Kasus: stunting

  • Dosen, Mahasiswa hingga Alumni UI Kompak Bantu Tekan Angka Stunting Warga Baduy Lewat Saung Gizi – Halaman all

    Dosen, Mahasiswa hingga Alumni UI Kompak Bantu Tekan Angka Stunting Warga Baduy Lewat Saung Gizi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komunitas pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) kembali melanjutkan program untuk mengatasi permasalahan stunting warga suku Baduy di Lebak, Banten.

    Program yang telah memasuki tahun kedua ini berfokus pada pemberian makanan bergizi bagi anak-anak yang mengalami stunting.

    Pada tahun pertama, tim pengabdian yang beranggotakan Prof. Dr. drg. Wahyu Sulistiadi, MARS; drg. Sri Rahayu, M.Kes., Ph.D; Randi Irmayanto, SKM., MKM; Abraham Theodore; dan Suci Pascaramadhani menginisiasi gerakan Sumbang Gizi. 

    Melalui gerakan ini, pengunjung yang datang ke Baduy diajak untuk membawa makanan sehat guna membantu mengatasi stunting di kawasan tersebut.

    Memasuki tahun kedua, tim pengabdian yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan alumni FKM UI bekerja sama dengan Lembaga Adat Baduy untuk mendirikan Saung Gizi.

    Saung ini bertujuan memfasilitasi gerakan Sumbang Gizi agar menjadi lebih efektif. 

    Lewat Saung Gizi yang berada sekitar 500 meter dari Terminal Ciboleger ini, bisa memudahkan pengunjung untuk menyimpan makanan bergizi tanpa harus langsung menuju kampung-kampung di pedalaman.

    Diketahui, Terminal Ciboleger di Bojong Menteng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, merupakan salah satu gerbang untuk menuju lokasi pemukiman Suku Baduy Luar dan Suku Baduy Dalam.

    Makanan yang disimpan di Saung Gizi kemudian akan diantarkan oleh warga Baduy ke kampung-kampung yang membutuhkan.

    Dengan adanya fasilitas ini, akses pemberian bantuan makanan menjadi lebih praktis dan efisien.

    Program Sumbang Gizi dan fasilitas Saung Gizi bukan hanya milik Universitas Indonesia, tetapi merupakan tanggung jawab bersama.

    Pemerintah, Lembaga Adat Baduy, pengunjung, dan pihak swasta diharapkan dapat bekerja sama untuk melanjutkan dan mengembangkan program ini.

    “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melanjutkan kegiatan ini. Dengan kerja sama yang berkelanjutan, diharapkan permasalahan stunting di Baduy dapat teratasi dalam beberapa tahun ke depan,” ujar salah satu anggota tim pengabdian.

    Program ini menjadi bukti kolaborasi lintas sektor dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam mengatasi isu kesehatan yang mendesak seperti stunting.

    Sekadar informasi, prevalensi balita stunting di Kabupaten Lebak, Banten, termasuk di pemukiman Baduy, pada Agustus 2024,  sebesar 3,69 persen. Pada April 2024, prevalensi stunting di Kabupaten Lebak, termasuk di pemukiman Badui, tercatat 3.734 atau 3,38 persen. 

    Prevalensi stunting merupakan persentase jumlah balita di suatu populasi yang mengalami stunting dalam pertumbuhan fisiknya. Prevalensi balita stunting digunakan sebagai indikator untuk menilai masalah gizi pada kelompok balita di suatu wilayah. 

  • Kolaborasi Swasta dan Pemerintah Menekan Angka Kasus Stunting di Jakarta Utara – Halaman all

    Kolaborasi Swasta dan Pemerintah Menekan Angka Kasus Stunting di Jakarta Utara – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masalah stunting di Kota Jakarta Utara menjadi tantangan serius.

    Apalagi Pemkot memiliki target menurunkan angka stunting sebesar 4,8 persen dari 19,8 persen tahun 2023 dan menjadi 14 persen.

    Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf mengatakan, untuk menurunkan angka stunting, diperlukan  sinergi yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

    “Kami mendukung dan siap berkolaborasi untuk bersama-sama menurunkan angka stunting,” kata  Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf saat Public Expose bertajuk ‘Pencegahan Stunting dan Perbaikan Gizi Anak’ di Jakarta Utara belum lama ini.
    Ia mengajak pihak swasta bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak.

