Kasus: Tawuran

  • 11 Remaja Hendak Tawuran Ditangkap di Batuceper, 2 Sajam Disita
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 September 2025

    11 Remaja Hendak Tawuran Ditangkap di Batuceper, 2 Sajam Disita Megapolitan 7 September 2025

    11 Remaja Hendak Tawuran Ditangkap di Batuceper, 2 Sajam Disita
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Sebanyak 11 remaja hendak tawuran ditangkap di kawasan Jalan Halim Perdana Kusuma, Batuceper, Tangerang, Minggu (7/9/2025) dini hari.
    Kapolsek Batuceper Kompol Gunawan menjelaskan, penangkapan sebelas remaja saat aparat kepolisian melakukan patroli mobile sekitar pukul 04.15 WIB.
    “Sebanyak 11 remaja yang diamankan diketahui masih berstatus pelajar, bahkan ada yang tidak sekolah. Usia mereka berkisar antara 13 hingga 18 tahun,” kata Gunawan dalam keterangan yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu.
    Saat diinterogasi, para remaja mengaku hendak melakukan tawuran dengan kelompok lain.
    “Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan dua bilah senjata tajam jenis kelewang dan satu stik golf,” ujarnya.
    Selain senjata tajam, polisi juga mengamankan empat unit sepeda motor dan enam unit handphone milik para remaja tersebut.
    Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, seluruh remaja beserta barang bukti diamankan ke Mapolsek Batuceper.
    Polisi juga akan memanggil orang tua, ketua RT, hingga pihak sekolah masing-masing untuk memberikan keterangan.
    “Kami akan melakukan pembinaan dan proses hukum sesuai aturan. Keterlibatan orang tua dan sekolah sangat penting agar anak-anak ini tidak kembali terjerumus ke dalam aksi kekerasan jalanan,” jelas Gunawan.
    Polisi mengimbau para orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya, terutama di malam hari, guna mencegah keterlibatan dalam aksi tawuran maupun tindak kriminal lainnya.
    Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari, mengimbau masyarakat apabila melihat atau mengetahui indikasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) atau hal yang mengarah ke tindak pidana, dapat segera menghubungi Call Center 110.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bawa Ekor Ikan Pari, Gerombolan Bermotor Bengkulu Dibekuk Polisi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 September 2025

    Bawa Ekor Ikan Pari, Gerombolan Bermotor Bengkulu Dibekuk Polisi Regional 1 September 2025

    Bawa Ekor Ikan Pari, Gerombolan Bermotor Bengkulu Dibekuk Polisi
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Tim Opsnal Polsek Gading Cempaka Polresta Bengkulu dibantu Jatanras Polda Bengkulu meringkus tujuh anggota gerombolan liar bermotor yang meresahkan warga, Sabtu (30/8/2025).
    Tujuh anggota gerombolan tersebut diamankan di Mapolsek Gading Cempaka karena menenteng senjata tajam berupa celurit dan ekor ikan pari yang membahayakan.
    Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno melalui Kapolsek Gading Cempaka AKP Saman Saputra membenarkan penangkapan tersebut. Ia menyebut informasi berawal dari laporan masyarakat.
    “Informasi diperoleh pukul 23.10 WIB Team Opsnal Polsek Gading Cempaka dibackup Team Jatanras Polda Bengkulu mendapatkan informasi terkait adanya anak-anak di Simpang Timur Indah Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu,” kata Saman, dikonfirmasi lewat telepon, Senin (1/9/2025).
    Mendapatkan informasi tersebut, polisi melakukan pengintaian dan mengikuti perjalanan gerombolan bermotor itu. Pukul 01.10 Wib, polisi langsung mengamankan gerombolan liar tersebut. Tujuh orang kemudian dibawa ke Mapolsek Gading Cempaka.
    Selain para pelaku, polisi juga mengamankan tiga senjata tajam jenis celurit panjang, satu ekor pari, dan beberapa sepeda motor.
    Hingga saat ini, beberapa pelaku yang terbukti membawa senjata tajam diproses hukum oleh polisi. Sedangkan yang lain dikembalikan untuk dibina oleh orangtua masing-masing.
    “Yang bawa senjata tajam kami proses. Sisanya remaja itu dikembalikan ke orangtua untuk dibina,” ujar Saman.
    Sebelumnya, Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno menyebut hampir semua sekolah di Kota Bengkulu disusupi gerombolan motor liar.
    “Saat ini ada 32 geng motor yang menyusup di seluruh sekolah di Kota Bengkulu mulai tingkat SMP hingga SLTA. Baik sekolah swasta, negeri, unggulan hampir dipastikan ada siswa yang terlibat,” kata Sudarno saat menjadi inspektur upacara di SMK Negeri 1 Kota Bengkulu, Senin (28/7/2025).
    Ia mengatakan, keberadaan gerombolan bermotor yang beranggotakan pelajar sekolah ini meresahkan masyarakat karena kerap terlibat tawuran dan penyerangan terhadap warga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Khodijah Junaidi pimpin Rusydatul Ummah DKI Jakarta

