Kasus: stunting

  • Ratusan Ibu dan Balita di Bandung Terima Makanan Bergizi Gratis

    Ratusan Ibu dan Balita di Bandung Terima Makanan Bergizi Gratis

    Foto Health

    Tripa Ramadhan – detikHealth

    Rabu, 15 Okt 2025 13:00 WIB

    Kabupaten Bandung – Sebanyak 300 warga Desa Cileunyi Wetan, Bandung, menerima Makanan Bergizi Gratis untuk balita, ibu hamil dan menyusui. Ini guna mencegah stunting-gizi buruk.

  • Bobby Nasution Tingkatkan Sinergi untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 7,2%

    Bobby Nasution Tingkatkan Sinergi untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 7,2%

    Bisnis.com, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mendorong seluruh kepala daerah di Sumut agar memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Langkah ini juga menjadi jawaban atas tantangan efisiensi anggaran pemerintah pusat yang kini diarahkan pada penguatan investasi dan kemitraan strategis.

    Hal tersebut disampaikan Gubernur Bobby Nasution saat membuka North Sumatera Investment Industry Trade & Halal Expo 2025, yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumut di Aula Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Tapian Daya, Jalan Gatot Subroto Medan, Senin (13/10/2025).

    Menurut Gubernur, program kemudahan dan insentif investasi yang diluncurkan Presiden RI Prabowo Subianto menjadi peluang besar bagi Sumut, untuk tumbuh lebih pesat melalui konsep kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha.

    “Antara pemerintah dan dunia usaha itu sangat baik apabila hubungannya berjalan harmonis. Hari ini kami berjalan berdampingan, dan kita tunggu hasilnya dari KADIN,” ujar Gubernur.

    Bobby menambahkan, pemerintah pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8%. Untuk itu, setiap kepala daerah perlu berperan aktif dalam menarik investasi di wilayahnya. Sumut sebagai provinsi keempat terbesar di Indonesia, dan terbesar di luar Pulau Jawa, diharapkan dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,7 hingga 7,2%.

    “Karena itu target kita (Sumut) menyumbang 6,7% sampai 7,2% pertumbuhan ekonomi untuk nasional. Dan itu banyak variabel pembentuknya, seperti Government Spending atau kebijakan fiskal belanja barang dan jasa untuk layanan publik, termasuk investasi. Maka kebijakan transfer ke daerah (TKD) bukan pengurangan, tetapi lebih ke penyesuaian. Karena diganti dengan program yang lebih efektif meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” jelas Bobby.

    Bobby menyebutkan, nilai penyesuaian TKD untuk tingkat provinsi mencapai Rp1,1 triliun dan kabupaten/kota sekitar Rp8 triliun, dengan total lebih dari Rp9 triliun. Oleh karena itu, kepala daerah diminta lebih proaktif membangun hubungan yang produktif dengan dunia usaha.

    “Makanya para kepala daerah harus bisa lebih bersahabat dan berjalan bersama dengan dunia usaha. Kalau bisa sebagian besar kebijakan pemerintah mengikuti apa yang membuat dunia usaha lebih baik. Harus lebih ramah, bahkan memanjakan dunia usaha, seperti investasi anak bayi yang harus kita ayomi, sehingga mereka bertumbuh kembang lebih cepat. Jangan dunia usaha ini menjadi seperti stunting, pertumbuhannya terganggu. Harus ada ‘karpet merah’ untuk mereka,” jelas Bobby.

    Selain memperkuat kemitraan, Bobby juga menyoroti pentingnya investasi daerah untuk memperluas lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia berharap KADIN dapat menggelar kegiatan serupa di seluruh kabupaten/kota agar kesadaran tentang peran dunia usaha semakin meningkat.

    Lebih lanjut, Bobby mengusulkan agar BUMD se-Sumatera dapat berkolaborasi membentuk entitas ekonomi besar seperti Danantara, yang menjadi kekuatan baru bagi kawasan Sumatera dengan jumlah penduduk lebih dari 40 juta jiwa.

    “Sumatera memiliki potensi luar biasa dan menjadi pintu gerbang Indonesia bagian Barat. Kalau bisa, BUMD di Sumatera digabungkan menjadi satu ekosistem ekonomi yang kuat,” ujarnya.

