Kasus: stunting

  • Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Banyuwangi Dimulai

    Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Banyuwangi Dimulai

    Banyuwangi, Beritasatu.com – Uji coba program makan bergizi gratis bagi siswa sekolah yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabumming Raka resmi dimulai di Banyuwangi, Jawa Timur. Uji coba program makan bergizi gratis bagi siswa sekolah ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, yang diikuti sekitar 80 siswa sekolah.

    Para siswa tampak lahap menikmati sajian makan bergizi gratis dengan menu ayam kecap, tumis sayur, tempe, dan susu. Program makan bergizi gratis siswa sekolah bertujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan sehat.

    Staf Ahli Kodam V/Brawijaya Kolonel Arm Budiono menjelaskan, uji coba makan bergizi gratis siswa sekolah di Banyuwangi ini dimulai dari pelajar PAUD hingga SD kelas 4, kemudian dilanjutkan dengan pelajar kelas 5 SD hingga SMA.

    “Hari ini anak-anak sangat antusias. Program makan bergizi gratis siswa sekolah akan dilaksanakan secara bertahap, mulai dari PAUD hingga SMA di seluruh Jawa Timur,” ujarnya.

    Kolonel Arm Budiono menambahkan, varian makanan yang disajikan pada program makan bergizi gratis siswa sekolah sudah sesuai dengan pedoman yang dianjurkan oleh pemerintah pusat.

    Ia menekankan, pentingnya sinergi antara berbagai stakeholder untuk memastikan kualitas gizi yang disajikan pada program makan bergizi gratis siswa sekolah di Banyuwangi.

    “Keterlibatan Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk memastikan pengaturan gizi yang tepat, serta mendukung perekonomian lokal,” terang Kolonel Budiono.

    Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Banyuwangi Mohammad Yanuar Bramuda menegaskan, uji coba program makan bergizi gratis siswa sekolah tidak terfokus pada pemberian makan gratis, tetapi juga bertujuan untuk memberdayakan ekonomi lokal.

    “Pemerintah daerah ingin memastikan bahan baku yang ada di Banyuwangi bisa berputar dengan baik, dari peternakan ayam hingga sayur-mayur. Ini bukan sekadar mengatasi masalah makan gratis dan stunting, tetapi juga mengatasi inflasi,” jelas Bramuda.

    Ditargetkan, pada Januari 2025, program makan bergizi gratis untuk siswa sekolah di Banyuwangi akan dilaksanakan di seluruh sekolah di Jawa Timur, dengan perkiraan 12.000 siswa SD hingga SMA akan menjadi penerima manfaat.

  • Genbest Talk Dorong Anak Muda Kota Sorong Kompak Lawan Stunting

    Genbest Talk Dorong Anak Muda Kota Sorong Kompak Lawan Stunting

    Jakarta, CNN Indonesia

    Genbest Talk kembali hadir di tengah anak-anak muda dan mengajak mereka untuk kompak bersama melawan stunting. Dengan menghadirkan tokoh nasional, pejabat daerah, hingga pakar kesehatan, Genbest Talk menekankan pentingnya peran anak muda sebagai penggerak perubahan menuju generasi emas 2045.

    Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Bambang Dwi Anggono, dalam pembukaan acara, menekankan bahwa generasi muda menjadi kunci dalam membangun masa depan bangsa

    “Generasi muda yang nantinya bisa mengubah nasib suatu bangsa, maka dari itu putus semua hal yang negatif di generasi kalian. Hal-hal yang tidak kalian sukai dalam kehidupan di lingkungan kalian, putus di kalian dan jangan pernah dilakukan lagi,” ujar Bambang saat membuka Genbest Takk di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (12/12).

    Karena itu, Bambang menilai, kesadaran generasi muda untuk hal-hal positif perlu dilakukan sejak dini. Salah satunya terus menyuarakan perihal stunting kepada masyarakat luas, agar permasalahan stunting tersebut dapat diputus pada generasi sekarang.

