Kasus: curanmor

  • Detik-detik Kanit Intel Polsek Dringu Tembak Begal di Probolinggo, Seorang Pelaku Sujud Minta Ampun – Halaman all

    Detik-detik Kanit Intel Polsek Dringu Tembak Begal di Probolinggo, Seorang Pelaku Sujud Minta Ampun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO – Dramatis. Begini detik-detik dua pria diduga pelaku begal ditembak polisi di Probolinggo, Jawa Timur. Kejadian ini terekam dalam video yang akhirnya viral di media sosial (medsos).

    Peristiwa ini terjadi di jalan raya masuk Desa Sebaung, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (22/3/2025).

    Dalam video yang beredar, anggota Polsek Dringu tampak menodongkan senjata api kepada seorang pelaku diduga begal di jalanan.

    Belakangan diketahui jika sang polisi itu adalah Aipda Andik Muhyeni, yang kesehariannya bertugas di bagian intel.

    Aksinya yang berani berhadapan dengan dua pelaku begal bersenjata tajam itu viral setelah diunggah dalam postingan akun X @Heraloebss.

    Aipda Andik Muhyeni saat ini menjabat sebagai Kanit Intel Polsek Dringu.

    Menurut pihak kepolisian, para pelaku begal ditembak karena melawan dengan celurit saat hendak ditangkap. 

    Dalam video terlihat satu pelaku sudah dilumpuhkan.

    Sedangkan satu pelaku lain yang belum terkapar ditodong dengan menggunakan senjata api.

    Terlihat pelaku begal itu sujud seraya meminta ampun.

    Polisi tersebut meminta bantuan warga untuk memborgol pelaku lainnya yang sedang tertunduk menyerahkan diri.

    Anggota polisi itu juga kemudian mengamankan dua buah celurit dari tangan pelaku begal.

    Penjelasan polisi

    Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Putra Adi Fajar Winarsa membenarkan anggotanya yang melumpuhkan dua pelaku begal di wilayah Kecamatan Gending itu.

    Anggota polisi itu juga menyita dua buah celurit milik pelaku.

    “Anggota kami juga sudah menyita dua celurit milik para pelaku. Untuk identitas dan kronologi penangkapannya akan kami sampaikan sesegera mungkin ya, mohon waktu,” jelas Fajar dilansir dari TribunJatim-Timur.com.

    AKP Fajar mengatakan dua pelaku begal yang berhasil dilumpuhkan itu merupakan residivis.

    “Seperti pelaku yang pernah viral di Kecamatan Besuk. Tapi masih kami dalami lagi,” jelasnya.

    Diganjar penghargaan

    Aksi Aipda Andik Muhyeni yang berhasil melumpuhkan dua begl itu mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana.

    Termasuk juga apresiasi datang dari Bupati Probolinggo, dr Mohammad Haris atau Gus Haris.

    Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Aipda Andik Muhyeni.

    Menurut kapolres, Aipda Andik telah benar-benar menjalankan tugasnya demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

    “Alhamdulillah tadi Aipda Andik telah melumpuhkan 2 begal yang berbahaya dengan membawa senjata tajam jenis celurit. Terima kasih dari saya sebagai Kapolres Probolinggo dan dari Bupati Probolinggo Gus Haris,” ungkap AKBP Wisnu, Sabtu (22/3/2025).

    Ia mengatakan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) sekaligus begal itu, tidak hanya beraksi di satu tempat kejadian perkara (TKP).

    Pihaknya saat ini masih mengembangkan kasus itu untuk mengetahui titik-titik TKP.

    “TKP-nya banyak, bawa senjata tajam, residivis juga, dan semoga apa yang dilakukan Aipda Andik ini bisa menginspirasi kita semua dan membuat daerah tercinta Kabupaten Probolinggo lebih aman,” kata AKBP Wisnu.

    Bupati Probolinggo Gus Haris juga menyampaikan apresiasinya terhadap Aipda Andik Muhyeni.