    Pada kesempatan tersebut, Bobby juga memaparkan rencana pembangunan Kawasan Industri Sumatera Utara di Tanjung Kasau, Kabupaten Batubara. Pemprov Sumut menyiapkan lahan seluas 2.500 hektare yang akan diberikan secara gratis kepada investor dengan komitmen investasi minimal Rp1 triliun.

    “Kami akan berikan lahannya kepada siapa saja yang mau berinvestasi sebesar Rp1 Triliun, karena itu milik Pemprov. Apa yang bisa dikembangkan di kawasan tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu orang jika itu dibuka. Silakan KADIN cari investornya,” ungkapnya.

    Menutup sambutannya, Bobby menekankan pentingnya penguatan industri halal. Ia berharap negara-negara mayoritas Muslim menjadi pengimpor utama produk halal, mengingat saat ini justru Cina dan Australia yang menjadi importir terbesar produk berlabel halal.

    “Karena itu, kami mengapresiasi KADIN yang mengangkat tema halal dalam acara ini,” pungkasnya.

    Sementara itu, Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Bakrie, menilai Sumut memiliki potensi besar menjadi motor penggerak ekonomi di wilayah Sumatera. Ia menyebut, selain memiliki sumber daya melimpah, Sumut juga didukung kepemimpinan daerah yang progresif dan bersinergi dengan pelaku usaha.

    “Sumut harus menjadi motor penggerak ekonomi Sumatera dan nasional. Kalau Sumatera bergerak, ia akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” kata Anindya.

    Anindya menambahkan, kebijakan fiskal pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo diarahkan pada efisiensi dan penguatan likuiditas, termasuk melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pengembangan ekosistem perumahan yang melibatkan UMKM.

    Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua KADIN Sumut Firsal Dida Mutyara, Koordinator KADIN Wilayah Sumatera Ivan Iskandar Batubara, perwakilan Forkopimda, Kepala Daerah se-Sumut, Konjen India Ravi Shanker Goel, serta para pelaku usaha dari berbagai sektor.

  • Golkar: Bahlil diframming jahat, tapi kinerjanya diakui publik

    Golkar: Bahlil diframming jahat, tapi kinerjanya diakui publik

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji menyampaikan apresiasi tinggi kepada Bahlil Lahadalia dan Wihaji atas kinerjanya yang sangat baik dalam menjalankan tugas sebagai menteri di Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

    Ia juga menyoroti bahwa meskipun Bahlil kerap menjadi sasaran framing negatif di ruang publik, hasil survei justru menunjukkan bahwa masyarakat tetap menilai kinerjanya secara objektif dan positif.

    “Pak Bahlil sering kali di-framing secara jahat di ruang publik, tetapi ternyata publik lebih cerdas. Penilaian positif ini menunjukkan bahwa masyarakat bisa membedakan antara opini politik dan hasil kerja nyata. Publik menilai berdasarkan kinerja, bukan berdasarkan narasi yang sengaja dibentuk,” kata Sarmuji dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Sarmuji mengungkapkan Bahlil Lahadalia berhasil meningkatkan lifting minyak nasional dan Wihaji berhasil menurunkan angka stunting balita.

    Ia menyebut capaian tersebut sebagai bukti konkret bahwa kader-kader Golkar memiliki kapasitas, integritas, dan etos kerja tinggi dalam mengemban amanah publik.Partai Golkar tentu berbangga dan berterima kasih atas penilaian publik yang positif terhadap para menterinya. Kinerja Pak Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Pak Wihaji menunjukkan bagaimana kader Golkar tidak hanya berpengalaman secara politik, tetapi juga memiliki kemampuan manajerial dan keberpihakan nyata pada kepentingan rakyat,” ujar.

    Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu menegaskan keduanya adalah contoh nyata profesionalitas kader Golkar dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.

    “Keduanya (Bahlil Lahadalia dan Wihaji) adalah contoh nyata kader Golkar yang bekerja dengan pendekatan profesional sekaligus mengedepankan semangat pengabdian. Mereka menjalankan amanah dengan hasil yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Sarmuji.

    Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI itu menegaskan bahwa Partai Golkar akan terus mendukung kinerja seluruh kadernya yang berada di kabinet agar konsisten menghadirkan kebijakan yang pro-rakyat, produktif, dan berdampak nyata.

    Sarmuji juga menilai apresiasi publik melalui survei merupakan indikator penting dari keberhasilan kader Golkar dalam menyusun kebijakan yang pro rakyat.

