Kasus: stunting

  • Stunting dan Malnutrisi gara-gara Seblak, Mungkinkah? Ini Pendapat Para Pakar

    Stunting dan Malnutrisi gara-gara Seblak, Mungkinkah? Ini Pendapat Para Pakar

    Jakarta

    Seorang dokter di Bandung Barat baru-baru ini viral setelah membagikan pengalamannya menangani pasien radang lambung. Pasien tersebut disebutnya lebih sering makan seblak dibanding makan nasi.

    “Speechless saya… Pantes anak2 Indonesia byk yg stunting, kalo calon ibunya modelnya kaya gini semua,” tulis dr dr Mariska Haris dalam unggahan viralnya di TikTok tersebut.

    Kepada detikcom, dr Mariska menyebut pasien perempuan ini makan seblak hingga 2 kali sehari. Pasien tersebut menjalani observasi selama 14 jam dan sudah diperbolehkan pulang.

    Seblak dan Malnutrisi

    Ini bukan kali pertama seblak jadi perbincangan terkait gangguan nutrisi. Januari 2025, temuan 8 ribu kasus remaja putri di Karawang yang mengalami anemia juga dikaitkan dengan kebiasaan jajan tidak sehat, termasuk jajan seblak dan bakso, selain juga faktor lain seperti menstruasi.

    Dikutip dari Mayo Clinic, anemia merupakan kondisi tubuh kekurangan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah yang sehat. Sel-sel ini dibutuhkan untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

    Ada banyak penyebab anemia, salah satunya adalah defisiensi atau kekurangan zat besi. Selain karena perdarahan, defisiensi zat besi juga erat kaitannya dengan pola makan yang tidak seimbang.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, anemia khususnya pada remaja putri perlu mendapat perhatian. Menurutnya, kondisi tersebut dapat mempengaruhi kehamilan kelak jika sudah menikah.

    “Jika tidak ditangani akan berisiko terjadinya pendarahan saat persalinan, bayi berat badan lahir rendah, dan akhirnya melahirkan bayi stunting,” katanya dalam Webinar Hari Gizi Nasional Ke-61 dengan tema Remaja Bebas Anemia dan Stunting Kunci Masa Depan, Jumat (22/1/2025).

    Gara-gara Seblak?

    Tudingan bahwa seblak menjadi salah satu faktor pemicu anemia sempat jadi perdebatan. Tak dipungkiri, jajanan seperti seblak dan bakso kurang memberikan asupan zat besi.

    “Lebih dominan kandungan karbohidratnya, zat besi juga tidak ada,” kata dr Johanes Chandrawinata, SpGK dalam perbincangan dengan detikcom.

    Pendapat senada juga disampaikan pakar gizi komunitas dr Tan Shot Yen. Menurutnya, seblak tidak hanya minim zat besi tetapi juga tinggi garam yang juga dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.

    “Konsumen seblak biasanya juga bukan pemakan menu sehat. Jadi akumulasi pangan amburadul membuat masalah gizi jangka panjang,” terang dr Tan.

    Namun demikian, menuding seblak sebagai satu-satunya penyebab sepertinya memang tidak fair. Bagaimanapun, ada faktor lain yang juga perlu diatasi sebagai penyebab anemia.

    Dokter spesialis anak dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, Dr dr Meta Herdiana Hanindita, SpA(K), mengatakan butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab anemia. Belum tentu seblak menjadi penyebab langsung, meski bisa juga berpengaruh secara tidak langsung.

    “Kalau memang seblaknya mengurangi konsumsi sumber zat besi hemnya ya bisa aja (memicu anemia). Tapi tidak selalu itu sebab akibat yang pasti karena itu,” jelas dr Meta dalam sebuah sesi temu media daring.

    Sementara itu, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan RI, Lovely Daisy, menyoroti kurangnya pemahaman tentang pola makan sehat sebagai salah satu faktor penyebab anemia defisiensi besi di berbagai wilayah Indonesia.

