Kasus: stunting

  • Bupati Tegaskan Setiap Anak di Trawas Berhak Tumbuh Kembang Optimal

    Bupati Tegaskan Setiap Anak di Trawas Berhak Tumbuh Kembang Optimal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra menegaskan komitmennya untuk memastikan setiap anak di Kecamatan Trawas mendapatkan hak tumbuh kembang yang optimal. Hal itu disampaikan saat menghadiri kegiatan Rembug Stunting Kecamatan Trawas Tahun 2025 bertajuk ‘Trawas Sinawang’.

    “Kegiatan ini digelar sebagai bentuk komitmen bersama dalam memastikan bahwa setiap anak di Kecamatan Trawas mendapatkan hak tumbuh kembang yang optimal. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kolaboratif dalam mencegah serta menurunkan angka stunting di wilayah Trawas,” ungkapnya.

    Masih kata Gus Barra (sapaan akrab, red), kegiatan lintas sektor tersebut sekaligus mendukung Gerakan Percepatan Penurunan Stunting (Gercep Stunting), program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto. Dalam arahannya, Gus Barra meminta seluruh Kepala Desa (Kades) di Trawas untuk lebih fokus pada konvergensi penanganan stunting.

    “Konvergensi meliputi pendampingan keluarga berisiko stunting serta pemutakhiran data stunting secara berkala. Melalui kegiatan rembug stunting ini, saya berharap seluruh perangkat desa dapat memperkuat komitmen dan aksi konvergensi stunting, termasuk pendampingan keluarga berisiko stunting, pemutakhiran data sasaran, dan monitoring perkembangan anak,” katanya.

    Selain perangkat desa, Gus Barra juga menekankan peran penting Puskesmas, bidan desa, dan tenaga kesehatan dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Mulai dari imunisasi, pemantauan tumbuh kembang, hingga edukasi gizi bagi ibu hamil dan remaja putri. Menurutnya, stunting merupakan ancaman serius bagi kualitas generasi masa depan.

    “Upaya pencegahan dan penurunan angka stunting adalah investasi jangka panjang bagi pembangunan sumber daya manusia. Pencegahan stunting adalah bentuk investasi jangka panjang bagi kualitas sumber daya manusia. Dengan kolaborasi yang kuat, kita mampu mewujudkan generasi Trawas yang lebih sehat, cerdas, dan produktif,” tegasnya.

    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Trawas, Lies Setyautaminingsih melaporkan berbagai upaya pencegahan stunting yang telah dilakukan selama masa baktinya. Upaya tersebut dilakukan bersama puskesmas, perangkat desa, Tim Penggerak PKK, serta kader Tim Pendamping Keluarga (TPK).

    Berbagai langkah yang telah dijalankan di antaranya pemberian makanan olahan tambahan kepada anak penderita stunting, monitoring anak melalui PAUD, bimbingan perkawinan bekerja sama dengan KUA, hingga pelaksanaan program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). Pihaknya berharap dukungan lebih lanjut dari Bupati Mojokerto.

    “Harapan kami Bupati Mojokerto bisa memberikan inisiasi dan dukungan persiapan dari desa untuk melaksanakan penanganan stunting di desa masing-masing. Kegiatan ini diharapkan menjadi penguatan baru bagi seluruh pemangku kepentingan di Trawas untuk semakin serius dalam upaya percepatan penurunan stunting,” tegasnya. [tin/ian]

  • Kepala Bappenas Sebut Arah Pembangunan Pangan-Kesehatan Harus Komprehensif

    Kepala Bappenas Sebut Arah Pembangunan Pangan-Kesehatan Harus Komprehensif

    JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mengatakan arah pembangunan pangan dan kesehatan, khususnya gizi Indonesia harus lebih komprehensif.

    “Beberapa isu dan tantangan yang terjadi mengindikasikan perlunya intervensi dan tata kelola yang berkelanjutan untuk mentransformasi sistem pangan dan gizi di Indonesia. Arah pembangunan pangan dan kesehatan, khususnya gizi, ke depan harus lebih komprehensif,” katanya dilansir ANTARA, Jumat, 28 November.

    Rachmat mengatakan, pembangunan pangan dan kesehatan perlu responsif terhadap tantangan beban kesehatan yang dihadapi ke depan, seperti perubahan iklim, transisi demografi, konflik, dan perkembangan teknologi kesehatan.

    Terlebih lagi, lanjutnya, pembangunan pangan dan gizi telah menjadi fondasi utama dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 yang sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.

    Tercatat, 81 kabupaten/kota di Indonesia masih mengalami kerawanan pangan di tengah ancaman triple planetary crisis, berupa perubahan iklim, hilangnya biodiversitas, polusi, serta degradasi lingkungan.

    Indonesia juga sedang menghadapi Triple Burden of Malnutrition, dengan merujuk data Survei Status Gizi Indonesia 2024 yang menunjukkan persentase anak di kondisi stunting 19,8 persen, underweight 16,8 persen, wasting 7,4 persen, dan overweight 3,4 persen, serta tingginya defisiensi zat gizi mikro.

    Selain itu, kata dia, satu dari dua anak usia sekolah dan dua dari tiga perempuan usia subur mengalami defisiensi zat gizi mikro.

    Melalui forum Pra-WNPG XII yang diselenggarakan bersama Badan Gizi Nasional (BGN), diharapkan dapat menjawab permasalahan pangan dan gizi, serta merumuskan arah kebijakan dan strategi dalam transformasi sistem pangan dan gizi yang inklusif dan berkelanjutan.

    Para pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam forum tersebut mencakup perguruan tinggi, organisasi profesi, pemerintah daerah, dunia usaha, dan mitra pembangunan.

    “Kita memiliki waktu sekitar lima tahun lagi menuju 2030 untuk menyelesaikan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs). Pada tahun 2041, kita berharap keluar dari middle income trap (jebakan pendapatan menengah),” kata Rachmat.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengapresiasi kontribusi para pakar dan akademisi dalam forum tersebut, serta menyambut baik rekomendasi yang akan memperkuat kebijakan pangan dan gizi nan berkelanjutan.

