Kasus: stunting

  • Pj Wali Kota Kediri Resmikan Gedung Kantor DKPP

    Pj Wali Kota Kediri Resmikan Gedung Kantor DKPP

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah meresmikan gedung kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Selasa (24/12/2024). Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti dan pemotongan tumpeng. Gedung kantor ini memiliki luas tanah sekitar 2.640 meter persegi. Bangunan terdiri dari dua lantai dengan luas lantai bangunnya 853,5 meter persegi dan ketinggian 14 meter.

    “Alhamdulillah pada hari yang baik ini kita dapat meresmikan gedung kantor DKPP yang baru. Meski bangunan baru, sebenarnya gedung kantor ini rasa lama. Karena bangunannya dulu sempat kebakaran. Saya berpesan tidak hanya kepada Bapak Ridwan namun kepada Bapak Ibu Kepala OPD agar lebih memperhatikan dalam pencegahan kebakaran di kantornya masing-masing dan sediakan Apar,” ujarnya.

    Zanariah mengungkapkan dengan adanya gedung baru ini, diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas para pegawai dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Khususnya para petani, dan pelaku usaha di bidang pangan.

    “Saya berpesan pada Bapak Ibu jajaran DKPP jadikan gedung ini tidak hanya tempat bekerja, tetapi juga menjadi pusat inovasi dan pengembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan di Kota Kediri,” ungkapnya.

    Pada kesempatan ini, Pj Wali Kota Kediri juga menyampaikan selamat kepada Kepala DKPP atas prestasi yang telah diraih, yaitu penghargaan sebagai ‘Kota Pionir Urban Farming dan Kota Terbaik Dalam Ketahanan Pangan Kategori Ketersediaan Pangan’. Penghargaan ini merupakan bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi DKPP dalam membangun sektor pertanian di Kota Kediri.

    “Mari kita manfaatkan gedung ini sebaik-baiknya untuk mewujudkan ketahanan pangan yang kuat, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Kita juga harus lebih semangat lagi dimana kota ini lahannya terbatas tapi bisa memanfaatkannya untuk memenuhi bahan pangan,” pungkasnya.

    Pada kesempatan ini, juga diserahkan penghargaan yang diraih oleh DKPP. Seperti, Kota Pelopr Urban Farming, Awards Peduli Ketahanan Pangan Bidang Ketersediaan Pangan, dan Lomba Kreasi Menu Untuk Anak Stunting dengan Memakai Bahan Kearifan Lokal. Ada pula penyerahan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari DPUPR Kota Kediri.

    Turut mendampingi, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ferry Djatmiko, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • 50 Publikasi Ilmiah Dorong Penurunan Stunting dan Solusi Kesehatan Berbasis Data untuk Indonesia – Halaman all

    50 Publikasi Ilmiah Dorong Penurunan Stunting dan Solusi Kesehatan Berbasis Data untuk Indonesia – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Di tengah upaya Indonesia mengatasi tantangan kesehatan seperti  stunting dan anemia, penelitian ilmiah menjadi kunci penting untuk menciptakan solusi nyata.

    Solusi berbasis penelitian ini salah satunya dituangkan dalam 50 publikasi ilmiah di konferensi dan jurnal ilmiah internasional serta nasional di tahun 2024 yang diterbitkan Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia.

    Pilar penelitian utama yang menjadi fokus pemecahan masalah kesehatan ini meliputi publikasi terkait stunting dan anemia, kesehatan pencernaan dan imunitas, breastfeeding, nutrisi orang dewasa, dan kesehatan digital.

    Riset ini tidak hanya memberikan kontribusi besar pada ilmu pengetahuan tetapi juga memperkuat upaya pemerintah dan pemangku kepentingan dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat.

    Riset tersebut menyoroti beberapa isu kesehatan penting seperti stunting yang memengaruhi kognitif dan generasi mendatang, anemia yang menurunkan produktivitas, serta pentingnya kesehatan pencernaan dan imunitas untuk kesejahteraan jangka panjang.

    Medical and Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, menjelaskan bahwa pihaknya terus mendorong transformasi kesehatan masyarakat dengan berinvestasi dalam penelitian inovatif yang bekerja sama dengan berbagai institusi akademik serta medis terkemuka seperti PKGM Universitas Gadjah Mada (UGM), Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga, Rumah Sakit Dr. Soetomo, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dan Universitas Hasanuddin.

