kegiatan itu mengundang anggota DPRD DKI Astrid Kuya, tokoh masyarakat seperti camat, tokoh agama, perwakilan masyarakat hingga Kelompok Kerja Wartawan Jakarta Selatan (Pokja Jaksel).

    “Kami meminta masukan dari masyarakat apa sih inovasi yang dilakukan Polsek ini untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Itu yang paling penting inovasinya,” katanya.

    Dia menilai dari hasil peninjauannya terbukti masyarakat menerima kehadiran Polsek Pesanggrahan karena terlayani dengan baik.

    Anggota Kompolnas Ida Oetari meninjau Polsek Pesanggrahan dalam penilaian nominasi “Kompolnas Award 2025”, Jakarta, Kamis (3/7/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.

    Salah satunya disebutkan terciptanya “Program Zero Tawuran” melalui pendirian “Pos Pantau Cegah Tawuran”.

    “Mereka merasa nyaman dilayani dengan baik, dulu ada tawuran sekarang tidak ada. Itu inovasi Polsek Pesanggrahan sehingga layak menjadi nominasi ‘Kompolnas Award 2025’,” ujarnya.

    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mengatakan, pihaknya optimis memenangkan “Kompolnas Award 2025” melalui beragam inovasi yang dilaksanakan.

    “Kami merevitalisasi total wilayah gedung Polsek Pesanggrahan, pelayanan SPKT dan SKCK berbasis digital hingga indeks kepuasan masyarakat menggunakan tablet,” ujar Seala.

    Kemudian, kantor Polsek juga menyediakan fasilitas berupa ruang anak, laktasi dan bagi penyandang disabilitas dengan tersedia jalan khusus hingga kursi roda.

    Saat ini Polsek Pesanggrahan dalam tahap pengembangan teknologi menggunakan teknologi kecerdasan artifisial (AI) untuk pelaporan aduan serta pendataan setiap kegiatan masyarakat.

    Polsek Pesanggrahan mencatat sepanjang bulan Januari-April tahun 2025, telah menyelesaikan sebanyak 80 kasus melalui mekanisme penyelesaian masalah dan 103 publikasi pemberitaan media.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Blok M Hub dikunjungi lebih dari 12 ribu orang pada akhir pekan

    Blok M Hub dikunjungi lebih dari 12 ribu orang pada akhir pekan

    Jakarta (ANTARA) – Kawasan Blok M Hub, Jakarta Selatan, yang kini dibuka selama 24 jam dikunjungi lebih dari 12 ribu orang pada akhir pekan.

    “Blok M Hub ini Sabtu-Minggu mungkin dikunjungi lebih dari 12 ribu orang. Sabtu-Minggu sekarang kalau di Blok M sangat terasa,” kata Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno di Balai Kota Jakarta, Kamis.

    Blok M Hub merupakan proyek revitalisasi kawasan terminal dan Mal Blok M yang diproyeksikan sebagai penghubung transportasi dan fasilitas umum di area tersebut.

    Tempat tersebut juga disiapkan menjadi pusat aktivitas publik termasuk pengembangan kawasan kuliner dan gedung ASEAN yang akan menjadi bagian dari wajah baru Jakarta.

    Selain dibuka selama 24 jam, saat ini tempat tersebut dapat dijangkau dari berbagai lokasi termasuk luar Jakarta seiring tersedianya Transjabodetabek menuju Blok M seperti dari PIK, Alam Sutera, Bogor dan Bekasi.

    Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno saat menyampaikan sambutan dalam acara Pengumuman Pemenang “Color of Jakarta 2025” di Balai Kota, Jakarta, Kamis (3/7/2025). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

    Adapun layanan Transjabodetabek ini melayani ribuan penumpang setiap harinya. Inilah yang menurut Rano menjadi alasan Blok M Hub dikunjungi banyak orang termasuk di akhir pekan.

    Rano menyampaikan, karena dikunjungi banyak orang, Blok M Hub dapat menjadi salah satu tempat pameran yang tepat untuk memperlihatkan wajah Jakarta, termasuk pameran foto pemenang lomba “Color of Jakarta” tahun 2025.

    “Kalau karya-karya ini dipamerkan di sana minimal anak-anak punya pilihan daripada tawuran dia ingin menjadi fotografer,” ujar dia.

    Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta, Budi Awaluddin setuju dengan ide Rano untuk menjadikan Blok M Hub sebagai lokasi pameran foto.