    Forum itu ditindaklanjuti diskusi antara Staf Khusus Menteri PPN/Bappenas Profesor Eriyatno, Ketua AIPG AIPI (Akademi Ilmu Pangan dan Gizi, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia) Profesor Aman Wiratakusumah, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) sekaligus Profesor Rina Agustina, Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia di Institut Pertanian Bogor (FEMA IPB) Profesor Hardinsyah, serta Asisten Deputi Bidang Stabilisasi Harga Pangan, Kementerian Koordinator Bidang Pangan M. Siradj Parwito.

    Diskusi tersebut menyoroti strategi transformasi sistem pangan dan gizi, terkait ketersediaan, keterjangkauan, konsumsi, serta kelembagaan dan tata kelola.

    Forum yang menjadi langkah awal menuju puncak WNPG XII itu ditindaklanjuti dengan pembentukan Tim Koordinasi WNPG XII.

    Tim yang terdiri dari perwakilan kementerian/lembaga, pakar, mitra pembangunan, dan organisasi profesi ini diharapkan oleh Bappenas dapat menghasilkan rekomendasi solutif berbasis evidence-based terhadap isu strategis serta pembaruan rekomendasi, konsep, dan metodologi indikator pembangunan pangan dan gizi yang lebih akurat.

  • Program CSR BRI Raih Pengakuan Global Lewat Dua Penghargaan Internasional, Tegaskan Komitmen Kuat dalam Keberlanjutan dan Pemberdayakan Masyarakat

    Program CSR BRI Raih Pengakuan Global Lewat Dua Penghargaan Internasional, Tegaskan Komitmen Kuat dalam Keberlanjutan dan Pemberdayakan Masyarakat

    Selain prestasi di Taiwan, BRI juga menorehkan pencapaian membanggakan pada ajang International CSR Excellence Awards 2025 yang digelar di St Paul’s Cathedral, London, pada 30 Juni 2025. Pada ajang ini, BRI meraih Gold Category untuk program Ini Sekolahku, BRInita, dan Aspire to Uplift, Revive and Achieve (AURA), serta Silver Category untuk program Cegah Stunting Itu Penting dan Klaster Unggulan.

    Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan evaluasi dunia internasional terhadap efektivitas, inovasi, kesinambungan dan dampak sosial-lingkungan dari program BRI Peduli sebagai payung dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.

    Corporate Secretary BRI Dhanny menyampaikan bahwa pengakuan internasional ini merupakan bukti bahwa BRI tidak hanya fokus pada bisnis perbankan, tetapi juga memiliki peran strategis dalam pembangunan sosial-ekonomi Indonesia.

    “Penghargaan ini menunjukkan bahwa BRI tidak hanya fokus pada bisnis perbankan semata, tetapi juga secara nyata mendukung pembangunan sosial-ekonomi berbasis komunitas melalui program-program pemberdayaan seperti urban farming (BRINita) dan pengembangan desa/UMKM (Desa BRILiaN),” ujar Dhanny.

    Ia juga menambahkan, kedua penghargaan ini menunjukkan bahwa BRI mampu menghadirkan solusi inovatif terhadap tantangan nyata, seperti ketahanan pangan perkotaan, pemberdayaan perempuan, inklusi keuangan, pembangunan desa, serta kontribusi dalam Pendidikan. (Kaitkan dgn astacita)

    “Berbagai penghargaan internasional yang diterima BRI  menjadi bukti bahwa pendekatan perusahaan terhadap keberlanjutan, baik dari sisi sosial, lingkungan, maupun ekonomi telah diakui dunia sebagai model yang inovatif, berdampak dan dapat direplikasi” tegasnya.

  • Jombang Raih Penghargaan di Peringatan Harkanas 2025, Tunjukkan Komitmen Tinggi dalam Gerakan Konsumsi Ikan

    Jombang Raih Penghargaan di Peringatan Harkanas 2025, Tunjukkan Komitmen Tinggi dalam Gerakan Konsumsi Ikan

    Jombang (beritajatim.com) – Kabupaten Jombang mencatatkan prestasi membanggakan pada Peringatan Hari Ikan Nasional (Harkanas) Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 yang berlangsung di Dyandra Convention Center Surabaya, Kamis (27/11/2025).

    Forikan (Forum Peningkatan Konsumsi Ikan) Kabupaten Jombang berhasil meraih penghargaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur atas peran aktifnya dalam menggerakkan konsumsi ikan di wilayah tersebut.

    Penghargaan ini diberikan kepada Jombang sebagai apresiasi atas berbagai program edukasi makan ikan yang telah dijalankan dengan dampak nyata. Kampanye Gemarikan (Gemar Makan Ikan), edukasi di sekolah-sekolah, pelatihan olahan ikan untuk UMKM dan kader PKK, serta kolaborasi lintas OPD yang mendukung ketahanan pangan berbasis perikanan, menjadi beberapa contoh dari upaya yang sukses dilakukan.

    Prestasi ini menempatkan Kabupaten Jombang sebagai salah satu daerah yang paling aktif dalam mempromosikan konsumsi ikan sebagai budaya sehat di masyarakat. Jombang menunjukkan bahwa konsumsi ikan bukan hanya soal pangan, tetapi juga investasi masa depan bagi generasi muda.

    Yuliati Nugrahani Warsubi: Penghargaan Ini Bukti Kerja Keras Kolektif

    Ketua Forikan sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diterima. Ia menyebutkan bahwa penghargaan ini merupakan bukti kerja keras dari seluruh kader dan pemangku kepentingan di Kabupaten Jombang.

    “Atas nama TP PKK dan Forikan Kabupaten Jombang, kami sangat bersyukur dan bangga. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa upaya yang dilakukan di Jombang tidak sia-sia. Edukasi makan ikan yang kami gerakkan selama ini telah memberikan dampak dan diakui di tingkat provinsi,” ujar Yuliati.

    Yuliati menegaskan bahwa Jombang telah konsisten menjalankan berbagai program yang berfokus pada peningkatan konsumsi ikan, terutama untuk mendukung tumbuh kembang anak sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia.

    “Ikan adalah sumber protein terbaik bagi tumbuh kembang anak. Karena itu, kami aktif menjalankan kampanye Gemar Makan Ikan, edukasi di sekolah, serta pelatihan olahan ikan bagi UMKM dan ibu-ibu PKK. Target kami jelas: membangun generasi Jombang yang lebih sehat, cerdas, kuat, dan produktif,” ungkapnya.

    Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan Ketahanan Pangan

    Ketua Forikan sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi (tengah)

    Menurut Yuliati, upaya ini juga selaras dengan program provinsi dalam menurunkan angka stunting, di mana pemenuhan protein hewani melalui ikan menjadi faktor kunci dalam percepatan penurunan stunting di Jawa Timur.

    “Pemenuhan protein hewani dari ikan sangat penting dalam percepatan penurunan stunting. Kami terus mendorong inovasi olahan ikan yang menarik bagi anak-anak sehingga pesan gemar makan ikan dapat diterima lebih mudah oleh keluarga,” tambahnya.

    Yuliati menekankan bahwa penghargaan ini tidak lepas dari dukungan penuh Bupati Jombang, H. Warsubi, yang menjadikan ketahanan pangan keluarga sebagai salah satu prioritas pembangunan daerah.

    “Abah Bupati selalu memberikan dukungan agar konsumsi ikan menjadi bagian dari budaya sehat keluarga. Beliau menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia harus dimulai dari pemenuhan pangan bergizi, dan ikan adalah pilihan terbaik,” ungkap Yuliati.

    Penghargaan Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim

    Para penerima penghargaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim

    Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur mengapresiasi berbagai kabupaten dan kota yang telah menunjukkan komitmen kuat dalam menggerakkan konsumsi ikan, yang dinilai sebagai investasi masa depan bagi generasi muda.

    Dalam forum Harkanas Jatim 2025, DKP Jatim menyampaikan pesan utama bahwa “Konsumsi ikan bukan hanya urusan pangan, tetapi merupakan investasi masa depan Jawa Timur, karena ikan mampu menjadikan generasi Jatim lebih sehat, cerdas, kuat, dan berdaya saing.”

    Melalui penghargaan ini, diharapkan Jombang dapat terus memperkuat peranannya dalam membangun generasi yang sehat dan siap bersaing menuju Generasi Emas 2045. [suf]

  • Sido Muncul Raih 2 Penghargaan di Ajang TOP 100 Indonesia La Tofi ESG Rating & Sustainability Communication Awards 2025

    Sido Muncul Raih 2 Penghargaan di Ajang TOP 100 Indonesia La Tofi ESG Rating & Sustainability Communication Awards 2025

    Jakarta

    PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul), berhasil meraih dua penghargaan dalam ajang Top 100 Indonesia La Tofi ESG Rating & Sustainability Communication Awards 2025. Kategori penghargaan yang didapatkan adalah Platinum Alignment untuk Top 100 Indonesia La Tofi ESG Rating dan The Legend of CSR Storytelling untukThe Sustainability Communication Awards 2025.

    Dalam acara yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility tersebut, penghargaan kepada Sido Muncul diberikan oleh Chairman La Tofi School of Social Responsibility La Tofi kepada Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat.

    Adapun penghargaan yang diserahkan pada Selasa (25/11) di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta itu adalah kategori Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Irwan Hidayat mengatakan Sido Muncul sukses mendapatkan Platinum Alignment dengan skor 87,85.

    “CSR itu menurut saya sangat dibutuhkan. Maka itu, penghargaan ini mendorong pengusaha seperti saya melakukan (CSR) secara lebih baik,” ujar Irwan usai menerima penghargaan, Jakarta, Selasa (25/11/2025).

    Irwan mengungkapkan Sido Muncul sudah sering melakukan beberapa kegiatan CSR yang bertujuan memberikan kontribusi ke masyarakat. Beberapa contohnya yaitu pariwisata, operasi katarak, stunting, ODGJ hingga menolong pengungsi.

    Menurut Irwan, dalam mengelola Sido Muncul dia menggunakan intelegensia dan akal budi. Karena menurutnya, pengusaha yang sukses disebabkan oleh suatu hal yang ia perbuat.

    “Jadi bukan cuma 2 persen dari keuntungan. Semua dana-dana, iklan segala, kalau bisa memberikan kontribusi, kami berikan,” imbuhnya.

    Tak hanya bagi sesama, Irwan juga memandang lingkungan juga perlu dihargai. Menurutnya, apabila Sido Muncul mampu menjaga lingkungan, maka konsumen akan menaruh kepercayaan.

    “Saya ingin seperti apa orang ingin berbuat kepada. Pokoknya jangan melanggar hukum akal budi lah. Siapa saja, perbuatlah seperti kau ingin diperlakukan,” ungkap Irwan.

    Irwan Hidayat mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada La Tofi yang sudah memberikan penghargaan kepada Sido Muncul. Menurutnya penghargaan itu jadi bukti komitmen perusahaan dalam menghadirkan praktik bisnis berkelanjutan.

    “Kami sangat berterima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh Bapak La Tofi yang sangat care sama lingkungan dan dukungan semua pihak. Ini merupakan bukti nyata dari komitmen kami untuk kedepannya dalam menghadirkan praktik bisnis yang transparan, berkelanjutan, dan bertanggung jawab,” kata Irwan.

    Sementara itu, Chairman La Tofi School of Social Responsibility La Tofi mengatakan penghargaan Top 100 Indonesia 2025 La Tofi ESG rating diberikan kepada perusahan yang dipilih atas pengaruhnya terhadap kehidupan di Indonesia.

    “Karena jujur saja, melalui metodologi La Tofi ESG Rating, kami bisa meneropong hingga ke selimut yang tidak terlihat oleh publik,” ucap La Tofi.

    Adapun metodologi yang dipakai dalam penilaian penghargaan ini bekerja menggunakan Artificial Intelligence. Dengan AI La Tofi membuat penelusuran, membuat solusi, dan menyelesaikan persoalan.

    “Melalui metodologi Latofi ESG Rating, kami juga membantu merumuskan bagaimana cara melihat secara cepat risiko-risikonya di lapangan. Kami membuat penelusuran, kami membuat solusi cepat, dibantu pemain AI. Dan saatnya kita semua di Indonesia juga mengambil cara yang sama,” imbuhnya.

