Kasus: stunting

  • Kota Kediri Raih Peringkat II Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Jatim

    Kota Kediri Raih Peringkat II Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Jatim

    Kediri (beritajatim.com) – Kota Kediri berhasil mendapat peringkat II terbaik dalam Penilaian Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Provinsi Jawa Timur. Peringkat tersebut didapatkan dari hasil kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Kediri dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2023.

    Penghargaan ini diserahkan Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN RI) Novian Andusti dan diterima oleh Plt Kepala DP3AP2KB Mandung Sulaksono, di Hotel Platinum Surabaya.

    Terdapat 5 indikator penilaian meliputi : (1) Pelaporan 8 Aksi Konvergensi (30%) meliputi aksi 1 (Analisa Situasi), aksi 2 (Rencana Kegiatan), aksi 3 (Rembuk Stunting), aksi 4 (Peraturan Walikota tentang Peran Kelurahan), aksi 5 (pembinaan kader kelurahan), aksi 6 (sistem manajemen data), aksi 7 (pengukuran dan publikasi stunting), dan aksi 8 (review kinerja tahunan); (2) Indikator Kesehatan; (3) Indikator Bangga Kencana; (4) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS); dan (5) Penilaian Paparan.

    Kelima indikator tersebut sebelumnya telah dipaparkan oleh Kota Kediri dan 37 Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Timur secara hybrid.

    Saat ditemui, PJ Wali Kota Kediri bersyukur atas diraihnya peringkat II ini. Hal ini berkat kerja keras bersama. Targetnya Kota Kediri bisa meraih peringkat I dalam percepatan penurunan stunting ini. “Untuk itu saya minta terus lakukan inovasi program dalam pencegahan stunting ini, harapannya Kota Kediri tidak ada anak yang stunting,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Zanariah menjelaskan bahwa beberapa inovasi program yang mengantarkan Kota Kediri bisa meraih peringkat II ini diantaranya Aplikasi Papi Asik (Program Pemantauan Ibu, Anak dan Siklus Kehidupan).

    Lalu intervensi spesifik berupa Gerakan Minum Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri (Galuh Trendi) dan ibu hamil untuk mencegah anemia, home visit dan pemberian Pangan dengan Kondisi Khusus (PDK) bagi bumil KEK, pemberian PKMK dan makanan tambahan bagi balita stunting selama 90 hari, bantuan pangan olahan ikan dalam rangka Gemarikan, Gerakan Masyarakat Peduli ASI Eksklusif (GEMAPASI), pemeriksaan USG ibu hamil di Puskesmas, penyediaan antopometri kit di seluruh puskesmas, serta layanan 1 puskesmas 1 dokter spesialis anak untuk memastikan kondisi stunting pada balita.

    Selanjutnya intervensi sensitif yang bersifat preventif melalui Universal Health Coverage yang sudah melampaui 100%, program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di seluruh kelurahan di Kota Kediri yang merupakan pendidikan untuk orang tua dalam menerapkan pola asuh yang baik, pencegahan perkawinan anak dengan mengadakan Sekolah Bagi Perempuan Bekal Tantangan Hidup di Masa Depan (Selimut Hati), strategi komunikasi bagi kader Kesehatan dan tenaga kesehatan, konseling pra nikah, penyelesaian kawasan kumuh, penyediaan air bersih dan sanitasi layak yang mencapai 100% Open Defecation Free (ODF), serta masih banyak lagi. Di samping itu, Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) juga memberi sumbangsih besar dalam pencegahan stunting ini. [nm/kun]

  • Khofifah dan Nurkholis Santuni 500 Anak Yatim se-Kota Probolinggo

    Khofifah dan Nurkholis Santuni 500 Anak Yatim se-Kota Probolinggo

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa turut hadir dalam rangkaian kegiatan Semarak Ramadhan yang digelar Pemprov Jatim bersama Baznas Jatim. Khofifah memberikan santunan anak yatim pada 500 anak yatim se-Kota Probolinggo, Rabu (3/4/2024).