    “Zat gizi mikronya gak terpenuhi, zat gizi mikro itu kan vitamin mineral, vitamin A, B, C, D, mineral. Salah satunya, zat besi, asam folat itu penting sebetulnya, itu yang kurang, sehingga menyebabkan anemia pada anak,” jelasnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Data WHO soal Jumlah Orang yang Tewas karena Malnutrisi di Gaza”
    [Gambas:Video 20detik]
    (up/up)

    Darurat Seblak

    7 Konten

    Sudah banyak yang bilang, seblak bukan makanan yang kaya nutrisi. Tapi kalau mengaitkannya dengan risiko kesehatan yang lebih serius seperti malnutrisi, too much nggak sih? Ternyata nggak juga lho.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Gubernur Ansar Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Karimun, Sasar 60.000 Penerima Manfaat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 September 2025

    Gubernur Ansar Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Karimun, Sasar 60.000 Penerima Manfaat Regional 5 September 2025

    Gubernur Ansar Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Karimun, Sasar 60.000 Penerima Manfaat
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad bersama Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun, Kamis (4/9/2025).
    Peninjauan dilakukan di dua sekolah, yakni SD Negeri 013 Karimun di Jalan Teluk Air No. 02 dan SMA Negeri 1 Karimun di Jalan Raja Oesman Kapling. Rombongan juga menyambangi Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Ruko Nikolia, Jalan Oesman Kapling.
    Di Kabupaten Karimun, program MBG menargetkan 60.980 penerima manfaat. Mereka tersebar di 286 sekolah dengan 32 satuan pelayanan.
    Rinciannya, 164 PAUD dengan 5.513 siswa, 14 PKBM dengan 1.058 siswa, 152 SD dengan 28.980 siswa, 64 SMP dengan 13.344 siswa, 27 SMA dengan 8.450 siswa, 9 SMK dengan 3.235 siswa, serta 5 SLB dengan 400 siswa.
    Selain itu, ada 13.610 penerima tambahan dari kalangan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.
    “Program Makan Bergizi Gratis ini bukan sekadar memenuhi kebutuhan pangan anak-anak kita, tetapi juga investasi masa depan. Anak-anak yang sehat dan kuat akan menjadi generasi emas yang mampu membawa Kepri lebih maju,” ujar Ansar dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (5/9/2025).
    Ia menegaskan, Pemprov Kepri berkomitmen memastikan pelaksanaan MBG berjalan konsisten dan terukur di seluruh kabupaten/kota.
    “Harapan saya, program ini dapat menurunkan angka
    stunting
    , meningkatkan kualitas pendidikan, dan menguatkan ketahanan pangan daerah,” katanya.
    Sementara itu, Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura menambahkan, program MBG juga menumbuhkan rasa kebersamaan di masyarakat.
    “Dengan adanya dapur pelayanan gizi di setiap daerah, masyarakat ikut berpartisipasi menjaga kualitas makanan. Ini bukan hanya soal memberi makan, tetapi juga membangun budaya sehat di lingkungan keluarga dan sekolah,” ujarnya.
    Secara keseluruhan, program MBG Provinsi Kepri menargetkan 516.149 penerima manfaat melalui 253 satuan pelayanan di 3.354 sekolah yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Indonesia Disebut ‘Darurat Seblak’, Pakar Gizi: Malnutrisi di Depan Mata

    Viral Indonesia Disebut ‘Darurat Seblak’, Pakar Gizi: Malnutrisi di Depan Mata

    Jakarta

    Tagline ‘Indonesia darurat seblak’ viral gara-gara sebuah unggahan di akun TikTok seorang dokter yang menangani kasus remaja hobi makan seblak. Menurut dokter yang menangani, remaja tersebut tidak mendapatkan asupan apapun sehari-hari, selain seblak.

    Pasien perempuan yang disebut berusia 21 tahun dan pada akhirnya mengeluhkan nyeri perut hebat serta kehilangan nafsu makan dalam satu pekan terakhir. Sebelum berobat, kondisinya bahkan diceritakan sangat lemas sehingga tidak mampu bangun dari tempat tidur.

    Dokter umum yang berpraktik di Bandung Barat, tersebut mengaku beberapa kali menemukan kasus serupa. Percakapan dr Mariska Haris, dokter di balik pemilik akun TikTok tersebut, dengan pasiennya ramai menjadi sorotan.

    “Makan seblak berapa kali sehari,” tanya dr Mariska ke pasien.

    “Sekali, dua kali sehari,” jawab pasien.

    “Kalau nasinya berapa kali sehari?” tanyanya lagi.

    “Kalau lagi mau sekali sehari,” beber pasien remaja tersebut.

    “Kalau nggak mau?” beber dr Mariska.

    “Nggak makan sama sekali,” timpal pasien.

    Ahli gizi dr Tan Shot Yen ikut buka suara menanggapi fenomena tersebut. Ia menilai bahan utama seblak yakni kerupuk bukan hanya tidak bernutrisi, tetapi tinggi kandungan garam.

