Kasus: stunting

  • Isi Pidato Presiden mengenai RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan Bagian 1

    Isi Pidato Presiden mengenai RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan Bagian 1

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan Pengantar/Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya.

    Pidato kedua Presiden Prabowo itu disampaikan dalam acara Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025-2026 di Kompleks MPR, DPR, DPD RI, Jakarta, Jumat (15/8). Berikut isi pidato lengkap yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto:

    Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Selamat siang, salam sejahtera bagi kita sekalian. Shalom, salve, Om Swastiastu. Namo Buddhaya, Salam kebajikan, Rahayu rahayu.

    Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia Saudara Gibran Rakabuming Raka;
    Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota DPR RI;
    Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota DPD RI;
    Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Lembaga-Lembaga Negara;
    Yang saya hormati para Menteri Kabinet Merah Putih, Kepala Lembaga Pemerintahan, Panglima TNI, Kapolri, dan Jaksa Agung,

    Hadirin sekalian yang berbahagia, serta saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air.
    Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, pada hari ini kita dapat menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam suasana yang aman, tentram dan damai.

    Izinkan saya menyampaikan, Pidato Pengantar Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, RAPBN Tahun Anggaran 2026, beserta Nota Keuangannya.

    Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya, kepada Pimpinan dan Anggota DPR RI, atas kerja sama dan dukungan selama ini dalam penyusunan dan pelaksanaan APBN. Insya Allah, ikhtiar kita bersama, akan berkontribusi bagi terwujudnya kesejahteraan Rakyat Indonesia.

    Pimpinan dan Anggota Dewan yang saya hormati, hari ini saya berdiri, di hadapan saudara-saudara, untuk menyampaikan Pidato Pengantar Rancangan APBN Tahun 2026. Ini adalah APBN pertama yang saya rumuskan sebagai Presiden Republik Indonesia. Arsitektur APBN 2026 adalah implementasi dari visi dan misi saya. Bersama Saudara Wakil Presiden, yang diarahkan untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.

    Ketangguhan adalah fondasi terciptanya kemandirian dan kesejahteraan rakyat. Kita akan perkuat ketahanan di bidang pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan. Sumber daya alam harus dikelola demi rakyat, bukan demi segelintir kelompok manusia Indonesia.

    Hilirisasi akan kita perluas, lapangan kerja akan kita ciptakan, nilai tambah harus kita maksimalkan, dan nilai tambah itu harus tetap berada di tanah air kita, Indonesia. Semua anak bangsa berhak maju. Pendidikan dan kesehatan harus merata.

    Pemerataan pembangunan kita lakukan dari Sabang sampai Merauke. Sepuluh bulan pertama ini kita semua bekerja keras, bersatu padu, mewujudkan cita-cita bangsa di tengah lingkungan global yang bergerak sangat dinamis penuh ketidakpastian. Tensi geopolitik terus memanas, perang fisik berada di mana-mana. Perang tarif menjadi ancaman bagi ekonomi global.

    Tata kelola dunia berubah drastis. Prinsip “My country first” menjadi semakin dominan. Menekan ekonomi dan menimbulkan biaya tinggi bagi seluruh negara. Dengan dukungan semua komponen bangsa, pemerintah bersatu padu, berjuang agar rakyat tetap terlindungi, ekonomi Indonesia tetap stabil, dan layanan publik dapat berjalan efektif.

    Hasilnya dapat kita rasakan sekarang, ekonomi triwulan kedua 2025 tumbuh 5,12 persen year on year, membaik dari triwulan pertama 4,87 persen. Lebih dari setengahnya adalah kontribusi dari aktivitas konsumsi masyarakat yang meningkat 4,97 persen.

    Ekspor kita tumbuh kuat 10,67 persen. Nilai tambah dari hilirisasi menjadi penyumbang terbesar kuatnya ekspor kita. Kuatnya ekonomi menunjang peningkatan kesejahteraan rakyat.

    Tingkat pengangguran turun menjadi 4,76 persen di Februari 2025 dari 4,82 persen tahun lalu dengan 3,6 juta lapangan kerja baru yang berhasil diciptakan.

    Tingkat kemiskinan ditekan menjadi 8,47 persen, terendah sepanjang sejarah. Pemerintah bekerja keras agar inflasi tetap rendah di kisaran 2,4 persen, sehingga menjaga daya beli rakyat, terutama masyarakat yang tidak mampu.

    (Suara batuk) Maaf, tadi pagi agak semangat pidato saya.

    Inilah bukti nyata dengan kerja keras dan kesungguhan, kita mampu memperjuangkan nasib jutaan rakyat Indonesia untuk hidup lebih sejahtera. Optimisme dan kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek perekonomian Indonesia tinggi.

    Realisasi investasi paruh pertama 2025 mencapai target APBN. Dan pasar saham kita pun menunjukkan perkembangan menggembirakan di tengah situasi global yang sangat tidak pasti.

    Berbagai program unggulan kita sudah dirasakan rakyat. Makan Bergizi Gratis hari ini telah mencapai 20 juta penerima manfaat. Cek Kesehatan Gratis sudah mencapai lebih dari 17 juta penerima manfaat. Revitalisasi sekolah sudah sampai lebih dari 13.000 sekolah dan madrasah. Sekolah Rakyat sudah mencapai 100.

    Pembentukan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih telah dimulai tahun ini. 80 ribu koperasi telah dibentuk. Dan pada akhir tahun 2025 ini tiap koperasi akan memiliki gudang, akan memiliki cold storage, akan memiliki gerai-gerai, dan tiap koperasi akan memiliki dua kendaraan truk untuk menjemput dan mengantar hasil buminya.

    Kita juga tidak boleh lupa bahwa kita harus membentuk sumber daya manusia unggul untuk jangka panjang tapi program tersebut harus kita mulai sekarang.

    Ekosistem bisnis yang produktif dalam jangka pendek, denyut transaksi ekonomi dari hulu hingga hilir saat ini sudah mulai dirasakan sampai tingkat desa, kelurahan sampai di seluruh pelosok negeri.

    Di tengah gejolak global, APBN kita mampu menjaga stabilitas ekonomi, melindungi rakyat dan dunia usaha. Pemerintah responsif saat tekanan global mempengaruhi kita.

    Stimulus ekonomi tahap pertama sebesar Rp33 triliun diberikan pada Januari 2025, disusul oleh stimulus tahap kedua Rp24,4 triliun pada Juni 2025.

    Jaring pengaman sosial disiapkan untuk menjaga daya beli dan mencegah PHK dan kemunduran sosial melalui berbagai program antara lain Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Program Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah.

    Indonesia memperjuangkan kepentingan nasional di panggung global. Pemerintah berhasil dalam negosiasi tarif bilateral dengan Amerika Serikat yang lebih rendah menjadi 19 persen dari awalnya 32 persen.

    Tentunya ini masih merupakan tantangan dan kita terus harus menyiapkan diri untuk keadaan di masa depan yang lebih berat bagi untuk kita. Negosiasi bebas tarif Indonesia-Uni Eropa, Comprehensive Economic Partnership Agreement, CEPA, sudah kita selesaikan, setelah 10 tahun perundingan yang tidak selesai-selesai, kita berhasil melakukan terobosan pada tahun ini. Justru di saat ada tantangan dan cobaan yang lebih besar lagi.

    Di forum multilateral, dalam BRICS, dalam G20 dan ASEAN, Indonesia terus hadir dan aktif memperjuangkan kepentingan nasional kita. Kita juga sedang mendaftar di OECD. Insya Allah kita bisa diterima. Kita ingin mempertahankan kepentingan nasional kita di panggung global, berdiri sama tegak dengan semua negara.

    Pimpinan dan anggota dewan yang saya hormati, Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 adalah rancang bangun kami dalam membangun bangsa. Rancang bangun kita. Kekayaan negara dan cabang-cabang produksi yang penting harus dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kemampuran rakyat.

    Artinya, negara harus hadir, melindungi mereka yang tidak mampu, menciptakan rasa aman bagi semua. APBN adalah instrumen untuk mewujudkan ekonomi tangguh, mandiri, dan sejahtera. APBN harus digunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Indonesia.

    R-APBN 2026, kita utamakan pada 8 agenda. Pertama, kita harus terus wujudkan ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa. Kita harus mencapai swasembada pangan, terutama beras dan jagung. Harga-harga stabil, petani makmur, nelayan sejahtera, dan konsumen aman. Indonesia harus berdaulat dalam urusan pangan.

    Untuk itu, kita akan cetak sawah baru. Kita akan salurkan pupuk bersubsidi yang tepat sasaran. Kita akan dukung bibit-bibit unggul, alat mesin pertanian modern, dan pembiayaan murah, juga kita menjamin harga pembelian pemerintah untuk gabah.

    Saudara-saudara sekalian, untuk lumbung pangan dan cadangan pangan Rp53,3 triliun kita siapkan. Subsidi pupuk tahun 2026 kita alokasikan Rp46,9 triliun untuk 9,62 juta ton pupuk.

    Bulog-bulog kita perkuat sebagai penyangga stok pangan, pelindung petani, dan penjaga daya beli masyarakat. Hadirnya pemerintah sudah nyata dirasakan sejak awal 2025. Pemerintah memangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang rumit, 145 peraturan kita pangkas.

    Hasilnya produksi beras meningkat. Stok beras di gudang pemerintah berada di atas 4 juta ton. Harga stabil, petani semakin sejahtera. Ke depan akan kita lanjutkan cerita sukses ini.

    RAPBN 2026 akan alokasi Rp22,7 triliun untuk Bulog melakukan tugasnya. Secara keseluruhan Rp164,4 triliun akan kita alokasikan di tahun 2026 untuk penguatan ketahanan pangan nasional.

    Kedua, kita perkuat ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa. Produksi minyak dan gas kita tingkatkan. Harga energi kita jaga. Dan transisi menuju energi bersih kita percepat.

