Kasus: stunting

  • Pupuk Kaltim Borong 3 Penghargaan di Ajang TOP CSR Awards 2025

    Pupuk Kaltim Borong 3 Penghargaan di Ajang TOP CSR Awards 2025

    Jakarta

    PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menyabet tiga penghargaan di ajang TOP CSR Awards 2025. Masing-masing penghargaan terdiri dari TOP Leader on CSR Commitment 2025, TOP CSR Awards 2025 dengan predikat Star 5, serta Platinum Trophy yang menjadi bukti kuat dedikasi perusahaan terhadap implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam mendorong keberlanjutan.

    Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo mengungkapkan seluruh prestasi tersebut merepresentasikan komitmen strategis Pupuk Kaltim dalam realisasi TJSL, guna memberi dampak nyata terhadap pembangunan masyarakat dan lingkungan. Sekaligus mendorong keberlanjutan melalui pelaksanaan program secara komprehensif dan terukur sesuai visi misi perusahaan.

    “Pencapaian ini bentuk kesungguhan kami membangun tata kelola sosial dan lingkungan yang terintegrasi dalam proses bisnis. Pupuk Kaltim tidak hanya memandang TJSL sebagai kewajiban, tapi juga memastikan setiap langkah yang diambil memberi nilai tambah bagi keberlanjutan secara optimal,” ujar Soesilo dalam keterangan tertulis, Rabu (2/7/2025).

    Adapun salah satu apresiasi tertinggi yakni TOP Leader on CSR Commitment 2025, sengaja diberikan kepada Budi Wahju Soesilo, yang dinilai mampu mengarahkan dan memperkuat komitmen TJSL perusahaan dengan pendekatan nyata dan berdampak luas. Kepemimpinan Soesilo dianggap berperan penting dalam mengukuhkan nilai-nilai keberlanjutan, sebagai prinsip dasar yang menggerakkan seluruh aktivitas perusahaan.

    Mulai dari keselarasan inisiatif TJSL terhadap strategi bisnis perusahaan, tingkat adopsi kebijakan TJSL terhadap ISO 26000 Social Responsibility, hingga sistem tata kelola dari tiap program yang direalisasikan. Hal ini diukur dari kesinambungan pendampingan untuk mencapai sasaran program, dengan tujuan akhir mewujudkan masyarakat tangguh dan mandiri melalui pemberdayaan di berbagai sektor.

    “TJSL Pupuk Kaltim didesain melalui kemitraan strategis guna mendorong kemandirian ekonomi, yang dirancang secara terstruktur dalam jangka panjang. Hal inilah yang dijabarkan melalui serangkaian program dari tahun ke tahun,” terang Soesilo.

    Diketahui, tahun ini ada delapan program TJSL Pupuk Kaltim yang menunjukkan keterlibatan aktif dan kontribusi langsung perusahaan terhadap pencapaian tujuan pembangunan nasional. Khususnya bidang kesejahteraan masyarakat, penguatan ekonomi lokal, pendidikan, kesehatan dan pelestarian lingkungan. Di antaranya program PKT BISA, yang berfokus pada penguatan ekonomi sirkular di Kabupaten Magetan Jawa Timur melalui kolaborasi antara petani, peternak, hingga pelaku perikanan dan UMKM lokal.

    Kemudian program PKT BERSERI, sebagai inovasi pengendalian hama menggunakan pestisida organik berbasis hayati yang diterapkan di Gowa, Sulawesi Selatan. Melibatkan petani lokal dalam pelatihan dan pengembangan teknologi pertanian ramah lingkungan.

    Inovasi lainnya program PKT KARUNIA yang memanfaatkan karung bekas kemasan produk untuk digunakan ulang sebagai bahan dasar produksi. Hal ini juga wujud nyata penerapan prinsip reduce, reuse dan recycle (3R) yang tidak hanya berdampak positif terhadap pengurangan limbah industri, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi pelaku UMKM di Kota Bontang.

    Sementara di bidang lingkungan, Pupuk Kaltim menunjukkan komitmen melalui program PKT Kilau Samudera, berupa konservasi taman laut dan terumbu karang di perairan Bontang yang mengalami degradasi akibat aktivitas tidak ramah lingkungan dan perubahan iklim. Lalu pemberdayaan SDM lokal melalui pelatihan dan sertifikasi pada program SUVI Training, serta kontribusi pencegahan stunting dengan inisiatif PEGALGAS secara masif di Kota Bontang.

    Selanjutnya Employee Volunteering Initiation (Evolution) sebagai wadah karyawan untuk menjadi motor penggerak berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, serta PKT Makrifah Herbal yang menyasar pengembangan tanaman obat keluarga (TOGA) untuk sumber alternatif kesehatan masyarakat.

    “Seluruh program dirancang tidak hanya menyelesaikan persoalan sosial yang ada, tetapi juga menciptakan ekosistem mandiri yang mampu berkembang secara berkelanjutan. Tentunya dengan partisipasi aktif masyarakat sebagai aktor utama perubahan,” lanjut Soesilo.