    Dalam kesempatan ini, Khofifah bersama Pj Wali Kota Probolinggo Nurkholis memacu semangat anak-anak yatim agar tak putus asa bercita-cita. Ia mencontohkan, ada banyak pejabat bergelar pendidikan yang tinggi turut hadir dalam kegiatan ini.

    “Siapa di sini yang ingin menjadi kiai? Atau ingin menjadi pejabat? Semoga anak-anakku di sini yang ingin jadi kiai sekaligus pejabat diijabah oleh Allah SWT,” tegas Khofifah disambut sautan Aamiin ratusan anak yatim yang hadir.

    Khofifah mengatakan, bahwa saat ini sudah memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan. Maka, ia mengajak anak-anak dan warga Kota Probolinggo untuk berlomba-lomba mengejar Lailatul Qadar.

    Ia bahkan memberikan tantangan pada anak yatim yang hadir untuk hapalan Surat Al-Qadar. Bagi yang berani maju ke depan dan melantunkan seluruh ayat Surat Al-Qadar diberikan hadiah Al-Qur’an. Hal itu sengaja dilakukan Khofifah untuk menambah motivasi anak-anak untuk semangat membaca dan cinta Al-Qur’an.

    “Terangi dan lembutkan hati dengan Al-Qur’an. Insya Allah ketika Kalam Allah ada di hati dan tindak tanduk kita, maka Allah akan memudahkan apa yang kita cita-citakan,” tegasnya.

    Lebih lanjut, bicara tentang Lailatul Qadar, Khofifah kemudian mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya oleh istrinya Aisyah r.a apa yang harus dilakukan dan doa apa yang harus dimunajatkan jika bertemu dengan Lailatul Qadar. Maka Rasulullah menjawab ketika bertemu Lailatul Qadar, maka yang perlu dilakukan adalah membaca doa dan meminta ampun pada Allah SWT.

    “Doa yang dianjurkan oleh Rasulullah berbunyi Allahumma Innaka Afuwwun Karim Tuhibbul Afwa Fa’fu Anni. Yang artinya Yaa Allah, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku,” kata Khofifah.

    Yang kemudian disambung dengan istighfar dan doa dan permohonan ridho akan surganya Allah SWT dengan membaca Astaghfirullah Allahumma inna nas’aluka ridhaka wal jannah, wa naudzu bika min sakhathika wan naar. Ya Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan neraka-Mu.

    “Ini adalah doa sederhana dan ini biasa kita baca setelah shalat witir. Semoga kita semua bertemu Lailatul Qadar,” tambah Khofifah.

    Di akhir acara Khofifah juga menyerahkan Al-Qur’an kepada anak-anak hafiz/hafizah. Acara ini turut dihadiri Dandim 0820 Letkol Heri Budiasto dan Wakapolres Probolinggo Kota Kompol M. Lutfi.

    Acara ini dihadiri pula oleh Ketua Baznas Provinsi Jatim Ali Maschan Moesa, Wakil Ketua 2 Baznas Provinsi Jatim Ahsanul Haq, Wakil Ketua 3 Baznas Provinsi Jatim Muhammad Zakki, serta perwakilan perangkat daerah Jatim, sedangkan Baznas Kota Probolinggo diwakili Ketua 2, Imam Mudzakir.

    Sebagai rincian, 1.058 penerima bantuan antara lain 500 anak yatim, 129 kyai, 21 ibu nyai, 306 marbot, dan 102 huffadz.
    Selain santunan kepada anak yatim, sembako berupa 10 kg beras dan uang tunai untuk 405 orang tenaga kebersihan dengan total senilai Rp. 101.250.000, tali asih kepada marbot masjid, hafiz/hafizah, dan kyai/nyai.

    “Terima kasih kepada Baznas Provinsi Jatim yang juga telah berkolaborasi mendukung kegiatan ini,” ujar Pj Wali Kota Probolinggo, Nurkholis.

    Dalam kegiatan ini, Semarak Ramadhan juga digelar rangkaian Pasar Murah. Pasar Murah ini menyediakan sembako murah di bawah HET. Mulai dari beras premium maupun medium, telur ayam, dan juga minyak goreng. Semua dijual dengan harga murah di bawah harga murah di bawah HET.

