Kasus: stunting

  • Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Bogor, Rudy-Jaro Inginkan Pemekaran Daerah, Bayu-Kang Mus Janjikan "Kartu Bogor Hebat"
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        20 November 2024

    Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Bogor, Rudy-Jaro Inginkan Pemekaran Daerah, Bayu-Kang Mus Janjikan "Kartu Bogor Hebat" Bandung 20 November 2024

    Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Bogor, Rudy-Jaro Inginkan Pemekaran Daerah, Bayu-Kang Mus Janjikan “Kartu Bogor Hebat”
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto-Ade Ruhandi alias Jaro Ade dan Bayu Syahjohan-Musyafaur Rahman (Kang Mus), membuka debat kedua Pilkada Kabupaten Bogor pada Selasa malam (19/11/2024).
    Debat ini berlangsung di Jakarta dengan tema tata kelola pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.
    Pasangan nomor urut 01,
    Rudy-Jaro
    , mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan visi dan misi mereka.
    Dalam kesempatan tersebut, Rudy menekankan komitmennya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang jujur dan berintegritas, serta menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
    Rudy juga bertekad untuk mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran, dan stunting melalui kebijakan yang terintegrasi.
    “Kami akan menciptakan ribuan wirausaha baru sebagai wujud nyata pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Ekonomi harus tumbuh dan merata. Kami akan ciptakan pasar baru bagi pelaku UMKM,” kata Rudy, didampingi oleh Jaro Ade.
    Calon bupati yang mengusung tagline “Bogor Istimewa Menuju Gemilang” itu berjanji untuk mewujudkan pusat ekonomi di wilayah Bogor Barat dan Timur sebagai bagian dari keseriusan pembentukan
    Daerah Otonomi Baru
    (DOB) di Kabupaten Bogor.
    “Bogor Istimewa Menuju Gemilang” ujar Rudy, yang merupakan mantan ketua DPRD Kabupaten Bogor.
    Lebih lanjut, Rudy menyatakan bahwa visi dan misi yang mereka susun adalah representasi dari cita-cita luhur masyarakat Kabupaten Bogor.
    “Visi-misi yang kami susun terukur dan realistis akan kami capai dalam 5 tahun kedepan kepemimpinan kami. Bogor tidak bisa dipimpin dengan cara yang biasa-biasa saja,” ucapnya.
    Selanjutnya, pasangan
    Bayu-Kang Mus
    memaparkan visi dan misi mereka.
    Jika terpilih, Bayu dan Kang Mus berjanji untuk menyediakan pendidikan dan kesehatan gratis melalui program “Kartu Bogor Hebat (KBH)”.
    “Kartu Bogor Hebat (KBH)” kata Bayu.
    Kang Mus menambahkan, jika mereka memenangkan Pilkada, keduanya berkomitmen untuk menyediakan lowongan pekerjaan bagi masyarakat Kabupaten Bogor.
    “Kami akan membuat terobosan baru, di mana hari ini situasinya akan kita ubah jadi lebih baik. Jika saat ini orang harus membayar Rp 2-5 juta untuk mendapatkan pekerjaan, ke depannya lowongan pekerjaan akan disediakan sebanyak mungkin supaya rakyat tidak seperti ayam yang mati di lumbung padi,” ucap Kang Mus.
    “Mudah-mudahan pemerintahan bersih dan rakyat sejahtera yang kami canangkan bisa kita wujudkan dan 27 November nanti jadi tonggak perubahan seluruh masyarakat Kabupaten Bogor ke depan,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketum TP PKK: Inovasi dan teknologi penting dalam pelaksanaan program

    Ketum TP PKK: Inovasi dan teknologi penting dalam pelaksanaan program

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum (Ketum) Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi terhadap teknologi informasi dalam melaksanakan program PKK.

    Pada acara Pelantikan Pengurus Pusat TP PKK dan Pembina Posyandu Masa Bakti 2024-2029 di Balai Sudirman Jakarta, Selasa, Tri Tito Karnavian mengatakan hal ini akan membuka peluang besar bagi PKK untuk meningkatkan efektivitas program dan menjangkau lebih banyak individu dengan cara yang lebih efisien dan modern.