    Khodijah Junaidi pimpin Rusydatul Ummah DKI Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Khodijah Junaidi dilantik menjadi Ketua Tanfidziyah Rusydatul Ummah Provinsi DKI Jakarta periode 2025-2030 di Balai Kota Jakarta pada Sabtu (30/8).

    Khodijah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad, mengaku akan mengemban amanah yang diberikan dengan sebaik-baiknya, terutama memfokuskan pemberdayaan keumatan untuk wilayah Kepulauan Seribu.

    “Kita ingin lebih memasifkan pemberdayaan keumatan dan perempuan di sana. Bagaimanapun Kepulauan Seribu juga wilayah Jakarta, namun seperti sering kita lupakan,” ujarnya.

    Ia menginginkan, sinergi dan kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta bisa terjalin erat, terutama dalam hal keumatan serta menyukseskan program-program pembangunan, termasuk pemberdayaan perempuan dan keluarga.

    “Kita lihat di Jakarta ini sedang berkembang UMKM-nya. Kita mungkin bisa terjun di sana untuk memberdayakan perempuan agar mereka itu mempunyai karakter mandiri, bisa berdiri sendiri dan mengoptimalkan potensi yang mereka punya,” katanya.

    Khodijah menambahkan, Majelis Taklim Rusydatul Ummah sudah berdiri sejak 1994, namun kepengurusan di Jakarta baru dikukuhkan.

    “Kita membina sekitar 100 majelis taklim yang sudah ada juga hingga ke tingkat kecamatan. Alhamdulillah, saya juga mengukuhkan pengurus di tingkat kota. Jumlah anggota sudah seribu lebih,” katanya.

    Ketua Syuriah Rusydatul Ummah Pusat, Atiqoh Noer Ali berharap kepemimpinan Khodijah Junaidi dan jajarannya akan memberikan kemanfaatan nyata bagi umat dan masyarakat di Jakarta.

    “Saya juga berterima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta yang sudah memberikan dukungan kepada majelis taklim ini,” katanya.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung diwakili Asisten Kesejahteraan Rakyat Setdaprov DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim mengatakan, Jakarta sedang menyongsong menjadi kota global, namun Jakarta sebagai kota yang inklusif tidak boleh kehilangan identitas diri.

    “Identitas diri itu juga terkait dengan budaya dan agama. Menghadapi globalisasi ini kita juga perlu membentengi diri dengan iman yang kuat,” ujarnya.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak seluruh komponen, termasuk Majelis Taklim Rasydatul Ummah untuk bersama-sama berperan aktif mewujudkan Jakarta sebagai kota global, tapi tidak hilang identitasnya.

    “Baik itu warganya yang berbudaya, beragama, berbudi pekerti dan tentu warga dan anak-anaknya semua yang berakhlakul karimah,” tuturnya.

    Menurut dia, peran ibu-ibu majelis taklim sangat penting dalam mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba hingga pergaulan bebas.

    “Kami juga merasa perlu dan siap bersinergi agar ibu-ibu majelis taklim bisa menjadi motor pemberdayaan perempuan dan keluarga. Sebab, kita juga ada banyak program, termasuk melalui pelatihan kerja hingga Jakpreneur atau UMKM binaan,” katanya.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 10 remaja pelaku tawuran di Tambora dibina lewat pesantren kilat

    10 remaja pelaku tawuran di Tambora dibina lewat pesantren kilat

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian membina 10 remaja pelaku tawuran di Tambora, Jakarta Barat, lewat program pesantren kilat selama satu minggu.