    Sebagaimana di titik lain, dalam pasar murah di Kota Probolinggo ini, Khofifah turut membagikan beras dan juga telur ayam. Beras dibagikan pada lansia pada masyarakat yang mengantre pasar murah. Sedangkan telur ayam dibagikan pada ibu-ibu hamil dan yang membawa anak kecil.

    “Ini upaya kita untuk menguatkan ekonomi keluarga lansia dhuafa. Maka kita bagikan beras gratis. Sedangkan, telur ayam kita bagikan untuk ibu hamil dan ibu yang membawa anak-anak sebagai upaya untuk memerangi stunting sebagai pemenuhan gizi untuk anak-anak dan ibu hamil,” pungkasnya. (tok/ian)

  • Angka Stunting di Kabupaten Mojokerto Turun Menjadi 9,6 persen

    Angka Stunting di Kabupaten Mojokerto Turun Menjadi 9,6 persen

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto mencatat angka prevalensi stunting di Kabupaten Mojokerto berhasil diturunkan hingga 9,6 persen. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mewanti-wanti agar upaya dalam menurunkan stunting terus digenjot, mengingat sifat stunting fluktuatif seiring kelahiran bayi-bayi baru.

    Hal tersebut disampaikan orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto saat menggelar Rembuk Stunting Kabupaten Mojokerto di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Selasa (2/4/2024). Rembuk stunting yang bertajuk ‘Strategi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Menuju Indonesia Emas 2045’ ini, diikuti sedikitnya 130 peserta.

    Yakni Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Mojokerto, satuan tugas (satgas) stunting, Camat se-Kabupaten Mojokerto, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Mojokerto, dan 26 Kepala Desa lokus stunting. Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Teguh Gunarko selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting, Dirjen Bangda Regional 3 Perwakilan Jatim, dan tim ahli pemberdayaan masyarakat.

    “Bayi-bayi baru lahir akan menentukan angka stunting. Itulah mengapa kata kuncinya adalah mencegah, alih-alih menangani yang sudah jatuh stunting. Maka dari itu kita tidak boleh lepas perhatian dari bumil (ibu hamil) agar jangan sampai melahirkan bayi stunting. Angka stunting di Kabupaten Mojokerto terus mengalami penurunan,” ungkapnya.

    Hal tersebut terlihat dari hasil survey Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 lalu menunjukkan angka stunting Kabupaten Mojokerto mencapai 27,4 persen. Pada tahun 2022 angka stunting di Kabupaten Mojokerto turun menjadi 11,6 persen, dan saat ini tahun 2024 angka stunting di Kabupaten Mojokerto terus menurun sampai 9,6 persen.

    “Alhamdulillah angka stunting kita terus turun kini menjadi 9,6 persen. Padahal ketika awal saya menjabat di 2021, angkanya mencapai 27,4 persen. Itu artinya 1/3 balita kita di Kabupaten Mojokerto kondisinya stunting. Ternyata angka ini sebenarnya sampling yang dilakukan SSGI. Maka saat itu juga saya minta Dinkes untuk mengukur balita se-Kabupaten Mojokerto agar data akurat,” katanya.

    Setelah itu, lanjut Bupati, kemudian angka stunting di Kabupaten Mojokerto turun jadi 11,6 persen. Hingga saat ini, angka stunting di Kabupaten Mojokerto bisa turun lagi hingga 9,6 persen. Selain itu, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto mengimbau agar mengawasi para remaja agar tidak kekurangan darah yang dapat menyebabkan melahirkan bayi stunting.

    “Kalau angka kita terus turun, jangan sampai ada bayi-bayi baru lahir stunting. Nah, dari beberapa kasus bumil bayi stunting, ternyata masalahnya ada ketika pas remaja (anemia). Seperti halnya kehamilan tidak diinginkan, ditambah lagi usia ibu yang belum matang untuk mengandung. Termasuk kita usahakan mencegah pernikahan dini,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto, Sugeng Nuryadi mengatakan, dengan dilaksanakannya rembuk stunting tersebut diharapkan dapat membuat kebijakan percepatan penurunan stunting, strategi dan tantangan di Kabupaten Mojokerto.

