Kasus: stunting

  • Intip Usaha Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Gibran

    Intip Usaha Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Gibran

    Semarang: Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming membuat kejutan dengan memborong produk snack milik Rachma Widarti, salah satu nasabah PNM Mekaar. Hal ini terjadi saat Gibran hadir dalam acara pelatihan tentang stunting yang digelar PNM kepada 3.000 nasabah di Semarang. 

    Rachma yang menjalankan usaha camilan berupa Emping Jagung dan catering rumahan, mengungkapkan kisah perjuangannya yang luar biasa. Bermula dari dampak pandemi yang menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja pailit, ia memulai usaha dari nol dengan modal sangat terbatas.

    Di saat yang sama, ia tidak hanya kehilangan pekerjaan, namun juga hak-haknya sebagai pekerja, termasuk gaji yang belum terbayarkan selama enam bulan.

    “Saya mulai usaha catering dan camilan ini dari rumah, karena harus bertahan setelah dipecat tanpa pesangon. Modal awal saya sangat kecil, hanya Rp150.000, yang saya dapatkan dari menjual sepeda anak. Saat itu, saya merasa terpuruk, tapi saya harus berjuang demi keluarga,” kata Rachma.

    Rachma kemudian bergabung dengan PNM Mekaar pada tahun 2021 dan tergabung dalam kelompok Mekaar Muara Mas. Sejak bergabung, usahanya mulai berkembang pesat. Ia menerima pencairan dana usaha secara bertahap, mulai dengan Rp3 juta pada pencairan pertama dan kini plafonnya mencapai Rp5 juta.

    “Alhamdulillah, sejak bergabung dengan PNM mekaar, usaha saya semakin dikenal banyak orang. Saya lebih berani menawarkan produk saya dan merambah pasar yang lebih luas. Sekarang saya sudah bisa berjualan dengan modal yang lebih besar,” ujar Rachma.

    Keputusan Gibran membeli produk Rachma menjadi simbol nyata bagaimana dukungan terhadap usaha mikro dapat mengubah kehidupan. Menurut Rachma ini merupakan wujud kepedulian Wapres dengan pemberdayaan UMKM, khususnya bagi para pelaku usaha perempuan.

    “Saya tidak menyangka didatangi Pak Gibran dan langsung borong semua snack emping yang saya bawa. Saya ajak foto juga mau, saya update status jadi banyak yang tanya-tanya jualan saya,” katanya.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengapresiasi perjuangan Rachma. Ia percaya jika ibu-ibu membangun semangat yang sama untuk bangkit dari kondisi buruk dan menjalani usaha dengan maksimal maka usaha ultra mikro bisa bersaing di pasar yang lebih luas.

    “Selama Indonesia masih memiliki ibu-ibu yang saling peduli sesama, gigih merajut usaha, tentu bisa membantu memperkuat posisi ekonomi Bangsa.  Di situlah PNM juga berupaya mendukung semangat usaha ibu-ibu dengan memberikan modal bukan hanya finansial, tetapi modal intelektual, dan modal sosial,” kata Arief yang turut mendampingi Wapres Gibran berdialog dengan nasabah PNM Mekaar.

    Kisah sukses Rachma Widarti adalah bukti nyata bahwa dengan semangat yang tak kenal lelah dan dukungan yang tepat, seorang ibu rumah tangga bisa mengubah nasibnya dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

    Semarang: Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming membuat kejutan dengan memborong produk snack milik Rachma Widarti, salah satu nasabah PNM Mekaar. Hal ini terjadi saat Gibran hadir dalam acara pelatihan tentang stunting yang digelar PNM kepada 3.000 nasabah di Semarang. 
     
    Rachma yang menjalankan usaha camilan berupa Emping Jagung dan catering rumahan, mengungkapkan kisah perjuangannya yang luar biasa. Bermula dari dampak pandemi yang menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja pailit, ia memulai usaha dari nol dengan modal sangat terbatas.
     
    Di saat yang sama, ia tidak hanya kehilangan pekerjaan, namun juga hak-haknya sebagai pekerja, termasuk gaji yang belum terbayarkan selama enam bulan.
    “Saya mulai usaha catering dan camilan ini dari rumah, karena harus bertahan setelah dipecat tanpa pesangon. Modal awal saya sangat kecil, hanya Rp150.000, yang saya dapatkan dari menjual sepeda anak. Saat itu, saya merasa terpuruk, tapi saya harus berjuang demi keluarga,” kata Rachma.
     
    Rachma kemudian bergabung dengan PNM Mekaar pada tahun 2021 dan tergabung dalam kelompok Mekaar Muara Mas. Sejak bergabung, usahanya mulai berkembang pesat. Ia menerima pencairan dana usaha secara bertahap, mulai dengan Rp3 juta pada pencairan pertama dan kini plafonnya mencapai Rp5 juta.
     