    Dari seluruh pencapaian ini, Pupuk Kaltim berkomitmen terus berperan bagi masyarakat dan lingkungan sesuai asta cita Pemerintah, utamanya pelopor pembangunan berkelanjutan yang menjadikan TJSL sebagai jantung strategi perusahaan. Utamanya menempatkan keberlanjutan sebagai nilai utama, dengan pengembangan inovasi serta memperluas dampak positif dari gagasan yang diinisiasi.

    “Ke depan, kami akan terus memperkuat sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, guna memastikan pertumbuhan perusahaan berjalan seiring dengan kemajuan masyarakat dan pelestarian lingkungan,” pungkas Soesilo.

    (prf/ega)

  • Kampung Sehat Petrokimia Gresik raih penghargaan TJSL & CSR Award 2025

    Kampung Sehat Petrokimia Gresik raih penghargaan TJSL & CSR Award 2025

    Jakarta (ANTARA) – Program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Kampung Sehat PT Petrokimia Gresik meraih penghargaan di ajang TJSL & CSR Award 2025 dengan predikat Gold pada Pilar Sosial.

    Menurut Senior Vice President (SVP) Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik Adityo Wibowo TJSL merupakan program strategis untuk mendukung kelancaran bisnis perusahaan, khususnya dalam menyalurkan pupuk bersubsidi ke berbagai daerah di Indonesia untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.

    “Karena itu, realisasinya tidak sebatas filantropi, tapi juga harus mampu memberikan solusi dan dampak baik berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Dia menjelaskan Kampung Sehat menjadi solusi kesehatan bagi masyarakat di delapan desa yang berada di ring 1 perusahaan.

    Kampung Sehat terdiri atas sejumlah program pendukung antara lain Kabasting (Kawal Anak Bebas Stunting) yang merupakan program pendampingan dan perbaikan gizi balita, serta pemantauan ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK).

    Kemudian, lanjutnya, Program Jus Sehat (Jumat Semua Sehat) berupa layanan mini medical check up dan pemeriksaan dokter untuk masyarakat.

    Program lain, yakni Sekar Mamamia (Sekolah Kader Mama-mama Petrokimia) yang melatih kader-kader pendamping kesehatan; Bugar Academy berupa pendidikan instruktur senam bersertifikat dan lomba-lomba senam, serta Rangkul Djiwa berupa pengobatan dan pelatihan psikososial orang dengan gangguan jiwa.

    Selain program Kampung Sehat, Adit menambahkan predikat Gold juga didapatkan untuk Pilar Lingkungan oleh program Masdarsa (Masyarakat Sadar Pengelolaan Sampah) di ajang penghargaan yang sama.

    Masdarsa merupakan program pengembangan masyarakat Kelurahan Tlogopojok yang merupakan ring 1 perusahaan dalam pengelolaan sampah.

    Ada sebanyak 17 bank sampah yang dikelola, serta kegiatan tambahan berupa budidaya sayuran dengan sistem hidroponik, budidaya ikan dalam ember (budikdamber), dan eco-enzyme.

    Sementara itu, predikat yang sama atau Gold juga berhasil diperoleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Petrokimia Gresik, Batik Bangsawan pada Pilar Ekonomi.

    Dikatakannya, Batik Bangsawan merupakan pendampingan komprehensif pada UMKM, termasuk pendanaan serta difasilitasi mengikuti sejumlah pameran, sehingga produknya dikenal di kancah nasional.

    “Kami memiliki banyak program TJSL lain yang mampu memberikan dampak baik berkelanjutan,” ujar Adit.

    Malam Penghargaan TJSL dan CSR Award 2025 diselenggarakan oleh BUMN Track pada Rabu (25/6/2025) yang mana sebanyak 85 perusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN turut mengambil bagian sebagai peserta dalam ajang tersebut.

    Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi bagi BUMN dan anak perusahaan BUMN yang telah menjalankan best practice yang sejalan dengan empat pilar SDG’s berupa Pilar Sosial, Ekonomi, Lingkungan, serta Hukum dan Tata Kelola.

    Secara simbolis penghargaan diterima oleh Vice President (VP) TJSL Petrokimia Gresik Kadek Ardhika WK mewakili direksi.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kementan: Peternakan pilar pembangunan ekonomi hingga ketahanan pangan

    Kementan: Peternakan pilar pembangunan ekonomi hingga ketahanan pangan

    Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) – Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian Makmun menyatakan sektor peternakan menjadi salah satu pilar pembangunan pertanian dan strategi meraih ketahanan pangan, pembangunan ekonomi, dan pemberdayaan pedesaan.

    “Sektor ini sangat berperan dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045,” katanya dalam Indo Livestock 2025 Expo & Forum di Surabaya, Jatim, Rabu.

    Makmun menuturkan bisnis di bidang peternakan dan kesehatan hewan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan khususnya seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani.