    Keberanian Aipda Andik, menurut bupati, patut jadi contoh bagi penegak hukum di Kabupaten Probolinggo sehingga dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat.

    Ia berharap aksi Aipda Andik Muhyeni ini bisa menjadi motivasi bagi aparat lainnya.

    “Aksi dari Aipda Andik harus dijadikan motivasi bagi kita semua, khususnya kepolisian, agar Kamtibmas di wilayah hukum Polres Probolinggo khususnya dipastikan aman dan kondusif,” kata Gus Haris.

    Sumber: Surya

  • Viral Intel Gagalkan Aksi Begal dengan Todongkan Senjata di Probolinggo, Pelaku Sujud Minta Ampun – Halaman all

    Viral Intel Gagalkan Aksi Begal dengan Todongkan Senjata di Probolinggo, Pelaku Sujud Minta Ampun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Viral video anggota polisi menodongkan senjata api pada pelaku begal di Probolinggo.

    Dalam postingan akun X @Heraloebss, nampak polisi tersebut tak menggenakan seragam.

    Ia hanya menggunakan kaus berwarna dongker dan celana jeans saat menodongkan senjata.

    Satu pelaku nampak sudah dilumpuhkan.

    Satu pelaku lain yang belum terkapar ditodong anggota polisi hingga membuat pelaku sujud meminta ampun.

    Polisi yang tengah menyandra satu pelaku meminta tolong warga untuk memborgol pelaku lainnya yang tengah tertunduk menyerahkan diri.

    Terlihat juga anggota polisi tersebut mengamankan dua buah celurit dari tangan pelaku.

    Selain itu, video detik-detik polisi menghentikan aksi begal di Probolinggo juga terekam CCTV.

    Akun @polres_kota_bengkulu mengunggah mobil MPV menabrakkan motor pelaku lalu melepaskan tembakan.

    “Detik – Detik Anggota Polres Probolinggo melumpuhkan terduga pelaku begal di Jalan Raya Sebaung Kecamatan Gending Kab. Probolinggo,” tulis akun tersebut.

    Kejadian tersebut terjadi di Desa Sebaung, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada Sabtu (22/3/2025).

    Hal tersebut diungkap Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Putra Adi Fajar Winarsa.

    AKP Putra Adi menyebut anggotanya melumpuhkan dua pelaku begal di wilayah Kecamatan Gending.

    Ia juga membenarkan anggotanya menyita dua buah celurit milik pelaku.

    “Anggota kami juga sudah menyita dua celurit milik para pelaku. Untuk identitas dan kronologi penangkapannya akan kami sampaikan sesegera mungkin ya, mohon waktu,” kata Fajar dikutip dari TribunJatim-Timur.com.

    Menurut AKP Fajar, diduga kedua pelaku merupakan residivis.

    “Seperti pelaku yang pernah viral di Kecamatan Besuk. Tapi masih kami dalami lagi,” pungkasnya.

    Sosok anggota yang menggagalkan aksi begal pun terungkap.

    Ia adalah Aipda Andik Muhyeni, yang kini menjabat sebagai Kanit Intel Polsek Dringu.

    Dikutip dari Surya.co.id, Aipda Andik kini mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana dan Bupati Probolinggi, dr Mohammad Haris atau Hus Haris.

    AKSI GAGALKAN BEGAL – Aipda Andik Muhyeni (Tengah) diapit Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana dan Bupati Probolinggo Gus Haris, seusai menerima penghargaan, Sabtu (22/3/2025). Aksi heroiknya membuat 2 begal bersenjata tajam celurit tersungkur atau keok mendapat apresiasi. (Surya.co.id/ Ahsan Faradisi)

    Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Aipda Andik, yang benar-benar menjalankan tugasnya untuk menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

    “Alhamdulillah tadi Aipda Andik telah melumpuhkan 2 begal yang berbahaya dengan membawa senjata tajam jenis celurit. Terima kasih dari saya sebagai Kapolres Probolinggo dan dari Bupati Probolinggo Gus Haris,” kata AKBP Wisnu, Sabtu (22/3/2025).