    Menurut La Tofi, Irwan Hidayat adalah sosok yang memiliki moralitas tinggi. Ia juga kagum dengan Irwan Hidayat yang membangun Sido Muncu hingga sukses menjadi sebuah brand besar.

    “Saya tahu bagaimana Pak Irwan Hidayat berjuang untuk menjadi perusahaan terbuka dengan memenuhi semua aturan-aturan yang disyaratkan. Tidak mudah begitu saja langsung listing di bursa, tetapi melalui tantangan-tantangan yang tidak kalah besarnya. Dan beliau bisa atasi dengan perjuangan keras, bisa atasi dengan tekad dan pendidikan yang luar biasa,” ungkapnya.

    Dengan penghargaan ini, Sido Muncul menegaskan tidak hanya menjalankan perannya dalam menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan bermanfaat kepada masyarakat Indonesia, namun juga aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

    Sebagai bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), Sido Muncul juga konsisten menggelar program operasi bibir sumbing gratis, bantuan katarak gratis hingga memberikan bantuan untuk anak-anak suspect stunting di berbagai wilayah di Indonesia.

    Melalui acara Top 100 Indonesia 2025 La Tofi ESG Rating sebanyak 100 lebih perusahaan yang berasal dari sektor energi, keuangan, industri dasar, infrastruktur, pembangkit listrik & pendukungnya, produsen barang primer, teknologi digital, farmasi, retail dan jasa.

    Perusahaan-perusahaan itu telah dikurasi menggunakan metodologi La Tofi ESG Rating berdasarkan Sustainability Report 2024 dan analisis data sekunder.

    Masing-masing mereka menerima skor dari yang paling rendah 71 dengan peringkat Silver Alignment hingga skor tertinggi 100 dengan peringkat Platinum Alignment.

    Masing-masing mereka juga menerima dokumen pernyataan resmi kerja metodologi La Tofi ESG Rating dan saran perbaikan yang mereka perlukan.

    La Tofi ESG Rating dikembangkan dengan pendekatan empat pilar yang menekankan pentingnya pemetaan risiko signifikan, keselarasan strategi, efektivitas aksi mitigasi, dan verifikasi dampak.

    Pendekatan ini ditujukan untuk melengkapi keberadaan lembaga rating internasional sekaligus menyediakan perspektif lokal dalam membaca risiko dan kinerja keberlanjutan perusahaan-perusahaan Indonesia.

    La Tofi menegaskan edisi tahun ini merupakan edisi perkenalan dari rating nasional tersebut. La Tofi menjelaskan perusahaan-perusahaan diharapkan dapat memahami cara kerja metodologi ini, termasuk rekomendasi perbaikan yang menjadi pernyataan resmi hasil penilaian.

    Verifikasi lapangan pada edisi perdana masih menggunakan data sekunder, dan mulai tahun depan penilaian akan diperkuat dengan verifikasi langsung di lokasi operasional perusahaan.

    Selain kerja metodologis La Tofi ESG Rating, Sustainability Communication Awards diberikan kepada peserta CSR Storytelling Competition, sebuah kompetisi yang menilai kemampuan perusahaan dalam menghadirkan kisah keberlanjutan yang kredibel dan berdampak.

    Kompetisi ini menggabungkan penilaian naratif melalui paper dan penyampaian video kreatif yang menyoroti praktik sosial, lingkungan, dan tata kelola yang membawa perubahan nyata.

    Dalam penghargaan ini, Irwan Hidayat mengangkat narasi orang-orang di balik program seperti para petani, para pelaku usaha kecil, yang kerap terabaikan, kemudian mengubah perjalanan mereka menjadi pelajaran tentang ketangguhan dan tanggung jawab bersama.

    (adv/adv)

  • Investasi Tembus Rp 9,07 Triliun dan IPM Tertinggi di Banten

    Investasi Tembus Rp 9,07 Triliun dan IPM Tertinggi di Banten

    Tangerang: Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie melaporkan sejumlah capaian saat Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Kota Tangsel. Benyamin melaporkan, pertumbuhan ekonomi kota melonjak dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) jadi yang tertinggi di Provinsi Banten.

    Benyamin menyampaikan bahwa peringatan ulang tahun daerah memiliki makna penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan cita-cita kota. Dengan mengusung tema ‘Bertumbuh, Berkarya, dan Berdigdaya,’ Benyamin menekankan agar upaya pembangunan dilaksanakan secara konsisten, produktif, dan berdaya saing, yang muaranya adalah manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

    Data kinerja pembangunan hingga Triwulan III 2025 menunjukkan tren positif. Benyamin melaporkan, pertumbuhan ekonomi kota melonjak dari 0,94 persen pada Triwulan I menjadi 2,57 persen pada Triwulan II. Sementara itu, realisasi investasi berhasil menembus angka Rp 9,07 triliun, melampaui capaian total tahun 2024 yang berjumlah Rp 8,70 triliun.

    Capaian lain yang membanggakan adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 84,81, menjadikannya yang tertinggi di Provinsi Banten, disertai penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi 5,09 persen dari sebelumnya 5,81 persen.

    Peningkatan kinerja ini didukung oleh serangkaian program prioritas Pemkot yang bertujuan memperkuat layanan publik dan pemerataan pembangunan. Di antaranya adalah revitalisasi sekolah, pemberian beasiswa pendidikan, layanan kesehatan bergerak melalui ‘Ngider Sehat Premium,’ dan bantuan jaminan ketenagakerjaan bagi pekerja rentan melalui Program Jaga Salira.

    Untuk infrastruktur, fokus diarahkan pada penanganan banjir, penataan drainase dan kolam retensi, program Tangsel Terang, serta peningkatan jalan lingkungan dan pembangunan fasilitas publik. Komitmen pembangunan ini tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 yang meningkat menjadi Rp 5,006 triliun, naik 8,63 persen dibandingkan tahun 2024.

    Davnie juga menyebut Kota Tangsel sepanjang tahun ini meraih Opini WTP ke-13, predikat Kota Peduli HAM, Kota Layak Anak kategori Utama, Juara 1 penurunan stunting, hingga apresiasi inovasi layanan digital.