    Subsidi energi harus adil, tepat sasaran. Bukan lagi dinikmati oleh mereka yang mampu. Energi baru terbarukan adalah masa depan. Kita harus genjot pembangunan pembangkit dari surya, dari hidro, dari panas bumi, dan dari bio energi.

    Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia. Kita harus capai 100 persen pembangkitan listrik dari energi baru dan terbarukan dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat. Saya yakin hal ini bisa dicapai.

    Dari target dunia 2060 kita bisa mencapainya jauh lebih cepat. Dan rakyat kita dari kota hingga desa harus menikmati energi yang terjangkau dan berkelanjutan. Berbagai dukungan APBN untuk penguatan ketahanan energi ditempuh melalui subsidi energi, insentif perpajakan, pengembangan EBT, serta penyediaan listrik desa.

    Secara keseluruhan di tahun 2026 dukungan fiskal pemerintah yaitu Rp402,4 triliun untuk ketahanan energi.

    Ketiga kita bangun generasi unggul, anak-anak kita melalui Makan Bergizi Gratis. Generasi unggul lahir dari tubuh yang sehat, dengan gizi terpenuhi. Kita hilangkan stunting dalam waktu yang secepat-cepatnya. Program Makan Bergizi Gratis telah dilaksanakan di seluruh provinsi.

    Dan terus dibangun agar menjangkau seluruh pelosok negeri. MBG kita targetkan mampu menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita, akan menerima manfaat asupan gizi optimal melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang dibangun di seluruh pelosok negeri.

    Ke depan program ini akan efektif memberi manfaat lebih luas dan optimal bagi masyarakat. MBG meningkatkan kualitas gizi anak-anak kita, kualitas SDM masa depan Indonesia, dan juga memberdayakan UMKM dan ekonomi lokal yang akan tumbuh semakin kuat. Menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru, dan memberdayakan jutaan petani, nelayan, peternak, dan pelaku-pelaku UMKM.

    Alokasi anggaran untuk MBG tahun 2026 kita alokasikan sebesar Rp335 triliun.

    Keempat, kita wujudkan pendidikan bermutu. Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mencetak SDM unggul yang berdaya saing global.

    Pendidikan adalah instrumen untuk memberantas kemiskinan. Pemerintah berkomitmen memenuhi anggaran pendidikan 20 persen, yaitu sekitar Rp757,8 triliun untuk tahun 2026. Terbesar sepanjang sejarah NKRI.

    Tapi kita harus waspada. Anggaran pendidikan harus tepat sasaran. Kita tingkatkan kualitas guru, perkuat pendidikan vokasi, selaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.

    Pemerintah menyiapkan biaya siswa bagi siswa dan mahasiswa dengan program Indonesia Pintar untuk 21,1 juta siswa. KIP kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa. Dan peningkatan kualitas fasilitas sekolah kampus dialokasikan sebesar Rp150,1 triliun.

    Untuk gaji guru, penguatan kompetensi dan kesejahteraan guru, serta dosen dialokasikan sebesar Rp178,7 triliun. Tunjangan profesi guru non-PNS dan tunjangan profesi guru ASN daerah disiapkan secara memadai.

    Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda Transformasi kita perkuat sebagai jembatan pembangkit harapan bagi anak-anak miskin untuk meraih pendidikan terbaik.

    Kita dorong LPDP untuk menyediakan beasiswa lebih masif lagi di berbagai universitas terbaik dunia. Tahun 2026 LPDP ditargetkan dapat memberi biaya siswa sebanyak 4.000 mahasiswa. Semua untuk mewujudkan generasi cerdas, inovatif, produktif yang siap bersaing di panggung global.

    Kita harus mengejar ketertinggalan kita di bidang sains, teknologi, engineering, dan mathematics.

    Kelima, kita hadirkan kesehatan berkualitas yang adil dan merata. Pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga negara. Anggaran kesehatan kita, kita pusatkan memperkuat efektivitas dan memperluas akses layanan asuransi kesehatan dengan program jaminan kesehatan nasional.

    Anggaran kesehatan kita utamakan untuk meringankan beban masyarakat, merevitalisasi rumah sakit, mempercepat penurunan stunting, memberi bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil, mengendalikan penyakit menular, menurunkan TBC, tuberculosis, melaksanakan cek kesehatan gratis. Dengan demikian kita dapat mencegah penyakit menjadi lebih berat, menghemat uang yang sangat besar dari pemerintah.

    Kita tingkatkan semua fasilitas kesehatan. Masyarakat miskin dan rentan dijamin memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas.

    Setiap tahun pemerintah menanggung sepenuhnya biaya asuransi kesehatan bagi 96,8 juta jiwa masyarakat miskin dan rentan. Secara keseluruhan, anggaran kesehatan tahun 2026 dialokasikan Rp244 triliun.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pidato Lengkap Prabowo di Nota Keuangan 2026, dari Target Ekonomi Naik 5,4% hingga Defisit 0%

    Pidato Lengkap Prabowo di Nota Keuangan 2026, dari Target Ekonomi Naik 5,4% hingga Defisit 0%

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memberikan pidato Kenegaraan perdananya sebagai orang nomor satu di Indonesia dalam rangka Penyampaian Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya.

    Hal ini disampaikannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2025–2026. Rapat paripurna tersebut berlangsung di Gedung Nusantara, Jakarta, pada Jumat (15/8/2025).

    Dalam pidatonya, Kepala negara menegaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya akan mendanai 770.000 unit rumah pada Tahun Anggaran (TA) 2026.

    Tak hanya itu, dia juga menyoroti praktik pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilai tidak masuk akal, termasuk pemberian tantiem jumbo kepada komisaris yang hanya rapat sebulan sekali.

    Berikut Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Nota Keuangan, Gedung DPR RI, Jumat (15/8/2025):

    Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Selamat siang. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Shalom. Salfey. Om swastiastu. Namo budhaya. Salam kebajikan. Rahayu rahayu.

    Hadirin sekalian yang berbahagia!

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas rahmat dan hidayahnya pada hari ini kita dapat menghadiri rapat paripurna Dewan perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam suasana yang aman tentram dan damai.

    Izinkan saya menyampaikan pidato pengantar rancangan undang-undang tentang anggaran pendapatan dan belanja negara RAPBN Tahun anggaran 2026 beserta nota keuangannya.

    Pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan anggota DPR RI atas kerjasama dan dukungan selama ini dalam penyusunan dan pelaksanaan APBN, Insya Allah ikhtiar kita bersama akan berkontribusi bagi terwujudnya kesejahteraan rakyat Indonesia.

    Pimpinan dan anggota dewan yang saya hormati!
    Hari ini saya berdiri di hadapan saudara-saudara untuk menyampaikan pidato pengantar rancangan APBN tahun 2026. Ini adalah APBN pertama yang saya rumuskan sebagai Presiden Republik Indonesia. Arsitektur APBN 2026 adalah implementasi dari visi dan misi saya bersama saudara wakil presiden yang diarahkan untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh Mandiri dan sejahtera. Ketangguhan adalah pondasi terciptanya kemandirian dan kesejahteraan rakyat. Kita akan perkuat ketahanan di bidang pangan, energi ekonomi dan pertahanan. Sumber daya alam harus dikelola demi rakyat bukan demi segelintir kelompok manusia Indonesia. Hilirisasi akan kita perluas, lapangan kerja akan kita ciptakan, nilai tambah harus kita maksimalkan dan nilai tambah itu harus tetap berada di tanah air kita Indonesia. Semua anak bangsa berhak maju. Pendidikan dan kesehatan harus merata. Pemerataan pembangunan kita lakukan Dari Sabang Sampai Merauke.

    Sepuluh bulan pertama ini kita semua bekerja keras Bersatu padu mewujudkan cita-cita bangsa di tengah lingkungan global yang bergerak sangat dinamis penuh ketidakpastian. Tensi geopolitik terus memanas. Perang fisik berada di mana-mana, perang tarif menjadi ancaman bagi ekonomi global. Tata kelola dunia berubah drastis. Prinsip my country first menjadi semakin dominan menekan ekonomi dan menimbulkan biaya tinggi bagi seluruh negara.

    Dengan dukungan semua komponen bangsa pemerintah Bersatu padu berjuang agar rakyat tetap terlindungi, ekonomi Indonesia tetap stabil dan layanan publik dapat berjalan efektif. Hasilnya dapat kita rasakan sekarang ekonomi triwulan kedua 2025 tumbuh 5,12% year on year membaik dari triwulan pertama 4,87% lebih dari setengahnya adalah kontribusi dari aktivitas konsumsi masyarakat yang meningkat 4,97%. Ekspor kita tumbuh kuat 10,67% nilai tambah dari hilirisasi menjadi penyumbang terbesar kuatnya ekspor kita.

    Kuatnya ekonomi menunjang peningkatan kesejahteraan Rakyat. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,67% di Februari 2025 dari 4,82% tahun lalu dengan 3,6 juta lapangan kerja baru yang berhasil diciptakan. Tingkat kemiskinan ditekan menjadi 8,47% terendah sepanjang sejarah. Pemerintah bekerja keras agar inflasi tetap rendah di kisaran 2,4% sehingga menjaga daya beli rakyat terutama masyarakat yang tidak mampu.

    (Batuk) Maaf tadi pagi agak semangat pidato saya.

    Inilah bukti nyata dengan kerja keras dan kesungguhan kita mampu memperjuangkan nasib jutaan rakyat Indonesia untuk hidup lebih sejahtera. Optimisme dan kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek perekonomian Indonesia tinggi. Realisasi investasi paruh pertama 2025 mencapai target APBN. Dan pasar saham kita pun menunjukkan perkembangan menggembirakan di tengah situasi Global yang sangat tidak pasti.

