Kasus: stunting

  • Hari Ibu 2024, Momentum Wujudkan Perlindungan bagi Ibu Hamil dan Anak

    Hari Ibu 2024, Momentum Wujudkan Perlindungan bagi Ibu Hamil dan Anak

    loading…

    Juru Bicara LBH Gema Keadilan Komang Sanju Bayu Mustika mengatakan, peringatan Hari Ibu 2024 momentum mewujudkan perlindungan bagi ibu dan anak di 1.000 hari pertama kehidupan. Foto/istimewa

    JAKARTAHari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember bukan sekadar momen untuk mengenang jasa dan peran ibu dalam keluarga dan masyarakat. Lebih dari itu, Hari Ibu adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan kembali upaya konkret perlindungan terhadap hak-hak ibu, khususnya ibu hamil.

    Termasuk memastikan pemenuhan kebutuhan pada 1.000 hari pertama kehidupan anak yang merupakan fondasi utama pembangunan generasi bangsa.

    Dalam peringatan kali ini, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Gema Keadilan menegaskan pentingnya perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap kesehatan ibu hamil serta anak dalam 1.000 hari pertama kehidupannya.

    “Periode ini yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun merupakan masa kritis untuk tumbuh kembang fisik dan kognitif seorang anak. Kegagalan memenuhi kebutuhan dasar pada masa ini dapat berdampak jangka panjang terhadap kualitas kesehatan dan kemampuan anak di masa depan,” kata Juru Bicara LBH Gema Keadilan Komang Sanju Bayu Mustika, Minggu (22/12/2024).

    Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi. Minimnya akses terhadap layanan kesehatan berkualitas, gizi yang kurang memadai, serta rendahnya kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kehamilan menjadi faktor utama.

    “UNICEF melaporkan stunting masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh gizi buruk, pola asuh yang kurang tepat, dan akses yang terbatas terhadap pelayanan kesehatan serta sanitasi,” paparnya.

    Dalam momen Hari Ibu 2024 ini, LBH Gema Keadilan menyerukan langkah konkret untuk melindungi ibu hamil dan anak pada masa 1.000 hari pertama kehidupannya. Langkah konkret tersebut mencakup pertama, perbaikan sistem pelayanan kesehatan.

    ”Pemerintah harus memastikan fasilitas kesehatan yang ramah ibu dan anak tersedia hingga ke pelosok. Pelayanan seperti pemeriksaan kehamilan rutin, imunisasi lengkap, serta pemberian ASI eksklusif perlu mendapat dukungan penuh,” ujarnya.

  • Cek Program Genting di Lampung, Wamen Isyana Bagoes Oka Temui Ibu Hamil dan Anak Berisiko Stunting – Halaman all

    Cek Program Genting di Lampung, Wamen Isyana Bagoes Oka Temui Ibu Hamil dan Anak Berisiko Stunting – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG — Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, mengecek langsung Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Lampung Tengah dan Lampung Selatan, Jumat (20/12/2024).

    Di Lampung Tengah, ia bertemu dengan anak berusia bawah dua tahun atau baduta. Baduta itu memiliki berat dan tinggi badan di bawah standar usianya.

    Isyana juga menemui ibu hamil usia 26 minggu serta ibu hamil usia 22 minggu dengan lingkar lengan (lila) dan pemeriksaan hemoglobin (hb) di bawah standar.

    Pihaknya lalu memberikan bantuan paket gizi berupa telur, susu, dan beras.

    Serta memberikan edukasi pada orangtua dan calon orang tua bagaimana merawat anak untuk mencegah stunting.

    “Kami tidak ingin sebuah program itu hanya menjadi program seremonial belaka. Kita ingin agar evaluasi dan pemantauan terus dilakukan, kira-kira apa kendalanya di lapangan. Apakah ada hal-hal yang masih belum sesuai dengan apa yang diinginkan,” ujar wamen Isyana dalam keterangannya ditulis Sabtu (21/12/2024).

    Dalam kesempatan itu, Isyana mengingatkan pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai masa krusial mencegah anak mengalami stunting atau gagal tumbuh.

    “Itu yang ingin kami coba lihat. Pencegahan stunting untuk mewujudkan Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yakni pembangunan Sumber Daya Manusia, untuk mencapai Generasi Emas 2045,” urai mantan pembaca berita di stasiun TV nasional ini.

    Sebelumnya pada awal Desember lalu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. Wihaji meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

    Melalui program Genting, semua pihak yang ingin menjadi orang tua asuh dapat mengetahui sasaran Keluarga Risiko Stunting secara tepat.

    Adapun data yang digunakan adalah Pendataan Keluarga berbasis ‘by name by address’ yang dimutakhirkan setiap tahun oleh Kemendukbangga/BKKBN.

     

     

  • Kemendukbangga/BKKBN Luncurkan Logo baru, Wihaji: Simbol Semangat Baru

    Kemendukbangga/BKKBN Luncurkan Logo baru, Wihaji: Simbol Semangat Baru

    Kemendukbangga/BKKBN Luncurkan Logo baru, Wihaji: Simbol Semangat Baru
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) melakukan
    grand launching