    “Bagi Golkar, kepuasan publik adalah ukuran utama dari keberhasilan kader dalam pemerintahan. Kami berharap capaian ini menjadi penyemangat bagi seluruh kader Golkar di berbagai posisi untuk terus bekerja secara maksimal dan menjaga kepercayaan rakyat,” kata legislator dari Jawa Timur itu.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hati-hati, Punya Masalah Gigi-Mulut Bisa Berisiko Stunting

    Hati-hati, Punya Masalah Gigi-Mulut Bisa Berisiko Stunting

    Jakarta

    Masalah di rongga mulut seperti sariawan, gigi berlubang, gusi bengkak, hingga karang gigi ternyata memiliki kaitan dengan risiko stunting.

    Gangguan mulut yang tampak sepele ini dapat memengaruhi asupan nutrisi, terutama pada ibu hamil dan remaja putri yang seharusnya memperoleh gizi optimal untuk mendukung tumbuh kembang anak di masa depan.

    Ketika ibu hamil mengalami nyeri gigi, misalnya, rasa sakit yang muncul bisa membuatnya sulit makan. Akibatnya, asupan nutrisi ke janin berkurang dan berpotensi menghambat proses pertumbuhan bayi di dalam kandungan.

    Dokter gigi drg Rakanda Rizki Ramadhani menjelaskan pencegahan penyakit mulut perlu dilakukan sejak dini, khususnya pada masa remaja yang merupakan periode produktif dan penting dalam mempersiapkan diri menjadi calon ibu.

    “Sebenarnya kondisi mulut sangat berpengaruh. Sariawan, gigi berlubang, gusi bengkak bahkan berdarah bisa jadi awal mula masalah yang berujung pada stunting,” ujarnya dalam kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat oleh Departemen Ilmu Penyakit Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI), di Yayasan Al-Istiqomah Tenggulun, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).

    Rakanda menambahkan, menjaga kesehatan mulut bisa dilakukan dengan langkah sederhana namun konsisten, seperti menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride, rutin periksa gigi setiap enam bulan sekali, serta tidak berbagi sikat gigi dengan orang lain.

    Senada, Ketua penyelenggara kegiatan, Dr drg Indriasti Indah Wardhany, SpPM (K), Subsp Infeksi dan Imunitas, menekankan edukasi ini memang menyasar remaja putri agar mereka lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan mulut dan tubuh secara keseluruhan sejak dini.

    “Remaja putri itu calon ibu. Kalau mereka sudah sehat sejak sekarang, risiko anak mengalami stunting di masa depan bisa ditekan,” kata Indriasti.

    Ia menjelaskan, stunting perlu dicegah sedini mungkin, bahkan sejak 1000 hari pertama kehidupan yakni sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Karena itu, remaja perlu tahu bagaimana menjaga kesehatan gigi, mulut, pola makan, dan kebersihan diri secara menyeluruh.

    “Kalau remajanya sehat, maka generasi berikutnya juga akan sehat. Jadi cegah stunting itu bukan dimulai saat hamil, tapi jauh sebelum itu, termasuk dari menjaga kesehatan gigi dan mulut,” tutupnya.

    (Aida Adha Siregar/suc)

  • Penjualan Kantin di SDN Pulogebang Turun Sejak Program MBG Berjalan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Oktober 2025

    Penjualan Kantin di SDN Pulogebang Turun Sejak Program MBG Berjalan Megapolitan 13 Oktober 2025