    Kerja sama ini bertujuan menghasilkan solusi kesehatan yang holistik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, sekaligus mempercepat transformasi layanan kesehatan yang inklusif dan adaptif terhadap tantangan masa depan.

    Hasil riset telah dipublikasikan di berbagai konferensi seperti konferensi yang diadakan oleh The Professional Society for Health Economic and Outcomes Research (ISPOR) dan jurnal ilmiah internasional dan nasional seperti Heliyon, Nutrients, PGHN, The Open Public Health Journal, dan Bali Medical Journal.

    “Dengan pendekatan ilmiah berbasis data, penelitian ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya dalam menangani isu-isu kritis seperti stunting, anemia, dan kesehatan pencernaan,” papar dr. Ray.

    Dijelaskan juga jika semua riset dan publikasi yang dihasilkan ini berakar pada sains dan didasari oleh kebutuhan nyata serta gap kesehatan yang ada di masyarakat.

    Risetnya ini berpegangan pada beberapa pilar utama yang relevan dengan isu-isu kesehatan di Indonesia.

    Publikasi yang dihasilkan berfokus pada isu stunting dan anemia, kesehatan pencernaan dan imunitas, menyusui untuk kesehatan anak, nutrisi pada orang dewasa dan kesehatan digital.

    Setiap area riset ini bertujuan untuk memberikan solusi berbasis data yang relevan dan aplikatif untuk mendukung pemenuhan gizi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

    Inovasi Berbasis Teknologi untuk Kesehatan Berkelanjutan

    Seiring dengan kemajuan teknologi digital, inovasi dalam pengelolaan kesehatan semakin berkembang pesat.

    Ilustrasi data dan riset (Freepik.com/ijeab)

    Platform digital kini berperan penting dalam mempermudah pemantauan serta manajemen kesehatan, memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup sekaligus mengurangi risiko penyakit kronis.

    Salah satu area yang sedang diteliti oleh Danone SN Indonesia adalah bagaimana teknologi digital dapat digunakan untuk meningkatkan pemantauan gizi anak-anak, khususnya dalam mengatasi masalah stunting dan anemia.

    Penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi berbasis digital dan teknologi lainnya memungkinkan pemantauan yang lebih tepat terhadap kecukupan gizi dan perkembangan anak, serta memberikan rekomendasi yang lebih personal dan berbasis data.

    Pentingnya pertumbuhan fisik anak-anak yang sehat menjadi salah satu fondasi utama untuk menggapai visi Indonesia Emas 2045 dan susu berperan penting (istimewa)

    Teknologi ini memberikan kemudahan dalam mengakses informasi kesehatan yang relevan dan mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Hal ini juga menjadi perhatian utama untuk meningkatkan kesadaran kesehatan melalui solusi berbasis teknologi, sebagai bagian dari strategi proaktif dalam mendukung penyediaan layanan kesehatan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

    Salah satu fokus utama riset yang dilakukan pemenuhan nutrisi pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan, fase penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

    Penelitian ini menyoroti peran susu pertumbuhan dalam mendukung pencegahan anemia, gangguan pencernaan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh pada anak-anak di bawah lima tahun.

    Anak-anak pada fase ini sangat membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan fisik dan kognitif yang optimal.

    Sayangnya, pola makan yang tidak sesuai dengan standar gizi seringkali menyebabkan kekurangan nutrisi penting, yang berkontribusi pada masalah kesehatan jangka panjang. 

    Hasil riset menunjukkan bahwa konsumsi susu yang diperkaya nutrisi sebanyak dua kali sehari secara rutin dapat membantu meningkatkan tinggi dan berat badan anak, serta memperbaiki kesehatan pencernaan dan daya tahan tubuh.

    Dengan memastikan pemenuhan gizi yang tepat, susu pertumbuhan dapat mendukung perkembangan anak secara optimal.

    Stunting menjadi isu utama di Indonesia dikarenakan dapat berdampak pada masa depan anak, seperti penurunan potensi akademik, peningkatan risiko penyakit tidak menular, tingginya biaya kesehatan, dan penurunan produktivitas.
    Dijelaskan dalam riset bahwa salah satu faktor utama penyebab stunting adalah rendahnya literasi gizi ibu, termasuk pemahaman mengenai pemberian makan anak, pemilihan makanan bergizi, dan akses terhadap layanan kesehatan.