    Wakil Walikota Jakarta Utara Juaini Yusuf (tengah) saat saat Public Expose bertajuk ‘Pencegahan Stunting dan Perbaikan Gizi Anak’ di Jakarta Utara belum lama ini. (Tribunnews.com)

    Upaya menurunkan angka prevalensi stunting bukan hanya berfokus kepada usia bayi dan anak melainkan dimulai pada calon ibu atau usia remaja, calon pengantin, hingga ibu nifas. 

    Dalam kesempatan yang sama, Corporate Affairs Manager JICT Indhira Gita menyatakan, berkolabotrasi dengan pemerintah telah melakukan terobosan penting  dalam upaya menekan angka stunting di Jakarta Utara.

    Selama periode 2023-2024,  perusahaan itu menurunkan angka anak terdeteksi stunting di wilayah Jakarta Utara hingga mencapai 93 persen.

    Indhira menyampaikan pihaknya menjalin kerja sama dengan sedikitnya 10 PAUD di wilayah Jakarta Utara, dengan jumlah siswa lebih dari 300 anak. 

    “Setiap tahun PAUD yang dibina oleh akan berganti guna memastikan lebih banyak anak yang menerima manfaat,” kata Indhira.

    Indhira percaya dengan fokus pada pendidikan anak usia dini yang dipadukan dengan perbaikan gizi, menjadi fondasi penting dalam menciptakan generasi yang sehat serta berkualitas.

     

  • Wamen BKKBN Paparkan Program Genting untuk Cegah Stunting di Bali

    Wamen BKKBN Paparkan Program Genting untuk Cegah Stunting di Bali

    Denpasar: Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, melakukan kunjungan kerja ke Bali pada Jumat, 13 Desember 2024. Kunjungan berlangsung di Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. 

    Dalam kesempatan tersebut, Wamen Isyana memaparkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

    Dalam sambutannya, Wamen Isyana menyebutkan angka stunting secara nasional telah menunjukkan penurunan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting tercatat sebesar 21,6 persen. Angka ini turun tipis menjadi 21,5 persen pada 2023 menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

    “Penurunan ini masih belum signifikan. Kita membutuhkan terobosan agar masalah stunting bisa segera diatasi,” ujar Isyana. Menurutnya, upaya pencegahan stunting tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Semua pihak, termasuk sektor swasta, perlu dilibatkan.

    Untuk mempercepat penurunan angka stunting, BKKBN meluncurkan program Genting. Program ini mengusung semangat gotong royong, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama menekan angka stunting di Indonesia.
    Stunting di Bali Terendah Nasional
    Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih, melaporkan prevalensi stunting di Bali tercatat sebagai yang terendah di Indonesia, yakni sebesar 7,2 persen pada 2023. Namun, Kota Denpasar mencatatkan peningkatan prevalensi menjadi 10,8 persen. Adapun Kabupaten Badung dan Klungkung menjadi daerah dengan prevalensi terendah di Bali.

    Ketua Forum Generasi Berencana (GenRe) Bali, Kadek Jayanta, turut hadir dalam acara tersebut. Ia mengapresiasi program Genting sebagai langkah strategis dalam menekan stunting di tingkat lokal maupun nasional.

    Ditemui usai acara, Wamen Isyana menekankan pentingnya kunjungan kerja ini untuk memantau langsung implementasi program Genting yang sebelumnya diluncurkan oleh Menteri Wihaji di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    “Kami ingin memastikan bagaimana pelaksanaan program ini di lapangan. Yang terpenting adalah memprioritaskan 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari masa kehamilan hingga bayi berusia dua tahun. Ini adalah periode krusial untuk mencegah stunting,” tegas Isyana.

    Dengan program Genting, pemerintah berharap dapat mempercepat penurunan angka stunting melalui sinergi semua pihak, baik di tingkat nasional maupun daerah.

    Denpasar: Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, melakukan kunjungan kerja ke Bali pada Jumat, 13 Desember 2024. Kunjungan berlangsung di Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. 
     
    Dalam kesempatan tersebut, Wamen Isyana memaparkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).
     