    logo
    baru, Jumat (20/12/2024).
    Acara tersebut diadakan di Lapangan Kantor Kemendukbangga/BKKBN dan dihadiri oleh aparatur sipil negara (ASN), mitra kerja, dan masyarakat sekitar.
    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN Dr H
    Wihaji
    SAg MPd mengatakan, perubahan BKKBN dari badan menjadi kementerian tentu diiringi pembaruan logo.
    “Kami menyelenggarakan sayembara yang dinilai oleh para ahli, perguruan tinggi, dan pihak terkait. Hasil akhirnya adalah logo ini yang merepresentasikan semangat baru, kultur baru, dan identitas kementerian baru. Maka, hari ini secara resmi kami luncurkan,” ujar Wihaji dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/12/2024).
    Rebranding
    logo baru, tambah Wihaji, mengikuti perubahan nomenklatur BKKBN menjadi Kemendukbangga/BKKBN. Ini berdasarakan Peraturan Presiden Nomor 180 dan 181 Tahun 2024.
    Logo
    baru tersebut mencerminkan semangat dan komitmen dalam merefleksikan peran Kemendukbangga/BKKBN dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).
    “Kami juga berperan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia sesuai dengan Asta Cita Presiden Nomor 4 dan 6 untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” kata Wihaji.
    Wihaji menambahkan, Kemendukbangga/BKKBN saat ini memiliki dua program utama, yakni melanjutkan dan menyempurnakan program sebelumnya.
    “Program lama kami lanjutkan. Sementara, program baru kami buat
    quickwin.
    Kami memiliki lima
    quickwin.
    Salah satunya yang sudah kita laksanakan, yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah
    Stunting
    (Genting) untuk satu juta anak Indonesia,” kata Wihaji.
    Masih tingginya prevalensi
    stunting
    di Indonesia adalah salah satu permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
    Berdasarkan SKI 2023, prevalensi
    stunting
    di Tanah Air tercatat berada di kisaran 21,5 persen. Angka ini hanya turun 0,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
    “Persoalan
    stunting
    merupakan isu lama dan terus menjadi salah satu program pemerintah untuk dilaksanakan. Namun, tidak semua persoalan itu negara harus hadir, kata Wihaji.
    “Maka, Kemendukbangga/BKKBN melibatkan masyarakat sekitar. Dalam hal ini program Genting yang tidak mengganggu APBN, tapi melibatkan
    stakeholder
    dan masyarakat melalui kolaborasi pentaheliks,” ucap Wihaji.
    Wihaji menjelaskan bahwa jajarannya telah mengundang, bekerja sama, dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung program orangtua asuh dalam upaya pencegahan
    stunting.
    Program tersebut terbuka bagi warga negara dan korporasi yang ingin terlibat. Anak-anak yang menjadi bagian dari program itu adalah yang berasal dari keluarga berisiko
    stunting
    (KRS) dengan jumlah mencapai 8,6 juta anak.
    “Kami punya data mereka. Orangtua asuh boleh memilih empat menu, yakni asupan gizi, air bersih, rumah tidak layak huni (RTLH) dan sanitasi, srta edukasi yang bisa dilakukan oleh perguruan tinggi,” terang Wihaji.
    Selain Genting,
    quickwin
    dari Kemendukbangga/BKKBN lain adalah Lansia Berdaya, Gerakan Ayah Teladan (GATE), Taman Asuh Anak (Tamasya) atau Daycare unggul di lembaga pemerintahan dan swasta, serta AI Super Apps tentang keluarga.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemendukbangga Luncurkan Logo Baru, Semangat Menuju Indonesia Emas 2045

    Kemendukbangga Luncurkan Logo Baru, Semangat Menuju Indonesia Emas 2045

    Jakarta: Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan logo baru yang mencerminkan semangat perubahan dan komitmen terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM). 

    Peluncuran menjadi bagian dari upaya kementerian untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045 melalui berbagai program inovatif.

    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji mengatakan, perubahan BKKBN dari badan menjadi kementerian  diiringi dengan pergantian logo. Prosesnya melalui sayembara dan penilaian oleh para ahli serta perguruan tinggi. 

    “Hasilnya adalah logo baru yang melambangkan semangat baru, kultur baru, dan kementerian baru. Maka, hari ini kita resmi meluncurkannya,” ujar Wihaji dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 20 Desember 2024. 

    Wihaji menambahkan, kementerian memiliki dua program: melanjutkan dan menyempurnakan. Program lama akan dilanjutkan dan program baru akan dibuat quickwin. 

    “Kita memiliki lima quickwin. Salah satunya yang sudah kita laksanakan, yaitu Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) untuk satu juta anak Indonesia,” ujar Wihaji.

    “Termasuk juga  Lansia Berdaya, Gerakan Ayah Teladan (GATE), Taman Asuh Anak (Tamasya) atau Daycare unggul di lembaga pemerintahan dan swasta, dan
    AI Super Apps tentang keluarga,” tambah Wuhaji..

    Rebranding logo baru, menurut Wihaji, mengikuti perubahan nomenklatur BKKBN menjadi Kemendukbangga/BKKBN  berdasarakan Peraturan Presiden Nomor 180 dan 181 Tahun 2024. Logo baru ini  mencerminkan semangat dan komitmen dalam merefleksikan peran Kemendukbangga dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia sesuai dengan Asta Cita Presiden Nomor 4 dan 6 untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

    Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam mencapai Indonesia Emas 2045 adalah masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia, yang saat ini tercatat  21,5 persen (SKI 2023). Dibanding tahun sebelumnya angkanya hanya turun 0,1 persen.

    Persoalan stunting, menurut Wihaji merupakan  isu lama dan terus menjadi salah satu program pemerintah untuk dilaksanakan. Tapi tidak semua persoalan, negara harus hadir di dalamnya. Maka, Kemendukbangga/BKKBN  melibatkan masyarakat sekitar. 

    “Dalam hal ini program Genting, yang tidak mengganggu APBN, tapi melibatkan stakeholder dan masyarakat kita pakai teori modern, pentahelix,” urai Wihaju.

    Wihaji mengatakan, jajarannya sudah mengundang, bekerja sama dan menandatangani MoU dengan berbagai stakeholder untuk menjadi orang tua asuh cegah stunting. Warga negara dan korporasi bisa ikut terlibat di dalamnya. Anak asuhnya adalah anak-anak KRS (Keluarga Risiko Stunting) yang jumlahnya 8,6 juta.