    Terlebih, saat ini ada program Presiden Prabowo Subianto mengenai Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam rangka mencetak generasi emas dan mencegah stunting sehingga bisnis bidang peternakan sangat berpotensi.

    Ia menjelaskan program MBG akan memerlukan upaya percepatan peningkatan produksi dari semua pihak baik dari pemerintah, akademisi, swasta sehingga mampu memenuhi pasar dalam negeri.

    Bahkan sektor bisnis peternakan juga memiliki potensi besar untuk pasar internasional karena Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor komoditas peternakan periode 2024 mencatat 1,35 miliar dollar AS atau setara Rp22 triliun.

    Komoditas peternakan pada 2023 mengalami peningkatan volume ekspor dari 489,7 ribu ton menjadi 470 ribu ton atau naik 4,16 persen.

    Sementara khusus ekspor unggas pada 2024 mencatatkan nilai ekspor senilai 16,8 juta dolar AS atau setara Rp277,2 miliar yakni meningkat 145 persen dibanding 2023.

    “Alhamdulillah, produksi unggas kita itu nomor empat di dunia,” ujar Makmun.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cegah stunting, Kasad bantu 450 paket sembako untuk warga kurang mampu di Boyolali

    Cegah stunting, Kasad bantu 450 paket sembako untuk warga kurang mampu di Boyolali

    Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.

    Cegah stunting, Kasad bantu 450 paket sembako untuk warga kurang mampu di Boyolali
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 01 Juli 2025 – 17:04 WIB

    Elshinta.com – Upaya membantu  meringankan beban masyarakat kurang mampu, TNI Kodim 0724 Boyolali menyalurkan bantuan sembako kepada warga Desa Senting. Bantuan diserahkan langsung Babinsa Koramil 10 Sambi, Serka Heri di Aula Balai Desa Senting, Kecamatan Sambi pada Selasa (1/7/2025).

    Dalam kegiatan kemanusiaan tersebut, Pasiter Kodim 0724/Boyolali, Lettu Inf Nasoha mengatakan, bantuan tersebut berasal langsung dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Program ini merupakan bagian dari komitmen TNI AD untuk mendukung pemerintah dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting, sekaligus membantu masyarakat yang membutuhkan.

    “Sebanyak 450 paket sembako kami bagikan kepada warga di tiga desa, yaitu Desa Sobokerto dan Ngargorejo di Kecamatan Ngemplak, serta Desa Senting di Kecamatan Sambi,” kata Lettu inf Nasoha seperti dilaporkan Kontributor Elshinta Sarwoto.

    Lebih lanjut Lettu Inf Nasoha menegaskan, keterlibatan TNI dalam kegiatan sosial merupakan wujud nyata pelaksanaan Delapan Wajib TNI, khususnya butir kedelapan, yaitu menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.

    “Permasalahan yang melanda masyarakat adalah tanggung jawab bersama. Sebagai alat negara, TNI lahir dari rakyat dan untuk rakyat. Kami tidak akan tinggal diam melihat kesulitan yang mereka alami,” ujarnya.

    Melalui kegiatan ini, TNI AD kembali menunjukkan komitmennya untuk senantiasa berada di garda terdepan dalam membantu masyarakat, baik dalam situasi darurat maupun kondisi normal, demi mewujudkan kesejahteraan dan keutuhan bangsa Indonesia.

    “Kehadiran kami di tengah masyarakat bertujuan untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan. Ini sudah menjadi kewajiban kami untuk selalu memberikan kontribusi nyata,” pungkasnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Menkes: Angka Stunting Nasional 2024 Turun Jadi 19,8 Persen, Lampaui Target

    Menkes: Angka Stunting Nasional 2024 Turun Jadi 19,8 Persen, Lampaui Target

    Menkes: Angka Stunting Nasional 2024 Turun Jadi 19,8 Persen, Lampaui Target
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Kesehatan (Menkes)
    Budi Gunadi Sadikin
    mengungkapkan bahwa prevalensi
    stunting nasional
    pada tahun 2024 berhasil turun di bawah 20 persen, yakni mencapai 19,8 persen.
    Angka tersebut melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang ditetapkan Bappenas sebesar 20,1 persen.
    “Pertama, memang hasil stunting tahun 2024, tahun terakhir dari pemerintahan kita berhasil menembus di bawah 20 persen (19,8 persen) untuk pertama kali,” kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
    Budi memaparkan bahwa jumlah balita yang teridentifikasi mengalami stunting alias tengkes pada 2024 mencapai 4.482.340 anak.
    Ia menjelaskan bahwa tren penurunan tersebut terjadi setelah sempat stagnan pada 2023, namun berhasil ditekan kembali berkat penyerapan yang baik pada
    program Pemberian Makanan Tambahan
    (PMT).
    “Di 2024 jadi menurun dan ini lebih baik dari target RPJMN Bappenas. Diharapkan di 2025 kita bisa capai target 18,8 persen,” ujarnya.
    Budi memaparkan bahwa sejak 2023, Kemenkes mulai mengubah pendekatan strategi.
    Jika sebelumnya hanya mengejar wilayah dengan prevalensi stunting tinggi, kini pemerintah juga fokus pada provinsi dengan jumlah balita stunting yang besar secara nominal.
    “Karena kalau kita hanya kejar yang prevalensinya tinggi seperti Sulawesi Barat, NTT, Papua Barat Daya, tapi tidak kejar yang nominalnya tinggi, enggak akan turun angka stunting nasional,” tegas Budi.