    Menutup pidatonya, Benyamin mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat sinergi demi kemajuan Kota Anggrek ini. Ia berharap Tangsel semakin mampu memenuhi harapan warganya dengan karakter Cerdas, Modern, dan Religius

    Tangerang: Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie melaporkan sejumlah capaian saat Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Kota Tangsel. Benyamin melaporkan, pertumbuhan ekonomi kota melonjak dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) jadi yang tertinggi di Provinsi Banten.
     
    Benyamin menyampaikan bahwa peringatan ulang tahun daerah memiliki makna penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan cita-cita kota. Dengan mengusung tema ‘Bertumbuh, Berkarya, dan Berdigdaya,’ Benyamin menekankan agar upaya pembangunan dilaksanakan secara konsisten, produktif, dan berdaya saing, yang muaranya adalah manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
     
    Data kinerja pembangunan hingga Triwulan III 2025 menunjukkan tren positif. Benyamin melaporkan, pertumbuhan ekonomi kota melonjak dari 0,94 persen pada Triwulan I menjadi 2,57 persen pada Triwulan II. Sementara itu, realisasi investasi berhasil menembus angka Rp 9,07 triliun, melampaui capaian total tahun 2024 yang berjumlah Rp 8,70 triliun.

    Capaian lain yang membanggakan adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 84,81, menjadikannya yang tertinggi di Provinsi Banten, disertai penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi 5,09 persen dari sebelumnya 5,81 persen.
     
    Peningkatan kinerja ini didukung oleh serangkaian program prioritas Pemkot yang bertujuan memperkuat layanan publik dan pemerataan pembangunan. Di antaranya adalah revitalisasi sekolah, pemberian beasiswa pendidikan, layanan kesehatan bergerak melalui ‘Ngider Sehat Premium,’ dan bantuan jaminan ketenagakerjaan bagi pekerja rentan melalui Program Jaga Salira.
     
    Untuk infrastruktur, fokus diarahkan pada penanganan banjir, penataan drainase dan kolam retensi, program Tangsel Terang, serta peningkatan jalan lingkungan dan pembangunan fasilitas publik. Komitmen pembangunan ini tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 yang meningkat menjadi Rp 5,006 triliun, naik 8,63 persen dibandingkan tahun 2024.
     
    Davnie juga menyebut Kota Tangsel sepanjang tahun ini meraih Opini WTP ke-13, predikat Kota Peduli HAM, Kota Layak Anak kategori Utama, Juara 1 penurunan stunting, hingga apresiasi inovasi layanan digital.
     
    Menutup pidatonya, Benyamin mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat sinergi demi kemajuan Kota Anggrek ini. Ia berharap Tangsel semakin mampu memenuhi harapan warganya dengan karakter Cerdas, Modern, dan Religius
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (FZN)

  • Kepala Bapperida Tuban Sosialisasikan Perencanaan Pembangunan 5 Tahun Ke Depan

    Kepala Bapperida Tuban Sosialisasikan Perencanaan Pembangunan 5 Tahun Ke Depan

    Tuban (beritajatim.com) – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Tuban merilis perencanaan pembangunan Kabupaten Tuban tahun 2025-2029.

    Kepala Bapperida Tuban Abdul Rakhmat mengatakan, berkaitan dengan program Pemerintah Kabupaten Tuban dulu Bappeda kini bertambah programnya menjadi Bapperida yakni ada riset dan inovasi daerah yang menjadi ranah tanggung jawab saat ini.

    “Perencanaan pembangunan di Kabupaten Tuban, utamanya dalam kepemimpinan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky pada periode pertama banyak keberhasilan dan capaian yang diraih,” ujar Abdul Rakhmat. Rabu (26/11/2025).

    Sedangkan, pada periode kedua telah disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029 dan nantinya akan disusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) selama 20 tahun ke depan. Berdasarkan visi dan misi Bupati Tuban yakni telah ditentukan untuk 5 tahun ke depan, Mbangun Deso Noto Kutho, Kolaborasi, Inovasi, Karya, Lanjutkan, Untuk Tuban Sejahtera, Berkeadilan, Berbudaya dan Berkelanjutan.

    “Untuk 5 tahun ke depan, beliau tetap berharap mohon dukungannya pada Pemerintah Kabupaten Tuban sehingga program-program yang sudah dijalankan dapat berjalan dengan baik,” ucap mantan Kepala Dinas Pendidikan itu.

    Selain RPJPD dan RPJMD, ada Rencana Strategis (Renstra PD) merupakan dokumen perencanaan jangka menengah 5 tahun suatu organisasi atau perangkat daerah yang berisi strategi, arah dan kebijakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan, penyusunan RKPD yaitu Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang dibuat oleh pemerintah daerah untuk periode satu tahun.

    “Baru setelah itu ada Rencana Kerja yakni dokumen perencanaan satu tahunan yang membuat program dan kegiatan operasional yang akan dilaksanakan oleh suatu perangkat daerah atau organisasi,” kata Rakhmat sapanya.

    Pihaknya juga menyinggung soal capaian pembangunan di Kabupaten Tuban seperti capaian indeks layak atau nyaman tinggal (livability) pada tahun 2024 mencapai 78,82 % dari target 76, yang meliputi 9 kategori yaitu keamanan dan kebencanaan, politik dan demokrasi, ekonomi dan ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat, lingkungan hidup, perumahan dan pemukiman, sarana kawasan, prasarana kawasan dan transportasi.

    “Sedangkan, untuk laju pertumbuhan ekonomi tahun 2024 sebesar 3,86 persen lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Bojonegoro 1,67,” imbuhnya.

    Lalu, untuk tingkat kemiskinan yang dirilis oleh BPS dari tahun 2021, 2022, 2023, 2024 dan 2025 Kabupaten Tuban secara konsisten juga mengalami penurunan angka kemiskinan. Dari tahun 2025 menurun menjadi 14,1% jika dibandingkan tahun 2024 sebesar 14,3%.

    “Kemudian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga terus mengalami kemajuan, selama 2021-2024 IPM Kabupaten Tuban rata-rata meningkat sebesar 0,96% per tahun dari 70,10 pada tahun 2021 menjadi 72,31 pada tahun 2024,” bebernya.