    Berbagai program unggulan kita sudah dirasakan rakyat. Makan bergizi gratis hari ini telah mencapai 20 juta penerima manfaat. Cek kesehatan gratis sudah mencapai lebih dari 17 juta penerima manfaat. Revitalisasi sekolah sudah sampai lebih dari 13000 sekolah dan madrasah. Sekolah Rakyat sudah mencapai 100. Pembentukan koperasi desa dan kelurahan merah putih telah dimulai tahun ini 80.000 koperasi telah dibentuk dan pada akhir tahun 2025 ini tiap koperasi akan memiliki gudang akan memiliki cold storage akan memiliki gerai-gerai dan tiap koperasi akan memiliki dua kendaraan truk untuk menjemput dan mengantar hasil buminya. Kita juga tidak boleh lupa bahwa kita harus membentuk sumber daya manusia unggul untuk jangka panjang tapi program tersebut harus kita mulai sekarang. Ekosistem bisnis yang produktif dalam jangka pendek. Denyut transaksi ekonomi dari hulu hingga hilir saat ini sudah mulai dirasakan sampai tingkat desa kelurahan sampai di seluruh pelosok negeri.

    Di tengah gejolak Global APBN kita mampu menjaga stabilitas ekonomi. Melindungi rakyat dan dunia usaha. Pemerintah responsif saat tekanan global mempengaruhi kita. Stimulus ekonomi di tahap pertama sebesar rupiah 33 triliun diberikan pada Januari 2025 disusul oleh stimulus tahap kedua 24,4 triliun rupiah pada Juni 2025. Jaring pengaman sosial disiapkan untuk menjaga daya beli dan mencegah PHK dan kemunduran sosial melalui berbagai program antara lain program keluarga harapan, kartu sembako, program Indonesia pintar dan kartu Indonesia pintar kuliah.

    Indonesia memperjuangkan kepentingan nasional di panggung global. Pemerintah berhasil dalam negosiasi tarif bilateral dengan Amerika Serikat yang lebih rendah menjadi 19% dari awalnya 32%. Tentunya ini masih merupakan tantangan dan kita terus harus menyiapkan diri untuk keadaan di masa depan yang lebih berat lagi untuk kita.

    Negosiasi bebas tarif Indonesia Uni Eropa Comprehensive Economy Partnership agreement sudah kita selesaikan setelah 10 tahun perundingan yang tidak selesai-selesai, kita berhasil melakukan terobosan pada tahun ini justru di saat ada tantangan dan cobaan yang lebih besar lagi.

    Di forum multilateral dalam BRICS, dalam G20 dan Asean Indonesia terus hadir dan aktif memperjuangkan kepentingan nasional kita. Kita juga sedang mendaftar di OECD, insya Allah kita bisa diterima. Kita ingin mempertahankan kepentingan nasional kita di panggung global berdiri sama tegak dengan semua negara.

    Pimpinan dan anggota dewan yang saya hormati!
    Pasal 33 undang-undang dasar 1945 adalah rancang bangun kami dalam membangun bangsa. Rancang bangun kita. Kekayaan negara dan cabang-cabang produksi yang penting harus dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Artinya negara harus hadir melindungi mereka yang tidak mampu menciptakan rasa aman bagi semua.

    APBN adalah instrumen untuk mewujudkan ekonomi tangguh, Mandiri, dan sejahtera. APBN harus digunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Indonesia. RAPBN 2026 kita utamakan pada 8 agenda prioritas.

    Pertama, kita harus terus wujudkan ketahanan pangan sebagai pondasi kemandirian bangsa. Kita harus mencapai swasembada pangan terutama beras dan jagung. Harga-harga stabil, petani makmur, nelayan sejahtera dan konsumen aman. Indonesia harus berdaulat dalam urusan pangan. Untuk itu kita akan cetak sawah baru, kita akan salurkan pupuk bersubsidi yang tepat sasaran. Kita akan dukung bibit-bibit unggul alat mesin pertanian modern dan pembiayaan murah juga kita menjamin harga pembelian pemerintah untuk gabah.

    Saudara-saudara sekalian!

    Untuk lumbung pangan dan cadangan pangan rupiah Rp53,3 triliun kita siapkan. Subsidi pupuk tahun 2026 kita alokasikan rupiah Rp46,9 triliun untuk 9,62 juta ton pupuk. Bulog kita perkuat sebagai penyangga stok pangan, pelindung petani, dan penjaga daya beli masyarakat.

    Hadirnya pemerintah sudah nyata dirasakan sejak awal 2025. Pemerintah memangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang rumit, 145 peraturan kita pangkas hasilnya produksi beras meningkat, stok beras di gudang pemerintah berada di atas 4 juta ton, harga stabil, petani semakin sejahtera. Ke depan akan kita lanjutkan cerita sukses ini. RAPBN 2026 akan alokasi Rp22,7 triliun untuk Bulog melakukan tugasnya. Secara keseluruhan Rp164,4 triliun akan kita alokasikan di tahun 2026 untuk penguatan ketahanan pangan nasional.

    Kedua, kita perkuat ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa. Produksi minyak dan gas kita kita tingkatkan. Harga energi kita jaga dan transisi menuju energi bersih kita percepat. Subsidi energi harus adil, tepat sasaran. Bukan lagi dinikmati oleh mereka yang mampu. Energi baru terbarukan adalah masa depan kita harus genjot pembangunan pembangkit dari Surya dari hydro, dari panas bumi dan dari bioenergi. Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia. Kita harus capai 100% pembangkitan listrik dari energi baru dan terbarukan dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat. Saya yakin hal ini bisa dicapai dari target dunia 2060 kita bisa mencapainya jauh lebih cepat. Dan rakyat kita dari kota hingga Desa harus menikmati energi yang terjangkau dan berkelanjutan.

    Berbagai dukungan APBN untuk penguatan dan ketahanan energi ditempuh melalui subsidi energi, insentif perpajakan, pengembangan ebt serta penyediaan listrik desa. Secara keseluruhan di tahun 2026 dukungan fiskal pemerintah yaitu rupiah 402,4 triliun untuk ketahanan energi.

    Ketiga, kita bangun generasi unggul anak-anak kita melalui makan bergizi gratis. Generasi unggul lahir dari tubuh yang sehat dengan gizi terpenuhi. Kita hilangkan stunting dalam waktu yang secepat-cepatnya. Program makan bergizi gratis setelah dilaksanakan di seluruh provinsi dan terus dibangun agar menjangkau seluruh pelosok negeri. MBG kita targetkan mampu menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita akan menerima manfaat asupan gizi optimal melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi yang dibangun di seluruh pelosok negeri.

    Ke depan, program ini akan efektif memberi manfaat lebih luas dan optimal bagi masyarakat. MBG meningkatkan kualitas gizi anak-anak kita, kualitas sdm masa depan Indonesia dan juga memberdayakan UMKM dan ekonomi lokal yang akan tumbuh semakin kuat menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru, dan memberdayakan jutaan petani nelayan, peternak dan pelaku-pelaku UMKM. Alokasi anggaran untuk mbg tahun 2026 kita alokasikan sebesar 335 triliun.

    Keempat, kita wujudkan pendidikan bermutu. Pendidikan adalah Senjata paling ampuh untuk mencetak SDM unggul yang berdaya saing global. Pendidikan adalah instrumen untuk memberantas kemiskinan. Pemerintah berkomitmen memenuhi anggaran pendidikan 20% yaitu sekitar Rp757,8 triliun untuk tahun 2026. Terbesar sepanjang sejarah NKRI. Tapi kita harus waspada. Anggaran pendidikan harus tepat sasaran, kita tingkatkan kualitas guru, perkuat pendidikan vokasi, selaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. Pemerintah menyiapkan beasiswa bagi siswa dan mahasiswa dengan program Indonesia pintar untuk 21,1 juta siswa.

    KIP kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa. Dan peningkatan kualitas fasilitas sekolah, kampus dialokasikan sebesar Rp150,1 triliun. Untuk gaji guru penguatan kompetensi dan kesejahteraan guru serta dosen dialokasikan sebesar rupiah Rp178,7 triliun. Tunjangan profesi guru non PNS dan tunjangan profesi guru ASN daerah disiapkan secara memadai.

    Sekolah rakyat dan sekolah unggul Garuda dan sekolah unggul Garuda transformasi kita perkuat sebagai jembatan pembangkit harapan bagi anak-anak miskin untuk meraih pendidikan terbaik. Kita dorong LPDP untuk menyediakan beasiswa lebih masif lagi di berbagai universitas terbaik dunia. Tahun 2026 lpdp ditagihkan dapat memberi beasiswa sebanyak 4000 mahasiswa. Semua untuk mewujudkan generasi cerdas inovatif produktif yang siap bersaing di panggung global. Kita harus mengejar ketertinggalan kita di Bidang sains teknologi engineering dan matematik.

    Kelima, kita hadirkan kesehatan berkualitas yang adil dan merata. Pelayan kesehatan adalah hak setiap warga negara. Anggaran kesehatan kita, kita pusatkan memperkuat efektivitas dan memperluas akses layanan asuransi kesehatan dengan program jaminan kesehatan nasional. Anggaran kesehatan kita utamakan untuk meringankan beban masyarakat, merevitalisasi Rumah Sakit, mempercepat penurunan stunting, memberi bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil, mengendalikan penyakit menular, menurunkan TBC tuberkulosis melaksanakan cek kesehatan gratis. Dengan demikian kita dapat mencegah penyakit menjadi lebih berat, menghemat uang yang sangat besar dari rakyat, dari pemerintah. Kita tingkatkan semua fasilitas kesehatan. Masyarakat miskin dan rentan dijamin memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas. Setiap tahun pemerintah menanggung sepenuhnya biaya asuransi kesehatan bagi 96,8 juta jiwa masyarakat miskin dan rentan. Secara keseluruhan anggaran kesehatan tahun 2026 dialokasikan Rp244 triliun.