    “Kita perlu memanfaatkan teknologi informasi untuk memperluas jangkauan program dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan program tersebut,” kata Tri dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Dia menegaskan PKK tetap berfokus pada program prioritas meliputi penanganan stunting, peningkatan kualitas keluarga, pembentukan karakter, pendidikan, dan ketahanan keluarga.

    Dalam pelaksanaannya, menurut dia, membutuhkan kapasitas internal organisasi yang bermutu, termasuk keterampilan sumber daya manusia (SDM) dan tata kelola organisasi yang efisien.

    Oleh karena itu, dirinya mendorong TP PKK untuk bersinergi dengan berbagai pihak supaya memperbesar daya jangkau dan keberhasilan program-program yang dijalankan.

    Pada acara pelantikan tersebut dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tahun 2024 ini Tri berpesan kepada pengurus agar bersungguh-sungguh mengikuti Rakornas tersebut karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari persiapan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X PKK tahun 2025.

    Dia menyebutkan kegiatan ini digelar untuk menyelaraskan program PKK dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

    “Rakernas X PKK yang akan kita gelar merupakan momentum penting untuk menyusun rencana induk dan strategis yang lebih terarah dan efektif dalam mendukung RPJMN 2025–2029,” ujarnya.

    Ia berharap Rakornas nantinya menghasilkan keputusan strategis yang bermanfaat bagi keberlanjutan program PKK.

    Ia menekankan pentingnya hasil Rakornas nantinya ditindaklanjuti dengan program-program konkret, sehingga PKK dapat semakin memperkuat perannya sebagai lembaga yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

    “Bagi para peserta Tim Penggerak PKK provinsi, mudah-mudahan rapat pleno akan menghasilkan beberapa masukan yang baik bagi lembaga PKK yang besar ini,” pungkas Tri.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mempercepat transformasi layanan publik melalui digitalisasi

    Mempercepat transformasi layanan publik melalui digitalisasi

    Purwokerto (ANTARA) – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memang baru berjalan satu bulan sejak dilantik dalam Sidang Paripurna MPR RI pada tanggal 20 Oktober 2024.

    Meskipun demikian, sejumlah gebrakan mulai dilalukan pemerintahan Prabowo-Gibran, salah satunya berkaitan dengan pelayanan publik.

    Bahkan, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuka layanan pengaduan “Lapor Mas Wapres” sejak tanggal 11 November 2024.

    Masyarakat bisa menyampaikan pengaduan melalui aplikasi perpesanan WhatsApp di nomor 08111 704 2207 atau datang langsung ke Istana Wakil Presiden di Jalan Kebon Sirih, Nomor 14, Jakarta Pusat.

    Oleh karena itu, masyarakat dapat dengan leluasa menyampaikan pengaduan secara langsung kepada Wapres Gibran tanpa harus melalui proses birokrasi panjang.

    Apa yang dilakukan Wapres Gibran itu dinilai oleh pakar kebijakan publik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof. Slamet Rosyadi sebagai sesuatu yang baik karena proses transformasi pelayanan publiknya sudah kelihatan meskipun pemerintahan Prabowo-Gibran baru berjalan selama satu bulan.

    Melalui layanan pengaduan “Lapor Mas Wapres” tersebut, Wapres Gibran mencoba untuk merespons berbagai permasalahan masyarakat dan ingin terlibat dalam mengatasi masalah-masalah yang muncul di masyarakat.

    Jika pengaduan tersebut dilakukan masyarakat melalui jalur birokrasi, tidak menutup kemungkinan pelayanannya akan berjalan lambat karena harus melalui kementerian, lembaga, atau dinas mengingat birokrasi di beberapa tempat masih lambat dalam merespons aduan masyarakat.