    Untuk mengatasi hal tersebut, literasi gizi ibu melalui riset dan edukasi pun ditingkatkan.

    Langkah ini diharapkan dapat mendukung tumbuh kembang anak dan membantu menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.

    “Kami berkomitmen mendukung pembangunan kesehatan berkelanjutan di Indonesia melalui kolaborasi lintas sektor dan solusi berbasis riset. Dengan fokus pada riset dan inovasi, kami bertujuan memperkuat peran ilmiah untuk menciptakan dampak jangka panjang yang meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan anak-anak Indonesia, menjadikan mereka generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan,” papar Healthcare Nutrition Director Danone SN Indonesia, dr. Ashari Fitriyansyah.

  • Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Desember 2024

    Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua Nasional 24 Desember 2024

    Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), tingkat prevalensi
    stunting
    di Provinsi Papua pada 2023 mencapai 28,6 persen. 
    Di Kota Jayapura, terdapat 12.357 keluarga risiko
    stunting
    (KRS) dengan jumlah bayi
    stunting
    sebanyak 861 orang, lima di antaranya berada di komplek Argapura Laut.
    Melihat kondisi itu, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (
    BKKBN
    ) Isyana Bagoes Oka berkunjung ke Tanah Papua.
    Kunjungan itu dilakukan untuk melakukan
    monitoring
    program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah
    Stunting
    (Genting) di Tanah Papua, tepatnya di Argapura Laut, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Senin (23/12/2024).
    “Menjelang Hari Raya Natal, kami ingin mengetahui kondisi langsung di lapangan agar program Genting bisa berjalan dengan lancar dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers.  
    Isyana mengatakan, Tanah Papua masih memiliki tingkat prevalensi
    stunting
    yang tinggi.
    Di Argapura Laut, Isyana menyerahkan bantuan dari Orang Tua Asuh Genting kepada sejumlah KRS yang memiliki anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
    Dia berpesan kepada seluruh masyarakat terkhusus masyarakat Argapura Laut yang hadir untuk rutin datang ke posyandu.
    Di posyandu, masyarakat dapat mendapatkan deteksi dini dan penanganan lanjutan untuk mencegah terjadinya
    stunting
    .
    “Mudah-mudahan ke depannya ibu-ibu makin sering ke posyandu untuk bisa memantau perkembangan anak-anaknya, kesehatan, dan kegiatan-kegiatan yang seharusnya sudah bisa dilakukan untuk masing-masing anak,” ujarnya.
    Sebelum ke Argapura, Isyana beserta rombongan juga mengunjungi Bina Keluarga Balita (BKB) Mimosa Korem 172/PWY Kota Jayapura.
    Dia juga meresmikan sumber air bersih dan pipanisasi serta mandi cuci kakus (MCK) di Kampung Yanbra, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura.
    Pembangunan sanitasi dan MCK tersebut merupakan program Tentara Nasional Indonesia (TNI) Manunggal Air yang diresmikan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/ Cenderawasih Rudi Puruwito. 
    TNI Manunggal Air berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta sejumlah bank badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik daerah (BUMD).
    Dalam peresmian tersebut, dilakukan pula akad kesepakatan sebagai Orang Tua Asuh Genting bersama sejumlah pihak.
    Isyana mengatakan, pihaknya ingin menegaskan bahwa keberhasilan dalam mencegah
    stunting
    bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama. 
    “Setiap dari kita bisa menjadi bagian dari solusi, menjadi orang tua asuh yang memberikan perhatian, dukungan dan cinta, kepada anak-anak Papua yang membutuhkan bantuan,” tuturnya.
    Adapun program Genting sebelumnya dicanangkan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji pada awal Desember 2024 agar percepatan penurunan angka
    stunting
    dapat segera terwujud.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pj Gubernur Jatim Lantik Adi Wibowo Wali Kota Pasuruan, Ini Pesannya

    Pj Gubernur Jatim Lantik Adi Wibowo Wali Kota Pasuruan, Ini Pesannya

    Surabaya (beritajatim.com) – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono melantik dan mengambil sumpah jabatan Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo sebagai Wali Kota Pasuruan Sisa Masa Jabatan Hasil Pilkada Serentak  di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (23/12/2024).

    Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.34-902 Tahun 2024 tentang Pengesahan Pengangkatan Walikota dan Pengesahan Pemberhentian Wakil Wali Kota Pasuruan.