    Kapolsek Tambora Kompol Muhammad Kukuh Islami menyebutkan, pembinaan dilakukan dengan pendekatan jasmani dan rohani.

    “Mulai dari pembentukan disiplin, kegiatan fisik hingga pembekalan rohani,” kata Kukuh saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, model pembinaan itu bukan hanya terkait hukum, tetapi juga soal kesempatan kedua bagi generasi muda untuk memperbaiki diri dan menjauhi jalan kekerasan.

    “Harapannya, mereka bisa sadar kesalahan, membangun kedisiplinan, dan tumbuh menjadi remaja yang bermanfaat bagi sosial,” tutur Kukuh.

    Adapun pembinaan dipimpin oleh Kepala Unit Pembinaan Masyarakat (Kanit Binmas) Polsek Tambora, Iptu Agus Sudrajat bersama Bhabinkamtibmas Tanah Sereal, Aipda Aziz.

    Kesepuluh remaja itu diamankan saat melakukan aksi tawuran di wilayah Tambora, Jumat (22/8) lalu.

    Program pesantren kilat ini telah dilakukan Polsek Tambora untuk menangani remaja yang terlibat tawuran dalam beberapa kasus belakangan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tangan Linmas Petojo harus diamputasi setelah di bacok pelaku tawuran

    Tangan Linmas Petojo harus diamputasi setelah di bacok pelaku tawuran

    Jakarta (ANTARA) – Seorang anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) RW 05, Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat, Mahmudin harus kehilangan tangan kirinya karena terkena bacokan pelaku tawuran di daerah itu.

    “Hari ini korban sedang berada di RS Tarakan untuk tindakan amputasi. Kami sudah melapor sejak hari pertama. Tapi sampai sekarang belum ada kabar dari polisi. Keluarga berharap pelaku segera ditangkap,” kata kakak korban, Syaban di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan bahwa adiknya menjadi korban tawuran pada 26 Juli 2025 sekitar pukul 03.30 WIB di Jalan KH Hasyim Ashari, Petojo Utara, Gambir.

    Saat itu, kata Syaban, Mahmudin sedang berjaga di pos keamanan untuk memastikan anak-anak tidak keluar rumah dan mencegah warga ikut terlibat dalam aksi tawuran.

    Akan tetapi, lanjut dia, sekelompok pemuda berjumlah sekitar 20–30 kendaraan melintas di lokasi untuk menyerang anak-anak di daerah itu.

    Korban sempat menghalangi agar rombongan tidak berhenti dan tawuran tidak terjadi, namun tiba-tiba, seorang pelaku menyerang dari belakang dengan senjata tajam.

    “Adik saya mengaku seharusnya yang terkena kepalanya, tapi ditangkis menggunakan tangan dan lukanya cukup dalam,” ujarnya.

    Syaban menambahkan bahwa adiknya sempat dilarikan warga ke RS Tarakan untuk mendapat perawatan dan menjalani operasi penyambungan.

    Akan tetapi luka pada tangannya justru memburuk dan muncul bercak hitam akibat pembuluh darah yang putus. Dua minggu kemudian, tim medis memutuskan untuk melakukan amputasi.

    Sementara itu, Ketua RW 05 Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat Firmansyah mengatakan, pada saat kejadian petugas Linmas yang bertugas dua orang dan salah satunya Mahmudin. Saat itu korban berusaha melerai, agar tidak terjadi tawuran.

    Pengurus RW telah mengurus administrasi BPJS korban, membuat laporan, serta menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polsek Gambir dan melapor juga ke Polsek Tambora.

    Namun, hampir sebulan sejak kejadian, pihak keluarga belum mendapat kepastian mengenai penangkapan pelaku.

    “Kami hanya ingin pelaku segera ditangkap agar korban bisa fokus pada pemulihan. Mudah-mudahan kondisi Mahmudin segera membaik dan dapat kembali beraktivitas,” kata dia.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Nasib! Hyundai Palisade Pelat ZZH Diamuk Massa Demo, Bisa Klaim Asuransi?