    “Masalah seblak ini kan ada di bahan utamanya, kerupuk. Kerupuk bukan hanya terbuat dari tepung yang miskin gizi, tetapi juga tinggi garam,” sebut dr Tan saat dihubungi detikcom Kamis (4/9/2025).

    Walhasil, masyarakat Indonesia banyak terjebak dengan jajanan-jajanan tidak sehat, termasuk juga gorengan.

    “Konsumen seblak biasanya juga bukan pemakan menu sehat. Jadi akumulasi pangan amburadul membuat masalah gizi jangka panjang,” tutur dr Tan.

    BACA JUGA

    Tidak heran, Indonesia menghadapi beban kasus penyakit gizi kronis yang relatif tinggi. Ia juga tidak menampik kemungkinan fenomena tersebut menjadi penyumbang kasus stunting terus bertambah.

    Mengingat, bekal remaja untuk bisa menjadi calon ibu di masa mendatang gizi yang tercukupi dan bebas dari anemia.

    “Sementara mengkonsumsi seblak apalagi dalam jangka panjang, tidak ada asupan nutrisi apapun, bisa memicu anemia, keropos tulang, gangguan haid, hingga malnutrisi di depan mata,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

    Darurat Seblak

    5 Konten

    Sudah banyak yang bilang, seblak bukan makanan yang kaya nutrisi. Tapi kalau mengaitkannya dengan risiko kesehatan yang lebih serius seperti malnutrisi, too much nggak sih? Ternyata nggak juga lho.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Lilik Arijanto Resmi Dilantik Jadi Sekda Surabaya, Wali Kota Eri Tekankan Tugas Berat Menanti

    Lilik Arijanto Resmi Dilantik Jadi Sekda Surabaya, Wali Kota Eri Tekankan Tugas Berat Menanti

    Surabaya (beritajatim.com) – Lilik Arijanto, birokrat senior yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, resmi dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya. Pelantikan dilakukan langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di Balai Kota pada Kamis (4/9/2025).

    Selain Lilik, Wali Kota Eri juga melantik sejumlah pejabat administrator dan pengawas lainnya di lingkungan Pemkot Surabaya. Pelantikan massal ini bertujuan untuk mengisi kekosongan jabatan sekaligus memperkuat struktur pemerintahan kota agar lebih siap menghadapi berbagai tantangan.

    “Alhamdulillah, setelah turun dari provinsi beberapa hari yang lalu, kita segera lakukan pelantikan. Ini berbarengan dengan pelantikan beberapa posisi yang kosong,” ujar Wali Kota Eri Cahyadi.

    Dalam pidatonya, Wali Kota Eri menegaskan bahwa tugas utama Sekda adalah menyelesaikan persoalan kota, termasuk merespons kerusuhan yang sempat terjadi di Surabaya pada 29–30 Agustus 2025. Ia bahkan memberikan apresiasi khusus kepada warga Wonokromo dan Bubutan yang turun menjaga kota saat aksi tersebut berlangsung.

    “Ketika ada yang menginjak Surabaya, ada yang merusak Surabaya, maka warga Surabaya harus bangkit mempertahankan Kota Surabaya,” tegas Eri.

    Selain menjaga stabilitas, Eri menekankan pentingnya pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang lebih efektif demi kesejahteraan masyarakat. Program prioritas yang akan digarap Pemkot Surabaya meliputi pengentasan kemiskinan, penanganan anak putus sekolah, dan percepatan penurunan angka stunting.

    Ia menyebut, pola pembangunan juga akan diubah agar lebih partisipatif. “Insyaallah di tahun 2026, pembangunan setiap RW di Kota Surabaya akan dilakukan. Pemerintah tidak lagi membuat program, tapi program akan berasal dari masukan warga, kemudian kita kerjakan dan jaga bersama. Ini akan terasa ada rasa saling memiliki,” jelasnya.

    Terkait jabatan kepala dinas (OPD) yang masih kosong, Eri memastikan pengisian akan dilakukan pada Januari 2026.

    “Tugas saya hanya menentukan kepala dinas eselon 2, itu pun kami selalu berdiskusi. Sementara untuk eselon 3 dan 4, saya serahkan kepada tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) untuk mencari talenta-talenta terbaik,” paparnya.

    Sementara itu, Sekda baru Surabaya, Lilik Arijanto, menegaskan komitmennya untuk segera berkoordinasi dengan jajaran Pemkot dan masyarakat. Fokus utamanya adalah memastikan APBD 2026 tepat sasaran sesuai arahan wali kota.