    Berikutnya terdapat peran penting lintas sektor dan pemerintah desa dalam upaya percepatan penurunan stunting, dan ada hasil analisis situasi untuk lokasi desa prioritas percepatan penurunan stunting tahun 2024 dan tahun 2025. Serta terdapat rencana program atau kegiatan percepatan penurunan stunting di desa lokasi prioritas tahun 2024 dan tahun 2025.

    “Selanjutnya, terdapat pula penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting secara terintegrasi Kabupaten Mojokerto tahun 2024, dan penandatanganan berita acara rembuk stunting Kabupaten Mojokerto tahun 2024 antara ibu bupati, TPPS Kabupaten, TPPS Kecamatan dan TPPS desa,” pungkasnya. [tin/ian]

  • HUT ke-110, Selaras Menuju Kota Malang Berkelas

    HUT ke-110, Selaras Menuju Kota Malang Berkelas

    Malang (beritajatim.com) – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-110 Kota Malang digelar dengan sejumlah kegiatan. Salah satunya upacara di halaman Balai Kota Malang pada Senin (1/4/2024).

    Tema HUT ke 110 adalah berselaras menuju Kota Malang berkelas. Dia mengajak komunitas yang ada di Kota Malang untuk bersama mengawal penanganan isu-isu strategis demi terwujudnya Kota Malang yang semakin berkelas.

    “Sesuai temanya, berselaras untuk Kota Malang berkelas. Kita akan bisa menjadi Kota Malang berkelas, apabila semua komunitasnya berselaras untuk satu visi satu misi. Sama-sama berjuang, melaksanakan keinginan masyarakat,” kata Wahyu usai upacara peringatan HUT ke-110 Kota Malang.

    Menurut Wahyu, peran komunitas dalam pembangunan Kota Malang tidak bisa dipisahkan. Dia berharap semangat kolaborasi, kerjasama, koordinasi, hingga komunikasi serta sinergitas harus terus terjalin erat.

    “Sebab ini menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan kemajuan pembangunan kota malang tercinta. Mengingat kedepannya masih banyak pekerjaan rumah yang harus dicarikan solusi sekaligus dituntaskan bersama,” ujar Wahyu.

    Lima agenda tersebut telah difokuskan menjadi 10 indikator prioritas. Diantaranya, pengendalian inflasi, penanganan stunting, pengembangan kerja dan kinerja BUMD, peningkatan layanan publik, penurunan angka pengangguran, pengentasan kemiskinan ekstrem, kesehatan, percepatan penyerapan anggaran, kemudahan perizinan, maupun penguatan program unggulan.

    “Pemerintah Kota Malang senantiasa melakukan upaya untuk mengendalikan inflasi dengan menguatkan TPID, operasi pasar, Gerakan Pangan Murah dan Warung Tekan Inflasi. Terkait stunting, penguatan kolaboratif antar perangkat terkait, kita integrasikan data stunting, memberikan edukasi, dan pemberian makanan tambahan bagi balita,” ujar Wahyu.

    Dimasa kepemimpinan Pj Wali Kota Malang berbagai program unggulan juga sukses memberikan dampak positif bagi masyarakat. Seperti Program Kemis Mbois, yang memberikan guliran ekonomi untuk pelaku UMKM Kota Malang.

    Serta upaya menampung aspirasi sekaligus memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan di masyarakat yang termanifestasi pada program ‘Ngombe’ akronim dari Ngobrol Mbois Ilakes dimana program ini mendapat sambutan baik dari masyarakat.

    “Mari kita jadikan peringatan HUT Kota Malang yang ke-110 ini sebagai titik tolak baru untuk melangkah lebih jauh lagi menuju masa depan yang gemilang,” ujar Wahyu.

    Peringatan HUT ke-110 Kota Malang.