    “Kita punya data mereka. Orang tua asuh boleh memilih empat menu:  asupan gizi, air bersih, rumah tidak layak huni (RTLH)  dan sanitasi, dan  edukasi yang bisa dilakukan oleh perguruan tinggi,” ujar Wihaji.

    Jakarta: Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan logo baru yang mencerminkan semangat perubahan dan komitmen terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM). 
     
    Peluncuran menjadi bagian dari upaya kementerian untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045 melalui berbagai program inovatif.
     
    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji mengatakan, perubahan BKKBN dari badan menjadi kementerian  diiringi dengan pergantian logo. Prosesnya melalui sayembara dan penilaian oleh para ahli serta perguruan tinggi. 
    “Hasilnya adalah logo baru yang melambangkan semangat baru, kultur baru, dan kementerian baru. Maka, hari ini kita resmi meluncurkannya,” ujar Wihaji dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 20 Desember 2024. 
     
    Wihaji menambahkan, kementerian memiliki dua program: melanjutkan dan menyempurnakan. Program lama akan dilanjutkan dan program baru akan dibuat quickwin. 
     
    “Kita memiliki lima quickwin. Salah satunya yang sudah kita laksanakan, yaitu Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) untuk satu juta anak Indonesia,” ujar Wihaji.
     
    “Termasuk juga  Lansia Berdaya, Gerakan Ayah Teladan (GATE), Taman Asuh Anak (Tamasya) atau Daycare unggul di lembaga pemerintahan dan swasta, dan
    AI Super Apps tentang keluarga,” tambah Wuhaji..
     
    Rebranding logo baru, menurut Wihaji, mengikuti perubahan nomenklatur BKKBN menjadi Kemendukbangga/BKKBN  berdasarakan Peraturan Presiden Nomor 180 dan 181 Tahun 2024. Logo baru ini  mencerminkan semangat dan komitmen dalam merefleksikan peran Kemendukbangga dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia sesuai dengan Asta Cita Presiden Nomor 4 dan 6 untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
     
    Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam mencapai Indonesia Emas 2045 adalah masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia, yang saat ini tercatat  21,5 persen (SKI 2023). Dibanding tahun sebelumnya angkanya hanya turun 0,1 persen.
     
    Persoalan stunting, menurut Wihaji merupakan  isu lama dan terus menjadi salah satu program pemerintah untuk dilaksanakan. Tapi tidak semua persoalan, negara harus hadir di dalamnya. Maka, Kemendukbangga/BKKBN  melibatkan masyarakat sekitar. 
     
    “Dalam hal ini program Genting, yang tidak mengganggu APBN, tapi melibatkan stakeholder dan masyarakat kita pakai teori modern, pentahelix,” urai Wihaju.
     
    Wihaji mengatakan, jajarannya sudah mengundang, bekerja sama dan menandatangani MoU dengan berbagai stakeholder untuk menjadi orang tua asuh cegah stunting. Warga negara dan korporasi bisa ikut terlibat di dalamnya. Anak asuhnya adalah anak-anak KRS (Keluarga Risiko Stunting) yang jumlahnya 8,6 juta.
     
    “Kita punya data mereka. Orang tua asuh boleh memilih empat menu:  asupan gizi, air bersih, rumah tidak layak huni (RTLH)  dan sanitasi, dan  edukasi yang bisa dilakukan oleh perguruan tinggi,” ujar Wihaji.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Peringati HKSN 2024, Mensos Hadiri Penyaluran Bansos PKH Sembako di Kantorpos Sleman

    Peringati HKSN 2024, Mensos Hadiri Penyaluran Bansos PKH Sembako di Kantorpos Sleman

    Sleman: Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menghadiri penyerahan langsung bantuan Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 180 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kantorpos Sleman, DI Yogyakarta, pada Rabu, 18 Desember 2024. Kehadiran Mensos dan jajarannya di Kantorpos Sleman sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024.
     
    Kunjungan Menteri Sosial ke Kantorpos KCP Sleman menunjukkan peran strategis Pos Indonesia dalam mendukung penyaluran bantuan sosial, seperti PKH dan Sembako. Pos Indonesia, sebagai perusahaan milik negara, turut berkontribusi aktif dalam memastikan bantuan sampai tepat sasaran dan berjalan transparan.
     
    “Jadi bukan untuk penerimaan manfaat yang (bisa dilakukan dengan) cepat saja, tapi juga untuk pertumbuhan ekosistem yang paling cepat. Yang kedua, kami ini sedang menyalurkan untuk triwulan keempat atau yang terakhir di tahun 2024.  Benar-benar nanti di tahun 2025, setelah ada monitoring informasi, nanti kita akan perbaiki pola-pola penyalurannya, sehingga manfaat di tahun 2024 ini bisa kita perbaiki di tahun 2025,” ucap Mensos yang akrab disapa Gus Ipul.
     
    Ia berpendapat penyaluran bansos kepada masyarakat yang membutuhkan ini sebagai bentuk jaring pengaman sosial, untuk membantu meningkatkan daya konsumsi, sekaligus memperkuat perekonomian, khususnya masyarakat yang tidak mampu.
     

    “Ini kan bansos sebagai jaring pengamannya. Sebenarnya saya juga mendorong agar penerima bansos ini naik kelas. Terutama untuk yang pusat produk ekosistem,” katanya.
     
    Gus Ipul menjelaskan bahwa penyaluran bantuan PKH, Sembako, Atensi Yapi (Yatim/Piatu/YatimPiatu), serta bantuan untuk permakanan dan lansia melalui dua jalur yaitu melalui Himbara dan PT Pos Indonesia (Persero).
     