    Diketahui, Adi Wibowo dilantik sebagai Wali Kota Pasuruan sisa masa jabatan hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020, menggantikan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang diangkat menjadi Menteri Sosial Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.

    Dalam pelantikan ini, Pj. Gubernur Adhy berpesan kepada Adi Wibowo untuk melakukan akselerasi program pembangunan di Kota Pasuruan. Percepatan program pembangunan itu berkaitan dengan infrastruktur, kesehatan, sosial, hingga program makan bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo.

    “Kalau ada proyek infrastruktur yang bisa dipercepat, maka silakan dipercepat. Harus dimulai dari bulan ini atau awal Januari. Kalau bisa secepatnya,” ujarnya.

    Berkaitan dengan kesehatan, Adhy mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Kota Pasuruan, khususnya soal layanan BPJS Kesehatan yang telah mengcover seluruh masyarakat di kota dengan julukan ‘Madina van Java’ itu.

    Hal ini dibuktikan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan berhasil menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) dengan predikat utama pada Agustus 2024 lalu.

    “BPJS saya kira sudah sangat bagus, dan itu harus terus ditingkatkan dan berikutnya indikator kesehatan khususnya stunting itu juga perlu diperhatikan,” katanya.

    Selanjutnya Adhy juga mengingatkan terkait program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo. Ia mengimbau agar program tersebut dapat diimplementasikan sesegera mungkin kepada masyarakat.

    “Urusan makan bergizi gratis harus segera kita jalankan,” katanya.

    Adhy pun mengajak seluruh kepala daerah di Jatim, termasuk Wali Kota Pasuruan untuk berkolaborasi dan bersinergi bersama membangun Jawa Timur yang maju, berkelanjutan dan mendunia.

    “Saya kira semua sudah on the track. Mari kita bersinergi bersama dan kami juga dari provinsi siap untuk bisa mendukung setiap program di kab/kota. Karena keberhasilan dari kab/kota juga keberhasilan dari provinsi,” pungkasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, turut dilakukan pelantikan Suryani Firdaus Adi Wibowo sebagai Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pasuruan oleh Pj. Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Pj. Ketua Dekranasda Jatim Isye Adhy Karyono. [tok/aje]

  • Wanita Rentan Anemia hingga Ganggu Produktivitas, Penting Pemenuhan Nutrisi, Terutama Zat Besi – Halaman all

    Wanita Rentan Anemia hingga Ganggu Produktivitas, Penting Pemenuhan Nutrisi, Terutama Zat Besi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 18 persen wanita Indonesia mengalami anemia, kondisi kesehatan yang dapat membatasi ruang gerak dan produktivitas sehari-hari. 

    Data ini didasarkan pada Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 yang juga menunjukkan bahwa prevalensi anemia paling tinggi terjadi pada ibu hamil, khususnya pada kelompok usia 25-44 tahun, dengan angka mencapai 30-40 persen.

    Dokter Helmin Agustina Silalahi, menjelaskan bahwa anemia adalah kondisi tubuh dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal. 

    Pada wanita yang tidak hamil, anemia terjadi ketika kadar hemoglobin di bawah 12 gram/dL. 

    Gejalanya meliputi pucat, lesu, sakit kepala, pusing, sulit konsentrasi, mata berkunang-kunang, dan mudah mengantuk.

    “Gejala anemia sering kali membatasi aktivitas sehari-hari, terutama pada wanita aktif. Bagi wanita hamil, kondisi ini bahkan dapat menyebabkan risiko serius, baik bagi ibu maupun janin, seperti bayi lahir dengan stunting akibat gangguan pertumbuhan,” kata dr. Helmin di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2024).

    Menurutnya, anemia sering terjadi akibat penurunan produksi sel darah merah yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12, serta gangguan pada sumsum tulang. 

    Faktor pemicu lainnya mencakup siklus menstruasi, masa kehamilan, proses persalinan, dan kecelakaan.

    Pentingnya pencegahan anemia menjadi perhatian utama dalam kampanye bertajuk “Ketika Wanita Bergerak, Dunia Bergerak: Tanpa Dibatasi oleh Anemia”. 

    Karenanya, wanita diharapkan memenuhi kebutuhan nutrisi, terutama zat besi dan vitamin penunjang lainnya.

    Makanan yang mengandung zat besi antara lain bayam, brokoli, kacang merah, edamame,
    daging merah, tahu.