    Keenam, kita hidupkan perekonomian rakyat melalui penguatan koperasi desa kelurahan merah putih. Desa kitabangun, koperasi kita bangkitkan kembali, usaha mikro kecil dan menengah kita berdayakan serta ekonomi lokal kita tumbuhkan. Desa dan kelurahan akan menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan. Kita akan percepat pembangunan desa Mandiri koperasi dan UMKM dengan berlandaskan semangat gotong royong. Tradisi kita budaya kita harus kita gunakan dalam pelaksanaan ekonomi kerakyatan. 80.000 koperasi desa kelurahan merah putih telah terbentuk dan siap bekerja mempermudah masyarakat desa mengakses sembako, logistik, pupuk, hingga layanan keuangan. Tidak boleh ada raket kita lagi yang pinjam uang dari rentenir dengan bunga yang tidak masuk akal, lintah darat akan kita hilangkan dari bumi Indonesia. Pemerintah telah menyiapkan pendanaan murah melalui bank himbara agar koperasi desa kelurahan merah putih dapat memperoleh akses pembiayaan dengan bunga yang rendah. Ini adalah pendekatan baru yang akan menghidupkan ekonomi lokal di pedesaan, memotong rantai distribusi logistik yang rumit, menciptakan lapangan kerja baru dan menghapus kemiskinan sekaligus memperkuat ketahanan pangan di desa. Perekonomian daerah akan berdenyut kencang dan kemandirian daerah akan semakin memperkokoh persatuan dan kemandirian bangsa.

    Ketujuh, kita akan perkuat pertahanan rakyat semesta untuk menjaga kedaulatan bangsa kita. Dunia Global penuh ketidakpastian, ancaman muncul tiba-tiba, Indonesia masih penuh dengan masalah menjaga keutuhan wilayah, menjaga kekayaan kita. Pertahanan yang kuat adalah pondasi kedaulatan. Bangsa Indonesia tidak menghendaki perang bangsa Indonesia memandang perang adalah jalan terakhir. Kita ingin Damai Tapi kita lebih cinta kemerdekaan kita. Kita ingin Damai Tapi kita mengerti sejarah manusia mengajarkan kepada kita bahwa mereka yang tidak punya pertahanan yang kuat biasanya dilindas oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Biasanya kekayaannya diambil, dirampok, dan itulah yang terjadi ratusan tahun kepada bumi Nusantara kita ini. Kita tidak mau lagi menjadi sapi perahan bangsa-bangsa lain.

    Saudara-saudara sekalian!

    Riset dari Universitas Oxford menceritakan kepada kita bahwa mereka Belanda yang memegang dan menduduki Indonesia selama mereka duduki Indonesia nusantara, GDP perkapita mereka tertinggi di dunia artinya siapa yang kuasai kekayaan Indonesia GDP perkapitanya akan sangat tinggi, akan menjadi salah satu dari tiga atau empat di dunia dan itu yang kita tuju, kita harus kuasai, kendalikan, membela, dan mengelola semua kekayaan bangsa Indonesia. Untuk itu kita harus modernisasi alat utama sistem pertahanan. Memperkuat komponen cadangan kita. Kita berdayakan industri strategis nasional serta kesejahteraan para prajurit Patriot Bangsa.

    Alhamdulillah Yang Maha kuasa telah memberi karunia kepada kita, kita memiliki mineral-mineral yang disebut tanah jarang, rare earth, kita memiliki semua rare earth yang ada di dunia kita miliki. Dan rare earth ini vital untuk kehidupan teknologi tinggi untuk kehidupan modern dan juga untuk pertahanan modern.

    Saudara-saudara sekalian!

    Kita harus menciptakan sumber daya manusia yang unggul agar semua sumber daya alam kita bisa kita manfaatkan secepat-cepatnya.

    Kedelapan, kita percepat investasi dan Perdagangan global. APBN sebagai katalis. Peran danantara Indonesia dan swasta harus semakin diperkuat sebagai motor penggerak ekonomi. Melalui Danantara Indonesia kita perkuat investasi produktif dan mewujudkan Indonesia dalam rantai pasok dunia. Profesionalisme kompetensi dan integritas akan menjadi pijakan didukung tata kelola transparan dan akuntabel. Inilah momentum bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi global.

    Berbagai proyek iritasi dengan nilai investasi sekitar US$38 miliar akan kita percepat. Proyek ini mencakup berbagai sektor termasuk pertambangan mineral, hilirisasi batubara, pertanian, perikanan, serta energi baru dan terbarukan.

    Saudara-saudara sekalian!
    Program 3 juta rumah untuk rakyat diberikan melalui berbagai skema antara lain fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (LFPP) dukungan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) di desa kota dan di pesisir. Serta dukungan PPN DTP untuk rumah komersil dalam mendukung pembangunan rumah yang layak huni dan terjangkau. Total jumlah rumah yang akan mendapat dukungan APBN 2026 adalah 770.000 rumah.

    Hadirin yang saya muliakan! Saudara-saudara sebangsa dan setanah air!

    Untuk mendukung agenda pembangunan di tengah gejolak global, arsitektur APBN 2006 dirancang sebagai berikut: Belanja negara dialokasikan Rp3786,5 triliun. Pendapatan negara ditargetkan mencapai Rp3147,7 triliun.

    Defisit APBN dirancang Rp638,8 triliun atau 2,48% PDB ditopang dengan pembiayaan pruden inovatif dan sustainable. Dan pemerintah yang saya Pimpin berjanji dihadapan majelis ini kami akan terus melaksanakan efisiensi sehingga defisit ini kita ingin tekankan sekecil mungkin dan adalah harapan saya adalah cita-cita saya untuk suatu saat apakah dalam 2027 atau 2028 Saya ingin berdiri di depan majelis ini di podium ini untuk menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisitnya sama sekali.

    Kita harus berani, Kita harus berani dan kita harus bertekad menghilangkan kebocoran, menekan segala bentuk kebocoran dan untuk itu saya minta dukungan seluruh kekuatan politik yang ada di Indonesia. Negara kita besar, negara kita makmur, kalau kita atur dengan baik semuanya akan merasakan, semuanya akan menikmati. Kita akan mengembangkan pembiayaan kreatif dan inovatif yang lebih masif sehingga tidak hanya mengandalkan APBN. APBN didesain tetap fleksibel agar adaptif dan responsif untuk meredam guncangan. Untuk itu APBN harus terus dijaga tetap sehat dan kredibel melalui optimalisasi pendapatan, penguatan kualitas belanja, serta inovasi pembiayaan.

    Optimalisasi pendapatan negara dilakukan konsisten. Pajak adalah instrumen untuk keadilan untuk redistribusi pendapatan. Yang kayak bayar pajak yang tidak mampu dibantu. Penerima perpajakan akan terus ditingkatkan dengan tetap melindungi iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha. Intensif fiskal tetap diberikan secara terarah dan terukur untuk mendukung aktivitas ekonomi strategis.

    Pengelolaan SDA akan kita perkuat untuk digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Setiap aset negara harus dikelola secara efisien dan produktif agar menghasilkan nilai tambah dan kontribusi positif bagi kesejahteraan Rakyat.

    Dalam dunia bisnis, dalam dunia usaha kita mengenal istilah return on aset. Dalam bisnis dikatakan bisnis itu baik dan berhasil kalau return on asset adalah sekitar 12% katakanlah konservatif 10% katakanlah untuk bangsa Indonesia cukup 5%. Saudara-saudara sekalian, aset yang dimiliki bangsa Indonesia yang berada di BUMN BUMN kita kasetnya adalah senilai lebih dari US$1000 triliun.

    Harusnya BUMN itu menyumbang kepada kita minimal US$50 miliar. Kalau US$50 miliar, APBN kita tidak defisit saudara-saudara sekalian. Karena itu saya memberi tugas kepada badan pengelolaan investasi danantara Indonesia untuk membereskan BUMN BUMN kita. Tadinya pengelolaannya sangat tidak masuk akal perusahaan rugi komisarisnya banyak banget. Saya potong setengah komisaris paling banyak 6 orang kalau bisa cukup 4 atau 5, dan saya hilangkan Tantiem. Saya pun tidak mengerti apa arti Tantiem itu. Itu akal-akalan mereka saja. Dia memilih istilah asing supaya kita tidak mengerti apa itu Tantiem.

    Saudara-saudara!

    Masa ada komisaris Yang rapat sebulan sekali Tantiemnya Rp40 miliar setahun. Saya juga telah perintahkan ke danantara direksi pun tidak perlu Tantiem kalau rugi dan untungnya harus untung bener jangan untung akal-akalan. Kita sudah lama jadi orang Indonesia. Dan kalau direksi itu kalau komisaris itu keberatan segera berhenti saudara sekalian.

    Saudara-saudara sekalian!

    Pemilu masih lama. Ini kayak rapat di kecamatan aja ini. Tapi serius tidak masuk akal jadi direksi dan komisaris Kalau keberatan tidak bersedia, tidak menerima Tantiem, berhenti. Banyak anak-anak muda yang mampu yang siap menggantikan mereka.

    Saudara-saudara sekalian!

    Setiap rupiah uang rakyat harus kita jaga, harus kita jaga jangan seenaknya main-main dengan uang rakyat jangan seenak-enaknya. Kualitas Belanja Negara harus terus kita tingkatkan. Kita terus mendorong efisiensi belanja saudara-saudara. Setiap rupiah harus memberi manfaat yang nyata. Belanja Nasional tidak efisien dipangkas, belanja negara harus memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja memperkuat daya beli dan meningkatkan kualitas layanan publik. Peran APBN didorong untuk lebih proporsional. APBN kita utamakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan layanan publik terbaik untuk rakyat untuk aktivitas ekonomi nilai tambah yang tinggi dan memberi keuntungan komersial. Peran danantara harus dioptimalkan termasuk melibatkan swasta nasional dan global secara sinergis dan kolaboratif.

    Ke depan belanja negara baik belanja pemerintah pusat maupun transfer ke daerah didesain menjadi satu kesatuan sehingga transfer ke daerah bukan satu-satunya instrumen untuk mewujudkan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Subsidi energi dan bansos terus didorong supaya lebih tepat sasaran berbasis pada data tunggal sosial ekonomi nasional. Pembiayaan APBN harus dikelola secara penuh dengan inovatif. Kita harus pruden mengelola utang defisit dan rasio utang dijaga pada batas aman. Keberlanjutan fiskal jangka menengah panjang adalah jangkar bagi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Kita akan terus mendorong skema pembiayaan yang lebih kreatif dengan memberdayakan peran danantara dan swasta sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.