     
    “Dua-duanya jalan, Alhamdulillah, dan kali ini juga disaksikan secara langsung oleh Direktur PT Pos Pak Haris, di Kantorpos Sleman,” ucap Gus Ipul.
     
    Turut hadir dan mendampingi Mensos dalam penyaluran Bansos PKH – Sembako, Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Haris. Ia menjelaskan PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND, sejak tahun 2020 telah mengemban amanah untuk menyalurkan bantuan untuk KPM.
     
    “Dari kami ada tiga pola penyaluran, yaitu bapak ibu kami panggil untuk datang ke Kantorpos, melalui komunitas, atau bapak ibu yang tidak dapat hadir misalnya lansia atau sedang sakit maka petugas kami yang akan mendatangi ke rumah,” kata Haris.
     
    Ditunjuk sebagai salah satu penyalur bansos oleh pemerintah, PosIND memiliki keistimewaan dalam fitur produknya, yaitu GiroPos.

     
    “Jadi keistimewaan GiroPos itu sama-sama seperti perbankan, masuk rekening. Keistimewaannya kami antarkan, kami serahkan uangnya kepada penerima. Harapan kita memang pemerintah juga melihat bahwa dengan adanya uang tunai ini pasti bapak-bapak, orang tua kita yang penerima ini melakukan aktivitas pembelian. Sehingga dengan adanya uang tunai ini pergerakan ekonomi di daerah akan terlihat,” ucap Haris.
     
    PosIND juga memiliki keistimewaan lain dalam hal pertanggungjawaban terhadap pemberi kerja, dalam hal ini Kementerian Sosial. PosIND melengkapi data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan foto penerima dan geotagging lokasi saat bansos diserahkan. Dengan demikian pemberi kerja dapat memantau keakuratan penyaluran bansos secara realtime.
     
    “Dengan menyalurkan Bansos melalui PT Pos Indonesia (Persero) ini pemerintah bisa menyaksikan langsung, memonitor perkembangannya. Karena kami lengkapi penerima ini dengan foto, dan ada geotagging juga,” katanya. 

    KPM Rasakan Manfaat Bansos

    Pendamping KPM yang ditemui usai pencairan Bansos, Sri Lestari, menjelaskan pemberian bansos ini sangat bermanfaat. Sri mendampingi ibunya yang sudah lanjut usia untuk menerima bansos.
     
    “Sangat membantu sekali, terutama untuk keluarga saya ya, karena saya masih mengurusi ibu saya. Kebetulan saya juga single parent. Anak saya dua. Jadi satu rumah saya, ibu saya, dan anak saya dua,” katanya.
     
    Proses pencairan bansos ini, menurut Sri, cukup mudah. Dirinya hanya perlu datang ke Kantorpos sesuai jadwal undangan dan membawa data diri.
     
    “Alhamdulillah, mudah. Kebetulan saya juga tempat tinggalnya nggak jauh dari Kantorpos sini. Paling cuma bawa fotokopi KK, KTP asli saya, sama KTP asli Ibu saya,” katanya.
     
    Sri berharap program bansos yang diterimanya itu akan terus dilanjutkan oleh pemerintah.
     
    “Mudah-mudahan bantuan ini berlanjut karena sangat membantu sekali untuk keluarga saya. Saya mengucapkan terima kasih untuk pemerintah yang sudah memperhatikan ibu-ibu lansia. Terima kasih untuk Kantorpos yang sudah melayani kami dengan mudah dan sangat bagus,” katanya.
     

    Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Haris (Foto:Dok.PosIND)
     
    KPM lainnya, Supriyati, menuturkan pengalaman yang mirip dengan Sri. Ia merasa sangat terbantu dengan adanya bansos.  
     
    “Saya terbantu sekali dengan bansos ini. Uangnya saya pakai untuk membeli susu, untuk makan sehari-hari, membeli sayur mayur bergizi,” katanya.
     
    Mengenai proses pencairan dan bansos, Supriyati mengatakan dirinya mengambil di Kantorpos.
     
    “Saya disuruh datang ke Kantorpos. Dikasih uang (Bansos PKH-Sembako). Saya bawa KTP, KK, surat undangan dari Kantorpos. Saya mendapatkan tiga kali bantuan. Terima kasih pemerintah dan Kantorpos atas bantuan ini,” tuturnya.
     
    Sementara itu Koordinator Pendamping PKH Kapanewon Sleman, Mu’alim Santosa mengungkapkan sebagai pendamping PKH, dirinya berkewajiban memberikan pendampingan kepada KPM mulai dari sosialisasi hingga pencairan bansos.
     
    “Untuk persiapan sehari-hari, kami dibagi menjadi beberapa wilayah dampingan, yaitu ada Kelurahan Catur Harjo, Triharjo, Trimulyo, Tridadi, dan Pandowo Harjo. Kami bersepuluh untuk mendampingi (pencairan banssos di) Kapanewon ini. Kemudian untuk saya sendiri, dampingannya ada 258 KPM. Terbagi menjadi dua wilayah, yaitu di Tridadi dan di Trimulyo. Kemudian dari wilayah tersebut, kami dibagi menjadi 10 kelompok yang rata-rata adalah 30 KPM. Kemudian untuk persiapannya, kami setiap bulan pertemuan dengan KPM tersebut. Menyiapkan materi, ada materi stunting, kemudian pengasuhan, pendidikan, dan sebagainya. Itu kami kemas dalam suatu pertemuan yang tentunya menarik. Ada tepuk-tepuknya, ada jalan-jalannya, kemudian ada pembagian kelompok, dan sebagainya,” ujarnya.
     

     
    Dia berharap para KPM yang didampingi agar rajin datang ke pertemuan kelompok sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya melalui pemberian materi.
     