    Ia mencontohkan keberhasilan penurunan signifikan di Jawa Barat, yang mencatat penurunan hingga 5,8 persen, menjadi faktor utama penurunan angka nasional 2024.
    “Jawa Barat turun drastis, itu yang sebenarnya menggeret angka nasional turun. Jadi strategi kita memang memperhatikan daerah-daerah dengan jumlah kasus stunting tinggi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara,” jelasnya.
    Empat provinsi besar lainnya yang juga menjadi fokus Kemenkes adalah Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
    Meski secara nasional angka stunting turun, Budi mencatat ada sejumlah daerah yang justru mengalami lonjakan prevalensi.
    Provinsi Riau mengalami kenaikan 6,5 persen, Nusa Tenggara Barat naik 5,2 persen, dan Sulawesi Barat naik 5,1 persen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Akhirnya! Stunting RI Turun di Bawah 20 Persen, Tapi Masih Tinggi di 10 Provinsi Ini

    Akhirnya! Stunting RI Turun di Bawah 20 Persen, Tapi Masih Tinggi di 10 Provinsi Ini

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membawa kabar baik, pertama kalinya stunting di Indonesia bisa ditekan hingga di bawah 20 persen. Dari semula 21,5 persen pada 2023 menjadi 19,8 persen di 2024 menurut data yang dirilis Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024.

    “Angka stunting kita berhasil menembus di bawah 20 persen untuk pertama kalinya, yang teridentifikasi stunting 4.482.340,” terangnya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (1/7/2025).

    Meski begitu, masih terdapat 10 provinsi dengan beban kasus stunting tertinggi yakni:

    Nusa Tenggara Timur: 37 persenSulawesi Barat: 35,4 persenPapua Barat Daya: 30,5 persenNusa Tenggara Barat: 29,8 persenAceh: 28,6 persenMaluku: 28,4 persenKalimantan barat: 26,8 persenSulawesi Tengah: 26,1 persenSulawesi Tenggara: 26,1 persenPapua Selatan: 25,7 persen

    Tren penurunan stunting disebut Menkes relatif membaik pasca sebelumnya ‘stagnan’ di periode 2022 dan 2023 lantaran pengaruh dari pemenuhan program makanan tambahan yang hanya sedikit diserap dari total target.

    Kini, penurunan stunting menjadi berkisar 19 persen bahkan melampaui target RPJMN di angka 20,1 persen pada 2024. Targetnya di 2025 angka stunting bisa terus ditekan menjadi 18 persen.

    Periode Kritis Stunting

    Dari data SSGI juga terlihat ‘waktu kritis’ terjadinya stunting adalah di usia 6 hingga 24 bulan. Bukan tanpa sebab, di waktu tersebut Menkes menyinggung risiko pemenuhan makanan pendamping ASI (MPASI) yang kerap tidak sesuai dengan standar gizi.

    “Dan kalau bapak ibu lihat, stunting, waktu kritisnya di mana sih? Kelihatan stunting itu paling banyak terjadi saat bayi lahir, sudah langsung 11 persen, jadi yang diintervensi bukan anaknya, ibunya juga, karena ibunya contribute 11 persen dari angka 19 persen, kenaikan stunting,” tandas Menkes.

    Banyak ibu-ibu tidak lagi memberikan ASI eksklusif di usia bayi 6 hingga 24 bulan.

    “Kalau masih ASI ekslusif stuntingnya rendah, kalau sudah ditambah makanan tambahan makanan nya nggak bagus akibatnya stunting 11 persen naik ke 19 persen,” pungkasnya.

    (naf/up)

  • Pekerja platform harus adaptif, realistis, dan dukung UMKM & Ekonomi Digital Nasional

    Pekerja platform harus adaptif, realistis, dan dukung UMKM & Ekonomi Digital Nasional

    Sumber foto: Radio Elshinta/ Awaluddin Marifatullah

    APINDO: Pekerja platform harus adaptif, realistis, dan dukung UMKM & Ekonomi Digital Nasional
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Minggu, 29 Juni 2025 – 19:30 WIB

    Elshinta.com – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menegaskan pentingnya kebijakan global yang adaptif, realistis, dan mendukung ekosistem ekonomi digital dalam Konferensi Ketenagakerjaan Internasional (ILC) ke-113 di Palais des Nations, Jenewa, Swiss. 

     

    APINDO sebagai bagian dari delegasi tripartit Indonesia bersama pemerintah dan serikat pekerja. Tahun ini, Komite Penetapan Standar ILO memulai pembahasan perdana mengenai “Pekerjaan Layak di Ekonomi Berbasis Platform”. 