    Nasib! Hyundai Palisade Pelat ZZH Diamuk Massa Demo, Bisa Klaim Asuransi?

    Jakarta

    Sebuah mobil Hyundai Palisade dengan pelat nomor ZZH rusak diamuk massa. Mobil itu dilempari batu, dipukul dengan bambu bahkan ada yang sampai memukul kaca dengan tangan kosong.

    Dalam video yang beredar di media sosial, Hyundai Palisade itu menjadi sasaran amuk massa saat demo yang terjadi di DPR RI kemarin. Dalam rekaman video yang beredar, tampak mobil berpelat ‘ZZH’ itu awalnya melintas di kolong flyover. Saat itu kondisi lalu lintas tengah macet imbas adanya demo.

    Tiba-tiba sekelompok massa merusak dan menimpuki mobil tersebut dengan batu hingga bambu. Pengemudi mobil ‘ZZH’ terlihat panik hingga tancap gas menghindari kerumunan.

    Massa mengira, Hyundai Palisade dengan pelat nomor ZZH itu milik anggota DPR. Kebetulan, mobil tersebut meninggalkan gedung DPR RI.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, mobil tersebut bukan milik anggota DPR melainkan milik ASN dari sebuah kementerian.

    “Pelapor selaku kuasa korban menerangkan bahwa pada tanggal 25 Agustus 2025 sekitar pukul 15.00 WIB korban pergi dari gedung DPR RI menuju ke kantornya di salah satu kementerian,” ujarnya dikutip detikNews.

    “Korban dihadang oleh para pendemo dan melakukan perusakan secara bersama-sama terhadap mobil korban dengan memukul mobil menggunakan kayu dan melempari mobil dengan batu,” jelasnya.

    Kerusakan Mobil Ditanggung Asuransi?

    Pemilik mobil yang mengasuransikan kendaraannya mungkin bisa tenang jika kendaraannya rusak. Tapi ternyata, tidak semua kerusakan mobil bisa ditanggung asuransi.

    Polis asuransi standar saja tidak bisa meng-cover kerusakan kendaraan karena huru-hara. Dalam polis standar asuransi kendaraan bermotor Indonesia, pertanggungan asuransi tidak menjamin kerugian, kerusakan dan/atau biaya atas Kendaraan Bermotor yang langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh sejumlah faktor. Beberapa hal di antaranya dalam polis standar yang tidak bisa di-cover kerusakannya adalah akibat kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja, tawuran, huru-hara, pembangkitan rakyat, pengambil-alihan kekuasaan, revolusi, pemberontakan, kekuatan militer, invasi, perang saudara, perang dan permusuhan, makar, terorisme, sabotase, penjarahan.

    Namun, pemilik kendaraan bisa melakukan perluasan polis asuransi. Kerusakan kendaraan akibat faktor-faktor tersebut bisa ditanggung asuransi kalau ada perluasan jaminan.

    Dalam jenis asuransi Comprehensive pemilik kendaraan bisa menambahkan perluasan jaminan perlindungan agar terhindar dari risiko kerusakan seperti dalam kerusuhan, seperti mobil penyok, spion patah, kaca pecah, dan lain-lain. Adapun jenis-jenis perluasan jaminan tersebut adalah kerusuhan, huru-hara, angin topan, badai, banjir & tanah longsor, gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dan Tanggung Jawab Hukum Pihak ketiga.

    Tentunya, perluasan jaminan asuransi itu ada biaya tambahan. Adapun besaran biaya perluasan jaminan itu tergantung dengan mobil yang diasuransikan. Rata-rata, paket perluasan jaminan asuransi berupa bencana alam, kerusakan hingga aksi terorisme berkisar 0,3% dari harga pertanggungan.

    (rgr/din)

  • Kriminal kemarin, polisi gagalkan tawuran lalu markas maling digerebek

    Kriminal kemarin, polisi gagalkan tawuran lalu markas maling digerebek

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminalitas disiarkan kanal Metro pada Senin (25/8) di antaranya polisi menggagalkan tawuran di Tebet dan penggerebekan markas maling motor di Jakarta Timur.