    Penciptaan lapangan kerja, peningkatan investasi serta penguatan inovasi pembiayaan tidak lagi semua hal harus bergantung pada APBN.

    Pimpinan dan anggota dewan yang saya hormati!

    Dengan pengelolaan fiskal yang sehat disertai dengan efektivitas transformasi ekonomi dan peningkatan kesejahteraan Rakyat maka pertumbuhan ekonomi tahun 2026 ditargetkan mencapai 5,4% atau lebih. Inflasi terkendali di level 2,5% suku bunga SBN di kisaran 6,9% nilai tukar berada di kisaran rupiah 16.500 per dollar. Tingkat pengangguran terbuka di 2026 ditargetkan terus turun ke tingkat 4,44% hingga 4,96%. Angka kemiskinan kita turunkan ke 6,5% hingga 7,5%. Rasio gini kita kita turunkan ke tingkat 0,377 sampai 0,38. Indeks modal manusia kita targetkan 0,57. Selain itu indeks kesejahteraan petani dan penciptaan lapangan kerja formal ditargetkan meningkat

    Pimpinan dan anggota dewan yang saya hormati!

    Demikianlah keterangan pemerintah atas rancangan undang-undang tentang anggaran pendapatan dan belanja negara Tahun anggaran 2026 beserta nota keuangan.

    Pesan harapan kami pembahasan RAPBN tahun 2026 dapat dilakukan secara konstruktif dalam semangat gotong royong demi tercapainya cita-cita Indonesia merdeka berdaulat adil dan makmur. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa memberi rahmat dan ridhonya kepada kita sekalian dalam melaksanakan tugas dan amanah seluruh rakyat Indonesia.

    Dirgahayu Republik Indonesia!!!
    MERDEKA!! MERDEKA!! MERDEKA!!

    Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

  • Sri Mulyani paparkan rincian anggaran kesehatan Rp244 T di RAPBN 2026

    Sri Mulyani paparkan rincian anggaran kesehatan Rp244 T di RAPBN 2026

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan anggaran kesehatan Rp244 triliun pada pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 disalurkan untuk meningkatkan akses dan pemerataan layanan kesehatan berkualitas.

    “Anggaran kesehatan Rp244 triliun ini dibagi menjadi yang membantu layanan kesehatan masyarakat dan juga untuk operasi dari layanan kesehatan,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Jumat.

    Anggaran yang disalurkan untuk layanan kesehatan masyarakat direncanakan sebesar Rp123,2 triliun.

    Salah satu bentuk penyalurannya adalah bantuan iuran jaminan kesehatan bagi 96,8 juta jiwa dan iuran PBPU BP untuk 49,6 juta jiwa dengan anggaran Rp69 triliun.

    Kemudian, untuk makan bergizi bagi ibu hamil/menyusui dan balita bagi 7,4 juta orang dengan anggaran Rp24,7 triliun.

    Anggaran untuk jaminan kesehatan ASN/TNI/Polri dialokasikan sebesar Rp13,3 triliun.

    Selanjutnya, program pemberian vaksin imunisasi dan pengadaan obat sebesar Rp8,7 triliun, penanganan TBC melalui 6,2 juta skrining sebesar Rp2 triliun, Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk 130,3 juta peserta sebesar Rp2,6 triliun, hingga penanganan stunting melalui Dana Desa sebesar Rp2,9 triliun.

    Juga ada fasilitas dan pembinaan 1.000 HPK bagi keluarga dengan baduta bagi 93,8 ribu keluarga. Namun, Sri Mulyani tak merinci besaran anggaran untuk program ini.

    Di sisi lain, anggaran kesehatan juga disalurkan untuk peningkatan sarana prasarana senilai Rp72,1 triliun.

    Dana tersebut dimanfaatkan untuk revitalisasi rumah sakit di daerah sebesar Rp2,7 triliun, BOK dan BOKB untuk layanan 10.224 puskesmas dan 6.435 balai KB Rp16,3 triliun, serta DAU bidang kesehatan untuk layanan masyarakat Rp41,7 triliun.

    Berikutnya, untuk pemeriksaan sampel makanan, obat, kosmetik, dan suplemen kesehatan Rp300 miliar, bantuan PPDS/PPDGS Rp200 miliar, dan layanan rumah sakit Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Polri serta Pemb. RS Kejaksaan sebesar Rp10,9 triliun.

    Sebagai catatan, anggaran kesehatan pada RAPBN 2026 lebih tinggi dari outlook pada 2025 yang dipatok sebesar Rp210,6 triliun. Dengan demikian, anggaran kesehatan pada RAPBN 2026 mengalami pertumbuhan 15,8 persen.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Program Relawan Bakti BUMN hadir di Mandalika NTB

    Program Relawan Bakti BUMN hadir di Mandalika NTB

    wujud nyata sinergi BUMN untuk menghadirkan kontribusi sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar kawasan The Mandalika

    Lombok Tengah (ANTARA) – Program Relawan Bakti BUMN 2025 hadir di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat.

    “Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi BUMN untuk menghadirkan kontribusi sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar kawasan The Mandalika,” kata Ketua Panitia Relawan Bakti BUMN 2025 Zahir Satria Nugraha di Lombok Tengah, Jumat.

    Selama lima hari pelaksanaan, para relawan yang berasal dari berbagai BUMN di seluruh Indonesia melaksanakan beragam aksi nyata di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, pelestarian budaya dan pemberdayaan UMKM.

    Kegiatan yang dihadirkan mencakup, BUMN Mengajar, memberikan edukasi kepada siswa sekolah mengenai kepemimpinan, literasi digital dan motivasi belajar.

    Selain itu, program pencegahan stunting, berupa penyuluhan gizi, pemeriksaan kesehatan balita, pemberian paket makanan bergizi, pelatihan UMKM, untuk meningkatkan kapasitas usaha, pemasaran digital, dan akses pasar bagi pelaku usaha lokal.

    “Penanaman pohon dan Integrated farming, sebagai upaya pelestarian lingkungan dan penguatan ketahanan pangan dan kegiatan pelestarian budaya, dengan melibatkan masyarakat dalam pertunjukan seni tradisional,” katanya.

    Puncak kegiatan Relawan Bakti BUMN ditandai dengan Mayalaka Night pada Minggu (17/08), sebuah malam apresiasi yang menampilkan kolaborasi seni dan budaya antara relawan dan masyarakat setempat.

    Acara ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga mempererat ikatan sosial, mempromosikan budaya lokal, serta memperkuat citra positif BUMN di mata masyarakat.

    “Dengan terlaksananya Relawan Bakti BUMN Batch VIII 2025 di The Mandalika, sinergi antara BUMN, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan semakin kuat dalam mendorong pertumbuhan sosial, ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan di destinasi pariwisata super prioritas ini,” katanya.

    Human Capital Development dan Sustainability Group Head Robby Saputra mengatakan Program Relawan Bakti BUMN di The Mandalika ini sejalan dengan komitmen InJourney sebagai holding BUMN sektor Aviasi dan Pariwisata yang menghadirkan manfaat sosial dan berkelanjutan bagi masyarakat.

    “Melalui kolaborasi ini, kami ingin meninggalkan warisan positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Mandalika,” katanya.

    Melalui program tersebut, pihaknya ingin menegaskan bahwa pengelolaan kawasan pariwisata harus selaras dengan pemberdayaan masyarakat, pelestarian budaya, serta kepedulian terhadap lingkungan.

    “Kolaborasi lintas BUMN ini menjadi bukti bahwa keberadaan BUMN mampu memberikan dampak positif yang nyata, memperkuat kemandirian masyarakat, sekaligus menjaga keberlanjutan kawasan The Mandalika sebagai destinasi pariwisata kelas dunia,” katanya.

    Pewarta: Akhyar Rosidi
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Antrean Stunting: Retorika Generasi Emas yang Tak Terkawal
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 Agustus 2025

    Antrean Stunting: Retorika Generasi Emas yang Tak Terkawal Nasional 15 Agustus 2025