    “Harapannya ke depan untuk KPM semoga senantiasa rajin datang ke pertemuan kelompok, sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan ekonomi, dan pengetahuannya tentang materi-materi yang telah saya sampaikan. Dan bisa naik kelas tentunya. Dan untuk pendampingnya semoga lebih sejahtera,” katanya. 
     

    Kegiatan Sosial di Kantorpos Sleman Semarakkan Peringatan HKSN 2024

    Penyaluran bansos oleh Mensos Gus Ipul ini bertepatan dengan peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024. Selain penyaluran bansos, Mensos juga meninjau kegiatan operasi katarak di RSU Queen Latifah Sleman, peninjauan layanan Puskesos dan Graduasi KPM PKH Berdikari dari Bantuan Sosial.
     
    Terkait kegiatan screening kesehatan gratis, dr Ria Trianasari selaku Dokter Ahli Muda Puskesmas Sleman, menjelaskan pihaknya memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa pengecekan tensi dan pengecekan gula darah secara gratis.
     
    “Kami dari tim Puskesmas Sleman, dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dalam rangka Kegiatan Bantuan Program Sembako PKH Triwulan 3 dan 4 di PT Pos Cabang Sleman, diamanahkan untuk melakukan screening kegiatan kesehatan gratis berupa pengecekan tensi dan juga pengecekan gula darah. Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat supaya lebih mawas diri terhadap penyakit tidak menular, khususnya hipertensi dan diabetes, meningitis, di mana hampir sebagian besar penyakit ini tidak memiliki keluhan,” kata Dr Ria.
     
    Dr Ria berharap kegiatan pengecekan kesehatan gratis ini bisa rutin dilakukan karena membantu masyarakat untuk mewaspadai risiko penyakit.
     
    “Alangkah baiknya kegiatan program ini bisa berkelanjutan dalam rangka pemberian bantuan sosial, juga diselingi dengan pemeriksaan kesehatan gratis. Mungkin bisa ditambah nanti pemeriksaan gratisnya selain gula darah dan TNC, bisa dengan kolesterol dan asam urat,” ujarnya.
     
    Peringatan HKSN 2024 di Yogyakarta bukan hanya ajang seremoni, tetapi juga momentum memperkuat solidaritas sosial di tengah berbagai tantangan bangsa. Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan BUMN seperti Pos Indonesia, menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia yang tangguh dan maju.
     
    Dengan semangat gotong-royong, HKSN 2024 membawa pesan optimisme menuju Indonesia Emas 2045, di mana kesejahteraan dan kebersamaan menjadi fondasi kuat untuk generasi mendatang.
     
    Tema HKSN 2024 di Yogyakarta, “Solidaritas Menguatkan Ketahanan Sosial Nasional”, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Dengan semangat gotong-royong dan kepedulian, masyarakat diharapkan mampu menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan budaya menuju masa depan yang lebih cerah.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Momen Gibran Tinjau Persiapan Air Bersih SPAM Jatiluhur 1 Bekasi

    Momen Gibran Tinjau Persiapan Air Bersih SPAM Jatiluhur 1 Bekasi

    Bisnis.com, JAKARTA–Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah meninjau Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur 1 yang berlokasi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    SPAM Regional Jatiluhur 1 di Kabupaten Bekasi merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang mampu menyediakan pasokan air bersih hingga 4.750 liter per detik yang bisa dinikmati oleh 1,9 juta masyarakat di Provinsi Jakarta dan Jawa Barat.

    “Jadi kita hari ini ada di di Jatiluhur untuk mengecek kesiapan air yang ada di sini,” tuturnya di Jakarta, Jumat (20/12/2024).

    Gibran optimistis penyediaan pasokan air bersih oleh SPAM Regional Jatiluhur 1 itu bisa mengurangi angka stunting di Tanah Air.

    Pasalnya, untuk menekan angka stunting itu tidak hanya dibutuhkan perhatian terhadap gizi bagi ibu hamil dan anak-anak, tetapi juga optimalisasi sanitasi lingkungan serta penyediaan air bersih agar tidak ada lagi masyarakat yang mengkonsumsi air tanah.

    “Kalau yang namanya stunting itu kan tentu banyak hal yang harus kita atasi. Masalah dari ibu hamilnya, bayinya, kebutuhan makanannya, rumahnya, sanitasinya, drainasenya dan yang terpenting adalah kebersihan airnya,” katanya.

    Menurut Gibran, Presiden Prabowo Subianto memiliki konsen terhadap penurunan angka stunting di Indonesia. 

    Maka dari itu, menurut Gibran, pemerintah bakal terus berupaya menurunkan angka stunting melalui perbaikan gizi masyarakat hingga menyediakan air bersih.

    “Pak Presiden itu mempunyai concern yang sangat tinggi terkait stunting,” ujarnya.

  • Angka Kematian Bayi dan Ibu Masih Tinggi, Peran Bidan Harus Dioptimalkan – Halaman all

    Angka Kematian Bayi dan Ibu Masih Tinggi, Peran Bidan Harus Dioptimalkan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih terhitung tinggi.

    Selain itu, jumlah stunting di Indonesia juga belum mengalami penurunan signifikan dari tahun sebelumnya.

    Karenannya, masalah-masalah tersebut menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.

    Anggota Tim Program Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Eka Lestari Kurnia, M.MRS menuturkan diperlukan langkah strategis pemerintah seperti peningkatan akses layanan kesehatan serta, optimalisasi teknologi medis, dan edukasi masyarakat untuk memperkuat program kesehatan ibu dan anak.

    Ia mengatakan, AKI dan AKB masih tinggi yang disebabkan oleh dua faktor utama yakni nifas pada tingginya AKI dan stunting pada AKB.

    Hal ini disampaikan dalam kegiatan kolaborasi antara Albusmin dan Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Jawa Barat, baru-baru ini.