    Menurutnya, pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) sekaligus begal itu, tidak hanya beraksi di satu Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan hingga saat ini masih dikembangkan untuk mengetahui titik-titiknya.

    “TKP-nya banyak, bawa senjata tajam, residivis juga, dan semoga apa yang dilakukan Aipda Andik ini bisa menginspirasi kita semua dan membuat daerah tercinta Kabupaten Probolinggo lebih aman,” ungkap AKBP Wisnu.

    Sementara, Bupati Probolinggo Gus Haris mengatakan, keberanian Aipda Andik patut jadi contoh bagi penegak hukum di Kabupaten Probolinggo khususnya, sehingga nantinya bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat.

    “Aksi dari Aipda Andik harus dijadikan motivasi bagi kita semua, khususnya kepolisian, agar Kamtibmas di wilayah hukum Polres Probolinggo khususnya dipastikan aman dan kondusif,” ujar Gus Haris. (*)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim-Timur.com dengan judul Todongan Senjata Api Anggota Satreskrim Polres Probolinggo Buat Dua Begal Tak Berkutik dan Surya.co.id dengan judul Bikin Keok 2 Begal Bercelurit, Aipda Andik Diapresiasi Kapolres dan Bupati Probolinggo

    (Tribunnews.com/ Siti N) (TribunJatim-Timur.com/ Surya.co.id/ Ahsan Faradisi)

  • Mabuk Diteriaki Pencuri, Warga Sulut Babak Belur Dihajar Massa

    Mabuk Diteriaki Pencuri, Warga Sulut Babak Belur Dihajar Massa

    Gresik (beritajatim.com)- Naas dialami warga Sulawesi Utara (Sulut) berinisial FMS (30) akibat mabuk pengaruh minuman keras. FMS babak belur dimassa warga setelah diduga melakukan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di area parkir RS Muhammadiyah Gresik Jalan KH.Kholil.

    Kapolsekta Gresik, Iptu Suharto, mengatakan, berdasarkan keterangan dua orang saksi yakni Faisal Efendi dan Rafi Septiawan Putra. Mereka melihat seseorang yang mencurigakan berdiri di samping mobil ambulance yang diparkir.

    Kedua saksi tersebut, kemudian mendekati pria yang tak dikenal untuk menanyakan tujuan keberadaannya. Namun, FMS merasa terancam justru berlari menuju pintu keluar parkiran. “Karena lari, kedua saksi itu kemudian berteriak maling yang selanjutnya memantik warga lainnya memburu FMS,” katanya, Sabtu (22/3/2025).

    Usai terkepung, lanjut dia, FMS tak bisa berkutik. Tanpa dikomando warga melakukan pemukulan hingga babak belur. “Setelah mendapat informasi, petugas dari Polsekta Gresik menuju ke lokasi dan menemukan FMS dalam keadaan terluka. Petugas pun membawanya ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk mendapatkan perawatan medis,” ujarnya.

    Dalam pemeriksaan, diketahui bahwa FMS dalam keadaan mabuk dan belum sempat melakukan tindakan pencurian. “Orang mabuk yang masuk parkiran RS Muhammadiah Gresik diteriaki maling, karena ditanya lari, padahal belum mengambil apa-apa,” tutur Suharto.

    Masih menurut Suharto, hasil pemeriksaan medis oleh dokter jaga RSUD Ibnu Sina Ahyar menyatakan bahwa kondisi korban mengalami luka luar, namun foto rontgen kepala menunjukkan hasil normal. “Dokter juga memastikan bahwa FMS berada dalam pengaruh alkohol saat kejadian. Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya. [dny/kun]

  • Kriminal Kemarin, rekonstruksi pembunuhan ibu dan anak hingga curanmor

    Kriminal Kemarin, rekonstruksi pembunuhan ibu dan anak hingga curanmor

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan keamanan dan kriminalitas di DKI Jakarta pada Jumat (21/3) masih layak dibaca pada hari ini, mulai dari Polrestro Jakbar merekonstruksi kasus pembunuhan ibu-anak di Tambora hingga Polres Jakpus menangkap residivis pencuri motor yang tengah beraksi.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya:

    1. Polrestro Jakbar rekonstruksi kasus pembunuhan ibu-anak di Tambora

    Polres Metro Jakarta Barat merekonstruksi kasus pembunuhan ibu dan anak berinisial TSL (59) dan ES (35) yang jasadnya ditemukan dalam toren penampungan air di dalam rumah di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat.