    Berikut rangkumannya:

    1. Polisi kembali gagalkan tawuran di Tebet

    Jakarta (ANTARA) – Petugas Kepolisian kembali menggagalkan aksi tawuran yang terjadi di Jalan Dr Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, pada Minggu (24/8) malam pukul 22.00 WIB.

    “Tidak sampai bentrok, baru mulai sudah langsung anggota kami datang, langsung bubar,” kata Kapolsek Tebet, Kompol Iwan Gunawan saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Warga heboh ada penggerebekan markas maling motor di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Warga di sekitar Waduk Waru RT 19/06 Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, heboh karena adanya penggerebekan markas pencuri atau maling sepeda motor.

    Ketua RT 19 Supangat mengetahui peristiwa penggerebekan tersebut ketika anggota polisi mendatangi rumahnya dan memintanya ikut ke lokasi kejadian.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Polisi amankan tujuh motor hasil curian di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Timur mengamankan tujuh sepeda motor hasil curian dari sebuah kontrakan yang diduga menjadi markas motor curian di Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (24/8).

    “Penggerebekan di kontrakan tersebut ada tujuh kendaraan. Rata-rata motor Honda Beat,” kata Kanit Resmob Polres Metro Jakarta Timur Iptu Bayu di Jakarta Timur, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Dua pelaku ditangkap saat penggerebekan markas maling motor di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam aksi pencurian sepeda motor saat melakukan penggerebekan sebuah kontrakan yang diduga dijadikan markas motor curian di Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (24/8).

    “Total dua pelaku yang kita amankan terkait dengan pencurian kendaraan motor,” kata Kanit Resmob Polres Metro Jakarta Timur Iptu Bayu di Jakarta Timur, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi kembali gagalkan tawuran di Tebet

    Polisi kembali gagalkan tawuran di Tebet

    Arsip foto – Suasana tawuran yang terjadi di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (14/8/2025). ANTARA

    Polisi kembali gagalkan tawuran di Tebet
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 25 Agustus 2025 – 16:55 WIB

    Elshinta.com – Petugas Kepolisian kembali menggagalkan aksi tawuran yang terjadi di Jalan Dr Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, pada Minggu (24/8) malam pukul 22.00 WIB.

    “Tidak sampai bentrok, baru mulai sudah langsung anggota kami datang, langsung bubar,” kata Kapolsek Tebet, Kompol Iwan Gunawan saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Iwan mengatakan dalam pembubaran aksi tawuran itu tak ada yang diamankan. “Aksinya belum terjadi, sehingga tidak ada yang diamankan,” katanya.

    Aksi tawuran tersebut viral di media sosial (medsos) Instagram @jakarta.terkini.

    “Sejumlah remaja terlibat tawuran di Jalan Doktor Saharjo, Jakarta Selatan malam tadi sekira pukul 22.00 WIB, Minggu (24/8/2025),” demikian kutipan akun itu.

    Terlihat kedua kelompok saling lempar batu, senjata tajam dan petasan.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menggelar program “Manggarai Bersholawat” guna mengatasi tawuran di Jakarta, khususnya di kawasan Manggarai.

    Menurut Gubernur DKI Pramono Anung, kegiatan itu bukan semata-mata hanya untuk mengatasi masalah tawuran, tetapi menjadi pintu masuk untuk menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat.

    Sumber : Antara

  • Hanya Tersisa Siswa SMA, Unjuk Rasa di DPR RI Berubah Jadi Tawuran

    Hanya Tersisa Siswa SMA, Unjuk Rasa di DPR RI Berubah Jadi Tawuran

    GELORA.CO  – Suasana unjuk rasa bubarkan DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat berubah menjadi situasi tawuran. 

    Suasana unjuk rasa penuntutan pembubaran DPR RI yang digelar Senin (25/8/2025) itu berubah menjadi tawuran setelah para mahasiswa pulang. 

    Pada Senin siang pukul 14.00, Polisi memukul mundur pengunjuk rasa dari depan gerbang DPR RI Senayan, Jakarta Pusat. 

    Akibatnya pada Senin sore, massa terpencar ke wilayah Palmerah, Tanah Abang, hingga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 

    Dilaporkan massa dari kelompok mahasiswa telah membubarkan diri sejak Senin siang, namun massa dari siswa SMA masih bertahan. 