    “Saya mengajak para bidan untuk turut serta dalam memperkuat peran pendampingan profesional dalam setiap tahapan kehamilan dan masa nifas. Kolaborasi yang baik antara bidan, pemerintah, dan masyarakat akan menjadi kunci dalam menurunkan angka stunting dan memastikan kesehatan ibu serta bayi dapat terjaga dengan baik,” kata dr. Eka.

    Wakil Kepala 2 Bidang Pelatihan Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Jawa Barat Dr. Yanti Herawati., S.ST, M.Keb dikesempatan yang sama menjelaskan, sejak tahun 2022, program intervensi stunting pemerintah telah memasukkan salah satu komponen penting baru, yaitu pemberian protein hewani, terutama kepada ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anak usia di bawah dua tahun (baduta).

    Menurutnya, protein hewani menjadi fokus utama karena mengandung zat gizi esensial yang tidak dapat dipenuhi oleh pangan nabati, seperti zat besi  dan vitamin B12, serta asam amino yang lengkap untuk mendukung pertumbuhan tubuh.

    Beberapa sumber protein hewani yang diutamakan dalam program ini adalah telur dan ikan gabus, karena mudah diakses dan kaya manfaat.

    “Pada ibu hamil, konsumsi protein hewani ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang janin secara optimal. Sehingga dapat mengurangi risiko kelahiran dengan berat badan rendah (BBLR) dan mencegah gangguan perkembangan pada masa kehamilan,” kata dr. Yanti.

    Ditambahkan Sekretaris Jendral Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr. Ulul Albab, Sp.OG bahwa protein albumin memiliki peran penting untuk dikonsumsi pascaoperasi, terutama selama masa nifas mengingat angka kematian ibu (AKI) sebagian besar terjadi pada masa ini, dengan infeksi luka sebagai salah satu penyebab utama.

    Penyembuhan luka memerlukan protein sebagai bahan dasar pembentukan jaringan kolagen, dan albumin menjadi komponen vital dari proses ini.

    “Hypoalbuminemia, atau kadar albumin rendah, diketahui sebagai faktor risiko independen yang memperlambat penyembuhan luka, meskipun sayangnya pemeriksaan kadar albumin masih jarang dilakukan. Salah satu sumber protein albumin adalah ikan gabus. Sebagai alternatif, bisa juga konsumsi suplementasi ekstrak ikan gabus yang tentunya juga mengandung protein albumin dan sudah terbukti mempercepat penyembuhan luka yang sudah terbukti,” ujar dokter Ulul.

    Meski begitu kandungan protein albumin dalam ekstrak ikan gabus dapat bervariasi, tergantung pada cara pengolahannya, sehingga penting untuk memilih ekstrak ikan gabus yang tepat untuk mendapatkan manfaat optimal.

    Albusmin adalah ekstrak ikan gabus yang secara jelas mencantumkan kadar protein dan albumin di dalamnya.

    “Yang membuatnya semakin istimewa adalah formulanya dirancang khusus agar tidak berbau amis. Ini menjadi solusi yang sesuai bagi ibu hamil sampai menyusui yang biasanya lebih sensitif terhadap aroma tertentu, sehingga mereka tetap nyaman mengonsumsinya tanpa rasa khawatir,” ucap Assistant Brand Manager PT. Pharos Indonesia Brigita Zefanya .

    Dengan komitmen bersama dari berbagai pihak, diharapkan target penurunan AKI dan AKB di tahun 2025 dapat tercapai yang salah satunya dengan mengonsumsi suplementasi protein hewani.

  • Kenaikan HJE Dinilai Tak Efektif Tekan Konsumsi Rokok – Page 3

    Kenaikan HJE Dinilai Tak Efektif Tekan Konsumsi Rokok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Center of Human Economic Development (CHED) ITB Ahmad Dahlan Jakarta bersama Muhammadiyah Tobacco Control Network (MTCN) menggelar diskusi terkait Harga Jual Eceran (HJE) rokok.

    Dengan tema “Kebijakan HJE Rokok 2025: Dilematisasi Pengendalian Konsumsi Rokok di Indonesia”, diskusi ini mengupas tantangan yang dihadapi dalam upaya pengendalian konsumsi rokok.

    Dalam diskusi tersebut, para ahli menyoroti Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 97 Tahun 2024, yang menetapkan batasan HJE dan tarif cukai hasil tembakau. Meski HJE mengalami kenaikan, namun tidak dibarengi dengan kenaikan tarif cukai. Kondisi ini, menurut para pakar, dikhawatirkan tidak mampu secara efektif menekan konsumsi rokok di masyarakat.

    Salah satu isu utama yang diangkat adalah potensi munculnya efek negatif seperti down trading, di mana konsumen beralih ke produk rokok yang lebih murah. Selain itu, maraknya peredaran rokok ilegal juga menjadi ancaman serius yang dapat mengurangi efektivitas kebijakan ini.

    Sudibyo Markus selaku Advisor Indonesia Institute for Social Development (IISD) menyoroti pentingnya pengendalian konsumsi rokok dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs).

    “Tembakau bukanlah komoditas unggulan perkebunan, melainkan tanaman semusim yang telah menjadi tradisi turun-temurun. Dalam sistem usaha yang monopsoni, petani tembakau selalu berada di posisi yang paling dirugikan karena seluruh rantai usaha tani sepenuhnya bergantung pada industri, khususnya tengkulak dan bandol yang menjadi perpanjangan tangan industri tembakau,” ujar Sudibyo Markus.

    “Situasi ini menciptakan paradoks di seluruh mata rantai industri produk tembakau, baik pada tingkat makro, meso, maupun mikro. Di tingkat makro, pemerintah yang sedang memacu kualitas SDM menuju Indonesia Emas 2045 justru tidak konsisten dalam kebijakan fiskalnya dengan membatalkan kenaikan cukai produk tembakau pada tahun 2025.”