    Sementara untuk prevalensi stunting berdasarkan SSGI tahun 2024 prevalensi stunting Kabupaten Tuban juga mengalami penurunan 6,5% sehingga hasil prevalensi stunting menjadi 11,3% dan 3 dari 20 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban memiliki prevalensi stunting kurang lebih 14% yakni Kecamatan Singgahan, Tambakboyo dan Grabagan. [dya/ian]

  • Pemprov Jatim Turun ke Saradan, Dorong Percepatan Penurunan Stunting di Madiun

    Pemprov Jatim Turun ke Saradan, Dorong Percepatan Penurunan Stunting di Madiun

    Madiun (beritajatim.com) – Upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Madiun kembali diperkuat melalui program pemberian makanan bergizi bagi balita. Intervensi gizi ini digelar Senin (24/11/2025) di Balai Desa Sumbersari, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, dengan menyasar 200 balita dari 15 desa se-Kecamatan Saradan.

    Kepala Bakorwil I Madiun, Heru Wahono Santoso, menjelaskan bahwa meski angka stunting di Jawa Timur mengalami penurunan, angkanya masih perlu mendapat perhatian. Karena itu, kerja sama lintas sektor dinilai sangat penting dalam mempercepat penanganan.

    “Tingkat stunting di Jawa Timur memang menurun, tetapi masih di angka yang lumayan. Kabupaten Madiun berada di angka 5,28 persen. Kami bersama Pemkab Madiun berikhtiar menurunkannya, termasuk melalui pemberian makanan bergizi bagi 200 balita dari 15 desa di Kecamatan Saradan,” kata Heru.

    Ia menegaskan bahwa penanganan stunting tidak mungkin dilakukan oleh satu pihak saja. Kolaborasi pemerintah, tenaga kesehatan, dan PKK, termasuk edukasi langsung kepada ibu balita terkait gizi seimbang, menjadi fondasi penting dalam upaya menekan angka stunting.

    Sementara itu, Bupati Madiun Hary Wuryanto menyoroti kondisi Kecamatan Saradan yang masih mencatat angka stunting tertinggi di kabupaten.

    “Secara keseluruhan angka stunting kita 5,28 persen. Tetapi Saradan masih di angka 11 persen sehingga memerlukan intervensi yang cukup. Mudah-mudahan tidak lama lagi bisa turun. Kita fokus pada Saradan dan Pilangkerep, yang lainnya sudah alhamdulillah lebih baik,” ujarnya.

    Pemkab Madiun mencatat jumlah balita yang ditimbang mencapai 30.895 anak, dengan angka stunting terbaru berada di kisaran 5,2 persen. Pemerintah daerah optimistis target percepatan penurunan stunting dapat tercapai melalui intervensi gizi terarah, pemantauan rutin, dan sinergi antarlembaga.

    Program pemberian makanan tambahan di Saradan ini menjadi bagian dari langkah berkelanjutan untuk memastikan balita mendapatkan asupan nutrisi memadai, sekaligus mencegah risiko gagal tumbuh di Kabupaten Madiun. (rbr/ted)

  • Cerita Petugas Sedot Tinja di Kota Mataram dan Upaya Wujudkan Sanitasi Aman
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 November 2025

    Cerita Petugas Sedot Tinja di Kota Mataram dan Upaya Wujudkan Sanitasi Aman Regional 25 November 2025