    Penjualan Kantin di SDN Pulogebang Turun Sejak Program MBG Berjalan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala SDN 06 Pulogebang, Jakarta Timur, Paranggi, mengungkapkan adanya penurunan jumlah siswa yang membeli makanan di kantin sekolah sejak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai berjalan.
    Menurut dia, banyak siswa kini lebih memilih menyantap makanan dari program MBG yang disediakan setiap hari di sekolah.
    “Sebagian besar siswa makan dari MBG, jadi memang ada penurunan pembelian di kantin,” ujar Paranggi saat ditemui di sekolahnya, Senin (13/10/2025).
    Meski demikian, kata dia, penurunan tersebut tidak berdampak signifikan terhadap pendapatan kantin karena para penjual kini menghadirkan lebih banyak variasi jajanan.
    “Justru mereka (penjual kantin) lebih bervariasi sebenarnya. Menunya kan bisa diganti dengan yang lain. Dampaknya sih enggak terlalu anjlok, mereka masih bisa dapat penghasilan karena menu yang bervariasi itu,” kata Paranggi.
    Ia menambahkan, sebelum program MBG diluncurkan, siswa biasanya membeli makanan di kantin atau sekitar sekolah dengan menu seadanya.
    “Karena di kantin ada keterbatasan menu, hanya nasi goreng, nasi kuning dan sebagainya, ya mungkin menu sayurannya cuma satu potong, sekadarnya lah. Jadi menurut saya gizinya masih kurang cukup juga,” jelasnya.
    Paranggi memastikan pihak sekolah tetap bekerja sama dengan puskesmas untuk memantau keamanan jajanan yang dijual di kantin.
    Sementara itu, Ipeh, salah satu penjaga kantin, juga mengakui adanya penurunan penjualan sejak program MBG bergulir.
    “Iya, kalau terdampak ya terdampak. Ya diakalin aja, jajannya dibuat lebih variatif. Tapi pasti aja masih ada (siswa) yang jajan sih kalau di sini,” ujarnya.
    Ipeh mengatakan, sebelum adanya MBG, ia biasa menjual nasi goreng dan nasi kuning untuk siswa SDN 07 dan SDN 06 Pulogebang. Kini, ia lebih banyak menjajakan jajanan ringan seperti kue basah.
    “Dulu lebih banyak, kayak nasi goreng gitu-gitu. Sekarang lebih ke jajanan kue-kue. Kalau nasi goreng tergantung permintaan, baru dimasak,” kata Ipeh.
    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka yang mulai dijalankan pada akhir 2024.
    Program ini bertujuan meningkatkan gizi dan kesehatan anak usia sekolah dasar hingga menengah pertama di seluruh Indonesia.
    Melalui kerja sama dengan Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) di tiap wilayah, MBG menyediakan makanan bergizi sesuai kebutuhan usia anak.
    Inisiatif ini juga menjadi tindak lanjut dari janji kampanye Prabowo–Gibran dalam Pemilu 2024 untuk menurunkan angka
    stunting
    dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia muda Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Siswa SMPN 61 Jakarta Harap Menu Susu di Program MBG Lebih Sering Diberikan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Oktober 2025

    Siswa SMPN 61 Jakarta Harap Menu Susu di Program MBG Lebih Sering Diberikan Megapolitan 13 Oktober 2025

    Siswa SMPN 61 Jakarta Harap Menu Susu di Program MBG Lebih Sering Diberikan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah siswa SMP Negeri 61 Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat, berharap menu susu dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat disediakan lebih sering.
    Menurut mereka, susu menjadi salah satu menu paling disukai karena rasanya enak dan membantu menambah energi saat belajar di sekolah.
    Bila (bukan nama sebenarnya), siswi kelas VIII, mengatakan susu jarang muncul dalam menu mingguan MBG.
    Biasanya, minuman tersebut hanya diberikan pada waktu tertentu, seperti saat sekolah menerima kunjungan dari pihak pemerintah.
    “Ia jarang banget ada (susu). Biasanya cuma waktu-waktu tertentu, kayak kalau ada momen kunjungan orang dinas gitu. Kalau bisa sih seminggu sekali ada,” kata Bila kepada
    Kompas.com
    , Senin (13/10/2025).
    Rafi (bukan nama sebenarnya), siswa kelas IX, juga mengaku lebih bersemangat menyantap makanan MBG ketika ada susu dalam paket makan siangnya.
    Ia menilai susu merupakan pelengkap ideal selain nasi dan lauk yang disediakan.
    “Kalau ada susu tuh rasanya lengkap aja. Kan katanya bagus buat tulang sama otak juga. Jadi mungkin lebih sering dikasih,” ujar Rafi.
    Sementara itu, Dinda (bukan nama sebenarnya), siswi kelas VIII lainnya, mengatakan susu merupakan menu yang paling cepat habis ketika dibagikan.
    Menurut dia, beberapa teman bahkan rela menukar lauk hanya demi mendapatkan susu.
    “Susu cepat banget habis, teman saya suka tukar lauknya biar dapat susu. Soalnya enggak tiap hari dikasih,” tuturnya.
    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo–Gibran yang mulai dijalankan sejak November 2024.
    Program ini bertujuan meningkatkan asupan gizi anak sekolah sekaligus menekan angka stunting di Indonesia.
    Di DKI Jakarta, program ini dijalankan di berbagai sekolah negeri, termasuk SMP Negeri 61 Jakarta. Menu yang diberikan setiap hari umumnya terdiri atas nasi, lauk berprotein, sayur, buah, dan minuman bergizi.
    Meski demikian, sejumlah siswa berharap variasi menu, terutama penyediaan susu, dapat ditingkatkan agar manfaat program lebih optimal dan mendukung semangat belajar mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamenkes Ungkap 4,6 Persen Puskesmas di RI Tak Punya Dokter