    Pada tingkat meso, di tengah menurunnya daya beli masyarakat dan kelas menengah akibat beban utang pemerintah, alih-alih menerapkan strategi fiskal dan non-fiskal yang komprehensif, pemerintah justru mengeluarkan kebijakan PMK No. 97 Tahun 2024 yang hanya mengatur harga jual rokok secara eceran,” tambah Sudibyo.

    “Di tingkat mikro, klaim industri tembakau sebagai ‘soko guru’ perekonomian nasional terasa ironis, karena mereka terus mengeksploitasi petani tembakau yang selalu dirugikan. Lebih jauh, dengan inovasi produk seperti rokok generasi baru dan pave, posisi rokok tradisional, yang menjadi tumpuan utama petani, semakin terpinggirkan,” pungkasnya.

    Mukhaer Pakkanna selalu Senior advisor CHED ITB-AD menganalisis kebijakan HJE ini adalah kebijakan yang setengah hati dalam menekan prevalensi perokok, khususnya di kalangan masyarakat miskin dan remaja.

    “Sayangnya, kebijakan ini tidak menyentuh Cukai Hasil Tembakau (CHT) yang selama ini menjadi instrumen strategis dalam pengendalian konsumsi rokok. Lebih ironis lagi, penetapan HJE tidak memperlihatkan keberpihakan pada upaya pro-kesehatan. Tarif dan harga rokok yang diproduksi massal melalui mesin tetap rendah dibandingkan dengan rokok manual, sehingga membuka peluang bagi beredarnya rokok murah yang terjangkau oleh masyarakat bawah,” tambah Mukhaer.

    Ia menegaskan bahwa dengan pendekatan seperti ini, tujuan untuk menekan prevalensi perokok akan sulit tercapai. “Kebijakan ini lebih menguntungkan industri rokok besar ketimbang menjadi solusi bagi masalah kesehatan masyarakat. Jika pemerintah ingin serius, diperlukan kebijakan yang lebih komprehensif dan konsisten dalam melindungi masyarakat, terutama generasi muda, dari bahaya rokok,” pungkasnya.

    Roosita Meilani Dewi (Direktur CHED ITB Ahmad Dahlan Jakarta) menjelaskan perspektif mikro ekonomi dalam pengendalian tembakau dan menghitung harga transaksi pasar kesehatan masyarakat.

    “Bagi Pengendalian kenaikan HJE cukup penting untuk menaikkan Harga transaksi pasar, sehingga tidak dapat terjangkau oleh masyarakat rentan yaitu masyarakat miskin dan remaja. Kenaikan Harga Jual Eceran rokok tahun 2025 yang diatur dalam PMK 97 tahun 2024, diperkirakan tidak mampu menekan konsumsi. Karena Rokok jenis SKM dan SPM yang memiliki pangsa pasar tertinggi hanya naik 5-7%, sedangkan SKT yang masih memiliki pangsa pasar rendah justru naik 18,6%. Padahal fakta lapangan menunjukkan bahwa rokok dengan jenis SKM dan SPM banyak dikonsumsi remaja dan perokok pemula” tegasnya.

    Lily S. Sulistyowati selalu perwakilan Vital Strategies menekankan urgensi pengendalian konsumsi rokok melalui kenaikan harga rokok dengan penyesuaian pajak dan harga jual eceran (HJE), selain dapat mengurangi daya beli dan konsumsi rokok, juga penting untuk kesehatan masyarakat.

    “Langkah ini tidak hanya bertujuan menurunkan prevalensi perokok, tetapi juga memperkuat perlindungan terhadap kalangan masyarakat prasejahtera dan kelompok rentan, termasuk anak-anak, serta mempromosikan gaya hidup sehat di masyarakat. Selain itu, kenaikan harga rokok dapat mendorong alokasi pengeluaran ke kebutuhan yang lebih mendukung kesehatan dan kesejahteraan, sekaligus mengurangi beban kesehatan masyarakat akibat penyakit terkait rokok,” jelas Lily.

    Lily juga menekankan bahwa pendapatan negara dari sektor cukai dapat dimanfaatkan untuk mendanai program kesehatan, seperti kampanye edukasi bahaya merokok, penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), pengendalian iklan rokok, hingga upaya prioritas lainnya seperti percepatan penurunan stunting, peningkatan vaksinasi dan imunisasi, serta peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak.

    “Melalui strategi ini, kita dapat mempercepat penanganan penyakit terkait rokok, seperti kanker, TB, dan penyakit paru lainnya, serta meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

    Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah menyatakan sikap mendukung upaya pengendalian konsumsi rokok yang komprehensif.

    “MPKU PP Muhammadiyah mendesak pemerintah untuk melarang penjualan rokok secara eceran, meningkatkan cukai hingga harga rokok sebanding dengan negara-negara tetangga, dan memperketat regulasi rokok konvensional maupun elektronik. Selain itu, edukasi dan kampanye bahaya rokok harus diperluas untuk melindungi masyarakat, khususnya generasi muda. Muhammadiyah siap berkontribusi dalam upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif demi mewujudkan Indonesia yang sehat dan bebas dari korban rokok,” terang Emma Rachmawati selaku Wakil Ketua MPKU PP Muhammadiyah.