    “Alhamdulillah, sejak bergabung dengan PNM mekaar, usaha saya semakin dikenal banyak orang. Saya lebih berani menawarkan produk saya dan merambah pasar yang lebih luas. Sekarang saya sudah bisa berjualan dengan modal yang lebih besar,” ujar Rachma.
     
    Keputusan Gibran membeli produk Rachma menjadi simbol nyata bagaimana dukungan terhadap usaha mikro dapat mengubah kehidupan. Menurut Rachma ini merupakan wujud kepedulian Wapres dengan pemberdayaan UMKM, khususnya bagi para pelaku usaha perempuan.
     
    “Saya tidak menyangka didatangi Pak Gibran dan langsung borong semua snack emping yang saya bawa. Saya ajak foto juga mau, saya update status jadi banyak yang tanya-tanya jualan saya,” katanya.
     
    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengapresiasi perjuangan Rachma. Ia percaya jika ibu-ibu membangun semangat yang sama untuk bangkit dari kondisi buruk dan menjalani usaha dengan maksimal maka usaha ultra mikro bisa bersaing di pasar yang lebih luas.
     
    “Selama Indonesia masih memiliki ibu-ibu yang saling peduli sesama, gigih merajut usaha, tentu bisa membantu memperkuat posisi ekonomi Bangsa.  Di situlah PNM juga berupaya mendukung semangat usaha ibu-ibu dengan memberikan modal bukan hanya finansial, tetapi modal intelektual, dan modal sosial,” kata Arief yang turut mendampingi Wapres Gibran berdialog dengan nasabah PNM Mekaar.
     
    Kisah sukses Rachma Widarti adalah bukti nyata bahwa dengan semangat yang tak kenal lelah dan dukungan yang tepat, seorang ibu rumah tangga bisa mengubah nasibnya dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Peternak & ID FOOD Siap Pasok Telur-Ayam buat Makan Bergizi-Bantuan Stunting

    Peternak & ID FOOD Siap Pasok Telur-Ayam buat Makan Bergizi-Bantuan Stunting

    Jakarta

    Asosiasi peternak dan petelur siap mendukung program Makan Sehat Bergizi dan bantuan pangan penanganan stunting 2025. Dukungan ini diwujudkan melalui suplai telur ayam kepada BUMN Pangan ID FOOD.

    Komitmen tersebut disampaikan Koordinator dan Pengurus Rumah Kebersamaan Peternak Layer Mandiri Blitar Kediri Tulungagung Malang Trenggalek (BKT NT) Eti Marlina. Menurutnya, para peternak layer akan sangat terbantu dengan keberadaan program pemenuhan gizi nasional yang dijalankan pemerintah di tahun 2025.

    “Keberadaan program pemerintah sangat membantu, terutama dalam memastikan hasil ternak terserap dengan harga yang wajar,” kata Eti dalam keterangan tertulis, Rabu (27/11/2024).

    Eti mencontohkan, program bantuan pangan telur dan daging ayam untuk penanganan stunting pada tahun 2023 dan 2024. Pada kala itu, perhimpunan peternak kecil, mikro, dan UMKM yang beranggotakan lebih dari 2.000 peternak di 5 kabupaten merasa terbantu.

    Kemudian pada 2023 dan 2024, ribuan peternak anggota BKT NT menjadi supplier telur ayam untuk memenuhi kebutuhan paket bantuan pangan stunting yang disalurkan Holding Pangan ID FOOD.

    “ID FOOD bertindak sebagai off taker yang menyerap telur yang dihasilkan peternak secara berkala. Melalui kerja sama yang baik ini peternak mendapatkan kepastian pasar dan harga, sehingga bisa berproduksi dengan tenang,” ujar Eti.

    Ia berharap, di tahun 2025 pihaknya dapat kembali melanjutkan kerja sama dengan pemerintah melalui ID FOOD. Terlebih, pemerintah akan mulai menjalankan program Makan Sehat Bergizi sekaligus berencana melanjutkan program bantuan pangan stunting bagi Keluarga Risiko Stunting (KRS).

    “Kami sudah memiliki pengalaman mendukung program pemerintah di tahun 2023 dan 2024. Pada 2024 BKT NT menuntaskan tugas menyuplai 1 juta paket telur untuk bantuan pangan stunting. Semuanya diserap oleh ID FOOD sesuai perjanjian kerja sama dengan payment tepat waktu sehingga memudahkan peternak,” terangnya.

    Selaras dengan pengalaman kerja sama itu, pihaknya juga mendukung ID FOOD sebagai BUMN Pangan kembali hadir dan dipercaya sebagai operator program pangan pemerintah pada 2025.

    ID FOOD siap jalankan program pemerintah. Cek halaman berikutnya.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan, ID FOOD telah mempersiapkan diri untuk menjalankan program strategis pemerintah di sektor pangan tahun 2025, seperti Makan Sehat Bergizi dan bantuan pangan stunting apabila kembali dilaksanakan di tahun depan.