     

    Seluruh pihak tripartit sepakat akan pentingnya perlindungan menyeluruh—baik bagi pekerja maupun keberlanjutan ekosistem platform, termasuk UMKM. Karena itu, disepakati pendekatan berbasis prinsip agar instrumen yang dihasilkan fleksibel dan dapat disesuaikan dengan konteks nasional masing-masing negara.

     

    Dalam pembahasan tersebut, Komite memerlukan dua hari penuh untuk menentukan jenis instrumen yang akan digunakan. Mayoritas negara Eropa, Amerika Latin, dan Afrika mendukung Konvensi yang mengikat karena menyesuaikan dengan sistem ketenagakerjaan di negaranya;

     

    sementara negara dengan populasi pekerja platform terbesar seperti Tiongkok, AS, India, Swiss, dan Jepang mendorong Rekomendasi yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan konteks nasional dimana mayoritas pekerja platform di dunia adalah berusaha sendiri serta pentingnya menjaga kestabilan agar tidak mematikan UMKM yang sangat bergantung pada ekonomi digital.

     

    Pembahasan Belum Final: Masih 15% dan Penuh Tantangan Meskipun akhirnya diputuskan bahwa instrumen yang akan disusun berbentuk Konvensi, pembahasan substansi baru mencakup sekitar 15% dan belum menghasilkan kesepakatan akhir.

     

    Ini menunjukkan kompleksitas isu dan perlunya kehati-hatian agar instrumen tidak menghambat pertumbuhan ekonomi digital serta tetap menghormati sistem hukum dan ketenagakerjaan di tiap negara.

     

    Selama dua minggu pembahasan, disepakati bahwa definisi pekerja platform mencakup penyedia layanan dalam platform baik sebagai pekerja dalam hubungan kerja, mereka yang berusaha sendiri, maupun kategori khusus lainnya, tergantung konteks nasional negara masing- masing. Tidak ada asumsi otomatis bahwa semua pekerja platform harus dianggap sebagai pekerja dalam hubungan kerja. 

     

    Instrumen yang dirumuskan juga wajib menghormati sistem hukum ketenagakerjaan dan hukum bisnis di masing-masing negara. Ruang lingkup platform yang dibahas juga luas—tidak hanya yang berbasis lokasi seperti transportasi dan pengantaran, tetapi juga platform digital berbasis online seperti telehealth, pariwisata digital, edutech, freelancer, hingga pekerjaan kreatif.

     

    Juru Bicara Kelompok Pengusaha Internasional asal Amerika Serikat, Ms. Ewa Staworzynska, menekankan poin utama dalam draf instrumen untuk pembahasan yang akan datang. Pertama, regulasi harus menghormati perbedaan status tenaga kerja dalam berbagai bentuk hukum dan tidak menyamaratakan hak serta kewajiban pekerja dalam hubungan kerja dengan mereka yang berusaha sendiri. 

     

    Kedua, ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perlu disesuaikan dengan kebutuhan fleksibilitas tenaga kerja yang bekerja dalam berbagai platform secara bersamaan. 

     

    Ketiga, seluruh pekerja harus dijamin akses terhadap jaminan sosial melalui skema yang sesuai dengan status tenaga kerja dalam berbagai bentuk hukum dan konteks nasional. Terakhir, regulasi harus dapat mendorong pertumbuhan ekosistem platform, termasuk UMKM dan wirausaha, tanpa membatasi inovasi secara berlebihan, misalnya lewat pengawasan terhadap penerapan algoritma platform yang terlalu ketat.

     

    “Diskusi tahun pertama ini membuktikan pentingnya dialog sosial. ILO harus tetap menjadi lembaga rujukan, bukan ruang legislasi yang memaksakan agenda nasional atau regional,” tegas Ms. Ewa dalam sidang pleno.

     

    APINDO mendukung penuh prinsip-prinsip tersebut, dan berkomitmen memperjuangkan instrumen global yang adaptif, inklusif, serta mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk ekonomi digital, tanpa membebani pelaku usaha.

     

    Melihat dari Kacamata Indonesia

    Dalam sidang plenary ILC ke-113, Bob Azam—delegasi Kelompok Pengusaha Indonesia dan Ketua Bidang Ketenagakerjaan APINDO—menyampaikan bahwa kondisi global saat ini masih menantang, mulai dari ketidakpastian perdagangan hingga tekanan nilai tukar dan naiknya biaya produksi dalam negeri. 

     

    Hal ini berdampak pada sektor padat karya yang terpaksa mengurangi tenaga kerja. Meski demikian, ekonomi Indonesia tetap tangguh dengan pertumbuhan 4,87% di kuartal

    pertama 2024. 

     

    Namun tantangan ketenagakerjaan masih besar: 7,47 juta pengangguran, 11,56juta setengah menganggur, dan tingginya proporsi pekerja informal. Menurut BPS, tingkat pengangguran terbuka mencapai 4,91%.