    Baca di sini

    2. Dua alat bukti belum lengkap untuk ungkap kematian mahasiswa UKI

    Polres Metro Jakarta Timur mengungkapkan, dua alat bukti yang berkaitan dengan kasus kematian seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (22) yang ditemukan tewas di area kampus pada Selasa (4/3) masih belum lengkap.

    Baca di sini

    3. Polisi tangkap pemeras bermodus proposal THR di Bekasi

    Polres Metro Bekasi Kota menangkap pria berinisial S (47) karena diduga memeras dan atau sambil mengancam terkait proposal tunjangan hari raya (THR) di Bantar Gebang, Kota Bekasi.

    Baca di sini

    4. Polisi ungkap takaran gas elpiji yang tidak sesuai di Bekasi

    Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengungkap kasus sebuah pelaku usaha yang memproduksi atau memperdagangkan gas elpiji yang takarannya tidak sesuai di Kota Bekasi.

    Baca di sini

    5. Polres Jakpus tangkap residivis pencuri motor yang kembali beraksi

    Polres Metro Jakarta Pusat menangkap residivis pencuri kendaraan bermotor setelah dipergoki warga tengah beraksi kembali mencuri satu unit sepeda motor.

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pencuri Motor di Surabaya Nyabu Dulu Sebelum Beraksi

    Pencuri Motor di Surabaya Nyabu Dulu Sebelum Beraksi

    Surabaya (beritajatim.com) – Polsek Bubutan menangkap Muchlis (28) bandit curanmor yang sudah berulang kali masuk penjara, Rabu (19/03/2025) kemarin. Agar berani mencuri, Muchlis selalu mengkonsumsi sabu terlebih dahulu untuk memacu adrenalin agar berani mencuri.

    Kapolsek Bubutan AKP Vonny Farisky mengatakan, pihaknya menangkap Muchlis usai melakukan aksi pencurian di Jalan Dupak. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi, Muchlis diamankan di rumahnya. Petugas pun menemukan barang bukti kunci T yang dibuat sendiri oleh pelaku.

    “Setelah diamankan kami bawa ke Polsek Bubutan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Vonny, Jumat (21/03/2025).

    Dari hasil interogasi, Muchlis telah beraksi di 4 lokasi. Tiga tempat di Lamongan dan satu di Kota Surabaya. Dalam melakukan aksinya, ia mencuri bersama dengan pria berinisial A (30) yang saat ini masih diburu polisi.

    “Kami sedang memburu rekannya. Untuk identitas sudah kami kantongi,” tuturnya.

    Vonny menjelaskan, Muchlis selalu menjual hasil curiannya ke Madura dengan harga 2-3,5 juta tergantung dengan kondisi motor yang diserahkan. Muchlis pun mengakui jika dia sudah pernah ditahan dan selalu mengkonsumsi sabu terlebih dahulu untuk adrenalin agar berani mencuri.

    “Saat ini masih kami kembangkan ke pelaku lainnya,” pungkas Vonny.

    Sementarabitu, Muchlis mengaku kapok setelah tertangkap kesekian kali karena kasus curanmor. Ia mengakui, hasil pencuriannya hanya digunakan untuk pesta sabu bersama temannya.

    “Uangnya untuk pesta sabu. Saya kapok pak ketangkep ini,” sesalnya.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka Muchlis dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 7 tahun penjara. (ang/but)

  • Nasib 3 Bocah SD yang Curi Motor lalu Dijual Demi Main Timezone, Kini Diamankan di Bapas – Halaman all

    Nasib 3 Bocah SD yang Curi Motor lalu Dijual Demi Main Timezone, Kini Diamankan di Bapas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tiga bocah cilik (bocil) yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), nekat mencuri sepeda motor.