    “Terutama yang perempuan, jangan ragu untuk meminum pil tambah darah, karena stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi dan kemiskinan, tetapi juga disebabkan karena adanya kesadaran untuk sehat atau tidak,” ungkapnya.

    Bambang juga berharap agar para peserta yang hadir dapat memanfaatkan acara ini dengan sebaik mungkin.

    “Salah satu ciri-ciri generasi yang hebat adalah berani berbicara dan memanfaatkan kesempatan. Kalian punya kesempatan hadir, jadi jika tidak bisa memanfaatkan kesempatan kali ini maka akan hilang pada kesempatan lainnya,” tandasnya.

    Di kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong, Bernhard Eduard Rondonuwu menyampaikan, saat ini terdapat berbagai tantangan yang dihadapi Kota Sorong, termasuk isu lingkungan, kependudukan, dan kesehatan masyarakat.

    “Anda, generasi muda, adalah penerus Kota Sorong. Masa depan kota ini ada di tangan Anda. Jadilah generasi bersih yang peduli lingkungan dan kesehatan,” tegasnya.

    Terkait lingkungan hidup dan kebersihan Kota Sorong, Bernhard memiliki keinginan besar untuk mengubah kesan buruk Kota Sorong yang sering dianggap sebagai kota terkotor maupun kota banjir.

    Kemudian mengenai pertumbuhan penduduk Kota Sorong yang terus meningkat juga jadi perhatiannya. Saat ini pertumbuhan penduduk yang mencapai sekitar 300 ribu jiwa menjadikan Sorong sebagai salah satu kota dengan perkembangan paling pesat di wilayah Indonesia Timur.

    Dalam kaitannya dengan kesehatan, Bernhard menyoroti pentingnya pola makan bergizi untuk mendukung tumbuh kembang anak. Ia mengapresiasi program makan siang bergizi di sekolah-sekolah sebagai langkah strategis untuk menekan angka stunting.

    Dalam kesempatan yang sama, Petrus Meok, perwakilan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat Daya mengungkapkan bahwa kurangnya pengetahuan menjadi salah satu faktor utama terjadinya stunting.

    “Stunting bisa kita atasi apabila kita meningkatkan pengetahuan kita tentang apa itu stunting, penyebab dan akibatnya,” ujar Petrus yang hadir sebagai salah satu narasumber.

    Menurut Petrus, Papua Barat Daya sendiri pada dasarnya sangat kaya akan sumber makanan bergizi, baik nabati maupun hewani yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan stunting.

    “Tinggal bagaimana anak-anak muda kita dilatih untuk mengolah makanan-makanan pokok kita menjadi lebih menarik dan disukai,” imbuhnya.

    Sementara itu Rita Ramayulis, Dokter Ahli sekaligus Influencer yang juga hadir sebagai narasumber menekankan pentingnya konsumsi makanan bergizi pada remaja sebagai langkah awal memberantas stunting.

    Menurutnya, ketika seorang remaja tidak mengatur pola makanannya sesuai dengan gizi seimbang, maka akan beresiko tinggi untuk menghasilkan generasi yang stunting.

    “Jadi gizi masa remaja menentukan bagaimana gizi dia ketika menikah dan punya anak. Oleh karena itu kami ingin putus mata rantai stunting mulai dari remaja,” tambahnya kemudian.

    Rita juga menegaskan bahwa bonus demografi pada 2045 hanya bisa dicapai apabila gizi para remaja saat ini dilakukan dengan tepat, sehingga mereka bisa menjadi generasi yang membangun bangsa ini kedepannya.

    Sebagai informas, selain membicarakan tentang permasalahan stunting kepada generasi muda di Kota Sorong, Genbest Talk juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengikuti workshop pembuatan konten edukatif dan menarik yang dipandu oleh kreator konten Meth Junior.