    Akan tetapi, ternyata dengan adanya layanan “Lapor Mas Wapres” tersebut, Wapres Gibran terlihat kewalahan karena saking banyaknya aduan dari masyarakat, baik yang berkaitan dengan ranah birokrat, ranah pelayanan, maupun ranah kepentingan bersama.

    “Ternyata Mas Wapres sendiri kesulitan merespons banyaknya aduan,” kata Prof Slamet.

    Kendati demikian, dia mengaku melihat adanya spirit dari pemerintahan Prabowo-Gibran untuk melakukan upaya-upaya perbaikan.

    Ia mencontohkan beberapa gebrakan yang dilontarkan pemerintahan Prabowo-Gibran, salah satunya kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk mengurangi atau memangkas perjalanan dinas luar negeri yang dilakukan oleh kementerian maupun lembaga.

    Kebijakan tersebut dilakukan karena Presiden Prabowo ingin memberikan fokus pada pengembangan sumber daya manusia.

    Dengan demikian, pelayanan publiknya betul-betul langsung dirasakan oleh masyarakat meskipun sebenarnya perjalanan dinas luar negeri merupakan bagian dari pelayanan, tetapi sifatnya tidak langsung.

    Dari perjalanan dinas luar negeri sebenarnya nantinya akan lahir program atau kebijakan yang akan diperuntukkan bagi masyarakat.

    Oleh karena saat sekarang difokuskan terhadap pengembangan sumber daya manusia, Prof Slamet melihat adanya upaya Presiden Prabowo untuk melakukan transformasi dalam bentuk anggaran.

    Hal itu dilakukan agar anggaran yang ada bisa lebih langsung berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat dibandingkan untuk kepentingan birokrasi.

    “Saya melihatnya seperti itu, jadi masih proses,” katanya.

    Dalam transformasi pelayanan publik, pemerintahan Prabowo-Gibran juga melakukan penguatan digitalisasi meskipun hal itu sebenarnya sudah ada sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

    Digitalisasi pelayanan publik

    Digitalisasi penting untuk terus dilakukan karena menjadi salah satu media atau cara untuk memangkas berbagai hal seperti birokrasi, pungli, dan kelambanan.

    Selain itu, masyarakat melalui digitalisasi bisa melihat sejauh mana progres layanan yang diajukan seperti pengajuan izin atau usulan.

    Kondisi tersebut tentunya akan berbeda jika dilakukan secara manual karena masyarakat sulit untuk memantaunya.

    Bahkan jika pelayanan publik tersebut dilakukan secara manual, terlalu banyak tatap muka, maka akan banyak dokumen fisik yang harus dilampirkan sehingga ada kemungkinan layanan menjadi lambat serta berpotensi adanya pungli.

    Terkait dengan Kabinet Merah Putih dalam pemerintahan Prabowo-Gibran yang terkesan gemuk karena terlalu banyak kementerian di dalamnya, Prof Slamet menilai hal itu tidak akan banyak berarti kalau misalkan tidak ditujukan untuk memperbaiki pelayanan publik.

    Bahkan jika terlalu banyak kementerian, tidak menutup kemungkinan akan terlalu banyak prosedur dan tahapan yang harus dilalui oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan sehingga hal itu berpotensi mengakibatkan pelayanan menjadi lambat.

    “Kecuali kalau misalkan didukung dengan digitalisasi pelayanan publik, ini akan lebih memangkas. Jadi birokrasi bisa dipangkas dengan adanya digitalisasi-digitalisasi pelayanan publik itu,” katanya.

    Dari semua yang telah berjalan dalam 1 bulan terakhir, pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan diyakini bisa memberikan pelayanan yang lebih responsif, lebih mampu menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, dan lebih fokus karena sampai saat ini masih banyak persoalan yang harus diselesaikan, misalnya, kemiskinan ekstrem, stunting, angka kematian ibu dan angka kematian bayi, serta pendidikan.

    Persoalan-persoalan kesehatan dan pendidikan tersebut seharusnya menjadi fokus perhatian Pemerintah karena sumber daya manusia dibangun dari bagaimana kapasitas masyarakat untuk hidup sehat dan mendapatkan peningkatan pendidikan.