    Ketiga bocah SD pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) asal Kecamatan Gresik itu adalah FN (12), HR (9), dan HR (10).

    Kini mereka dibawa ke Balai Pemasyarakatan (Bapas), lembaga yang bertugas membimbing Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

    “Saat ini proses penyidikan, dan berkoordinasi dengan Bapas, Dinsos, terkait untuk penitipan. Karena anak di bawah umur,” kata Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz di Mapolres Gresik, dilansir SuryaMalang.com.

    Modus bocil pelaku curanmor itu yakni mencari sepeda motor lalu mendorongnya kemudian ada yang dijual.

    Hanya satu sepeda motor saja yang berhasil dijual oleh para pelaku. Bocah SD itu menjual sepeda motor dengan harga Rp 150 ribu saja.

    “Dijual Rp 150 ribu ke orang tidak dikenal ketemu di jalan,” sebut Abid.

    “Uang buat main Timezone, jalan-jalan ke Surabaya,” sambungnya.

    Abid mengatakan bahwa para pelaku sudah beraksi di 4 tempat kejadian perkara (TKP).

    Pertama, di Alun-alun, sudah diamankan, sepeda motor sudah dititipkan di parkiran Maulana Malik Ibrahim, dan motornya hilang.

    Kedua, di jalan Harun Tohir, dijual di sekitar Ramayana, ketemu dengan orang tidak dikenal, dijual Rp 150 ribu.

    Ketiga, di Perum PPS Manyar, saat ketahuan mencuri sepeda motor, pihak korban memilih berdamai, tidak mau memproses secara hukum.

    “Ke empat berada di Jalan Harun Tohir Pulopancikan, berhasil diamankan,” papar Abid.

    Aksi pencurian bocil ini berhasil terungkap di Jalan Harun Thohir, Desa Pulopancikan, Kecamatan Gresik, Selasa (18/3/2025) dini hari.

    Ketiga bocah itu tertangkap tangan oleh warga setempat saat menuntun sepeda motor curian sekitar pukul 04.30 WIB.

    Diketahui, mereka sempat menjual sepeda curian kepada orang tidak dikenal yang ditemui saat menuntun sepeda motor curian.

    “Menjual secara random, ketemu orang ditawarkan,” ungkap Abid.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, para bocil itu nekat mencuri atas inisiatif sendiri, tidak ada orang yang menyuruh.

    “Memastikan tidak ada keterlibatan orang tua maupun orang lain. Karena niat dan kemauan ketiga ABH,” ujar Abid.

    “Tidak ada, itu dari mereka sendiri niat mau mengambil motor untuk dijual buat main ke Timezone sama jalan ke Surabaya,” imbuhnya.

    Selain menangkap pelaku, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 unit sepeda motor Mio J dari TKP Jalan Harun Tohir.

    Dari 18 kunci yang dibawa ketiga pelaku, diketahui bahwa itu diambil dari beberapa tempat. Belasan kunci dikoleksi oleh pelaku.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, hal yang membuat ketiga bocah SD nekat melakukan aksi kriminal itu karena faktor ekonomi keluarga yang kurang mampu hingga pola asuh. Ada yang berasal dari keluarga broken home. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Pengakuan Mencengangkan 3 Bocah Curi Motor di Gresik, Uangnya Buat Main di Timezone

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (SuryaMalang.com/Willy Abraham)

  • Polisi Panggil Orang Tua Tiga Bocah Pelaku Curanmor di Gresik

    Polisi Panggil Orang Tua Tiga Bocah Pelaku Curanmor di Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Polres Gresik memanggil orang tua tiga anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang terlibat dalam kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kabupaten Gresik. Ketiga bocah yang masih duduk di bangku SD itu berinisial F (12), HR (9), dan NA (10).

    Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al Qarni, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, aksi pencurian yang dilakukan ketiga bocah tersebut murni atas inisiatif sendiri.