    “Sebagai BUMN yang bergerak di sektor pangan kami siap menjadi operator bagi program ketahanan pangan dan gizi. Tentunya dalam proses tersebut kami akan melibatkan para mitra peternak lokal,” ujar Sis Apik.

    Sis Apik mengatakan, dalam menjalankan program pangan pemerintah berskala besar, ID FOOD tentu tidak bisa berjalan sendiri. Ia kemudian menceritakan pengalaman ID FOOD berkolaborasi dengan peternak rakyat mandiri kecil, mikro, dan UMKM saat dipercaya melaksanakan program bantuan pangan penanganan stunting di tahun 2023 dan 2024.

    Pada program tersebut di tahun 2024, lanjut Sis Apik, ID FOOD bekerja sama dengan 6.895 peternak ayam petelur dan 1.883 peternak ayam boiler. Sehingga apabila dijumlahkan, tidak kurang ada 8.778 peternak yang telah bermitra dengan ID FOOD dalam periode satu tahun.

    “Pada 2024, ID FOOD telah menyalurkan 8,6 juta paket bantuan telur dan daging ayam kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) di 7 provinsi,” imbuhnya.

    Menurutnya, mitra peternak merupakan aset penting perusahaan yang relasinya harus terus dijaga. Ia memastikan akan tetap bersama peternak apabila mendapat penugasan untuk memasok telur dan daging ayam untuk program MBG dan bantuan pangan stunting di tahun depan.

    Dalam persiapan mendukung pelaksanaan program MBG, Sis Apik mengatakan, ID FOOD juga telah melaksanakan MoU dengan Badan Gizi Nasional pada 15 November 2024 lalu. Selain itu, pihaknya telah mendata sejumlah aset berupa tanah dan bangunan yang akan dipersiapkan sebagai dapur Makan Sehat Bergizi.

  • Nyoblos di Sidanegara, Begini Harapan Pj Bupati Cilacap M Arief Irwanto untuk Pemimpin Terpilih

    Nyoblos di Sidanegara, Begini Harapan Pj Bupati Cilacap M Arief Irwanto untuk Pemimpin Terpilih

    TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Pj Bupati Cilacap, M Arief Irwanto mencoblos di TPS 01 Kelurahan Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Rabu (27/11/2024).

    Mengenakan kemeja pendek dan berkopiah, Pj Bupati Arief datang ke TPS pagi hari sebelum dirinya memulai peninjauan TPS di sejumlah daerah.

    Setelah memberikan suaranya, Pj Bupati Arief menyampaikan, harapan agar pemimpin yang terpilih nantinya dapat lebih memajukan Kabupaten Cilacap dan mensejahterakan warganya.

    Karena kata Arief, saat ini masih banyak sekali pekerjaan rumah (PR) yang harius diselesaikan seperti contoh kemiskinan, infrastruktur, dan lainnya.

    “Saya berharap nanti bisa terpilih pemimpin yang amanah, yang kemudian peduli dengan Cilacap.”

    “Karena banyak PR yang harus diselesaikan, terutama masalah kemiskinan, stunting, infrastruktur.”

    “Kemudian potensi wisata dan UMKM yang menurut saya butuh perhatian dan dorongan dari para pemimpin yang akan terpilih nanti,” harap Arief.

    Selain itu, pria yang juga merupakan Kepala BRIDA Jateng ini juga berharap birokrasi yang sudah dibangun dengan baik bisa diteruskan bahkan dikembangkan untuk kemajuan Cilacap. 

    “Secara birokrasi administrasi sebenarnya Cilacap sudah bagus.”

    “Sentuhan-sentuhan yang berkaitan dengan sistem merit.”

    “Pada prosesnya ada talent pool dan lain-lain.”

    “Kemudian IKM-nya sudah informatif dengan nilai 98,5.”

    “Itu tertinggi untuk kabupaten/kota di Jawa Tengah,” ungkap dia.

    Lebih lanjut menurut M Arief Irwanto, Kabupaten Cilacap telah memiliki fondasi administrasi yang solid.

    Maka dari itu kini saatnya pemimpin yang baru ini untuk bisa fokus pada pengembangan potensi alam yang masih sangat besar dan membutuhkan dorongan lebih. 

    “Hal ini terkait dengan pengembangan di masa depan, termasuk kolaborasi dengan berbagai pihak di sekitar Barlingmascakeb dan Jawa Tengah, terutama untuk mengembangkan UMKM,” kata M Arief Irwanto.

    Sebagai informasi, pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cilacap diikuti oleh empat pasangan calon atau paslon. 