    Pembangunan infrastruktur memang penting, namun alangkah baiknya jika infrastruktur di bidang kesehatan dan pendidikan juga mendapatkan perhatian yang lebih besar.

    Transformasi pelayanan publik tidak akan ada artinya jika birokrasi atau Pemerintah lambat dalam merespons berbagai pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat.

    Oleh karena itu, transformasi pelayanan publik pada pemerintahan Prabowo-Gibran harus didukung dan dikawal oleh semua pihak demi kesejahteraan masyarakat serta mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045.

    Langkah awal menuju tujuan besar itu sudah dilakukan. Sudah selayaknya segenap elemen memiliki visi sama untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut.

    Editor: Achmad Zaenal M

    Editor: Achmad Zaenal M
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bapanas Minta Tambahan Rp 31 T buat Bansos Beras-Telur

    Bapanas Minta Tambahan Rp 31 T buat Bansos Beras-Telur

    Jakarta

    Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengusulkan tambahan anggaran Rp 31 triliun pada 2025. Tambahan itu untuk pelaksanaan bantuan pangan beras hingga bantuan stunting berupa daging ayam dan telur.

    Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, rencananya bantuan pangan beras diberikan selama enam bulan pada 2025 kepada 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

    “Ini memang enam bulan untuk bantuan pangan 10 kg (beras) untuk 16 juta KPM. Kalau yang lalu 22 juta KPM,” kata Arief dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (19/11/2024).

    Sementara bantuan pangan stunting diberikan untuk 1,5 juta keluarga risiko stunting (KRS). Bantuan yang juga diberikan selama enam bulan pada 2025 berupa 1 kg daging ayam dan 10 pcs telur ayam.

    Tak hanya itu, tambahan anggaran juga diperlukan untuk penyaluran beras murah melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program SPHP juga dilakukan untuk penyaluran jagung dan kedelai kepada peternak dan pengrajin.

    “Kami berharap dukungan bapak ibu pimpinan anggota komisi IV, atas usulan anggaran tersebut,” terangnya.

    Secara rinci, anggaran untuk penyaluran bantuan pangan hingga SPHP beras selama enam bulan sebesar Rp 29,39 triliun, penyaluran SPHP jagung Rp 474 miliar, SPHP kedelai Rp 308 miliar, dan bantuan stunting Rp 831 miliar.

    Sementara pagu anggaran Bapanas 2025 ditetapkan Rp 329,95 miliar atau lebih rendah 25,45% dibandingkan pagu 2024 sebesar Rp 452,63 miliar.

    (ada/ara)

  • Politisi Golkar puji Prabowo pelajari makan bergizi gratis di Brasil

    Politisi Golkar puji Prabowo pelajari makan bergizi gratis di Brasil

    Surabaya (ANTARA) – Politisi muda Partai Golkar, Bayu Airlangga memuji langkah Presiden Prabowo Subianto yang berencana mengirim tim ke Brasil untuk mempelajari program makan bergizi gratis bagi anak-anak.

    Bayu di Surabaya, Selasa menyebut inisiatif tersebut sebagai langkah brilian yang akan membawa dampak nyata dalam mengatasi masalah gizi di Indonesia.

    “Ini bukan sekadar program, tapi solusi nyata untuk generasi masa depan. Presiden Prabowo paham bahwa mengatasi kelaparan dan gizi buruk adalah fondasi utama membangun bangsa yang kuat,” ujar Bayu.

    Bayu melihat keputusan untuk belajar dari Brasil, yang sukses menjalankan program serupa, sebagai bukti bahwa pemerintah serius menangani isu gizi dan kesejahteraan anak.

    Menurutnya, program ini tidak hanya relevan tetapi juga sejalan dengan tema besar G20 tahun 2024 yakni memerangi kemiskinan dan kelaparan.

    “Brasil telah menunjukkan bagaimana program makan bergizi gratis bisa berjalan efektif. Belajar dari yang terbaik adalah langkah cerdas, brilian, dan saya yakin ini akan membawa perubahan signifikan di Indonesia,” kata Bayu.