    “Murni tidak ada paksaan atau perintah dari orang lain,” ujar AKP Abid, Kamis (20/3/2025).

    Dari hasil pemeriksaan, salah satu motor hasil curian telah dijual kepada orang tak dikenal seharga Rp150 ribu. Sementara itu, kendaraan lain yang mereka curi belum sempat dijual.

     

    “Modus mereka adalah mendorong motor yang menjadi target, kemudian menjualnya dengan harga murah. Ada empat TKP yang sudah mereka datangi. Uang hasil pencurian digunakan untuk bermain di time zone serta jalan-jalan ke Surabaya,” ungkapnya.

    Saat ini, pihak kepolisian terus melakukan penyidikan lebih lanjut serta berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Anak dan Dinas Sosial, mengingat para pelaku masih di bawah umur.

    AKP Abid memastikan tidak ada keterlibatan orang tua maupun pihak lain dalam kasus ini. Bahkan, pihak kepolisian menemukan 18 kunci kendaraan yang disimpan oleh ketiga bocah tersebut, yang diambil dari berbagai lokasi berbeda.

    Sementara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik, Ipda Hendri Hadiwoso, menambahkan bahwa ketiga bocah tersebut memiliki latar belakang keluarga yang serupa, yakni berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Orang tua mereka telah berpisah, sehingga masing-masing tinggal bersama kakek, nenek, atau paman.

    “Kurangnya pendidikan dan pola asuh menyebabkan mereka sering beraktivitas tanpa pengawasan yang memadai,” tandas Ipda Hendri. [dny/beq]

  • 3 Bocah Asal Gresik ‘Agak Laen’, Curi Sepeda Motor dengan Cara Didorong Jalan Kaki

    3 Bocah Asal Gresik ‘Agak Laen’, Curi Sepeda Motor dengan Cara Didorong Jalan Kaki

    Liputan6.com, Surabaya – Kanitreskrim Polsek Gresik Kota, Ipda Azis membenarkan, pihaknya mengamankan tiga bocah yang terlibat kasus pencurian sepeda motor dengan cara dituntun atau didorong jalan kaki.

    Mereka yaitu, FN (12) HZ (9) dan HZ (10). Ketiganya berasal dari Pojok, Kecamatan Gresik, dan masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Mereka mencuri sepeda motor yang tidak dikunci setir milik Ade Fajar Muslimin (35) warga Jalan Harun Thohir, Desa Pulopancikan, kabupaten setempat.

    “Benar sudah diamankan di mapolsek, terduga pelaku tiga orang ini masih anak – anak dan ada yang masih adik kakak,” ujar Ipda Azis, Rabu (19/3/2025).

    Ipda Azis mengungkapkan, satu pelaku bocah curanmor yang berinisial FN berumur 12 tahun ini sebelumnya pernah ditangkap di Manyar Gresik, kemudian di lakukan Restorasi Justice (RJ).

    “Ketiga pelaku mengaku sementara di wilayah kota sudah mengambil motor di tiga TKP di area alun – alun dan di Jalan Harun Tohir Gresik,” ucapnya.

    Ipda Azis mengatakan, barang bukti yang sudah diamankan dari ketiga pelaku tersebut yaitu satu unit sepeda motor Yamaha Mio Nop. W 6784 MR dan 18 jenis kunci kontak.

    “Terkait penanganan kasus ini kami limpahkan ke Polres Gresik Unit PPA karena masih anak – anak,” pungkasnya.

    Terpisah, Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni mengungkapkan, motor hasil curian tiga bocah SD ini ernyata hanya dijual Rp150 ribu.

    “Motor hasil mencuri itu, katanya dijual dengan harga Rp150 ribu, ke orang nggak dikenal ketemu di jalan. Spontan aja ketemu orang lalu dijual di jalan,” ujarnya.

    AKP Abid mengatakan, ketiga bocah tersebut mencuri sepeda motor dengan tujuan menjualnya untuk mendapatkan uang untuk bermain di pusat hiburan modern, Timezone.