     

    Pemerintahan Presiden Prabowo menjadikan perluasan lapangan kerja sebagai prioritas, menargetkan pertumbuhan 8% dan penciptaan 19 juta pekerjaan. Dunia usaha dan pekerja perlu dilibatkan sebagai mitra strategis untuk memastikan akses kerja, termasuk melalui potensi pertumbuhan ekonomi digital yang diproyeksikan tumbuh dari US$82 miliar (2023) menjadi US$360 miliar (2030)1 dengan Indonesia menyumbang sepertiga dari total ekonomi digital ASEAN.

     

    “Prinsip decent work di platform harus dirancang hati-hati agar tidak menghambat fleksibilitas dan inovasi—dua elemen kunci penciptaan lapangan kerja di era digital. Dunia usaha berharap ILO menghasilkan instrumen yang melindungi tenaga kerja tanpa memaksakan model kerja konvensional,” tutup Bob.

     

    Diketahui, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) merupakan representasi dunia usaha Indonesia, yang dibentuk pada 31 Januari 1952, dibawah kepemimpinan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) yang berada di Jakarta, dan Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) di 34 provinsi dan 341 Dewan Pimpinan Kota/Kabupaten.

     

    Berfokus pada Hubungan Industrial dan Ketenagakerjaan di awal pembentukannya, peran APINDO semakin strategis dalam mendorong kepentingan nasional, melalui perluasan fokus pada beragam sektor dan pengembangan sumberdaya manusia serta kemitraan, melalui unit bisnis APINDO: International Strategic Partnership Center (ISPC) dan APINDO Training Center (ATC).

     

    APINDO 2023 – 2028 memiliki 4 Program Aksi Unggulan yaitu Roadmap Ekonomi sebagai bentuk keunggulan dan advokasi APINDO, Ekonomi Inklusif UMKM Merdeka, Kolaborasi Inklusif Pengusaha Atasi Stunting (KIPAS) yang melibatkan 1000 pengusaha atasi stunting dan sertifikasi HR-IR APINDO untuk mewujudkan SDM yang kompeten dalam pengelolaan SDM dan hubungan industrial. (Awaluddin Marifatullah)

    Sumber : Radio Elshinta

  • Anak Muda Didorong Genjot UMKM hingga Bawa Produk Lokal Mendunia

    Anak Muda Didorong Genjot UMKM hingga Bawa Produk Lokal Mendunia

    Jakarta

    Peran generasi muda untuk membangun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dianggap krusial dalam menciptakan kemandirian ekonomi. Melalui berbagai program pembinaan dan dukungan sosial, pemuda didorong untuk aktif berwirausaha, hingga bisa membawa produk lokal ke pasar global.

    Berbagai pendekatan tersebutlah bertujuan memperluas sektor usaha masyarakat desa dan menciptakan generasi muda yang mandiri serta berdaya saing tinggi. Untuk itu, PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) melalui program-program Corporate Social Responsibility (CSR) mendorong peran aktif pemuda di seluruh area dimana entitas anak usaha perusahaan berada.

    “Kami percaya bahwa masa depan desa ada di tangan para pemudanya. Jika mereka diberi ruang, didukung dan dipandu dengan baik, mereka bisa membawa perubahan besar dari desa untuk Indonesia,” kata VP Communication dan Public Affairs Astra Agro, Fenny Sofyan dalam keterangannya, dikutip Sabtu (28/6/2025).

    Data Kementerian Keuangan menyebutkan peran krusial pemuda dalam pembangunan wilayah melalui sektor UMKM dengan penyerapan tenaga kerja dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai lebih dari 60%, dan menyerap hampir 97% tenaga kerja di Indonesia.

    Melalui anak usahanya yakni PT Letawa yang berada di Pulau Sulawesi, Astra Agro bekerja sama dengan komunitas pemuda Inisiasimuda melaksanakan berbagai program sosial, edukasi, dan lingkungan di wilayah Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.

    Ketua dan Pendiri Inisiasimuda, Fatur Rahman Hidayat Marshas menyebutkan, pemberdayaan pemuda khususnya di daerah memang tak bisa secara instan. Diperlukan pelatihan dan pendampingan yang komprehensif mulai dari ilmu dasar, analisis bisnis hingga strategi marketing yang jitu agar sukses di pasar.

    “Meskipun telah memiliki literasi digital yang baik, namun masih harus diberikan pelatihan-pelatihan agar penggunaannya tepat dan bermanfaat terutama dalam
    mengembangkan UMKM,” jelas Fatur.

    Dukungan Astra Agro sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mewujudkan sustainability aspirations, khususnya pada aspek public contribution. Melalui kolaborasi ini, PT Letawa berupaya memperkuat kapasitas generasi muda desa agar dapat mandiri dan berdaya secara sosial maupun ekonomi.