    Genbest atau Generasi Bersih dan Sehat sendiri adalah gerakan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemkomdigi dengan tujuan mendorong generasi muda agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

    Melalui laman resmi genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest menyediakan berbagai informasi mengenai stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, kesiapan pernikahan, serta reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, hingga videografik.

    (ory/ory)

  • Pj. Bupati Lamandau Ikuti Evaluasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah Triwulan I

    Pj. Bupati Lamandau Ikuti Evaluasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah Triwulan I

    Jakarta, Beritasatu.com – Pj. Bupati Lamandau didampingi Sekretaris Daerah dan Kepala OPD mengikuti Evaluasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah Triwulan I di Gedung Irjen Kemendagri, Selasa (12/11/2024). Pada evaluasi tersebut, aspek yang dievaluasi mencakup pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, dengan fokus pada dua materi utama, yaitu 10 indikator yang dipaparkan dan 111 indikator prioritas yang dilaporkan berkaitan dengan arahan Presiden RI. Termasuk isu-isu seperti inflasi, stunting, BUMD, layanan publik, pengangguran, kemiskinan ekstrem, kesehatan, penyerapan anggaran, kegiatan unggulan, dan perizinan.

    Selama 20 menit, Pj. Bupati Lamandau menyampaikan paparan kepada tim evaluator Kemendagri. Kemudian tim evaluator memberikan masukan dan tanggapan terhadap paparan tersebut.

    Pj.Bupati Lamandau juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Dalam Negeri atas arahan dan masukan yang diberikan selama proses evaluasi. Ia mengucapkan terima kasih kepada Tim Evaluator Irjen Kemendagri, yang telah memberikan pencerahan dan masukan berharga sebagai landasan untuk perbaikan dalam menjalankan tugasnya sebagai Penjabat Bupati di Kabupaten Lamandau, yang nantinya akan berguna bagi kemajuan Kabupaten Lamandau.

  • Agar Mampu Adaptasi, Industri Asuransi Perlu Terapkan Hal Ini

    Agar Mampu Adaptasi, Industri Asuransi Perlu Terapkan Hal Ini

    Jakarta: Direktur Utama PT Jasaraharja Putera Abdul Haris mengatakan harmoni menjadi pondasi kuat yang dibutuhkan perusahaan dalam menghadapi tantangan di industri asuransi. Kebersamaan yang dibangun selama ini menjadi pondasi kuat menghadapi tantangan, inovasi, dan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat, dalam industri asuransi. 
     
    “Agar mampu adaptif, mampu menyesuaikan diri dengan roadmap regulator dan industri asuransi yang sehat dengan pelayanan yang baik, dan terpercaya serta terus menjalin kebersamaan di  lingkungan kerja maupun keluarga, semoga tahun mendatang JRP Insurance terus tumbuh dan berkembang bersama,” kata Haris dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 12 Desember 2024.
     
    Hal tersebut diungkapkan Haris bertepatan dengan HUT ke-31 PT Jasaraharja Putera pada tahun ini. Dia berharap, perayaan kali ini memberikan energi positif bagi pihaknya.
     

    Perayaan HUT ke-31 JRP Insurance ini disertai dengan beberapa rangkaian kegiatan CSR di antaranya Penanaman Mangrove dan Pohon Baobab, Bantuan Makanan tambahan Program Stunting, Bantuan Bencana Gunung Lewatobi, Donor Darah, kemudian santunan kepada panti asuhan dan bantuan sembako serta polis Asuransi TPL-Pro kepada pengemudi ojek online sekitar wilayah kantor pusat.
    Acara HUT ke-31 JRP Insurance ini mengangkat tema Growing in Harmony, United in Togetherness yang bertujuan menciptakan harmoni & kerukunan internal antar manajemen & sesama karyawan, dimana kerukunan tersebut akan berdampak positif bagi perusahaan dan masyarakat. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ADN)

  • Sambungan Air Bersih di Cimahi Belum Maksimal, Ini Kata Pemkot

    Sambungan Air Bersih di Cimahi Belum Maksimal, Ini Kata Pemkot

    JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, meresmikan 500 sambungan air bersih dari PDAM Kota Cimahi di RW 13 dan RW 14 Kelurahan Cibeureum, Jumat (13/12/2024).