    Wamenkes Ungkap 4,6 Persen Puskesmas di RI Tak Punya Dokter

    Jakarta

    Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan Indonesia kini masih kekurangan dokter. Setidaknya, 4,6 persen Puskesmas di RI tidak memiliki tenaga medis.

    “4,6 persen puskesmas tidak ada dokternya, 38,8 persen puskesmas belum lengkap tenaga medisnya, dan sepertiganya dari rumah sakit itu tidak punya 7 spesialis dasar yang harusnya bisa melayani pasien dengan baik,” kata Dante, di Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025).

    Menurut Dante, ini adalah permasalahan yang harus segera diatasi. Pasalnya, Puskesmas dan rumah sakit termasuk garda terdepan dalam membantu pasien.

    “Kita masih menghadapi persoalan kesehatan secara menyeluruh di Indonesia. Baik itu prevalensi stunting, kematian ibu, kematian bayi, dan angka penyakit-penyakit penting seperti tuberculosis, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, stroke, dan sebagainya,” ujar Dante.

    “Karena itulah maka kita harus melakukan akselerasi secepat-cepatnya karena masalahnya ada dua. Satu, masalah jumlahnya yang kurang. Dan dua, adalah masalah distribusinya yang tidak merata,” sambungnya.

    Dante menegaskan, Kemenkes bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) memiliki tanggung jawab untuk memastikan ketersediaan dokter dan tenaga medis di seluruh Indonesia, serta distribusinya yang merata.

    “Karena itu kami sebagai organisasi pemerintah yang bertanggung jawab untuk melahirkan dokter, dalam hal ini Kemendikti Saintek dan Kementerian Kesehatan mempunyai tanggung jawab untuk melahirkan dokter-dokter ini, sehingga cukup di seluruh Tanah Air,” tutur dia.

    Meluncurkan SOP Uji Kompetensi

    Kemenkes bersama Kemendikti Ristek resmi menetapkan Standar Prosedur Operasional (SPO) Uji Kompetensi Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Nasional.

    Penetapan ini merupakan amanat dari Pasal 591 ayat (5) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024.

    Sebagai tindak lanjut dari penetapan SPO, pemerintah akan membentuk Tim Ad Hoc Nasional paling lambat November tahun ini.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kata Dokter IQ Anak Bisa Dioptimalkan dengan Stimulasi dari Bayi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/naf)

  • Siasat Kemenkes RI Jamin Kompetensi Lulusan University-Hospital Based Setara

    Siasat Kemenkes RI Jamin Kompetensi Lulusan University-Hospital Based Setara

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan Standar Prosedur Operasional (SPO) Uji Kompetensi. Hal ini untuk memastikan kompetensi tenaga medis dan kesehatan lulusan university dan hospital based.

    SPO ini diluncurkan Kemenkes sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024.

    Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof Dante Saksono Harbuwono mengatakan saat ini Indonesia sedang dihadapkan dengan banyaknya masalah kesehatan, seperti stunting, kematian ibu, kematian bayi, dan angka penyakit-penyakit penting seperti tuberculosis (TB), hipertensi, diabetes, jantung, dan stroke.

    “Yang berada di garda depan untuk menangani permasalahan tersebut adalah para tenaga medis dan tenaga kesehatan. Paradoksnya adalah, tenaga medis dan kesehatan itu masih kurang di Indonesia,” kata Dante dalam sambutannya di Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025).

    “4,6 persen puskesmas tidak ada dokternya, 38,8 persen puskesmas belum meningkat tenaga medisnya, dan sepertiganya dari rumah sakit tidak punya 7 spesialis dasar yang harusnya bisa melayani pasien dengan baik,” sambungnya.

    Dante menambahkan ada masalah lain terkait jumlah tenaga medis dan kesehatan yang masih kurang, serta distribusi mereka yang belum merata.