    “Sesuai arahan Pak Wali, tugas utama saya adalah menyelesaikan permasalahan kota seperti penurunan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja, serta fokus pada APBD 2026 yang lebih efisien dan memprioritaskan hal-hal penting,” kata Lilik.

    Ia menambahkan, prioritas utama adalah memastikan alokasi anggaran menyentuh kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan. “Kita utamakan untuk hal-hal yang lebih penting, seperti bantuan untuk anak-anak tidak mampu. Nanti saya akan melihat kondisinya bersama teman-teman,” pungkasnya. [ram/beq]

  • Terwujudnya ekosistem satu data untuk kebijakan publik tepat sasaran

    Terwujudnya ekosistem satu data untuk kebijakan publik tepat sasaran

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia memasuki babak baru dalam pengelolaan data kependudukan melalui peluncuran program Satu Data untuk Semua oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

    Program ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat pelaksanaan Asta Cita pemerintahan Prabowo–Gibran, terutama terkait pengentasan kemiskinan, penurunan angka stunting, dan pengendalian inflasi.

    Di era digital yang menuntut efisiensi dan ketepatan kebijakan, kehadiran data yang terintegrasi dan akurat menjadi fondasi utama pembangunan nasional yang berkelanjutan.

    Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri, Teguh Setyabudi, menegaskan keberhasilan pengelolaan data sangat bergantung pada regulasi yang jelas dan tata kelola yang terstandar.

    Menurut dia, regulasi menjadi kunci agar semua pihak, baik kementerian, lembaga, pemerintah daerah, maupun swasta, memiliki pedoman yang sama dalam memanfaatkan data kependudukan.

    Tanpa regulasi yang kuat, pengelolaan data berpotensi menjadi tumpang tindih dan kurang efektif.

    Dukcapil kini sedang mengembangkan sistem terpusat dengan teknologi yang lebih mutakhir, termasuk penguatan infrastruktur server dan pembangunan pusat data baru yang akan memperlancar integrasi dan mempercepat layanan publik.

    Peningkatan kualitas layanan ini tidak hanya berkaitan dengan kemajuan teknologi, tetapi juga menyangkut keamanan data yang semakin krusial. Maraknya kebocoran data di era digital menuntut pemerintah bersikap tegas.

    Teguh menekankan bahwa semua lembaga pengguna data wajib mengikuti standar keamanan ISO 27001 sebagai upaya memastikan perlindungan maksimal terhadap data penduduk.

    Selain itu, pemanfaatan data juga diatur melalui mekanisme perjanjian kerja sama, dengan skema tarif yang adil. Lembaga pemerintah dan organisasi sosial memperoleh akses gratis, sementara lembaga swasta berorientasi profit dikenakan tarif resmi yang akan disetorkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

    Kebijakan ini dirancang untuk menjaga keseimbangan antara kemudahan akses dan keberlanjutan pengelolaan data.

    Namun, peran masyarakat juga sangat menentukan keberhasilan program ini. Dukcapil mengingatkan agar warga lebih bijak melindungi dokumen kependudukan dan tidak sembarangan membagikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau data pribadi kepada pihak yang tidak terpercaya.

    Perlindungan data pribadi menjadi kesadaran bersama karena kerentanan kebocoran informasi dapat merugikan individu maupun masyarakat secara luas.

    Dukcapil memastikan bahwa seluruh layanan kependudukan tetap diberikan secara gratis, inklusif, dan berkeadilan.

    Prinsip pelayanan publik yang cepat, akurat, dan transparan menjadi landasan utama agar kepercayaan masyarakat terus terjaga.

    Kesiapan SDM

    Di sisi lain, keberhasilan Satu Data juga sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia (SDM).

    Teknologi canggih tidak akan optimal tanpa tenaga profesional yang terlatih dan memiliki pemahaman mendalam tentang tata kelola data.

    Dukcapil mendorong peningkatan kapasitas SDM, khususnya tenaga IT dan teknis di lapangan, melalui pelatihan berkelanjutan dan sertifikasi kompetensi.

    Dengan SDM yang mumpuni, integrasi data dapat dilakukan secara lebih efisien dan berstandar tinggi, sehingga pelayanan publik berjalan lebih optimal.

    Lebih jauh, program Satu Data diarahkan untuk mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan, termasuk penanggulangan kemiskinan ekstrem, percepatan penurunan stunting, dan pengendalian inflasi.

    Data yang terintegrasi memudahkan pemerintah dalam memantau capaian program, menganalisis efektivitas kebijakan, dan memastikan bantuan tepat sasaran.