    “Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) mengapresiasi kenaikan HJE rokok sebagai langkah maju dalam pengendalian tembakau, namun menyayangkan tidak adanya kenaikan cukai rokok. IPM mendorong pemerintah melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan ini, mengingat potensi peningkatan rokok ilegal. IPM berkomitmen aktif dalam pengendalian tembakau melalui edukasi sebaya dan mendesak pemerintah untuk lebih tegas dalam pengawasan rokok ilegal, pelarangan sponsor rokok di media sosial, dan penegakan hukum terkait pelanggaran dalam pengendalian tembakau. IPM juga mengusulkan peningkatan alokasi anggaran untuk pengendalian tembakau agar isu ini mendapat perhatian serius dari pemerintah. IPM berharap pemerintah baru tetap berkomitmen pada isu pengendalian tembakau dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan generasi muda yang sehat dan bebas rokok,” jelas Affan Fitrahman Youth Ambassador Tobacco Control Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

     

  • BUMN Asuransi Ini Salurkan Dana Rp 5,85 Miliar untuk CSR dan UMK – Halaman all

    BUMN Asuransi Ini Salurkan Dana Rp 5,85 Miliar untuk CSR dan UMK – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) telah menyalurkan dana sebesar Rp5,85 miliar hingga Desember 2024 untuk program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). 

    Dana tersebut mencakup Rp3,00 miliar untuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Rp2,85 miliar untuk pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

    Program ini adalah bentuk nyata komitmen Jasindo dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat, sekaligus memperkuat peran perusahaan sebagai mitra yang peduli dan andal.

    “Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan, kami percaya bahwa keberhasilan bisnis tidak hanya diukur dari aspek finansial, tetapi juga dari seberapa besar manfaat yang dapat kami berikan kepada masyarakat dan lingkungan. Program TJSL ini mencerminkan semangat Jasindo untuk terus berkontribusi secara nyata,” ujar Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema dalam keterangan resminya Kamis (20/12/2024) di Jakarta.

    Inisiatif Utama Kegiatan TJSL Jasindo di Tahun 2024

    1. Dukungan untuk UMKM dan Pertanian

    Jasindo mendukung pengembangan 94 pelaku UMKM melalui bantuan peralatan usaha, pelatihan, dan dukungan pameran. Selain itu, bantuan peralatan pertanian diberikan di berbagai wilayah untuk mendukung sektor agribisnis, termasuk padi, sebagai bagian dari upaya memperkuat komitmen Perusahaan dalam menjalankan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang merupakan penugasan dari Pemerintah.

    2. Akses Pendidikan dan Literasi

    Jasindo membangun gedung sekolah di Pangkep, Sulawesi Selatan dan merenovasi Taman Baca Jasindo di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat. Selain itu, dana pendidikan disalurkan kepada 119 pelajar dari jenjang SD hingga perguruan tinggi. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan literasi dan akses pendidikan bagi masyarakat.

    3. Mobilitas dan Kesehatan

    Program Mudik Gratis Tahun 2024 pada momentum lebaran yang melayani 250 pemudik, memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat saat merayakan Hari Raya. Selain itu, layanan kesehatan melalui Mobil Sehat Jasindo di Pulau Jawa memberikan akses deteksi dini penyakit bagi masyarakat.

    4. Konservasi Lingkungan dan Pariwisata

    Melalui penanaman mangrove dan bantuan pohon non-mangrove di berbagai wilayah, Jasindo mendukung pelestarian ekosistem pesisir dan mitigasi perubahan iklim. Dukungan kebersihan di Labuan Bajo juga dilakukan untuk mendorong pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

    5. Peningkatan Infrastruktur dan Kesejahteraan

    Jasindo memberikan bantuan sarana air bersih, obat-obatan, dan makanan sehat untuk penanggulangan stunting di wilayah 3T, khususnya Kepulauan Mentawai. Perbaikan sarana di permukiman padat DKI Jakarta juga menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

    6. Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

    Jasindo bekerja sama dengan Bank BUMN (BRI) untuk menyalurkan bantuan pendanaan UMK, memperluas akses permodalan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
    Keseluruhan program TJSL Jasindo menunjukkan upaya berkelanjutan perusahaan dalam mendukung pembangunan masyarakat dan lingkungan. 

    “Kami ingin menjadi perusahaan yang tidak hanya sukses secara bisnis, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan perubahan yang berarti. Kontribusi ini adalah wujud nyata visi Jasindo untuk masa depan yang lebih baik,” tambah Brellian.

    Dengan inisiatif ini, Jasindo mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan yang peduli, tangguh, dan berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.

  • Tinjau SPAM Jatiluhur I Bekasi, Wapres Gibran Tegaskan Pentingnya Air Bersih untuk Atasi Stunting

    Tinjau SPAM Jatiluhur I Bekasi, Wapres Gibran Tegaskan Pentingnya Air Bersih untuk Atasi Stunting

    Bekasi, Beritasatu.com – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau sistem penyediaan air minum (SPAM) regional Jatiluhur I di Jalan Mayor Hasibuan, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (20/12/2024). Wapres Gibran menyoroti pentingnya ketersediaan air bersih sebagai upaya pemerintah menekan angka stunting. 

    Ia menegaskan air bersih memiliki peran vital bagi ibu hamil dan bayi. “Pak Presiden sangat peduli terhadap masalah stunting. Banyak aspek yang harus kita atasi, seperti kondisi ibu hamil, bayi, kebutuhan makanan, sanitasi, drainase, dan yang terpenting kebersihan air,” ujar Wapres Gibran kepada wartawan di lokasi.

    Ia menambahkan kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan pasokan air bersih dari SPAM Jatiluhur I.

    SPAM Regional Jatiluhur I dirancang untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang. Proyek ini mulai dibangun pada 19 Januari 2022 dan resmi beroperasi secara komersial pada 18 Desember 2024.

    Dengan kapasitas 4.750 liter per detik, SPAM Jatiluhur I akan melayani 380.000 sambungan rumah (SR) secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Kapasitas tersebut setara dengan pasokan air bersih berkualitas untuk 1,9 juta penduduk di empat wilayah tersebut.