    Bayu menekankan bahwa masalah gizi buruk di Indonesia tak bisa dianggap sepele. Menurutnya, program ini akan langsung menyasar akar permasalahan, yakni kemiskinan dan ketimpangan akses terhadap makanan bergizi.

    “Ketika anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup, itu bukan hanya soal kesehatan, tapi juga soal masa depan. Anak-anak yang sehat adalah aset bangsa,” ujar Bayu.

    Ia juga mengapresiasi pernyataan Presiden Prabowo yang menyoroti pentingnya negara mampu memberi makan rakyatnya sendiri.

    “Pesan beliau sangat jelas, kemajuan ekonomi tidak ada artinya jika rakyatnya masih kelaparan. Ini adalah refleksi dari kepemimpinan yang peka terhadap kebutuhan rakyat,” tambahnya.

    Sebagai politisi muda yang peduli pada isu pembangunan manusia, Bayu memastikan Partai Golkar siap mendukung penuh program strategis ini. Ia berharap, tim yang dikirim ke Brasil dapat segera membawa pulang pembelajaran yang bisa diterapkan di Indonesia.

    “Kami di Golkar selalu mendukung kebijakan yang pro-rakyat. Program makan bergizi ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif,” ujarnya.

    Bayu optimistis, program makan bergizi gratis ini akan menjadi game-changer dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tekan stunting, Jaksel edukasi orangtua tentang pola gizi seimbang

    Tekan stunting, Jaksel edukasi orangtua tentang pola gizi seimbang

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengedukasi orangtua untuk memiliki pola asuh gizi seimbang sehingga dapat berkontribusi dalam menekan angka stunting pada anak bawah lima tahun (balita) di wilayah itu.

    “Tantangan dalam penanganan stunting salah satunya yang berperan adalah kesadaran orang tua bagi balita terkait stunting itu sendiri,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Yudi mengatakan pola asuh yang baik berpengaruh pada kebutuhan gizi agar tidak mengganggu tumbuh kembang anak.

    Sebagai misal, jika pola asuh orang tua selama ini membiarkan anaknya makan tidak dengan gizi seimbang, maka pasti mempengaruhi tumbuh kembang anaknya.

    “Pentingnya pola asuh orangtua yang memperhatikan makanan anak karena anak memerlukan gizi seimbang,” ujarnya.

    Salah satu kebutuhan gizi yang penting yakni adanya peran protein yang dikenalkan melalui Kelas Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) untuk memastikan anak baik tumbuh kembangnya.

    Menurut dia, anak akan selalu bersama dengan orang tuanya, maka usai mengikuti kelas tersebut diharapkan orangtua mampu melanjutkan upaya-upaya penanganan dan pencegahan di rumah.

    Lokus kelurahan yang terpilih dilakukan intervensi di Jakarta Selatan pada 2024 dan 2025 ada 15 kelurahan yaitu Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Pondok Labu, Cipete Utara, Kramat Pela dan Grogol Selatan.

    Berdasarkan pendataan melalui program Grebek Stunting diketahui ada 58.291 anak terinput di elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM) dan telah ditemukan 1.053 bermasalah gizi, di antaranya terdapat 719 balita terindikasi stunting di Jakarta Selatan pada awal 2024.

    Pada 2023, Pemkot Jaksel berhasil menjangkau 615 balita terindikasi stunting dan 68 balita lulus sampai Desember 2023 atau mencapai 11 persen.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • DKI kemarin, pembangunan tanggul laut hingga penanganan stunting   

    DKI kemarin, pembangunan tanggul laut hingga penanganan stunting  

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta yang terjadi pada hari Senin (18/11), mulai dari Pj. Gubernur Jakarta meminta untuk mempercepat pembangunan tanggul laut di pesisir utara sebagai upaya mengurangi dampak rob hingga Jakarta Utara tangani 1.412 anak stunting.