    Salah satu puncak kolaborasi tersebut terlihat dalam gelaran webinar nasional bertajuk “Pemuda Desa Berdampak,” yang dilaksanakan secara hybrid di Desa Jengeng Raya, Sulawesi Barat, pada Minggu (25/05) lalu. Kegiatan bertema “Dari Desa untuk Dunia” itu dihadiri ratusan pemuda dari berbagai wilayah.

    Lebih lanjut, Fatur menjelaskan bahwa Inisiasimuda menargetkan menjadi organisasi mandiri yang fokus pada program Edupreneur dan Sociopreneur. Salah satu inisiatif yang tengah dirancang adalah program ketahanan pangan berkelanjutan yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi ruang belajar bagi masyarakat desa.

    “Mimpi terbesar kami adalah bisa memberikan beasiswa kepada adik-adik yang ingin sekolah namun terkendala biaya,” tambahnya.

    Kekompakan antara Inisiasimuda dan PT Letawa telah berjalan sejak 2024, dengan sejumlah kegiatan berdampak seperti penanaman 100 pohon untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup (2-5 Juni 2024), sharing session pencegahan stunting (30 Juli 2024), serta seminar literasi (10 Oktober 2024) lalu.

    Memasuki 2025, sinergi ini semakin diperkuat lewat lanjutan program “Pemuda Desa Berdampak” yang terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan, Goes to School (8 Januari 2025), berupa sesi berbagi bersama mahasiswa, Coaching penyusunan project plan (27 Mei 2025), Workshop kepemimpinan (31 Mei 2025), dan aksi lingkungan berupa penanaman 1.000 pohon mangrove dan bersih pantai pada 1 Juni 2025 lalu.

    CSR Officer Astra Agro PT Letawa, Ahmad Faizal mengungkapkan bahwa kolaborasi ini mencerminkan kemitraan strategis antara perusahaan dan komunitas lokal. Menurut Faisal, selama menjalankan rangkaian program ini, para peserta telah mampu mengeksplorasi potensi daerah dan keterampilan yang dimiliki sehingga memberikan optimisme yang positif.

    Faisal juga menyatakan bahwa perusahaan akan terus memperkuat kemitraan ini agar menjangkau lebih banyak penerima manfaat bagi masyarakat Sulawesi, termasuk melalui program-program strategis yang menyasar pendidikan, kewirausahaan pemuda, dan pelestarian lingkungan.

    “Ke depan, kami ingin agar kolaborasi ini tidak hanya berhenti di program sosial, tetapi berkembang ke arah yang lebih berdampak, seperti mendukung wirausaha muda desa dan pelatihan berbasis keterampilan,” imbuhnya.

    (ada/ara)

  • Dorong Pertumbuhan Daerah, Astra Agro Gandeng Pemuda untuk Kembangkan UMKM

    Dorong Pertumbuhan Daerah, Astra Agro Gandeng Pemuda untuk Kembangkan UMKM

    PIKIRAN RAKYAT – PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) mendorong peran pemuda dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Literasi digital yang baik dan budaya inovasi menjadi bekal yang sangat baik dalam membangun pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di sentra-sentra perkebunan kelapa sawit.

    “Perkebunan sawit biasanya di daerah rural dan jauh dari perkotaan, padahal memiliki potensi sumber daya yang melimpah. Untuk itu, harus didorong agar produk-produknya bisa masuk ke pasar bahkan mendunia,” jelas Vice President Communication dan Public Affairs Astra Agro, Fenny Sofyan.

    Untuk itu, Astra Agro melalui program-program corporate social responsibility (CSR) mendorong peran aktif pemuda di seluruh area tempat entitas anak usaha perusahaan berada. “UMKM binaan Astra tak harus terkait dengan sawit, walaupun kami juga membina petani sawit muda agar menjadi penerus industri ini kelak,” terang Fenny.

    Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan, peran krusial pemuda dalam pembangunan wilayah melalui sektor UMKM dengan penyerapan tenaga kerja dan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB). Kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai lebih dari 60% dan menyerap hampir 97% tenaga kerja di Indonesia.

    “Kami percaya bahwa masa depan desa ada di tangan para pemudanya. Jika mereka diberi ruang, didukung dan dipandu dengan baik, mereka bisa membawa perubahan besar dari desa untuk Indonesia,” ucap Fenny.

    Melalui anak usahanya yakni PT Letawa yang berada di Pulau Sulawesi, Astra Agro bekerja sama dengan komunitas pemuda Inisiasimuda melaksanakan berbagai program sosial, edukasi, dan lingkungan di wilayah Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
    Ketua dan Pendiri Inisiadimuda, Fatur Rahman Hidayat Marshas, menyebutkan bahwa pemberdayaan pemuda, khususnya di daerah, memang tak bisa secara instan. Diperlukan pelatihan dan pendampingan yang komprehensif mulai dari ilmu dasar, analisis bisnis, hingga strategi marketing yang jitu agar sukses di pasar. Meskipun telah memiliki literasi digital yang baik, masih harus diberikan pelatihan-pelatihan agar penggunaannya tepat dan bermanfaat terutama dalam mengembangkan UMKM.