    Dukcapil juga berencana memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses verifikasi data agar validasi berjalan lebih cepat, akurat, dan dapat diandalkan.

    Inovasi ini diharapkan menjadi terobosan besar dalam membangun sistem data nasional yang modern dan adaptif terhadap tantangan era digital.

    Acara Summit Data Kependudukan Semester I tahun 2025 belum lama ini menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta dalam membangun ekosistem data tunggal nasional.

    Teguh Setyabudi menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.

    Satu Data bukan sekadar proyek teknis, melainkan agenda strategis yang akan mempengaruhi keberhasilan seluruh program pembangunan nasional.

    Dengan data yang solid, kebijakan pemerintah dapat dirancang lebih tepat sasaran, efisien, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

    Integrasi nasional

    Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS), Ateng Hartono, menambahkan bahwa data kependudukan Dukcapil merupakan fondasi utama integrasi nasional.

    Menurut dia, identitas tunggal melalui NIK menjadi kunci konektivitas antar-data dari berbagai kementerian dan lembaga. Dengan NIK, data sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lainnya dapat disatukan sehingga menghasilkan informasi yang lebih kaya dan komprehensif.

    Namun, Ateng menegaskan bahwa integrasi data harus dimulai dengan standarisasi. Tanpa data yang terstandar, proses pemadanan berpotensi menghasilkan ketidaksesuaian dan sulit diandalkan.

    BPS mendapat mandat besar melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi, yang mengamanatkan penggabungan berbagai sumber data, mulai dari survei, registrasi sosial ekonomi, hingga administrasi kementerian.

    Proses integrasi ini menjadi langkah penting menuju penyediaan satu basis data nasional yang dapat digunakan bersama oleh seluruh pemangku kebijakan.

    Ateng juga menyoroti keberhasilan pemadanan data hayati, seperti pencatatan kelahiran dan kematian, yang kini sudah memenuhi standar internasional.

    Pencapaian ini menunjukkan kemajuan signifikan Indonesia dalam mengelola data strategis secara lebih akurat dan sesuai praktik global.

    Meski demikian, Ateng mengingatkan bahwa perjalanan menuju Satu Data bukanlah pekerjaan instan. Diperlukan proses yang sistemik, evaluasi berkelanjutan, dan audit rutin untuk memastikan kualitas data tetap terjaga.

    Keberhasilan program ini juga ditentukan oleh konsistensi dan komitmen semua pihak, bukan hanya teknologi semata. Kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah menjadi prasyarat agar data dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan publik.

    Dengan satu basis data yang akurat, pemerintah akan lebih mudah memetakan masalah, merancang solusi, dan mengeksekusi program pembangunan secara efektif.

    Satu Data untuk Semua bukan hanya tentang teknologi, melainkan tentang mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, efisien, dan inklusif.

    Dengan data yang terkoneksi, pelayanan publik menjadi lebih cepat, bantuan sosial lebih tepat sasaran, dan kebijakan ekonomi lebih terukur.

    Semua ini pada akhirnya akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, mulai dari penurunan angka kemiskinan, peningkatan kualitas hidup, hingga percepatan transformasi digital nasional.

    Program ini menjadi bukti bahwa ketika data dikelola dengan baik, keputusan yang diambil pemerintah akan lebih tepat, manfaatnya lebih merata, dan Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

    Apabila ekosistem data tunggal ini terwujud secara konsisten, Indonesia akan memiliki fondasi kuat untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

    Integrasi data kependudukan bukan sekadar mendukung efisiensi birokrasi, tetapi juga membuka jalan bagi kebijakan berbasis bukti yang mampu memberdayakan masyarakat.

    Dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, keamanan informasi yang terjamin, SDM profesional, dan sinergi lintas sektor, program Satu Data untuk Semua berpotensi menjadi pilar utama dalam memperkuat tata kelola negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Saat data menjadi satu, arah pembangunan nasional akan semakin jelas dan terukur, memberi peluang bagi setiap warga negara untuk berkontribusi dan menikmati hasil pembangunan secara adil dan setara.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • GPM Serentak Digelar di Mojokerto, Wali Kota Pastikan Ketahanan Pangan Aman

    GPM Serentak Digelar di Mojokerto, Wali Kota Pastikan Ketahanan Pangan Aman

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia, Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak digelar di 7.285 kecamatan se-Indonesia. Di Kota Mojokerto, kegiatan tersebut dilaksanakan di tiga kecamatan, salah satunya di Kecamatan Kranggan yang ditinjau langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.