    Berikut berita seputar DKI Jakarta yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    Pj Gubernur DKI minta jajaran percepat pembangunan tanggul laut

    Jakarta (ANTARA) – Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meminta jajarannya untuk mempercepat pembangunan tanggul laut di pesisir Utara sebagai upaya mengurangi dampak rob (banjir pasang).

    “Saya sudah instruksikan untuk mempercepat pembangunan tanggul pantai yang saat ini masih dalam pengerjaan empat kilometer lagi,” kata Teguh di Jakarta, Senin, saat meninjau banjir rob di Muara Angke dengan didampingi Sekretaris Daerah (Setda) DKI Jakarta Marullah Matali.

    Baca selengkapnya di sini

    Jakut tangani 1.412 anak stunting

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara menangani anak stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di wilayah tersebut yang jumlahnya mencapai 1.412 anak pada Agustus 2024.

    “Target prevalensi stunting di Jakarta Utara tahun 2025 sebesar 15,8 persen sesuai dengan pemuktahiran target prevalensi stunting nasional dan provinsi,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Lysbeth Regina Pandjaitan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Transjakarta tersedia hingga 23.00 saat laga Timnas Indonesia-Arab

    Jakarta (ANTARA) – Perseroan Terbatas (PT) Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyediakan armada pada hari Selasa (19/11) hingga pukul 23.00 WIB khusus rute yang bersinggungan dengan area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUBGBK) untuk memberikan layanan kepada penonton laga Timnas Indonesia versus Arab Saudi.

    Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta, Ayu Wardhani dalam keterangannya di Jakarta, Senin menyebut rute-rute yang akan dilakukan perpanjangan waktu operasional antara lain Koridor 1 (Blok M – Kota), Koridor 2 (Monumen Nasional – Pulo Gadung), dan Koridor 13 (Tegal Mampang – Puri Beta).

    Baca selengkapnya di sini

    DKI telah bangun sumur resapan di 29.000 titik guna kurangi genangan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun sumur resapan di sebanyak 29.845 titik untuk periode 2019—2023 yang tersebar di lima kota dan satu kabupaten administrasi guna mengurangi genangan atau banjir khususnya saat hujan turun.

    “Total sumur resapan Dinas Sumber Daya Air periode 2019—2023 adalah sebanyak 29.845 titik. Pada tahun ini masih dilakukan pendataan,” kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Hendri saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Jakpus beri edukasi dan sanksi tegas untuk cegah kekerasan di sekolah

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat memberikan edukasi dan sanksi tegas sebagai upaya mencegah tindakan kekerasan di lingkungan sekolah.

    “Kami melakukan langkah pencegahan tindakan kekerasan baik dari guru ke siswa maupun antarsiswa dalam bentuk sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan kekerasan,” kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Bambang Eko Prabowo saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Godok Stranas, Pemerintah Fokus 5 Kelompok Sasaran Cegah Stunting

    Godok Stranas, Pemerintah Fokus 5 Kelompok Sasaran Cegah Stunting

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah tengah mempersiapkan strategi nasional (stranas) pencegahan dan penurunan stunting dengan membidik lima kelompok prioritas.

    “Sebanyak lima kelompok sasaran prioritas itu adalah ibu hamil, ibu menyusui, baduta (balita di bawah dua tahun), balita (usia 2-5 tahun), serta remaja putri dan calon pengantin,” ujar Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan, Sekretariat Wakil Presiden Suprayoga Hadi dalam diskusi bertema “Makan Bergizi Gratis Solusi Atasi Stunting” di Jakarta, Senin (18/11/2024).

    Dia menjelaskan, stranas yang tengah disiapkan untuk periode 2025-2029 memiliki pendekatan berbeda dibandingkan periode sebelumnya. Strategi ini tidak hanya intervensi spesifik dan sensitif, tetapi juga mencakup identifikasi lima kelompok sasaran utama.

    Ia menjelaskan, jika fokus utama sebelumnya percepatan penurunan angka stunting, kini paradigma pencegahan mendapat porsi lebih besar.