    “Tidak ada yang menyuruh. Mereka sendiri yang berniat mengambil motor untuk dijual agar bisa bermain di Timezone dan jalan-jalan ke Surabaya,” ucapnya.

    Sementara itu, Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif mengungkapkan, Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPPA) telah melakukan pendampingan dalam proses hukum.

    Kemudian, kata Alif, asesmen untuk penanganan lebih lanjut, serta koordinasi langsung dengan pihak keluarga Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

    “Dinsos melalui pekerja sosial melaksanakan pendampingan dalam proses hukum dan upaya rehabilitasi sosial guna memberikan pembinaan kepada anak tersebut,” ujarnya.

    Alif menjelaskan, dari hasil asesmen awal yang dilakukan menunjukkan bahwa faktor lingkungan yang kurang mendukung, termasuk minimnya pengawasan keluarga.

    “Ini menjadi salah satu penyebab utama anak-anak ini kembali melakukan tindakan melanggar hukum,” ucapnya.

    Dengan status dalam kategori ABH, lanjut Alif, penanganannya dilakukan sesuai regulasi yakni melalui rehabilitasi sosial. Langkah ini bertujuan memastikan anak-anak yang terlibat tetap mendapatkan perlindungan.

    “Ini sekaligus menjadi pembinaan agar tidak kembali melakukan pelanggaran hukum,” ujarnya.

    Alif menegaskan bahwa dalam setiap kasus yang melibatkan anak, kepentingan terbaik bagi anak harus selalu diutamakan.

    “Anak-anak yang berhadapan dengan hukum akan mendapatkan bimbingan mental, fisik, spiritual, dan sosial agar dapat kembali ke masyarakat dengan kehidupan yang lebih baik,” pungkasnya.

     

  • Tiga ABH Asal Gresik yang Terlibat Curanmor Direhabilitasi

    Tiga ABH Asal Gresik yang Terlibat Curanmor Direhabilitasi

    Gresik (beritajatim.com)- Masyarakat Gresik dikagetkan adanya pelaku curanmor masih dibawah umur. Mereka adalah FN (12) kemudian HR (9) dan NA (10). Atas perbuatannya itu, akhirnya dicap sebagai anak berhubungan dengan hukum, atau ABH. Ini karena terbukti menjalankan aksinya di empat tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda.

    Sebelum diamankan polisi, ketiga ABH itu kepergok melakukan aksi curanmor di Jalan Harun Thohir Gresik.

    Saat menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik. Ketiga pelaku itu mengaku aksi yang dilakukan ini untuk kebutuhan pribadi.

    “Aksi pencurian itu dilakukan murni atas keinginan pribadi. Mereka juga mengakui sudah 4 kali beraksi,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz, Rabu (19/3/2025).

    Ia menambahkan, dari semua aksi yang dilakukan. Aksi yang terakhir
    tidak berjalan mulus lantaran kepergok oleh korban. Karena kasihan, pelaku tidak diproses secara hukum.

    “Korban memilih untuk memaafkan. Namun, atas serangkaian peristiwa yang dilakukan kami akan memproses ABH tersebut sesuai prosedur sistem peradilan pidana anak,” imbuhnya.

    Alasan melalui peradilan anak, sebagai efek jera dan pembinaan bagi para bocah yang masih berusia dibawah 12 tahun itu. Pihaknya juga menggandeng Dinas Sosial (Dinsos) maupun Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (KBPPA) Gresik selama proses hukum bergulir.

    “Motifnya ekonomi. Untuk hiburan dan kesenangan mereka,” terang mantan tutur Abid.

    Dari empat aksi yang telah dilakukan,
    hanya satu motor yang berhasil dijual. Mirisnya ABH tersebut menawarkan motor kepada orang lain seharga Rp 150 ribu.

    “Motornya ditawarkan kepada orang yang dijumpai di jalan. Lalu uang hasil penjualan digunakan untuk bermain di Time Zone,” ungkap Abid.