    Pada kesempatan itu, Ning Ita (sapaan akrab, red) menyampaikan bahwa GPM di Kota Mojokerto menyediakan berbagai kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau. “Di tiap kecamatan kami menyiapkan 7 ton beras SPHP, 120 liter minyak goreng, 24 kilogram gula, serta berbagai komoditas lain seperti telur, bumbu dapur, sayuran, ikan, hingga frozen food,” ungkapnya, Sabtu (30/8/2025).

    Menurutnya, frozen food juga menjadi salah satu komoditas penting dalam GPM karena seringkali dimanfaatkan sebagai tambahan protein bagi bayi balita stunting. Ning Ita memastikan kondisi ketahanan pangan di Kota Mojokerto berada dalam kondisi aman dan terkendali. Menurutnya, ada tiga dimensi yang harus diperhatikan dalam ketahanan pangan yakni ketersediaan, distribusi, dan keterjangkauan harga.

    “Alhamdulillah, tiga dimensi tersebut di Kota Mojokerto aman. Hal ini berkat program TPID Pracangan di setiap kelurahan yang diperkuat sesuai Inpres Nomor 9 Tahun 2025 tentang Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Saat ini ada 18 Koperasi Merah Putih (KMP) di Kota Mojokerto yang menjual dan mendistribusikan sembako sehingga ketahanan pangan kita tetap terjaga,” tegasnya.

    Melalui pelaksanaan GPM serentak ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto berharap masyarakat lebih mudah mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga stabil, sekaligus menjaga daya beli masyarakat. Adapun harga pangan yang ditawarkan dalam GPM kali ini antara lain beras SPHP Rp56.000 per 5 kilogram, MinyaKita Rp15.000 per liter, gula Rp17.500 per kilogram, telur ayam Rp24.500 per kilogram, bawang merah Rp29 ribu per kilogram, dan bawang putih Rp27 ribu per kilogram. [tin/kun]

  • Pemprov Sulteng dan Pemkab Bangkep selaraskan program pembangunan

    Pemprov Sulteng dan Pemkab Bangkep selaraskan program pembangunan

    Program 9 Berani telah kami selaraskan dengan program daerah. Kami yakin sinergisitas ini akan mendorong Banggai Kepulauan bangkit, maju, dan berkelanjutan

    Banggai Kepulauan, Sulawesi Te (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan menyelaraskan program pembangunan guna mempercepat kemajuan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Gubernur Sulteng Anwar Hafid dalam kunjungannya di Bangkep, Rabu, menekankan pentingnya sinergi antara provinsi dan kabupaten.

    “Kita harus satu pemahaman. Suksesnya Banggai Kepulauan adalah suksesnya Sulawesi Tengah. Tanpa sinergisitas, kita akan lambat,” katanya.

    Ia menargetkan, penurunan angka kemiskinan minimal satu persen setiap tahun melalui penguatan akses pendidikan dan layanan kesehatan, dengan harapan angka kemiskinan berada di bawah rata-rata nasional pada 2029.

    Gubernur juga menyoroti beberapa kebutuhan mendesak, termasuk penyelesaian Pelabuhan Salakan, perbaikan akses jalan, dan penyediaan air bersih.

    Dalam arahannya, ia memaparkan implementasi program Sembilan Berani, yakni Berani Cerdas yang bertujuan memastikan pendidikan 12 tahun dan bebas pungutan di SMA, SMK, dan SLB, dan Berani Sehat menjamin layanan kesehatan Universal Health Coverage berbasis KTP.

    Kemudian, Berani Menyala untuk menghadirkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Berani Lancar fokus pada pengembangan infrastruktur jalan desa, sedangkan Berani Berdering memperluas jaringan komunikasi hingga pelosok.

    Selain itu, Berani Tangkap untuk menyediakan 50 kapal tangkap modern per tahun mulai 2026, Berani Panen Raya untuk menyalurkan bibit kelapa untuk pertanian, dan Berani Berintegritas serta Berani Berkah untuk menguatkan nilai keagamaan, termasuk gerakan shalat berjamaah di masjid.

    Untuk itu, ia menekankan pentingnya membangun komitmen bersama antara pemerintah provinsi dan kabupaten untuk mempercepat pembangunan.

    Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama antara organisasi perangkat saerah (OPD) Provinsi Sulawesi Tengah dan perangkat daerah Kabupaten Banggai Kepulauan, khususnya di bidang pendidikan (Berani Cerdas) dan kesehatan (Berani Sehat).