    “Kami sangat bersyukur karena CSR PT Letawa selalu hadir membantu kami dalam pelatihan dan juga pendanaan setiap project plan yang kami jalankan,” ucap Fatur.

    Dukungan Astra Agro sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mewujudkan sustainability aspirations, khususnya pada aspek public contribution. Melalui kolaborasi ini, PT Letawa berupaya memperkuat kapasitas generasi muda desa agar dapat mandiri dan berdaya secara sosial maupun ekonomi.

    Salah satu puncak kolaborasi tersebut terlihat dalam gelaran webinar nasional bertajuk “Pemuda Desa Berdampak,” yang dilaksanakan secara hybrid di Desa Jengeng Raya, Sulawesi Barat, Minggu, 25 Mei 2025. Kegiatan bertema “Dari Desa untuk Dunia” itu dihadiri ratusan pemuda dari berbagai wilayah.

    Fatur menjelaskan, Inisiasimuda menargetkan menjadi organisasi mandiri yang fokus pada program edupreneur dan sociopreneur. Salah satu inisiatif yang tengah dirancang adalah program ketahanan pangan berkelanjutan yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi ruang belajar bagi masyarakat desa.

    “Mimpi terbesar kami adalah bisa memberikan beasiswa kepada adik-adik yang ingin sekolah namun terkendala biaya,” ucapnya.

    Kekompakan antara Inisiasimuda dan PT Letawa telah berjalan sejak 2024, dengan sejumlah kegiatan berdampak, seperti penanaman 100 pohon untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup (2-5 Juni 2024), sharing session pencegahan stunting (30 Juli 2024), serta seminar literasi (10 Oktober 2024).

    Memasuki tahun 2025, sinergi ini semakin diperkuat lewat lanjutan program “Pemuda Desa Berdampak” yang terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan, Goes to School (8 Januari 2025), sesi berbagi bersama mahasiswa, coaching penyusunan project plan (27 Mei 2025), workshop kepemimpinan (31 Mei 2025), dan aksi lingkungan berupa penanaman 1.000 pohon mangrove dan bersih pantai pada 1 Juni 2025 lalu.

    CSR Officer Astra Agro PT Letawa, Ahmad Faizal, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini mencerminkan kemitraan strategis antara perusahaan dan komunitas lokal. Menurut dia, selama menjalankan rangkaian program ini, para peserta telah mampu mengeksplorasi potensi daerah dan keterampilan yang dimiliki sehingga memberikan optimisme yang positif.

    Dia menyatakan, perusahaan akan terus memperkuat kemitraan ini agar menjangkau lebih banyak penerima manfaat bagi masyarakat Sulawesi, termasuk melalui program-program strategis yang menyasar pendidikan, kewirausahaan pemuda, dan pelestarian lingkungan.

    “Ke depan, kami ingin agar kolaborasi ini tidak hanya berhenti di program sosial, tetapi berkembang ke arah yang lebih berdampak, seperti mendukung wirausaha muda desa dan pelatihan berbasis keterampilan,” tuturnya.***

  • Tekan Stunting di Daerah, Mendukbangga Wihaji Ungkap Dapat Masukan Agar Jangan Pakai Cara Jakarta

    Tekan Stunting di Daerah, Mendukbangga Wihaji Ungkap Dapat Masukan Agar Jangan Pakai Cara Jakarta

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN (Mendukbangga) Wihaji menyampaikan bahwa penyelesaian stunting di daerah perlu disesuaikan dengan wilayahnya dan tidak menggunakan cara Jakarta.

    Kemendukbangga/BKKBN menggelar kirab untuk menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2025. Dalam kesempatan itu, Wihaji menyampaikan masukan yang diterima terkait upaya menekan stunting di NTT di mana prevalensi stunting di wilayah tersebut masih tinggi yakni 37 persen.

    “Masing masing daerah punya problem yang berbeda, kemarin saya ke NTT salah satu masukannya adalah bagaimana penyelesaian itu jangan semua pakai cara cara Jakarta, harus menggunakan cara NTT,” kata Wihaji, Kamis, 26 Juni 2025.

    Dia menekankan soal pendekatan yang mesti dibalut dengan kebudayaan masyarakat setempat untuk mengedukasi orang tua turut memerangi stunting.

    “Memang ada pemahaman yang belum sampai ke mereka dan itu butuh kerja keras tim pendamping keluarga salah satunya adalah harus menggunakan cara cara lokal sehingga ada memang pendekatannya budaya mau pun lain lain,” ujarnya.

    “Jangan sampai cara Jakarta dibawa ke cara lokal nanti engga ketemu. Kurangi seminar, kurangi diskusi, kurangi lokakarya. Saya minta teman teman TPK untuk terjun ke lapangan, pastikan datanya, karena kekuatan salah satu problemnya adalah data, insyaallah yang kita intervensi tepat sasaran,” ucapnya.***