    Bahkan dari video yang dibagikan Facebook Kompas.com, massa dari kelompok siswa SMA  hingga merangsek masuk ke rel kereta. 

    Sejumlah jalan di kawasan Jakarta yang berdekatan dengan Senayan pun ditutup lantaran massa menyebar tidak terkendali. 

    Misalnya saja terlihat massa berkumpul di Jalan Tentara Pelajar. Sehingga Jalan Tentara Pelajar ditutup karena massa yang memakai seragam SMA merusuh layaknya pelajar yang tawuran. 

    Bahkan massa terlihat membakar sesuatu di tengah jalan. 

    Laporan reporter Kompas.com Rizky Syahrial suasana unjuk rasa pembubaran DPR RI itu pun berubah layaknya tawuran. 

    Pasalnya massa membawa batu dan bambu menyerang acak siapapun. 

    Diketahui belakangan muncul seruan demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025).

    Seruan tersebut tersebar di media sosial baik platform X, Instagram, Tiktok, dan facebook.

    Tuntutan demonstrasi itu ialah seruan membubarkan DPR RI. Masyarakat protes lantaran DPR RI di tahun ini mendapatkan tunjangan rumah senilai Rp50 juta setiap bulannya. 

    Pengadaan tunjangan rumah untuk DPR RI ini dianggap tidak logis di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. 

    Terlebih sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menyerukan efisiensi anggaran.

    Tembakan gas air mata pun dilemparkan Polisi agar massa membubarkan diri. 

    Diketahui belakangan muncul seruan demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025).

    Seruan tersebut tersebar di media sosial baik platform X, Instagram, Tiktok, dan facebook.

    Tuntutan demonstrasi itu ialah seruan membubarkan DPR RI. Masyarakat protes lantaran DPR RI di tahun ini mendapatkan tunjangan rumah senilai Rp50 juta setiap bulannya. 

    Pengadaan tunjangan rumah untuk DPR RI ini dianggap tidak logis di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. 

    Terlebih sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menyerukan efisiensi anggaran

  • Kriminal kemarin, polisi gagalkan tawuran lalu markas maling digerebek

    Dua pelaku ditangkap saat penggerebekan markas maling motor di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam aksi pencurian sepeda motor saat melakukan penggerebekan sebuah kontrakan yang diduga dijadikan markas motor curian di Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (24/8).

    “Total dua pelaku yang kita amankan terkait dengan pencurian kendaraan motor,” kata Kanit Resmob Polres Metro Jakarta Timur Iptu Bayu di Jakarta Timur, Senin.

    Dari dua terduga pelaku tersebut, kata Bayu, salah satunya merupakan seseorang yang menguasai kunci letter T. “Untuk yang menguasai kunci letter T satu orang, yang digunakan untuk melakukan pencurian motor,” ujarnya.

    Saat ini, kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Metro Jakarta Timur.

    Polisi juga masih memburu beberapa pelaku lain yang diduga terlibat dalam jaringan pencurian kendaraan bermotor tersebut.

    “Kasus masih proses pendalaman, karena kita dapati motor tersebut sudah tidak ada pelat nomor,” katanya.

    Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan di lingkungannya.

    “Untuk masyarakat yang kehilangan motor boleh lakukan pengecekan di Polres Jakarta Timur dengan membawa bukti kepemilikan, STNK dan BPKB,” kata Bayu.

    Adapun Polres Metro Jakarta Timur mengamankan tujuh sepeda motor hasil curian dari sebuah kontrakan yang diduga menjadi markas motor curian di Kelurahan Rambutan, Ciracas.

    Seluruh kendaraan tersebut sudah tidak memiliki pelat nomor. Sehingga pihak kepolisian harus melakukan pengembangan kasus untuk menyelidiki dan mencari identitas kendaraan tersebut.

    Kasus ini terungkap setelah Tim Patroli Perintis Presisi Polda Metro Jaya mengamankan sekelompok remaja yang diduga hendak tawuran.

    “Benar saja tim Presisi Polda Metro Jaya mengamankan dan memeriksa sejumlah orang yang diduga mau tawuran. Di situ didapati senjata tajam sejumlah celurit, golok dan (kunci) letter T,” jelas Bayu.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.