    Terakhir Wahyu juga membeberkan bahwa nantinya akan ada rangkaian acara yang berkolaborasi dengan berbagai komunitas untuk memeriahkan HUT ke-110 Kota Malang. Seperti Open Turnamen Bola Voli, Pertandingan Sepak Bola Legenda Malang vs Surabaya, Lomba Fotografi, pelayanan K-MKJP oleh Dinsos P3AP2KB, hingga launching buku Satu Abad Stadion Gajayana.

    “Saya berharap seluruh masyarakat dapat mendukung program-program kegiatan dari Pemerintah Kota Malang. Sekaligus ucapan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh komponen masyarakat yang telah ikut berpartisipasi menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan HUT ke-110 Kota Malang,” ujar Wahyu. [luc/but]

  • Bukber dengan PSI Surabaya, Eri  Gandeng Lagi Armuji di Pilwali?

    Bukber dengan PSI Surabaya, Eri Gandeng Lagi Armuji di Pilwali?

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi serta Armuji mendatangi buka bersama yang diselenggarakan oleh DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya di restoran Suzana, Dinoyo, Sabtu (30/03/2024).

    Dalam acara itu, Eri menyiratkan akan berpasangan kembali dengan Armuji untuk Pilwali Surabaya 2024.

    “Insya Allah (akan kembali bersama), kita kan ada chemistry,” kata Eri Cahyadi saat ditanya kemungkinan maju bersama dengan Armuji.

    Di hadapan awak media, Walikota Surabaya itu mengatakan jika PSI dan pasangan Eri-Armuji memiliki kesamaan dalam ide dan gagasan tentang kota Surabaya.

    Ia mencontohkan, selama masa kepemimpinannya PSI telang menyumbang gagasan dan ide serta berkolaborasi sehingga permasalahan seperti stunting hingga kemiskinan bisa turun.

    “Kita dari awal 2020 sudah memiliki cara pandang yang sama, cara berpikir yang sama. Ya semoga kita bisa berjuang bersama ya di pertarungan selanjutnya,” imbuh Eri.

    Sementara itu, Ketua DPD PSI Surabaya Erick Komala mengatakan, Eri-Armuji adalah calon paling kuat saat ini di Pilwali Surabaya 2024. PSI juga menggelar ‘karpet merah’ untuk melanjutkan kerjasama politik yang sudah dibangun sejak tahun 2020.

    “Beliau berdua orang terbaik di Surabaya. Kami berharap bisa melanjutkan kerjasama politik ini. Yang pasti kami menunggu juga calon-calon terbaik untuk kemudian bisa dibicarakan. Tapi sejauh ini Pak Eri dan Pak Armuji adalah pasangan yang paling pas,” kata Erick. [ang/beq]

  • Mak Rini Buka Musrenbang RPJPD 2025-2045, Ada 5 Prioritas Pembangunan

    Mak Rini Buka Musrenbang RPJPD 2025-2045, Ada 5 Prioritas Pembangunan

    Blitar (beritajatim.com) – Bupati Blitar, Rini Syarifah membuka musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025 di Pendopo Ronggo Hadi Negoro pada Selasa (26/03/24).

    Pada acara itu juga digelar musyawarah perempuan, anak, penyandang disabilitas serta kelompok rentan lainnya (Pena Intan) Kabupaten Blitar 2025 dan rembuk stunting 2024. Acara itu sendiri juga dihadiri perwakilan dari Pemprov Jatim dan diikuti para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Blitar.

    Dalam sambutannya, Bupati Mak Rini mengatakan forum Musrenbang ini semakin menyempurnakan penyusunan Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025 di Kabupaten Blitar.

    Pemkab Blitar telah melalui proses panjang kegiatan ini mulai konsultasi publik rancangan awal RKPD, Musrenbang tingkat kecamatan serta Musyawarah Pena Intan dan sekarang Musrenbang tingkat kabupaten.

    “Kami berharap, dalam proses pelaksanaan rangkaian Musrenbang RKPD tahun 2025 ini mampu menghadirkan proses perencanaan pembangunan yang efisien, efektif, partisipatif dan akuntabel, sehingga bermuara pada tercapainya dokumen perencanaan yang semakin berkualitas dan inklusif,” kata Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar.