    Dicky mengungkapkan, dari total 124 ribu kepala keluarga (KK) di Kota Cimahi, baru sekitar 30 ribu KK yang baru mendapatkan akses sambungan air bersih melalui perpipaan.

    Sambungan tersebut berasal dari PDAM Kota Cimahi, PDAM Kabupaten Bandung, maupun sumur artesis. “Yang dari sumur artesis, jadi kalau 30.000 itu baru 26 persen, masih sangat jauh dari kebutuhan masyarakat dasar,” jelas Dicky kepada awak media di lokasi acara.

    Ia menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan air bersih merupakan prioritas utama pemerintah Kota Cimahi, mengingat air bersih adalah kebutuhan mendasar masyarakat.

    BACA JUGA:Spoiler When The Phone Rings Berdasarkan Web Novel, Benarkah Sae On Asli yang Menculik Hee Joo?

    “Apa yang kita lakukan ini bagian dari upaya untuk memenuhi air bersih yang layak bagi masyarakat, karena air bersih yang layak adalah kebutuhan mendasar,” katanya.

    Dicky juga menambahkan bahwa keberadaan sambungan air bersih memiliki dampak penting bagi kesehatan masyarakat, termasuk dalam upaya pencegahan stunting dan penyakit pencernaan lainnya.

    “Juga tentunya untuk penanggulangan kemiskinan,” ujar Dicky.

    Menjelang tahun baru 2025, Dicky menuturkan bahwa Pemkot Cimahi akan terus berupaya mendistribusikan air bersih ke seluruh masyarakat.

    BACA JUGA:Lubang Galian Kabel Sebabkan Kecelakaan, Pemkot Bandung Janjikan Beri Santunan dan Tegur Keras Pihak Proyek

    Salah satu upayanya adalah dengan memanfaatkan sumber air bersih baru yang akan diperoleh dari kawasan Bandung Selatan.

    “Dari intech yang kita dapatkan dari Bandung Selatan, nantinya itu akan bisa memperbanyak sambungan rumah yang kita sediakan untuk kebutuhan air bersih di Kota Cimahi, kurang lebih 12 ribu,” ungkapnya.

    Meskipun hampir seluruh kelurahan di Kota Cimahi telah memiliki saluran air bersih, Dicky mengakui bahwa secara kuantitas, jumlah sambungan tersebut masih belum mencukupi.

    Oleh karena itu, lanjutnya, penambahan sambungan akan menjadi fokus di tahun 2025. “Hampir semua kelurahan sudah dapat sambungan, tapi kuantitasnya belum sebagaimana yang kita harapkan,” tandasnya. (Mong)

  • HNSI siap berkolaborasi dengan Pemerintah dukung makan bergizi gratis

    HNSI siap berkolaborasi dengan Pemerintah dukung makan bergizi gratis

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) siap berkolaborasi dengan Pemerintah untuk menyukseskan program unggulan makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    “HNSI sangat menyambut baik program Pemerintah makan bergizi gratis ini dan berkomitmen untuk terus turut mendorong dan menyosialisasikan di semua wilayah kerja HNSI,” kata Sekjen HNSI Lydia Assegaf melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Dalam rangka mensukseskan program tersebut, DPP HNSI bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HNSI di seluruh Indonesia menggelar makan bergizi gratis secara serentak dengan tema “Makan Bergizi Gratis HNSI Bersama Anak Nelayan” pada Kamis (12/12).

    Pengurus DPP HNSI hadir secara langsung bersama DPD HNSI Daerah Khusus Jakarta di SDN 3 Pluit yang berlokasi di tengah-tengah perkampungan nelayan Muara Angke, Jakarta Utara.