    “Melalui kampanye ini, kami ingin mengedukasi masyarakat, terutama wanita Indonesia, agar dapat menjaga kesehatan mereka. Kami harap wanita Indonesia bisa terus bergerak bebas tanpa terhalang gejala anemia dan menjalani aktivitas dengan optimal,” ujar Manager Sakatonik, Sindi Marta Tila.

  • Pemkot Jaksel harap MCK Komunal RPTRA Belimbing mampu atasi stunting

    Pemkot Jaksel harap MCK Komunal RPTRA Belimbing mampu atasi stunting

    salah satu penyebab stunting adalah lingkungan yang tidak sehat

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) berharap empat fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) Komunal di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak(RPTRA) Belimbing, Jalan Masjid Al-Faalah, RT 05/02, Pasar Minggu mampu mengatasi stunting di daerah itu.

    “Karena salah satu penyebab stunting adalah lingkungan yang tidak sehat, terjadinya lingkungan tidak sehat otomatis bapak dan ibunya yang di situ kehidupannya juga tidak sehat, akibatnya berimbas kepada bayi yang ada di perut ibunya,” kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin di Jakarta, Senin.

    Munjirin menilai kehadiran MCK Komunal ini dapat mengatasi salah satu penyebab permasalahan di Jakarta Selatan yakni stunting.

    Menurut dia, dengan MCK yang sudah bersih dan layak pakai ini membuat orang tua terutama ibu hamil lebih terjamin kebersihan.

    “Saya apresiasi kepada Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan yang sudah membangun empat MCK ini,” ujarnya.

    Ditegaskan, upaya ini merupakan bukti nyata pemerintah sangat peduli terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

    Selain meresmikan MCK, Pemkot Jakarta Selatan juga turut memberikan bantuan berupa paket makanan pokok berupa beras, sayur, telur dan ikan dari Sudin KPKP Jakarta Selatan.

    Paket makanan itu dihasilkan dari Kolam Gizi RPTRA Belimbing dan juga buah-buahan kepada lima orang balita yang terduga stunting dari Kelurahan Pasar Minggu.

    Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan, Santo menjelaskan, MCK yang sudah dibuatnya di Kelurahan Pasar Minggu dapat melayani 100 warga.

    Kemudian MCK di Kelurahan Tanjung Barat dapat melayani 77 orang, MCK Kelurahan Grogol Selatan dapat melayani 40 orang dan MCK Kelurahan Jagakarsa dapat melayani 25 warga yang ada di lingkungan tersebut.

    “Program MCK Komunal yang kami bangun ini adalah untuk mengatasi atau mengurangi angka stunting di Jakarta Selatan,” ujar Santo.

    Ke depannya, diharapkan program pembuatan WC Komunal ini akan terus dijalankan dan menyasar lebih banyak lagi lingkungan yang kurang memiliki sanitasi yang baik.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Video BKKBN: 8,6 Juta Keluarga di RI Berisiko Stunting

    Video BKKBN: 8,6 Juta Keluarga di RI Berisiko Stunting

    Video BKKBN: 8,6 Juta Keluarga di RI Berisiko Stunting

  • Generasi muda kunci wujudkan Indonesia Emas 2045

    Generasi muda kunci wujudkan Indonesia Emas 2045

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat meninjau pelaksanaan ibadah Natal remaja di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wahid Hasyim, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (22/12/2024). (ANTARA/HO-BPMI Setwapres)

    Wapres: Generasi muda kunci wujudkan Indonesia Emas 2045
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 22 Desember 2024 – 20:13 WIB

    Elshinta.com – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pembangunan nasional sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.

    Hal itu dikemukakan Wapres Gibran saat meninjau pelaksanaan ibadah Natal remaja di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wahid Hasyim, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu.

    “Jadi, nanti Indonesia isinya anak-anak muda produktif semua. Jadi ini kesempatan Indonesia untuk menuju Indonesia Emas, kesempatan kita untuk jadi negara maju. Karena isinya anak-anak muda semua seperti kamu,” kata Wapres dalam keterangan Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta.

    Dalam dialog dengan salah satu jemaat remaja itu, Wapres menyampaikan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk terus melibatkan generasi muda dalam pembangunan nasional.