    Antrean Stunting: Retorika Generasi Emas yang Tak Terkawal
    Alumnus Sekolah Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional, Jakarta. Anggota Dewan Pembina Wahana Aksi Kritis Nusantara (WASKITA), Anggota Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI). Saat ini aktif melakukan kajian dan praktik pendidikan orang dewasa dengan perspektif ekonomi-politik yang berkaitan dengan aspek sustainable livelihood untuk isu-isu pertanian dan perikanan berkelanjutan, mitigasi stunting, dan perubahan iklim di berbagai daerah.
    DI TENGAH
    gegap gempita menyambut hari kemerdekaan ke 80 tahun Indonesia, sayup-sayup terdengar rintihan lirih anak-anak usia di bawah lima tahun (balita). Hingga kini jutaan balita masih harus berjuang melepaskan diri dari status stunting.
    Retorika pembangunan dan ambisi besar bangsa seperti kehilangan makna ketika tubuh-tubuh kecil itu terus tumbuh dalam kekurangan gizi, dan perlahan masa depannya terampas.
    Jika ulang tahun kemerdekaan adalah momentum reflektif, maka pertanyaan yang layak diajukan bukanlah seberapa jauh kita melangkah, melainkan siapa saja yang tertinggal dalam perjalanan panjang republik ini.
    Target ambisius pemerintah untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024 resmi meleset.
    Data dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting nasional turun dari 21,5 persen di tahun 2023 menjadi 19,8 persen atau setara dengan sekitar 4,48 juta balita, dengan sekitar 377.000 kasus baru berhasil dicegah.
    Meski demikian, pemerintah membungkus penurunan stunting dari tahun ke tahun dengan retorika statistik.
    Penurunan diglorifikasi sebagai keberhasilan, meski tak sesuai target dan menyamarkan realitas lambatnya kerja di bawah kendali birokrasi.
    Kegagalan memenuhi target ini sudah dapat diduga. Pada 2023, penurunan stunting hanya 0,1 persen dari tahun sebelumnya.
    Atas dasar itu pencapaian penurunan di 2024 oleh pemerintah dianggap sebagai keberhasilan, meski hanya turun 1,7 persen.
    Sementara dana yang digelontorkan untuk isu tersebut pada tahun 2024, lebih dari Rp 186,4 triliun (APBN, 2024).
    Artinya, anggaran yang tergolong besar tersebut belum mampu membuat program percepatan penurunan stunting memutus siklus kegagalan pertumbuhan anak secara signifikan.
    Ironis memang, di tengah jargon “Indonesia Emas 2045”, masalah stunting masih bergerak seperti antrean panjang tanpa ujung yang jelas.
    Anak-anak dengan tinggi badan yang tak sesuai usia karena kekurangan gizi kronis—baik sejak dalam kandungan maupun dua tahun pertama kehidupan, lalu terganggu perkembangan kognitifnya—seolah dipaksa menjadi penumpang gelap dalam perjalanan menuju cita-cita besar bangsa.
    Jika menelisik akar masalah lambannya penanganan stunting, dua batu sandungan utama tampak nyata: birokrasi yang kaku dan ketergantungan pada pendanaan negara yang tidak selalu tersedia tepat waktu.
    Banyak program penanganan stunting di daerah harus menunggu pencairan Dana Alokasi Khusus (DAK) atau instruksi vertikal dari kementerian teknis, sementara kebutuhan di lapangan mendesak dan tidak bisa ditunda.
    Pola tersebut membuat kader-kader posyandu yang menjadi garda terdepan dalam penanganan stunting, kerap mengelus dada karena tidak mampu berbuat maksimal di tengah realitas masalah yang mereka pahami.
    Stunting bukan sekadar soal fisik, tetapi tentang peluang hidup anak di masa depan—dan setiap hari yang terlewat tanpa penanganan adalah kerugian bersama sebagai bangsa.
    Lebih jauh, pelibatan masyarakat dalam program ini minim. Padahal, kunci keberhasilan program berbasis perubahan perilaku—seperti pola makan, sanitasi, dan pemantauan kehamilan—tidak bisa hanya bertumpu pada intervensi pemerintah.
    Pengalaman di isu lain menunjukkan bahwa ketika masyarakat dilibatkan dalam identifikasi masalah dan solusi, hasilnya lebih berdampak dan berkelanjutan.
    Salah satu fase krusial yang kurang menjadi perhatian adalah masa remaja. Padahal, inilah jembatan penentu generasi berikutnya. Remaja putri yang mengalami anemia karena pola makan buruk berisiko tinggi melahirkan anak stunting.
    Di banyak daerah, praktik perkawinan dini masih berlangsung karena tekanan adat dan kemiskinan struktural. Tubuh remaja yang belum matang secara biologis maupun psikis dipaksa mengandung dan membesarkan anak, dengan konsekuensi buruk bagi tumbuh kembang anak tersebut.
    Lebih dari itu, banyak remaja korban kekerasan seksual, pernikahan paksa, hingga penyalahgunaan narkoba—semuanya berdampak langsung pada kesehatan reproduksi, kondisi mental, dan masa depan mereka sebagai calon orangtua.
    Tanpa intervensi serius pada fase ini, kita justru memperkuat mata rantai kegagalan tumbuh dari satu generasi ke generasi berikutnya. Maka, memperkuat remaja hari ini adalah fondasi penting bagi anak-anak bebas stunting di masa depan.
    Salah satu ironi terbesar dalam narasi penurunan stunting nasional adalah kenyataan bahwa penurunan angka tidak selalu berbanding lurus dengan perbaikan kondisi anak.
    Anak-anak yang melewati usia lima tahun secara otomatis tidak lagi masuk dalam kategori pengukuran stunting, walaupun mereka tetap mengalami dampak jangka panjang akibat pertumbuhan yang terganggu.
    Statistik nasional pun “kehilangan” mereka, dan ini yang membuat keberhasilan semu dari penurunan angka stunting.
    Penurunan ini, jika ditelusuri lebih lanjut, bukan karena keberhasilan pelayanan gizi atau perubahan perilaku di tingkat keluarga.
    Sebaliknya, banyak terjadi karena perpindahan usia—anak yang dulunya teridentifikasi stunting, kini tidak tercatat lagi karena melewati usia 59 bulan. Pemerintah tidak memiliki data yang memadai untuk konteks tersebut.
    Namun, penulis menemui fakta lapangan di berbagai daerah, bahwa pergantian umur menjadi faktor yang determinan dari penurunan angka stunting.
    Jika hal ini berlaku umum, maka muncul pertanyaan mendalam: apakah kita benar-benar menyelesaikan masalah, atau hanya memindahkannya dari satu kategori statistik ke kategori tak terlihat?
    Laporan UNICEF dan WHO secara konsisten menekankan bahwa dampak stunting bersifat jangka panjang—menurunnya kecerdasan, produktivitas, dan meningkatnya risiko penyakit kronis di usia dewasa.
    Tanpa strategi komprehensif berkelanjutan, kita bukan hanya kehilangan satu generasi, tetapi mewariskan kelemahan struktural pada generasi berikutnya.
    Jika pemerintah benar-benar serius menuju “Generasi Emas 2045”, maka pendekatan dalam penanganan stunting harus berubah drastis.
    Kita membutuhkan desentralisasi kendali, pelibatan aktif masyarakat sipil, dan pembiayaan fleksibel yang bisa merespons kebutuhan cepat.
    Pemerintah daerah hingga di tingkat desa harus diberi ruang untuk berinovasi tanpa terbelenggu oleh sistem keuangan yang terjeda.
    Lebih penting lagi, indikator keberhasilan tidak boleh semata-mata berdasarkan penurunan angka di atas kertas, melainkan perubahan nyata dalam kualitas hidup anak-anak.
    Sistem pemantauan perlu diperluas hingga usia sekolah dasar agar anak-anak yang pernah stunting tetap menjadi bagian dari intervensi, bukan sekadar bayang-bayang statistik.
    Langkah lain yang mendesak adalah memperkuat kolaborasi lintas sektor—pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga perlindungan sosial.
    Sebab stunting bukan masalah gizi semata, tapi cerminan dari ketimpangan akses terhadap sumber daya dasar: makanan bergizi, air bersih, sanitasi, dan informasi kesehatan.
    Sudah saatnya pemerintah berhenti dengan berbagai jargon populis tanpa peta jalan yang rasional dan komprehensif. Jargon-jargon populis tidak akan membuat antrean panjang menuju stunting berhenti.
    Jumlah anak-anak stunting bukan sekadar data, tetapi mereka berhak menjadi calon-calon pemimpin masa depan. Hak itulah yang direnggut secara sistemik akibat kegagalan pembangunan.
    Generasi emas tak akan lahir dari tubuh yang lemah dan pikiran yang tertinggal. Kita tidak bisa membangun Indonesia 2045 dengan mengabaikan anak-anak hari ini.
    Menangani stunting harus menjadi panggilan moral, bukan sekadar proyek tahunan. Karena dalam setiap tubuh kecil yang gagal tumbuh, tersimpan dosa sejarah: masa lalu, saat ini, dan masa depan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video: Protein Hewani Jadi Kunci Penanganan Stunting

    Video: Protein Hewani Jadi Kunci Penanganan Stunting

    Video: Protein Hewani Jadi Kunci Penanganan Stunting

  • Guru di Jakarta dilatih untuk memastikan makanan MBG aman

    Guru di Jakarta dilatih untuk memastikan makanan MBG aman

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melatih guru-guru di sekolah untuk memastikan makanan pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) aman dikonsumsi peserta didik sehingga risiko keracunan dapat dihindari.

    “Kami melatih guru yang di sekolah untuk bisa memastikan makanan yang dikirim ke sekolah, paling tidak fisiknya, kemudian tampilannya, tidak ada bau yang aneh,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati di Jakarta, Rabu.

    Ani dalam seminar bertema “Pentingnya Pengelolaan Konsep Dapur Sehat untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis” menyampaikan upaya ini dilakukan karena Program MBG dilakukan setiap hari di banyak titik sehingga perlu melibatkan Dinas Pendidikan.

    “Dan sampai sekarang selalu diberikan porsi lebih untuk guru di sekolah agar bisa mencoba lebih dahulu sebelum dibagikan pada anak-anak,” ujar dia.

    Sebelum sampai pada penerima, Pemprov DKI Jakarta mengingatkan penjaminan keamanan pangan siap saji wajib diterapkan pelaksana dapur MBG meliputi penerapan cara higiene yang baik berupa pemenuhan persyaratan kebersihan dan sanitasi dalam seluruh proses penyelenggaraan makanan.

    Selain itu penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Operasional Prosedur Sanitasi (SSOP).

    Hal ini untuk menjamin makanan tidak akan menimbulkan bahaya atau cedera bagi penerima, mencegah risiko terjadinya keracunan makanan atau penyakit yang berasal dari makanan.

    Kemudian, mengurangi dampak negatif dari proses produksi dan pengolahan makanan, baik terhadap lingkungan maupun penjamah pangan.

    Ani mengatakan, Program MBG bagi anak usia sekolah punya peranan penting bagi pemenuhan gizi mereka. Ini terutama pada mereka yang berusia di bawah usia lima tahun dan memiliki masalah gizi.

    “Sampai dengan usia lima tahun, pemberian makanan yang sehat memiliki pengaruh yang sangat besar untuk menyelesaikan masalah gizi termasuk stunting,” kata dia.

    Sementara pada anak sekolah di jenjang Sekolah Dasar (SD), asupan makanan bergizi akan membuat kesehatan mereka lebih baik sehingga lebih siap untuk mengikuti pembelajaran.