    Lydia mengatakan makan bergizi gratis yang digelar HNSI tersebut dalam rangka memperingati Hari Nusantara untuk mengenang Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 2024.

    Deklarasi Djuanda menegaskan bahwa seluruh perairan yang mengelilingi, menghubungkan di antara pulau-pulau Indonesia adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia.

    Menurut dia, makan bergizi gratis yang digelar HNSI untuk mengakselerasi penurunan stunting dan menjaga kesehatan masyarakat dengan memberikan asupan bergizi hewani untuk anak-anak yang bersumber dari aneka jenis ikan yang kaya dengan protein, omega 3, zat besi, iodium serta vitamin dan mineral.

    Sebab, lanjut Lydia, makan bergizi gratis tersebut memiliki tujuan yang sangat mulia. Pertama, pengentasan kemiskinan nelayan dengan menciptakan lapangan kerja dan pengurangan beban nelayan miskin dalam perolehan bahan pangan yang berasal dari ikan.

    “Serta tujuan ekonomi bagi nelayan, yakni pemanfaatan bahan pangan lokal hasil tangkapan ikan nelayan yang kaya nutrisi untuk peningkatan kesejahteraan nelayan dan mengoptimalkan pelaku UMKM di lingkungan nelayan,” katanya.

    Kedua, sebut Lydia, mendorong peningkatan gizi yang akan berefek terhadap kesehatan, tumbuh kembang, dan kecerdasan anak Indonesia. Untuk itu, HNSI mengharapkan melalui makan bergizi gratis secara serentak tersebut akan terbangun orkestrasi dan sinergi kementerian/lembaga dengan seluruh pemangku kepentingan melalui ekosistem makan bergizi gratis yang mengutamakan partisipasi nelayan.

    “Secara luas untuk penghidupan dan mata pencaharian yang layak bagi nelayan yang berjumlah 14,9 juta belum berdaya secara sosial ekonomi masih hidup di bawah garis kemiskinan menuju nelayan sejahtera negara kuat,” ujar Lydia.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menteri Wihaji: Program Makan Bergizi Perlu Berkolaborasi dengan Program Kependudukan – Halaman all

    Menteri Wihaji: Program Makan Bergizi Perlu Berkolaborasi dengan Program Kependudukan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menekankan pentingnya memadukan program kependudukan, seperti pengendalian angka kelahiran dan perencanaan keluarga, dengan program perbaikan gizi masyarakat.

    Hal itu disampaikan Wihaji saat melakukan audiensi strategis dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Selasa (12/12/2024).

    Menurut mantan bupati Batang ini, penting juga pemanfaatan data kependudukan sebagai dasar perumusan kebijakan dalam program makan bergizi gratis (MBG).

    “Dari 75 juta keluarga yang terdata, 8,6 juta diantaranya adalah keluarga berisiko stunting,” ungkap Wihaji.

    Kemendukbangga ujar dia,  mengoptimalkan tenaga lini lapangan, seperti Penyuluh KB (PKB) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK), dalam mendukung distribusi dan edukasi terkait gizi.

    Pertemuan ini membahas berbagai strategi untuk mengintegrasikan kebijakan kependudukan dengan program peningkatan gizi nasional, berlangsung di kantor BGN, Jakarta.

    Fokus utama audiensi ini adalah penguatan kerja sama lintas sektor guna menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

    Kepala Badan Gizi Nasional, Prof Dr Ir Dadan Hindayana pun mengapresiasi perhatian Kemendukbangga/BKKBN terhadap isu gizi.

    Pertemuan ini juga menghasilkan beberapa rencana strategis untuk mengatasi tantangan gizi di Indonesia.

    Salah satu langkah konkret adalah memperkuat edukasi kepada keluarga muda tentang pentingnya asupan gizi selama masa kehamilan dan menyusui. Selain itu, program peningkatan akses makanan bergizi melalui kerja sama dengan berbagai pihak juga menjadi prioritas.