    Salah satunya tercermin dari banyaknya anak muda yang masuk dalam jajaran Kabinet Merah Putih sebagai bentuk pengakuan atas potensi, kreativitas, dan inovasi mereka, kata Wapres menambahkan.

    Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa masa depan Indonesia sangat bergantung pada generasi muda yang produktif. Menurutnya, peran mereka menjadi peluang besar untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan sejahtera.

    Kemudian, Wapres menegaskan bahwa keterlibatan generasi muda dalam memajukan bangsa dan negara memerlukan dukungan nyata dari pemerintah melalui kebijakan yang konkret.

    Dalam pemerintahan Presiden Prabowo, kata Wapres, langkah ini mencakup program makan bergizi gratis, penanganan stunting, hingga pemberantasan kemiskinan secara menyeluruh.

    “Tapi tentunya dari pemerintah harus ada dorongan. Jadi kita kasih makan siang gratis. Penanganan stunting itu selalu ditegaskan oleh Pak Presiden kita, Pak Prabowo,” katanya.

    Ia mengatakan prevalensi stunting di Indonesia harus dikurangi, kalau bisa dinolkan, termasuk kemiskinan ekstrem.

    Di samping itu, Wapres menyampaikan bahwa anggaran pendidikan pada 2025 mencapai angka tertinggi dalam sejarah Indonesia yang akan digunakan untuk membenahi fasilitas utama dan penunjang di sekolah.

    “Lalu di tahun depan ini, untuk pertama kalinya kita punya anggaran pendidikan paling tinggi sepanjang sejarah. Jadi kita ingin merenovasi sekolah-sekolah yang sudah rusak, memperbarui alat-alat yang ada di sekolah, labnya, segala macamnya,” katanya.

    Terakhir, Wapres kembali menegaskan bahwa generasi muda adalah penggerak utama pembangunan nasional untuk mencapai visi besar Indonesia Emas 2045.

    “Jadi nanti benar-benar Indonesia itu bisa menuju Indonesia Emas. Dan motor penggeraknya ya anak-anak muda ini,” katanya.

    Selain berdialog, pada kesempatan ini Wapres juga membagikan bingkisan Natal kepada para jemaat. Kehadiran Wapres dalam kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk terus memupuk semangat toleransi dan persatuan di tengah kemajemukan bangsa Indonesia, serta berkontribusi positif pada pembangunan nasional.

    Sumber : Antara

  • Gibran Tegaskan Kebijakan Pemerintah Prabowo Pro Anak Muda

    Gibran Tegaskan Kebijakan Pemerintah Prabowo Pro Anak Muda

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, pemerintah berkomitmen dalam mengadakan kebijakan-kebijakan yang mendukung anak muda.

    Orang nomor dua di Indonesia itu menyebut bahwa Presiden Ke-8 RI itu meyakini masa depan Indonesia sangat bergantung pada generasi muda yang produktif.

    Menurutnya, peran mereka menjadi peluang besar untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan sejahtera.

    Hal ini disampaikannya usai meninjau pelaksanaan Ibadah Natal Remaja di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (22/12/2024).

    “Karena itu sangat kebutuhan-kebutuhan remaja kali ini, kebutuhan anak-anak muda juga tergantung dengan program-programnya pemerintah. Jadi kita ingin semuanya mendukung dan sekali lagi Pak Prabowo memiliki konsen yang sangat tinggi dan juga atensi khusus untuk anak-anak muda,” tuturnya.

    Dalam pemerintahan Prabowo, kata Gibran, program yang dimaksud mencakup program makan bergizi gratis, penanganan stunting, hingga pemberantasan kemiskinan secara menyeluruh.

    “Ini stunting harus dikurangi, kalau bisa dinolkan. Kemiskinan juga dikurangi, kemiskinan ekstrem,” imbuhnya.

    Di samping itu, Wapres Ke-14 RI itu menyampaikan bahwa anggaran pendidikan pada 2025 mencapai angka tertinggi dalam sejarah Indonesia yang akan digunakan untuk membenahi fasilitas utama dan penunjang di sekolah.

    “Lalu di tahun depan ini, untuk pertama kalinya kita punya anggaran pendidikan paling tinggi sepanjang sejarah. Jadi kita ingin merenovasi sekolah-sekolah yang sudah rusak, memperbarui alat-alat yang ada di sekolah, labnya, segala macamnya,” urainya.

    Terakhir, Gibran kembali menegaskan bahwa generasi muda adalah penggerak utama pembangunan nasional untuk mencapai visi besar Indonesia Emas 2045.