    Cerita Petugas Sedot Tinja di Kota Mataram dan Upaya Wujudkan Sanitasi Aman
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com – 
    Lalu Barianto (39), petugas penyedot lumpur tinja UPTD Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, NTB, memulai aktivitas dengan penuh semangat pagi itu, Senin (24/11/2025).
    Satu truk pengangkut lumpur tinja berwarna kuning telah disiapkan.
    Barianto bersama Idham dengan sigap mengenakan seragam khusus dan perlengkapan keselamatan.
    Hari ini, mereka akan pergi ke rumah warga di Kelurahan Babakan,
    Kota Mataram
    , untuk menguras
    septic tank
    yang sudah penuh dan mampet.
    “Tugas kami memang tidak populer, tapi sangat penting untuk lingkungan dan
    sanitasi aman
    ,” ujar Barianto, salah seorang petugas penyedot lumpur tinja, sambil tersenyum ramah saat ditemui, Senin (24/11/2025).
    Ia menyebutkan, warga belum memahami pentingnya
    penyedotan lumpur tinja
    secara berkala.
    Padahal, kata Barianto, itu awal dari berkembangnya bakteri, mengurangi kualitas air, dan pencemaran lingkungan yang tentunya berdampak pada timbulnya penyakit seperti diare, keracunan, kolera, hingga
    stunting.
    “Apabila sanitasi buruk, dampaknya bisa sangat luas, mulai dari penyakit hingga pencemaran lingkungan,” kata Barianto.
    Ia memulai pekerjaan sebagai petugas penyedotan lumpur tinja pada 2020. 
    Ia memiliki dedikasi yang kuat sebagai pahlawan kota yang tak terlihat.
    Tantangan yang dihadapi Barianto sebagai petugas tidaklah mudah.
    Selain harus berhadapan dengan bau tak sedap, mereka harus memastikan proses penyedotan berjalan lancar dan tidak mencemari lingkungan.
    Apalagi, Pemerintah Kota Mataram belum bisa mendisiplinkan beberapa oknum swasta yang membuang limbah tinja langsung ke sungai.
    Sebagai petugas, Barianto memiliki beban ganda karena juga berperan sebagai agen edukasi di tengah masyarakat.
    Tak jarang, Barianto harus bekerja di gang-gang sempit atau area yang sulit dijangkau demi melakukan pekerjaan penyedotan lumpur tinja.
    “Kadang ada juga warga yang kurang peduli dengan kondisi
    septic tank
    -nya,” ungkap Idham, yang juga petugas penyedot lumpur tinja.
    “Ada yang sudah penuh bertahun-tahun, bahkan ada yang tidak standar, karena
    septic tank
    -nya belum kedap dan belum ada lubang penyedotan. Ini tentu menyulitkan kami,” kata Idham.
    Namun, semua tantangan itu tidak menyurutkan semangat mereka.
    Dengan berbekal peralatan modern dan pengetahuan yang memadai, mereka terus berupaya memberikan pelayanan terbaik.
    UPTD PALD
    baru dibentuk pada tahun 2024.
    Meski terbilang baru, mereka memiliki peran vital dalam mewujudkan sanitasi aman di Kota Mataram.
    Kepala UPTD PALD, Astam Wira Samsi menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan layanan dan menjangkau lebih banyak masyarakat.
    “Kami tidak hanya melayani penyedotan
    on-call,
    tapi juga menawarkan layanan terjadwal,” kata Astam.
    Dengan dua armada truk pengangkut lumpur tinja dan personel yang masih terbatas, Astam berupaya meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dan kerjasama untuk layanan terjadwal dan
    on-call
    bersama 24 mitra usaha penyedotan lumpur tinja swasta.
    Sejalan dengan semangat memperingati Hari Toilet Sedunia, Kelompok Kerja Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi (Pokja PPAS), Dinas PUPR Kota Mataram, Dinas Kesehatan Kota Mataram, didukung UNICEF Indonesia dan Mitra Samya, menggelar diskusi dan kunjungan lapangan ke Tempat Penampungan Sementara Lumpur Tinja (TPSLT) Kota Mataram.
    Para peserta terdiri dari perwakilan jurnalis anggota AJI Mataram, media, dan Lembaga Pers Mahasiswa tampak antusias penuh semangat melihat langsung proses pembuangan lumpur tinja serta berdiskusi dengan UPTD Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD) Dinas PUPR Kota Mataram.
    Astam, sekaligus fasilitator acara, mengajak para peserta melihat proses ‘transit’ (sementara) lumpur tinja yang berada di Taman Sari, Kelurahan Ampenan, sebelum dibawa ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kebon Kongok.
    Setelah itu, para peserta mengunjungi IPLT Kebon Kongok di Desa Suka Makmur, Kabupaten Lombok Barat, di mana lokasi lahan tersebut masih milik Pemkot Mataram dan menjadi pusat pengolahan lumpur tinja yang vital.
    Kunjungan ini memberikan gambaran lengkap tentang siklus pengelolaan limbah tinja, dari pengumpulan hingga pengolahan akhir.
    Acara ini menyoroti pentingnya sanitasi aman dan peran generasi muda serta media dalam mewujudkannya.
    Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram terus berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui optimalisasi layanan penyedotan lumpur tinja.
    Adapun tarif satu kali penyedotan lumpur tinja kakus (
    septic tank
    ) sesuai Perda Kota Mataram Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, klasifikasi pelanggan rumah tangga sebesar Rp 200.000, niaga Rp 400.000, pemerintahan Rp 300.000, sosial Rp 200.000.
    Menurut Astam, untuk tarif masih terhitung terjangkau jika dibandingkan dengan layanan swasta.
    Hal itu karena saat ini layanan masih disubsidi oleh pemerintah.
    Selanjutnya, jika dihitung bujet klasifikasi tingkat rumah tangga dengan mengeluarkan Rp 200.000 per sekali sedot lumpur tinja, tetapi bisa digunakan dalam jangka waktu maksimal tiga tahun.
    Layanan penyedotan lumpur tinja yang dilakukan UPTD PALD memiliki dampak positif yang besar bagi masyarakat dan lingkungan.
    Selain mencegah pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit, layanan ini juga berkontribusi pada peningkatan kualitas air tanah dan permukaan.
    Astam mengajak seluruh masyarakat Kota Mataram untuk lebih peduli terhadap sanitasi aman.
    Dengan berpartisipasi dalam program layanan penyedotan lumpur tinja terjadwal, masyarakat turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
    “Kami berharap, ke depan, kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi semakin meningkat. Dengan dukungan dari semua pihak, kita bisa mewujudkan Kota Mataram yang bersih, sehat, dan sejahtera,” kata Astam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Salurkan Program Gizi Keluarga Sehat, PLN dan TNI AU Bangun Dapur 2 SPPG di Lanud Atang Sendjaja

    Salurkan Program Gizi Keluarga Sehat, PLN dan TNI AU Bangun Dapur 2 SPPG di Lanud Atang Sendjaja

    Bogor: PT PLN (Persero) bersama Badan Gizi Nasional (BGN), dan TNI Angkatan Udara (AU) meresmikan bantuan fasilitas Dapur 2 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Atang Sendjaja di Kabupaten Bogor pada Jumat (21/11).

    Bantuan tersebut merupakan dukungan PLN dalam mempercepat penanganan stunting dan pemenuhan gizi masyarakat lewat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Pemerintah.

    Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah PLN yang berhasil menjalin kolaborasi lintas lembaga dan telah mempercepat pembangunan Dapur SPPG tersebut.

    “Saya menyampaikan apresiasi kepada para pejuang merah putih TNI AU. Apalagi membangun SPPG ini betul-betul luar biasa pengorbanannya. Dan, tentu saja atas dukungan dari PLN,” kata Dadan.

    Lebih lanjut, dirinya menjelaskan efek domino program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN ini terhadap perputaran roda perekonomian wilayah setempat. Menurutnya, program ini telah memberikan manfaat menyeluruh mulai dari penyedia bahan baku dari sektor pertanian hingga para pekerja yang terlibat.

    “Terima kasih atas program TJSL ini. Menurut saya, ini adalah salah satu bentuk TJSL yang sangat produktif, karena tidak hanya melaksanakan tugas sosial, tetapi juga turut membangun ekonomi daerah,” ucap Dadan. 

    Melalui Program Gizi Keluarga Sehat, PLN tidak hanya menyalurkan bantuan pembangunan Dapur 2 SPPG Lanud Atang Sendjaja, tetapi juga melengkapinya dengan berbagai kebutuhan logistik, mulai dari peralatan masak, perlengkapan makan, hingga kendaraan operasional untuk pendistribusian makanan bergizi setiap harinya. Selain itu, operasional dapur ini turut melibatkan 47 tenaga kerja lokal yang telah lolos uji sertifikasi untuk memastikan kualitas pengelolaannya.

    Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Atang Sendjaja, Marsekal Pertama TNI Andy Ferdinand Picaulima mengucapkan rasa syukurnya atas bantuan TJSL PLN ini. Ia menjelaskan, sebelum akhirnya diresmikan, Dapur 2 SPPG Lanud Atang Sendjaja telah beroperasi selama satu bulan. Dalam periode itu, dapur ini telah menyalurkan lebih dari 3.900 porsi makanan bergizi setiap harinya untuk diberikan kepada anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

    “Angka ini merupakan bukti bahwa dapur ini tidak hanya sebuah bangunan, tetapi merupakan berkah bagi masyarakat yang ada. Kami belum berbicara tentang tenaga kerja di lingkungan ini yang sudah terserap. Jadi, kami sangat bersyukur dengan keberadaan dapur MBG, serta bantuan yang sangat luar biasa dari pihak PLN. Kami dapat menjadi cahaya bagi masyarakat yang berada di sekitar kami,” ujar Andy.

    Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, inisiatif ini merupakan komitmen PLN dalam mendukung program prioritas nasional, khususnya percepatan penanganan stunting dan peningkatan gizi masyarakat. Melalui pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, upaya ini akan mendorong terbentuknya ekonomi sirkular di wilayah tersebut.

    “Lewat Program Gizi Keluarga Sehat, PLN bekerja sama dengan BGN dan TNI AU untuk memperluas kapasitas layanan pemenuhan gizi dengan membangun Dapur 2 SPPG Lanud Atang Sendjaja. Kita membangun ekonomi sirkular, petani lokal memasok bahan baku, peternak terlibat, warga membantu pengelolaan sampah dapur. Semuanya bergerak dalam satu ekosistem yang berkelanjutan,” ujar Darmawan.

    Darmawan melanjutkan, hadirnya Dapur SPPG tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat, bukan hanya bagi warga sekitar, namun juga masyarakat luas lewat program yang dijalankan  secara berkelanjutan.

    “PLN hadir bukan hanya untuk menerangi, tetapi juga menghidupkan. Mari kita rawat ekosistem ini bersama, agar program ini tidak berhenti di dapur semata, melainkan menjadi gerakan yang mampu menekan stunting, mengurangi kemiskinan, dan memperkuat masa depan Indonesia,” pungkas Darmawan.

    Bogor: PT PLN (Persero) bersama Badan Gizi Nasional (BGN), dan TNI Angkatan Udara (AU) meresmikan bantuan fasilitas Dapur 2 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Atang Sendjaja di Kabupaten Bogor pada Jumat (21/11).
     
    Bantuan tersebut merupakan dukungan PLN dalam mempercepat penanganan stunting dan pemenuhan gizi masyarakat lewat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Pemerintah.
     
    Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah PLN yang berhasil menjalin kolaborasi lintas lembaga dan telah mempercepat pembangunan Dapur SPPG tersebut.

    “Saya menyampaikan apresiasi kepada para pejuang merah putih TNI AU. Apalagi membangun SPPG ini betul-betul luar biasa pengorbanannya. Dan, tentu saja atas dukungan dari PLN,” kata Dadan.
     
    Lebih lanjut, dirinya menjelaskan efek domino program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN ini terhadap perputaran roda perekonomian wilayah setempat. Menurutnya, program ini telah memberikan manfaat menyeluruh mulai dari penyedia bahan baku dari sektor pertanian hingga para pekerja yang terlibat.
     
    “Terima kasih atas program TJSL ini. Menurut saya, ini adalah salah satu bentuk TJSL yang sangat produktif, karena tidak hanya melaksanakan tugas sosial, tetapi juga turut membangun ekonomi daerah,” ucap Dadan. 
     
    Melalui Program Gizi Keluarga Sehat, PLN tidak hanya menyalurkan bantuan pembangunan Dapur 2 SPPG Lanud Atang Sendjaja, tetapi juga melengkapinya dengan berbagai kebutuhan logistik, mulai dari peralatan masak, perlengkapan makan, hingga kendaraan operasional untuk pendistribusian makanan bergizi setiap harinya. Selain itu, operasional dapur ini turut melibatkan 47 tenaga kerja lokal yang telah lolos uji sertifikasi untuk memastikan kualitas pengelolaannya.
     
    Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Atang Sendjaja, Marsekal Pertama TNI Andy Ferdinand Picaulima mengucapkan rasa syukurnya atas bantuan TJSL PLN ini. Ia menjelaskan, sebelum akhirnya diresmikan, Dapur 2 SPPG Lanud Atang Sendjaja telah beroperasi selama satu bulan. Dalam periode itu, dapur ini telah menyalurkan lebih dari 3.900 porsi makanan bergizi setiap harinya untuk diberikan kepada anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
     
    “Angka ini merupakan bukti bahwa dapur ini tidak hanya sebuah bangunan, tetapi merupakan berkah bagi masyarakat yang ada. Kami belum berbicara tentang tenaga kerja di lingkungan ini yang sudah terserap. Jadi, kami sangat bersyukur dengan keberadaan dapur MBG, serta bantuan yang sangat luar biasa dari pihak PLN. Kami dapat menjadi cahaya bagi masyarakat yang berada di sekitar kami,” ujar Andy.
     
    Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, inisiatif ini merupakan komitmen PLN dalam mendukung program prioritas nasional, khususnya percepatan penanganan stunting dan peningkatan gizi masyarakat. Melalui pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, upaya ini akan mendorong terbentuknya ekonomi sirkular di wilayah tersebut.
     
    “Lewat Program Gizi Keluarga Sehat, PLN bekerja sama dengan BGN dan TNI AU untuk memperluas kapasitas layanan pemenuhan gizi dengan membangun Dapur 2 SPPG Lanud Atang Sendjaja. Kita membangun ekonomi sirkular, petani lokal memasok bahan baku, peternak terlibat, warga membantu pengelolaan sampah dapur. Semuanya bergerak dalam satu ekosistem yang berkelanjutan,” ujar Darmawan.
     
    Darmawan melanjutkan, hadirnya Dapur SPPG tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat, bukan hanya bagi warga sekitar, namun juga masyarakat luas lewat program yang dijalankan  secara berkelanjutan.
     
    “PLN hadir bukan hanya untuk menerangi, tetapi juga menghidupkan. Mari kita rawat ekosistem ini bersama, agar program ini tidak berhenti di dapur semata, melainkan menjadi gerakan yang mampu menekan stunting, mengurangi kemiskinan, dan memperkuat masa depan Indonesia,” pungkas Darmawan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (MMI)