    Nomor urut 1 adalah pasangan calon Setyo Budi Wibowo dan Fahrur Rozi, nomor urut 2 Imam Tobroni dan Mochamad Sonhaji Imron, nomor urut 3 Syamsul Aulia Rachman dan Ammy Amalia Fatma Surya, nomor urut 4 Awaluddin Muuri dan Vicky Veranita Yudhasoka.

    Sementara itu untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernut Jawa Tengah diikuti oleh dua paslon yaitu nomor urut 1 Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi, nomor urut 2 Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen. (*)

  • Cawagub Banten Ade Sumardi optimis menang pilkada

    Cawagub Banten Ade Sumardi optimis menang pilkada

    “Kami meyakini dengan pembangunan jalan betonisasi di desa dipastikan tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik dan bisa mencegah urbanisasi,”

    Lebak (ANTARA) – Calon Wakil Gubernur Banten Ade Sumardi optimistis menang dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2024.

    “Kita meyakini dalam pilkada Banten pasangan kami menang,” kata Ade saat pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 02 Guradog Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak, Rabu.

    Saat ini, tahapan Pilkada sudah berlangsung pemilihan secara serentak 27 November 2024 dan diharapkan berjalan lancar, tertib, aman dan damai.

    Pihaknya mencalonkan sebagai Wakil Gubernur Banten itu, karena banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dibangun.

    Dimana selama ini Banten yang berdekatan dengan Ibukota Jakarta masih jauh tertinggal di bidang pendidikan , kesehatan, jalan dan ketahanan pangan.

    Selain itu juga masih banyak kemiskinan, stunting dan pengangguran.

    Oleh karena itu, pihaknya jika terpilih nanti sebagai wakil Gubernur Banten akan diprioritaskan lima tahun kondisi jalan di desa-desa sudah betonisasi.

    Sebab, saat ini kondisi jalan di desa-desa di Banten cukup memprihatinkan dan berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

    Dengan demikian, pihaknya akan fokus membangun jalan hingga pelosok desa dengan betonisasi, sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.

    Apalagi, kebanyakan masyarakat Banten tinggal di desa – desa jika jalan desa bagus dipastikan pertumbuhan ekonomi menggeliat.

    Saat ini, banyak masyarakat di desa tidak menggeluti usaha tani, karena kondisi jalan yang masih buruk.

    “Kami meyakini dengan pembangunan jalan betonisasi di desa dipastikan tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik dan bisa mencegah urbanisasi,” katanya menjelaskan.

    Sementara itu, Ketua TPS 02 Guradog Kabupaten Lebak Heri Hermawan mengatakan jumlah pemilih di TPS ini tercatat 516 pemilih, termasuk Ade Sumardi sebagai calon wakil gubernur Banten.

    Suasana TPS 02 Guradog para panitia menggunakan pakaian batik lokal juga ikat kepala atau lamar adat Kasepuhan.

    Kami berharap pelaksanaan pilkada lancar dan cuaca cerah,” katanya.

    Selain itu juga dibangun pertumbuhan ekonomi dengan berbagai program bidang ekonomi, sosial dan lainnya

    Pewarta: Mansyur suryana
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pendekatan Komprehensif dan Terintegrasi Pemkab Kutai Timur Mengatasi Stunting

    Pendekatan Komprehensif dan Terintegrasi Pemkab Kutai Timur Mengatasi Stunting

    Kutai Timur: Penurunan stunting merupakan salah satu isu yang sangat penting dalam konteks Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Stunting merujuk pada kondisi gangguan pertumbuhan pada anak-anak akibat kekurangan gizi kronis yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif mereka. 

    Penurunan stunting berhubungan langsung dengan beberapa tujuan SDGs, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan pemberantasan kemiskinan.

    Penurunan stunting berkaitan dengan peningkatan akses terhadap makanan bergizi yang cukup dan merata bagi keluarga, serta peningkatan pola makan yang sehat yang dapat dilakukan melalui program-program gizi.

    Mengatasi stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, melibatkan kebijakan publik, sektor kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk mencapai kemajuan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

    Terkait itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Bahrani, buka-bukaan kepada media, soal beberapa faktor keberhasilan Pemkab Kutai Timur dalam mempercepat penurunan stunting. Di antaranya, mengajak seluruh masyarakat Kutai Timur menerapkan konsep CERDIK dalam kehidupan sehari-hari.

    CERDIK merupakan akronim dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin berolahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. Bahrani menyebut, jika pola hidup ini diterapkan sejak dini, risiko terkena penyakit berbahaya dapat ditekan. Sehingga kesehatan masyarakat dapat terjaga hingga usia lanjut.

    “Upaya ini diterapkan pada program penurunan stunting. Kami meminta masyarakat melakukan cek kesehatan secara berkala dalam seribu hari pertama kehidupan. Yakni, sejak hamil 9 bulan hingga sang bayi berumur 2 tahun,” kata dia kepada wartawan. 