    “Jadi nanti benar-benar Indonesia itu bisa menuju Indonesia Emas. Dan motor penggeraknya ya anak-anak muda ini,” pungkas Gibran.

  • Selamatkan Satu Anak, Selamatkan Satu Generasi

    Selamatkan Satu Anak, Selamatkan Satu Generasi

    Bangli: Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN Wihaji berkunjung ke Desa Suter, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, pada Sabtu,21 Desember 2024. Kunjungan bertujuan memonitor pelaksanaan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dan memastikan keluarga berisiko stunting di wilayah tersebut mendapatkan perhatian.

    Meskipun Bali memiliki angka prevalensi stunting terendah di Indonesia, yakni 7,2% berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Desa Suter tetap menjadi lokus kunjungan. Hal ini disebabkan masih adanya anak balita yang belum termonitor.

    “Kunjungan kami ini untuk memastikan pelaksanaan program di lapangan. Menyelamatkan satu anak berarti menyelamatkan satu generasi,” ujar Wihaji dalam kegiatan bertajuk Kolaborasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting Bersama Mitra Kerja Tahun 2024.

    Kegiatan tersebut juga dihadiri Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, serta sejumlah pejabat pusat dan daerah. Dalam sambutannya, Wihaji menekankan pentingnya intervensi bagi balita dan ibu hamil yang terindikasi stunting tanpa terkecuali.

    “Bukan hanya soal jumlah, tetapi soal keadilan. Alhamdulillah, tokoh adat, pejabat, dan bupati di Bali sepakat menjadi orang tua asuh bagi anak-anak dari keluarga berisiko stunting,” kata Wihaji.

    Menurutnya, gotong royong menjadi kunci keberhasilan Bali dalam menangani stunting. “Di Bangli, penanganannya dilakukan secara bersama-sama dengan semangat gotong royong,” tambahnya.

    Wihaji menjelaskan bahwa negara tetap hadir melalui program Genting untuk menangani stunting. Namun, kolaborasi lintas sektor tetap diperlukan. “Tidak semua bisa diatasi oleh negara. Kita menerapkan konsep pentahelix, yaitu kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, dan akademisi. Dengan begitu, warga yang tidak terjangkau bantuan negara dapat terbantu oleh orang tua asuh,” ujarnya.

    Dalam program Genting, BKKBN menargetkan menyasar satu juta anak asuh secara nasional. Implementasinya tetap merujuk pada Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. “Presisi adalah kunci. Data harus akurat hingga ke tingkat nama dan alamat,” tegas Wihaji.

    Ia menambahkan, program ini terinspirasi oleh filosofi Tri Hita Karana, yang mengajarkan pentingnya menjaga harmoni antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan. Prinsip ini juga dianggap berkontribusi pada rendahnya angka prevalensi stunting di Bali.

    Dalam kunjungannya, Wihaji menyempatkan berdialog dengan dua keluarga risiko stunting di Desa Suter, yakni keluarga I Wayan Sariawan dan I Komang Budiarta.
    Ketidakadilan Sosial dalam Kasus Stunting
    Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya menyoroti bahwa masalah stunting tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, tetapi juga ketidakadilan sosial. 

    “Stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dan pola asuh yang tidak tepat, terutama pada keluarga dengan kondisi ekonomi lemah. Hal ini menghambat tumbuh kembang anak, sehingga masa depannya menjadi tidak kompetitif,” ujarnya.

    Mahendra juga menjelaskan bahwa tingginya angka stunting mencerminkan rendahnya kualitas hidup keluarga di suatu wilayah. “Jika angka stunting tinggi, berarti banyak keluarga yang tidak bahagia dan kualitas hidupnya rendah,” katanya.

    Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov Bali mengalokasikan anggaran sebesar Rp71,8 miliar pada 2024 untuk program percepatan penurunan stunting. Selain itu, Pemprov Bali juga mengembangkan platform Sigenting (Sistem Monitoring Pencegahan Kemiskinan dan Stunting) untuk memantau, mengevaluasi, dan mengintervensi keluarga risiko stunting dengan data yang terintegrasi lintas sektor.

    “Sebanyak 166 desa di Bali menjadi lokus intervensi kami, dengan dukungan 3.327 Tim Pendamping Keluarga,” tambah Mahendra.