    Oleh karena itu, melalui SPO Uji Kompetensi ini, Kemenkes dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) berharap tenaga medis dan tenaga kesehatan lulusan hospital dan university based bisa mendapatkan sertifikasi, sehingga kualitasnya terjamin untuk terjun melayani masyarakat.

    “Jadi uji kompetensi ini dilakukan secara nasional dan berstandar nasional. Nanti ada untuk vokasi dan profesi, dan ada spesialis dan sub-spesialis,” kata Dante.

    “Yang lulus nanti akan mendapat sertifikat dan sertifikat itu akan berlaku secara nasional. Yang tidak lulus juga boleh mengulang lagi berdasarkan waktu tertentu yang disepakati Undang-Undang,” lanjutnya.

    Pembinaan, pengampuan, dan pengawasan dari ‘uji kompetensi’ ini dilakukan oleh Kemenkes, Kemendiktisaintek, dan Konsil Kesehatan Indonesia (KKI). Hal ini untuk menjamin bahwa lulusannya memiliki kualitas yang sama.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: AIPKI Menampik Ada ‘Permainan’ di Uji Kompetensi Dokter”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/naf)

  • AMMAN Raih Penghargaan Tertinggi Pengolahan Mineral Terbaik di ASEAN

    AMMAN Raih Penghargaan Tertinggi Pengolahan Mineral Terbaik di ASEAN

    Bisnis.com, JAKARTA – Dari wilayah tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, teknologi dan praktik terbaik pengolahan mineral dari Indonesia berhasil mencuri perhatian Asia Tenggara. PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, dinobatkan sebagai pemenang kategori ‘Best Practices in Processing’ (Praktik Pengolahan Mineral Terbaik) dalam ajang bergengsi ‘The 4th ASEAN Mineral Awards (AMA) 2025’.

    Penghargaan ini diserahkan dalam pertemuan tingkat Menteri sektor mineral ASEAN di Vientiane, Laos, pada 2 Oktober lalu, sebagai bentuk pengakuan atas komitmen AMMAN dalam menerapkan praktik operasi yang inovatif, efisien, dan berkelanjutan di industri pertambangan. AMA, yang diselenggarakan setiap dua tahun oleh Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), adalah barometer utama dalam penerapan praktik terbaik pengelolaan sumber daya mineral di wilayah Asia Tenggara.

    Vice President Corporate Communications AMMAN, Kartika Octaviana, menyatakan bahwa penghargaan tertinggi ini merefleksikan komitmen AMMAN dalam menghadirkan praktik pertambangan berkelas dunia. “Penghargaan ini merupakan bukti nyata integrasi inovasi dan keberlanjutan di setiap aspek operasi kami. Kami percaya praktik tambang yang unggul bukan hanya kunci keberhasilan bisnis, tetapi juga tanggung jawab untuk menjaga lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pencapaian ini menjadi motivasi bagi AMMAN untuk terus menetapkan standar lebih tinggi di industri pertambangan,” ujar Kartika.

    Inovasi dan Keberlanjutan yang Membawa Kemenangan

    Penilaian komprehensif AMA menyoroti inovasi AMMAN dalam penerapan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi pengolahan mineral. AMMAN berhasil mencatat peningkatan pemulihan mineral (recovery rate) melampaui kinerja rata-rata historis perusahaan hingga 5,6% lewat beragam inovasi teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI), memodifikasi dan memperbarui peralatan yang ada, serta optimalisasi proses penggilingan, penggerusan, dan pengapungan.

    Komitmen terhadap lingkungan juga tercermin dari pengelolaan tailing tanpa bahan kimia berbahaya, pemanfaatan PLTS berkapasitas 26,8 MW yang berhasil menekan emisi CO₂, serta peningkatan efisiensi air hingga 40% sejak 2016. Hingga 2024, AMMAN juga telah berhasil mereklamasi 799,53 hektar lahan dengan 1,8 juta pohon ditanam dengan 99 varian bibit yang didominasi tanaman asli Sumbawa.

    Di sisi sosial, berbagai program pemberdayaan masyarakat telah menurunkan angka stunting hingga 30% di wilayah sekitar operasional, menghidupkan kembali tradisi tenun melalui pemberdayaan perempuan lokal, serta melahirkan infrastruktur-instruktur surfing baru yang meningkatkan pendapatan warga sekaligus mendorong pariwisata berkelanjutan di Sumbawa Barat.