     

    Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur juga melakukan intervensi yang melibatkan lintas sektor. Mulai dari melakukan prosedur pemeriksaan kesehatan antropometri untuk memantau status gizi dan kesehatan masyarakat, memberikan makanan tambahan dan tablet tambah darah bagi ibu hamil, mendorong persalinan di fasilitas kesehatan, memberikan makanan bergizi pada bayi dan balita, memberikan vitamin A, mengobati balita yang mengalami diare, hingga melakukan edukasi soal stunting yang menjangkau semua kecamatan.

    Dengan aktivitas tersebut, Kutai Timur yang pernah dianggap sebagai daerah dengan prevalensi stunting paling tinggi se-Kalimantan Timur, kini sudah menurun.

    Hal itu terlihat dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur dari 2021 hingga 2023, yang menunjukkan penurunan persentase pada prevalensi stunting di Kutai Timur. Di mana, jika pada 2021, persentase balita pendek dibandingkan jumlah balita yang diukur berada pada 13,12 persen. Pada 2022 berada pada 12,13 persen dan pada 2023 berada pada level 11,56 persen.

    “Memang kemarin secara jumlah itu, kita dianggap paling tinggi se-Kalimantan Timur. Tetapi berkat kegiatan teman-teman, angka stunting ini, sudah mulai menurun,” ucap dia.

    Menurunnya tingkat prevalensi stunting di Kutai Timur juga tak terlepas dari upaya Pemkab Kutai Timur menambah dan memperbaiki fasilitas kesehatan (puskesmas, rumah sakit, dll), ketersediaan peralatan medis, serta distribusi tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat di daerah terpencil.

    Mengatasi stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, melibatkan kebijakan publik, sektor kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk mencapai kemajuan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

    Kutai Timur: Penurunan stunting merupakan salah satu isu yang sangat penting dalam konteks Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Stunting merujuk pada kondisi gangguan pertumbuhan pada anak-anak akibat kekurangan gizi kronis yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif mereka. 
     
    Penurunan stunting berhubungan langsung dengan beberapa tujuan SDGs, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan pemberantasan kemiskinan.
     
    Penurunan stunting berkaitan dengan peningkatan akses terhadap makanan bergizi yang cukup dan merata bagi keluarga, serta peningkatan pola makan yang sehat yang dapat dilakukan melalui program-program gizi.
    Mengatasi stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, melibatkan kebijakan publik, sektor kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk mencapai kemajuan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
     
    Terkait itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Bahrani, buka-bukaan kepada media, soal beberapa faktor keberhasilan Pemkab Kutai Timur dalam mempercepat penurunan stunting. Di antaranya, mengajak seluruh masyarakat Kutai Timur menerapkan konsep CERDIK dalam kehidupan sehari-hari.
     
    CERDIK merupakan akronim dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin berolahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. Bahrani menyebut, jika pola hidup ini diterapkan sejak dini, risiko terkena penyakit berbahaya dapat ditekan. Sehingga kesehatan masyarakat dapat terjaga hingga usia lanjut.
     
    “Upaya ini diterapkan pada program penurunan stunting. Kami meminta masyarakat melakukan cek kesehatan secara berkala dalam seribu hari pertama kehidupan. Yakni, sejak hamil 9 bulan hingga sang bayi berumur 2 tahun,” kata dia kepada wartawan. 
     
     

     
    Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur juga melakukan intervensi yang melibatkan lintas sektor. Mulai dari melakukan prosedur pemeriksaan kesehatan antropometri untuk memantau status gizi dan kesehatan masyarakat, memberikan makanan tambahan dan tablet tambah darah bagi ibu hamil, mendorong persalinan di fasilitas kesehatan, memberikan makanan bergizi pada bayi dan balita, memberikan vitamin A, mengobati balita yang mengalami diare, hingga melakukan edukasi soal stunting yang menjangkau semua kecamatan.
     
    Dengan aktivitas tersebut, Kutai Timur yang pernah dianggap sebagai daerah dengan prevalensi stunting paling tinggi se-Kalimantan Timur, kini sudah menurun.
     
    Hal itu terlihat dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur dari 2021 hingga 2023, yang menunjukkan penurunan persentase pada prevalensi stunting di Kutai Timur. Di mana, jika pada 2021, persentase balita pendek dibandingkan jumlah balita yang diukur berada pada 13,12 persen. Pada 2022 berada pada 12,13 persen dan pada 2023 berada pada level 11,56 persen.
     
    “Memang kemarin secara jumlah itu, kita dianggap paling tinggi se-Kalimantan Timur. Tetapi berkat kegiatan teman-teman, angka stunting ini, sudah mulai menurun,” ucap dia.
     
    Menurunnya tingkat prevalensi stunting di Kutai Timur juga tak terlepas dari upaya Pemkab Kutai Timur menambah dan memperbaiki fasilitas kesehatan (puskesmas, rumah sakit, dll), ketersediaan peralatan medis, serta distribusi tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat di daerah terpencil.
     