    Dengan berbagai langkah ini, Bali diharapkan dapat terus mempertahankan posisinya sebagai provinsi dengan tingkat prevalensi stunting terendah di Indonesia.

    Bangli: Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN Wihaji berkunjung ke Desa Suter, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, pada Sabtu,21 Desember 2024. Kunjungan bertujuan memonitor pelaksanaan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dan memastikan keluarga berisiko stunting di wilayah tersebut mendapatkan perhatian.
     
    Meskipun Bali memiliki angka prevalensi stunting terendah di Indonesia, yakni 7,2% berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Desa Suter tetap menjadi lokus kunjungan. Hal ini disebabkan masih adanya anak balita yang belum termonitor.
     
    “Kunjungan kami ini untuk memastikan pelaksanaan program di lapangan. Menyelamatkan satu anak berarti menyelamatkan satu generasi,” ujar Wihaji dalam kegiatan bertajuk Kolaborasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting Bersama Mitra Kerja Tahun 2024.
    Kegiatan tersebut juga dihadiri Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, serta sejumlah pejabat pusat dan daerah. Dalam sambutannya, Wihaji menekankan pentingnya intervensi bagi balita dan ibu hamil yang terindikasi stunting tanpa terkecuali.
     
    “Bukan hanya soal jumlah, tetapi soal keadilan. Alhamdulillah, tokoh adat, pejabat, dan bupati di Bali sepakat menjadi orang tua asuh bagi anak-anak dari keluarga berisiko stunting,” kata Wihaji.
     
    Menurutnya, gotong royong menjadi kunci keberhasilan Bali dalam menangani stunting. “Di Bangli, penanganannya dilakukan secara bersama-sama dengan semangat gotong royong,” tambahnya.
     
    Wihaji menjelaskan bahwa negara tetap hadir melalui program Genting untuk menangani stunting. Namun, kolaborasi lintas sektor tetap diperlukan. “Tidak semua bisa diatasi oleh negara. Kita menerapkan konsep pentahelix, yaitu kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, dan akademisi. Dengan begitu, warga yang tidak terjangkau bantuan negara dapat terbantu oleh orang tua asuh,” ujarnya.
     
    Dalam program Genting, BKKBN menargetkan menyasar satu juta anak asuh secara nasional. Implementasinya tetap merujuk pada Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. “Presisi adalah kunci. Data harus akurat hingga ke tingkat nama dan alamat,” tegas Wihaji.
     
    Ia menambahkan, program ini terinspirasi oleh filosofi Tri Hita Karana, yang mengajarkan pentingnya menjaga harmoni antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan. Prinsip ini juga dianggap berkontribusi pada rendahnya angka prevalensi stunting di Bali.
     
    Dalam kunjungannya, Wihaji menyempatkan berdialog dengan dua keluarga risiko stunting di Desa Suter, yakni keluarga I Wayan Sariawan dan I Komang Budiarta.
    Ketidakadilan Sosial dalam Kasus Stunting
    Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya menyoroti bahwa masalah stunting tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, tetapi juga ketidakadilan sosial. 
     
    “Stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dan pola asuh yang tidak tepat, terutama pada keluarga dengan kondisi ekonomi lemah. Hal ini menghambat tumbuh kembang anak, sehingga masa depannya menjadi tidak kompetitif,” ujarnya.
     
    Mahendra juga menjelaskan bahwa tingginya angka stunting mencerminkan rendahnya kualitas hidup keluarga di suatu wilayah. “Jika angka stunting tinggi, berarti banyak keluarga yang tidak bahagia dan kualitas hidupnya rendah,” katanya.
     
    Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov Bali mengalokasikan anggaran sebesar Rp71,8 miliar pada 2024 untuk program percepatan penurunan stunting. Selain itu, Pemprov Bali juga mengembangkan platform Sigenting (Sistem Monitoring Pencegahan Kemiskinan dan Stunting) untuk memantau, mengevaluasi, dan mengintervensi keluarga risiko stunting dengan data yang terintegrasi lintas sektor.
     
    “Sebanyak 166 desa di Bali menjadi lokus intervensi kami, dengan dukungan 3.327 Tim Pendamping Keluarga,” tambah Mahendra.
     
    Dengan berbagai langkah ini, Bali diharapkan dapat terus mempertahankan posisinya sebagai provinsi dengan tingkat prevalensi stunting terendah di Indonesia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)