    Merujuk data Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga 27 Juli 2025, tercatat penerima Program MBG di DKI Jakarta mencapai mencapai 228.334 orang. Mereka ini menerima MBG dari 71 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang tersebar di lima Kota Administrasi Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 8,6 Juta Keluarga Berisiko Stunting

    8,6 Juta Keluarga Berisiko Stunting

    Foto Health

    Agung Pambudhy – detikHealth

    Senin, 11 Agu 2025 18:00 WIB

    Jakarta – Posyandu Plus VI di Solo digelar sebagai satu upaya tekan risiko stunting pada 8,6 juta keluarga melalui layanan kesehatan, edukasi, dan perbaikan sanitasi.

  • Menembus keterisolasian dengan semangat kemerdekaan di Tanah Papua

    Menembus keterisolasian dengan semangat kemerdekaan di Tanah Papua

    Sentani (ANTARA) – Di antara rimbun hutan tropis dan riak sungai yang berliku di perut pegunungan, Distrik Airu berdiri sebagai salah satu wilayah paling terpencil di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

    Terletak di ujung selatan kabupaten, wilayah ini berbatasan langsung dengan pegunungan Cycloop di Utara dan hamparan lembah luas di selatan.

    Untuk mencapainya dari Sentani Ibu Kota Kabupaten Jayapura, dibutuhkan perjalanan darat sekitar enam hingga tujuh jam, melintasi jalan berbatu, tanjakan curam, dan beberapa kali harus menyeberangi sungai tanpa jembatan permanen.

    Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Jayapura 2022 menyebutkan, Airu dihuni sekitar 1.104 jiwa yang tersebar di enam kampung, mayoritas warganya menggantungkan hidup pada pertanian lahan kering, berburu, dan menangkap ikan di sungai.

    Hasil kebun seperti ubi jalar, keladi, pisang dan kopi menjadi tumpuan dapur, sementara anyaman noken dan kerajinan tangan menjadi sumber tambahan pendapatan.

    Letak geografis Airu membuat wilayah ini kerap terputus dari Sentani saat musim hujan, jalan berlumpur bisa menahan kendaraan berhari-hari.

    Biaya transportasi pun melambung, mempengaruhi harga kebutuhan pokok, dalam kondisi seperti ini warga mengandalkan gotong royong dan kearifan lokal untuk bertahan.

    Namun di balik keterbatasan itu, denyut kehidupan di Airu menguat setiap bulan Agustus. Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI menjadi momentum istimewa yang dirayakan dengan penuh makna.

    Bagi warga, kemerdekaan tidak hanya dimaknai sebagai lepas dari penjajahan, tetapi juga sebagai perjuangan menembus batas-batas keterbatasan baik akses, pendidikan, maupun kesehatan.

    Pemerintah Kabupaten Jayapura menempatkan Airu sebagai salah satu prioritas pembangunan. Dalam dua tahun terakhir, pekerjaan pengerasan jalan menuju Airu di lakukan bertahap dari arah Nawa hingga Sungai Rouffaer.

    Pembangunan jembatan gantung juga telah dilakukan untuk memudahkan transportasi hasil kebun masyarakat, serta membuka aksesibilitas perekonomian antarwilayah.

    Di sisi telekomunikasi, menara Base Transceiver Station (BTS) dibangun agar warga dapat mengakses layanan seluler, meski signal masih belum stabil.

    Di bidang kesehatan, Puskesmas Airu kini memiliki fasilitas rawat inap sederhana dan ruang bersalin, pasokan obat dan logistik medis dikirim sebulan sekali dari Sentani.

    Tim medis secara rutin melakukan pelayanan keliling ke kampung-kampung, membawa vaksin, melakukan pemeriksaan ibu hamil, dan memberikan edukasi gizi.

    Di sektor pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan SMP di Airu mendapatkan bantuan buku, meja, dan kursi. Guru-guru honorer direkrut dari wilayah sekitar untuk memastikan kegiatan belajar tetap berjalan meskipun guru PNS bertugas di daerah lain.

    Pemerintah daerah juga mulai menyediakan beasiswa bagi siswa Airu yang ingin melanjutkan studi ke SMA di kota.

    Di tengah keterbatasan, perempuan Airu menjadi tulang punggung keluarga. Mereka mengurus kebun, menyiapkan makanan, merawat anak, hingga menganyam noken untuk dijual ke pasar di Sentani.

    Melalui Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), pelatihan pengolahan hasil kebun telah diberikan, termasuk membuat keripik pisang, tepung keladi, dan sirup markisa. Edukasi kesehatan keluarga juga digelar, fokus pada pencegahan stunting dan perawatan anak balita.

    Pemberdayaan ini memberikan dampak langsung, beberapa kelompok ini kini mampu menjual produk olahan secara rutin ke pengunjung yang datang ke Airu, meski distribusi masih bergantung pada transportasi yang mahal.

    Pelayanan kesehatan di Airu tidak bisa hanya mengandalkan fasilitas puskesmas, petugas medis harus menempuh perjalanan berjam-jam untuk menjangkau kampung yang lebih terpencil.

    Saat musim hujan, perahu menjadi satu-satunya transportasi, dan tim medis sering menginap di kampung karena jalan pulang terputus.

    Tantangan ini menuntut fisik dan mental yang tangguh, karena warga menggantungkan harapan mereka pada tenaga medis yang datang.

    Dengan kondisi seperti ini, setiap keberhasilan menggelar imunisasi massal atau pemeriksaan kesehatan menjadi pencapaian yang membanggakan.

    Pemerintah daerah merencanakan pembangunan rumah dinas tenaga medis dan penyediaan ambulans per tahun untuk mempercepat penanganan darurat.

    Sekolah-sekolah di Airu berfungsi lebih dari sekedar tempat belajar, mereka adalah pusat kegiatan sosial dan simbol kemajuan.

    Anak-anak berjalan kaki menempuh jarak hingga berkilometer setiap hari, sebagian guru tinggal di sekolah karena jarak rumah terlalu jauh. Di sini, kemerdekaan dimaknai sebagai kesempatan untuk memperoleh pendidikan layak, walau harus melawan keterbatasan.

    Makna kemerdekaan bagi Airu

    Menjelang 17 Agustus, suasana sekolah selalu berbeda, siswa berlatih paduan suara, menyiapkan lomba lari karung dan tarik tambang, dan membuat hiasan merah putih dari kertas bekas.

    Tiang bendera dibersihkan, lapangan diratakan dan setiap anak mempersiapkan diri untuk mengibarkan Sang Merah Putih.

    Bagi masyarakat Airu, kemerdekaan adalah perjuangan sehari-hari. Setiap kali warga memikul hasil kebun melewati jalan berbatu, setiap kali guru mengajar dengan papan tulis seadanya, atau setiap kali perawat menempuh sungai untuk memberikan pelayanan kesehatan. Semua itu adalah bentuk nyata dari semangat merdeka.

    Mereka tidak menunggu bantuan datang, tetapi bergerak bersama membangun kehidupan. Pemerintah Kabupaten Jayapura menginginkan pembangunan di Airu menjadi simbol pemerataan.

    Pemerataan berarti tidak ada warga yang terpinggirkan hanya karena jarak dan medan yang sulit. Percepatan pembangunan jalan, jembatan listrik desa, dan internet menjadi target lima tahun ke depan.

    Harapan untuk masa depan

    Dengan akses yang terbuka, hasil kebun Airu seperti kopi, vanili dan sayur-mayur berpotensi menjadi sumber pendapatan yang lebih besar.

    Generasi muda diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal, memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk ke luar daerah.

    Di bidang kesehatan, fasilitas yang memadai akan memungkinkan program pemeriksaan rutin, operasi ringan, dan layanan gizi dilakukan tanpa harus bergantung pada cuaca.

    Sementara di bidang pendidikan, akses internet akan membuat dunia baru bagi siswa, memungkinkan mereka belajar daring dan mengenal dunia lebih luas.

    Beberapa hari menjelang 17 Agustus, kampung-kampung di Airu mulai ramai. Warga bergotong royong membersihkan halaman, memperbaiki jalan setapak, dan memasang bendera merah putih di depan rumah.

    Anak-anak berlarian membawa layang-layang, pemuda menyiapkan lomba panjat pinang, dan ibu-ibu menyiapkan bahan makanan untuk pesta kampung.

    Perayaan kemerdekaan di Airu memang sederhana, tetapi sarat makna. Itu adalah cara warga menunjukkan bahwa meskipun jauh dari pusat kota, mereka tetap bagian dari Indonesia, bangga mengibarkan bendera di tanah sendiri.

    Di tengah rintangan geografis dan cuaca yang tak menentu, Airu terus berdiri tegak bukan hanya sebagai titik di peta Kabupaten Jayapura, tetapi sebagai cermin ketangguhan warga Papua yang melangkah maju tanpa kehilangan jati diri.

    Dalam setiap lumpur yang dilalui, setiap jembatan yang dibangun, dan setiap bendera yang berkibar, terpatri keyakinan bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika semua warga, di manapun mereka berada, dapat menikmati hak yang sama untuk hidup layak, sehat dan bermartabat.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sido Muncul Donasi Rp 200 Juta ke Yayasan Sinar Pelangi, Wujud Cinta Kasih untuk Anak Disabilitas – Page 3

    Sido Muncul Donasi Rp 200 Juta ke Yayasan Sinar Pelangi, Wujud Cinta Kasih untuk Anak Disabilitas – Page 3

    Liputan6.com, Bekasi Masih banyak anak-anak Indonesia yang kurang beruntung, hidup dalam keterbatasan fisik dan ekonomi, serta membutuhkan perhatian dan uluran tangan dari berbagai pihak. Mereka tidak hanya menghadapi tantangan kesehatan, tetapi juga kesempatan untuk berkembang seperti anak-anak lainnya.

    Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali memberikan bantuan kepada Yayasan Sinar Pelangi Jatibening, Bekasi, yang secara konsisten merawat anak-anak dengan disabilitas. Bantuan berupa dana tunai sebesar Rp200 juta diserahkan oleh International Business Development Manager, Marco Jonathan Hidayat kepada Pimpinan Yayasan Sinar Pelangi, Sr Andre Lemmers FJCM, pada Jumat (7/8/2025). Sebelumnya, Sido Muncul juga menyalurkan bantuan serupa pada tahun 2022.

    Perbesar

    Anak-anak Yayasan Sinar Pelangi menunjukkan bakat dan kemampuan menyanyi…. Selengkapnya

    Dalam kesempatan itu, anak-anak Yayasan Sinar Pelangi turut memeriahkan acara dengan menampilkan beragam bakat yang mereka miliki, mulai dari menyanyikan lagu-lagu ceria dan mempersembahkan tarian tradisional. Penampilan mereka tidak hanya menghibur para tamu undangan, tetapi juga menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi mereka untuk menunjukkan potensi diri. 

    Mewakili keluarga besar Sido Muncul, Marco Jonathan Hidayat menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Sinar Pelangi yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi kasih kedua kalinya, setelah sebelumnya hadir di tahun 2022. Ia mengaku terkesan dengan semangat anak-anak di yayasan, yang tetap kuat dan optimis meski menghadapi kondisi sulit.

    “Anak-anak di sini luar biasa kuat. Saya sudah lama mengenal mereka dan tahu bagaimana perjuangan mereka sejak awal, yang tentu tidak mudah. Tapi mereka terus bersemangat, bekerja keras, dan akhirnya bisa sampai di titik ini. Saya sangat terharu,” ujarnya.

    Perbesar

    International Business Development Manager Sido Muncul Marco Jonathan Hidayat kepada Pimpinan Yayasan Sinar Pelangi, Sr Andre Lemmers FJCM serta Pengurus Yayasan Sinar Pelangi, Sr. Atanasia Manihuruk…. Selengkapnya

    Menurut Marco, keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih masa depan yang cerah, selama ada dukungan dan semangat yang terus menyala. Ia berharap bantuan Sido Muncul dapat menjadi dorongan positif agar anak-anak tetap percaya diri dan mampu menunjukkan potensi terbaik mereka.

    “Harapan kami, lewat sedikit bantuan ini, mereka bisa mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk berkembang. Walaupun mereka memiliki keterbatasan fisik, saya yakin mereka punya potensi yang besar dan kesempatan yang sama seperti orang lain. Yang mereka butuhkan hanya sedikit dorongan atau sentuhan yang membantu membuka jalan mereka,” tuturnya.

    Irwan Hidayat: Anak-Anak Disabilitas Harus Dicintai dan Dilindungi

    Perbesar

    Marco Jonathan Hidayat menari bersama anak-anak dan penghuni Yayasan Sinar Pelangi…. Selengkapnya

    Secara terpisah, Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat mengatakan bahwa donasi Sido Muncul sebagai bentuk kepedulian dan cinta kasih kepada anak-anak yang kurang beruntung. 

    “Kami menyerahkan bantuan sebesar Rp200 juta kepada Yayasan Sinar Pelangi yang dipimpin oleh Sr. Andre Lemmers. Yayasan ini mengasuh anak-anak dengan disabilitas, anak-anak korban konflik dari Papua, dan juga anak-anak yang terlantar. Kami ingin berkontribusi untuk membantu operasional mereka karena jumlah anak yang dirawat cukup banyak,” kata Irwan Hidayat.

    Irwan sendiri mengaku prihatin masih banyak anak-anak yang terlahir disabilitas dan kurang beruntung. Di sisi lain, ia bersyukur ada sosok Sr. Andre yang membaktikan hidupnya untuk merawat mereka yang tidak mampu.

    “Anak-anak itu seharusnya dicintai dan dilindungi. Kami bersyukur ada orang seperti Suster Andri yang membaktikan hidupnya untuk itu. Orang-orang seperti beliau pasti akan mendapat dukungan dari banyak pihak,” ujarnya.

    Perbesar

    Anak-anak Yayasan Sinar Pelangi menunjukkan bakat dan kemampuan menari…. Selengkapnya

    Irwan juga menyampaikan pesan penuh empati kepada anak-anak penyandang disabilitas. 

    “Pesan saya untuk anak-anak penyandang disabilitas adalah bahwa kami mencintai mereka. Terutama untuk anak-anak yang tidak beruntung dalam hidupnya, kami ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri,” ujarnya.

    “Saya berharap anak-anak ini tidak berputus asa. Di mana ada kesulitan, di situ seharusnya cinta kasih bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” tambahnya.

    Donasi Sido Muncul Jadi Harapan Anak-anak dan Para Pasien 

    Perbesar

    Pimpinan Yayasan Sinar Pelangi, Sr Andre Lemmers FJCM memberikan sambutan…. Selengkapnya

    Pimpinan Yayasan Sinar Pelangi, Sr Andre Lemmers FJCM menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas konsistensi dan kepedulian Sido Muncul dan keluarga Irwan Hidayat.

    “Saya tidak bisa berkata apa-apa selain berterima kasih yang sebesar-besarnya. Banyak anak telah ditolong di sini, dan itu berkat donasi Anda semua. Melalui sumbangan itu, mereka bisa mendapatkan bantuan tanpa dipungut biaya apa pun,” kata Sr. Andre.

    Sr. Andre menegaskan bahwa Yayasan Sinar Pelangi tidak pernah memungut biaya dari anak-anak atau keluarga yang membutuhkan bantuan. Segala bentuk pelayanan diberikan dengan penuh kasih dan tanpa syarat.

    “Kami tidak pernah mematok harga. Paling hanya kami tanya, sakitnya apa? Butuh apa? Ketika orang tua atau anak menanyakan biaya, kami jawab: ‘Semampunya saja.’ Kalau tidak bisa, ya tidak apa-apa. Kami tidak menuntut. Yang penting adalah niatnya menolong. Kami percaya Tuhan yang menggerakkan semua ini,” ujarnya.

    Sekali lagi, Sr. Andre menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada Sido Muncul atas bantuan luar biasa yang diberikan.

    “Bantuan dari Sido Muncul sungguh luar biasa. Tidak hanya ratusan, tapi jutaan nilainya. Kami merasa sangat diberkati. Semoga Tuhan memberkati seluruh keluarga besar Sido Muncul, Bapak Irwan Hidayat, Ibu, anak-anak, karyawan dan karyawatinya. Biarlah perusahaan ini menjadi perpanjangan tangan Tuhan dan tetap terbuka untuk menolong sesama,” tuturnya.

    Perbesar

    Pengurus Yayasan Sinar Pelangi, Sr. Atanasia Manihuruk…. Selengkapnya

    Pengurus Yayasan Sinar Pelangi, Sr. Atanasia Manihuruk turut menyampaikan rasa syukur dan terima kasih mendalam atas dukungan Sido Muncul.Sr. Dana donasi Sido Muncul akan gunakan Yayasan untuk membantu biaya pengobatan pasien-pasien yang sedang dalam perawatan. Seperti pasien hidrosefalus, bibir sumbing, dan kaki bengkok atau Congenital Talipes Equinovarus (CTP). 

    “Saat ini ada sekitar lima pasien yang tinggal di sini dan beberapa lainnya tinggal di Tangerang, Tambun Bekasi. Pasien yang sedang kami tangani berasal dari Indramayu, Pulau Nias Sumatera, dan Babelan. Mereka kami antar ke rumah sakit sesuai jadwal dokter,” ujarnya.

    Sebagian dari dana ini juga akan dialokasikan untuk mendukung biaya pendidikan anak-anak Panti Asuhan Pius X.

    “Kami merawat dan mendampingi 55 anak dari tingkat SD hingga SMA. Anak-anak ini datang dari berbagai wilayah di Indonesia, ada yang dari Jakarta, Sumatera, Ambon, Maluku, Pulau Kei, Papua, Mentawai, dan Sumatera Barat,” tambahnya.

    Ungkapan Cinta Yayasan Sinar Pelangi untuk Sido Muncul

    Perbesar

    Anak didik Yayasan Sinar Pelangi…. Selengkapnya

    Perhatian dan kepedulian Sido Muncul disambut dengan penuh kehangatan dan rasa syukur oleh para anak didik Yayasan Sinar Pelangi. Salah satunya Felicia (11 tahun). 

    “Kami sangat senang karena Bapak dan Ibu bisa hadir di tempat kami, di Yayasan Sinar Pelangi. Terima kasih telah meluangkan waktu dan memberikan kasih sayang kepada kami.

    Ia juga menyampaikan harapannya agar seluruh tim Sido Muncul selalu dalam keadaan sehat dan diberkati dalam setiap langkahnya.

    “Semoga Bapak dan Ibu selalu diberi kesehatan, kebahagiaan, dan usahanya semakin maju. Kehadiran Bapak dan Ibu membawa sukacita bagi kami. Kami hanya bisa membalas kebaikan ini dengan doa. Semoga Tuhan memberkati.

    Tak hanya anak-anak, para penghuni lansia di yayasan, salah satunya Binsar Nainggolan (80 tahun) mengatakan bahwa bantuan Sido Muncul berperan penting dalam menjaga keberlangsungan operasional yayasan.

    “Bantuan ini sangat berguna untuk kelangsungan hidup kami. Bagaimanapun, semuanya membutuhkan dana. Jadi, adanya bantuan dari Sido Muncul sangat berarti, apalagi bagi tempat seperti Yayasan Sinar Pelangi yang memang membutuhkan dukungan dana untuk operasional,” ungkap Binsar.

    “Kami sangat berharap bantuan ini dapat berlanjut. Karena panti ini harus terus berjalan,” tambahnya.

    Sido Muncul terus menunjukkan kepedulian sosialnya melalui kegiatan CSR. Selain donasi untuk anak-anak penyandang disabilitas, Sido Muncul juga rutin menggelar operasi bibir sumbing gratis, operasi katarak, memberikan bantuan bagi anak-anak yang mengalami stunting, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

     

    (*)