    Capaian ini menegaskan posisi AMMAN dalam komitmennya untuk menjalankan praktik pertambangan modern yang kompetitif secara global. Lebih dari sekadar pengakuan, penghargaan ini menjadi pendorong bagi AMMAN untuk terus menghadirkan inovasi, menjaga keberlanjutan lingkungan, serta menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

  • Apa Itu Food Waste? Masalah Lain di Balik Sengkarut Keracunan MBG

    Apa Itu Food Waste? Masalah Lain di Balik Sengkarut Keracunan MBG

    Jakarta

    Kasus keracunan makanan yang disebabkan oleh program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah Indonesia telah menggemparkan media beberapa pekan terakhir. Hal ini terbilang wajar, karena isu keamanan pangan memang langsung bersinggungan dengan kesehatan penerima manfaat.

    Namun di tengah ramainya pembahasan tentang higienitas dan keamanan makanan, ada satu sisi lain dari MBG yang jarang tersorot yaitu food waste. Tidak sedikit sekolah yang telah mengembalikan MBG yang sudah diberi karena kualitas dan mutunya tidak layak konsumsi. Kasus lain dari MBG ini juga perlu dievaluasi dan diperhatikan karena berpotensi menimbulkan dampak dan kerugian lain.

    Apa itu Food Waste?

    Food waste adalah makanan yang tidak termakan karena berbagai alasan, seperti rasa yang tidak sesuai selera, kesalahan distribusi, atau basi sebelum sempat disajikan.

    Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), setiap tahun dunia membuang 1,3 miliar ton makanan. Selain itu, sektor konsumsi publik seperti sekolah, rumah sakit, dan program sosial menjadi salah satu penyumbang terbesar food waste.

    Artinya, program besar seperti MBG yang melibatkan ribuan porsi makanan setiap hari berpotensi menambah food waste bila tidak disertai sistem manajemen pangan yang baik.

    Potensi MBG Menghasilkan Food Waste

    Program MBG hadir dengan semangat mulia yaitu memastikan setiap anak bangsa mendapat makanan bergizi gratis di sekolah. Namun di lapangan, pelaksanaannya tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa faktor yang membuat sebagian makanan akhirnya tidak termakan. Belum lagi, turunnya kepercayaan publik saat ingin mengonsumsi MBG dikarenakan takut keracunan makanan.

    Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengkaji program MBG pada tahun 2024, memperkirakan food waste dari MBG bisa mencapai 1,1 juta – 1,4 juta ton per tahun.
    Keterlambatan distribusi sering menjadi persoalan di lapangan, terutama di wilayah dengan akses terbatas dan tanpa fasilitas penyimpanan makanan yang sesuai standar. Akibatnya, makanan yang dikirim bisa cepat basi sebelum sampai ke penerima manfaat dan akhirnya dibuang.

    Selain itu, menu yang disajikan mungkin tidak sesuai dengan selera atau kebiasaan makan daerah setempat. Anak-anak yang tidak terbiasa dengan jenis lauk tertentu pasti cenderung tidak menghabiskan makanannya.

    Dampak Food Waste

    Membuang makanan bukan sekadar kehilangan nasi dan lauk pauk tapi juga berdampak pada lingkungan, ekonomi, dan sosial.

    1. Dampak Lingkungan

    Saat makanan membusuk di tempat pembuangan, proses dekomposisinya menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca paling kuat. FAO tahun 2022 menyebut bahwa food waste berkontribusi hingga 10% per tahun dari total emisi gas rumah kaca global. Produksi makanan yang terbuang juga membutuhkan sumber daya lain seperti air, lahan, dan energi.

    2. Dampak Ekonomi

    Makanan yang terbuang berarti juga terbuangnya sumber daya, mulai dari biaya produksi, transportasi, hingga energi untuk memasak. Akibatnya, menyebabkan pemborosan anggaran negara.

    3. Dampak Sosial

    Ironisnya, di saat banyak daerah masih berjuang melawan stunting dan kekurangan gizi, sebagian makanan dari program bergizi gratis justru berakhir di tong sampah. Ini menimbulkan kesenjangan baru antara niat baik dan hasil nyata di lapangan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Ombudsman Ungkap Ada Yayasan MBG Terafiliasi Politik”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)