    Bupati Banggai Kepulauan Rusli Moidady menyatakan pihaknya telah menyelaraskan program unggulan daerah Bangkep Berkah dengan program Sembilan Berani.

    “Program 9 Berani telah kami selaraskan dengan program daerah. Kami yakin sinergisitas ini akan mendorong Banggai Kepulauan bangkit, maju, dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Rusli memaparkan bahwa Bangkep Berkah mencakup beberapa fokus utama, di antaranya Berkah Sejahtera menghadirkan bantuan perumahan bagi petani dan nelayan, jaminan BPJS Ketenagakerjaan bagi masyarakat miskin, bantuan usaha keluarga, dan santunan kematian.

    Selanjutnya, Berkah Cerdas menghadirkan pendidikan gratis untuk masyarakat, Berkah Sehat memprioritaskan pencapaian Universal Health Coverage dan penurunan stunting, Berkah Infrastruktur mengembangkan jalan provinsi dan kabupaten, menyediakan air bersih, akses listrik, dan membangun pelabuhan laut.

    Kemudian, Berkah Bermartabat untuk memberi insentif untuk pengurus masjid dan gereja, serta menggalakkan gerakan shalat berjamaah serta Berkah Berintegritas fokus pada peningkatan kesejahteraan ASN.

    Selain itu, Berkah Desa untuk meningkatkan alokasi dana desa dari 10 persen menjadi 15 persen, dan Berkah Berdering membangun smart village dengan free wifi di seluruh desa untuk mengatasi blank spot.

    Ia mengatakan kondisi kepulauan ini menimbulkan tantangan tersendiri dalam pembangunan dengan segala keterbatasan fiskal, sehingga penyelarasan program dan sinergi menjadi strategi penting untuk memanfaatkan potensi lokal secara optimal.

    Pewarta: Nur Amalia Amir
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ventrue-Hijrah teken perjanjian usaha patungan pembiayaan dapur MBG

    Ventrue-Hijrah teken perjanjian usaha patungan pembiayaan dapur MBG

    Kami berkomitmen menghadirkan solusi pembiayaan dan jaringan strategis agar pembangunan dapur MBG berjalan cepat, transparan, dan berkelanjutan.

    Jakarta (ANTARA) – Garuda Ventrue Capital Indonesia dan Hijrah Infra & Development Sdn Bhd Malaysia resmi menandatangani perjanjian usaha patungan (joint venture agreement/JVA) untuk pembangunan infrastruktur dapur dalam program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG).

    CEO Ventrue Capital Denia Yuniarti Abdussamad dalam peresmian kerja sama di Jakarta, Rabu, mengatakan upaya ini berfokus pada dukungan pembiayaan pendirian dapur MBG, tanpa terlibat langsung dalam aspek operasional.

    “Kami berkomitmen menghadirkan solusi pembiayaan dan jaringan strategis agar pembangunan dapur MBG berjalan cepat, transparan, dan berkelanjutan,” kata Denia.

    Perjanjian kerja sama pun menetapkan target pembangunan 1.000 unit dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan menyediakan makanan sehat setiap hari.

    Pada tahap awal, Denia mengatakan investasi minimum yang dialokasikan mencapai sekitar Rp175 miliar untuk membangun 100 unit dapur, dengan estimasi kebutuhan Rp1,75 miliar per unit.

    Pendanaan akan dikombinasikan melalui ekuitas, pembiayaan perbankan, serta dukungan program pemerintah.

    Lebih lanjut, Denia menambahkan, inisiatif ini sejalan dengan kebijakan prioritas Pemerintah Indonesia dalam program MBG yang menargetkan jutaan penerima manfaat.

    “Selain mencegah malnutrisi, pembangunan dapur juga diproyeksikan membuka lapangan kerja lokal dan memperkuat ekonomi daerah,” ujarnya.

    CEO Hijrah Infra & Development Sdn Bhd Nubly Ambotang menekankan peran pihaknya sebagai mitra modal dan akses perbankan regional.

    “Kami melihat kolaborasi ini sebagai langkah nyata lintas negara dalam mendukung agenda nasional Indonesia untuk gizi anak dan ketahanan pangan,” kata Nubly.

    Kerja sama Ventrue-Hijrah ini, kata dia lagi, sekaligus menegaskan relevansi program MBG sebagai bagian dari strategi nasional memerangi stunting dan memperkuat sumber daya manusia Indonesia.