    Dalam sambutannya, Wamen Isyana menyebutkan angka stunting secara nasional telah menunjukkan penurunan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting tercatat sebesar 21,6 persen. Angka ini turun tipis menjadi 21,5 persen pada 2023 menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
    “Penurunan ini masih belum signifikan. Kita membutuhkan terobosan agar masalah stunting bisa segera diatasi,” ujar Isyana. Menurutnya, upaya pencegahan stunting tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Semua pihak, termasuk sektor swasta, perlu dilibatkan.
     
    Untuk mempercepat penurunan angka stunting, BKKBN meluncurkan program Genting. Program ini mengusung semangat gotong royong, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama menekan angka stunting di Indonesia.
    Stunting di Bali Terendah Nasional
    Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih, melaporkan prevalensi stunting di Bali tercatat sebagai yang terendah di Indonesia, yakni sebesar 7,2 persen pada 2023. Namun, Kota Denpasar mencatatkan peningkatan prevalensi menjadi 10,8 persen. Adapun Kabupaten Badung dan Klungkung menjadi daerah dengan prevalensi terendah di Bali.
     
    Ketua Forum Generasi Berencana (GenRe) Bali, Kadek Jayanta, turut hadir dalam acara tersebut. Ia mengapresiasi program Genting sebagai langkah strategis dalam menekan stunting di tingkat lokal maupun nasional.
     
    Ditemui usai acara, Wamen Isyana menekankan pentingnya kunjungan kerja ini untuk memantau langsung implementasi program Genting yang sebelumnya diluncurkan oleh Menteri Wihaji di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
     
    “Kami ingin memastikan bagaimana pelaksanaan program ini di lapangan. Yang terpenting adalah memprioritaskan 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari masa kehamilan hingga bayi berusia dua tahun. Ini adalah periode krusial untuk mencegah stunting,” tegas Isyana.
     
    Dengan program Genting, pemerintah berharap dapat mempercepat penurunan angka stunting melalui sinergi semua pihak, baik di tingkat nasional maupun daerah.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Dukung Tumbuh Kembang, Peningkatan Kualitas Gizi Anak Digenjot di Berbagai Daerah – Halaman all

    Dukung Tumbuh Kembang, Peningkatan Kualitas Gizi Anak Digenjot di Berbagai Daerah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peningkatan kualitas gizi anak-anak di berbagai daerah terus diupayakan melalui penyediaan makanan sehat bergizi.

    Kali ini, Kodam I/Bukit Barisan melakukannya di sejumlah panti asuhan di Kecamatan Medan Denai, Medan, Sumatera Utara, kemarin.

    Kegiatan ini diikuti oleh 245 anak dan bertujuan mendukung tumbuh kembang anak-anak, baik dari segi kesehatan maupun kecerdasan.

    Pangdam I/BB, Mayjen TNI Rio Firdianto, melalui Kabekangdam I/BB Kolonel Cba Andi Sugandi, hadir langsung memastikan kelancaran kegiatan serta meninjau kualitas makanan yang disiapkan oleh Dapur Lapangan Mobile Bekangdam I/BB.

    Dalam kunjungan tersebut, Andi mengecek alur distribusi dan memastikan menu yang disajikan memenuhi standar gizi.

    “Semoga kegiatan ini bisa menjadi inspirasi untuk pelaksanaan serupa di masa mendatang,” ujar Kolonel Andi Sugandi, menyampaikan pesan Pangdam I/BB, dikutip Minggu (15/12/2024).

    Menurutnya, Kodam I/BB berkomitmen mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, balita, dan ibu hamil.

    Program ini akan terus dilanjutkan dengan cakupan yang lebih luas mulai awal Januari 2025.

    Fokusnya adalah memastikan akses makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak di berbagai sekolah, mulai dari PAUD, TK, SD, hingga SLTP dan SMA, termasuk pesantren, panti asuhan, balita stunting, dan ibu hamil.

     

  • Wakil Kepala BKKBN: Angka Stunting Nasional Turun Tidak Banyak, Perlu Ada Terobosan – Halaman all

    Wakil Kepala BKKBN: Angka Stunting Nasional Turun Tidak Banyak, Perlu Ada Terobosan – Halaman all

    TRIBUNNEWS COM, JAKARTA – Wakil Menteri (Wamen) Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN RI, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka menyebut secara nasional telah terjadi penurunan angka stunting.

    Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI)  2022 menunjukkan prevalensi stunting  di posisi 21,6 persen. Lalu, turun pada  2023 menjadi 21,5% (Survei Kesehatan Indonesia).

    “Penurunannya tidak terlalu banyak. Harus ada terobosan agar bisa segera diatasi,” katanya. Untuk itu, lanjut dia, pencegahan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Akan tetapi melibatkan berbagai pihak. Termasuk juga peran swasta,” kata Isyana saat kunjungan kerja (kunker) ke Bali, Minggu(15/12/2024).

    Dalam kunker di Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (KB), Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali tersebut Wamen Isyana menyampaikan paparan tentang program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

    Menurut Isyana Bagoes Oka,  pemerintah

    melalui Kemendukbangga/BKKBN menginisiasi program baru bernama “Genting”. Sebuah program penting dan strategis. Gerakan ini melibatkan seluruh komponen anak bangsa dalam menurunkan stunting melalui pendekatan gotong royong. 

    Sementara itu, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih melaporkan bahw. Prevalensi stunting di Bali terendah di Indonesia, yakni 7,2 persen tahun 2023. 

    “Tertinggi, ada kenaikan di Denpasar menjadi 10,8 persen, sedangkan terendah di Kabupaten Badung dan Klungkung,” ujar Ni Luh dalam acara yang juga dihadiri Ketua Forum GenRe Bali, Kadek Jayanta.

    Ditemui seusai pertemuan, Wamen Isyana Bagoes Oka mengatakan, kunker ke Bali tersebut untuk melihat secara langsung  program Genting yang diluncurkan belum lama ini oleh Menteri Wihaji di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    “Kami akan lihat seperti apa kondisinya. Tapi yang paling penting adalah 1.000 hari pertama kehidupan  menjadi hal yang sangat penting. Mulai dari ibu hamil sampai bayi usia dua tahun. Itu menjadi momen-momen untuk mencegah stunting,” tandasnya. 

     

  • JICT Berhasil Tekan Angka Stunting di Jakarta Utara

    JICT Berhasil Tekan Angka Stunting di Jakarta Utara

    loading…

    PT Jakarta International Container Terminal (JICT) berhasil menekan angka stunting di Jakarta Utara. Foto/istimewa

    JAKARTA – PT Jakarta International Container Terminal (JICT) melakukan terobosan penting dalam upaya menekan angka stunting di Jakarta Utara. Selama periode 2023-2024, JICT berhasil menurunkan angka anak stunting di wilayah Jakarta Utara hingga mencapai 93%.

    “Kami percaya dengan fokus pada pendidikan anak usia dini yang dipadukan dengan perbaikan gizi, menjadi fondasi penting dalam menciptakan generasi yang sehat serta berkualitas,” ujar Corporate Affairs Manager JICT Indhira Gitasaat Public Expose bertajuk ‘Pencegahan Stunting dan Perbaikan Gizi Anak’ di Jakarta Utara pada Kamis (12/12/2024).

    Indhira menyampaikan JICT telah menjalin kerja sama dengan 10 PAUD di wilayah Jakarta Utara, dengan jumlah siswa lebih dari 300 anak.

    Baca Juga

    “Setiap tahun PAUD yang dibina oleh JICT akan berganti guna memastikan lebih banyak anak yang menerima manfaat,” kata Indhira.

    Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf turut mengapresiasi upaya berkelanjutan yang dilaksanakan oleh JICT. “Program ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita,” ujar Juaini.

    (cip)

  • 6 Bahan Pokok Ini Bakal Dapat Diskon 70% di Seluruh Ritel Modern, Catat Tanggalnya! – Page 3

    6 Bahan Pokok Ini Bakal Dapat Diskon 70% di Seluruh Ritel Modern, Catat Tanggalnya! – Page 3

    Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mendorong retail modern dan tradisional beradaptasi dengan teknologi digital. Langkah ini dijalankan agar pengusaha ritel mampu menghadapi daya saing tinggi di tingkat dalam ataupun luar negeri.

    Ketua Umum Aprindo Solihin menjelaskan, hanya dengan bertransformasi digital, industri retail dalam negeri mampu bersaing.