  • Kader Kesehatan Desa Berperan Penting Tekan Penyakit Diare dan Pneumonia pada Anak  – Halaman all

    Kader Kesehatan Desa Berperan Penting Tekan Penyakit Diare dan Pneumonia pada Anak  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah pandemi Covid-19, kebiasaan mencuci tangan di kalangan masyarakat Indonesia mengalami penurunan.

    Padahal, penyakit seperti diare dan pneumonia adalah ancaman besar bagi kehidupan anak-anak.

    Data menunjukkan bahwa lebih dari seperempat kematian pada bayi di bawah satu tahun di Indonesia disebabkan oleh kedua penyakit ini.

    Di daerah pedesaan, keterbatasan informasi kesehatan dan praktik budaya yang sudah mendarah daging menghambat penerapan kebiasaan hidup sehat.

    Situasi semakin diperburuk oleh tingginya angka malanutrisi, di mana sekitar 21 persen atau 4,5 juta anak balita menderita stunting.

    Kondisi ini tidak hanya mengganggu pertumbuhan tetapi juga melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat anak-anak lebih rentan terhadap penyakit menular.

    Di wilayah yang kurang memiliki akses imunisasi dan sanitasi yang baik, dampak malanutrisi ini menjadi semakin mengkhawatirkan.

    Di tengah tantangan ini, program Keluarga Siaga Dukung Kesehatan Siap Hadapi Masa Depan (Sigap) di Kota Batu, Kabupaten Bogor, menunjukkan bahwa perubahan itu mungkin.

    Para kader kesehatan di desa ini kini menjadi garda terdepan dalam mendukung kesehatan masyarakat.

    “Dulu mereka kurang pengetahuan, tetapi sekarang mereka bilang kalau mereka sudah pintar. Beberapa kader juga mengatakan telah melakukan kunjungan rumah, kunjungan orang tua ke Posyandu meningkat pesat,” kata Kepala Desa Kota Batu, Ratna Wulansari dalam keterangannya belum lama ini.

    Diterangkan Ratna, program ini bertujuan untuk membangun kebiasaan sehat dalam keluarga dengan mempromosikan tiga perilaku utama yakni cuci tangan pakai sabun (CTPS), imunisasi anak yang tepat waktu dan lengkap, serta gizi yang lebih baik.

    Program diadakan hasil kemitraan dengan Gavi, Unilever Lifebuoy, The Power of Nutrition, dan Kementerian Kesehatan Indonesia berawal dari keberhasilan proyek Safal Shuruaat di India.

    Data dari proyek percontohan di Indonesia menunjukkan hasil yang menjanjikan.

    Cakupan vaksin PCV1, yang penting untuk pencegahan pneumonia, meningkat dari 28% menjadi 64%, sedangkan praktik CTPS sebelum memberi makan anak meningkat dari 50 persen menjadi 81 persen.

    Pencapaian yang menjajikan ini menjadi sorotan dalam pertemuan dewan tingkat tinggi Gavi baru-baru ini di Nusa Dua, Bali, dengan tema Leveraging Private Sector Expertise, Development Finance, and Multisectoral Platforms for Immunization Outcomes.

    Pertemuan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi multisektoral dalam mengatasi ketidaksetaraan kesehatan, terutama di negara dengan sumber daya terbatas dan beragam latar belakang seperti Indonesia.

    Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyoroti pentingnya kemitraan dalam mengatasi tantangan kesehatan yang bersifat sistemik. 

    “Imunisasi sangat penting untuk membangun masyarakat sehat menuju Indonesia Emas 2045 atau negara berpenghasilan tinggi,” katanya.

    Pemerintah menghargai inisiatif kolaboratif dari organisasi seperti Gavi dan sektor swasta, yang membantu mengatasi tantangan dan memastikan setiap anak, termasuk yang berada di daerah terpencil, memiliki akses terhadap vaksin yang dapat menyelamatkan nyawa, sekaligus akses terhadap layanan kesehatan preventif.