    Sementara itu, secara terpisah Kepala Dinas KBPPA Gresik dr Titik Ernawati menyatakan hasil pendampingan psikologis yang dilakukan, faktor penyebab mereka nekat melakukan pencurian karena masalah pola asuh dan ekonomi.

    “Tidak ada pola asuh yang disiplin dan keras. Apalagi sosok orang tua khususnya ibu, yang memilih berpisah,” paparnya.

    Untuk itu lanjut Titik, pihaknya merekomendasikan agar ketiga ABH tersebut dilakukan rehabilitasi sambil menjalani proses penyelidikan lantaran telah melakukan pencurian berulang kali.

    “Semua ABH ini terus didampingi serta pendampingan supaya tidak mengulangi perbuatannya lagi,” pungkasnya. (dny/kun)

  • Duh, 3 Pelajar SD Asal Gresik Jadi Pelaku Curanmor di 4 TKP

    Duh, 3 Pelajar SD Asal Gresik Jadi Pelaku Curanmor di 4 TKP

    Gresik (beritajatim.com) – Kasus pencurian kendaraan bermotor di wilayah hukum Kabupaten Gresik kembali terjadi. Mirisnya pelaku kali ini adalah tiga orang yang masih berstatus pelajar sekolah dasar (SD).

    Mereka adalah F (12), HR (9), dan NA (10). Yang membuat geleng-geleng kepala aksinya dilakukan di 4 tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda sebelum disergap petugas dari Polsekta Gresik saat menjalankan aksinya.

    Terungkapnya kasus curanmor ini bermula saat tiga pelaku tersebut tetangkap basah saat mendorong motor hasil curian di salah satu warung di Jalan Harun Thohir Gresik, Selasa (18/3) dini hari.

    Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu melalui Kapolsekta Gresik Iptu Suharto mengatakan, tiga pelajar tersebut sudah merencanakan menjalankan pencurian. Mereka berkumpul di rumah F untuk menyusun rencana sebelum menjalankan aksinya.

    “Sebelum membawa kabur motor curian, ketiga bocah itu melakukan survei di sekitar Jalan Harun Thohir Gresik untuk mencari target kendaraan yang tidak dikunci ganda. Setelah memastikan situasi aman, mereka kembali ke lokasi. Kemudian membawa kabur motor Yamaha Mio berwarna biru putih yang terparkir tanpa pengaman,” katanya.

    Sewaktu hendak membawa kabur motor curian. Mereka kepergok seorang warga bernama Muhammad Samlan Miladi (55), yang merasa curiga melihat mereka mendorong motor tersebut. Tanpa berpikir panjang, saksi melaporkan kasus ini ke Polsekta Gresik.

    “Ada laporan curanmor, tak butuh waktu lama, petugas dari Reskrim Polsekta Gresik langsung bergerak dan mengamankan ketiga bocah tersebut beserta barang bukti motor curian,” urai Iptu Suharto.

    Dalam pemeriksaannya, ketiga pelaku ini mengaku telah melakukan pencurian sepeda motor di empat lokasi berbeda. Diantaranya, Perum Pondok Permata Suci (PPS) mencuri satu unit motor Yamaha Mio. Selanjutnya di TKP Alun-Alun Kota juga menggasak motor Yamaha Mio hitam putih. Kemudian di Jalan Harun Thohir membawa kabur motor Honda Beat. Terakhir di parkiran pangkas rambut Jalan Harun Thohir Gresik, dimana satu unit motor Yamaha Mio biru putih juga turut dicuri.

    Salah satu korban, Ade Fajar Muslimin (35) mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 6 juta akibat aksi ketiga bocah ini. Polisi juga menyita barang bukti berupa satu unit Yamaha Mio W 6784 MR dan 18 kunci kontak yang diduga digunakan dalam aksi pencurian.

    “Karena para pelaku masih di bawah umur, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gresik untuk menentukan langkah hukum selanjutnya,” tutur Suharto.

    Modus baru pelaku curanmor yang melibatkan anak-anak terus didalami oleh polisi. Apakah ada pihak lain yang memanfaatkan mereka dalam aksi ini. [dny/kun]