    “Kita bahkan akan memperkuat kolaborasi anggota dan membangun solidaritas di antara anggota untuk mendorong inovasi dan daya saing industri retail. Ini eranya kolaborasi, dan kita pastikan itu juga bisa terjadi di Aprindo,” ungkap Solihin, dikutip Senin (18/11/2024).

    Solihin yang juga menjabat sebagai Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) ini, juga akan intens menyuarakan aspirasi anggota DPD dan DPC dari Aceh hingga Papua, serta mengadvokasi kebijakan yang mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan sektor ritel di tingkat nasional maupun daerah.  

    Dalam mengusung peran itu juga, dia berkomitmen untuk mengedepankan dialog dan kolaborasi dalam merumuskan kebijakan ekonomi, terutama yang berdampak pada sektor ritel. Termasuk program-program sosial ekonomi pemerintah yang juga harus didukung oleh sektor ritel, seperti pengurangan angka stunting dan memajukan produk-produk UMKM.

    “Dukungan kepada UMKM itu penting. Kita harus memberikan ruang lebih besar bagi produk lokal di jaringan ritel modern, sekaligus memperkuat posisi UMKM dalam rantai pasok,” tegasnya.

    Sementara diketahui, Solihin resmi terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) periode 2024-2028 dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-VIII yang diselenggarakan di Soll Marina Hotel, Kota Tangerang Selatan, Sabtu 16 November 2024.

  • Riset Baru Tunjukan Intervensi Padat Nutrisi Bisa Turunkan Angka Stunting – Halaman all

    Riset Baru Tunjukan Intervensi Padat Nutrisi Bisa Turunkan Angka Stunting – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Riset baru menunjukkan, intervensi formula padat nutrisi (Nutrient-Dense Formula/ NDF) selama 90 hari sebanyak 400 kcal/hari yang kaya akan zat besi, protein dan mikronutrien dapat menjadi solusi inovatif untuk menangani malnutrisi anak di Indonesia.

    Pemberian NDF juga sekaligus memberikan manfaat signifikan dari segi biaya dan kesehatan.

    Penelitian berjudul Cost-Utility Analysis of Nutrient-Dense Supplementation in Undernourished Children in Indonesia dipresentasikan oleh Muh. Akbar Bahar, PhD dari Universitas Hasanuddin di Barcelona, Spanyol, pada November 2024 lalu.

    Ia mengatakan, melalui penelitian ini diketahui bahwa intervensi nutrisi tidak hanya meningkatkan kesehatan anak yang kekurangan gizi, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi Indonesia, seperti peningkatan kualitas hidup masyarakat dan efisiensi sistem kesehatan.

    Dengan prevalensi stunting di Indonesia yang masih di angka 21,6 persen pada tahun 2022 cukup tinggi, pihaknya berharap hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan berbasis data untuk memperkuat penanganan malnutrisi di Indonesia.

    “Pemberian suplemen padat nutrisi pada anak-anak dengan gangguan gizi terbukti sebagai strategi yang efektif dan efisien dari segi biaya dalam mendukung perbaikan status gizi di Indonesia,” papar dia ditulis Sabtu (14/12/2024).

    Penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi tersebut dapat membantu menurunkan prevalensi stunting, wasting (berat badan rendah dibanding tinggi badan), dan underweight (berat badan rendah dibanding usia).

    Pemberian NDF juga terbukti memberikan dampak yang signifikan, termasuk mengurangi risiko komplikasi kesehatan akibat gangguan nutrisi, seperti tuberkulosis (TB), pneumonia, diare, dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

    Dampak secara langsung adalah membantu mengurangi biaya perawatan kesehatan untuk penyakit-penyakit tersebut.

    Riset ini menggunakan pendekatan analisis ekonomi kesehatan dengan metode cost-utility analysis, yang mengukur manfaat kesehatan berdasarkan peningkatan Quality-Adjusted Life Year (QALY).

    Dalam penelitian ini, intervensi dilakukan menggunakan suplemen padat nutrisi yang difortifikasi dengan zat-zat penting seperti zat besi, protein, dan mikronutrien lainnya, termasuk susu pertumbuhan.