    Dikatakannya, Musrenbang merupakan instrumen penting untuk menghasilkan RKPD yang tidak lepas dari dokumen RPJMD Kabupaten Blitar, RKPD Provinsi Jatim maupun RKP pusat.

    “Forum ini mempunyai arti sangat penting, sebab melalui forum ini seluruh pemangku kepentingan dapat melakukan penajaman, penyelarasan dan klarifikasi sehingga tercapai kesepakatan terhadap rancangan RKPD Kabupaten Blitar 2025,” ujarnya.

    Bupati menyampaikan pembangunan di Kabupaten Blitar merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional dan pembangunan Provinsi Jawa Timur.

    Untuk itu, tema pembangunan dalam RKPD Kabupaten Blitar 2025, yaitu, ‘Penguatan SDM Unggul dan Ekosistem Ekonomi Lokal untuk Kemandirian Ekonomi Daerah’. Tema ini dijabarkan melalui lima prioritas pembangunan, yaitu, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan percepatan pengentasan kemiskinan.

    Meningkatkan kapasitas SDM pelaku ekonomi dan penguatan pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan produktivitas ekonomi lokal dan penguatan manajemen distribusi barang serta penguatan e-Government dan Pelayanan Publik dan pemantapan infrastruktur ekonomi serta daya dukung lingkungan hidup. (owi/kun)

  • Usai PKB, Eri Cahyadi Safari Politik ke Gerindra dan Golkar

    Usai PKB, Eri Cahyadi Safari Politik ke Gerindra dan Golkar

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, akan melakukan safari politik ke Partai Gerindra dan Partai Golkar usai dari PKB. Safari ini dilakukan untuk silaturahmi sekaligus menjalin komunikasi politik terkait Pilwali Surabaya 2024. 

    “Pertama PKB, lalu nanti awal bulan Mas Eri akan ke Gerindra lalu Golkar setelah itu partai-partai lainnya. Mungkin sebelum Lebaran akan tuntas,” ujar sumber beritajatim.com, Senin (25/3/2024).

    Sebelumnya, Eri Cahyadi saat disinggung koalisi besar pada Pilwali 2024 usai silaturahmi ke DPC PKB Surabaya pada Rabu (20/3/2024) mengatakan hubungan dia dengan ketua partai di Surabaya terbangun dengan baik.

    “Di Surabaya ini semua ketua partai luar biasa, saling menguatkan satu dengan yang lain. Sehingga pemkot berjalan tidak hanya wali kota sendiri, tapi peran ketua partai berkolaborasi memberikan satu kekuatan di APBD,” ujar Eri.

    “Buktinya kuat, stunting turun, pengangguran, kemiskinan. Pilkada jangan sampai merusak ketua partai, tujuannya satu untuk ummat. Dalam pertemuan partai itu, PKB memberikan masukan disambut ketua partai lainnya juga,” tambah Eri.

    Eri menegaskan bahwa membangun Surabaya bukan karena kekuatan atau sebuah jabatan. Menurut dia, hal sudah kberakhir ketika pileg selesai.

    “Kita menyatukan kekuatan lagi untuk ummat. Ke depan terkait pilkada kita lihat ke depannya,” kata dia. [asg/beq] 

  • 750.000 Gram Ikan Kembung Dibagikan untuk Bantu Atasi Stunting di Surabaya

    750.000 Gram Ikan Kembung Dibagikan untuk Bantu Atasi Stunting di Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 750.000 gram ikan kembung hasil donasi penjualan tiket event “Move A Run” diubah menjadi 1.000 paket abon ikan.

    Donasi ini diserahkan secara simbolis kepada Dinas Kesehatan di taman bermain anak Sensory Park Surabaya pada hari Sabtu (23/3/2024). Abon ikan ini akan didistribusikan kepada 250 balita stunting di kota Surabaya.

    Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam pemenuhan gizi seimbang untuk keluarga berisiko stunting dan diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.