    Team Leader Keluarga Sigap, Ardi Prastowo menjelaskan perubahan perilaku adalah inti dari peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

    Dengan mengadaptasi model-model yang terbukti ke dalam konteks Indonesia, program ini menunjukkan bagaimana pendekatan komprehensif dapat mendorong perubahan yang berkelanjutan.

    “Dengan upaya multisektoral ini, Gavi dan mitranya bertujuan untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam akses terhadap layanan kesehatan,” kata Ardi.

    Parnil Sarin dari Unilever Lifebuoy menyatakan program keluarga ini memungkinkan warga untuk mempraktikkan kebersihan tangan yang benar sehingga mendapatkan nutrisi yang lebih baik dan imunisasi lengkap.

    Program Keluarga Sigap adalah bukti nyata pentingnya kolaborasi dalam mengatasi ketidaksetaraan kualitas kesehatan dan membangun masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak di seluruh Indonesia.

    Dengan integrasi perilaku kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, program ini tidak hanya mendukung tujuan imunisasi tetapi juga kesehatan dan pembangunan yang lebih luas.

     

  • Jakut berkomitmen anak usia dini dapat akses pendidikan berkualitas

    Jakut berkomitmen anak usia dini dapat akses pendidikan berkualitas

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Utara berkomitmen setiap anak usia dini di wilayah tersebut dapat mengakses pendidikan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

    “Ini sebagai upaya dalam mewujudkan kota layak anak dan terus kita lakukan upaya bersama dengan melibatkan berbagai pihak,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Juaini Yusuf.

    Saat membuka kegiatan “Publik Ekspose Program Pencegahan dan Penanganan Anak Stunting Perkumpulan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)” di Jakarta, Kamis, dia mengatakan, PAUD merupakan pondasi yang sangat penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan.

    “Mari bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan PAUD melalui berbagai pelatihan bagi pendidik, peningkatan fasilitas pendidikan, serta pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar,” kata dia.

    Dia berharap dengan adanya pertemuan ini dapat dijadikan sebagai sarana berbagi pengalaman serta pengetahuan dalam mengembangkan sistem pendidikan PAUD yang lebih baik.

    “Semoga kita semua bisa lebih saling mendukung dalam mewujudkan visi besar kita mencetak generasi penerus bangsa yang lebih maju dan mampu bersaing di tingkat global,” kata dia.

    Ia mengatakan, anak usia dini adalah masa yang sangat krusial dalam proses perkembangan fisik, mental, sosial, dan intelektual.

    “Kegiatan ini adalah langkah yang sangat positif dalam membangun generasi penerus yang cerdas, kreatif dan berkarakter baik,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pemkab tanamkan gemar makan ikan kepada siswa di Kepulauan Seribu

    Pemkab tanamkan gemar makan ikan kepada siswa di Kepulauan Seribu

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kepulauan Seribu menanamkan gemar makan ikan sejak dini kepada ratusan siswa SD di Pulau Tidung untuk menyempurnakan tumbuh kembang mereka di masa depan.

    “Ada 240 siswa SD yang dilibatkan untuk Safari Kampanye Gemarikan kali ini,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Kepulauan Seribu, Nurliati di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan, tujuan kegiatan ini sebagai implementasi kegiatan pengaturan pola pangan konsumsi atau Gerakan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).

    Melalui kegiatan ini anak-anak diajari menyukai ikan sebagai sumber protein sejak dini. “Kegiatan ini akan terus dilakukan dalam rangka menciptakan generasi emas akan datang,” kata dia.

    Menurut dia, Kampanye Gemarikan juga mendukung pemerintah dalam program percepatan penurunan angka stunting atau pertumbuhan anak terganggu akibat gizi buruk khususnya di Kepulauan Seribu.

    “Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat untuk gemar mengonsumsi ikan yang aman, sehat dan halal,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024