    Mengatasi stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, melibatkan kebijakan publik, sektor kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk mencapai kemajuan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Peneliti BRIN tekankan kandungan mikronutrien pada Program MBG

    Peneliti BRIN tekankan kandungan mikronutrien pada Program MBG

    Seorang siswa menyantap makanan bergizi saat mengikuti uji coba Program Makan Bergizi yang ditinjau oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di SMK Negeri 7 Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/11/2024). Program makan bergizi gratis di lingkungan sekolah dengan anggaran senilai Rp71 triliun itu akan dimulai pada 2 Februari 2025 sebagai upaya untuk mencukupi kebutuhan gizi pada anak guna mencegah stunting dan mempersiapkan generasi emas Indonesia. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.

    Peneliti BRIN tekankan kandungan mikronutrien pada Program MBG
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 26 November 2024 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Ahli Peneliti Madya dari Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Agung Dwi Laksono menekankan pentingnya memastikan bahwa kandungan mikronutrien yang direkomendasikan terdapat pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Apa yang sedang diupayakan pemerintah bisa memberi dampak untuk menekan angka stunting. Yang harus diperhatikan adalah kandungan zat gizinya. Pemerintah harus fokus pada kandungan mikronutrien, tidak cukup hanya dengan karbohidrat, lemak, dan protein saja,” kata Agung saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Mikronutrien atau zat gizi mikro merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, tetapi sangat penting untuk fungsi tubuh, seperti mendukung produksi hormon, pertumbuhan dan perkembangan, kekebalan tubuh, serta perkembangan otak. Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral, seperti vitamin A, zat besi, asam folat, vitamin C dan vitamin D.

    Ia menuturkan Program Makan Bergizi Gratis dapat membantu menekan angka stunting jika diimplementasikan dengan tepat, dengan memperhatikan kandungan mikronutrien yang dibutuhkan pada sasaran penerima program tersebut termasuk untuk tumbuh kembang anak.

    “Kalau meleset, jatuhnya melebar, menjadi gemuk, yang stunting tidak menjadi lebih tinggi, tetapi melebar,” ujarnya.

    Menurut beberapa penelitian, mikronutrien bisa berasal dari protein hewani seperti vitamin C, asam folat, dan zat besi. Hati ayam mengandung zat besi, vitamin C dan asam amino.

    “Yang mikronutrien tadi harus ada. Bisa cukup dengan keanekaragaman makanan saja. Kalau tidak cukup beragam, bisa ditambah dengan tambahan suplemen,” kata Agung.

    Daging ayam mengandung mikronutrien antara lain zat besi, vitamin B6, magnesium, dan fosfor. Ikan berlemak mengandung antara lain zat besi, vitamin C, asam lemak omega-3, vitamin B12. Daging merah mengandung zat besi. Zat besi, vitamin C dan asam folat juga ditemukan antara lain pada brokoli, bayam, dan edamame.

    “Apa yang dirumuskan oleh para ahli gizi kita turut di pemerintahan sudah cukup baik. Tinggal bagaimana eksekusinya untuk menjadi sesuai track yang direkomendasikan,” tuturnya.

    Ia berharap Program Makan Bergizi Gratis harus sesuai dengan kandungan gizi minimal yang direkomendasikan. Keberagaman makanan pada Program Makan Bergizi Gratis juga harus diperhatikan dan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai pangan lokal yang kaya nutrisi.

    “Harapannya sesuai dengan kandungan gizi minimal yang direkomendasikan. Untuk anggaran yang terbatas bisa disiasati dengan pangan lokal. Meski mungkin setiap daerah bisa sangat berbeda makanan spesifik lokalnya,” ujarnya.

    Program Makan Bergizi Gratis yang digagas Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyasar 82,9 juta jiwa. Sasaran awal program Makan Bergizi Gratis terdiri atas peserta didik mulai dari usia PAUD hingga SMA baik negeri maupun swasta, balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui yang akan efektif berjalan mulai 2 Januari 2025 dengan anggaran Rp71 triliun.
     

    Sumber : Antara

  • Percepat Penurunan Stunting, Pemkot Kediri Perkuat Manajemen Data

    Percepat Penurunan Stunting, Pemkot Kediri Perkuat Manajemen Data

    Kediri (beritajatim.com) -Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar rapat koordinasi manajemen data Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Kediri. Ini untuk mengelola data yang akan dipakai untuk mendukung pelaksanaan intervensi pencegahan stuting.

    Bertempat di Ruang Kilisuci Balaikota Kediri, rakor yang melibatkan semua perangkat daerah yang tergabung dalam TPPS Kota Kediri ini dilakukan untuk menentukan data yang perlu dilakukan intervensi secara bersama yang nantinya digunakan untuk membantu pengelolaan program atau kegiatan percepatan penurunan stunting di Kota Kediri.