    “Kami akan buatkan pameran nanti. Bisa pamerannya di Blok M Hub atau Pos Bloc, kita cari momen yang tepat dan pamerkan semua,” kata dia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sekda Jabar Tegaskan Pendidikan di Barak Militer Berlanjut, Besok Angkatan Keempat Dimulai
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        29 Juni 2025

    Sekda Jabar Tegaskan Pendidikan di Barak Militer Berlanjut, Besok Angkatan Keempat Dimulai Bandung 29 Juni 2025

    Sekda Jabar Tegaskan Pendidikan di Barak Militer Berlanjut, Besok Angkatan Keempat Dimulai
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi
    Jawa Barat
    ,
    Herman Suryatman
    , menegaskan bahwa program pendidikan berkarakter untuk
    pelajar bermasalah
    akan terus dilanjutkan.
    Hal tersebut dikatakannya seusai menutup program pendidikan berkarakter angkatan kedua di
    Dodik Bela Negara
    Rindam III/Siliwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (29/6/2025).
    Herman mengatakan, angkatan ketiga pendidikan barak militer tengah berjalan dengan melibatkan 57 pelajar.
    Sementara itu, angkatan keempat dijadwalkan dimulai besok.
    “Saat ini baru dua angkatan yang sudah selesai. Angkatan I ada 273 orang, angkatan II 103 orang, angkatan III sudah mulai berjalan ada 57, dan angkatan IV besok sudah mulai ada 40 orang,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (29/6/2025).
    Ia menyebutkan, sebanyak 103 pelajar dari sejumlah SMA/SMK di Jabar telah dinyatakan lulus setelah digembleng pendidikan kedisiplinan selama 21 hari.
    Meski tidak berlangsung lama, diharapkan perilaku para pelajar tersebut bisa berubah ke arah yang lebih baik.
    Pasalnya, mereka dilatih kedisiplinan dan lain sebagainya.
    “Pendidikan ini kan tidak lama, hanya 21 hari. Ini hanyalah stimulus kecil dan sederhana, tapi kami yakin bisa berdampak pada anak menjadi pemimpin masa depan, baik di pemerintahan, profesi, dunia usaha, pertanian, dan lain sebagainya,” kata Herman.
    Adapun para pelajar tersebut adalah yang memiliki permasalahan sosial mulai dari terlibat tawuran, geng motor, kecanduan game, dan lain sebagainya.
    Herman mengaku optimistis
    pendidikan karakter
    yang diberikan akan berdampak dan menjadi bekal para pelajar untuk menggali dan meningkatkan potensi yang mereka inginkan.
    “Setelah lulus, harus ada pendampingan dari orang tua agar anak bisa membantu pekerjaan sehari-hari di rumah. Orang tua harus berani mengarahkan anak, jangan sampai sayang kepada anak tapi dibiarkan menjadi anak manja, tidak boleh,” ucapnya.
    Ia pun berpesan kepada pelajar yang telah lulus angkatan kedua agar bertekad bisa menjadi siswa yang teladan dan mampu bangkit dari keterpurukan.
    “Harus punya komitmen dan tekad yang kuat untuk berubah. Pendidikan yang mereka dapatkan di Dodik jadi modal dasar untuk menjadi generasi Panca Waluya nantinya, diharapkan bisa meraih mimpi besarnya,” tutur Herman.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Festival Kemayoran bisa perkuat akar budaya Betawi

    Festival Kemayoran bisa perkuat akar budaya Betawi

    Festival Kemayoran yang digelar di Masjid Kemayoran resmi dibuka oleh Wali Kota Jakarta Pusat Arifin di Jakarta, Sabtu (27/6/2025). ANTARA/HO-Pemkot Jakpus

    Festival Kemayoran bisa perkuat akar budaya Betawi
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 28 Juni 2025 – 19:57 WIB

    Elshinta.com – Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin menyebut penyelenggaraan Festival Kemayoran merupakan upaya memperkuat akar budaya Betawi di Jakarta sebagai rangkaian perayaan HUT ke-498 Jakarta.

    “Akar budaya di Jakarta adalah Betawi sehingga harus dilestarikan,” kata dia saat membuka secara resmi Festival Kemayoran di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan Festival Kemayoran yang digelar di bundaran Masjid Raya Kemayoran menampilkan berbagai atraksi seni dan budaya Betawi, serta daerah lain di Indonesia.

    Arifin menilai festival ini sangat bagus karena bisa jadi wadah bagi anak muda di Kemayoran berkreasi di ruang publik.

    Ia menuturkan, di wilayah Kemayoran persisnya di Utan Panjang lahir artis ternama yakni Benyamin Sueb.

    Bahkan, lanjutnya artis yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno juga lahir di Kebon Kosong, Kemayoran.

    “Kami mengajak warga Kemayoran membangkitkan rasa cinta dan kebanggaan untuk Kota Jakarta, dengan menjaga lingkungan bersih dan sehat, menghindari tawuran dan penggunaan obat terlarang,” kata dia.

    Sementara, Ketua Pelaksana Festival Kemayoran 2025, Ani Purwatiningsih mengatakan  kegiatan yang pertama kali digelar ini merupakan salah satu upaya membangun masyarakat untuk mengenal, menggali dan melestarikan kebudayaan nasional.

    “Membangun masyarakat berkebudayaan melalui seni Betawi dan ragam budaya di Indonesia,” kata dia.

    Sumber : Antara