    Salah satu program andalan yang akan mendukung stranas ini adalah program prioritas nasional makan bergizi gratis (MBG) yang mulai diluncurkan Januari 2025.

    Stranas baru juga akan menyesuaikan dengan struktur pemerintahan yang lebih inklusif. Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan menjadi pemimpin utama, dengan didukung oleh Kementerian Kesehatan dalam implementasi di lapangan.

    Stranas ini akan dituangkan dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 yang akan menjadi acuan strategis hingga 2029. Proses penyusunan perpres ini, menurut Suprayoga, hampir selesai dan diharapkan terbit pada Januari 2025.

    Ia optimistis, kerangka kerja yang lebih terfokus dan berbasis pencegahan ini dapat mendorong pencapaian target prevalensi stunting turun menjadi 14,2% pada 2029, dan mencapai 5% pada 2045.

    Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi III Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nunung Nuryartono mengatakan, posyandu dan puskesmas memainkan peran vital sebagai ujung tombak pelaksanaan program penurunan stunting.

    Dengan jumlah sekitar 300.000 posyandu dan 10.000 puskesmas di seluruh Indonesia, kedua institusi ini menjadi andalan dalam memantau status kesehatan masyarakat.

    Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Nopian Andusti, menilai salah satu langkah utama yang ditekankan untuk bisa menurunkan, bahkan mencegah munculnya kasus baru stunting, adalah intervensi dini.

  • Jakut tangani 1.412 anak stunting

    Jakut tangani 1.412 anak stunting

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara menangani anak stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di wilayah tersebut yang jumlahnya mencapai 1.412 anak pada Agustus 2024.

    “Target prevalensi stunting di Jakarta Utara tahun 2025 sebesar 15,8 persen sesuai dengan pemuktahiran target prevalensi stunting nasional dan provinsi,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Lysbeth Regina Pandjaitan di Jakarta, Senin.

    Dalam menyembuhkan anak yang mengalami stunting atau tengkes, pihaknya memulai dengan intervensi spesifik, yaitu intervensi pada 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) yang dimulai dari ibu hamil sampai balita usia 2 tahun.

    Menurut dia, upaya-upaya yang telah dilakukan, yakni memastikan semua ibu hamil dipantau kehamilannya dengan Antenatal Care (ANC) atau pemeriksaan kehamilan terstandar minimal 6 kali.

    Kemudian memastikan ibu hamil yang berisiko Kurang Energi Kronik (KEK) mendapatkan asupan makanan tambahan (PMT).

    Selanjutnya memastikan bayi baru lahir mendapatkan skrining bayi baru lahir dan bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

    Setelah itu memastikan balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya setiap bulan,l dan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada balita yang bermasalah gizi.

    Ia mengatakan, balita kategori “weight faltering” atau tidak naik berat badannya secara adekuat dan “under weight” atau berat badan kurang diberikan PMT pangan lokal selama 14 hari.

    “Sementara balita gizi kurang diberikan PMT selama 56 hari dan balita Gizi buruk diberikan F-100 selama 90 hari,” kata dia.

    Pihaknya juga melakukan intervensi sensitif berupa skrining dan edukasi kesehatan kepada calon pengantin.

    Kemudian melakukan skrining anemia pada remaja puteri dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan mendorong penerapan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

    Dia menambahkan, penanganan atau penyembuhan balita stunting dilakukan dengan terapi Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) oleh dokter spesialis anak di RSUD yang ada di Jakarta Utara.

    “Balita stunting dirujuk oleh Puskesmas ke RSUD untuk dilakukan pemeriksaan secara komprehensif oleh dokter spesialis anak” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Upaya Mencegah Stunting Balita Indonesia

    Upaya Mencegah Stunting Balita Indonesia

    Foto Health

    WF Sihardian/NurPhoto via Getty Images – detikHealth

    Senin, 18 Nov 2024 12:02 WIB

    Jawa Tengah – Pemerintah terus melakukan berbagai hal itu menekan angka stunting. Salah satunya adalah pengukuran tinggi serta lingkar kepala balita di seluruh Indonesia.