    “Manajemen data menjadi suatu hal yang penting untuk menghasilkan pengelolaan data stunting yang akurat, terintegrasi dan real time,” terang Apip Permana, Kepala Dinas Kominfo secara terpisah.

    Untuk memudahkan manajemen data, Dinas Kominfo menggagas aplikasi walidata. Melalui aplikasi ini, TPPS Kota Kediri bisa melihat data balita stunting tiap bulan atau secara keseluruhan.

    “Jadi dari aplikasi ini nantinya bisa dilihat balita stunting di masing-masing kelurahan by name by address. Selanjutnya dari data tersebut OPD terkait bisa merumuskan tindakan atau intervensi dengan cepat dan tepat sasaran,” jelasnya.

    Dinas Kominfo Kota Kediri rakor manajemen data TPPS

    Apip menambahkan, saat ini aplikasi tersebut masih dalam proses tahap akhir. Dari kegiatan ini Apip berharap ada saran dan masukan dari TPPS untuk penyempurnaan aplikasi.

    “Selanjutnya perangkat daerah bisa langsung melakukan intervensi berdasarkan hasil tata kelola data sehingga stunting di Kota Kediri bisa tertangani secara tuntas, tidak ada yang terlewatkan dan zero stunting di Kota Kediri bisa terwujud,” pungkasnya. [nm/but]

  • Retno Marsudi Temui Menteri PU, Bahas Infrastruktur Air & Sanitasi

    Retno Marsudi Temui Menteri PU, Bahas Infrastruktur Air & Sanitasi

    Jakarta

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo didampingi Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti melangsungkan pertemuan dengan Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Isu Air Retno Marsudi di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

    Dody menyampaikan kesiapan Kementerian PU dalam mendukung penanganan isu-isu air melalui pembangunan infrastruktur air. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan ketahanan air, pangan, dan energi, baik pada tingkat nasional maupun global.

    “Tersedianya infrastruktur air dan sanitasi yang layak dan merata sangat penting salah satunya untuk mendorong penurunan stunting. Karena penanganan stunting tidak hanya sebatas pemenuhan pangan saja, ketersediaan air dan infrastruktur juga sangat penting,” kata Dody, dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11/2024).

    Dody menambahkan, pihaknya juga tengah berupaya mencapai target akses 100% air minum layak dan akses 100% sanitasi layak di tahun 2030. salah satunya melalui implementasi Inpres Nomor 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik.

    Sementara itu, Utusan Khusus PBB untuk Isu Air Retno Marsudi, mengapresiasi peran Kementerian PU dalam memajukan kepemimpinan Indonesia dalam isu air global, terutama setelah keberhasilan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 pada bulan Mei 2024 lalu di Bali.

    “Kami siap mendukung langkah-langkah yang dilakukan Kementerian PU untuk meningkatkan akses air bersih, air minum, dan sanitasi,” ujar Retno.

    Retno berharap, sinergi Kementerian PU dan PBB dapat terus terjaga untuk dapat bersama-sama mengatasi isu-isu air. Hal ini utamanya melalui aksi konkret yang tertuang dalam Compendium Projects yang bersifat sukarela.

    “Kami juga terus mengawal pengusulan Indonesia dalam 10th World Water Forum untuk penetapan Hari Danau Dunia (World Lake Day) yang akan dibahas melalui mekanisme Sidang Umum PBB,” imbuhnya.

    (shc/rrd)

  • Kepala BGN Targetkan Program Makan Bergizi Gratis Cakup 82,9 Juta Jiwa pada 2027

    Kepala BGN Targetkan Program Makan Bergizi Gratis Cakup 82,9 Juta Jiwa pada 2027

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menargetkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat mencakup 82,9 juta jiwa pada 2027 mendatang.

    “Target kita tahun 2027 mencakup 82,9 juta jiwa. Bulan Desember 2024 kita mulai pilot project dari Sabang sampai Merauke, Januari 2025 kita akan melakukan program secara masif, mulai dari 923 titik,” kata Dadan Hindayana, dilansir dari Antara, Senin (25/11/2024).

    Ia menjelaskan, titik tersebut akan terus berkembang menjadi 2.000 titik pada bulan April 2024, kemudian menjadi 5.000 titik pada bulan Juli-Agustus, dan diharapkan dapat mencapai 82,9 juta sasaran pada tahun 2027.

    “Kami juga telah mengembangkan basis satuan pelayanan di daerah dengan satu satuan layanannya menangani 3.000 sasaran,” ujar dia.

    Untuk diketahui, sasaran awal program Makan Bergizi Gratis terdiri atas peserta didik mulai dari usia PAUD hingga SMA baik negeri maupun swasta, balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui yang akan efektif berjalan mulai 2 Januari 2025 dengan anggaran Rp71 triliun.