    Expert Community Medicine dan Medical and Scientific Affairs Director Danone SN Indonesia Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH menambahkan, pencegahan malnutrisi adalah langkah penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal anak, sekaligus menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

    “Kami bangga mendukung riset ini, yang tidak hanya berkontribusi pada dunia kesehatan, tetapi juga membawa nama Indonesia ke forum global. Pencegahan malnutrisi adalah langkah penting untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak dan menjaga kesehatan masyarakat secara luas,” urai dia.

  • Program Genting, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting Diperluas Hingga Indonesia Timur – Halaman all

    Program Genting, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting Diperluas Hingga Indonesia Timur – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan, pihaknya akan mengakselerasi penurunan stunting di wilayah Indonesia timur melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting ‘GENTING’.

    “Sedang dirumuskan tapi tentu tidak hanya di Jawa, ke NTT ke Indonesia Timur,” kata dia saat ditemui di Kabupaten Bogor, Jumat (13/12/2024).

    Genting merupakan inisiatif sosial seluruh elemen masyarakat dalam mengurangi jumlah Keluarga Risiko Stunting (KRS) secara signifikan.

    Masyarakat secara perorangan atau berkelompok bisa ikut membantu KRS.

    Para pihak termasuk industri dan swasta bisa turut melakukan intervensi atau menjadi orang tua asuh bagi KRS, dengan memberikan nutrisi, non nutrisi, akses air bersih dan edukasi.

    Bantuan dari orang tua asuh akan langsung diterima KRS, difasilitasi oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) dengan data yang bisa diakses di BKKBN.

    “Kami akan terus monitoring dan evaluasi, kami terus rapikan data agar tepat sasaran,” jelas mantan bupati Batang ini.

    Diketahui saat ini ada 8,6 juta keluarga dengan kategori berisiko stunting di seluruh Indonesia, dimana 1,4 juta diantaranya masuk dalam kategori ekstrem.

    Salah satu pelaksanaan Genting dilakukan  Jimmy Hantu, pengusaha di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/12/2024).

    Ia telah menjadi orang tua asuh stunting terhadap  200 lebih bayi di bawah dua tahun (baduta) yang berasal dari keluarga berisiko stunting.

     

  • Nurturemom dan Stunticare Jadi Susu Formula Cegah Stunting

    Nurturemom dan Stunticare Jadi Susu Formula Cegah Stunting

    Jakarta

    PT Global Nusindo Pratama meluncurkan produk susu Nurturemom dan Stuntincare bagi ibu hamil dan anak sebagai upaya menurunkan angka stunting di Indonesia.

    Nurturemom diperuntukkan bagi ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan gizi selama masa kehamilan. Sementara Stunticare merupakan susu formula dengan kualitas tinggi yang sesuai dengan tumbuh kembang anak.

    “Produk kami ada dua, Nurturemom yang difokuskan untuk ibu hamil, di mana manfaatnya untuk perkembangan janin ke dalam tubuh untuk mencegah stunting. Sementara Stunticare lebih fokus untuk mengatasi anak yang sudah terlanjur stunting,” kata Direktur PT Global Nusindo Pratama Sofia Sani Safitri dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/12/2024).

    Sofia menjelaskan untuk pemenuhan gizi ibu hamil, Nurturemom diperkaya dengan kreatin monohidrat, premiks mineral, natrium askorbat, kalsium, magnesium dan vitamin B1, B6 dan B7.

    “Selain itu, Nurturemom juga diperkaya dengan ekstrak temulawak dengan rasa susu stroberi yang manis,” imbuh Sofia.

    Sofia menjelaskan PT Global Nusindo Pratama akan memasarkan kedua produk ini ke seluruh daerah di Indonesia. Pendistribusian Nurturemom dan Stunticare juga akan dilakukan melalui toko retail hingga apotek sehingga dapat lebih mudah dijangkau oleh semua kalangan.

    Ia berharap produk ini dapat segera dikenal oleh masyarakat dan memberikan efek yang baik untuk penurunan angka stunting di indonesia.

    “Kami ada B2B dan B2G. Yang pertama kita masukan ke marketplace dan sosial media. Kami juga akan masuk ke B2G di mana akan masuk ke Dinas Kesehatan di berbagai provinsi dan kabupaten di Indonesia,” pungkasnya.

    (ads/ads)