    “Dengan adanya dukungan investor swasta dan mitra internasional, program ini diharapkan menjadi model pembiayaan sosial yang dapat direplikasi secara nasional,” ujarnya pula.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ventrue-Hijrah teken perjanjian usaha patungan pembiayaan dapur MBG

    Ventrue-Hijrah teken perjanjian usaha patungan pembiayaan dapur MBG

    Kami berkomitmen menghadirkan solusi pembiayaan dan jaringan strategis agar pembangunan dapur MBG berjalan cepat, transparan, dan berkelanjutan.

    Jakarta (ANTARA) – Garuda Ventrue Capital Indonesia dan Hijrah Infra & Development Sdn Bhd Malaysia resmi menandatangani perjanjian usaha patungan (joint venture agreement/JVA) untuk pembangunan infrastruktur dapur dalam program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG).

    CEO Ventrue Capital Denia Yuniarti Abdussamad dalam peresmian kerja sama di Jakarta, Rabu, mengatakan upaya ini berfokus pada dukungan pembiayaan pendirian dapur MBG, tanpa terlibat langsung dalam aspek operasional.

    “Kami berkomitmen menghadirkan solusi pembiayaan dan jaringan strategis agar pembangunan dapur MBG berjalan cepat, transparan, dan berkelanjutan,” kata Denia.

    Perjanjian kerja sama pun menetapkan target pembangunan 1.000 unit dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan menyediakan makanan sehat setiap hari.

    Pada tahap awal, Denia mengatakan investasi minimum yang dialokasikan mencapai sekitar Rp175 miliar untuk membangun 100 unit dapur, dengan estimasi kebutuhan Rp1,75 miliar per unit.

    Pendanaan akan dikombinasikan melalui ekuitas, pembiayaan perbankan, serta dukungan program pemerintah.

    Lebih lanjut, Denia menambahkan, inisiatif ini sejalan dengan kebijakan prioritas Pemerintah Indonesia dalam program MBG yang menargetkan jutaan penerima manfaat.

    “Selain mencegah malnutrisi, pembangunan dapur juga diproyeksikan membuka lapangan kerja lokal dan memperkuat ekonomi daerah,” ujarnya.

    CEO Hijrah Infra & Development Sdn Bhd Nubly Ambotang menekankan peran pihaknya sebagai mitra modal dan akses perbankan regional.

    “Kami melihat kolaborasi ini sebagai langkah nyata lintas negara dalam mendukung agenda nasional Indonesia untuk gizi anak dan ketahanan pangan,” kata Nubly.

    Kerja sama Ventrue-Hijrah ini, kata dia lagi, sekaligus menegaskan relevansi program MBG sebagai bagian dari strategi nasional memerangi stunting dan memperkuat sumber daya manusia Indonesia.

    “Dengan adanya dukungan investor swasta dan mitra internasional, program ini diharapkan menjadi model pembiayaan sosial yang dapat direplikasi secara nasional,” ujarnya pula.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5.000 buku “Mimpi Lala” karya Bunda PAUD Jakbar siap disebar

    5.000 buku “Mimpi Lala” karya Bunda PAUD Jakbar siap disebar

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 5.000 buku anak berjudul “Mimpi Lala” karya Bunda PAUD Jakarta Barat, Lisniawati Uus siap disebar ke perpustakaan RPTRA, sekolah dan pojok baca lainnya di wilayah Jakarta.

    “Buku ini berisi kisah naratif untuk anak yang fokus pada gizi dan stunting. Sudah dicetak dan siap disebar,” kata Lisniawati saat peluncuran buku di Walkot Farm, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa.

    Buku “Mimpi Lala” lahir dari keinginan untuk menghadirkan cerita yang ringan, ramah, dan penuh makna bagi anak usia dini.

    “Saya tidak mau buku ini hanya dilihat halaman pertamanya saja. Saya ingin anak-anak membaca dan melihat seluruhnya, sehingga mereka cepat memahami isi dari buku ini,” kata dia.

    Adapun tokoh utama dalam buku digambarkan sebagai anak yang enggan mengonsumsi buah, namun dalam mimpinya bertemu peri yang membuatnya akhirnya mau makan buah-buahan.

    “Harapan saya, buku ini bisa menumbuhkan minat anak-anak untuk mengonsumsi makanan bergizi, terutama buah-buahan,” katanya.

    Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, mengapresiasi hadirnya buku “Mimpi Lala” sebagai bentuk dukungan terhadap minat literasi anak.

    “Peluncuran buku ini bukan hanya perayaan karya, tapi juga perayaan mimpi dan keberanian menuangkan isi hati ke dalam kata-kata,” kata Uus.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.