    Dadan sebelumnya juga telah memaparkan alasan mengapa Makan Bergizi Gratis mesti diberikan hingga usia SMA.

    “Ada titik kritis kedua perkembangan anak, itu usia 8-17 tahun, kalau kita tidak intervensi dengan baik pada periode kedua ini, pertumbuhan otot tetap tidak optimal,” tuturnya.

    Ia menyebutkan, pada usia SMP-SMA, banyak yang masih salah kaprah terkait diet, padahal sebenarnya pada usia itulah makanan bergizi sangat diperlukan untuk perkembangan otak dan otot.

    “Banyak yang berpendapat cukup 1.000 hari saja, atau hingga usia SD saja, tetapi kami beranggapan sampai SMA perlu kami intervensi,” ujar dia.

    Dadan juga menyebutkan, titik kritis pertama yang harus ditangani yakni 1.000 hari pertama kehidupan (usia 0-2 tahun) untuk mencegah stunting. Oleh karena itu, target Makan Bergizi Gratis juga termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.

  • Pj Wali Kota Kediri Ambil Sumpah dan Lantik Dua Pejabat, Duduki Posisi Staf Ahli

    Pj Wali Kota Kediri Ambil Sumpah dan Lantik Dua Pejabat, Duduki Posisi Staf Ahli

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengambil sumpah dan melantik Pejabat Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Kota Kediri. Pengambilan sumpah dan pelatikan ini dilakukan di Ruang Kilisuci, Senin (25/11/2024).

    Ada dua pejabat yang dilantik adalah Endang Kartika Sari menduduki Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, serta Roni Yusianto menduduki jabatan Staf Ahli Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia. Pada pelantikan ini, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit dan Kepala BKPSDM Un Ahmad Nurdin bertindak sebagai saksi.

    “Saya ucapkan selamat kepada pejabat yang baru saja dilantik. Pesan saya yang paling utama selalu jaga integritas di manapun berada. Karena saudara mengemban amanah yang besar dalam jabatan ini,” ujarnya.

    Zanariah menekankan agar pejabat yang dilantik segera adaptasi di posisi baru. Susun serta jalankan rencana kerja secara optimal, penuh dedikasi, dan loyalitas tinggi. Segera petakan potensi dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan kerja untuk mempersiapkan roadmap 2025. Setelah lama vakum akhirnya jabatan staf ahli kembali diisi pejabat baru.

    “Saya berharap dengan semakin lengkapnya formasi di dalam Pemkot Kediri dapat mendorong kinerja kita semua untuk meraih target yang sudah ditentukan. Utamanya dalam bidang ekonomi, keuangan, dan pembangunan. Serta kemasyarakatan dan sumber daya manusia,” ungkapnya.

    Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengambil sumpah dan melantik Pejabat Tinggi Pratama

    Pj Wali Kota Kediri menjelaskan dengan pembangunan pesat di Kota Kediri dan dinamisnya kondisi masyarakat saat ini, pemerintah perlu benar-benar hadir dan solutif atas berbagai permasalahan yang ada.

    Seperti yang masih hangat dibahas adanya wacana PPN 12 persen. Serta telah mendapat beragam respon dari masyarakat. Dari sini, Pemkot Kediri perlu segera menganalisis kebijakan, berkoordinasi, dan memiliki berbagai rencana aksi untuk menjaga daya beli masyarakat tetap naik.

    Sekaligus menekan inflasi di Kota Kediri agar tidak terlalu tinggi. Selain itu, upaya penghapusan kemiskinan ekstrem juga perlu didorong terus. Tak hanya mengentaskan kelompok miskin dan miskin ekstrem tapi juga menjaga agar kelompok menengah tidak sampai jatuh dalam lubang kemiskinan.

    Lalu pada bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia masih ada target untuk menuntaskan masalah stunting, pemerataan akses pendidikan, pengurangan angka pengangguran terbuka, meningkatkan keberdayaan masyarakat dan masih banyak lagi.

    “Saya harap ke depan ada analisis dan rekomendasi yang hadir dari staf ahli. Nanti staf ahli berikan masukan kepada kepala daerah. Staf ahli bisa kolaborasi bersama Pak Sekda, Pak Asisten dan Kepala OPD,” jelasnya.

    Zanariah menambahkan menuju tahun baru tentu akan menemui berbagai tantangan di tengah ketidakpastian. Maka harus ditingkatkan soliditas, kolaborasi, dan koordinasi antar sektoral. Segala sesuatu yang dilakukan bersama akan lebih terasa dampak baiknya.

    “Saya berpesan kepada semua bahwa Bapak Ibu adalah representasi dari Pemkot Kediri. Tunjukkan yang terbaik dan dukung seluruh kebijakan yang ada,” imbuhnya. Turut hadir, Asisten, Kepala OPD, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]