    Hadir dalam acara ini perwakilan dari Dinas Kesehatan, Disbudporapar, Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, serta HIPMI dan KADIN Surabaya. Orangtua dan anak berisiko stunting dari 63 Puskesmas rekomendasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya juga diundang untuk menikmati fasilitas yang disediakan.

    “Kami yakin setiap anak berhak mendapatkan awal kehidupan yang sehat dan bergizi. Program Move A Run bekerja sama dengan Dinkes, Disbudporapar, dan TP PKK Kota Surabaya untuk mewujudkan tujuan ini. Melalui upaya bersama ini, kami ingin menciptakan dampak positif dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, khususnya bagi peserta Move A Run di Kota Surabaya,” ungkap Promotor “Move A Run”, Fajar Firsada.

    Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Move A Run yang berfokus pada gaya hidup sehat bagi masyarakat dan mendukung program Pemerintah dalam pemenuhan gizi seimbang untuk keluarga berisiko stunting. Hal ini dilakukan demi mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu mencapai Indonesia Emas 2045.

    “Fokus pemerintah saat ini adalah mengatasi problem stunting. Oleh karena itu, kami ingin berkontribusi untuk Indonesia Emas 2045. Hashtag kami adalah bergerak serentak untuk membantu saudara kita di Surabaya dalam mengatasi stunting. Harapannya, tidak hanya kami saja yang membuat event seperti ini, tetapi ada juga dari EO, lembaga atau organisasi lain yang tergerak untuk membantu mengatasi stunting di kota Surabaya,” ujar Fajar Firsada.

    Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Kartika Sri Redjeki mengapresiasi dan berterimakasih atas dukungan “Move A Run” kepada Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatasi problem stunting di kota pahlawan ini.

    Ia menegaskan bahwa sejak beberapa tahun terakhir, Pemkot Surabaya telah gencar menekan angka stunting. Bahkan di tahun 2022, Surabaya telah berhasil mencapai “Zero Growth Stunting”. Saat ini, fokus Pemkot Surabaya adalah mengatasi balita stunting yang masih ada.

    “Saat ini jumlah balita stunting di kota Surabaya tinggal 250 balita. Angka ini turun drastis dari awal 2022 sebanyak 1.954 balita. Awal 2023 kembali turun menjadi 923 balita. Perlu ditekankan, sejak tahun 2022 Surabaya telah berhasil mencapai zero growth stunting,” ungkap Kartika Sri Redjeki.

    Untuk menekan angka stunting, Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai upaya, seperti:

    Program “Aksi bergizi cegah stunting” dengan mengajak senam, cuci tangan, gosok gigi, sarapan bersama, minum tablet tambah darah, dan konseling di SMP dan SMA.

    Pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan bagi calon pengantin oleh tim DP3A.
    Kolaborasi dengan berbagai dinas, seperti Dinas Pertanian, untuk menyalurkan CSR dalam bentuk makanan bergizi untuk balita stunting.

    Kartika Sri Redjeki menjelaskan bahwa stunting adalah akibat dari asupan gizi yang kurang secara kronis dan infeksi secara berulang. Pada beberapa balita stunting, terdapat penyakit penyerta seperti down syndrome dan TBC.

    “Saat ini yang tersisa kebanyakan ya dari balita stunting dengan penyakit. Ini yang sedang kami kejar, bagaimana jumlahnya terus turun,” pungkasnya. (ted)

  • Rembug Stunting, Bupati Kediri: Pastikan PMT Dikonsumsi Anak

    Rembug Stunting, Bupati Kediri: Pastikan PMT Dikonsumsi Anak

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta Camat dan Kades untuk memastikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) benar dikonsumsi oleh anak-anak di wilayahnya.

    Permintaan tersebut diungkapkannya saat Rembug Stunting Kabupaten Kediri di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG), Kamis (21/3/2024). Pihaknya menilai, masih banyak PMT yang justeru dikonsumsi orang tua anak.

    Hal tersebut, menurutnya, membuat PMT yang selama ini diberikan tidak efektif. Untuk itu, pihaknya menginstruksikan kepala desa dan camat untuk memonitor penyaluran PMT agar tepat sasaran.

    “Pastikan pemberian PMT dikonsumsi anak-anak, bukan orang tuanya. Hal ini sering terjadi,” tandas bupati yang kerap disapa Mas Dhito tersebut.

    Selain itu, pihaknya juga menginginkan camat dan kepala desa mengetahui kondisi real dan jumlah anak stunting di masing-masing wilayah. Dengan mengetahuinya, kata Mas Dhito, pendekatan dan intervensi akan bisa dilakukan secara efektif.

    Kemudian, pihaknya menginstruksikan agar camat dan kepala desa bisa membuat target penurunan angka stunting. “Camat harus punya target stuntingnya turun menjadi berapa persen di wilayahnya di tahun depan,” kata Mas Dhito.

    Sedangkan angka stunting di Kabupaten Kediri, lanjutnya, terus mengalami trend yang positif karena terjadi penurunan dari tahun ke tahun. Menurut bulan timbang, pada 2021 angka stunting di Kabupaten Kediri adalah 14,1 persen.

    Kemudian menurun secara signifikan menjadi 7,9 persen pada Februari 2024 lalu. Dengan demikian target one digit stunting dapat tercapai di tahun ini. Untuk itu, bupati berkacamata tersebut berharap tahun selanjutnya bisa menekan angk stunting hingga zero digit.

    “Target saya bisa di 2025 atau 2026 bisa zero digit stunting,” harapnya.

    Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang sekaligus Wakil Bupati Kediri, Dewi Maria Ulfa mengatakan PMT sangat diperlukan dalam penanganan stunting dan wasting.

    Menurutnya, selama 2023 angka wasting di Kabupaten Kediri juga mengalami penurunan dengan kolaborasi lintas sektor dan pemerintah desa.

    “Wasting turun dari 5936 anak menjadi 5702 anak,” katanya. [ADV PKP/nm/beq]

  • Eri Cahyadi Silaturahmi ke PKB Surabaya, Sinyal Kuatkan Dukungan?

    Eri Cahyadi Silaturahmi ke PKB Surabaya, Sinyal Kuatkan Dukungan?

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menghadiri acara Ta’aruf Caleg PKB Terpilih DPRD Surabaya Tahun 2023 di DPC PKB Surabaya, Ketintang.

    Eri tampak duduk di samping Ketua DPC PKB Surabaya, Musyafak Rouf.

    Eri tak sendirian. Dia ditemani beberapa kader PDIP Surabaya, Syaifuddin Zuhri, Budi Leksono, hingga Abdul Ghoni Muklas.

    “Kalau ke depan mendukung Pak Eri di Wali Kota Surabaya periode kedua asli selesai,” kata Musyafak di samping Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

    Eri yang mendengar kalimat Musyafak hanya tersenyum. Orang nomor satu di Surabaya itu tak memberikan balasan kalimat Musyafak Rouf. “PKB Surabaya itu berintegritas dan solid, patuh terhadap partai,” ucap Musyafak Rouf.

    Di tempat yang sama, Eri mengungkapkan, dirinya dengan Musyafak kalah pamor. Dia menyampaikan bahwa kedatangan dirinya ke DPC PKB karena silaturahmi.

    “Pemkot Surabaya tidak bisa berjalan sendiri. Dan tonggak Pemkot Surabaya itu tak bisa berjalan tanpa PKB,” papar orang nomor satu di Surabaya itu.

    Menurut Eri, selama ini, kemiskinan hingga stunting turun berkat kerjasama dengan banyak pihak. Dia menyatakan, kebersamaan lebih penting daripada sebuah jabatan.

    “Saya nahdliyin. Mas Abdul Ghoni itu nahdliyin, Gus Syaifuddin Zuhri juga,” ungkapnya.

    Dia berharap PKB bisa terus bersinergi membangun Kota Surabaya. Sehingga bisa membuktikan Surabaya sebagai kota santri representasi saat para kyai kumpul kala zaman dulu. [asg/ian]